Who (Siapa): Penulis Mazmur 118 tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli Alkitab mengaitkannya dengan Daud, Salomo, atau Ezra. Mazmur ini ditujukan kepada umat Allah, khususnya Israel, rumah Harun (para imam), dan orang-orang yang takut akan Tuhan.
What (Apa): Mazmur 118 adalah nyanyian syukur dan kemenangan yang merayakan kasih setia Tuhan yang kekal. Mazmur ini menggambarkan pembebasan dari kesesakan dan kemenangan atas musuh.
When (Kapan): Waktu penulisan Mazmur 118 tidak diketahui secara pasti. Namun, tema pembebasan dan kemenangan menunjukkan kemungkinan ditulis setelah peristiwa penting dalam sejarah Israel, seperti kemenangan dalam peperangan atau kembalinya dari pembuangan.
Where (Di mana): Tempat penulisan Mazmur 118 tidak disebutkan secara spesifik. Namun, beberapa ayat mengisyaratkan konteks Bait Suci, seperti ayat 19-20 yang menyebutkan pintu gerbang dan batu penjuru.
Why (Mengapa): Mazmur 118 ditulis untuk:
How (Bagaimana): Mazmur 118 mengungkapkan rasa syukur dan kemenangan melalui:
Kesimpulan: Mazmur 118 adalah nyanyian yang penuh kuasa yang mengingatkan kita tentang kasih setia Tuhan yang tak terbatas dan kemenangan yang Dia berikan kepada umat-Nya. Mazmur ini mendorong kita untuk bersyukur, percaya kepada Tuhan, dan bersukacita dalam keselamatan-Nya.
What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang kedatangan Yesus ke Yerusalem, pembersihan Bait Allah, perumpamaan tentang dua orang anak laki-laki dan perumpamaan tentang petani jahat, serta penolakan Yesus oleh para pemimpin agama.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus. Tokoh lain yang terlibat adalah murid-murid Yesus, orang banyak, para imam kepala, ahli-ahli Taurat, orang buta dan lumpuh, serta orang-orang yang berjual beli di Bait Allah.
When (Kapan): Peristiwa dalam pasal ini terjadi menjelang akhir pelayanan Yesus di dunia, tepatnya sebelum perayaan Paskah.
Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa lokasi, yaitu:
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Secara keseluruhan, Matius 21 menggambarkan kedatangan Yesus yang penuh kemenangan ke Yerusalem, tetapi juga menunjukkan penolakan yang Ia hadapi dari para pemimpin agama. Pasal ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah dan konsekuensi dari menolak Yesus sebagai Mesias.
What (Apa): Pasal ini berisi tiga perumpamaan dan tiga perdebatan antara Yesus dengan para pemimpin agama Yahudi.
Who (Siapa):
When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun konteksnya adalah menjelang akhir pelayanan Yesus di bumi, beberapa hari sebelum penyaliban-Nya.
Where (Di mana): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar di Yerusalem, di Bait Allah atau di sekitarnya.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Matius 22 menunjukkan bahwa Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang yang percaya, terlepas dari latar belakang mereka. Pasal ini juga menunjukkan otoritas dan kebijaksanaan Yesus, serta kebutaan rohani para pemimpin agama Yahudi yang menolak-Nya.
What (Apa): Pasal 12 dari Kitab Markus berisi serangkaian percakapan dan perdebatan antara Yesus dengan berbagai kelompok keagamaan Yahudi, termasuk ahli Taurat, orang Farisi, orang Saduki, dan orang banyak.
Who (Siapa):
When (Kapan): Peristiwa dalam Markus 12 terjadi selama minggu terakhir pelayanan Yesus di Yerusalem, sebelum penyaliban-Nya.
Where (Di mana): Sebagian besar peristiwa terjadi di Bait Allah di Yerusalem, tempat Yesus mengajar dan berdebat dengan para pemimpin agama.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Markus 12 menunjukkan otoritas dan kebijaksanaan Yesus dalam menghadapi tantangan dari para pemimpin agama. Pasal ini juga menyoroti pentingnya kasih kepada Allah dan sesama, serta nilai dari pengabdian yang tulus, bahkan dalam keadaan yang sulit.
What (Apa): Pasal 20 dari Kitab Lukas mencatat beberapa peristiwa penting dalam pelayanan Yesus, termasuk:
Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:
When (Kapan): Peristiwa-peristiwa dalam Lukas 20 terjadi selama minggu terakhir pelayanan Yesus di Yerusalem, sebelum penyaliban-Nya.
Where (Di mana): Sebagian besar peristiwa dalam pasal ini terjadi di Bait Allah di Yerusalem.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Secara keseluruhan, Lukas 20 menggambarkan konflik yang meningkat antara Yesus dan para pemimpin agama Yahudi, yang pada akhirnya mengarah pada penyaliban-Nya. Pasal ini juga menyoroti otoritas ilahi Yesus, ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah, dan peringatan-Nya terhadap kemunafikan agama.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: