ZONE / Kingstone Indonesia / 68. Surat Para Rasul III / Hal. 6
Hal. 6
Metode PA: SABDA, WWG.
Ibrani 8 (AYT)
1 Inilah pokok utama pembicaraan kita: kita mempunyai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahatinggi di surga.
2 Ia melayani di Ruang Mahakudus dan di Kemah Suci sejati yang didirikan oleh Allah sendiri, bukan oleh manusia.
3 Karena setiap imam besar ditunjuk untuk mempersembahkan pemberian dan kurban, maka Imam Besar ini juga harus membawa sesuatu untuk dipersembahkan.
4 Jika Imam Besar ini hidup di bumi, Ia tidak akan menjadi imam sama sekali sebab di bumi sudah ada imam-imam yang mempersembahkan pemberian sesuai Hukum Taurat,
5 yaitu mereka yang beribadah menurut tiruan dan bayang-bayang dari hal-hal surgawi seperti ketika Allah memperingatkan Musa saat ia hendak mendirikan Kemah Suci: “Pastikanlah engkau membuat segala sesuatunya sesuai dengan rancangan yang telah Kutunjukkan kepadamu di atas gunung.”
6 Namun, sekarang, Yesus menerima tugas pelayanan yang jauh lebih mulia karena perjanjian baru yang diperantarai oleh-Nya itu juga jauh lebih tinggi dan ditetapkan berdasarkan pada janji-janji yang lebih baik.
7 Sebab, jika perjanjian yang pertama tidak mengandung kesalahan, tidak akan ada yang membutuhkan perjanjian yang kedua.
8 Karena Allah mendapati kesalahan manusia, Ia berkata, “‘Lihatlah, saatnya akan tiba,’ kata Tuhan, ‘ketika Aku akan mengadakan sebuah perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda.
9 Tidak seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, yaitu ketika aku menuntun mereka dengan tangan-Ku untuk memimpin mereka keluar dari tanah Mesir. Karena mereka tidak setia pada perjanjian yang Kuberikan, maka Aku tidak memedulikan mereka,’ kata Tuhan.
10 ‘Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan kaum Israel setelah masa itu,’ kata Tuhan: ‘Aku akan menaruh hukum-hukum-Ku dalam pikiran mereka, dan Aku akan menuliskannya pada hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
11 Mereka juga tidak akan lagi mengajar sesama bangsanya atau saudaranya dengan berkata, ‘Kenallah Tuhan’ karena semua orang akan mengenal Aku, dari yang kecil sampai yang paling besar.
12 Sebab, Aku akan berbelas kasihan atas pelanggaran dan dosa-dosa mereka. Dan, Aku pun tidak akan lagi mengingat kesalahan-kesalahan mereka.’”
13 Ketika Allah mengucapkan perjanjian baru, Ia membuat perjanjian yang lama tidak berlaku lagi. Dan, apa yang sudah tidak berlaku lagi dan usang akan segera lenyap.
Ibrani 9 (AYT)
1 Bahkan, perjanjian yang lama pun berisi tentang peraturan ibadah dan tempat kudus yang ada di bumi.
2 Karena demikianlah Kemah Allah dipersiapkan: bagian luar, yang padanya terdapat pelita, meja, dan roti sajian, disebut Tempat Kudus.
3 Di belakang tirai kedua adalah bagian kemah yang disebut Ruang Mahakudus,
4 di tempat itu terdapat altar pedupaan yang terbuat dari emas dan Tabut Perjanjian yang seluruh sisinya dilapisi emas. Di dalam tabut itu, terdapat sebuah kendi emas yang berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas, serta dua lempeng batu perjanjian.
5 Di atasnya, ada dua kerub kemuliaan yang menaungi Tutup Pendamaian, tetapi saat ini bukanlah waktu tepat untuk membicarakannya secara terperinci.
6 Setelah semuanya itu dipersiapkan sedemikian rupa, para imam masuk ke bagian pertama dari kemah itu secara rutin, untuk melakukan pelayanan ibadah kepada Allah.
7 Akan tetapi, hanya imam besar saja yang diperbolehkan masuk ke bagian kedua dari kemah itu, itu pun hanya setahun sekali, dan membawa darah untuk dipersembahkan kepada Allah demi dirinya sendiri dan demi dosa-dosa umat yang dilakukan tanpa sengaja.
8 Roh Kudus menyatakan kepada kita bahwa jalan menuju Ruang Mahakudus belum terbuka selama Ruang Kudus masih ada,
9 hal itu adalah kiasan mengenai zaman ini. Demikian juga berbagai pemberian dan kurban-kurban yang dipersembahkan tidak dapat menyempurnakan nurani orang-orang yang beribadah,
10 sebab hanya berkaitan dengan makanan, minuman, dan ritual pembasuhan untuk tubuh jasmani yang berlaku hingga tibanya waktu pembaruan.
11 Namun, ketika Kristus datang sebagai Imam Besar atas hal-hal baik yang akan datang, Ia masuk melalui Tempat Kudus yang lebih besar dan lebih sempurna; yang tidak dibuat oleh tangan manusia dan bukanlah suatu ciptaan.
12 Ia masuk ke Ruang Mahakudus satu kali untuk selamanya, bukan dengan membawa darah kambing jantan dan darah anak sapi, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri sehingga mendapatkan penebusan yang kekal.
13 Sebab, jika pemercikan darah kambing jantan dan sapi jantan, dan juga abu anak sapi betina kepada orang yang najis dapat menyucikan tubuh jasmani mereka,
14 lebih-lebih lagi darah Kristus, yaitu Ia yang melalui Roh yang kekal mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban yang tidak bercacat kepada Allah untuk menyucikan hati nuranimu dari perbuatan sia-sia supaya kamu dapat melayani Allah yang hidup.
15 Untuk alasan inilah Kristus menjadi Perantara dari perjanjian yang baru supaya mereka yang telah dipanggil Allah boleh menerima warisan kekal yang telah dijanjikan-Nya; sebab sebuah kematian telah terjadi untuk menebus mereka dari pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan di bawah perjanjian yang pertama.
16 Jika ada surat wasiat, maka harus ada kematian dari orang yang membuatnya.
17 Sebab, surat wasiat hanya berlaku jika orang yang membuatnya sudah mati; surat itu tidak memiliki kuasa selama orang yang membuatnya masih hidup.
18 Itulah sebabnya, mengapa perjanjian pertama pun tidak berlaku tanpa kurban darah.
19 Sebab, setelah Musa memberitahukan setiap perintah dalam Hukum Taurat kepada umat Israel, ia mengambil darah anak sapi dan kambing lalu mencampurnya dengan air. Dan, menggunakan kain wol merah serta sebatang hisop, ia memercikkannya pada Kitab Taurat dan pada semua umat
20 sambil berkata, “Inilah darah dari perjanjian yang telah Allah perintahkan untuk kamu taati.”
21 Dengan cara yang sama, Musa juga memerciki Kemah Suci dan semua perlengkapan yang digunakan dalam ibadah dengan darah.
22 Menurut Hukum Taurat, hampir segala sesuatu harus disucikan dengan darah, dan tanpa adanya penumpahan darah, tidak akan ada pengampunan.
23 Karena itu, segala sesuatu yang melambangkan hal-hal surgawi sangat perlu disucikan dengan hal ini, tetapi segala sesuatu yang di surga disucikan dengan kurban yang lebih baik.
24 Sebab, Kristus tidak masuk ke dalam Ruang Mahakudus yang dibuat oleh tangan manusia, yang hanyalah tiruan dari yang sesungguhnya, tetapi Ia masuk ke dalam surga itu sendiri dan sekarang berada di hadapan Allah demi kita.
25 Kristus juga tidak mempersembahkan diri-Nya berkali-kali, seperti imam besar yang harus masuk ke Ruang Mahakudus dari tahun ke tahun dengan membawa darah yang bukan darahnya sendiri.
26 Jika demikian, Kristus harus menderita berulang kali sejak dunia diciptakan. Akan tetapi, Kristus hanya menyatakan diri-Nya satu kali saja untuk selama-lamanya pada zaman akhir ini demi menghapus dosa, dengan cara mempersembahkan diri-Nya sendiri.
27 Seperti manusia, yang ditentukan untuk mati satu kali saja dan sesudah itu menghadap penghakiman,
28 demikian juga Kristus; Ia dipersembahkan hanya satu kali saja untuk menanggung dosa banyak orang, dan akan datang untuk kedua kalinya, bukan untuk menanggung dosa, melainkan untuk membawa keselamatan bagi mereka yang menantikan Dia.

Surat Para Rasul III

Keunggulan Kristus sebagai imam Besar
Ayat terkait: Ibrani 8:1--9:28;

Media Partner: