ZONE / Kingstone Indonesia / 60. Kristus 10: Sang Penebus / Hal. 3
Hal. 3
Metode PA: SABDA, WWG.
Yesaya 56 (AYT)
7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan Aku akan membuat mereka bersukacita di rumah doa-Ku. Kurban-kurban bakaran dan kurban-kurban sembelihan mereka akan diterima di atas mazbah-Ku. Sebab, rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”
Yeremia 7 (AYT)
11 Apakah rumah ini, yang disebut dengan nama-Ku, telah menjadi sarang para perampok di matamu? Ketahuilah, Aku sendiri telah melihatnya,” firman TUHAN.
Matius 21 (AYT)
13 Dia berkata kepada mereka, “Telah tertulis, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa,’ tetapi kamu menjadikannya sebagai sarang para perampok.’”
14 Dan, orang yang buta serta yang lumpuh datang kepada-Nya di Bait Allah, lalu Dia menyembuhkan mereka.
Markus 11 (AYT)
16 dan Dia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melewati Bait Allah.
17 Kemudian, Yesus mengajar mereka dan berkata, “Bukankah tertulis, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi semua bangsa’? Akan tetapi, kamu telah membuatnya menjadi sarang perampok.”
Lukas 19 (AYT)
46 Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis: ‘Rumah-Ku akan menjadi rumah doa,’ tetapi kamu telah menjadikannya sebagai sarang perampok!”

Kristus 10: Sang Penebus

Rumah doa yang dijadikan sarang perampok
Ayat terkait: Yesaya 56:7; Yeremia 7:11; Matius 21:13-14; Markus 11:16-17; Lukas 19:46;
  • Penjelasan Singkat: Seruan untuk hidup kudus
  • Isi Pasal: Perintah yang khidmat diberikan kepada semua orang supaya sadar akan kewajiban. Tuduhan/dakwaaan terhadap orang yang lalai dan tidak setia.
  • Garis Besar: 56:1 Nabi menasihati untuk pengudusan.
    56:3 Dia berjanji itu akan untuk semua, tanpa memandang orang.
    56:9 Dia mengecam para pemimpin yang buta.
  • Judul Perikop: Keselamatan adalah bagi semua orang (56:1-8)
    Pemimpin-pemimpin yang fasik (56:9--57:5)
  • Kesimpulan: Semakin pasti Allah memberi kita pemenuhan janji-janji-Nya, semakin besar kewajiban yang Dia tanggungkan kepada kita untuk menaati perintah-perintah-Nya. Kebenaran dan keadilan adalah bagian kita, yang diminta sebagai bukti rasa aman iman dan penyesalan kita, dan membuka jalan untuk belas kasihan.
  • Fakta: ay. 1. Keselamatan yang besar menyatakan dan dikerjakan oleh Kristus didahului dengan panggilan pertobatan dan iman. Di dalam Kristus, kebenaran Allah dinyatakan (Rm 1:17) dan dia "dibenarkan"
  • Penjelasan Singkat: Seruan Yeremia untuk bertobat
  • Isi Pasal: Pesan di pintu gerbang rumah Tuhan. Ketandusan yang akan terjadi karena dosa.
  • Garis Besar: 7:1 Yeremia diutus untuk menyerukan pertobatan sejati, untuk mencegah pembuangan bangsa Yahudi.
    7:8 Dia menolak kepercayaan mereka yang sia-sia,
    7:12 dengan contoh kejadian di Silo.
    7:17 Dia mengancam mereka karena penyembahan berhala mereka.
    7:21 Dia menolak persembahan korban ketidaktaatan.
    7:29 Dia menasihati untuk berkabung karena mereka melakukan sesuatu yang dibenci di Tofet;
    7:32 dan penghukuman untuk hal yang sama.
  • Judul Perikop: Khotbah Yeremia mengenai Bait Suci (7:1-15)
    Melawan penyembahan ratu sorga (7:16-20)
    Melawan ibadah tanpa kesetiaan (7:21-28)
    Penyembahan berhala dan akibatnya (7:29--8:3)
  • Kesimpulan: Biasanya mereka yang paling jauh dari Allah adalah mereka yang paling menyombongkan diri di gereja, namun Allah adalah kudus dan tidak akan menjadi teladan dosa bahkan jika itu ditutupi dalam bentuk kesalehan. Ketika amarah-Nya menimpa mereka, orang-orang berdosa seperti itu hanya harus bersyukur.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Pohon Ara dikutuk
  • Isi Pasal: Masuk dengan dielu-elukan. Penyucian Bait Allah yang kedua oleh Yesus. Pohon ara dikutuk. Otoritas Yesus diragukan. Perumpamaan tentang dua anak di kebun anggur. Perumpamaan tentang tuan yang meminta hasil dari kebun anggurnya.
  • Garis Besar: 21:1 Kristus masuk ke Yerusalem mengendarai seekor keledai;
    21:12 mengusir para pedagang di bait Allah;
    21:17 mengutuk pohon ara;
    21:23 membuat para imam kepala dan tua-tua bungkam,
    21:28 dan menegur mereka dengan kiasan tentang dua orang anak,
    21:33 dan penggarap-penggarap kebun anggur yang membunuh suruhan yang diutus kepada mereka.
  • Judul Perikop: Yesus dielu-elukan di Yerusalem (21:1-11)
    Yesus menyucikan Bait Allah (21:12-17)
    Yesus mengutuk pohon ara (21:18-22)
    Pertanyaan mengenai kuasa Yesus (21:23-27)
    Perumpamaan tentang dua orang anak (21:28-32)
    Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur (21:33-46)
  • Kesimpulan: Yesus Raja-Juruselamat diberikan pertama-tama kepada Israel. Dia disambut gembira oleh banyak orang yang polos yang mengira Dia akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi, namun Dia segera ditolak oleh para pemimpin bangsa itu. Jelas penolakan-Nya oleh umat-Nya dialihkan kepada orang-orang kaya bukan Yahudi. Ketidakpercayaan orang berdosa adalah kehancuran mereka.
  • Fakta: ay. 2. Anak keledai jantan adalah simbol kedamaian. Di kedatangan Yesus yang kedua Dia akan datang dengan kuda perang (44. Sikap sembrono orang-orang terhadap Yesus dalam perkenalan-Nya yang pertama adalah disebabkan oleh konsep mereka tentang Dia sebagaimana diungkapkan di ay. 11. Ketika Dia datang dengan kuasa, tidak akan ada lagi keraguan tentang fakta bahwa Dia adalah Raja sekaligus Hakim.
  • Penjelasan Singkat: Pohon Ara yang tidak berbuah
  • Isi Pasal: Perkenalan resmi tentang Yesus sebagai Raja. Pohon ara yang tandus. Menyucikan Bait Allah. Doa iman. Otoritas Yesus dipertanyakan.
  • Garis Besar: 11:1 Kristus dielu-elukan masuk ke Yerusalem;
    11:12 mengutuk pohon ara;
    11:15 menyucikan bait Allah;
    11:20 menasihati murid-murid-Nya untuk bertekun dalam iman, dan untuk mengampuni musuh-musuh mereka;
    11:27 dan menjawab dari mana kuasa atas perbuatan-perbuatan-Nya dengan kesaksian Yohanes, yang diutus oleh Allah.
  • Judul Perikop: Yesus dielu-elukan di Yerusalem (11:1-11)
    Yesus mengutuk pohon ara (11:12-14)
    Yesus menyucikan Bait Allah (11:15-19)
    Pohon ara yang sudah keringNasihat Yesus tentang doa (11:20-26)
    Pertanyaan mengenai kuasa Yesus (11:27-33)
  • Kesimpulan: Tuhan Yesus, sesuai dengan Kitab Suci, memperkenalkan diri-Nya sebagai Raja-Juruselamat di Yerusalem dimana Dia menunjukkan otoritas-Nya sebagai Raja dengan menyucikan bait Allah. Dia datang mencari buah di Israel, dan memberi tanda tentang hukuman mereka setelah mengetahui kedatangan-Nya ditolak oleh mereka.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Zakheus dipanggil
  • Isi Pasal: Pertobatan Zakheus. Perumpamaan tentang uang mina. Masuk dengan dielu-elukan. Yesus meratapi Yerusalem. Penyucian bait Allah.
  • Garis Besar: 19:1 Tentang Zakheus pemungut cukai.
    19:11 Tentang uang mina.
    19:28 Kristus mengendarai keledai dan dielu-elukan masuk ke Yerusalem;
    19:41 menangisinya;
    19:45 mengusir para pedagang di Bait Suci;
    19:47 mengajar setiap hari di dalam bait suci. Para pemimpin berusaha untuk membunuh Dia, tetapi takut pada orang banyak.
  • Judul Perikop: Zakheus (19:1-10)
    Perumpamaan tentang uang mina (19:11-27)
    Yesus dielu-elukan di Yerusalem (19:28-44)
    Yesus menyucikan Bait Allah (19:45-48)
  • Kesimpulan: Tuhan Yesus datang dari Surga untuk memungkinkan dibawanya mereka yang terhilang kepada Allah. Setelah membuat ketetapan ini, Dia pergi ke negeri yang jauh untuk menerima sebuah Kerajaan bagi diri-Nya dan kembali dengan kuasa yang besar. Dia telah memberi hak kepada para pengikut-Nya di dunia dengan kebaikan dan kapasitas melayani kepentingan gereja-Nya sampai Dia datang kembali untuk menerimanya, ketika semua orang akan memberi pertanggungjawaban kepada-Nya dan mereka akan menerima penghargaan yang sesuai.
  • Fakta: ay. 38. Penghargaan terbesar dibayarkan kepada kristus oleh orang banyak menjadikan cela kematian-Nya menjadi lebih besar. Dia bisa saja memengaruhi semua manusia sama mudahnya seperti pada pemilik keledai, namun Duta besar yang agung dari surga tahu bahwa Dia masuk ke Yerusalem untuk ditolak dan disalibkan sesuai dengan tujuan ilahi. Nyanyian agung kegembiraan akan nantinya dinaikkan oleh orang banyak yang tak terhitung jumlahnya ketika Dia kembali untuk menerima Gereja dan mendirikan Kerajaan-Nya.
  • Ringkasan: Dalam Yesaya 56, TUHAN memerintahkan umat-Nya untuk memelihara keadilan dan melakukan kebenaran. Dia menjanjikan keselamatan dan kebenaran-Nya yang akan segera datang. Mereka yang memelihara hari Sabat dan menjaga diri dari perbuatan jahat akan diberkati. TUHAN juga menyatakan bahwa orang asing yang bergabung dengan umat-Nya dan memelihara hari Sabat serta mengasihi dan melayani TUHAN akan diterima dan dibawa ke rumah-Nya yang kudus. Namun, TUHAN juga mengecam para pemimpin yang serakah dan tidak memiliki pengertian, yang hanya mencari keuntungan pribadi dan hidup dalam kebejatan. Mereka tidak peduli dengan keadilan dan kebenaran.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-56 dalam Kitab Yesaya adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini ditulis oleh nabi Yesaya pada masa pemerintahan raja Yosia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM. Pada saat itu, Yehuda sedang mengalami masa kebangkitan rohani di bawah kepemimpinan raja Yosia. Namun, bangsa Israel juga sedang menghadapi ancaman dari bangsa Babel yang sedang naik daun.

    Konteks Budaya:
    Pada masa itu, masyarakat Israel masih sangat dipengaruhi oleh praktik-praktik pagan dan penyembahan berhala. Nabi Yesaya berusaha untuk mengingatkan umat Allah agar tetap setia kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala.

    Konteks Literatur:
    Pasal 56 ini termasuk dalam bagian "Kitab Yesaya" yang terdiri dari 66 pasal. Kitab ini merupakan salah satu kitab nabi dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Yesaya adalah salah satu nabi terbesar dalam sejarah Israel.

    Konteks Teologis:
    Pasal 56 berbicara tentang pentingnya hidup yang benar dan setia kepada Allah. Nabi Yesaya menekankan bahwa Allah tidak memandang status sosial atau latar belakang seseorang, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan mereka. Allah menghendaki umat-Nya untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesaya mengingatkan umat Allah tentang pentingnya memelihara Sabat dan hidup dengan integritas. Ia juga menegaskan bahwa Allah akan memberikan berkat kepada mereka yang setia dan hidup dalam kebenaran-Nya. Yesaya juga mengkritik para pemimpin yang korup dan tidak adil dalam pemerintahan.

    Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 56 dalam Kitab Yesaya. Semoga ini membantu Anda memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal ini.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yesaya pasal 56:

    1. Keadilan dan kebenaran (ayat 1): TUHAN memerintahkan umat-Nya untuk memelihara keadilan dan melakukan kebenaran.
    2. Keselamatan dan kebenaran TUHAN (ayat 1): TUHAN menjanjikan bahwa keselamatan-Nya akan segera datang dan kebenaran-Nya akan segera dinyatakan.
    3. Diberkati bagi yang memelihara keadilan dan kebenaran (ayat 2): Orang yang melakukan keadilan dan kebenaran akan diberkati oleh TUHAN.
    4. Pentingnya memelihara hari Sabat (ayat 2): TUHAN memerintahkan umat-Nya untuk memelihara hari Sabat dan tidak mencemarkannya.
    5. Perlindungan bagi orang asing yang bergabung dengan TUHAN (ayat 3): TUHAN menjanjikan perlindungan dan pengakuan bagi orang asing yang bergabung dengan umat-Nya.
    6. Penghargaan bagi yang memelihara hari Sabat (ayat 4): TUHAN akan memberikan tanda peringatan dan nama yang abadi bagi mereka yang memelihara hari Sabat dan berpegang pada perjanjian-Nya.
    7. Rumah doa bagi semua bangsa (ayat 7): TUHAN berjanji bahwa rumah-Nya akan menjadi rumah doa bagi semua bangsa yang mengasihi dan melayani-Nya.
    8. Pengumpulan orang-orang terbuang (ayat 8): TUHAN berjanji untuk mengumpulkan orang-orang terbuang dan juga orang-orang lain yang belum terkumpul.
    9. Kritik terhadap para pemimpin yang korup (ayat 10-12): Yesaya mengkritik para pemimpin yang korup dan tidak bertanggung jawab dalam memimpin umat TUHAN.
    10. Peringatan terhadap kehidupan yang serakah dan hedonistik (ayat 12): Yesaya memperingatkan tentang bahaya hidup serakah dan hedonistik yang tidak memperhatikan kebutuhan orang lain dan hanya mencari keuntungan sendiri.
    Referensi: Yesaya 56:1-12
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - TUHAN
    - Orang yang melakukan keadilan dan kebenaran
    - Anak manusia yang berpegang pada keadilan dan kebenaran
    - Orang asing yang telah menggabungkan diri kepada TUHAN
    - Kasim
    - Orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN
    - Israel yang terbuang
    - Orang-orang lain yang akan dikumpulkan oleh TUHAN

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Rumah TUHAN
    - Gunung TUHAN
    - Rumah doa TUHAN
    - Padang
    - Hutan
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Yesaya" pasal 56 adalah:

    1. Keadilan: Perintah untuk menjaga keadilan dan melakukan kebenaran.
    2. Keselamatan: Allah menyatakan bahwa keselamatan-Nya akan segera datang.
    3. Kebenaran: Allah akan segera menyatakan kebenaran-Nya.
    4. Hari Sabat: Perintah untuk memelihara hari Sabat dan tidak mencemarkannya.
    5. Orang asing: Allah tidak akan memisahkan orang asing yang bergabung dengan-Nya.
    6. Kasim: Allah akan memberikan tanda peringatan dan nama yang abadi kepada kasim yang memelihara hari Sabat dan berpegang pada perjanjian-Nya.
    7. Rumah doa: Allah akan membawa orang-orang asing yang mengasihi-Nya ke rumah-Nya yang kudus.
    8. Kurban: Kurban-kurban bakaran dan sembelihan akan diterima di atas mazbah-Nya.
    9. Israel: Allah akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang dan juga orang-orang lain yang belum terkumpul.
    10. Binatang: Gambaran tentang para penjaga yang buta dan binatang-binatang yang serakah.
    11. Anggur dan minuman keras: Gambaran tentang orang-orang yang hidup dalam keserakahan dan kepuasan duniawi.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Yesaya pasal 56:

    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui nabi Yesaya dalam pasal ini?
    2. Mengapa TUHAN menekankan pentingnya memelihara keadilan dan melakukan kebenaran?
    3. Apa arti dari "keselamatan-Ku akan segera datang dan kebenaran-Ku akan segera dinyatakan" dalam konteks pasal ini?
    4. Mengapa TUHAN memberkati orang yang memelihara hari Sabat dan tidak mencemarkannya? Apa arti pentingnya hari Sabat dalam kehidupan orang percaya?
    5. Bagaimana kita dapat menghindari pemikiran negatif seperti "TUHAN pasti akan memisahkan aku dari umat-Nya" atau merasa seperti "sebatang pohon kering"?
    6. Apa yang dimaksud dengan "kasim" dalam konteks pasal ini? Mengapa TUHAN memberikan janji khusus kepada mereka?
    7. Bagaimana kita dapat menjadi orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN dan melayani-Nya dengan setia?
    8. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa rumah TUHAN akan menjadi rumah doa bagi segala bangsa?
    9. Mengapa TUHAN masih berjanji untuk mengumpulkan orang-orang lain di samping orang-orang Israel yang sudah terkumpul?
    10. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui gambaran anjing-anjing yang serakah dalam pasal ini? Bagaimana kita dapat menghindari sifat serakah dan mencari keuntungan sendiri?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Yesaya pasal 56.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 56 Kitab Yesaya, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Memelihara keadilan dan melakukan kebenaran: Allah memanggil kita untuk hidup dengan adil dan benar. Kita harus berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan melakukan apa yang benar di mata-Nya.

    2. Menghormati hari Sabat: Allah menginginkan kita untuk menghormati hari Sabat dan tidak mencemarkannya. Ini adalah hari yang ditetapkan oleh Allah untuk kita beristirahat dan menghabiskan waktu bersama-Nya.

    3. Mengasihi dan melayani Allah: Allah mengundang orang asing yang menggabungkan diri kepada-Nya untuk melayani dan mengasihi-Nya. Kita harus memiliki kasih dan pengabdian kepada Allah dalam hidup kita.

    4. Menjaga perjanjian Allah: Allah berjanji untuk memberkati mereka yang memegang teguh perjanjian-Nya. Kita harus setia dan taat kepada perjanjian-Nya, menjaga firman-Nya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

    5. Menghargai rumah doa Allah: Allah berjanji untuk membawa orang-orang yang setia kepada-Nya ke rumah-Nya yang kudus. Kita harus menghargai dan menghormati tempat ibadah Allah, serta berpartisipasi dalam ibadah dan persembahan yang benar.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon kepada Allah untuk memberikan kita kekuatan dan kebijaksanaan untuk hidup dengan adil dan benar di tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan.

    2. Memohon kepada Allah agar kita dapat menghormati hari Sabat dengan benar, mengambil waktu untuk beristirahat dan menghabiskan waktu bersama-Nya.

    3. Memohon kepada Allah agar kita dapat memiliki kasih dan pengabdian yang tulus kepada-Nya, serta mampu melayani-Nya dengan setia.

    4. Memohon kepada Allah agar kita dapat menjaga perjanjian-Nya dengan setia, hidup sesuai dengan firman-Nya, dan taat kepada-Nya dalam segala hal.

    5. Memohon kepada Allah agar kita dapat menghargai dan menghormati rumah doa-Nya, serta mengalami sukacita dan berkat dalam ibadah dan persembahan yang kita bawa kepada-Nya.

    Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mengalami berkat-Nya dalam hidup kita.
  • 5W1H:

    Analisis Yesaya 56 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi pesan pengharapan dan inklusivitas dari Tuhan bagi semua orang, baik orang Israel maupun orang asing, yang memilih untuk mengikuti dan melayani Dia.

    Who (Siapa):

    • Nabi Yesaya: menyampaikan pesan Tuhan.
    • Orang Israel yang terbuang: dijanjikan pemulihan dan pengumpulan kembali.
    • Orang asing: diundang untuk bergabung dengan umat Tuhan dan menerima berkat yang sama.
    • Kasim: yang sebelumnya dianggap terpinggirkan, dijanjikan tempat dan nama di rumah Tuhan.
    • Para penjaga: digambarkan sebagai orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan mementingkan diri sendiri.

    When (Kapan): Pesan ini disampaikan pada masa pembuangan bangsa Israel, namun memiliki relevansi abadi bagi semua orang yang ingin mengikuti Tuhan.

    Where (Dimana):

    • Rumah Tuhan: tempat di mana semua orang, tanpa memandang latar belakang, dapat datang untuk beribadah dan menerima berkat.
    • Gunung Kudus: simbol kehadiran dan kemuliaan Tuhan.

    Why (Mengapa):

    • Untuk menekankan keadilan dan kebenaran: sebagai dasar bagi keselamatan dan berkat Tuhan.
    • Untuk menawarkan harapan dan inklusivitas: bagi semua orang yang memilih untuk mengikuti Tuhan, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
    • Untuk mengkritik para pemimpin yang tidak bertanggung jawab: dan menyerukan pertobatan.

    How (Bagaimana):

    • Dengan memelihara hari Sabat: dan menjauhkan diri dari kejahatan.
    • Dengan mengasihi nama Tuhan: dan melayani Dia dengan setia.
    • Dengan berpegang pada perjanjian Tuhan: dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    Kesimpulan: Yesaya 56 merupakan pasal yang penuh harapan dan inklusif, menawarkan keselamatan dan berkat Tuhan bagi semua orang yang memilih untuk mengikuti-Nya. Pesan ini menantang kita untuk hidup dalam keadilan dan kebenaran, serta untuk melayani Tuhan dengan setia.

  • Ringkasan: Pasal 7 dari Kitab Yeremia berisi pesan dari TUHAN kepada umat Yehuda. TUHAN meminta mereka untuk memperbaiki jalan-jalan dan perbuatan mereka, dan jika mereka melakukannya dengan benar, maka TUHAN akan membiarkan mereka tinggal di tanah yang telah diberikan kepada nenek moyang mereka. Namun, umat Yehuda telah percaya pada kata-kata yang menipu dan melakukan kejahatan seperti mencuri, membunuh, berzina, dan menyembah ilah-ilah lain. Oleh karena itu, TUHAN akan menghukum mereka dengan membuang mereka dari tanah itu dan menghentikan suara sukacita dan kebahagiaan di kota-kota mereka.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 7 Kitab Yeremia adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal 7 ditulis oleh nabi Yeremia pada masa pemerintahan raja Yosia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM. Pada saat itu, bangsa Israel terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan. Yeremia ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat Yehuda yang telah menyimpang dari perintah-perintah Allah.

    Konteks Budaya:
    Pada masa itu, umat Yehuda terlibat dalam praktik-praktik penyembahan berhala dan kejahatan sosial. Mereka melakukan penyembahan kepada berhala-berhala dan melupakan perintah-perintah Allah. Yeremia dipanggil untuk menegur umat Yehuda dan mengingatkan mereka akan hukuman yang akan datang jika mereka tidak bertobat.

    Konteks Literatur:
    Pasal 7 terletak dalam bagian awal Kitab Yeremia yang berisi nubuat-nubuat dan pesan-pesan dari Yeremia kepada umat Yehuda. Kitab ini terdiri dari 52 pasal dan berisi pesan-pesan nabi Yeremia selama masa pemerintahan beberapa raja di Yehuda.

    Konteks Teologis:
    Pasal 7 menyoroti pentingnya ketaatan kepada Allah dan penolakan terhadap penyembahan berhala. Yeremia menekankan bahwa penyembahan yang benar adalah dengan hidup sesuai dengan kehendak Allah dan melakukan keadilan sosial. Pesan ini juga mengandung ancaman hukuman Allah jika umat Yehuda tidak bertobat.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yeremia menyampaikan pesan dari Allah kepada umat Yehuda. Dia mengingatkan mereka tentang perjanjian Allah dengan leluhur mereka dan bagaimana mereka telah melanggar perjanjian tersebut dengan melakukan penyembahan berhala dan kejahatan sosial. Yeremia juga mengingatkan umat Yehuda bahwa Allah akan menghukum mereka jika mereka tidak bertobat dan kembali kepada-Nya.

    Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 7 Kitab Yeremia dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia Pasal 7:

    1. Peringatan untuk memperbaiki jalan-jalan dan perbuatan-perbuatan (Yeremia 7:3-7)
     - Allah memerintahkan umat Yehuda untuk memperbaiki jalan-jalan dan perbuatan-perbuatan mereka.
    - Jika mereka melakukan keadilan, tidak menindas orang asing, anak yatim, dan janda, serta tidak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, Allah akan membiarkan mereka tinggal di tanah yang telah diberikan kepada nenek moyang mereka.

    2. Peringatan tentang penyembahan berhala dan ketidaksetiaan (Yeremia 7:8-11)
     - Allah menegur umat Yehuda karena mereka percaya pada kata-kata yang menipu dan melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, membunuh, berzina, bersumpah palsu, dan memberi persembahan kepada Baal.
    - Meskipun mereka datang dan berdiri di hadapan Allah di Bait-Nya, mereka tetap melakukan kekejian ini.

    3. Ancaman hukuman atas ketidaktaatan (Yeremia 7:12-15)
     - Allah mengancam akan melakukan kepada Bait-Nya apa yang telah dilakukan kepada tempat yang disebut dengan nama-Nya di Silo.
    - Allah akan membuang umat Yehuda dari hadapan-Nya dan memperlakukan mereka seperti yang dilakukan kepada keturunan Efraim.

    4. Larangan berdoa untuk bangsa ini (Yeremia 7:16)
     - Allah melarang Yeremia untuk berdoa atau menaikkan seruan atau doa bagi umat Yehuda karena Dia tidak akan mendengarkan mereka.
    - Allah menunjukkan bahwa umat Yehuda telah melakukan perbuatan jahat yang membuat-Nya marah.

    5. Penghukuman atas penyembahan berhala (Yeremia 7:17-20)
     - Allah menunjukkan bahwa umat Yehuda telah melakukan penyembahan berhala dengan membangun tempat-tempat tinggi di Tofet dan membakar anak-anak mereka dalam api.
    - Allah mengancam akan menghentikan suara sukacita dan kebahagiaan dari kota-kota Yehuda dan jalan-jalan Yerusalem.

    6. Penolakan Allah terhadap keturunan yang dimurkai-Nya (Yeremia 7:29-34)
     - Allah menolak dan meninggalkan keturunan umat Yehuda karena mereka telah melakukan perbuatan jahat di mata-Nya.
    - Allah mengancam akan mengubah tempat-tempat penyembahan berhala menjadi tempat pembantaian dan mengubur mayat-mayat mereka di sana.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yeremia: Nabi yang menerima firman TUHAN dan menyampaikannya kepada umat Yehuda.
    - TUHAN: Allah yang berbicara kepada Yeremia dan memberikan pesan kepada umat Yehuda.
    - Yehuda: Umat Allah yang diminta untuk mendengarkan firman TUHAN dan memperbaiki jalan-jalan dan perbuatan mereka.
    - Orang asing: Orang-orang yang tidak berasal dari suku Yehuda.
    - Anak yatim: Anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka.
    - Janda: Wanita yang suaminya telah meninggal.
    - Baal: Dewa yang disembah oleh beberapa orang di antara umat Yehuda.
    - Nenek moyang: Pendahulu atau leluhur umat Yehuda.
    - Efraim: Salah satu suku Israel yang telah dihukum oleh TUHAN.

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Pintu gerbang rumah TUHAN: Tempat di mana Yeremia diminta untuk berdiri dan menyampaikan pesan TUHAN kepada umat Yehuda.
    - Yehuda: Negeri yang diberikan oleh TUHAN kepada nenek moyang umat Yehuda.
    - Silo: Tempat di mana TUHAN menetapkan nama-Nya untuk pertama kalinya dan di mana Yeremia diminta untuk pergi dan melihat apa yang akan dilakukan TUHAN terhadapnya.
    - Yerusalem: Kota di mana umat Yehuda melakukan perbuatan jahat dan menyembah ilah-ilah lain.
    - Kota-kota Yehuda: Kota-kota di wilayah Yehuda di mana perbuatan jahat dilakukan oleh umat Yehuda.
    - Lembah Ben-Hinom: Tempat di mana tempat-tempat tinggi dibangun dan anak-anak dibakar sebagai persembahan kepada ilah-ilah lain.
    - Tofet: Tempat di Lembah Ben-Hinom di mana anak-anak dibakar sebagai persembahan kepada ilah-ilah lain.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Yeremia pasal 7 adalah sebagai berikut:

    1. Firman TUHAN: Pesan yang datang dari TUHAN kepada Yeremia.
    2    . Pintu gerbang rumah TUHAN: Tempat di mana Yeremia harus berdiri untuk menyampaikan pesan TUHAN.
    3. Perbaiki jalan-jalanmu dan perbuatan-perbuatanmu: Perintah TUHAN kepada umat Yehuda untuk bertobat dan hidup dengan adil.
    4. Kata-kata yang menipu: Peringatan agar umat Yehuda tidak percaya pada ajaran palsu dan penyembahan berhala.
    5. Menindas orang asing, anak yatim, dan janda: Larangan untuk mengeksploitasi dan menzalimi orang yang lemah.
    6. Mengikuti ilah-ilah lain: Peringatan agar umat Yehuda tidak menyembah dewa-dewa palsu.
    7. Silo: Tempat di mana TUHAN pertama kali menetapkan nama-Nya.
    8. Murka TUHAN: Hukuman yang akan ditimpakan oleh TUHAN atas kejahatan umat Yehuda.
    9. Kurban bakaran dan persembahan: Perintah TUHAN kepada umat Yehuda untuk taat pada perintah-Nya.
    10. Tidak mendengarkan dan tidak taat: Sikap durhaka umat Yehuda terhadap perintah TUHAN.
    11. Tempat-tempat tinggi dan Tofet: Tempat-tempat penyembahan berhala dan pengorbanan anak-anak.
    12. Lembah Pembantaian: Nama baru yang akan diberikan kepada tempat penyembahan berhala.
    13. Reruntuhan: Nasib yang akan menimpa negeri Yehuda akibat kejahatan mereka.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui Yeremia dalam pasal ini?
    2. Bagaimana kita dapat memperbaiki jalan-jalan dan perbuatan-perbuatan kita agar tinggal di hadapan TUHAN?
    3. Mengapa TUHAN marah terhadap umat-Nya yang melakukan penyembahan kepada ilah-ilah lain?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari keengganan umat Israel untuk mendengarkan dan taat kepada TUHAN?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam penipuan dan percaya pada kata-kata yang tidak berguna?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari peringatan TUHAN terhadap perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukan oleh umat-Nya?
    3. Bagaimana kita dapat menghindari mengikuti kedegilan kehendak hati yang jahat dan berjalan mundur dalam iman kita?
    4. Bagaimana kita dapat memahami dan mengaplikasikan perintah TUHAN untuk mendengarkan suara-Nya dan hidup dalam kebenaran?

    Hal-hal menarik terkait Kitab Yeremia pasal 7:
    1. TUHAN menekankan pentingnya perbaikan jalan-jalan dan perbuatan-perbuatan umat-Nya agar mereka dapat tinggal di hadapan-Nya.
    2. TUHAN menolak penyembahan kepada ilah-ilah lain dan mengingatkan umat-Nya untuk tidak mengikuti praktik-praktik penyembahan yang menyesatkan.
    3. TUHAN mengancam akan menghukum umat-Nya karena ketidaktaatan mereka dan kejahatan yang mereka lakukan.
    4. Pasal ini menunjukkan betapa pentingnya mendengarkan suara TUHAN dan hidup dalam kebenaran-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 7 Kitab Yeremia, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Perbaiki jalan-jalan dan perbuatan kita: Allah memanggil umat-Nya untuk memperbaiki jalan-jalan mereka dan perbuatan mereka. Ini berarti kita harus hidup dengan integritas dan melakukan keadilan satu sama lain. Kita juga harus menghindari menindas orang asing, anak yatim, dan janda serta tidak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.

    2. Jangan percaya pada kata-kata yang menipu: Allah memperingatkan umat-Nya agar tidak percaya pada kata-kata yang menipu. Kita harus berhati-hati terhadap ajaran palsu dan tidak mengikuti ilah-ilah lain yang menghancurkan hidup kita.

    3. Jangan mencuri, membunuh, dan berzina: Allah menegur umat-Nya karena mereka melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, membunuh, dan berzina. Kita harus hidup dalam kekudusan dan menjauhi perbuatan dosa.

    4. Jangan menyembah ilah-ilah lain: Allah menuntut agar umat-Nya hanya menyembah-Nya dan tidak mengikuti ilah-ilah lain. Kita harus menjaga agar hati kita tetap setia kepada Allah dan tidak mempersembahkan diri kepada ilah-ilah palsu.

    5. Taatilah suara Tuhan: Allah mengingatkan umat-Nya untuk taat kepada suara-Nya. Kita harus mendengarkan firman Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahakuasa,
    Terima kasih atas firman-Mu yang mengajar dan memperingatkan kami. Bantu kami untuk memperbaiki jalan-jalan dan perbuatan kami, agar kami dapat hidup dengan integritas dan melakukan keadilan satu sama lain. Jauhkan kami dari ajaran palsu dan berikan kami kebijaksanaan untuk mengenali kebenaran-Mu. Bantu kami untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi perbuatan dosa. Kuatkan iman kami agar kami tetap setia hanya kepada-Mu. Bimbing kami untuk taat kepada suara-Mu dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terima doa kami ini, dalam nama Yesus Kristus, amin.
  • 5W1H:

    Analisis Yeremia 7 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi peringatan keras dari Tuhan kepada bangsa Yehuda tentang dosa-dosa mereka dan konsekuensi yang akan mereka hadapi.

    Who (Siapa):

    • Nabi: Yeremia
    • Audiens: Bangsa Yehuda, khususnya mereka yang datang ke Bait Suci di Yerusalem.
    • Tuhan: Yahweh, Allah Israel.

    When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar pada masa pemerintahan Raja Yosia atau Yoahas di Yehuda.

    Where (Dimana): Di pintu gerbang Bait Suci di Yerusalem.

    Why (Mengapa):

    • Bangsa Yehuda telah meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala.
    • Mereka melakukan ketidakadilan, menindas orang miskin dan lemah, dan melakukan kejahatan lainnya.
    • Mereka menaruh kepercayaan pada ritual keagamaan di Bait Suci, namun hati mereka jauh dari Tuhan.

    How (Bagaimana):

    • Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menyampaikan pesan peringatan di pintu gerbang Bait Suci.
    • Pesan tersebut berisi teguran keras atas dosa-dosa bangsa Yehuda dan ancaman hukuman jika mereka tidak bertobat.
    • Tuhan membandingkan nasib Bait Suci di Yerusalem dengan kehancuran Silo, tempat ibadah sebelumnya yang dihancurkan karena dosa bangsa Israel.
    • Tuhan menolak doa dan permohonan bangsa Yehuda karena mereka tidak mau bertobat.
    • Tuhan menubuatkan kehancuran Yerusalem dan Yehuda, termasuk penghentian sukacita dan kebahagiaan di negeri itu.

    Kesimpulan:

    Pasal 7 kitab Yeremia merupakan peringatan keras bagi umat Tuhan untuk tidak hanya mengandalkan ritual keagamaan, tetapi juga hidup dalam kebenaran dan keadilan. Tuhan menginginkan hati yang sungguh-sungguh bertobat dan taat kepada-Nya, bukan hanya sekedar persembahan dan ritual di Bait Suci.

  • Ringkasan: Pasal 21 dari Kitab Matius menceritakan tentang kedatangan Yesus ke Yerusalem. Yesus mengutus dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai dan anak keledai, yang kemudian digunakan oleh Yesus untuk memasuki kota. Orang banyak menyambut-Nya dengan membentangkan jubah-jubah mereka di jalan dan berseru "Hosana bagi Anak Daud!" Setelah memasuki Bait Allah, Yesus mengusir orang-orang yang berjualbeli di sana dan menyembuhkan orang-orang buta dan lumpuh. Para imam kepala dan ahli-ahli Taurat marah melihat hal ini, tetapi Yesus menjawab mereka dengan mengutip Kitab Suci. Yesus juga mengajar tentang iman dan memberikan perumpamaan tentang dua anak yang mematuhi ayah mereka. Dia juga memberikan perumpamaan tentang pemilik kebun anggur yang disewakan kepada petani yang jahat. Yesus mengkritik para pemimpin agama dan mengatakan bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari mereka dan diberikan kepada orang-orang yang menghasilkan buah. Para imam kepala dan orang-orang Farisi ingin menangkap Yesus, tetapi takut kepada orang banyak yang menganggap Yesus sebagai nabi.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 21 Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi selama kehidupan Yesus di bumi pada abad pertama Masehi. Pada saat itu, tanah Israel dikuasai oleh Kekaisaran Romawi dan orang Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi. Yesus datang sebagai Mesias yang dijanjikan dan mengajar serta melakukan mujizat di tengah-tengah masyarakat Yahudi.

    Konteks Budaya:
    Masyarakat Yahudi pada waktu itu sangat dipengaruhi oleh hukum Taurat dan tradisi-tradisi agama Yahudi. Mereka memiliki harapan akan kedatangan Mesias yang akan membebaskan mereka dari penindasan dan memulihkan kerajaan Israel.

    Konteks Literatur:
    Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Matius, salah satu dari dua belas murid Yesus. Tujuan penulisannya adalah untuk menyampaikan ajaran dan kehidupan Yesus kepada orang-orang Yahudi agar mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.

    Konteks Teologis:
    Pasal 21 Kitab Matius berisi kisah kedatangan Yesus ke Yerusalem sebelum penyaliban-Nya. Yesus masuk ke kota itu dengan diiringi oleh kerumunan yang memuji-Nya sebagai Anak Daud yang dijanjikan. Namun, di dalam kota, Yesus menghadapi oposisi dari pemimpin agama Yahudi dan mengajarkan tentang kerajaan Allah serta memberikan perumpamaan-perumpamaan yang mengkritik kepemimpinan agama yang korup.

    Ayat-ayat sebelumnya:
    Sebelum pasal 21, dalam pasal 20, Yesus memberikan perumpamaan tentang pekerja-pekerja di kebun anggur yang menggambarkan kerajaan Allah. Dia juga memberitahu murid-murid-Nya tentang penderitaan dan kematian-Nya yang akan datang di Yerusalem.

    Dengan latar belakang ini, pasal 21 Kitab Matius menggambarkan perjalanan Yesus ke Yerusalem, interaksi-Nya dengan masyarakat Yahudi, dan pengajaran-Nya tentang kerajaan Allah.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 21:

    1. Kedatangan Yesus ke Yerusalem (Matius 21:1-11)
     - Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mencari seekor keledai dan anak keledai.
    - Yesus memenuhi nubuat nabi tentang kedatangan-Nya sebagai Raja yang rendah hati.
    - Orang banyak menyambut Yesus dengan bersorak dan memuji-Nya.

    2. Yesus mengusir pedagang di Bait Allah (Matius 21:12-13)
     - Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang yang berjual beli di sana.
    - Yesus menegur mereka yang menjadikan Bait Allah sebagai tempat perampokan.
    - Yesus menyatakan bahwa Bait Allah seharusnya menjadi rumah doa.

    3. Yesus menyembuhkan orang buta dan lumpuh di Bait Allah (Matius 21:14)
     - Orang buta dan lumpuh datang kepada Yesus di Bait Allah dan disembuhkan-Nya.

    4. Reaksi para imam kepala dan ahli-ahli Taurat terhadap Yesus (Matius 21:15-16)
     - Para imam kepala dan ahli-ahli Taurat marah melihat mukjizat-mukjizat Yesus.
    - Anak-anak berseru memuji Yesus sebagai Anak Daud di Bait Allah.
    - Yesus mengutip nubuat tentang pujian yang datang dari mulut bayi-bayi dan anak-anak.

    5. Perumpamaan tentang dua anak (Matius 21:28-32)
     - Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang ayah yang meminta dua anaknya untuk bekerja di kebun anggur.
    - Salah satu anak mengatakan akan pergi tetapi tidak pergi, sedangkan anak yang lain menolak tetapi kemudian pergi.
    - Yesus mengajarkan bahwa orang-orang yang awalnya tidak percaya dapat bertobat dan masuk ke dalam Kerajaan Allah.

    6. Perumpamaan tentang petani yang jahat (Matius 21:33-46)
     - Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang pemilik kebun anggur yang disewakan kepada petani.
    - Petani tersebut tidak menghormati pemilik kebun dan bahkan membunuh anaknya.
    - Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari mereka dan diberikan kepada orang-orang yang menghasilkan buah.

    7. Reaksi para imam kepala dan orang-orang Farisi terhadap Yesus (Matius 21:45-46)
     - Para imam kepala dan orang-orang Farisi menyadari bahwa perumpamaan-perumpamaan Yesus ditujukan kepada mereka.
    - Mereka ingin menangkap Yesus, tetapi takut kepada orang banyak yang menganggap Yesus sebagai nabi.
  • Nama dan Tempat: Orang:
    - Yesus
    - Murid-murid Yesus
    - Nabi
    - Putri Sion
    - Orang banyak
    - Orang yang buta dan lumpuh
    - Para imam kepala
    - Ahli-ahli Taurat
    - Anak-anak
    - Para tua-tua bangsa Yahudi
    - Pengumpul pajak
    - Pelacur-pelacur
    - Pemilik kebun anggur
    - Petani-petani

    Lokasi:
    - Yerusalem
    - Betfage
    - Bukit Zaitun
    - Desa di depan mereka
    - Bait Allah
    - Nazaret di Galilea
    - Betania
    - Pohon ara
    - Kebun anggur
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Matius pasal 21 adalah sebagai berikut:

    1. Yesus mengutus dua orang murid-Nya untuk mencari seekor keledai dan anak keledai (ayat 1-3)
    2. Terpenuhinya nubuat nabi tentang kedatangan Raja yang rendah hati (ayat 4-5)
    3. Yesus masuk ke Yerusalem dengan didampingi oleh orang banyak yang bersorak-sorai (ayat 6-9)
    4. Yesus mengusir orang-orang yang berjual-beli di Bait Allah (ayat 12-13)
    5. Yesus menyembuhkan orang buta dan lumpuh di Bait Allah (ayat 14)
    6. Para imam kepala dan ahli-ahli Taurat marah terhadap Yesus (ayat 15-16)
    7. Yesus mengajar tentang iman dan kuasa doa (ayat 21-22)
    8. Pertanyaan para imam kepala dan tua-tua tentang kuasa Yesus (ayat 23-27)
    9. Perumpamaan tentang dua anak yang mematuhi ayahnya (ayat 28-32)
    10. Perumpamaan tentang pemilik kebun anggur dan petani-petani yang jahat (ayat 33-41)
    11. Yesus mengutip ayat-ayat Kitab Suci tentang batu penjuru (ayat 42-44)
    12. Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa Yesus berbicara tentang mereka (ayat 45-46)
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus dalam memilih seekor keledai untuk memasuki Yerusalem?
    2. Mengapa orang banyak bersorak dan memuji Yesus saat Dia memasuki Yerusalem? Apa arti dari seruan "Hosana bagi Anak Daud"?
    3. Mengapa Yesus mengusir orang-orang yang berjual-beli di Bait Allah? Apa pesan yang ingin Dia sampaikan dengan tindakan ini?
    4. Bagaimana reaksi orang-orang terhadap mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus? Mengapa para imam kepala dan ahli-ahli Taurat menjadi marah?
    5. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tentang dua anak yang diberikan tugas oleh ayah mereka?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip rendah hati Yesus dalam kehidupan sehari-hari kita?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus dalam mengusir orang-orang yang berjual-beli di Bait Allah terkait dengan pentingnya menjaga kesucian tempat ibadah?
    3. Bagaimana kita dapat menunjukkan iman yang kuat dan tidak bimbang seperti yang diajarkan oleh Yesus dalam konteks kehidupan kita?
    4. Mengapa para pengumpul pajak dan pelacur-pelacur dipuji oleh Yesus dan dianggap masuk ke dalam Kerajaan Allah? Apa pesan moral yang dapat kita ambil dari hal ini?
    5. Bagaimana kita dapat menghasilkan buah dalam hidup kita yang akan membuat kita menjadi penerima Kerajaan Allah?

    Hal menarik terkait Kitab Matius pasal 21:
    1. Tindakan Yesus memasuki Yerusalem dengan naik keledai adalah pemenuhan nubuat dari kitab nabi Zakharia (Zakharia 9:9).
    2. Seruan "Hosana bagi Anak Daud" adalah pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan oleh umat Yahudi.
    3. Tindakan Yesus mengusir orang-orang yang berjual-beli di Bait Allah menunjukkan kepedulian-Nya terhadap kesucian tempat ibadah dan penolakan terhadap praktik yang tidak benar.
    4. Reaksi orang-orang terhadap mukjizat-mukjizat Yesus menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidakmampuan mereka untuk mengakui keilahian-Nya.
    5. Perumpamaan tentang dua anak mengajarkan pentingnya ketaatan yang tulus terhadap kehendak Allah daripada hanya mengucapkan kata-kata kosong.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 21 Kitab Matius, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketaatan kepada perintah Yesus: Ketika Yesus mengutus dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai, mereka pergi dan melakukan seperti yang diperintahkan Yesus. Kita juga dipanggil untuk taat kepada perintah-perintah Yesus dalam hidup kita.

    2. Kerendahan hati: Yesus datang ke Yerusalem dengan rendah hati, menunggang seekor keledai. Ini mengajarkan kita untuk hidup dengan rendah hati dan tidak sombong.

    3. Penghormatan kepada Yesus: Orang banyak membentangkan jubah-jubah mereka di jalan dan berseru "Hosana bagi Anak Daud!" Ini mengajarkan kita untuk menghormati dan memuliakan Yesus sebagai Raja dan Juruselamat kita.

    4. Kebenaran dan kekudusan Bait Allah: Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang yang berjual beli di sana. Ini mengajarkan kita untuk menjaga kekudusan dan kebenaran dalam ibadah kita kepada Allah.

    5. Iman dan kuasa doa: Yesus mengajarkan bahwa jika kita memiliki iman dan tidak bimbang, kita dapat melakukan hal-hal yang besar melalui doa. Ini mengajarkan kita untuk memiliki iman yang kuat dan percaya bahwa Allah akan menjawab doa kita.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan Yesus, kami bersyukur atas pengajaran-Mu dalam pasal 21 Kitab Matius. Ajarkanlah kami untuk hidup dengan ketaatan kepada perintah-Mu dan rendah hati seperti Engkau. Bantu kami untuk menghormati dan memuliakan-Mu dalam segala hal yang kami lakukan. Bimbinglah kami untuk menjaga kekudusan dan kebenaran dalam ibadah kami kepada-Mu. Berikanlah kami iman yang kuat dan percaya bahwa Engkau akan menjawab doa kami. Terima kasih Yesus, amin.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Matius 21

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang kedatangan Yesus ke Yerusalem, pembersihan Bait Allah, perumpamaan tentang dua orang anak laki-laki dan perumpamaan tentang petani jahat, serta penolakan Yesus oleh para pemimpin agama.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus. Tokoh lain yang terlibat adalah murid-murid Yesus, orang banyak, para imam kepala, ahli-ahli Taurat, orang buta dan lumpuh, serta orang-orang yang berjual beli di Bait Allah.

    When (Kapan): Peristiwa dalam pasal ini terjadi menjelang akhir pelayanan Yesus di dunia, tepatnya sebelum perayaan Paskah.

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa lokasi, yaitu:

    • Betfage, di bukit Zaitun
    • Desa di dekat Betfage
    • Jalan menuju Yerusalem
    • Yerusalem
    • Bait Allah
    • Betania

    Why (Mengapa):

    • Kedatangan Yesus ke Yerusalem: Untuk menggenapi nubuat tentang Mesias yang datang dengan rendah hati menunggangi seekor keledai.
    • Pembersihan Bait Allah: Untuk menunjukkan bahwa Bait Allah seharusnya menjadi rumah doa, bukan tempat mencari keuntungan pribadi.
    • Perumpamaan tentang dua orang anak laki-laki: Untuk mengajarkan bahwa ketaatan lebih penting daripada hanya sekedar perkataan.
    • Perumpamaan tentang petani jahat: Untuk menggambarkan penolakan bangsa Israel terhadap Yesus sebagai Mesias dan konsekuensi dari penolakan tersebut.

    How (Bagaimana):

    • Kedatangan Yesus ke Yerusalem: Yesus mengutus dua orang murid untuk mengambil seekor keledai dan anak keledai, lalu menungganginya memasuki Yerusalem.
    • Pembersihan Bait Allah: Yesus mengusir para pedagang dan penukar uang dari Bait Allah, serta menjungkirbalikkan meja mereka.
    • Penyembuhan orang buta dan lumpuh: Yesus menyembuhkan orang buta dan lumpuh yang datang kepada-Nya di Bait Allah.
    • Pengajaran melalui perumpamaan: Yesus menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang ketaatan, penolakan terhadap Mesias, dan konsekuensinya.

    Secara keseluruhan, Matius 21 menggambarkan kedatangan Yesus yang penuh kemenangan ke Yerusalem, tetapi juga menunjukkan penolakan yang Ia hadapi dari para pemimpin agama. Pasal ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah dan konsekuensi dari menolak Yesus sebagai Mesias.

  • Ringkasan: Pasal 11 dari Kitab Markus menceritakan tentang kedatangan Yesus ke Yerusalem. Ketika hampir sampai di kota itu, Yesus mengutus dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi. Mereka menemukan keledai itu dan membawanya kepada Yesus. Banyak orang yang bersorak-sorai menyambut kedatangan-Nya dengan membentangkan jubah dan menebarkan ranting-ranting di jalan. Yesus kemudian masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang yang berjual beli di sana. Dia juga mengajar tentang kekuatan iman dan pentingnya mengampuni orang lain. Para pemimpin agama mencoba mencari cara untuk membunuh-Nya, tetapi takut pada kerumunan yang terpesona oleh pengajaran-Nya. Pasal ini juga mencatat peristiwa Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah dan kemudian pohon itu menjadi kering. Ketika ditanya tentang kuasa-Nya, Yesus menanyakan tentang baptisan Yohanes dan tidak memberikan jawaban langsung.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-11 dari Kitab Markus adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ke-11 terjadi selama minggu terakhir kehidupan Yesus di Bumi, tepat sebelum perayaan Paskah Yahudi. Yesus dan para pengikut-Nya tiba di Yerusalem, kota suci, di mana mereka mengalami berbagai peristiwa penting, termasuk peristiwa yang terjadi di Bait Allah.

    Konteks Budaya:
    Yerusalem pada waktu itu adalah pusat keagamaan dan politik bagi orang Yahudi. Pada saat perayaan Paskah, kota ini dipadati oleh ribuan orang yang datang untuk beribadah. Bait Allah adalah tempat utama ibadah dan pusat kehidupan keagamaan masyarakat Yahudi.

    Konteks Literatur:
    Kitab Markus adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Markus, seorang pengikut Yesus dan murid Petrus. Markus menulis Injil ini untuk memberikan kesaksian tentang kehidupan, karya, dan ajaran Yesus Kristus.

    Konteks Teologis:
    Pasal ke-11 dari Kitab Markus mencatat peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem sebagai Raja Mesias yang diharapkan oleh orang-orang Yahudi. Yesus memasuki kota dengan penuh kemuliaan dan diterima dengan sukacita oleh banyak orang. Namun, di tengah perjalanan-Nya, Yesus juga mengutuk pohon ara yang tidak berbuah, sebagai simbol penghakiman terhadap kekurangan iman dan buah rohani yang seharusnya dimiliki oleh umat Allah.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Markus mencatat peristiwa penyembuhan seorang buta di Yerikho oleh Yesus. Setelah itu, Yesus dan para pengikut-Nya melanjutkan perjalanan mereka menuju Yerusalem. Pasal ke-11 dimulai dengan kedatangan Yesus ke desa Betfage dan Betania, di mana Dia mengutus murid-murid-Nya untuk mencari seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi. Ayat-ayat berikutnya menggambarkan bagaimana Yesus memasuki Yerusalem dengan diiringi oleh kerumunan orang yang bersorak-sorai dan menghormati-Nya sebagai Raja Mesias yang dijanjikan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Markus pasal 11:

    1. Kedatangan Yesus ke Yerusalem (Markus 11:1-11)
     - Yesus memasuki Yerusalem dengan penuh kemuliaan.
    - Orang banyak menyambut-Nya dengan bersorak dan memuji-Nya.

    2. Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah (Markus 11:12-14)
     - Yesus mencari buah pada pohon ara, tetapi tidak menemukan buahnya.
    - Yesus mengutuk pohon ara tersebut sehingga kering.

    3. Yesus membersihkan Bait Allah (Markus 11:15-19)
     - Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di Bait Allah.
    - Yesus mengajar tentang pentingnya rumah Allah sebagai rumah doa.

    4. Pertanyaan tentang kuasa Yesus (Markus 11:27-33)
     - Para pemimpin agama bertanya kepada Yesus tentang sumber kuasa-Nya.
    - Yesus menanyakan tentang baptisan Yohanes untuk menguji mereka.

    5. Ajaran tentang iman dan pengampunan (Markus 11:22-26)
     - Yesus mengajarkan pentingnya iman yang kuat dalam doa.
    - Yesus mengingatkan pentingnya mengampuni orang lain agar kita juga diampuni oleh Allah.

    6. Penolakan untuk menjawab pertanyaan (Markus 11:33)
     - Yesus menolak menjawab pertanyaan para pemimpin agama tentang kuasa-Nya.

    Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup rentang ayat yang relevan dengan topik yang disebutkan.
  • Nama dan Tempat: Orang:
    - Yesus
    - Dua murid-Nya
    - Orang-orang yang bertanya tentang melepaskan keledai
    - Orang banyak yang berjalan di depan dan mengikuti Yesus
    - Murid-murid Yesus
    - Imam-imam kepala
    - Ahli-ahli Taurat
    - Tua-tua Yahudi
    - Orang banyak

    Lokasi:
    - Yerusalem
    - Betfage
    - Betania
    - Bukit Zaitun
    - Desa di depan mereka
    - Pintu di luar jalan
    - Bait Allah
    - Kota itu
    - Gunung
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab Markus pasal 11:

    1. Yesus menyuruh dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi orang. (Ayat 1-3)
    - Keledai muda yang belum pernah ditunggangi: Menunjukkan keunikan dan kesiapan keledai untuk digunakan oleh Yesus.

    2. Yesus masuk ke Yerusalem dan duduk di atas keledai itu. (Ayat 7-8)
    - Hosana: Teriakan penghormatan dan pujian kepada Yesus sebagai Raja yang datang dalam nama Tuhan.
    - Kedatangan kerajaan Daud: Mengacu pada harapan orang-orang akan pemulihan kerajaan Israel.

    3. Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di Bait Allah. (Ayat 15-17)
    - Rumah doa bagi semua bangsa: Menunjukkan tujuan asli Bait Allah sebagai tempat ibadah dan doa.
    - Sarang perampok: Menggambarkan penyalahgunaan Bait Allah untuk keuntungan pribadi.

    4. Yesus mengajar tentang iman dan doa. (Ayat 22-26)
    - Milikilah iman dalam Allah: Pentingnya memiliki iman yang kuat dalam doa.
    - Mengampuni orang lain: Pentingnya mengampuni orang lain agar kita juga mendapatkan pengampunan dari Allah.

    5. Para pemimpin Yahudi bertanya tentang kuasa Yesus. (Ayat 27-33)
    - Baptisan Yohanes: Pertanyaan tentang asal-usul dan otoritas Yesus dalam melakukan tindakan-Nya.
    - Takut kepada orang banyak: Para pemimpin takut akan reaksi orang banyak jika mereka menjawab dengan tidak tepat.

    Kesimpulan: Pasal 11 Kitab Markus menggambarkan perjalanan Yesus ke Yerusalem, penggunaan keledai muda sebagai tanda kerajaan, pengusiran pedagang di Bait Allah, pengajaran tentang iman dan doa, serta pertanyaan tentang kuasa Yesus.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Markus Pasal 11:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus melepaskan keledai muda yang belum pernah ditunggangi orang? Apa pesan yang ingin disampaikan Yesus melalui tindakan ini?

    2. Mengapa orang banyak bersorak dan memuji Yesus saat Dia memasuki Yerusalem? Apa yang mereka harapkan dari kedatangan-Nya?

    3. Mengapa Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah? Apa pesan yang ingin disampaikan Yesus melalui tindakan ini?

    4. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di Bait Allah? Mengapa tindakan ini begitu penting bagi Yesus?

    5. Bagaimana reaksi para pemimpin agama terhadap tindakan dan pengajaran Yesus? Mengapa mereka takut kepada Yesus?

    6. Apa yang dapat kita pelajari dari percakapan Yesus dengan para pemimpin agama tentang baptisan Yohanes? Apa pesan yang ingin disampaikan Yesus melalui pertanyaan ini?

    7. Bagaimana iman dan doa berhubungan dalam pengajaran Yesus? Mengapa penting bagi kita untuk memaafkan orang lain saat berdoa?

    8. Apa yang dapat kita pelajari tentang kuasa dan otoritas Yesus dari kisah-kisah dalam pasal ini?

    9. Bagaimana pasal ini menggambarkan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan?

    10. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan murid-murid Yesus dalam pasal ini? Apakah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari mereka?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Markus Pasal 11.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 11 Kitab Markus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketaatan kepada perintah Yesus: Dalam pasal ini, Yesus mengutus dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi. Meskipun perintah ini mungkin terlihat aneh, murid-murid tersebut tetap taat dan melaksanakan perintah Yesus dengan setia. Kita dapat belajar untuk taat dan patuh kepada perintah-perintah Tuhan dalam hidup kita.

    2. Penghormatan kepada Yesus: Ketika Yesus memasuki Yerusalem, banyak orang yang membentangkan jubah mereka di jalan dan menebarkan ranting-ranting sebagai tanda penghormatan kepada-Nya. Kita dapat belajar untuk menghormati Yesus sebagai Raja dan Tuhan dalam hidup kita dengan memberikan-Nya tempat yang utama dan mengakui kekuasaan-Nya.

    3. Kekuasaan iman dan doa: Yesus mengajarkan tentang kekuatan iman dan doa kepada murid-murid-Nya. Ia mengatakan bahwa jika kita memiliki iman yang kuat dan percaya bahwa apa yang kita katakan dalam doa akan terjadi, maka hal itu akan terjadi. Kita dapat belajar untuk memiliki iman yang teguh dan percaya bahwa Allah akan menjawab doa kita sesuai dengan kehendak-Nya.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk ketaatan: "Tuhan, tolonglah saya untuk selalu taat dan patuh kepada perintah-perintah-Mu dalam hidup saya. Berikan saya kekuatan dan keberanian untuk melaksanakan kehendak-Mu dengan setia."

    2. Doa untuk penghormatan: "Ya Tuhan, aku mengakui Engkau sebagai Raja dan Tuhan dalam hidupku. Bantu aku untuk selalu menghormati-Mu dengan memberikan-Mu tempat yang utama dalam segala hal."

    3. Doa untuk iman dan kekuatan dalam doa: "Tuhan, kuatkanlah iman saya agar saya dapat percaya sepenuhnya bahwa Engkau akan menjawab doa-doa saya. Bantu saya untuk selalu berdoa dengan keyakinan dan percaya bahwa Engkau akan bekerja dalam hidup saya."

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.
  • 5W1H:

    Analisis Markus 11 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang peristiwa-peristiwa penting dalam minggu terakhir kehidupan Yesus sebelum penyaliban-Nya, termasuk:

    • Kemenangan Masuk Yerusalem: Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai muda, disambut oleh orang banyak yang bersorak-sorai dan menyebut-Nya "Anak Daud".
    • Pembersihan Bait Allah: Yesus mengusir para pedagang dari Bait Allah, menyatakan bahwa mereka telah mengubah rumah doa menjadi sarang penyamun.
    • Pohon Ara yang Dikutuk: Yesus mengutuk sebuah pohon ara yang tidak berbuah, menggunakannya sebagai ilustrasi tentang pentingnya iman.
    • Pertanyaan tentang Kewenangan Yesus: Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk melakukan tindakan-Nya, tetapi Yesus menolak untuk menjawab mereka secara langsung.

    Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:

    • Yesus: Tokoh sentral, melakukan mukjizat, mengajar, dan menghadapi pertentangan.
    • Murid-murid Yesus: Mengikuti dan belajar dari Yesus, menyaksikan peristiwa-peristiwa penting.
    • Orang banyak: Menyambut Yesus di Yerusalem, terpesona oleh pengajaran-Nya.
    • Para pemimpin agama: Menentang Yesus, mempertanyakan kewenangan-Nya, dan mencari cara untuk membunuh-Nya.

    When (Kapan): Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini terjadi pada minggu terakhir kehidupan Yesus sebelum penyaliban-Nya, beberapa hari sebelum Paskah Yahudi.

    Where (Di mana): Lokasi-lokasi utama dalam pasal ini adalah:

    • Betfage dan Betania: Desa-desa di dekat Yerusalem, tempat Yesus memulai perjalanan-Nya.
    • Bukit Zaitun: Tempat Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk mengambil keledai muda.
    • Yerusalem: Kota tujuan Yesus, tempat Ia memasuki Bait Allah dan menghadapi pertentangan.
    • Bait Allah: Tempat Yesus membersihkan para pedagang dan mengajar orang banyak.

    Why (Mengapa): Pasal ini menunjukkan:

    • Klaim Mesianik Yesus: Kemenangan masuk Yerusalem menggenapi nubuat tentang Mesias yang datang dengan rendah hati, menunggangi seekor keledai.
    • Kewenangan dan Kuasa Yesus: Yesus menunjukkan kuasa-Nya atas alam (mengutuk pohon ara) dan atas Bait Allah (membersihkan para pedagang).
    • Pertentangan terhadap Yesus: Para pemimpin agama menentang Yesus karena klaim-klaim-Nya dan tindakan-Nya yang menantang otoritas mereka.
    • Pentingnya Iman: Yesus menekankan pentingnya iman dalam Allah untuk menerima jawaban atas doa dan melakukan hal-hal yang mustahil.

    How (Bagaimana):

    • Yesus menggunakan simbolisme: Kemenangan masuk Yerusalem dan pohon ara yang dikutuk adalah tindakan simbolis yang menyampaikan pesan-pesan rohani.
    • Yesus mengajar dengan otoritas: Pengajaran Yesus di Bait Allah menantang para pemimpin agama dan menarik perhatian orang banyak.
    • Yesus menghadapi pertentangan dengan kebijaksanaan: Yesus menjawab pertanyaan tentang kewenangan-Nya dengan pertanyaan lain, menghindari jebakan para pemimpin agama.

    Secara keseluruhan, Markus 11 menggambarkan minggu terakhir kehidupan Yesus yang penuh gejolak, di mana Ia menyatakan diri sebagai Mesias, menghadapi pertentangan, dan mempersiapkan murid-murid-Nya untuk peristiwa-peristiwa yang akan datang.

  • Ringkasan: Pasal 19 dari Kitab Lukas menceritakan tentang Yesus yang melewati Kota Yerikho dan bertemu dengan seorang laki-laki bernama Zakheus. Zakheus adalah seorang kepala pengumpul pajak yang kaya, tetapi pendek. Karena ingin melihat Yesus, Zakheus memanjat pohon ara. Yesus melihat Zakheus dan berkata bahwa Dia akan menumpang di rumah Zakheus. Hal ini mengejutkan banyak orang, tetapi Zakheus berjanji untuk memberikan separuh dari hartanya kepada orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat jika ada yang dia gelapkan. Yesus menyatakan bahwa keselamatan telah datang ke rumah Zakheus, karena Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Setelah itu, Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang bangsawan yang pergi ke negeri lain untuk menjadi raja. Sebelum pergi, ia memberikan uang kepada sepuluh pelayannya dan memerintahkan mereka untuk berdagang. Ketika ia kembali, ia memeriksa keuntungan yang diperoleh oleh setiap pelayan. Pelayan yang setia diberi tanggung jawab yang lebih besar, sementara pelayan yang tidak setia dihukum. Yesus kemudian pergi ke Yerusalem, di mana Dia diterima dengan sukacita oleh pengikut-Nya. Namun, beberapa orang Farisi mencoba menegur murid-murid Yesus, tetapi Yesus menjawab bahwa jika mereka diam, batu-batu akan berseru-seru. Yesus juga menangisi kota Yerusalem dan mengusir orang-orang yang berjualan di Bait Allah. Para pemimpin agama mencari cara untuk membunuh Yesus, tetapi mereka tidak tahu bagaimana melakukannya karena banyak orang yang memegang teguh perkataan-Nya.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 19 Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi saat Yesus sedang melakukan perjalanan menuju Yerusalem, menjelang perayaan Paskah. Yesus tahu bahwa saat tiba di Yerusalem, Dia akan menghadapi penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

    Konteks Budaya:
    Pada masa itu, masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi. Pajak dan pemungutan cukai oleh pemerintah Romawi menjadi beban berat bagi rakyat. Zakhaios, seorang pemungut cukai, adalah salah satu contoh orang yang dikecam oleh masyarakat karena bekerja untuk pemerintah Romawi.

    Konteks Literatur:
    Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan pengikut Yesus. Lukas menulis Injil ini untuk memberikan kesaksian tentang kehidupan, karya, dan ajaran Yesus Kristus.

    Konteks Teologis:
    Pasal 19 ini mengandung beberapa pengajaran teologis penting. Salah satunya adalah pengajaran tentang pentingnya kerendahan hati dan kekayaan rohani daripada kekayaan materi. Pasal ini juga menyoroti kasih Allah yang menyelamatkan orang berdosa, seperti yang terlihat dalam kisah Zakhaios.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa penting. Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang janda yang meminta keadilan kepada seorang hakim yang tidak takut akan Allah. Yesus juga mengajar tentang pentingnya berdoa dengan tekun dan tidak putus asa. Selain itu, ada juga peristiwa ketika Yesus memberikan pengajaran tentang anak-anak kecil dan kerajaan Allah.

    Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami latar belakang dan konteks pasal 19 Kitab Lukas.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 19:

    1. Pertobatan dan Pengampunan:
     - Zakheus, seorang pemungut cukai yang berdosa, bertobat dan menerima Yesus (Lukas 19:1-10).

    2. Pelayanan dan Penggunaan Talenta:
     - Perumpamaan tentang sepuluh mina mengajarkan tentang pentingnya pelayanan dan penggunaan bakat yang diberikan oleh Tuhan (Lukas 19:11-27).

    3. Kedatangan Raja:
     - Yesus memasuki Yerusalem sebagai Raja yang diakui oleh beberapa pengikut-Nya (Lukas 19:28-40).

    4. Kesedihan Yesus atas Yerusalem:
     - Yesus menangis atas nasib Yerusalem yang akan dihancurkan karena tidak mengenali waktu kunjungan-Nya (Lukas 19:41-44).

    5. Pengusiran Pedagang dari Bait Allah:
     - Yesus mengusir pedagang dari Bait Allah dan mengajar di sana setiap hari (Lukas 19:45-48).

    6. Oposisi terhadap Yesus:
     - Para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin bangsa mencari cara untuk membunuh Yesus (Lukas 19:47-48).

    Catatan: Ayat-ayat referensi di atas hanya menunjukkan awal dan akhir dari setiap topik. Untuk pemahaman yang lebih baik, disarankan untuk membaca seluruh pasal Lukas 19.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal tersebut:
    - Yesus
    - Zakheus (kepala pengumpul pajak dan orang kaya)
    - Anak-anak Abraham (merujuk pada Zakheus)
    - Bangsawan (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Pelayan-pelayan (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang tidak menginginkan Yesus menjadi raja atas mereka (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang berdiri di situ (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang mempunyai mina (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang tidak mempunyai apa pun (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang tidak menginginkan Yesus menjadi raja atas mereka (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang mempunyai sepuluh mina (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang mempunyai lima mina (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang mempunyai uang satu mina (dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus)
    - Orang-orang yang berjualan di Bait Allah
    - Imam-imam kepala
    - Ahli-ahli Taurat
    - Para pemimpin bangsa

    Lokasi yang tercantum dalam pasal tersebut:
    - Kota Yerikho
    - Desa Betfage
    - Desa Betania
    - Bukit Zaitun
    - Yerusalem
    - Bait Allah
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 19 adalah sebagai berikut:

    1. Yesus: Yesus adalah tokoh utama dalam cerita ini, yang datang ke kota Yerikho dan berinteraksi dengan Zakheus.
    2. Zakheus: Zakheus adalah seorang kepala pengumpul pajak yang kaya dan pendek. Ia berusaha melihat Yesus dan kemudian menerima-Nya dengan sukacita.
    3. Pengumpul pajak: Zakheus adalah seorang kepala pengumpul pajak, yang pada waktu itu dianggap berdosa dan tidak disukai oleh banyak orang.
    4. Kaya: Zakheus adalah seorang yang kaya, tetapi ia bersedia memberikan separuh dari hartanya kepada orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat jika ia telah menggelapkan harta seseorang.
    5. Anak Abraham: Yesus menyatakan bahwa Zakheus juga adalah anak Abraham, menunjukkan bahwa keselamatan juga diperuntukkan bagi orang-orang bukan Yahudi.
    6. Perumpamaan: Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang bangsawan yang pergi ke negeri yang jauh untuk diangkat menjadi raja, dan memberikan uang kepada pelayannya untuk diperdagangkan.
    7. Keuntungan: Pelayan-pelayan tersebut memberikan laporan tentang keuntungan yang mereka peroleh dari berdagang dengan uang yang diberikan oleh bangsawan.
    8. Keledai: Yesus meminta dua murid-Nya untuk pergi mencari seekor anak keledai yang belum pernah dinaiki dan membawanya kepada-Nya.
    9. Pujian: Ketika Yesus memasuki Yerusalem, pengikut-Nya memuji Allah dengan bersukacita dan berseru sebagai Raja yang datang dalam nama Tuhan.
    10. Tangisan: Yesus menangisi kota Yerusalem karena mereka tidak mengenali waktu ketika Allah melawat mereka dan akan mengalami kehancuran.
    11. Bait Allah: Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir orang-orang yang berjualan di sana, menyatakan bahwa rumah Allah seharusnya menjadi rumah doa.
    12. Pembunuhan: Para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin bangsa mencari cara untuk membunuh Yesus, tetapi mereka tidak tahu bagaimana melakukannya karena banyak orang yang memegang teguh perkataan-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk mempelajari Alkitab lebih dalam. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan untuk memperdalam pemahaman Anda tentang Lukas 19:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Zakheus? Bagaimana perjumpaannya dengan Yesus mengubah hidupnya?
    2. Mengapa orang-orang menggerutu ketika Yesus memilih untuk tinggal di rumah Zakheus? Apa pesan yang ingin disampaikan Yesus melalui tindakannya ini?
    3. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tentang bangsawan yang pergi ke negeri yang jauh untuk diangkat menjadi raja?
    4. Mengapa Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mencari anak keledai yang belum pernah dinaiki? Apa makna simbolis di balik tindakan ini?
    5. Mengapa Yesus menangis ketika melihat kota Yerusalem? Apa yang Dia sampaikan tentang masa depan kota itu?
    6. Mengapa Yesus mengusir orang-orang yang berjualan di Bait Allah? Apa pesan yang ingin Dia sampaikan melalui tindakan ini?

    Pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi titik awal untuk refleksi pribadi atau diskusi kelompok tentang pesan-pesan yang terkandung dalam pasal ini. Selamat mempelajari Alkitab lebih dalam!
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal Lukas 19, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kerendahan hati: Dalam kisah Zakheus, kita melihat kerendahan hati Zakheus yang berani melepaskan harga dirinya dan berlari mendahului orang banyak untuk melihat Yesus. Kita dapat belajar untuk memiliki kerendahan hati dalam mencari Tuhan dan mengakui kebutuhan kita akan Dia.

    2. Pertobatan: Zakheus menunjukkan pertobatan yang nyata dengan berjanji untuk memberikan separuh dari hartanya kepada orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat jika ada yang dia gelapkan. Kita dapat belajar untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan melakukan perbuatan baik sebagai bukti nyata dari pertobatan kita.

    3. Penerimaan Yesus: Zakheus dengan sukacita menerima Yesus ke dalam rumahnya. Kita dapat belajar untuk dengan sukacita menerima Yesus ke dalam hidup kita dan memberikan-Nya tempat yang utama.

    4. Menggunakan talenta yang diberikan: Dalam perumpamaan tentang sepuluh mina, kita melihat pentingnya menggunakan talenta dan sumber daya yang Tuhan berikan kepada kita dengan bijaksana dan produktif. Kita dapat belajar untuk menggunakan segala yang Tuhan berikan kepada kita untuk kemuliaan-Nya dan untuk melayani sesama.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk kerendahan hati: Memohon kepada Tuhan agar Dia membantu kita memiliki kerendahan hati dalam mencari-Nya dan mengakui kebutuhan kita akan Dia.

    2. Doa pertobatan: Memohon kepada Tuhan agar Dia membantu kita untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan melakukan perbuatan baik sebagai bukti nyata dari pertobatan kita.

    3. Doa penerimaan Yesus: Memohon kepada Tuhan agar Dia membantu kita untuk dengan sukacita menerima Yesus ke dalam hidup kita dan memberikan-Nya tempat yang utama.

    4. Doa untuk penggunaan talenta: Memohon kepada Tuhan agar Dia membantu kita untuk menggunakan segala yang Dia berikan kepada kita dengan bijaksana dan produktif, untuk kemuliaan-Nya dan untuk melayani sesama.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Lukas 19

    Berikut adalah analisis 5W+1H dari Lukas 19:

    Who (Siapa):

    • Yesus: Tokoh utama dalam pasal ini, melakukan mukjizat, mengajar, dan memasuki Yerusalem.
    • Zakheus: Kepala pengumpul pajak yang kaya, bertobat dan menerima Yesus.
    • Orang banyak: Menyaksikan interaksi Yesus dengan Zakheus dan menyambut Yesus di Yerusalem.
    • Para pemimpin agama: Merasa terancam oleh Yesus dan mencari cara untuk membunuh-Nya.
    • Sepuluh orang pelayan: Menerima uang dari bangsawan dalam perumpamaan.

    What (Apa):

    • Pertemuan Yesus dengan Zakheus: Zakheus, seorang yang dibenci karena pekerjaannya, bertobat dan menunjukkan kemurahan hati setelah bertemu Yesus.
    • Perumpamaan tentang uang mina: Mengajarkan tentang kesetiaan, tanggung jawab, dan konsekuensi dari pilihan kita.
    • Kedatangan Yesus di Yerusalem: Disambut dengan sukacita oleh orang banyak, tetapi juga dengan penolakan dari para pemimpin agama.
    • Pembersihan Bait Allah: Yesus mengusir para pedagang dari Bait Allah, menekankan kesucian tempat ibadah.

    When (Kapan):

    • Peristiwa ini terjadi menjelang akhir pelayanan Yesus di bumi, tepat sebelum minggu sengsara-Nya.

    Where (Di mana):

    • Yerikho: Tempat Yesus bertemu Zakheus.
    • Jalan menuju Yerusalem: Tempat Yesus menceritakan perumpamaan tentang uang mina.
    • Yerusalem: Tempat Yesus disambut, membersihkan Bait Allah, dan mengajar.

    Why (Mengapa):

    • Yesus bertemu Zakheus: Untuk menunjukkan kasih dan pengampunan-Nya kepada semua orang, bahkan mereka yang dianggap berdosa.
    • Yesus menceritakan perumpamaan: Untuk mempersiapkan para pengikut-Nya bagi kedatangan Kerajaan Allah dan menekankan pentingnya kesetiaan.
    • Yesus memasuki Yerusalem: Untuk menggenapi nubuat dan memulai minggu sengsara-Nya.
    • Yesus membersihkan Bait Allah: Untuk menunjukkan bahwa Bait Allah adalah tempat ibadah, bukan tempat mencari keuntungan.

    How (Bagaimana):

    • Zakheus menunjukkan pertobatan: Dengan berjanji mengembalikan apa yang telah ia gelapkan dan memberikan setengah hartanya kepada orang miskin.
    • Yesus disambut di Yerusalem: Dengan sorak-sorai dan pujian dari orang banyak.
    • Yesus membersihkan Bait Allah: Dengan mengusir para pedagang dan menegur mereka karena mengotori tempat suci.

    Kesimpulan:

    Lukas 19 menggambarkan berbagai aspek pelayanan Yesus, termasuk kasih-Nya bagi orang berdosa, pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah, dan otoritas-Nya atas Bait Allah. Pasal ini juga mempersiapkan pembaca untuk peristiwa-peristiwa penting yang akan terjadi di Yerusalem pada minggu sengsara.
BaDeNo

Yes 56
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Yer 7
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mat 21
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mrk 11
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Luk 19
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Pertanyaan Terkait

- Mengapa Yesus mengusir para penukar uang dari Bait Allah?

Referensi Silang

Yes 56:7
ke gunung-Ku: Yes 2:2; [Lihat FULL. Yes 2:2]; Yeh 20:40
korban-korban sembelihan: Yes 19:21; [Lihat FULL. Yes 19:21]; Rom 12:1; Fili 4:18; Ibr 13:15
segala bangsa.: Mat 21:13%&; Luk 19:46%&
segala bangsa.: Mr 11:17%&
Catatan frasa: RUMAH DOA-KU.
Yer 7:11
sarang penyamun: Mat 21:13%&; Mr 11:17%&; Luk 19:46
matamu rumah: Yes 56:7
Catatan frasa: SARANG PENYAMUN.
Mat 21:13
rumah doa.: Yes 56:7
sarang penyamun.: Yer 7:11
Catatan frasa: RUMAH DOA.
Mat 21:14
mereka disembuhkan-Nya.: Mat 4:23; [Lihat FULL. Mat 4:23]
Mrk 11:17
segala bangsa?: Yes 56:7
sarang penyamun!: Yer 7:11
Catatan frasa: RUMAH DOA.
Luk 19:46
rumah doa.: Yes 56:7
sarang penyamun.: Yer 7:11
Catatan frasa: RUMAH DOA.

Sumber Lain

- (6) Yesus Menyucikan Bait Allah
- (1) Bait Allah
- (5) Allah Menjanjikan Keselamatan untuk Orang Asing
- C. Dosa-dosa Seksual yang Dihukum
- a) Dia Prihatin terhadap Kebutuhan Manusia
- (2) Penggenapan
- b) Mujizat-mujizat Penyembuhan Keselamatan dan Restorasi
- (4) Kristus Menyalahkan Para Pedagang di Bait Allah dengan Perjanjian Lama
- c) Perjanjian Lama Memiliki Otoritas
- V. Masa Perjanjian Baru.

Pengantar Kitab

Yes: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Yer: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Mat: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Mrk: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Luk: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: