Komik.APP

ZONE / Kingstone Indonesia / 35. Yeremia / Hal. 2

Hal. 2

Metode PA: SABDA, WWG.

2 Tawarikh 34 (AYT)

¹ Yosia berumur delapan tahun saat dia menjadi raja. Dia memerintah di Yerusalem selama 31 tahun.

² Dia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup mengikuti jejak Daud, nenek moyangnya, tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri.

³ Pada tahun ke delapan pemerintahannya, saat dia masih muda, dia mulai mencari Allah Daud, nenek moyangnya. Pada tahun kedua belas, dia mulai menahirkan Yehuda dan Yerusalem dari bukit-bukit pengurbanan, patung-patung Dewi Asyera, patung-patung pahatan, dan patung-patung tuangan.

⁴ Dia merobohkan mazbah-mazbah para baal yang ada di hadapannya dan menebang pilar-pilar matahari yang ada di atas mazbah-mazbah itu. Dia memecahkan dan menumbuk patung-patung Dewi Asyera, patung-patung pahatan, dan patung-patung tuangan, lalu menebarkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan kurban kepada mereka.

⁵ Dia membakar tulang-tulang para imam di atas mazbah-mazbah mereka dan menahirkan Yehuda dan Yerusalem.

⁶ Ia melakukan hal yang sama di kota-kota Manasye, Efraim, Simeon, sampai ke Naftali; dengan pedang mereka berkeliling.

⁷ Dia merobohkan mazbah-mazbah dan patung-patung Dewi Asyera, meremukkan patung-patung pahatan hingga hancur berkeping-keping, dan menebang semua pilar matahari di seluruh tanah Israel. Sesudah itu, dia kembali ke Yerusalem.

Yeremia

Latar belakang sejarah Yeremia

Ayat terkait: 2 Tawarikh 34:1-7;

AlkiPEDIA 2Taw 34

Penjelasan Singkat: Pemerintahan Yosia yang baik
Isi Pasal: Pemerintahan Yosia. Kitab Taurat ditemukan dan dibacakan.
Garis Besar: 34:1 Pemerintahan Yosia yang benar di mata TUHAN.
34:3 Dia menghancurkan berhala-berhala.
34:8 Dia memberi perintah untuk memperbaiki rumah TUHAN.
34:14 Hilkia, menemukan kitab Taurat TUHAN, Yosia mengutus orang kepada Hulda untuk bertanya kepada TUHAN.
34:23 Hulda menubuatkan kejatuhan Yerusalem, namun tidak ditimpakan pada zaman Hizkia.
34:29 Yosia, menyuruh agar kitab itu dibacakan dalam sebuah perhimpunan besar, memperbarui perjanjian dengan TUHAN.
Judul Perikop: Raja Yosia -- Pembaharuan yang dilakukan Yosia (34:1-7)
Kitab Taurat ditemukan kembali (34:8-33)
Kesimpulan: Ketika manusia menemukan Firman, Firman itu menemukan manusia dan menyatakan kepadanya keadaannya yang sesungguhnya. Jika diterima dengan segenap hati, itu akan membawa kepada penyucian, pengabdian dan kelangsungan di dalam jalan Allah.
Fakta: Alkitab bisa saja hilang melalui sikap acuh tak acuh, ketidaktaatan, atau penyimpangan. Dia dapat ditemukan kembali dengan mengakuinya, menerimanya, dan mempelajarinya.

AI-PEDIA 2Taw 34

Ringkasan: Pasal 34 dari Kitab 2 Tawarikh menceritakan tentang pemerintahan Raja Yosia. Yosia menjadi raja pada usia delapan tahun dan memerintah selama 31 tahun di Yerusalem. Dia hidup mengikuti jejak Daud, nenek moyangnya, dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Pada tahun kedelapan pemerintahannya, Yosia mulai mencari Allah dan memulai reformasi agama dengan merobohkan mazbah-mazbah dan patung-patung dewa palsu. Dia juga memperbaiki Bait Allah dan menemukan kitab Taurat yang telah lama hilang. Setelah mendengar firman TUHAN, Yosia merendahkan diri dan membuat perjanjian dengan TUHAN untuk hidup mengikuti-Nya. Selama pemerintahannya, Yosia menghapuskan kekejian dari seluruh tanah Israel dan menyuruh rakyat beribadah kepada TUHAN. Rakyat Israel hidup mengikuti TUHAN selama masa pemerintahan Yosia.
Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-34 dari Kitab 2 Tawarikh adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini mencatat peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Yosia dari Kerajaan Yehuda. Yosia adalah seorang raja yang saleh dan berusaha untuk memulihkan ibadah kepada Allah yang benar di tengah-tengah umatnya. Pasal ini terjadi sekitar abad ke-7 SM, pada saat Kerajaan Yehuda sedang mengalami masa kebangkitan setelah masa pemerintahan raja-raja yang jahat.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Yehuda sedang mengalami pengaruh kuat dari kerajaan-kerajaan besar di sekitarnya, seperti Asyur dan Babel. Budaya dan agama-agama asing juga mempengaruhi masyarakat Yehuda. Yosia berusaha untuk membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar kepada Allah, dengan menghancurkan berhala-berhala dan memperbaiki Bait Suci.

Konteks Literatur:
Kitab 2 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini merupakan catatan sejarah yang ditulis oleh penulis yang tidak diketahui dengan pasti, tetapi diyakini sebagai Ezra. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah bagi umat Israel, terutama mengenai sejarah Kerajaan Yehuda.

Konteks Teologis:
Pasal ini menekankan pentingnya mematuhi hukum-hukum Allah dan memulihkan ibadah yang benar. Yosia berusaha untuk mengembalikan umatnya kepada Allah dan menghapuskan penyembahan berhala. Hal ini menunjukkan pentingnya kesetiaan dan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan umat-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal ini mencatat upaya Yosia untuk memperbaiki Bait Suci yang telah rusak dan ditinggalkan. Ia mengutus para imam untuk mengumpulkan dana dan memperbaiki Bait Suci. Selama proses perbaikan, Kitab Taurat yang telah lama hilang ditemukan di dalam Bait Suci. Yosia sangat terguncang oleh isi Kitab Taurat dan menyadari bahwa umatnya telah melanggar hukum-hukum Allah. Ia kemudian mengadakan pembaharuan agama dan mengadakan perjanjian dengan Allah untuk hidup menurut hukum-hukum-Nya.

Demikianlah latar belakang dari pasal ke-34 dari Kitab 2 Tawarikh, terutama dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh Pasal 34:

1. Pemerintahan Yosia (ayat 1-2)
- Yosia menjadi raja pada usia delapan tahun dan memerintah selama 31 tahun.
- Dia hidup mengikuti jejak Daud dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.

2. Pembersihan penyembahan berhala (ayat 3-7)
- Yosia mencari Allah dan mulai membersihkan Yehuda dan Yerusalem dari penyembahan berhala.
- Dia merobohkan mazbah-mazbah dan patung-patung Dewi Asyera, serta menebang pilar-pilar matahari.

3. Perbaikan Bait Allah (ayat 8-13)
- Yosia mengutus orang-orang untuk memperbaiki Bait Allah.
- Uang dikumpulkan dan digunakan untuk membeli batu pahat dan kayu untuk memperbaiki rumah-rumah yang roboh.

4. Penemuan Kitab Taurat (ayat 14-21)
- Imam Hilkia menemukan Kitab Taurat di Bait Allah.
- Kitab Taurat dibawa kepada raja dan dibacakan di hadapannya.

5. Kesedihan dan pertobatan Yosia (ayat 22-28)
- Yosia merasa terguncang dan merobek pakaiannya setelah mendengar firman TUHAN.
- Dia meminta petunjuk TUHAN dan merendahkan diri di hadapan-Nya.

6. Nubuat Hulda (ayat 29-33)
- Hulda, seorang nabiah, menyampaikan firman TUHAN tentang hukuman yang akan datang atas Yehuda.
- Namun, karena pertobatan Yosia, hukuman itu tidak akan terjadi selama masa hidupnya.

7. Perjanjian Yosia (ayat 31-33)
- Yosia membuat perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup mengikuti-Nya.
- Penduduk Yerusalem juga berpegang kepada perjanjian itu dan beribadah kepada TUHAN.

8. Kesetiaan Yosia dan akhir hidupnya (ayat 33)
- Yosia menghapuskan kekejian dari seluruh tanah Israel.
- Selama hidupnya, orang Israel tidak berbalik dari mengikuti TUHAN.

Referensi: 2 Tawarikh 34
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Yosia: Raja yang memerintah di Yerusalem selama 31 tahun dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
- Daud: Nenek moyang Yosia, yang diikuti jejaknya dalam hidup mengikuti TUHAN.
- Safan: Anak Azalya, juru tulis yang membawa kitab Taurat kepada raja.
- Hilkia: Imam Besar yang menemukan kitab Taurat di Bait TUHAN.
- Yoah: Anak Yoahas, juru ingat yang ikut menghadap Imam Besar Hilkia.
- Maaseya: Pejabat kota yang ikut menghadap Imam Besar Hilkia.
- Yahat dan Obaja: Orang-orang Lewi dari keturunan Merari yang mengawasi para pekerja dalam memperbaiki bait TUHAN.
- Zakharia dan Mesulam: Orang-orang Lewi dari keturunan Kehat yang juga mengawasi para pekerja dalam memperbaiki bait TUHAN.
- Ahikam: Anak Safan yang ikut pergi bersama Hilkia dan orang-orang suruhan raja untuk menemui Nabiah Hulda.
- Abdon: Anak Mikha yang ikut pergi bersama Hilkia dan orang-orang suruhan raja untuk menemui Nabiah Hulda.
- Asaya: Hamba raja yang ikut pergi bersama Hilkia dan orang-orang suruhan raja untuk menemui Nabiah Hulda.
- Nabiah Hulda: Istri Salum, pengurus pakaian-pakaian, yang memberikan firman TUHAN kepada Hilkia dan orang-orang suruhan raja.

Lokasi:
- Yerusalem: Kota di mana Yosia memerintah dan di mana bait TUHAN berada.
- Bukit-bukit pengurbanan: Tempat di mana Yosia mulai menahirkan Yehuda dan Yerusalem dari patung-patung Dewi Asyera, patung-patung pahatan, dan patung-patung tuangan.
- Kota-kota Manasye, Efraim, Simeon, dan Naftali: Tempat-tempat di mana Yosia melakukan hal yang sama seperti di Yerusalem, yaitu merobohkan mazbah-mazbah dan patung-patung Dewi Asyera, meremukkan patung-patung pahatan, dan menebang semua pilar matahari.
- Bait TUHAN: Tempat di mana kitab Taurat ditemukan oleh Imam Besar Hilkia.
- Israel: Seluruh tanah di mana Yosia menyuruh semua orang beribadah kepada TUHAN.
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal 34 adalah sebagai berikut:

1. Yosia: Raja yang memerintah di Yerusalem selama 31 tahun dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
2. Allah Daud: Yosia mencari Allah nenek moyangnya dan hidup mengikuti jejak Daud.
3. Dewi Asyera: Yosia merobohkan patung-patung Dewi Asyera dan memecahkan patung-patung tersebut.
4. Baal: Yosia merobohkan mazbah-mazbah para baal.
5. Pilar matahari: Yosia menebang pilar-pilar matahari yang ada di seluruh tanah Israel.
6. Bait TUHAN: Yosia mengutus orang-orang untuk memperbaiki dan memugar bait TUHAN.
7. Kitab Taurat: Imam Hilkia menemukan kitab Taurat TUHAN di bait TUHAN.
8. Petunjuk TUHAN: Raja Yosia meminta petunjuk TUHAN melalui Nabiah Hulda.
9. Murka TUHAN: TUHAN akan mendatangkan malapetaka atas tempat itu karena mereka meninggalkan TUHAN dan membangkitkan murka-Nya.
10. Perjanjian: Raja Yosia membuat perjanjian dengan TUHAN dan semua orang Yehuda dan Benyamin berpegang kepada perjanjian itu.
11. Mengikuti TUHAN: Penduduk Yerusalem hidup mengikuti TUHAN sepanjang hidup Yosia.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan Raja Yosia tentang pentingnya hidup mengikuti perintah-perintah Tuhan?
2. Bagaimana sikap dan tindakan Yosia dalam memperbaiki bait Tuhan dapat menjadi teladan bagi kita dalam memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan?
3. Mengapa penemuan kitab Taurat oleh Hilkia begitu penting bagi Yosia dan umat Israel pada saat itu?
4. Bagaimana reaksi Yosia terhadap firman Tuhan yang ditemukan dalam kitab Taurat tersebut menunjukkan kerendahan hati dan kerinduannya untuk bertobat?
5. Apa pesan yang dapat kita ambil dari respons Tuhan terhadap kerendahan hati dan pertobatan Yosia?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip hidup mengikuti perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari upaya Yosia dalam memperbaiki bait Tuhan tentang pentingnya memperbaiki dan memelihara tempat ibadah kita?
3. Bagaimana penemuan kitab Taurat oleh Hilkia dapat mempengaruhi kehidupan spiritual dan kehidupan beribadah umat Israel pada saat itu?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Yosia terhadap firman Tuhan yang ditemukan dalam kitab Taurat tersebut tentang pentingnya merespons firman Tuhan dengan kerendahan hati dan pertobatan?
5. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Hal menarik terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 34:
1. Yosia menjadi raja pada usia delapan tahun dan hidup mengikuti jejak Daud, nenek moyangnya. Ini menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk hidup dengan setia mengikuti Tuhan.
2. Yosia melakukan upaya besar dalam memperbaiki dan membersihkan bait Tuhan dari segala kekejian dan penyembahan berhala. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga tempat ibadah kita agar tetap suci dan layak untuk menyembah Tuhan.
3. Penemuan kitab Taurat oleh Hilkia menjadi titik balik dalam kehidupan Yosia dan umat Israel. Ini menunjukkan pentingnya memiliki akses dan memahami firman Tuhan dalam hidup kita.
4. Respons Yosia terhadap firman Tuhan yang ditemukan menunjukkan kerendahan hati dan kerinduannya untuk bertobat. Ini mengingatkan kita akan pentingnya merespons firman Tuhan dengan hati yang lembut dan siap untuk bertobat.
5. Kesetiaan Yosia dan umat Israel dalam hidup mengikuti Tuhan dan memegang perjanjian-Nya menghasilkan damai dan berkat bagi mereka. Ini menunjukkan pentingnya hidup setia dan taat kepada Tuhan dalam kehidupan kita.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 34 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Meneladani kesetiaan Yosia kepada TUHAN: Yosia hidup mengikuti jejak Daud, nenek moyangnya, tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Kita juga harus hidup dengan kesetiaan kepada TUHAN dan melakukan apa yang benar di mata-Nya.

2. Mencari Allah dengan sungguh-sungguh: Yosia mulai mencari Allah Daud, nenek moyangnya, saat ia masih muda. Kita juga harus mencari Allah dengan sungguh-sungguh dan mengenal-Nya lebih dalam.

3. Menjauhi penyembahan berhala: Yosia merobohkan mazbah-mazbah para baal, patung-patung Dewi Asyera, patung-patung pahatan, dan patung-patung tuangan. Kita juga harus menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah yang benar.

4. Memperbaiki rumah TUHAN: Yosia mengutus orang-orang untuk memperbaiki bait TUHAN yang telah rusak. Kita juga harus memperbaiki dan memelihara rumah Allah, baik secara fisik maupun rohani.

5. Menghormati dan mematuhi firman TUHAN: Yosia menemukan kitab Taurat TUHAN dan membacakannya di hadapan raja. Kita juga harus menghormati dan mematuhi firman TUHAN, serta hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Memohon kepada TUHAN agar kita dapat hidup dengan kesetiaan kepada-Nya, seperti Yosia.
2. Memohon kepada TUHAN agar kita dapat mencari-Nya dengan sungguh-sungguh dan mengenal-Nya lebih dalam.
3. Memohon kepada TUHAN agar kita dapat menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah yang benar.
4. Memohon kepada TUHAN agar kita dapat memperbaiki dan memelihara rumah-Nya, baik secara fisik maupun rohani.
5. Memohon kepada TUHAN agar kita dapat menghormati dan mematuhi firman-Nya, serta hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.
5W1H:
Analisis 2 Tawarikh 34 (5W+1H)

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Raja Yosia, raja Yehuda.

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang reformasi keagamaan yang dilakukan oleh Raja Yosia.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Yosia di Yehuda, yang dimulai saat ia berusia delapan tahun dan berlangsung selama 31 tahun.

Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di Yehuda, khususnya di Yerusalem, ibu kota kerajaan.

Why (Mengapa): Yosia melakukan reformasi keagamaan karena ia menemukan Kitab Taurat di Bait Allah dan menyadari bahwa bangsa Yehuda telah menyimpang jauh dari perintah Tuhan. Ia ingin mengembalikan bangsa itu kepada Tuhan dan menaati perjanjian-Nya.

How (Bagaimana): Yosia melakukan reformasi dengan beberapa cara:
- Memusnahkan penyembahan berhala: Ia menghancurkan mezbah-mezbah berhala, patung-patung Asyera, dan benda-benda penyembahan berhala lainnya di seluruh Yehuda dan Yerusalem.
- Memurnikan Bait Allah: Ia membersihkan Bait Allah dari segala sesuatu yang berhubungan dengan penyembahan berhala dan mengembalikannya menjadi tempat ibadah yang murni bagi Tuhan.
- Memperbarui perjanjian dengan Tuhan: Ia memimpin bangsa Yehuda untuk memperbarui perjanjian mereka dengan Tuhan, berjanji untuk menaati perintah-perintah-Nya dan meninggalkan penyembahan berhala.
- Merayakan Paskah: Ia memimpin perayaan Paskah yang besar dan khidmat, yang belum pernah dilakukan seperti itu sejak zaman para hakim.
Kesimpulan:
2 Tawarikh 34 menggambarkan Raja Yosia sebagai seorang raja yang saleh dan berdedikasi untuk mengembalikan bangsa Yehuda kepada Tuhan. Reformasinya merupakan titik balik penting dalam sejarah Yehuda, membawa pembaruan rohani dan komitmen yang diperbarui kepada perjanjian dengan Tuhan.