ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 149
Hal. 149
Metode PA: SABDA, WWG.
Daniel 1 (AYT)
2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, ke dalam tangannya beserta sebagian dari perkakas-perkakas Bait Allah yang kemudian dibawanya ke tanah Sinear, ke kuil ilahnya. Perkakas-perkakas yang dibawanya itu ditempatkan dalam tempat perbendaharaan ilahnya.
3 Raja memerintah Aspenas, kepala pegawai istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,
4 yaitu orang-orang muda yang dalam keseluruhannya tidak bercela, elok rupanya, cerdas dalam berbagai kebijaksanaan, berpengetahuan luas, mengerti ilmu, dan yang memiliki kemampuan untuk mengabdi dalam istana raja, dan agar mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
5 Raja menetapkan bagi mereka bagian dari santapan raja dan dari anggur yang diminumnya dari hari ke hari, dan dengan demikian mendidik mereka selama tiga tahun sebelum akhirnya mereka melayani di hadapan raja.
6 Di antara mereka terdapat orang-orang Yehuda, yaitu Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya.
7 Lalu, kepala pegawai istana memberikan nama baru kepada mereka. Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh, dan Azarya dinamainya Abednego.
17 Dan, kepada keempat orang muda itu, Allah mengaruniakan pengetahuan dan kepandaian dalam segala tulisan dan hikmat. Bahkan, Daniel memiliki pemahaman akan seluruh penglihatan dan mimpi-mimpi.
18 Pada waktu yang ditetapkan raja untuk menghadapkan mereka, kepala pegawai istana membawa mereka ke hadapan Nebukadnezar.
19 Raja berbicara dengan mereka dan tidak menemukan di antara mereka semua yang seperti Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Demikianlah mereka kemudian melayani raja.
20 Dalam setiap hal mengenai hikmat dan pengertian yang ditanyakan raja kepada mereka, dia mendapati mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua ahli ilmu gaib dan ahli mantra di seluruh kerajaannya.
21 Daniel tetap di sana sampai tahun pertama Raja Koresh.
Daniel 2 (AYT)
1 Pada tahun kedua pemerintahan Nebukadnezar, Nebukadnezar bermimpi suatu mimpi. Jiwanya gelisah dan dia tidak dapat tidur.
2 Kemudian, raja memerintahkan untuk memanggil para ahli ilmu gaib, para ahli nujum, para ahli ilmu sihir, dan orang-orang Kasdim untuk menjelaskan kepada raja tentang mimpinya. Lalu, mereka datang dan berdiri di hadapan raja.
3 Berkatalah raja kepada mereka, “Aku memimpikan suatu mimpi dan hatiku gelisah, ingin memahami mimpi itu.”
4 Kemudian, berbicaralah orang-orang Kasdim kepada raja dalam bahasa Aram, “Ya Raja, hiduplah selama-lamanya! Ceritakanlah mimpi itu kepada hamba-hambamu ini, dan kami akan memberitahukan maknanya.”
5 Raja menjawab dan berkata kepada orang-orang Kasdim itu, “Hal itu sudah pergi dariku. Jika kamu tidak memberitahukan mimpi itu dan maknanya, kamu akan dipenggal menjadi beberapa bagian dan rumahmu akan dijadikan timbunan puing.
6 Namun, jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu beserta maknanya, kamu akan menerima hadiah-hadiah, penghargaan-penghargaan, dan kehormatan yang berlimpah-limpah dariku, jika kamu menunjukkan mimpi itu dan maknanya.”
7 Mereka menjawab lagi dan berkata, “Silakan Raja menceritakan mimpi itu kepada hamba-hambanya, kami akan memberitahukan maknanya.”
8 Raja menjawab, katanya, “Aku tahu pasti bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, sebab kamu melihat bahwa semuanya telah hilang dari ingatanku,
9 sehingga jika kamu tidak dapat memberitahukan mimpi itu, salah seorang di antara kamu akan mendapat hukuman; Aku tahu bahwa kamu bermufakat untuk mengatakan hal-hal yang busuk dan bohong sampai keadaan akan berubah. Ceritakanlah mimpi itu kepadaku supaya aku tahu bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya.”
10 Orang-orang Kasdim itu menjawab di hadapan raja dengan berkata, “Tidak ada seorang pun di bumi ini yang dapat memberitahukan hal yang diminta Tuanku Raja. Tidak pernah ada raja mana pun yang besar dan berkuasa meminta hal yang demikian kepada ahli ilmu gaib, ahli mantra, maupun orang Kasdim mana pun.
11 Hal yang diminta raja itu terlalu berat. Dan, tidak ada seorang pun yang lain yang sanggup memberitahukannya di hadapan raja, kecuali para ilah yang tidak berdiam di antara makhluk.”

Kebaikan dan Kejahatan

Media Partner: