Ayat Fokus: "Ketika hari Pentakosta tiba, mereka semua bersama-sama berada di tempat yang sama." (Kisah Para Rasul 2:1)
What (Apa): Ayat ini menggambarkan peristiwa penting yaitu turunnya Roh Kudus atas para rasul dan orang-orang percaya lainnya. Peristiwa ini menandai lahirnya gereja Kristen dan dimulainya penyebaran Injil ke seluruh dunia.
Who (Siapa): "Mereka semua" merujuk pada para rasul dan sekitar 120 orang percaya lainnya (Kisah Para Rasul 1:15) yang berkumpul di Yerusalem.
When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada hari Pentakosta, yaitu hari raya Yahudi yang dirayakan 50 hari setelah Paskah.
Where (Dimana): Lokasi pasti tidak disebutkan, namun kemungkinan besar mereka berkumpul di rumah atau ruang atas yang sama seperti yang disebutkan di Kisah Para Rasul 1:13.
Why (Mengapa): Peristiwa ini terjadi sebagai penggenapan janji Yesus untuk mengirimkan Roh Kudus (Yohanes 14:16-17, 16:7-15). Roh Kudus memberikan kuasa kepada para rasul untuk memberitakan Injil dengan keberanian dan hikmat, serta memampukan mereka untuk melakukan mujizat.
How (Bagaimana): Roh Kudus turun dengan cara yang dramatis. Terdengar bunyi seperti tiupan angin keras, lidah-lidah api tampak di atas kepala mereka, dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain yang tidak mereka kenal sebelumnya.
Kesimpulan: Ayat ini merupakan titik awal dari kisah luar biasa tentang penyebaran Injil dan pertumbuhan gereja Kristen. Turunnya Roh Kudus memberikan kuasa dan keberanian kepada para rasul untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa, memulai era baru dalam sejarah keselamatan.
Kisah Para Rasul pasal 9 menceritakan tentang pertobatan dramatis Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus, dan awal pelayanannya. Berikut analisisnya:
What (Apa):
Who (Siapa):
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Kisah Para Rasul pasal 9 merupakan titik balik penting dalam sejarah Kekristenan. Pertobatan Saulus dan transformasinya menjadi Rasul Paulus memiliki dampak yang besar terhadap penyebaran Injil ke seluruh dunia. Pasal ini menunjukkan kuasa Allah yang dapat mengubah hidup seseorang secara radikal dan menggunakannya untuk tujuan-Nya.
What (Apa): Ayat ini merupakan perintah untuk membuang sifat-sifat buruk dari dalam diri.
Who (Siapa): Perintah ini ditujukan kepada orang-orang Kristen, khususnya yang sedang membaca surat Petrus.
Why (Mengapa): Pembuangan sifat-sifat buruk ini penting karena menghambat pertumbuhan rohani dan hubungan dengan Tuhan.
When (Kapan): Perintah ini bersifat terus-menerus, artinya orang Kristen harus selalu berusaha membuang sifat-sifat buruk ini.
Where (Di mana): Perintah ini berlaku di mana saja, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
How (Bagaimana): Cara membuang sifat-sifat buruk ini adalah dengan menggantinya dengan sifat-sifat baik yang dijelaskan di ayat selanjutnya (1 Petrus 2:2), yaitu kerinduan akan firman Tuhan.
Tambahan:
Dengan memahami 1 Petrus 2:1 melalui analisis 5W+1H, kita dapat lebih memahami pesan penting yang ingin disampaikan Petrus kepada orang Kristen, yaitu pentingnya membangun karakter yang baik dan suci agar dapat bertumbuh dalam iman dan menyenangkan hati Tuhan.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: