ZONE / Komik Alkitab Bergambar / 02. Tanah Perjanjian / Hal. 147
Hal. 147
Metode PA: SABDA, WWG.
1 Samuel 13 (AYT)
10 Ketika selesai mempersembahkan kurban bakaran, tiba-tiba Samuel datang. Saul pun pergi menemuinya dan memberi salam.
11 Samuel bertanya, “Apa yang telah kaulakukan?” Saul berkata, “Ketika aku melihat rakyat tercerai-berai meninggalkanku sementara engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, dan orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
12 maka pikirku, ‘orang-orang Filistin datang untuk menyerangku di Gilgal, padahal aku belum memohon belas kasihan TUHAN.’ Karena itu, aku memberanikan diri mempersembahkan kurban bakaran.”
13 Samuel berkata kepada Saul, “Perbuatanmu itu bodoh. Kamu tidak menaati perintah TUHAN, Allahmu, yang diberikan kepadamu. Sebab, seharusnya TUHAN menegakkan kerajaanmu atas orang Israel sampai selama-lamanya.
14 Namun, sekarang, kerajaanmu tidak akan bertahan. TUHAN telah memilih seseorang dari hati-Nya dan TUHAN telah menunjuknya menjadi raja atas umat-Nya, sebab kamu tidak menaati yang diperintahkan TUHAN kepadamu.”
15 Samuel bangkit dan pergi dari Gilgal ke Gibea Benyamin. Akan tetapi, Saul menghitung rakyat yang tinggal bersamanya, kira-kira enam ratus orang banyaknya.
16 Saul dan Yonatan, anaknya, serta rakyat yang tinggal bersama mereka, tinggal di Geba-Benyamin, sementara orang-orang Filistin berkemah di Mikhmas.
17 Penjarah-penjarah keluar dari perkemahan orang Filistin dalam tiga gerombolan. Satu gerombolan mengambil jalan ke Ofra, ke daerah Syual.
18 Gerombolan kedua mengambil jalan ke Bet-Horon, dan gerombolan yang lain mengambil jalan ke perbatasan yang menghadap ke Lembah Zeboim, ke arah padang belantara.
19 Tidak terdapat tukang besi di seluruh negeri Israel, sebab orang Filistin berkata, “Jangan sampai orang Ibrani membuat pedang atau tombak.”
20 Jadi, semua orang Israel pergi kepada orang Filistin untuk mengasah mata bajaknya, beliungnya, kapaknya, atau aritnya.
21 Adapun bayarannya adalah 2/3 syikal untuk mata bajak dan beliung, dan 1/3 syikal untuk kapak dan memasang kusa.
22 Jadi, pada waktu pertempuran, tidak ada pedang atau lembing di tangan seluruh rakyat yang bersama dengan Saul dan Yonatan. Hanya Saul dan Yonatan yang mempunyainya.
23 Sementara itu, pasukan pendudukan orang Filistin keluar ke perlintasan di Mikhmas.
1 Samuel 14 (AYT)
1 Pada suatu hari, Yonatan, anak Saul, berkata kepada hamba pembawa senjatanya, “Mari kita pergi mendatangi pasukan pendudukan orang Filistin yang berada di sebelah sana.” Akan tetapi, dia tidak memberi tahu ayahnya.
2 Saul berdiam di ujung Gibea di bawah pohon delima di Migron. Rakyat yang menyertainya kira-kira enam ratus orang.
3 Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod, anak Pinehas, anak Eli, imam TUHAN di Silo, dialah yang memakai baju efod saat itu. Namun, rakyat tidak mengetahui bahwa Yonatan sudah pergi.
4 Di antara pelintasan-pelintasan bukit yang Yonatan berusaha menyeberanginya untuk mencapai pasukan pendudukan orang Filistin, ada tebing bukit batu di sebelah sini dan tebing bukit batu di sebelah sana. Yang satu bernama Bozes, dan yang lain bernama Sene.
5 Tebing yang satu menjulang di sebelah utara, di depan Mikhmas, sementara yang lain di sebelah selatan, di depan Gibea.
6 Yonatan berkata kepada hamba pembawa senjatanya itu, “Mari kita pergi ke pasukan pendudukan orang-orang yang tidak bersunat itu. Kiranya TUHAN akan bekerja bagi kita, sebab tidak ada yang merintangi TUHAN untuk menolong, baik dengan banyak maupun dengan sedikit orang.”
7 Pembawa senjatanya itu berkata kepadanya, “Perbuatlah semua yang ada di hatimu, yang engkau inginkan. Lihatlah, aku bersama denganmu, sesuai keinginan hatimu.”
8 Yonatan berkata, “Lihatlah, kita akan menyeberang menuju orang-orang itu, dan menunjukkan diri kepada mereka.
9 Jika mereka berkata kepada kita, ‘Tunggulah sampai kami datang kepadamu,’ kita akan tetap berdiri di tempat kita dan jangan naik menemui mereka.
10 Namun, jika mereka berkata, ‘Naiklah ke arah kami, kita akan naik. Sebab, TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Inilah yang akan menjadi tanda bagi kita.”
11 Ketika keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pendudukan orang Filistin, orang-orang Filistin itu berkata, “Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lubang-lubang tempat mereka menyembunyikan diri mereka.”
12 Orang-orang dari pasukan pendudukan itu berteriak kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, “Naiklah ke arah kami. Kami akan memberitahukan sesuatu.” Yonatan berkata kepada pembawa senjatanya, “Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel.”
13 Yonatan merangkak naik dengan tangan dan kakinya, dan pembawa senjatanya mengikutinya. Orang-orang itu tewas di hadapan Yonatan, dan pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya.
14 Itulah pertempuran yang pertama, yang dilakukan oleh Yonatan dan pembawa senjatanya itu, membunuh sekitar dua puluh orang dalam jarak setengah dari alur bajak di ladang.
15 Lalu, ketakutan terjadi di perkemahan, di padang, dan di antara seluruh rakyat. Pasukan pendudukan dan penjarah-penjarah itu gemetar dan bumi pun bergetar sehingga terjadilah kegentaran yang sangat hebat.
16 Para pengintai Saul di Gibea Benyamin melihat, dan tampaklah, banyak orang pergi berpencar ke sana kemari.
17 Lalu, Saul berkata kepada rakyat yang menyertainya, “Hitunglah dan lihatlah siapa yang pergi dari kita.” Ketika mereka menghitung, ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada.
18 Kemudian, Saul berkata kepada Ahia, “Bawalah ke sini Tabut Perjanjian Allah!” Sebab, Tabut Perjanjian Allah ada bersama orang Israel pada waktu itu.
19 Namun, ketika Saul berbicara kepada imam itu, keributan di tempat perkemahan orang Filistin semakin bertambah besar. Saul berkata kepada imam itu, “Tariklah tanganmu!”
20 Saul dan seluruh rakyat yang menyertainya berkumpul dan pergi ke medan perang. Tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang. Terjadilah kekacauan yang sangat besar.
21 Orang-orang Ibrani yang sebelumnya tinggal dengan orang-orang Filistin dan yang ikut maju sampai ke perkemahan di sekitarnya juga ikut bergabung dengan orang-orang Israel yang menyertai Saul dan Yonatan.
22 Semua orang Israel yang bersembunyi di Pegunungan Efraim mendengar bahwa orang-orang Filistin telah melarikan diri. Mereka pun bergabung menyusul dalam pertempuran.
23 Demikianlah TUHAN menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran pun meluas sampai melintasi Bet-Awen.
24 Ketika orang-orang Israel terdesak pada waktu itu, Saul pun mengucapkan sumpah kepada rakyatnya, katanya, “Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam, sebelum aku membalas musuh-musuhku.” Tidak ada seorang pun dari rakyatnya yang memakan sesuatu.
25 Semua orang dari negeri itu pun sampai ke hutan, dan ada madu di sana, di atas tanah.
26 Ketika rakyat sampai ke hutan, tampaklah madu yang meleleh, tetapi tidak ada yang mencedoknya dengan tangan ke mulut, sebab takutlah rakyat akan sumpah itu.
27 Yonatan tidak mendengar bahwa ayahnya telah menyumpah rakyatnya. Dia pun mengulurkan ujung tongkat di tangannya, lalu mencelupkannya ke ujung sarang madu dan mencedoknya dengan tangan ke dalam mulutnya, dan matanya pun menjadi terang.
28 Lalu, seorang dari rakyatnya berbicara, katanya, “Ayahmu telah menyumpah rakyatnya dengan sungguh-sungguh, katanya ‘Terkutuklah orang yang memakan sesuatu pada hari ini.’ Karena itu, rakyat menjadi letih lesu.”
29 Yonatan menjawab, “Ayahku mencelakakan negeri. Coba, lihatlah, betapa terang mataku, terlebih setelah kukecap sedikit dari madu ini.
30 Lebih lagi, jika pada hari ini rakyat dapat makan dengan bebas dari jarahan musuh yang telah didapatnya. Namun, sekarang, tidak banyak kekalahan di antara orang Filistin.”
31 Mereka mengalahkan orang Filistin pada hari itu, dari Mikhmas sampai Ayalon. Rakyat pun sangat letih lesu.
32 Rakyat pun menyambar jarahannya, mengambil kambing domba, sapi, dan anak sapi, disembelih di tanah, dan dimakan oleh orang-orang itu dengan darahnya.
33 Lalu, mereka memberi tahu Saul, katanya, “Lihat, rakyat telah berdosa melawan TUHAN dengan memakan darahnya.” Dia berkata, “Kamu berkhianat. Gulingkanlah batu besar kepadaku sekarang!”
34 Saul berkata lagi, “Menyebarlah di antara rakyat dan katakan kepada mereka, ‘Masing-masing orang membawa sapi dan dombanya kepadaku, sembelihlah di sini dan makanlah. Janganlah berdosa terhadap TUHAN dengan memakannya bersama darahnya.’” Dengan demikian, setiap orang dari seluruh rakyat datang membawa sapi di tangannya pada malam itu dan menyembelihnya di sana.
35 Lalu, Saul mendirikan mazbah bagi TUHAN. Inilah mazbah pertama yang didirikannya bagi TUHAN.
36 Kemudian, Saul berkata, “Mari kita turun mengejar orang Filistin malam ini dan menjarah mereka sampai fajar menyingsing. Jangan biarkan seorang pun tersisa dari mereka.” Mereka menjawab, “Lakukanlah semua yang kaupandang baik.” Akan tetapi, imam berkata, “Marilah kita mendekat kepada Allah di sini.”
37 Saul bertanya kepada Allah, “Bolehkah aku turun untuk mengejar orang Filistin? Akankah Kauserahkan mereka ke dalam tangan orang-orang Israel?” Akan tetapi, Dia tidak menjawabnya pada hari itu.
38 Lalu, Saul berkata, “Mendekatlah kemari, hai semua pemimpin rakyat. Ketahuilah dan lihatlah bagaimana dosa ini terjadi pada hari ini.
39 Sebab, demi TUHAN yang hidup, yang menyelamatkan orang Israel, walaupun hal itu disebabkan oleh Yonatan, anakku, dia pasti dihukum mati.” Akan tetapi, tidak seorang pun dari seluruh rakyat menjawab dia.
40 Kemudian, dia berkata kepada seluruh orang Israel, “Kamu berdiri di sisi yang satu, sementara aku dan Yonatan, anakku, akan berdiri di sisi yang lain.” Rakyat berkata kepada Saul, “Perbuatlah apa yang engkau pandang baik.”
41 Saul berkata, “Ya, TUHAN, Allah Israel, tunjukkanlah yang tidak bercela.” Didapatilah Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.
42 Saul berkata, “Buanglah undi antara aku dan Yonatan, anakku.” Lalu, didapatilah Yonatan.
43 Saul berkata kepada Yonatan, “Katakanlah kepadaku, apa yang telah kamu lakukan.” Yonatan memberitahukan kepadanya, “Aku merasakan sedikit madu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku harus mati.”
44 Saul berkata, “Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi, kamu harus dihukum mati, Yonatan.”
45 Akan tetapi, rakyatnya berkata kepada Saul, “Haruskah Yonatan mati sementara dialah yang sudah membuat kemenangan yang besar ini bagi Israel? Dijauhkanlah yang demikian, demi TUHAN yang hidup! Tidak akan jatuh sehelai rambut pun dari kepalanya ke bumi. Sebab, dengan Allah, dilakukannya hal itu pada hari ini.” Rakyat pun membebaskan Yonatan sehingga dia tidak harus dihukum mati.
46 Saul berhenti mengejar orang Filistin, dan orang Filistin pulang ke tempat tinggalnya.
47 Setelah Saul menjadi raja atas Israel, dia berperang melawan semua musuhnya, yaitu Moab, orang Amon, Edom, raja-raja Zoba, dan orang-orang Filistin, di segala penjuru. Ke mana pun dia pergi, dia mendapat kemenangan.
48 Dia bertindak gagah perkasa, mengalahkan orang-orang Amalek, dan melepaskan orang Israel dari tangan orang-orang yang menjarah mereka.
49 Anak-anak Saul adalah Yonatan, Yiswi, dan Malkisua. Nama kedua anak perempuannya adalah Merab, yang tertua, dan Mikhal, yang lebih muda.
50 Nama istri Saul adalah Ahinoam, anak Ahimaas. Nama panglima tentaranya adalah Abner, anak Ner, paman Saul.
51 Kish, ayah Saul, dan Ner, ayah Abner, adalah anak-anak Abiel.
52 Peperangan yang sengit melawan orang Filistin terjadi seumur hidup Saul. Jika Saul melihat seorang yang kuat dan seorang yang gagah perkasa, dia akan mengumpulkannya.
1 Samuel 15 (AYT)
1 Samuel berkata kepada Saul, “TUHAN mengutus aku untuk mengurapi kamu menjadi raja atas umat-Nya, yaitu Israel. Sekarang, dengarkanlah bunyi firman Tuhan.
2 Beginilah firman TUHAN, semesta alam, ‘Aku akan membalas apa yang telah orang Amalek perbuat terhadap orang Israel, sebab mereka menghalangi orang Israel ketika keluar dari Mesir.
3 Sekarang pergilah, kalahkan orang Amalek, dan musnahkan semua yang ada padanya. Jangan merasa kasihan kepadanya, tetapi bunuhlah laki-laki dan perempuan, anak-anak dan bayi-bayi yang menyusu, sapi dan domba, unta dan keledai.’”
4 Kemudian, Saul mengerahkan rakyat dan menghitung barisan di Telaim. Ada dua ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda.
5 Saul pergi ke kota orang Amalek dan mengadang di lembah.
6 Saul berkata kepada orang-orang Keni, “Pergi dan menjauhlah. Mundurlah dari antara orang Amalek supaya jangan kulenyapkan kamu bersama mereka, sebab kamu telah menunjukkan kebaikan kepada seluruh orang Israel ketika mereka keluar dari Mesir.” Orang-orang Keni menjauh dari tengah-tengah orang Amalek.
7 Saul pun mengalahkan orang Amalek dari Hawila sampai ke Syur, yang ada di sebelah timur Mesir.
8 Dia menangkap Agag, raja orang Amalek, hidup-hidup, sedangkan seluruh rakyatnya dimusnahkan dengan mata pedang.
9 Akan tetapi, Saul dan rakyatnya merasa kasihan terhadap Agag, dan kawanan domba dan sapi-sapi yang terbaik serta tambun, atas anak-anak domba, dan atas semua yang berharga. Mereka tidak ingin menumpas semuanya itu, tetapi hewan yang tidak berharga dan buruk ditumpasnya.
10 Firman TUHAN turun kepada Samuel,
11 “Aku menyesal karena telah menjadikan Saul sebagai raja, sebab dia berpaling dari-Ku dan tidak melakukan firman-Ku.” Samuel pun menjadi sakit hati dan dia berseru kepada TUHAN sepanjang malam.
12 Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu Saul, tetapi kepada Samuel diberitahukan begini, “Saul pergi ke Karmel, dan ketahuilah, dia mendirikan tanda peringatan.” Lalu, dia berbalik dan turun ke Gilgal.
13 Ketika Samuel datang kepada Saul, Saul berkata, “Diberkatilah engkau oleh TUHAN! Aku telah bangkit untuk melakukan firman TUHAN.”
14 Samuel berkata, “Jika demikian, apakah bunyi kambing domba di telingaku, dan bunyi sapi-sapi yang aku dengar itu?”

Tanah Perjanjian

Menang tapi Gagal
Ayat terkait: 1 Samuel 13:10--15:14;

Media Partner: