Komik.APP

ZONE / Kingstone Indonesia / 72. Wahyu IV / Hal. 14

Hal. 14

Metode PA: SABDA, WWG.

Wahyu 19 (AYT)

¹⁷ Kemudian, aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari. Ia berseru dengan suara keras kepada semua burung yang terbang di langit, “Mari, berkumpullah untuk ikut dalam jamuan makan besar Allah,

¹⁸ supaya kamu dapat makan daging para raja, daging para panglima, daging orang-orang kuat, daging kuda-kuda dan mereka yang duduk di atasnya, dan daging semua orang, baik itu orang bebas maupun orang merdeka, orang kecil maupun orang besar.”

¹⁹ Lalu, aku melihat binatang itu dan para raja di bumi serta pasukan mereka berkumpul untuk berperang melawan Dia yang duduk di atas kuda putih itu dan melawan pasukan-Nya.

Wahyu IV

Binatang berperang melawan Kristus

Ayat terkait: Wahyu 19:17-19;

AlkiPEDIA Why 19

Penjelasan Singkat: Perjamuan Kawin Anak Domba
Isi Pasal: Pasal yang disisipkan tentang apa yang sedang terjadi di surga sementara Kesengsaraan mengamuk. Haleluya, perkawinan Anak Domba, kedatangan kedua dalam kemuliaan, Armageddon, akhir dari binatang, Nabi Palsu, dan raja-raja.
Garis Besar: 19:1 Allah ditinggikan di surga karena menghakimi pelacur yang besar, dan membalaskan darah orang-orang kudus-Nya.
19:7 Pernikahan Anak Domba.
19:10 Malaikat tidak boleh disembah.
19:17 Burung-burung dipanggil untuk santapan yang besar.
Judul Perikop: Nyanyian atas jatuhnya Babel (19:1-5)
Perjamuan kawin Anak Domba (19:6-10)
Firman Allah (19:11-16)
Binatang serta nabinya dikalahkan (19:17-21)
Kesimpulan: Selama hari-hari itu ketika murka Allah ditumpahkan di atas bumi, Mempelai Kristus di surga akan merayakan pencarian yang lama dengan perayaan pernikahan, dan berdandan dengan pakaiannya yang bersih akan selamanya bersatu dengan-Nya yaitu Di yang dikenal di semua alam semesta, dan di sepanjang waktu, sebagai Raja atas Raja dan Tuhan segala Tuhan. Ketika Dia datang untuk mengakhiri segala kejahatan, Mempelai-Nya akan datang bersama dengan Dia, rekan dalam penghakiman, dan kemudian memerintah bersama dengan Dia.
Fakta: ay. 11-16. Kita di sini melihat visi tentang permulaan di surga yaitu Kristus bersama dengan orang-orang kudus-Nya (sebelumnya akan ikut bersama-Nya 1 Tesalonika 4: 13-18) dan dengan malaikat-Nya persiapan untuk bencana di mana semua kekuatan dunia akan dipukul (Dan 2: 34-35). Di atas kepala Kristus kita melihat ada banyak mahkota ("mahkota") (lih Wahyu 14:14) karena waktu itu sekarang tiba ketika Ia akan ditinggikan dan bertahta di Kerajaan-Nya, untuk "duduk di atas takhta bapa-Nya Daud."

AI-PEDIA Why 19

Ringkasan: Pasal 19 dari Kitab Wahyu menggambarkan suatu pemandangan di surga di mana suara-suara nyaring terdengar memuji Allah karena penghakiman-Nya yang adil terhadap pelacur besar yang merusak bumi. Para tua-tua dan makhluk-makhluk sujud dan menyembah Allah, dan suara-suara yang seperti air bah dan guntur terdengar memuji Allah karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba. Malaikat memberitahu Yohanes untuk memberkati orang yang diundang ke jamuan perkawinan Anak Domba. Yohanes melihat seorang yang duduk di atas kuda putih, bernama Setia dan Benar, yang menghakimi dan berperang dengan mata yang seperti nyala api dan banyak mahkota di kepalanya. Ia memakai jubah yang dicelupkan dalam darah dan memiliki nama Firman Allah. Ia diikuti oleh pasukan surga yang menunggang kuda putih dan berpakaian kain linen putih. Dari mulut-Nya keluar pedang tajam untuk memukul bangsa-bangsa, dan Ia akan memerintah dengan tongkat besi. Ia memiliki nama Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan. Yohanes juga melihat seorang malaikat yang memanggil burung-burung untuk berkumpul dalam jamuan makan besar Allah. Binatang dan para raja di bumi berkumpul untuk melawan Dia yang duduk di atas kuda putih, tetapi mereka ditangkap dan dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu, atau Kitab Penglihatan, adalah bagian terakhir dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Rasul Yohanes pada akhir abad pertama Masehi, saat ia sedang diasingkan di pulau Patmos. Wahyu berisi serangkaian penglihatan dan nubuat tentang masa depan gereja dan dunia.

Pasal 19 dari Kitab Wahyu menggambarkan pujian dan kegembiraan di Surga karena kehancuran Babilon Agung, yang melambangkan kekuatan jahat dan kekaisaran dunia. Ayat-ayat sebelumnya, terutama pasal 17 dan 18, menggambarkan kejatuhan Babilon Agung dan hukuman yang dijatuhkan atasnya.

Secara historis, Babilon Agung dapat merujuk pada Roma kuno yang dikuasai oleh Kaisar Nero pada saat penulisan Kitab Wahyu. Konteks budaya dan literatur dari waktu itu juga mempengaruhi cara Yohanes menyampaikan pesan-pesannya. Yohanes menggunakan simbol-simbol dan bahasa yang akrab bagi pembaca pada saat itu, yang mengacu pada kepercayaan dan praktik keagamaan yang ada.

Secara teologis, pasal 19 menekankan kemenangan Kristus dan penghakiman Allah terhadap kejahatan. Ayat-ayat ini menggambarkan kedatangan Kristus sebagai Raja yang adil dan kuat, yang akan menghancurkan musuh-musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan Allah yang kekal.

Dalam pasal 19, terutama dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat gambaran tentang kehancuran Babilon Agung dan kegembiraan di Surga. Ayat-ayat sebelumnya juga menggambarkan penghakiman Allah terhadap kejahatan dan keadilan-Nya yang sempurna. Pasal ini mengarahkan perhatian pembaca pada kemenangan Kristus dan akhir dari kekuatan jahat di dunia.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 19 Kitab Wahyu, baik dalam konteks historis, budaya, literatur, maupun teologisnya.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 19:

1. Haleluya dan penghakiman Allah (ayat 1-3)
- Suara nyaring dari surga memuji Allah karena penghakiman-Nya yang benar dan adil.
- Penghakiman terhadap pelacur besar yang merusak bumi dan pembalasan darah hamba-hamba-Nya.

2. Sembah sujud kepada Allah (ayat 4-5)
- Kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk sujud dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta.
- Suara dari takhta memerintahkan semua yang melayani Allah untuk memuji dan menghormati-Nya.

3. Perkawinan Anak Domba (ayat 6-9)
- Suara orang banyak memuji Allah karena Dia memerintah dan hari perkawinan Anak Domba telah tiba.
- Pengantin perempuan-Nya telah siap dengan kain linen halus yang bersih dan cemerlang.

4. Berkat bagi yang diundang ke jamuan perkawinan Anak Domba (ayat 9-10)
- Malaikat menyuruh untuk memberkati orang yang diundang ke jamuan perkawinan Anak Domba.
- Malaikat menegaskan bahwa kata-kata ini adalah kata-kata yang benar dari Allah.

5. Kedatangan Kristus yang setia dan benar (ayat 11-16)
- Kristus datang dengan mengendarai kuda putih, bernama Setia dan Benar.
- Ia menghakimi dan berperang dalam kebenaran, memakai jubah yang dicelupkan dalam darah dan memiliki nama Firman Allah.
- Ia memerintah dengan tongkat besi dan memeras anggur dalam murka Allah.

6. Kemenangan Kristus dan penghukuman terhadap musuh-musuh-Nya (ayat 17-21)
- Malaikat mengundang burung-burung untuk ikut dalam jamuan makan besar Allah, memakan daging para raja dan pasukan mereka.
- Binatang dan nabi palsunya ditangkap dan dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
- Sisanya dibunuh dengan pedang yang keluar dari mulut Kristus yang duduk di atas kuda putih, dan burung-burung dikenyangkan dengan daging mereka.

Referensi: Wahyu 19:1-21
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Allah
- Pelacur besar
- Hamba-hamba-Nya
- Kedua puluh empat tua-tua
- Keempat makhluk
- Malaikat
- Yesus
- Bangsa-bangsa
- Para raja
- Para panglima
- Orang-orang kuat
- Orang-orang merdeka
- Orang-orang kecil
- Orang-orang besar
- Nabi palsu

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Surga
- Bumi
- Takhta Allah
- Jamuan perkawinan Anak Domba
- Matahari
- Lautan api yang menyala-nyala oleh belerang
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Wahyu" pasal 19 adalah sebagai berikut:

1. Haleluya: Kata ini digunakan beberapa kali dalam pasal ini sebagai ungkapan kegembiraan dan pujian kepada Allah.
2. Keselamatan: Mengacu pada keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya.
3. Penghakiman: Allah menghakimi pelacur besar yang merusak bumi dan membalaskan darah hamba-hamba-Nya.
4. Pelacur: Merujuk pada figur pelacur besar yang melambangkan kejahatan dan kebejatan.
5. Takhta: Allah duduk di atas takhta-Nya sebagai Raja yang Mahakuasa.
6. Anak Domba: Merujuk pada Yesus Kristus, yang disebut sebagai Anak Domba yang akan menikah dengan pengantin perempuan-Nya.
7. Kain linen halus: Pengantin perempuan-Nya diberikan kain linen halus yang bersih dan cemerlang, melambangkan kekudusan orang-orang kudus.
8. Jamuan perkawinan Anak Domba: Merujuk pada perayaan perkawinan antara Yesus Kristus dan umat-Nya.
9. Hamba: Malaikat menyatakan bahwa dia juga adalah hamba seperti penulis dan saudara-saudara yang berpegang pada kesaksian Yesus.
10. Pedang tajam: Yesus akan memerintah dan memukul bangsa-bangsa dengan pedang tajam, melambangkan kuasa-Nya.
11. Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan: Nama yang tertulis pada jubah dan paha-Nya, menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja dan Tuan yang paling tinggi.
12. Binatang: Merujuk pada figur binatang yang ditangkap dan dilemparkan ke dalam lautan api oleh Yesus.
13. Nabi palsu: Merujuk pada nabi palsu yang menyesatkan orang-orang dengan tanda-tanda ajaibnya.
14. Lautan api: Tempat di mana binatang dan nabi palsu dilemparkan hidup-hidup sebagai hukuman.
15. Burung: Burung dikenyangkan dengan daging mereka, menunjukkan akhir dari pertempuran dan hukuman yang diberikan oleh Allah.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Wahyu pasal 19:

1. Apa yang membuat suara-suara di surga berkata "Haleluya" dalam pasal ini? Mengapa mereka bersukacita dan bersorak-sorai?
2. Apa yang dimaksud dengan "pelacur besar" yang disebutkan dalam pasal ini? Mengapa dia dihakimi dan dihancurkan?
3. Apa yang dimaksud dengan "hari perkawinan Anak Domba" yang sudah tiba? Siapa yang menjadi pengantin perempuan-Nya?
4. Mengapa malaikat melarang Yohanes untuk menyembah dia? Apa yang dikatakan malaikat tentang kesaksian Yesus?
5. Bagaimana gambaran tentang kuda putih dan orang yang menungganginya dalam pasal ini? Apa yang mereka lakukan?
6. Apa yang dimaksud dengan "pedang tajam" yang keluar dari mulut-Nya? Mengapa Ia akan memerintah dengan tongkat besi?
7. Apa yang terjadi pada binatang dan nabi palsunya dalam pasal ini? Mengapa mereka dihukum?
8. Apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam pasal ini? Bagaimana pesan ini relevan bagi kita sebagai orang percaya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Wahyu pasal 19.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 19 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengakui dan memuliakan Allah: Pasal ini mengajarkan kita untuk memuliakan dan mengakui Allah sebagai Raja yang Mahakuasa. Kita harus menghormati dan memuji-Nya karena keadilan dan kebenaran-Nya.

2. Bersukacita dalam keselamatan: Pasal ini mengajak kita untuk bersukacita dan bersorak-sorai karena hari perkawinan Anak Domba sudah tiba. Kita harus merayakan dan bersyukur atas keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus.

3. Menyembah Allah dengan benar: Pasal ini mengingatkan kita untuk menyembah Allah dengan benar dan menghindari penyembahan yang salah. Kita harus menyembah Allah melalui Yesus Kristus, yang merupakan kesaksian nubuat.

4. Mengikuti Yesus Kristus: Pasal ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai Raja yang setia dan benar. Kita harus mengikuti-Nya dan hidup dalam kebenaran-Nya.

5. Menghadapi pertempuran rohani: Pasal ini menggambarkan pertempuran antara Yesus Kristus dan musuh-musuh-Nya. Kita juga akan menghadapi pertempuran rohani dalam hidup kita, tetapi kita harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah pemenang yang akhirnya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kesadaran akan kebesaran Allah dan kemuliaan-Nya.
2. Berdoa untuk keselamatan dan pengampunan dosa melalui Yesus Kristus.
3. Berdoa untuk kekuatan dan keberanian untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari.
4. Berdoa untuk perlindungan dan kemenangan dalam pertempuran rohani yang kita hadapi.
5. Berdoa untuk kesadaran akan pentingnya menyembah Allah dengan benar dan menghindari penyembahan yang salah.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pasal 19 Kitab Wahyu dalam hidupmu.
5W1H:
Analisis Wahyu 19 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menggambarkan kemenangan Allah atas kejahatan dan perayaan surgawi atas kemenangan tersebut, yang berpuncak pada kedatangan Kristus yang kedua kali untuk mengalahkan musuh-musuhnya dan mendirikan kerajaan-Nya.

Who (Siapa):
- Allah: Sumber keselamatan, kemuliaan, dan kekuasaan. Ia adalah hakim yang adil dan membalaskan dendam hamba-hamba-Nya.
- 24 tua-tua dan 4 makhluk: Memberikan penyembahan kepada Allah.
- Orang-orang kudus: Mereka yang telah diberikan kain linen halus yang bersih dan cemerlang, melambangkan perbuatan benar mereka.
- Anak Domba (Yesus): Ia adalah mempelai laki-laki dalam perkawinan Anak Domba.
- Pengantin perempuan: Kemungkinan melambangkan gereja atau umat pilihan Allah.
- Malaikat: Menyampaikan pesan kepada Yohanes dan melarangnya untuk menyembah malaikat.
- Penunggang kuda putih (Yesus): Ia adalah "Setia dan Benar", hakim yang adil, dan Firman Allah. Ia memimpin pasukan surgawi untuk berperang.
- Binatang dan nabi palsu: Melambangkan kekuatan jahat yang menentang Allah dan menyesatkan manusia.
- Raja-raja di bumi dan pasukan mereka: Mereka yang bergabung dengan binatang untuk melawan Allah.
When (Kapan): Pasal ini menggambarkan peristiwa yang terjadi di akhir zaman, setelah kejatuhan Babel (pelacur besar) dan sebelum penghakiman terakhir.

Where (Di mana):
- Surga: Tempat perayaan dan penyembahan.
- Bumi: Tempat pertempuran terakhir antara kebaikan dan kejahatan.
- Lautan api: Tempat hukuman bagi binatang, nabi palsu, dan pengikut mereka.
Why (Mengapa):
- Allah dirayakan karena Ia adalah hakim yang adil dan telah membalaskan dendam hamba-hamba-Nya.
- Pernikahan Anak Domba dirayakan karena menandakan persatuan Kristus dengan umat-Nya.
- Penunggang kuda putih datang untuk mengalahkan kejahatan dan mendirikan kerajaan Allah.
How (Bagaimana):
- Allah mengalahkan kejahatan melalui penghakiman-Nya yang adil.
- Penunggang kuda putih mengalahkan musuh-musuhnya dengan pedang yang keluar dari mulut-Nya.
- Binatang, nabi palsu, dan pengikut mereka dihukum di lautan api.
Kesimpulan: Wahyu 19 memberikan gambaran yang jelas tentang kemenangan Allah atas kejahatan dan pendirian kerajaan-Nya. Pasal ini memberikan harapan dan penghiburan bagi orang percaya, mengingatkan mereka bahwa Allah berdaulat dan akan mengalahkan semua musuh-Nya.