Komik.APP

ZONE / Kingstone Indonesia / 46. Zefanya / Hal. 8

Hal. 8

Metode PA: SABDA, WWG.

Ayat: 2 Raja-raja 23:26-27; Zefanya 3:18-20;

2 Raja-raja 23 (AYT)

²⁶ Namun, TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang menyala-nyala, yang bangkit bergelora terhadap Yehuda oleh karena segala perbuatan yang telah ditimbulkan oleh Manasye.

²⁷ TUHAN berfirman, “Aku juga akan menyingkirkan Yehuda dari hadapan-Ku seperti Aku telah menyingkirkan Israel. Aku akan membuang kota ini yang telah Aku pilih, yaitu Yerusalem dan Bait ini, walaupun Aku telah berkata: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana.’”

Zefanya 3 (AYT)

¹⁸ “Aku akan mengumpulkan mereka yang bersedih untuk hari pertemuan raya sehingga kamu tidak lagi menanggung cela.”

¹⁹ “Sesungguhnya pada waktu itu, Aku akan bertindak terhadap semua yang menindasmu. Aku akan menyelamatkan yang timpang mengumpulkan yang tercerai berai, dan mengubah aib mereka menjadi pujian dan dikenal di seluruh bumi.”

²⁰ “Pada waktu itu, Aku akan membawa kamu pulang -- pada waktu aku mengumpulkanmu. sebab, Aku akan memberikan kemasyhuran dan pujian kepadamu di antara segala bangsa di bumi, ketika memulihkan keadaanmu di depan mata mereka,” firman TUHAN.

Zefanya

Pembaruan Yosia; Kembalinya orang Yahudi

Ayat terkait: 2 Raja-raja 23:26-27; Zefanya 3:18-20;

AlkiPEDIA 2Raj 23

Penjelasan Singkat: Yosia melenyapkan penyembah berhala
Isi Pasal: Taurat dibacakan kepada umat. Perjanjian raja dan pembaharuan.
Garis Besar: 23:1 Yosia membacakan kitab Taurat di sebuah pertemuan yang sangat besar.
23:3 Dia memperbarui perjanjian dengan TUHAN.
23:4 Dia memusnahkan berhala-berhala.
23:15 Dia membakar tulang-tulang orang mati di atas mezbah di Betel, sebagaimana pernah dinubuatkan sebelumnya.
23:21 Dia menjalankan Perayaan Paskah yang paling besar.
23:24 Dia menghapuskan semua pemanggil arwah, roh peramal, dan semua dewa kejijikan.
23:26 Murka TUHAN menyala terhadap Yehuda.
23:29 Yosia, menantang Firaun-Nekho, terbunuh di Megido.
23:31 Yoahas, menggantikan dia, dipenjara oleh Firaun-Nekho, yang mengangkat Yoyakim menjadi raja.
23:36 Pemerintahan Yoyakim yang jahat di mata TUHAN.
Judul Perikop: Pembaharuan yang dilakukan Yosia (23:1-30)
Yoahas, raja Yehuda (23:31-35)
Yoyakim, raja Yehuda (23:36--24:7)
Kesimpulan: Kita harus berserah dengan segenap hati kepada tangan Allah untuk pelayanan dan sejauh pengaruh kita ada, usaha keras kita akan menghasilkan yang baik dan mengakhiri kejahatan orang jahat.
Fakta: -

AlkiPEDIA Zef 3

Penjelasan Singkat: Yerusalem ditegur dengan keras
Isi Pasal: Keadaan moral Yerusalem dalam masa Zefanya. Penghukuman atas bangsa-bangsa dan berkat kerajaan untuk Israel yang dipulihkan yang akan terjadi.
Garis Besar: 3:1 Teguran yang keras atas Yerusalem karena berbagai dosa yang dilakukan.
3:8 Nasihat untuk menantikan pemulihan atas Israel,
3:14 dan bersukacita karena keselamatan dari TUHAN.
Judul Perikop: Hukuman atas Yerusalem (3:1-8)
Janji keselamatan (3:9-20)
Kesimpulan: Akhir bangsa-bangsa yang terus-menerus hidup untuk dunia dan untuk kejahatan, ketika Kristus datang untuk menegakkan kerajaan-Nya, akan hancur. Teguran atas Israel nanti akan dihilangkan, dan semua yang diperbolehkan masuk ke Kerajaaan itu akan memiliki kesempatan, dengan segenap hati mereka, untuk bersuka di dalam Dia secara kekal, karena Allah akan selamanya menghilangkan penderitaan dari mereka, keributan perang akan didiamkan, natur berdosa dikendalikan dan Allah dan Kristus-Nya menjadi segala-galanya.
Fakta: ay. 15. Tuhan Yesuslah, Raja yang ditolak dan dimuliakan, yang akan berada di tengah-tengah selamanya, untuk menerima penghormatan dari milik-Nya dan mencurahkan kebaikan-Nya.

AI-PEDIA 2Raj 23

Ringkasan: Dalam pasal ke-23 dari Kitab 2 Raja-raja, Raja Yosia mengumpulkan semua orang Yehuda dan Yerusalem untuk membacakan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN. Raja ini mengadakan perjanjian dengan TUHAN dan memerintahkan penghancuran semua kuil dan berhala di Yehuda dan Yerusalem. Dia juga merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan menghentikan penyembahan kepada dewa-dewa asing. Yosia meremukkan dan membakar semua berhala, termasuk di Betel dan Samaria. Dia juga merayakan kembali perayaan Pesakh yang tidak pernah dirayakan sejak zaman para hakim. Meskipun Yosia melakukan banyak hal yang baik, TUHAN tetap murka terhadap Yehuda karena dosa-dosa yang dilakukan oleh raja-raja sebelumnya. Yosia sendiri terbunuh dalam pertempuran melawan Firaun Nekho dari Mesir, dan Yoahas menggantikannya sebagai raja, tetapi dia hanya memerintah selama tiga bulan sebelum ditawan oleh Firaun. Yoyakim kemudian menjadi raja dan memerintah selama sebelas tahun, tetapi dia juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
Pengantar & Latar Belakang: Kitab 2 Raja-raja adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda setelah pemisahan kerajaan Israel menjadi dua pada masa pemerintahan Raja Salomo. Pasal 23 dari Kitab 2 Raja-raja berbicara tentang reformasi agama yang dilakukan oleh Raja Yosia.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada masa pemerintahan Raja Yosia, sekitar abad ke-7 SM. Pada masa itu, Kerajaan Yehuda sedang mengalami masa kegelapan rohani dan penyembahan berhala yang meluas. Raja Yosia berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar, yaitu penyembahan kepada Allah yang sejati.

Dalam konteks budaya, pada masa itu, penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Raja Yosia berusaha untuk membersihkan negeri dari penyembahan berhala dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah.

Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Yehuda. Pasal-pasal sebelumnya menceritakan tentang pemerintahan Raja Yosia dan upayanya untuk memperbaiki keadaan rohani di negeri itu.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya kesetiaan kepada Allah dan pentingnya menjalankan hukum-hukum-Nya. Raja Yosia dianggap sebagai salah satu raja yang saleh dan taat kepada Allah, yang berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat catatan tentang upaya Raja Yosia untuk memperbaiki kuil-kuil yang rusak dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah. Ia juga menemukan Kitab Taurat yang hilang di Bait Allah dan mengadakan pembaharuan berdasarkan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya.

Dengan demikian, pasal 23 dari Kitab 2 Raja-raja merupakan bagian dari narasi sejarah yang mencatat reformasi agama yang dilakukan oleh Raja Yosia untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar.
Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 23:

1. Raja Yosia mengumpulkan semua orang untuk membacakan kitab perjanjian (2 Raja-raja 23:1-3)
2. Yosia menghancurkan segala perkakas yang dibuat untuk berhala (2 Raja-raja 23:4-6)
3. Yosia merobohkan rumah pelacur-pelacur laki-laki di Bait TUHAN (2 Raja-raja 23:7)
4. Yosia membersihkan bukit-bukit pengurbanan dan menghentikan penyembahan berhala (2 Raja-raja 23:8-20)
5. Yosia merobohkan mazbah-mazbah di atas atap dan di sekitar Yerusalem (2 Raja-raja 23:21-23)
6. Yosia merayakan Pesakh seperti yang tertulis dalam Kitab Perjanjian (2 Raja-raja 23:21-23)
7. Yosia menghapuskan praktik-praktik penyembahan berhala dan peramal (2 Raja-raja 23:24-25)
8. Yosia adalah raja yang setia kepada TUHAN (2 Raja-raja 23:25-27)
9. Yosia dibunuh dalam pertempuran melawan Firaun Nekho (2 Raja-raja 23:28-30)
10. Yoahas dan Yoyakim menjadi raja setelah Yosia (2 Raja-raja 23:31-37)

Sumber: Alkitab (2 Raja-raja 23)
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Raja
- Tua-tua Yehuda dan Yerusalem
- Orang Yehuda
- Penduduk Yerusalem
- Para imam
- Para nabi
- Orang-orang, baik kecil maupun besar
- Imam besar Hilkia
- Para imam tingkat kedua
- Para penjaga pintu
- Raja-raja Yehuda
- Raja-raja Israel
- Raja Asyur
- Firaun Nekho
- Yoahas (anak Yosia)
- Hamutal (ibu Yoahas)
- Yeremia (ayah Hamutal)
- Elyakim (anak Yosia)
- Yoyakim (nama baru Elyakim)
- Zebuda (ibu Yoyakim)
- Pedaya (ayah Zebuda)Lokasi:
- Yehuda
- Yerusalem
- Bait TUHAN
- Padang Kidron
- Betel
- Lembah Ben-Hinom
- Sungai Kidron
- Bukit Kehancuran
- Samaria
- Gunung
- Megido
- Ribla
- Hamat
- Mesir
- Ruma
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 23 adalah sebagai berikut:

1. Raja: Merujuk kepada Raja Yosia, yang melakukan reformasi agama di Yehuda.
2. Bait TUHAN: Tempat ibadah utama bagi umat Israel di Yerusalem.
3. Perjanjian: Yosia membacakan kitab perjanjian kepada rakyat dan membuat perjanjian untuk hidup mengikuti TUHAN.
4. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat penyembahan berhala yang dibangun oleh raja-raja sebelumnya.
5. Mazbah: Tempat pembakaran kurban kepada berhala.
6. Betel: Tempat penyembahan berhala yang dibangun oleh Yerobeam.
7. Pesakh: Perayaan Paskah yang dirayakan oleh umat Israel.
8. Taurat: Hukum-hukum Allah yang tertulis dalam kitab Taurat Musa.
9. Murka TUHAN: Kemarahan Allah terhadap perbuatan berdosa umat Israel.
10. Firaun Nekho: Raja Mesir yang terlibat dalam konflik dengan raja Asyur dan membunuh Raja Yosia.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Raja Yosia dalam membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar di Yehuda?
2. Bagaimana peran Kitab Taurat dalam menginspirasi dan membimbing Raja Yosia dalam melakukan reformasi agama?
3. Mengapa Yosia menghancurkan semua kuil berhala dan bukit-bukit pengurbanan di Yehuda? Apa pesan yang ingin dia sampaikan dengan tindakan ini?
4. Bagaimana sikap Yosia terhadap para imam bukit-bukit pengurbanan dan praktik penyembahan berhala? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip reformasi agama yang diterapkan oleh Yosia dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari perlawanan dan penentangan yang dihadapi Yosia dalam melakukan reformasi agama? Bagaimana kita dapat menghadapi tantangan serupa dalam kehidupan kita?
3. Bagaimana pentingnya memiliki pemahaman yang benar tentang ibadah yang benar dan menghormati Allah dalam kehidupan kita? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita tidak terjerumus ke dalam penyembahan berhala atau praktik-praktik yang tidak sesuai dengan kehendak Allah?
4. Bagaimana kita dapat memelihara semangat reformasi agama dalam gereja dan komunitas kita? Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa kita tetap setia pada ajaran Alkitab dan hidup dalam kesetiaan kepada Allah?

Hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "23":
1. Tindakan Yosia dalam membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar di Yehuda menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang saleh dan berani dalam mempengaruhi perubahan spiritual.
2. Tindakan Yosia dalam menghancurkan semua kuil berhala dan bukit-bukit pengurbanan menunjukkan betapa seriusnya Allah dalam menghendaki penyembahan yang murni dan tidak ada kompromi dengan praktik-praktik berhala.
3. Reformasi agama yang dilakukan oleh Yosia memberikan contoh yang kuat tentang pentingnya kembali kepada firman Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
4. Meskipun Yosia melakukan reformasi yang luar biasa, tetapi murka Allah masih tetap ada karena dosa-dosa yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya pertobatan dan kesetiaan yang berkelanjutan dalam hidup kita sebagai orang percaya.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 23 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya mempelajari dan memahami Firman Tuhan: Raja Yosia membacakan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN kepada seluruh rakyat. Hal ini menunjukkan pentingnya kita untuk mempelajari dan memahami Firman Tuhan agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Pentingnya hidup taat kepada Tuhan: Raja Yosia membuat perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup mengikuti-Nya dengan memelihara perintah-perintah-Nya, peringatan-peringatan-Nya, dan ketetapan-ketetapan-Nya. Kita juga perlu hidup taat kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan jiwa.

3. Menjauhi penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu: Raja Yosia menghancurkan segala perkakas yang dibuat untuk berhala dan dewa-dewa palsu. Kita juga perlu menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu dalam hidup kita.

4. Pentingnya memurnikan hati dan hidup kita: Raja Yosia membersihkan Bait TUHAN dari segala kegiatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita juga perlu memurnikan hati dan hidup kita agar menjadi tempat yang layak bagi Tuhan.

5. Pentingnya merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh: Raja Yosia memerintahkan rakyat untuk merayakan Pesakh bagi TUHAN sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Perjanjian. Kita juga perlu merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran Tuhan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas Firman-Mu yang tercantum dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 23. Kami berdoa agar Engkau membantu kami untuk mempelajari dan memahami Firman-Mu dengan baik. Bantu kami hidup taat kepada-Mu dengan sepenuh hati dan jiwa. Jauhkan kami dari segala bentuk penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu. Murnikan hati dan hidup kami agar menjadi tempat yang layak bagi-Mu. Bantu kami merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran-Mu. Terima kasih atas kasih dan kemurahan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
5W1H:
Analisis 2 Raja-raja 23 (5W+1H)

Ayat Fokus: 2 Raja-raja 23:1: "Kemudian, raja mengutus orang dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem kepadanya."

Who (Siapa):
- Raja Yosia: Raja Yehuda yang saleh dan bertekad untuk mengembalikan umat kepada Tuhan.
- Para tua-tua Yehuda dan Yerusalem: Pemimpin dan tokoh masyarakat yang dipanggil oleh raja.
What (Apa):
- Pertemuan penting: Raja Yosia mengumpulkan para pemimpin untuk mengumumkan pembaruan keagamaan dan pemusnahan penyembahan berhala.
- Pembaharuan rohani: Raja Yosia membacakan Kitab Taurat yang ditemukan di Bait Suci dan mengajak seluruh umat untuk berjanji setia kepada Tuhan.
- Pembersihan penyembahan berhala: Raja Yosia menghancurkan semua tempat pemujaan berhala di Yehuda dan Yerusalem, termasuk yang didirikan oleh raja-raja sebelumnya.
When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik, namun diperkirakan terjadi pada abad ke-7 SM, selama masa pemerintahan Raja Yosia.
Where (Di mana):
- Yerusalem: Ibukota Yehuda, tempat raja Yosia memerintah dan Bait Suci berada.
Why (Mengapa):
- Untuk mengembalikan umat kepada Tuhan: Raja Yosia melihat penyembahan berhala sebagai dosa besar yang menjauhkan umat dari Tuhan.
- Untuk menaati perintah Tuhan: Raja Yosia terdorong oleh Kitab Taurat yang ditemukan di Bait Suci, yang berisi perintah untuk menyembah hanya kepada Tuhan.
- Untuk membersihkan Yehuda dari dosa: Raja Yosia ingin membersihkan Yehuda dari pengaruh buruk penyembahan berhala dan mengembalikan kekudusan bangsa.
How (Bagaimana):
- Dengan mengumpulkan para pemimpin: Raja Yosia memulai pembaruan dengan mengumpulkan para pemimpin untuk mendapatkan dukungan dan menyebarkan pesan kepada seluruh umat.
- Dengan membacakan Kitab Taurat: Raja Yosia menggunakan Kitab Taurat sebagai dasar untuk pembaruan dan menunjukkan kepada umat pentingnya menaati perintah Tuhan.
- Dengan menghancurkan tempat pemujaan berhala: Raja Yosia mengambil tindakan tegas untuk menghilangkan semua bentuk penyembahan berhala dan menunjukkan keseriusannya dalam mengembalikan umat kepada Tuhan.
Kesimpulan:

Pasal 23 dari 2 Raja-raja menggambarkan tekad dan keberanian Raja Yosia dalam memimpin pembaruan rohani di Yehuda. Tindakannya menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang saleh dan komitmen untuk menaati perintah Tuhan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala.

AI-PEDIA Zef 3

Ringkasan: Dalam pasal 3 Kitab Zefanya, nabi Zefanya menggambarkan hukuman yang akan menimpa Yerusalem karena pemberontakan dan ketidaktaatan mereka terhadap TUHAN. Kota ini penuh dengan kekerasan dan ketidakadilan, dan pemimpinnya korup dan tidak setia. Namun, TUHAN yang adil tetap berada di tengah-tengah mereka, memberikan keadilan-Nya setiap pagi. Meskipun TUHAN berharap mereka akan bertobat, mereka justru semakin giat melakukan perbuatan jahat. Namun, pada akhirnya, TUHAN akan mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpun kerajaan-kerajaan untuk mencurahkan murka-Nya atas mereka. Setelah itu, TUHAN akan memberikan bibir yang bersih kepada bangsa-bangsa supaya mereka dapat memuji dan beribadah kepada-Nya. Bagi sisa-sisa Israel yang rendah hati dan lemah, TUHAN akan memberikan perlindungan dan mereka tidak akan lagi melakukan kejahatan. Pada akhirnya, Yerusalem akan dipulihkan dan menjadi sumber kemasyhuran dan pujian di antara segala bangsa di bumi.
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Zefanya adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari tiga pasal. Kitab ini ditulis oleh nabi Zefanya pada masa pemerintahan raja Yosia di Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.

Latar belakang historis dari Kitab Zefanya adalah pada masa itu, bangsa Yehuda tengah mengalami masa kegelapan rohani dan moral. Mereka terjerumus dalam penyembahan berhala dan melakukan kejahatan. Nabi Zefanya dipanggil oleh Allah untuk menyampaikan pesan hukuman dan penghakiman yang akan datang atas dosa-dosa mereka.

Dalam konteks budaya, masyarakat pada masa itu terpengaruh oleh praktik penyembahan berhala dan kepercayaan pada dewa-dewa lain. Mereka juga terlibat dalam praktik-praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Zefanya menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan Dia akan menghukum mereka yang menyembah dewa-dewa palsu.

Secara literatur, Kitab Zefanya terdiri dari tiga pasal yang berisi nubuat-nubuat tentang hukuman dan penghakiman yang akan datang. Nabi Zefanya menggunakan bahasa yang kuat dan gamblang untuk menyampaikan pesannya kepada bangsa Yehuda.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Zefanya mengungkapkan hukuman yang akan menimpa bangsa Yehuda dan bangsa-bangsa lainnya karena dosa-dosa mereka. Ia juga menyerukan umat Allah untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Zefanya menegaskan bahwa hanya dengan bertobat dan mengandalkan Allah, mereka dapat menghindari hukuman yang akan datang.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal ke-3 Kitab Zefanya adalah tentang situasi moral dan rohani yang buruk di Yehuda pada masa itu, serta nubuat-nubuat tentang hukuman dan panggilan untuk bertobat.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Zefanya pasal 3:

1. Hukuman atas kota yang menindas (ayat 1-2)
- Kota yang menindas dan memberontak akan mengalami celaka.
- Mereka tidak mendengarkan teguran dan tidak memedulikan didikan.
- Mereka tidak percaya kepada TUHAN dan tidak mendekat kepada Allahnya.
(Zefanya 3:1-2)

2. Keadilan TUHAN dan ketidaktaatan umat (ayat 5-7)
- TUHAN yang adil ada di tengah-tengah umat, tidak berbuat kecurangan.
- Setiap pagi, Dia memberikan keadilan-Nya dan tidak pernah gagal pada waktu fajar.
- Namun, orang-orang curang tidak tahu malu.
(Zefanya 3:5-7)

3. Penghancuran bangsa-bangsa dan perlindungan TUHAN (ayat 6-8)
- TUHAN telah melenyapkan bangsa-bangsa dan merusakkan jalan-jalannya.
- Kota-kota mereka telah dihancurkan sehingga tidak ada orang dan penduduknya.
- Meskipun TUHAN berharap mereka akan takut dan menerima pengajaran-Nya, mereka semakin giat melakukan perbuatan busuk.
(Zefanya 3:6-8)

4. Penghakiman dan pemulihan (ayat 8-20)
- TUHAN akan mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpun kerajaan-kerajaan untuk mencurahkan murka-Nya.
- Pada waktu itu, TUHAN akan mengaruniakan bibir bangsa-bangsa menjadi bersih supaya mereka dapat menyerukan nama TUHAN dan beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
- Sisa-sisa Israel akan hidup dalam kebenaran dan tidak akan mengalami gangguan.
- Yerusalem dan Sion akan bersorak-sorai dan bergembira karena TUHAN telah menyingkirkan hukuman dan musuh-musuh mereka.
- TUHAN Allah akan ada di tengah-tengah mereka sebagai pahlawan yang menyelamatkan.
- Pada waktu itu, TUHAN akan memulihkan keadaan mereka dan memberikan kemasyhuran dan pujian kepada mereka di antara segala bangsa di bumi.
(Zefanya 3:8-20)
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Pemimpin di tengah-tengahnya
- Hakim-hakimnya
- Para nabi
- Orang-orang pengkhianat
- Para imamnya

Lokasi:
- Kota yang menindas
- Kota-kota mereka yang telah dihancurkan
- Seberang Sungai Kush
- Putri Sion
- Putri Yerusalem
- Yerusalem
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Zefanya pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Memberontak dan tercemar: Menggambarkan keadaan kota yang melakukan pemberontakan dan hidup dalam dosa.

2. Tidak mendengarkan teguran dan tidak memedulikan didikan: Menunjukkan ketidaktaatan dan ketidakpedulian terhadap ajaran dan peringatan Tuhan.

3. Tidak percaya kepada TUHAN dan tidak mendekat kepada Allahnya: Menggambarkan ketidakimanan dan ketidaktertarikan terhadap hubungan dengan Allah.

4. Para pemimpin di tengah-tengahnya seperti singa yang mengaum; para hakimnya seperti serigala malam yang tidak meninggalkan apa pun untuk pagi hari: Menggambarkan kejahatan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh para pemimpin dan hakim.

5. Para nabinya ceroboh, orang-orang pengkhianat, para imamnya melanggar kekudusan; mencemarkan Taurat: Menunjukkan ketidaksetiaan dan pelanggaran terhadap perintah-perintah Tuhan oleh para nabi, pengkhianat, dan imam.

6. TUHAN yang adil ada di tengah-tengahnya, tidak berbuat kecurangan: Menegaskan keadilan Tuhan dan ketidakberpihakan-Nya.

7. Aku telah melenyapkan bangsa-bangsa, menara-menara penjuru menjadi reruntuhan: Menggambarkan hukuman Tuhan terhadap bangsa-bangsa yang jahat.

8. Pikir-Ku, â€˜tentu, mereka akan takut kepada-Ku, akan menerima pengajaran, Maka, tempat perlindunganmu tidak akan dilenyapkan sesuai segala pembalasan-Ku terhadapnya.â€™ Akan tetapi, mereka semakin giat melakukan segala perbuatan busuk mereka: Menunjukkan ketidaktaatan dan ketidakpedulian umat terhadap kehendak Tuhan.

9. Nantikanlah Aku! firman TUHAN. Sampai pada hari saat Aku bangkit sebagai saksi: Menggambarkan janji Tuhan untuk datang sebagai saksi dan memberikan hukuman kepada orang-orang jahat.

10. Aku akan mengaruniakan bibir bangsa-bangsa menjadi bersih supaya mereka semua dapat menyerukan nama TUHAN dan beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu: Menunjukkan rencana Tuhan untuk menyucikan dan menyatukan bangsa-bangsa dalam penyembahan kepada-Nya.

11. Pada hari itu, kamu tidak akan lagi mendapat malu karena segala perbuatanmu yang memberontak terhadap Aku: Menjanjikan pemulihan dan pembebasan bagi umat yang taat kepada Tuhan.

12. Aku akan mengumpulkan mereka yang bersedih untuk hari pertemuan raya sehingga kamu tidak lagi menanggung cela: Menjanjikan pengumpulan dan penghiburan bagi umat yang sedang menderita.

13. Aku akan menyelamatkan yang timpang mengumpulkan yang tercerai berai, dan mengubah aib mereka menjadi pujian dan dikenal di seluruh bumi: Menjanjikan penyelamatan dan pemulihan bagi umat yang terhina dan terpisah.

14. Pada waktu itu, Aku akan membawa kamu pulang -- pada waktu aku mengumpulkanmu. sebab, Aku akan memberikan kemasyhuran dan pujian kepadamu di antara segala bangsa di bumi, ketika memulihkan keadaanmu di depan mata mereka: Menjanjikan pemulihan, pembebasan, dan kemuliaan bagi umat yang setia kepada Tuhan.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Zefanya pasal 3:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Zefanya dalam pasal 3 ini?
2. Bagaimana Zefanya menggambarkan keadaan kota yang menindas dan memberontak terhadap TUHAN?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran para pemimpin dan hakim yang digambarkan sebagai singa yang mengaum dan serigala malam?
4. Mengapa Zefanya mengkritik para nabi, orang-orang pengkhianat, dan imam yang melanggar kekudusan dan mencemarkan Taurat?
5. Bagaimana karakter TUHAN digambarkan dalam pasal ini? Apa yang dapat kita pelajari tentang keadilan dan kecurangan-Nya?
6. Mengapa TUHAN memutuskan untuk menghancurkan bangsa-bangsa dan mengumpulkan bangsa-bangsa pada hari-Nya yang akan datang?
7. Apa arti dari pernyataan bahwa TUHAN akan mengaruniakan bibir bangsa-bangsa menjadi bersih dan mereka akan beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu?
8. Mengapa TUHAN memilih untuk meninggalkan suatu umat yang rendah hati dan lemah di tengah-tengah Israel?
9. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter dan sifat umat yang akan tinggal di tengah-tengah TUHAN?
10. Bagaimana Zefanya menggambarkan sukacita dan pemulihan yang akan datang bagi Yerusalem dan Israel?

Hal-hal menarik terkait Kitab Zefanya pasal 3:

1. Perhatikan bagaimana Zefanya menggunakan gambaran binatang dan hewan untuk menggambarkan keadaan kota dan pemimpin yang jahat.
2. Perhatikan bagaimana Zefanya menekankan pentingnya keadilan dan kekudusan dalam ibadah dan kepemimpinan.
3. Perhatikan bagaimana Zefanya menggambarkan TUHAN sebagai pahlawan yang menyelamatkan dan bergembira atas umat-Nya.
4. Perhatikan bagaimana Zefanya menggambarkan pemulihan dan pemulihan yang akan datang bagi umat Israel.
5. Perhatikan bagaimana Zefanya menekankan pentingnya takut akan TUHAN dan mengandalkan-Nya dalam menghadapi malapetaka.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab Zefanya pasal 3.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 3 Kitab Zefanya, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Mendengarkan teguran dan memedulikan didikan: Pasal ini mengingatkan kita untuk mendengarkan teguran dan didikan Tuhan. Kita perlu membuka hati dan telinga kita untuk menerima ajaran-Nya dan mengubah hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Percaya kepada Tuhan dan mendekat kepada-Nya: Pasal ini menekankan pentingnya iman dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Kita perlu mempercayai Tuhan sepenuh hati dan mendekat kepada-Nya dalam doa, ibadah, dan membaca Firman-Nya.

3. Menjauhi perbuatan busuk dan kecurangan: Pasal ini mengingatkan kita untuk menjauhi perbuatan dosa dan kecurangan. Kita harus hidup dengan integritas dan kekudusan, mengikuti ajaran Tuhan dan hidup sesuai dengan nilai-nilai-Nya.

4. Bersukacita dan bersorak-sorai dalam Tuhan: Pasal ini mengajak kita untuk bersukacita dan bersorak-sorai dalam Tuhan. Meskipun ada kesulitan dan tantangan dalam hidup, kita dapat menemukan sukacita dan kegembiraan dalam hubungan kita dengan Tuhan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk mendengarkan teguran Tuhan: Berdoalah agar hati dan telinga kita terbuka untuk menerima teguran dan didikan Tuhan dalam hidup kita.

2. Doa untuk memperkuat iman dan mendekat kepada Tuhan: Berdoalah agar iman kita diperkuat dan kita dapat mendekat kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh.

3. Doa untuk menjauhi perbuatan dosa: Berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk menjauhi perbuatan dosa dan hidup dalam kekudusan.

4. Doa untuk sukacita dan kegembiraan dalam Tuhan: Berdoalah agar Tuhan mengisi hati kita dengan sukacita dan kegembiraan dalam hubungan kita dengan-Nya, meskipun dalam situasi sulit.

5. Doa untuk hidup yang rendah hati dan lemah: Berdoalah agar Tuhan membantu kita hidup dengan rendah hati dan lemah, mengandalkan-Nya sepenuhnya dalam segala hal.

6. Doa untuk pemulihan dan kemasyhuran: Berdoalah agar Tuhan memulihkan keadaan kita dan memberikan kemasyhuran dan pujian kepada-Nya melalui hidup kita.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal 3 Kitab Zefanya.
5W1H:
Analisis Zefanya 3 (5W+1H)

Who (Siapa):
- Zefanya: Nabi yang menyampaikan pesan Tuhan.
- Umat Yehuda: Target dari pesan Zefanya, khususnya penduduk Yerusalem yang penuh dengan kejahatan dan ketidakadilan.
- Para pemimpin, hakim, nabi, dan imam: Disebutkan secara khusus karena korupsi dan penyelewengan mereka.
- Bangsa-bangsa: Akan dihukum oleh Tuhan karena kejahatan mereka.
- Sisa-sisa Israel: Umat yang setia yang akan diselamatkan dan dipulihkan.
What (Apa):
- Kecaman terhadap dosa dan ketidakadilan: Zefanya mengutuk keras dosa-dosa Yerusalem, termasuk penindasan, ketidakadilan, penyembahan berhala, dan ketidakpercayaan kepada Tuhan.
- Penghakiman Tuhan: Tuhan akan menghukum Yerusalem dan bangsa-bangsa lain karena dosa-dosa mereka.
- Pemulihan dan pengharapan: Tuhan berjanji untuk memulihkan sisa-sisa Israel yang setia dan memberi mereka sukacita, kedamaian, dan kemuliaan.
When (Kapan):
- "Pada waktu itu": Zefanya tidak memberikan tanggal spesifik, tetapi merujuk pada "hari Tuhan" di masa depan, saat penghakiman dan pemulihan akan terjadi.
Where (Di mana):
- Yerusalem: Fokus utama dari nubuat Zefanya.
- Seluruh bumi: Penghakiman Tuhan akan meluas ke seluruh dunia.
Why (Mengapa):
- Dosa dan ketidakadilan: Dosa-dosa Yerusalem dan bangsa-bangsa lain menyebabkan murka Tuhan dan penghakiman.
- Kasih dan kesetiaan Tuhan: Meskipun penghakiman, Tuhan tetap mengasihi umat-Nya dan berjanji untuk memulihkan mereka.
How (Bagaimana):
- Melalui penghakiman: Tuhan akan menghukum dosa dengan api cemburu-Nya.
- Melalui pemulihan: Tuhan akan membersihkan umat-Nya, memberi mereka hati yang baru, dan memulihkan mereka ke tanah air mereka.
Kesimpulan:
Zefanya 3 adalah pesan yang kuat tentang penghakiman dan pemulihan. Meskipun Tuhan akan menghukum dosa, Dia juga menawarkan harapan dan pemulihan bagi mereka yang bertobat dan percaya kepada-Nya. Pesan ini relevan bagi orang Kristen saat ini, mengingatkan kita akan pentingnya hidup kudus dan percaya pada janji-janji Tuhan.