ZONE / Kingstone Indonesia / 58. Kristus 8: Anak Manusia / Hal. 7
Hal. 7
Metode PA: SABDA, WWG.
Lukas 13 (AYT)
35 Sekarang rumahmu akan dikosongkan dan menjadi sunyi. Aku berkata kepadamu, kamu tidak akan melihat Aku lagi sampai tiba waktunya kamu akan mengatakan, ‘Diberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan!’”
Lukas 14 (AYT)
1 Pada suatu hari Sabat, Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan roti bersamanya dan mereka semua mengawasi-Nya.
2 Waktu itu, ada seorang yang menderita busung air di depan-Nya.
3 Yesus berkata kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, “Apakah boleh menyembuhkan orang pada Hari Sabat?”
4 Akan tetapi, mereka tidak menjawab-Nya. Kemudian, Yesus pun memegang orang sakit itu dan menyembuhkannya, lalu menyuruh orang itu pergi.

Kristus 8: Anak Manusia

Menyembuhkan pada hari Sabat
Ayat terkait: Lukas 13:35--14:4;
  • Penjelasan Singkat: Perempuan bungkuk disembuhkan
  • Isi Pasal: Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Perempuan yang disembuhkan dari sakitnya. Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi. Yesus mengajar di sepanjang jalan menuju Yerusalem.
  • Garis Besar: 13:1 Kristus mengajarkan pertobatan dari penghakiman orang Galilea dan yang lain.
    13:6 Pohon ara yang tidak berbuah akan ditebang.
    13:10 Dia menyembuhkan perempuan yang bungkuk;
    13:18 menunjukkan perkataan-Nya yang penuh kuasa di dalam hati orang pilihan-Nya, dengan perumpamaan tentang gandum dan biji sesawi, dan tentang ragi;
    13:22 menasihati untuk masuk melalui pintu yang sesak;
    13:31 dan mengkritik Herodes dan Yerusalem.
  • Judul Perikop: Dosa dan penderitaan (13:1-5)
    Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (13:6-9)
    Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat (13:10-17)
    Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi (13:18-21)
    Siapa yang diselamatkan (13:22-30)
    Yesus harus mati di YerusalemKeluhan terhadap Yerusalem (13:31-35)
  • Kesimpulan: Pertobatan dan iman sejati terhadap Kristus adalah satu-satunya jalan untuk terhindar dari kebinasaan. Tidak ada yang bisa diharapkan dari pohon yang tidak berbuah dan hidup yang munafik kecuali bahwa mereka akan ditebang dan dibuang. Bukan semua yang berkata "Tuhan, Tuhan"
  • Fakta: ay. 6-9. Pohon ara melambangkan bangsa Israel di zaman Kristus (Mzm. 80:8-16). Tiga tahun lebih Yesus mencari buah pohon ini dan tidak menemukan apapun. Setelah memperlihatkan mandat-Nya sebagai Mesias, Dia masuk dengan dielu-elukan oleh orang banyak yang berteriak "Hosana"
  • Penjelasan Singkat: Perjamuan besar
  • Isi Pasal: Yesus menyembuhkan di hari Sabat. Perumpamaan tentang tamu yang ambisius. Perumpamaan tentang perjamuan malam. Perumpamaan tentang penabur, tentang raja yang akan pergi berperang, dan tentang garam yang tawar.
  • Garis Besar: 14:1 Kristus menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat;
    14:7 mengajarkan kerendahan hati;
    14:12 mengundang makan orang miskin;
    14:15 dengan perumpamaan tentang perjamuan makan, menunjukkan betapa manusia yang berpikir duniawi, yang menghina firman Allah, akan dikeluarkan dari surga.
    14:25 Mereka yang akan menjadi murid-murid-Nya, harus memikul salib meninggalkan urusannya, agar mereka tidak memberontak dari Dia setelahnya;
    14:34 dan sama sekali tidak mencari keuntungan, seperti garam yang kehilangan rasa asinnya.
  • Judul Perikop: Lagi penyembuhan pada hari Sabat (14:1-6)
    Tempat yang paling utama dan yang paling rendah (14:7-11)
    Siapa yang harus diundang (14:12-14)
    Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih (14:15-24)
    Segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus (14:25-35)
  • Kesimpulan: Kesombongan dan kemunafikan akan mengakibatkan aib dan akhirnya akan hancur, karena Sang Pemilik perjamuan akan membariskan tamu-tamu-Nya dan tidak akan memandang orang yang lebih terhormat kehilangan hak-hak mereka. Banyak yang telah diundang datang ke perjamuan malam Kristus, dan banyak yang tidak datang dengan memberi alasan tentang hal-hal sepele. Mereka yang tidak menghargai undangan Injil memperlakukan belas kasih-Nya dengan kasar, anugerah yang dipandang hina adalah anugerah yang hilang/dikorbankan. Meskipun demikian Allah akan mendirikan gereja di dunia, walaupun banyak yang tidak memperhatikan panggilan itu.
  • Fakta: Di dalam dua perumpamaan di Lukas 14:16-24 dan Mat 22:1-14 kita melihat kemajuan historis dari rencana keselamatan. (1) Pemberitahuan nubuatan digambarkan oleh undangan yang pertama. (2) Zaman kedua, persiapan lengkap yang diikuti dengan tindakan kekerasan. (3) Perluasan undangan kepada tamu-tamu yang tidak diundang sampai sekarang, orang-orang bukan Yahudi. Catatan kunci adalah Mat. 22:14.
  • Ringkasan: Pasal 13 dari Kitab Lukas berisi beberapa pengajaran dan perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada orang-orang. Yesus menjelaskan bahwa semua orang sama di hadapan Allah dan bahwa semua orang harus bertobat. Ia juga menyembuhkan seorang perempuan yang sakit selama delapan belas tahun dan mengajar tentang Kerajaan Allah. Yesus mengatakan bahwa banyak orang akan berusaha masuk ke dalam Kerajaan Allah, tetapi hanya sedikit yang akan berhasil. Ia juga mengkritik orang-orang Farisi dan menyatakan kesedihannya terhadap Yerusalem yang tidak mau menerima-Nya. Pasal ini mengajarkan pentingnya bertobat, iman, dan kesediaan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-13 dalam Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    - Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter.
    - Lukas menulis Injil ini sekitar tahun 70-80 Masehi, setelah Yesus naik ke surga.
    - Pada saat itu, gereja Kristen sedang mengalami pertumbuhan dan penyebaran yang pesat di seluruh wilayah Romawi.

    Konteks Budaya:
    - Lukas menulis Injil ini dengan tujuan untuk memberikan laporan yang akurat tentang kehidupan, karya, dan ajaran Yesus kepada orang-orang non-Yahudi.
    - Lukas juga ingin menunjukkan bahwa Injil adalah kabar baik yang universal, yang ditujukan untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya atau etnis.

    Konteks Literatur:
    - Pasal 13 dalam Kitab Lukas berisi ajaran-ajaran Yesus yang disampaikan dalam bentuk perumpamaan.
    - Perumpamaan adalah cerita pendek yang mengandung pesan moral atau teologis yang lebih dalam.
    - Tujuan Yesus menggunakan perumpamaan adalah untuk mengajarkan kebenaran rohani dengan cara yang dapat dipahami oleh orang-orang pada waktu itu.

    Konteks Teologis:
    - Pasal 13 dimulai dengan Yesus memberikan peringatan tentang pentingnya bertobat dan mengubah hidup.
    - Yesus juga mengajarkan tentang kerajaan Allah dan bagaimana orang-orang harus siap menghadapinya.
    - Beberapa perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus dalam pasal ini termasuk perumpamaan tentang benih yang jatuh di tanah, ragi yang mengembang, dan pohon ara yang tidak berbuah.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesus telah melakukan beberapa mujizat dan mengajar di beberapa tempat. Dia juga telah mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan Kerajaan Allah. Pasal 13 dimulai dengan peringatan Yesus tentang pentingnya bertobat dan mengubah hidup.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 13:

    1. Pertobatan dan hukuman (Lukas 13:1-5)
     - Orang-orang Galilea yang menderita bukan karena dosa yang lebih besar.
    - Yesus menekankan pentingnya pertobatan untuk menghindari hukuman.

    2. Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9)
     - Seorang pemilik kebun ingin menebang pohon ara yang tidak berbuah.
    - Tukang kebun meminta kesempatan untuk memberi pupuk dan merawatnya.
    - Perumpamaan ini menggambarkan kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk bertobat.

    3. Penyembuhan seorang perempuan pada hari Sabat (Lukas 13:10-17)
     - Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang kerasukan roh pada hari Sabat.
    - Pemimpin sinagoge marah karena melanggar aturan Sabat.
    - Yesus menunjukkan bahwa belas kasihan dan pembebasan dari penyakit lebih penting daripada aturan-aturan manusia.

    4. Perumpamaan tentang Kerajaan Allah (Lukas 13:18-21)
     - Kerajaan Allah dapat diumpamakan dengan biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon.
    - Kerajaan Allah juga dapat diumpamakan dengan ragi yang mengembangkan adonan tepung.
    - Perumpamaan ini menggambarkan pertumbuhan dan pengaruh Kerajaan Allah di dunia.

    5. Pintu yang sempit dan orang-orang yang diselamatkan (Lukas 13:22-30)
     - Yesus mengajar tentang pentingnya berjuang untuk masuk melalui pintu yang sempit.
    - Banyak orang akan berusaha masuk, tetapi tidak semua akan berhasil.
    - Orang-orang yang mengenal Yesus dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.

    6. Yesus meratapi Yerusalem (Lukas 13:31-35)
     - Yesus meratapi nasib Yerusalem yang telah membunuh para nabi dan penolakannya terhadap-Nya.
    - Ia mengungkapkan rindu-Nya untuk mengumpulkan dan melindungi umat-Nya.
    - Yesus menyatakan bahwa mereka tidak akan melihat-Nya lagi sampai mereka mengakui-Nya sebagai Tuhan yang datang dalam nama Tuhan.

    Sumber: Lukas 13:1-35
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Yesus
    - Orang-orang Galilea
    - Pilatus
    - Tukang kebun
    - Perempuan yang kerasukan roh
    - Pemimpin sinagoge
    - Lawan-lawan Yesus
    - Seseorang yang bertanya kepada Yesus
    - Abraham, Ishak, dan Yakub
    - Orang-orang Farisi
    - Herodes

    Lokasi:
    - Galilea
    - Yerusalem
    - Kolam Siloam
    - Kebun anggur
    - Sinagoge
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 13 adalah sebagai berikut:

    1. Orang-orang Galilea: Merujuk pada orang-orang dari Galilea yang dicampurkan darah mereka dengan kurban persembahan oleh Pilatus. Yesus menegaskan bahwa mereka tidak lebih berdosa daripada orang-orang Galilea lainnya.

    2. Bertobat: Yesus mengingatkan bahwa jika orang tidak bertobat, mereka semua akan binasa.

    3. Menara di dekat kolam Siloam: Merujuk pada peristiwa jatuhnya menara yang menimpa delapan belas orang. Yesus menegaskan bahwa mereka bukanlah pendosa yang lebih buruk daripada orang lain.

    4. Pohon ara: Perumpamaan tentang sebatang pohon ara yang tidak berbuah. Tukang kebun meminta kesempatan untuk memberi pupuk dan menggali tanah di sekitarnya sebelum memutuskan untuk menebangnya.

    5. Perempuan yang kerasukan roh: Seorang perempuan yang kerasukan roh selama delapan belas tahun dan tidak dapat berdiri tegak. Yesus menyembuhkannya pada hari Sabat, yang membuat pemimpin sinagoge marah.

    6. Kerajaan Allah: Yesus mengumpamakan Kerajaan Allah dengan biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon dan ragi yang mengembang dalam adonan.

    7. Pintu yang sempit: Yesus mengajar bahwa banyak orang akan berusaha masuk ke Kerajaan Allah, tetapi hanya sedikit yang akan berhasil. Orang-orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.

    8. Ancaman terhadap Yesus: Beberapa orang Farisi datang kepada Yesus dan memberitahunya bahwa Herodes ingin membunuh-Nya. Yesus menjawab bahwa Ia akan terus melakukan pekerjaan-Nya sampai pada hari ketiga.

    9. Yerusalem: Yesus meratapi Yerusalem yang telah membunuh para nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadanya. Ia mengungkapkan rindu-Nya untuk mengumpulkan anak-anak Yerusalem, tetapi mereka tidak mau. Ia juga mengatakan bahwa mereka tidak akan melihat-Nya lagi sampai tiba waktunya mereka mengatakan, "Diberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan!"
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari dan memahami Kitab Lukas Pasal 13:

    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan Yesus dalam percakapan-Nya tentang orang-orang Galilea yang menderita dan kejadian menara di dekat kolam Siloam? Bagaimana pesan ini relevan bagi kita hari ini?

    2. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

    3. Bagaimana Yesus menunjukkan belas kasih-Nya dalam menyembuhkan perempuan yang kerasukan roh pada hari Sabat? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi pemimpin sinagoge terhadap tindakan Yesus?

    4. Apa yang Yesus maksudkan dengan perumpamaan tentang Kerajaan Allah yang seperti biji sesawi dan ragi? Bagaimana perumpamaan ini menggambarkan pertumbuhan dan pengaruh Kerajaan Allah dalam hidup kita?

    5. Mengapa Yesus menekankan pentingnya berjuang untuk masuk melalui pintu yang sempit? Apa yang Dia maksudkan dengan pernyataan bahwa "orang-orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan orang-orang yang pertama akan menjadi yang terakhir"?

    6. Bagaimana Yesus menunjukkan keberanian-Nya dalam menghadapi ancaman Herodes? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap-Nya dalam menghadapi penolakan dan ancaman?

    7. Apa yang Yesus sampaikan dalam tangisannya terhadap Yerusalem? Bagaimana hal ini mencerminkan kasih dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya?

    8. Bagaimana pesan-pesan dalam Kitab Lukas Pasal 13 ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang Kristen?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam mempelajari dan merenungkan Kitab Lukas Pasal 13 dengan lebih mendalam.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 13 Kitab Lukas, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Pertobatan: Yesus mengingatkan kita bahwa semua orang berdosa dan membutuhkan pertobatan. Kita tidak boleh menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain. Kita harus selalu siap untuk bertobat dan mengubah hidup kita.

    2. Belas kasihan: Yesus menunjukkan belas kasih-Nya kepada orang-orang yang menderita. Kita juga harus memiliki belas kasihan terhadap sesama dan membantu mereka yang membutuhkan.

    3. Kebenaran dan keadilan: Yesus menegur pemimpin sinagoge yang mempertahankan aturan-aturan manusia daripada mengasihi sesama. Kita harus berjuang untuk kebenaran dan keadilan, bahkan jika itu berarti melawan norma-norma yang salah.

    4. Kerajaan Allah: Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah yang datang. Kita harus mencari Kerajaan Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk pertobatan: Memohon kepada Tuhan agar kita selalu siap untuk bertobat dan mengubah hidup kita.

    2. Doa untuk belas kasihan: Memohon kepada Tuhan agar kita memiliki hati yang penuh belas kasihan terhadap sesama dan siap untuk membantu mereka yang membutuhkan.

    3. Doa untuk kebenaran dan keadilan: Memohon kepada Tuhan agar kita diberi keberanian untuk berjuang untuk kebenaran dan keadilan, bahkan jika itu berarti melawan norma-norma yang salah.

    4. Doa untuk memahami Kerajaan Allah: Memohon kepada Tuhan agar kita diberi pengertian dan kebijaksanaan untuk mencari dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya dalam Kerajaan-Nya.

    Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran-ajaran ini dalam hidup kita sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis Lukas 13 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal 13 dari Kitab Lukas menceritakan beberapa peristiwa dan ajaran Yesus, termasuk:

    • Peringatan tentang pertobatan: Yesus menggunakan tragedi yang menimpa orang Galilea dan Yerusalem untuk menekankan pentingnya pertobatan bagi semua orang.
    • Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah: Yesus mengajarkan tentang kesabaran dan kesempatan yang diberikan Allah kepada manusia untuk bertobat dan menghasilkan buah.
    • Penyembuhan wanita bungkuk pada hari Sabat: Yesus menantang penafsiran hukum Sabat yang kaku dan menunjukkan belas kasihan dengan menyembuhkan wanita yang menderita selama 18 tahun.
    • Perumpamaan tentang Kerajaan Allah: Yesus menggambarkan Kerajaan Allah sebagai sesuatu yang kecil yang bertumbuh menjadi besar dan berpengaruh.
    • Pintu yang sempit: Yesus menekankan bahwa jalan menuju keselamatan adalah sempit dan membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh.
    • Penolakan terhadap Yesus: Yesus meratapi penolakan Yerusalem terhadap-Nya dan bernubuat tentang kehancuran kota itu.

    Who (Siapa): Tokoh-tokoh yang terlibat dalam pasal ini adalah:

    • Yesus: Tokoh utama yang mengajar, memperingatkan, dan menyembuhkan.
    • Orang-orang Galilea dan Yerusalem: Korban tragedi yang digunakan Yesus sebagai contoh.
    • Tukang kebun: Tokoh dalam perumpamaan yang melambangkan kesabaran Allah.
    • Wanita bungkuk: Orang yang disembuhkan Yesus pada hari Sabat.
    • Pemimpin sinagoge: Tokoh yang menentang Yesus karena menyembuhkan pada hari Sabat.
    • Orang banyak: Mereka yang menyaksikan ajaran dan mukjizat Yesus.
    • Orang Farisi: Mereka yang memperingatkan Yesus tentang ancaman Herodes.
    • Herodes: Penguasa yang ingin membunuh Yesus.

    When (Kapan): Peristiwa dalam Lukas 13 terjadi selama pelayanan Yesus di bumi, menjelang akhir perjalanan-Nya ke Yerusalem.

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di berbagai tempat, termasuk:

    • Galilea: Tempat tragedi yang menimpa orang-orang Galilea.
    • Yerusalem: Tempat tragedi menara Siloam dan tempat Yesus mengajar.
    • Sinagoge: Tempat Yesus menyembuhkan wanita bungkuk.
    • Perjalanan menuju Yerusalem: Tempat Yesus bertemu dengan orang Farisi dan menerima peringatan tentang Herodes.

    Why (Mengapa):

    • Yesus mengajar tentang pertobatan: Untuk menyadarkan manusia akan pentingnya berbalik kepada Allah dan menghindari hukuman.
    • Yesus menyembuhkan wanita bungkuk: Untuk menunjukkan belas kasihan dan menantang penafsiran hukum Sabat yang kaku.
    • Yesus menggambarkan Kerajaan Allah: Untuk memberikan gambaran tentang sifat dan pertumbuhan Kerajaan Allah.
    • Yesus menekankan pintu yang sempit: Untuk menunjukkan bahwa jalan menuju keselamatan membutuhkan usaha dan komitmen.
    • Yesus meratapi penolakan Yerusalem: Untuk mengungkapkan kesedihan-Nya atas ketidakpercayaan mereka dan konsekuensi yang akan mereka hadapi.

    How (Bagaimana):

    • Yesus mengajar melalui perumpamaan dan contoh nyata: Untuk membuat ajaran-Nya lebih mudah dipahami dan diingat.
    • Yesus menunjukkan kuasa-Nya melalui mukjizat: Untuk membuktikan otoritas-Nya dan kebenaran ajaran-Nya.
    • Yesus menantang tradisi agama yang salah: Untuk mengembalikan fokus pada kasih dan belas kasihan Allah.
    • Yesus memperingatkan tentang konsekuensi dosa: Untuk mendorong manusia untuk bertobat dan mencari keselamatan.

    Secara keseluruhan, Lukas 13 merupakan pasal yang kaya akan ajaran dan peristiwa penting yang menunjukkan kasih, kuasa, dan otoritas Yesus. Pasal ini juga memberikan peringatan keras tentang pentingnya pertobatan dan komitmen untuk mengikuti jalan yang sempit menuju keselamatan.

  • Ringkasan: Pada pasal 14 dari Kitab Lukas, Yesus datang ke rumah seorang pemimpin orang Farisi pada hari Sabat. Di sana, ada seorang yang menderita busung air. Yesus bertanya apakah boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat, tetapi mereka tidak menjawab. Kemudian, Yesus menyembuhkan orang tersebut dan mengajarkan tentang rendah hati dan mengundang orang miskin. Dia juga mengatakan bahwa siapa pun yang ingin menjadi murid-Nya harus mengasihi-Nya lebih dari keluarga dan bahkan hidupnya sendiri. Yesus juga mengingatkan tentang pentingnya menghitung biaya sebelum memulai suatu pekerjaan dan betapa pentingnya menjadi garam yang bermanfaat dalam dunia ini.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 14 dalam Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan pengikut Yesus, sekitar tahun 70-80 Masehi. Lukas ditulis untuk memberikan laporan yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

    Konteks Budaya:
    Pasal 14 berisi ajaran Yesus kepada para murid-Nya dan orang-orang yang mengikutinya. Pada waktu itu, masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi. Mereka memiliki tradisi dan aturan yang ketat terkait dengan makanan, perjamuan, dan hukum-hukum agama. Yesus sering kali mengajarkan tentang pentingnya hati yang tulus dan mengutamakan kerendahan hati daripada kepatuhan formal terhadap hukum-hukum tersebut.

    Konteks Literatur:
    Pasal 14 terletak dalam bagian tengah Injil Lukas. Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, Lukas mencatat berbagai mujizat dan ajaran Yesus, termasuk perumpamaan-perumpamaan seperti perumpamaan tentang benih yang jatuh di tanah yang baik dan perumpamaan tentang anak yang hilang. Pasal 14 juga mengikuti peristiwa-peristiwa seperti penyembuhan pada hari Sabat dan undangan Yesus ke perjamuan makan di rumah seorang Farisi.

    Konteks Teologis:
    Dalam pasal 14, Yesus mengajarkan tentang kerendahan hati, pilihan yang benar dalam hidup, dan mengikutinya dengan sepenuh hati. Dia juga mengingatkan para murid-Nya tentang biaya yang harus mereka bayar untuk menjadi pengikut-Nya. Yesus menekankan pentingnya mengasihi Allah di atas segala sesuatu dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

    Dengan demikian, pasal 14 dalam Kitab Lukas berisi ajaran-ajaran Yesus yang relevan dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 14:

    1. Yesus menyembuhkan pada Hari Sabat (Lukas 14:1-6)
     - Yesus menyembuhkan seorang yang menderita busung air pada Hari Sabat.
    - Yesus menunjukkan bahwa menyembuhkan pada Hari Sabat adalah sesuatu yang boleh dilakukan.

    2. Perumpamaan tentang tempat duduk yang terhormat (Lukas 14:7-11)
     - Yesus mengajarkan tentang rendah hati dan menghindari kesombongan.
    - Dia memberikan nasihat agar tidak mencari tempat duduk yang terhormat, tetapi memilih tempat yang lebih rendah.

    3. Mengundang orang miskin dan terpinggirkan (Lukas 14:12-14)
     - Yesus mengajarkan tentang memberi undangan kepada orang-orang yang tidak mampu membalas.
    - Dia mengatakan bahwa memberi kepada orang-orang yang membutuhkan akan mendatangkan berkat.

    4. Perumpamaan tentang tamu undangan yang menolak (Lukas 14:15-24)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya menerima undangan Allah.
    - Dia menggambarkan bagaimana orang-orang menolak undangan Allah dan akibatnya.

    5. Syarat-syarat menjadi murid Yesus (Lukas 14:25-35)
     - Yesus menjelaskan syarat-syarat menjadi murid-Nya.
    - Dia mengatakan bahwa menjadi murid-Nya membutuhkan pengorbanan dan komitmen yang total.

    6. Perumpamaan tentang garam yang kehilangan rasa asin (Lukas 14:34-35)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya tetap hidup dalam kekudusan dan kesetiaan.
    - Dia mengingatkan bahwa jika garam kehilangan rasa asinnya, maka tidak lagi berguna.

    Referensi:
    - Lukas 14:1-6
    - Lukas 14:7-11
    - Lukas 14:12-14
    - Lukas 14:15-24
    - Lukas 14:25-35
    - Lukas 14:34-35
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Yesus
    - Pemimpin orang-orang Farisi
    - Orang yang menderita busung air
    - Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
    - Tamu-tamu undangan
    - Orang yang mengundang Yesus
    - Orang yang makan bersama Yesus
    - Orang pertama yang membuat alasan
    - Yang lain yang membuat alasan
    - Pelayan
    - Tuan rumah
    - Orang-orang miskin, orang-orang lumpuh, orang-orang pincang, dan orang-orang buta

    Lokasi:
    - Rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi
    - Sumur
    - Tempat-tempat duduk yang terhormat di sekitar meja makan
    - Kerajaan Allah
    - Ladang
    - Jalan-jalan dan setiap gang di kota
    - Jalan-jalan raya
    - Menara
    - Medan perang
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 14 adalah sebagai berikut:

    1. Sabat - Yesus menyembuhkan orang yang menderita busung air pada hari Sabat, yang menimbulkan pertanyaan apakah boleh menyembuhkan pada hari itu.
    2. Perumpamaan - Yesus memberikan perumpamaan kepada tamu undangan tentang memilih tempat duduk yang terhormat.
    3. Penghormatan - Yesus mengajarkan bahwa orang yang merendahkan diri akan ditinggikan, dan sebaliknya.
    4. Jamuan makan - Yesus memberikan nasihat tentang mengundang orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta untuk pesta, bukan hanya teman-teman atau keluarga yang kaya.
    5. Kebangkitan - Yesus menyatakan bahwa balasan akan diterima pada waktu kebangkitan orang-orang benar.
    6. Menikmati makanan sajian - Yesus mengajarkan bahwa mereka yang menolak undangan-Nya tidak akan menikmati makanan sajian-Nya.
    7. Membenci - Yesus mengajarkan bahwa seseorang harus membenci ayah, ibu, istri, anak-anak, saudara laki-laki, saudara perempuan, bahkan hidupnya sendiri untuk menjadi murid-Nya.
    8. Menghitung biaya - Yesus memberikan perumpamaan tentang pentingnya menghitung biaya sebelum memulai suatu proyek.
    9. Menyerahkan seluruh kepunyaan - Yesus mengajarkan bahwa seseorang harus menyerahkan seluruh kepunyaannya untuk menjadi murid-Nya.
    10. Garam - Yesus mengajarkan tentang pentingnya garam yang memiliki rasa asin, dan bahwa garam yang kehilangan rasanya tidak berguna.

    Ini adalah beberapa kata kunci yang dapat diidentifikasi dalam Kitab Lukas pasal 14.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Lukas Pasal 14:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Yesus dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam kisah ini? Bagaimana sikap mereka terhadap penyembuhan pada hari Sabat?

    2. Mengapa Yesus menggunakan perumpamaan tentang tempat duduk yang terhormat di pesta pernikahan? Apa pesan yang ingin Dia sampaikan melalui perumpamaan ini?

    3. Mengapa Yesus menyarankan agar kita mengundang orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh, dan orang-orang buta saat mengadakan pesta? Apa yang Dia maksudkan dengan "kamu akan diberkati karena orang-orang ini tidak dapat membalasmu kembali"?

    4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip Yesus tentang merendahkan diri dan tidak meninggikan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari?

    5. Apa yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa jika seseorang ingin menjadi murid-Nya, ia harus membenci ayah dan ibu, istri dan anak-anaknya, saudara laki-laki dan saudara perempuannya, bahkan hidupnya sendiri?

    6. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tentang membangun menara dan memeriksa biaya serta perumpamaan tentang raja yang berperang melawan raja lain?

    7. Mengapa Yesus mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menjadi murid-Nya jika ia tidak menyerahkan seluruh kepunyaannya? Apa arti dari pernyataan ini dalam konteks kehidupan Kristen?

    8. Bagaimana kita dapat mempertahankan "rasa asin" kita sebagai orang percaya? Apa yang dapat terjadi jika kita kehilangan "rasa asin" kita?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan Kitab Lukas Pasal 14 dengan lebih dalam.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal Lukas 14, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Mengasihi dan melayani sesama: Yesus menunjukkan kasih dan perhatian-Nya kepada orang yang menderita busung air. Kita juga dipanggil untuk mengasihi dan melayani sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

    2. Merendahkan diri: Yesus mengajarkan pentingnya merendahkan diri dan tidak mencari tempat kehormatan. Kita harus belajar untuk tidak sombong atau membanggakan diri sendiri, tetapi bersedia melayani dan menghormati orang lain.

    3. Mengundang orang yang terpinggirkan: Yesus mengajarkan kita untuk mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Kita harus membuka hati dan memberikan perhatian kepada mereka yang sering terpinggirkan dalam masyarakat.

    4. Menghitung biaya: Yesus mengingatkan kita untuk menghitung biaya sebelum memulai suatu tugas atau proyek. Kita harus bijaksana dalam mengelola sumber daya yang kita miliki dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang kita ambil.

    5. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan: Yesus mengajarkan bahwa menjadi murid-Nya membutuhkan pengorbanan dan kesetiaan yang total. Kita harus siap untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan dan mengikutinya dengan setia.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita panjatkan terkait dengan pasal ini:

    1. Doa untuk memiliki kasih dan perhatian terhadap sesama:
    "Tuhan, ajarilah kami untuk memiliki kasih dan perhatian seperti yang Engkau tunjukkan kepada orang yang menderita. Bantulah kami untuk melihat kebutuhan sesama dan melayani mereka dengan tulus."

    2. Doa untuk merendahkan diri:
    "Ya Tuhan, ampunilah kami jika kami terlalu sombong atau mencari tempat kehormatan. Bantulah kami untuk merendahkan diri dan melayani dengan rendah hati."

    3. Doa untuk membuka hati kepada yang terpinggirkan:
    "Tuhan, bukalah hati kami untuk mengundang dan memberikan perhatian kepada mereka yang sering terpinggirkan dalam masyarakat. Bantulah kami untuk melihat nilai dan martabat setiap individu."

    4. Doa untuk bijaksana dalam mengelola sumber daya:
    "Ya Tuhan, ajarilah kami untuk bijaksana dalam mengelola sumber daya yang Engkau berikan kepada kami. Bantulah kami untuk menghitung biaya dan bertindak dengan bijaksana dalam setiap keputusan yang kami ambil."

    5. Doa untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan:
    "Tuhan, kami bersedia menyerahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Bantulah kami untuk hidup sebagai murid-Mu yang setia dan mengikutimu dengan sepenuh hati."

    Semoga doa-doa ini membantu kita untuk mengaplikasikan ajaran-ajaran dari pasal Lukas 14 dalam kehidupan sehari-hari kita.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Lukas 14

    Who (Siapa):

    • Yesus: Tokoh utama dalam pasal ini, yang mengajar dan menyembuhkan.
    • Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat: Mereka mengawasi Yesus dan mempertanyakan tindakan-Nya.
    • Orang yang menderita busung air: Disembuhkan oleh Yesus pada hari Sabat.
    • Tamu-tamu undangan: Mereka hadir di jamuan makan dan diajarkan tentang kerendahan hati.
    • Orang yang mengundang Yesus: Tuan rumah yang mengadakan jamuan makan.
    • Orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh, dan orang-orang buta: Mereka diundang ke jamuan makan oleh tuan rumah atas saran Yesus.
    • Orang-orang yang menolak undangan: Mereka memberi berbagai alasan untuk tidak menghadiri jamuan makan.
    • Calon murid: Mereka diajarkan tentang pengorbanan dan komitmen yang diperlukan untuk mengikuti Yesus.

    What (Apa):

    • Yesus menyembuhkan orang yang menderita busung air pada hari Sabat. Tindakan ini memicu perdebatan tentang hukum Sabat.
    • Yesus mengajarkan tentang kerendahan hati. Ia menggunakan perumpamaan tentang tempat duduk di pesta pernikahan untuk menggambarkan pentingnya kerendahan hati.
    • Yesus mengajarkan tentang mengundang orang miskin dan membutuhkan ke jamuan makan. Ia menekankan pentingnya memberi kepada mereka yang tidak dapat membalas budi.
    • Yesus menceritakan perumpamaan tentang jamuan makan malam yang besar. Perumpamaan ini menggambarkan penolakan terhadap undangan Allah dan akibatnya.
    • Yesus mengajarkan tentang pengorbanan dan komitmen yang diperlukan untuk menjadi murid-Nya. Ia menekankan pentingnya menghitung biaya dan siap menanggung salib.

    When (Kapan):

    • Pada suatu hari Sabat: Waktu Yesus menyembuhkan orang yang menderita busung air.
    • Ketika waktu makan malam sudah tiba: Waktu jamuan makan dalam perumpamaan dimulai.

    Where (Di mana):

    • Rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi: Tempat Yesus makan roti dan menyembuhkan orang sakit.
    • Sebuah pesta pernikahan: Setting perumpamaan tentang kerendahan hati.
    • Rumah tuan rumah: Tempat jamuan makan dalam perumpamaan diadakan.

    Why (Mengapa):

    • Yesus menyembuhkan orang sakit untuk menunjukkan belas kasihan dan kuasa-Nya. Ia juga menantang interpretasi hukum Sabat yang kaku.
    • Yesus mengajarkan tentang kerendahan hati karena hal itu penting untuk menjadi murid-Nya. Kerendahan hati memungkinkan kita untuk melayani orang lain dan menerima anugerah Allah.
    • Yesus mengajarkan tentang memberi kepada orang miskin karena hal itu mencerminkan kasih Allah. Memberi kepada mereka yang membutuhkan adalah tindakan yang berkenan kepada Allah.
    • Yesus menceritakan perumpamaan tentang jamuan makan malam untuk menunjukkan konsekuensi dari menolak undangan Allah. Perumpamaan ini merupakan peringatan bagi mereka yang tidak menanggapi Injil dengan serius.
    • Yesus mengajarkan tentang pengorbanan dan komitmen karena menjadi murid-Nya membutuhkan dedikasi penuh. Mengikuti Yesus berarti memprioritaskan Dia di atas segalanya.

    How (Bagaimana):

    • Yesus menyembuhkan orang sakit dengan memegangnya dan berbicara kepadanya. Ia menunjukkan kuasa-Nya atas penyakit.
    • Yesus menggunakan perumpamaan dan analogi untuk mengajarkan tentang kerendahan hati, memberi kepada orang miskin, dan menjadi murid-Nya. Ia membuat ajaran-Nya mudah dipahami dan diingat.

    Kesimpulan:

    Lukas 14 menyajikan ajaran Yesus tentang kerendahan hati, memberi kepada orang miskin, dan pengorbanan yang diperlukan untuk menjadi murid-Nya. Pasal ini menantang kita untuk memeriksa prioritas kita dan berkomitmen penuh untuk mengikuti Yesus.
BaDeNo

Luk 13
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Farisi

Kamus Alkitab

Lukas, Injil | Yesus | Perbuatan Ajaib Yesus | Hari Sabat | Mujizat Kristus | Sakit, Penyakit

Pertanyaan Terkait

- Apa artinya membenci bapanya, ibunya dan istrinya demi Yesus?

Referensi Silang

Luk 13:35
menjadi sunyi.: Yer 12:17; 22:5
nama Tuhan!: Mazm 118:26; Luk 19:38
Luk 14:1
orang-orang Farisi: Luk 7:36; 11:37
hadir mengamat-amati: Mat 12:10; [Lihat FULL. Mat 12:10]
Luk 14:3
ahli-ahli Taurat: Mat 22:35; [Lihat FULL. Mat 22:35]
atau tidak?: Mat 12:2; [Lihat FULL. Mat 12:2]

Sumber Lain

- (2) Penyataan Khusus
- D. Pelayanan di Perea.
- J. Edema ("busung air").

Pengantar Kitab

Luk: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: