ZONE / Kingstone Indonesia / 63. Kisah Para Rasul I / Hal. 34
Hal. 34
Metode PA: SABDA, WWG.
Ulangan 19 (AYT)
15 Seorang saksi saja tidak cukup mendakwa seseorang atas kesalahan atau dosa apa pun yang dilakukannya. Berdasarkan keterangan dua atau tiga orang saksi, barulah suatu perkara dapat ditentukan.

Kisah Para Rasul I

Fitnah para saksi dusta
Ayat terkait: Ulangan 19:15;
  • Penjelasan Singkat: Kota-kota perlindungan ditetapkan
  • Isi Pasal: Kota-kota perlindungan; batas tanah; saksi-saksi.
  • Garis Besar: 19:1 Kota-kota perlindungan.
    19:4 Hak istimewa dari itu bagi pembunuh yang tidak sengaja.
    19:14 Batas tanah tidak boleh digeser.
    19:15 Sedikitnya dibutuhkan dua orang saksi.
    19:16 Hukuman untuk seorang saksi dusta.
  • Judul Perikop: Kota-kota perlindungan (19:1-13)
    Larangan menggeser batas tanah (19:14-14)
    Dari hal saksi (19:15-21)
  • Kesimpulan: Allah akan merasuki manusia dengan penghormatan yang tinggi dan rasa takut akan dosa membunuh orang lain, bahkan secara kebetulan. Jika kekerasan dilakukan dengan disengaja, lihat 1 Yoh 3:15.
  • Fakta: Kota-kota perlindungan ditempatkan di tengah daerah supaya setiap ujung negeri bisa mencapainya. Maka Kristus bukanlah perlindungan yang jauh (Rm 10:3) namun mendatangkan keselamatan melalui Injil, ke pintu kita.
  • Ringkasan: Pasal 19 dari Kitab Ulangan berbicara tentang pembentukan kota perlindungan di tengah-tengah tanah yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel. Ketika bangsa Israel telah menaklukkan dan menduduki tanah yang diberikan oleh TUHAN, mereka harus menentukan tiga kota perlindungan di tengah-tengah tanah tersebut. Kota-kota ini akan menjadi tempat perlindungan bagi pembunuh yang tidak sengaja membunuh seseorang, sehingga mereka dapat melarikan diri dan tetap hidup. Namun, jika seseorang membunuh dengan sengaja, maka dia harus dihukum mati. Pasal ini juga menekankan pentingnya keadilan dalam menentukan hukuman, bahwa kesaksian dari dua atau tiga orang saksi diperlukan untuk menentukan suatu perkara. Prinsip hukum balas dendam juga ditegaskan, bahwa hukuman harus setimpal dengan kejahatan yang dilakukan.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-19 dalam Kitab Ulangan adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini merupakan bagian dari kumpulan hukum dan peraturan yang diberikan oleh Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Pada saat itu, bangsa Israel telah berada di padang gurun selama 40 tahun setelah keluar dari Mesir dan mereka sedang bersiap untuk menghadapi tantangan memasuki tanah yang dijanjikan.

    Konteks Budaya:
    Bangsa Israel pada masa itu memiliki sistem hukum yang didasarkan pada perjanjian antara Allah dan mereka. Mereka juga memiliki tradisi dan kebiasaan yang unik dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari. Budaya bangsa Kanaan yang mereka akan hadapi di tanah Kanaan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan mereka.

    Konteks Literatur:
    Kitab Ulangan adalah bagian dari Taurat, yang merupakan lima kitab pertama dalam Alkitab. Kitab ini berisi kumpulan ucapan dan perintah-perintah terakhir Musa kepada bangsa Israel sebelum ia meninggal. Ulangan 19 adalah bagian dari bagian hukum dalam kitab ini.

    Konteks Teologis:
    Pasal ini menekankan pentingnya keadilan dan perlindungan bagi setiap individu dalam masyarakat. Tujuan hukum-hukum yang diberikan adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kejahatan yang tidak dihukum dan tidak ada orang yang tidak mendapatkan keadilan.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk menetapkan tiga kota perlindungan di tanah Kanaan. Kota-kota ini akan menjadi tempat perlindungan bagi seseorang yang tidak sengaja membunuh orang lain, sehingga mereka dapat melarikan diri dari pembalasan dendam keluarga korban.

    Dengan latar belakang ini, pasal 19 Ulangan menegaskan pentingnya keadilan, perlindungan, dan penghormatan terhadap kehidupan manusia dalam masyarakat Israel.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ulangan Pasal 19:

    1. Penentuan kota perlindungan (Ulangan 19:1-3)
     - Tujuan menentukan tiga kota perlindungan di tengah-tengah negeri.
    - Kota perlindungan adalah tempat bagi pembunuh yang melarikan diri secara tidak sengaja.

    2. Syarat pembunuh yang melarikan diri (Ulangan 19:4-7)
     - Pembunuh yang melarikan diri harus membunuh orang lain tanpa sengaja dan bukan karena benci.
    - Contoh kasus pembunuh yang melarikan diri ke kota perlindungan.

    3. Pembatasan pembalasan darah (Ulangan 19:8-10)
     - Tujuan memastikan pembalasan darah tidak terjadi dengan emosi yang panas.
    - Jarak yang jauh menuju kota perlindungan untuk mencegah pembalasan darah.

    4. Perluasan wilayah dan penambahan kota perlindungan (Ulangan 19:11-13)
     - Jika wilayah diperluas, perlu menambahkan kota perlindungan.
    - Pentingnya memilih kota perlindungan untuk mencegah darah yang tidak bersalah tertumpah.

    5. Pembunuhan dengan niat jahat (Ulangan 19:14)
     - Jika seseorang membenci dan dengan sengaja membunuh orang lain, maka dia harus dihukum mati.

    6. Batas tanah dan kesaksian palsu (Ulangan 19:15-21)
     - Tidak boleh memindahkan batas tanah yang ditentukan oleh nenek moyang.
    - Pentingnya kesaksian yang benar dan adil dalam menentukan suatu perkara.
    - Hukuman bagi saksi yang memberikan kesaksian palsu.

    7. Prinsip hukum balas dendam (Ulangan 19:21)
     - Prinsip hukum balas dendam: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.

    Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam Kitab Ulangan Pasal 19. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - TUHAN, Allahmu
    - Teman yang terkena kapak yang terlepas
    - Orang yang membunuh orang lain tanpa sengaja dan bukan karena benci
    - Orang yang menuntut balasan darah
    - Orang yang tidak bersalah
    - Tua-tua dari kotanya
    - Penuntut darah
    - Saksi palsu
    - Saudaranya

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Bangsa-bangsa yang negerinya telah TUHAN, Allahmu, berikan untuk kamu miliki dan kamu duduki
    - Kota-kota dan rumah-rumah mereka
    - Tiga kota di tengah-tengah negerimu
    - Hutan
    - Tiga kota lainnya
    - Tanah pusakamu
    - Di hadapan TUHAN, di depan para imam dan para hakim yang bertugas pada saat itu
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Ulangan pasal 19 adalah sebagai berikut:

    1. Kota perlindungan (ayat :2,3,4,5,6,7,9" context="true">2, 3, 4, 5, 6, 7, 9) - Kota-kota yang ditentukan untuk melindungi pembunuh yang tidak disengaja agar tidak dibalas dendam oleh orang yang terbunuh atau keluarganya.
    2. Pembunuh tanpa sengaja (ayat :4,5,6,7" context="true">4, 5, 6, 7) - Orang yang membunuh orang lain tanpa sengaja dan bukan karena benci.
    3. Pembalasan darah (ayat :6,10" context="true">6, 10) - Tindakan balas dendam terhadap pembunuh yang tidak disengaja.
    4. Saksi (ayat :15,16" context="true">15, 16) - Orang yang memberikan kesaksian dalam kasus hukum.
    5. Kesaksian palsu (ayat :16,18" context="true">16, 18) - Memberikan kesaksian palsu atau dusta.
    6. Hukuman (ayat :19" context="true">19) - Hukuman yang diberikan kepada orang yang memberikan kesaksian palsu.
    7. Prinsip hukum (ayat :21" context="true">21) - Prinsip hukum "nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki" untuk memberikan hukuman yang setimpal.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Ulangan pasal 19:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari peraturan tentang kota perlindungan bagi pembunuh yang melarikan diri? Bagaimana hal ini mencerminkan keadilan dan belas kasihan Allah?
    2. Mengapa penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara pembunuhan yang disengaja dan pembunuhan yang tidak disengaja? Bagaimana peraturan ini menunjukkan pentingnya membedakan antara kedua jenis pembunuhan tersebut?
    3. Bagaimana peraturan tentang saksi dalam kasus hukum menunjukkan pentingnya keadilan dan kebenaran dalam sistem hukum yang adil?
    4. Mengapa Allah menekankan pentingnya membinasakan kejahatan dari tengah-tengah umat-Nya? Bagaimana hal ini mencerminkan karakter Allah yang kudus dan keinginan-Nya untuk menjaga keadilan dan ketertiban?
    5. Bagaimana prinsip "nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki" mencerminkan prinsip keadilan dalam hukum Allah? Apakah prinsip ini masih relevan bagi kita sebagai orang Kristen hari ini?

    Hal-hal menarik terkait Kitab Ulangan pasal 19:

    1. Peraturan tentang kota perlindungan bagi pembunuh yang melarikan diri menunjukkan keadilan dan belas kasihan Allah dalam memberikan kesempatan bagi pembunuh yang tidak disengaja untuk tetap hidup.
    2. Prinsip "nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki" menunjukkan pentingnya keadilan dalam hukum Allah dan konsekuensi yang adil bagi pelaku kejahatan.
    3. Peraturan tentang saksi dalam kasus hukum menekankan pentingnya kebenaran dan keadilan dalam sistem hukum yang adil.
    4. Allah menekankan pentingnya membinasakan kejahatan dari tengah-tengah umat-Nya untuk menjaga keadilan dan ketertiban.
    5. Kitab Ulangan mengajarkan kita tentang pentingnya mengasihi Tuhan dan hidup sesuai dengan jalan-Nya agar kita dapat memperoleh berkat dan warisan yang dijanjikan-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 19 dari Kitab Ulangan, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Menyediakan tempat perlindungan: Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menentukan tiga kota perlindungan di tengah-tengah negeri mereka. Hal ini bertujuan untuk memberikan tempat perlindungan bagi orang yang tidak sengaja membunuh orang lain. Dalam hidup kita, kita juga dapat belajar untuk menyediakan tempat perlindungan bagi mereka yang membutuhkan, baik secara fisik maupun emosional.

    2. Menghindari dendam dan kekerasan: Allah memerintahkan agar orang yang membunuh orang lain tanpa sengaja dan bukan karena benci dapat melarikan diri ke kota perlindungan. Tujuannya adalah untuk menghindari dendam dan kekerasan yang dapat terjadi jika orang yang menuntut balas darah mengejar pembunuh dengan hati panas. Dalam hidup kita, kita juga diajarkan untuk menghindari dendam dan kekerasan, dan memilih jalan damai dalam menyelesaikan konflik.

    3. Menjaga keadilan: Allah memerintahkan agar perkara hukum ditentukan berdasarkan kesaksian dua atau tiga orang saksi yang dapat dipercaya. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga keadilan dalam menentukan kebenaran. Dalam hidup kita, kita juga diajarkan untuk menjaga keadilan dan tidak memberikan kesaksian palsu atau menuduh tanpa bukti yang kuat.

    Doa terkait pasal Alkitab ini dapat meliputi:

    1. Doa untuk meminta kebijaksanaan dalam menyediakan tempat perlindungan bagi mereka yang membutuhkan.
    2. Doa untuk memohon pertolongan Tuhan dalam menghindari dendam dan kekerasan dalam hidup kita.
    3. Doa untuk meminta keadilan dan kebenaran dalam setiap perkara yang kita hadapi.
    4. Doa untuk memohon kemampuan untuk menghindari kesaksian palsu dan menuduh tanpa bukti yang kuat.
    5. Doa untuk meminta pertolongan Tuhan dalam menjaga keadilan dan menghapuskan kejahatan dari tengah-tengah kita.

    Semoga hal-hal ini dapat menjadi panduan dan sumber inspirasi dalam hidup kita sebagai orang percaya.
  • 5W1H:

    Analisis Ulangan 19 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini membahas tentang hukum mengenai kota perlindungan bagi pembunuh yang tidak disengaja, serta hukum tentang saksi dan hukuman.

    Who (Siapa): Ditujukan kepada bangsa Israel, khususnya para hakim dan tua-tua yang bertanggung jawab menegakkan hukum.

    When (Kapan): Diberikan oleh Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan.

    Where (Dimana): Diberikan di dataran Moab, di seberang sungai Yordan, dekat Yerikho.

    Why (Mengapa):

    • Kota perlindungan: Untuk melindungi orang yang membunuh tanpa sengaja dari balas dendam keluarga korban, sekaligus memastikan keadilan bagi korban.
    • Hukum saksi: Untuk mencegah tuduhan palsu dan memastikan keadilan dalam proses hukum.
    • Hukuman setimpal: Untuk menekankan keseriusan dosa dan pentingnya keadilan.

    How (Bagaimana):

    • Kota perlindungan: Bangsa Israel harus menyediakan tiga kota perlindungan dan mempersiapkan jalan menuju kota tersebut. Pembunuh yang tidak disengaja dapat melarikan diri ke kota tersebut dan diadili oleh para tua-tua kota.
    • Hukum saksi: Dibutuhkan minimal dua atau tiga saksi untuk membuktikan suatu tuduhan. Saksi palsu akan menerima hukuman yang sama dengan yang seharusnya diterima oleh tertuduh.
    • Hukuman setimpal: Hukuman harus sesuai dengan kejahatan yang dilakukan ("mata ganti mata, gigi ganti gigi").

    Tambahan:

    • Pasal ini menunjukkan kasih Allah yang adil. Dia menyediakan perlindungan bagi mereka yang tidak bersalah, sekaligus menuntut keadilan bagi korban kejahatan.
    • Pasal ini juga menunjukkan pentingnya kejujuran dan integritas. Saksi palsu dianggap sebagai kejahatan serius yang harus dihukum berat.
    • Prinsip "mata ganti mata" harus dipahami dalam konteks keadilan, bukan balas dendam. Tujuannya adalah untuk memastikan hukuman yang setimpal dengan kejahatan, bukan untuk mendorong kekerasan.

    Sebagai orang Kristen, kita dapat belajar dari pasal ini tentang pentingnya keadilan, belas kasihan, dan integritas. Kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan hukum Allah dan menjadi saksi kebenaran dalam dunia.

BaDeNo

Ul 19
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Referensi Silang

Ul 19:15
orang saksi: Ul 17:6; [Lihat FULL. Ul 17:6]; Mat 18:16%&; [Lihat FULL. Mat 18:16%&]; Mat 26:60; 2Kor 13:1%&

Sumber Lain

- II. Kumpulan-Kumpulan Hukum Perjanjian Lama.

Pengantar Kitab

Ul: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: