ZONE / Kingstone Indonesia / 04. Ayub / Hal. 44
Hal. 44
Metode PA: SABDA, WWG.
Ayub 31 (AYT)
1 “Aku telah membuat perjanjian dengan mataku. Bagaimana mungkin aku memandang anak dara?
2 Apa yang akan menjadi bagianku dari Allah yang di atas, atau milik pusakaku dari Yang Mahakuasa di tempat tinggi?
3 Bukankah malapetaka bagi orang tidak benar, dan bencana bagi pekerja kejahatan?
4 Tidakkah Dia melihat jalan-jalanku, dan jumlah semua langkahku?
5 Jika aku telah berjalan dalam kebohongan, dan kakiku terburu-buru membohongi,
6 biarlah aku ditimbang dengan timbangan yang benar, dan Allah akan mengetahui integritasku.
7 Jika langkah-langkahku telah menyimpang dari jalan, dan hatiku mengikuti mataku, atau jika ada cela yang melekat pada tanganku,
8 biarlah aku menabur, dan yang lain makan, ya biarlah tanaman-tanaman yang aku tanam tercabut akar-akarnya.
9 Jika hatiku telah dipikat oleh seorang perempuan, atau jika aku telah mengintai di pintu tetanggaku,
10 biarlah istriku menggiling bagi orang lain, dan biarlah laki-laki lain membungkuk di atasnya.
11 Sebab, ini adalah kejahatan yang keji, itu adalah pelanggaran yang harus dihukum oleh hakim.
12 Sebab, ini adalah api yang menghanguskan sampai ke tempat kehancuran, dan ia akan melahap semua panenanku sampai ke akar-akarnya.
13 Jika aku telah menolak hak pelayanku laki-laki atau pelayanku perempuan ketika mereka mengeluh terhadapku,
14 apa yang akan aku lakukan ketika Allah mengecam? Ketika Dia memanggilku, apa yang harus aku jawab kepada-Nya?
15 Bukankah Allah yang menjadikan aku dalam kandungan, juga menjadikan dia? Bukankah Dia yang membentuk kita dalam kandungan?
16 Jika aku telah menghalangi apa pun yang diinginkan oleh orang miskin, atau menyebabkan mata janda-janda menjadi lemah,
17 jika aku telah makan potongan rotiku seorang diri, dan anak yatim tidak ikut memakannya,
18 karena sejak masa mudaku, aku membesarkan anak yatim seperti seorang ayah, dan sejak dari kandungan ibuku, aku telah menuntun janda,
19 jika aku pernah melihat orang binasa karena kekurangan pakaian, atau orang miskin tanpa selimut,
20 jika pinggangnya tidak memberkati aku karena dirinya sudah dihangatkan oleh potongan bulu dombaku,
21 jika aku telah mengangkat tanganku terhadap anak yatim, karena aku melihat pertolonganku ada di pintu gerbang,
22 biarlah tulang belikatku lepas dari bahuku, dan lenganku dipatahkan dari persendiannya.
23 Sebab, kesengsaraan dari Allah adalah kengerian bagiku, dan karena kebesaran-Nya, aku tidak sanggup melakukan apa pun.
24 Jika aku meletakkan pengharapanku pada emas, atau menyebut emas murni, ‘Kamu adalah kepercayaanku,’
25 jika aku bersukacita karena kekayaanku melimpah, atau karena kekuatan, tanganku mendapat banyak hasil,
26 jika aku melihat matahari ketika ia bersinar, atau bulan yang sedang bergerak dalam keindahannya,
27 sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan mulutku mengecup tanganku,
28 hal ini juga menjadi ketidakadilan yang harus dihukum, karena aku sudah menyangkal Allah yang ada di atas.
29 Jika aku bersukacita atas kehancuran musuhku, atau meninggikan diri ketika kejahatan menimpanya,
30 aku tidak akan membiarkan mulutku berbuat dosa dengan meminta kutuk atas hidupnya.
31 Jika orang-orang di dalam kemahku belum pernah berkata, ‘Siapa yang belum dipuaskan oleh makanannya?’
32 tidak ada orang asing yang menghabiskan malamnya di jalanan, karena aku membuka pintu-pintuku bagi para pengembara.
33 Jika aku menutupi pelanggaranku seperti manusia Adam dengan menyembunyikan kesalahanku di dalam hatiku,
34 karena aku takut kepada orang banyak, dan penghinaan kaum keluarga membuatku takut, sehingga aku tetap diam dan tidak akan keluar dari pintu.
35 Ah, seandainya aku punya seseorang untuk mendengarkanku. Inilah tandaku! Biarlah Yang Mahakuasa menjawab aku. Biarlah surat tuduhan itu ditulis oleh pendakwaku.
36 Sebenarnya, aku akan menanggungnya di atas bahuku; aku akan mengikatkannya ke atasku seperti sebuah mahkota.
37 Aku akan memberitahukan jumlah langkah-langkahku kepada-Nya; seperti seorang pangeran, aku akan mendekati-Nya.
38 Jika tanahku berteriak melawan aku, dan semua alur bajaknya menangis bersama-sama,
39 jika aku sudah menghabiskan kekuatannya tanpa perak, atau menghilangkan nyawa pemiliknya,
40 biarlah duri-duri tumbuh, bukannya gandum, dan rumput liar, bukannya jelai.” Perkataan-perkataan Ayub selesai.
Ayub 32 (AYT)
1 Ketiga orang itu berhenti menjawab Ayub karena dia benar menurut pandangannya sendiri.
2 Kemudian, Elihu, anak Barakheel, orang Bus, dari keluarga Ram, menjadi marah terhadap Ayub karena dia membenarkan dirinya lebih daripada Allah.

Ayub

Elihu menentang teman-temannya
Ayat terkait: Ayub 31:1--32:2;

Media Partner: