Who (Siapa): Penulis Mazmur 116 tidak disebutkan namanya, tetapi ia adalah seorang individu yang mengalami penderitaan hebat dan diselamatkan oleh Tuhan.
What (Apa): Mazmur ini merupakan ungkapan syukur dan pujian kepada Tuhan atas penyelamatan-Nya dari maut. Penulis bersaksi tentang kasih, keadilan, dan belas kasihan Tuhan.
When (Kapan): Waktu penulisan Mazmur ini tidak diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan isi dan konteksnya, kemungkinan besar ditulis setelah penulis mengalami pembebasan dari situasi yang mengancam jiwa.
Where (Di mana): Tempat penulisan Mazmur ini tidak disebutkan secara spesifik. Namun, penulis menyatakan niatnya untuk bersyukur kepada Tuhan di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengah Yerusalem.
Why (Mengapa): Penulis menulis Mazmur ini untuk:
How (Bagaimana): Penulis mengungkapkan rasa syukurnya melalui:
Kesimpulan: Mazmur 116 merupakan kesaksian yang kuat tentang kasih dan kesetiaan Tuhan. Mazmur ini mendorong kita untuk bersyukur atas kebaikan Tuhan, percaya kepada-Nya di saat-saat sulit, dan hidup untuk memuliakan nama-Nya.
What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang peristiwa-peristiwa menjelang penyaliban Yesus, termasuk:
Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:
When (Kapan): Peristiwa-peristiwa ini terjadi selama minggu terakhir kehidupan Yesus di dunia, tepatnya dua hari sebelum Paskah.
Where (Di mana): Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa lokasi:
Why (Mengapa): Pasal ini menjelaskan alasan di balik penyaliban Yesus:
How (Bagaimana): Pasal ini menggambarkan bagaimana peristiwa-peristiwa itu terjadi:
Kesimpulan: Matius 26 merupakan pasal yang penting karena menggambarkan peristiwa-peristiwa yang mengarah pada penyaliban Yesus. Pasal ini menunjukkan kasih Allah yang besar bagi manusia, yang rela mengorbankan Anak-Nya sendiri untuk menebus dosa kita.
Who (Siapa):
What (Apa):
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Tambahan:
Markus 14 menggambarkan hari-hari terakhir kehidupan Yesus sebelum penyaliban-Nya. Pasal ini penuh dengan emosi, pengkhianatan, dan pengorbanan. Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini menjadi dasar bagi perayaan Ekaristi dalam tradisi Kristen.Berikut adalah analisis Lukas 22 menggunakan metode 5W+1H:
What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, pengkhianatan Yudas, penangkapan Yesus, penyangkalan Petrus, dan awal dari pengadilan Yesus.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus dan murid-murid-Nya, terutama Petrus dan Yudas Iskariot. Tokoh lain yang terlibat adalah imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, pengawal Bait Allah, dan seorang malaikat.
When (Kapan): Peristiwa dalam pasal ini terjadi menjelang dan selama hari raya Roti Tidak Beragi, yang juga merupakan waktu untuk mempersembahkan anak domba Paskah.
Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa lokasi, termasuk:
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Lukas 22 merupakan pasal penting yang menggambarkan pengorbanan Yesus dan awal dari penderitaan-Nya. Pasal ini juga menunjukkan kelemahan manusia, seperti yang terlihat dalam pengkhianatan Yudas dan penyangkalan Petrus. Namun, di tengah semua itu, kasih dan kesetiaan Yesus tetap bersinar.
What (Apa): Pasal ini berisi percakapan terakhir Yesus dengan murid-muridnya sebelum penyaliban-Nya. Yesus memberikan penghiburan, janji, dan instruksi kepada mereka.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus dan murid-muridnya, terutama Tomas, Filipus, dan Yudas (bukan Iskariot).
When (Kapan): Percakapan ini terjadi pada malam sebelum penyaliban Yesus, setelah perjamuan terakhir.
Where (Di mana): Lokasi percakapan tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar terjadi di ruangan yang sama dengan perjamuan terakhir.
Why (Mengapa): Yesus memberikan pesan ini untuk mempersiapkan murid-muridnya menghadapi kepergian-Nya dan untuk menguatkan iman mereka.
How (Bagaimana):
Tema utama:
Kesimpulan:
Yohanes 14 adalah pesan penghiburan dan penguatan bagi murid-murid Yesus, dan juga bagi semua orang percaya. Pesan ini mengajarkan tentang kasih, ketaatan, dan pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan orang Kristen.What (Apa): Pasal ini berisi perumpamaan Yesus tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya, yang menggambarkan hubungan antara Yesus dengan para pengikut-Nya. Yesus menekankan pentingnya tinggal di dalam Dia untuk menghasilkan buah, yaitu hidup dalam kasih dan ketaatan kepada perintah-Nya.
Who (Siapa): Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya.
When (Kapan): Peristiwa ini terjadi menjelang penangkapan Yesus, kemungkinan besar pada malam terakhir sebelum penyaliban-Nya.
Where (Di mana): Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar di Yerusalem, mungkin di ruang atas tempat mereka mengadakan perjamuan terakhir.
Why (Mengapa): Yesus memberikan pengajaran ini untuk mempersiapkan murid-murid-Nya menghadapi masa-masa sulit yang akan datang setelah kepergian-Nya. Dia ingin mereka memahami pentingnya tetap bersatu dengan-Nya dan saling mengasihi agar dapat bertahan dalam penganiayaan dan menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah.
How (Bagaimana): Yesus menggunakan perumpamaan yang mudah dipahami untuk menggambarkan hubungan vital antara diri-Nya dengan para pengikut-Nya. Dia juga memberikan perintah yang jelas untuk saling mengasihi dan menaati perintah-Nya.
Beberapa poin penting dalam Yohanes 15:
What (Apa): Pasal ini berisi pesan penghiburan dan janji Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia pergi. Ia memberitahu mereka tentang penganiayaan yang akan mereka hadapi, tetapi juga tentang kedatangan Roh Kudus, Penolong yang akan menyertai mereka.
Who (Siapa):
When (Kapan): Percakapan ini terjadi menjelang akhir pelayanan Yesus di bumi, tepat sebelum penangkapan-Nya.
Where (Di mana): Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar di Yerusalem, di tempat yang sama dengan pasal sebelumnya.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Yohanes 16 adalah pesan yang penuh harapan dan penghiburan bagi orang percaya. Meskipun menghadapi penganiayaan, kita dapat bersukacita karena Roh Kudus menyertai kita, doa kita didengar, dan kita memiliki damai sejahtera di dalam Yesus yang telah mengalahkan dunia.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: