ZONE / Kingstone Indonesia / 21. Salomo / Hal. 31
Hal. 31
Metode PA: SABDA, WWG.
Kidung Agung 5 (AYT)
1 Aku sudah masuk ke kebunku, dindaku, pengantin perempuanku. Aku sudah mengumpulkan mur dan rempah-rempahku. Aku sudah makan sarang maduku dan maduku. Aku sudah minum anggurku dan susuku. Makanlah, hai sahabat-sahabatku, dan minumlah. Mabuklah dengan cinta!
2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Ada suara! Kekasihku mengetuk, “Bukakanlah bagiku, dindaku, sayangku, merpatiku, idamanku! Sebab, kepalaku penuh dengan embun, rambut ikalku dengan tetesan embun malam.”
3 Aku telah menanggalkan jubahku, bagaimana bisa aku mengenakannya kembali? Aku sudah membasuh kakiku, bagaimana bisa aku mengotorinya kembali?
4 Kekasihku mengulurkan tangannya melalui lubang pintu, dan hatiku berdebar-debar karena dia.
5 Aku bangkit untuk membukakan pintu bagi kekasihku; tanganku berteteskan mur, dan jari-jariku beralirkan mur pada pegangan pengancing pintu.
6 Aku membukakan pintu bagi kekasihku, tetapi kekasihku telah berbalik, dan pergi! Jiwaku menghilang ketika dia berbicara. Aku mencarinya, tetapi tidak menemukannya. Aku memanggilnya, tetapi dia tidak menjawabku.
7 Para penjaga menemukanku ketika mereka berkeliling kota. Mereka memukuliku dan melukaiku. Para penjaga tembok mengambil tudungku.
8 Aku menyumpahimu, hai putri-putri Yerusalem, jika kamu menemukan kekasihku, apa yang akan kamu katakan kepadanya? Bahwa aku sakit asmara!
9 Apakah kekasihmu melebihi kekasih lainnya, hai yang tercantik di antara segala perempuan? Apakah kekasihmu melebihi kekasih lainnya sehingga kamu menyumpahi kami demikian?
10 Kekasihku berseri-seri dan kemerah-merahan, mencolok di antara sepuluh ribu orang.
11 Kepalanya bagaikan emas murni. Rambut ikalnya bergelombang, hitam seperti gagak.
12 Matanya bagaikan merpati di samping aliran air, yang mandi dengan susu, dan duduk dalam kepenuhan.
13 Pipinya bagaikan petak rempah-rempah, kumpulan rempah-rempah wangi. Bibirnya bagaikan bunga-bunga bakung, yang meneteskan titik-titik mur.
14 Tangannya bagaikan batang emas, yang penuh dengan batu-batu permata. Perutnya bagaikan gading ukir, yang dilapisi dengan permata safir.
15 Kakinya bagaikan pilar-pilar marmer, yang didasarkan pada alas emas murni. Penampilannya bagaikan Lebanon, terpilih seperti pohon-pohon arasnya.
16 Mulutnya manis, segala sesuatu darinya diidamkan. Inilah kekasihku! Inilah sahabatku, hai putri-putri Yerusalem.
Kidung Agung 6 (AYT)
1 Ke mana kekasihmu pergi, hai yang tercantik di antara para perempuan? Ke mana kekasihmu berbelok, supaya kami dapat mencarinya bersamamu?
2 Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke petak-petak rempah-rempah, untuk menggembala di kebun, dan mengumpulkan bunga-bunga bakung.
3 Aku adalah milik kekasihku, dan kekasihku adalah milikku. Dia menggembala di antara bunga-bunga bakung.
4 Engkau cantik seperti Tirza, kekasihku, elok seperti Yerusalem, dan menakjubkan seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
5 Alihkan matamu dariku karena mereka membingungkanku. Rambutmu bagaikan kawanan kambing betina yang menuruni Gunung Gilead.
6 Gigimu bagaikan kawanan domba betina yang keluar dari pencuciannya. Semuanya itu beranak kembar, dan tidak satu pun dari mereka kehilangan anaknya.
7 Pelipismu bagaikan irisan-irisan buah delima di balik cadarmu.
8 Ada enam puluh permaisuri, dan delapan puluh gundik, dan gadis-gadis yang tidak terhitung.
9 Namun, dialah satu-satunya merpatiku, idamanku, putri tunggal ibunya, anak kesayangan bagi orang yang melahirkannya. Anak-anak perempuan memandangnya, dan menyebutnya berbahagia. Permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
10 Siapakah ini, yang memandang ke bawah bagaikan fajar, cantik bagaikan bulan, bercahaya bagaikan matahari, dan menakjubkan seperti bala tentara dengan panji-panjinya?
11 Aku turun ke kebun kenari untuk melihat tunas-tunas hijau di lembah, dan untuk melihat apabila pohon-pohon anggur sudah bertunas, dan pohon-pohon delima sudah berbunga.
12 Tanpa sadar, jiwaku menempatkanku di atas kereta-kereta para bangsawan.
13 Kembalilah, kembalilah, hai gadis Sulam! Kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat memandangmu. Mengapa kamu menatap gadis Sulam, seperti tarian Mahanaim?
Kidung Agung 7 (AYT)
1 Betapa indahnya kakimu dengan kasut-kasut itu, hai putri bangsawan. Lekuk pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
2 Pusarmu bagaikan cawan bulat, yang tidak pernah kekurangan anggur campuran. Perutmu bagaikan timbunan gandum, yang berpagarkan bunga-bunga bakung.
3 Kedua buah dadamu bagaikan dua anak rusa, anak kembar kijang.
4 Lehermu bagaikan menara gading. Matamu bagaikan telaga-telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim. Hidungmu bagaikan menara Lebanon, yang menghadap ke Damsyik.
5 Kepalamu bagaikan Bukit Karmel, dan rambut kepalamu merah lembayung. Raja tertawan oleh rambut ikalmu.
6 Betapa cantiknya, dan betapa manisnya engkau, kekasih, dalam kesenanganmu!
7 Perawakanmu bagaikan pohon kurma, dan buah dadamu seperti tandan-tandannya.
8 Aku berkata, “Aku akan memanjat pohon kurma itu, dan memegang tangkai-tangkai buahnya.” Kiranya buah dadamu menjadi seperti tandan-tandan buah anggur, dan keharuman hidungmu seperti buah apel.
9 Mulutmu bagaikan anggur terbaik, yang mengalir dengan lancar bagi kekasihku, meluncur dengan lembut ke bibir orang-orang yang sedang tidur.
10 Aku adalah milik kekasihku, dan hasratnya adalah bagiku.
11 Marilah, kekasihku, kita pergi ke padang, dan bermalam di desa-desa.
12 Mari kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur untuk melihat apabila pohon-pohon anggur sudah bertunas, dan bunga-bunganya sudah mekar, dan apabila pohon-pohon delima sudah berbunga. Di sana, aku akan memberikan kasihku kepadamu.
13 Buah dudaim memberikan keharumannya, dan di pintu-pintu masuk kita, terdapat semua yang terbaik, yang baru maupun yang lama, yang telah aku simpan bagimu, kekasihku.
Kidung Agung 8 (AYT)
1 Ah, seandainya engkau seperti saudara laki-laki bagiku, yang menyusu pada buah dada ibuku! Apabila aku bertemu denganmu di luar, aku akan menciummu, dan tidak seorangpun akan menghinaku.
2 Aku akan menuntunmu masuk ke rumah ibuku, yang sudah mengajari aku. Aku akan memberimu minum anggur harum dari perasan sari buah delimaku.
3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, dan tangan kanannya memelukku.
4 Aku menyumpahimu, hai putri-putri Yerusalem, jangan membangunkan dan jangan membangkitkan cinta sebelum ia menginginkannya.
5 Siapakah ini, yang datang dari padang belantara, yang bersandar pada kekasihnya? Di bawah pohon apel, aku membangunkanmu. Di sana, ibumu kesakitan; di sana, dia kesakitan dan melahirkanmu.
6 Pasanglah aku sebagai meterai di hatimu, sebagai meterai di lenganmu. Sebab, cinta itu kuat seperti maut, kecemburuan itu kejam seperti dunia orang mati. Nyalanya adalah nyala api yang berkobar-kobar.
7 Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, dan sungai-sungai tidak dapat menghanyutkannya. Seandainya ada orang yang memberikan seluruh kekayaan rumahnya demi cinta, dia akan sangat dihina.
8 Kami mempunyai seorang adik perempuan, dan dia belum punya buah dada. Apa yang harus kami lakukan bagi saudara perempuan kami pada hari ketika seseorang meminangnya?
9 Seandainya dia adalah tembok, kami akan membangun menara perak di atasnya. Namun, seandainya dia adalah pintu, kami akan memalanginya dengan papan-papan kayu aras.
10 Aku adalah tembok, dan buah dadaku bagaikan menara. Dengan demikian, di matanya, aku ini seperti seseorang yang menemukan damai sejahtera.
11 Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Dia menyerahkan kebun anggurnya kepada para penjaga. Setiap orang akan membawa seribu keping perak untuk buahnya.
12 Kebun anggurku, milikku sendiri, ada di hadapanku. Seribu keping itu adalah untukmu, hai Salomo, dan dua ratus keping untuk para penjaga buahnya.
13 Hai engkau, yang tinggal di kebun-kebun, para sahabat mendengarkan suaramu. Biarlah aku mendengarkannya juga!
14 Cepatlah, hai kekasihku, dan jadilah seperti seekor kijang, atau anak rusa jantan, di atas pegunungan rempah-rempah.

Salomo

Nyanyian pertengkaran dan perdamaian Salomo
Ayat terkait: Kidung Agung 5:1--8:14;

Media Partner: