ZONE / Kingstone Indonesia / 31. Ezra / Hal. 9
Hal. 9
Metode PA: SABDA, WWG.
Ezra 5 (AYT)
1 Namun, para nabi, yaitu Nabi Hagai dan Zakharia anak Ido, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan Yerusalem dalam nama Allah Israel yang menaungi mereka.
2 Lalu, Zerubabel anak Sealtiel dan Yesua anak Yozadak bangkit dan mulai membangun Bait Allah di Yerusalem. Para nabi Allah menyertai dan mendukung mereka.
3 Pada waktu itu, Tatnai, gubernur daerah seberang sungai, Syetar-Boznai, dan rekan-rekannya mendatangi mereka, lalu berkata, “Siapa yang memberimu perintah untuk membangun bait ini dan menyelesaikan tembok ini?”
4 Orang-orang itu juga bertanya kepada mereka, “Siapa nama-nama orang yang mendirikan bangunan ini?”
5 Namun, mata Allah tertuju kepada para tua-tua orang Yahudi sehingga mereka tidak dapat menghentikan para pekerja, hingga suatu laporan sampai kepada Darius dan surat balasan mengenai hal itu dikirim kembali.
6 Inilah salinan surat dari Tatnai, gubernur daerah seberang sungai, Syetar-Boznai, dan rekan-rekannya, para pejabat daerah seberang sungai, yang dikirim kepada Raja Darius.
7 Mereka mengirim laporan kepadanya yang tertulis sebagai berikut, “Kepada Raja Darius. Salam.
8 Biarlah raja tahu bahwa kami sudah pergi ke provinsi Yehuda, ke Bait Allah Yang Mahabesar, yang dibangun dengan batu-batu yang sangat besar dan tembok-temboknya dilapisi dengan kayu. Pekerjaan ini dilakukan dengan tekun dan berhasil di tangan mereka.
9 Kami bertanya kepada para tua-tua itu dan berkata, ‘Siapa yang memerintahkan kamu untuk membangun kembali bait ini dan menyelesaikan tembok ini?’
10 Supaya engkau tahu, kami juga menanyakan nama-nama mereka sehingga kami dapat mencatat nama-nama orang yang menjadi kepala mereka.
11 Inilah jawaban mereka kepada kami: ‘Kami adalah hamba-hamba Allah semesta langit dan bumi. Kami sedang membangun kembali bait yang telah dibangun beberapa tahun yang lalu. Seorang raja Israel yang agung membangun dan menyelesaikannya.
12 Namun, karena nenek moyang kami membangkitkan kemarahan Allah semesta langit, Dia menyerahkan mereka ke tangan Nebukadnezar, raja Babel, orang Kasdim, yang menghancurkan bait ini dan membuang bangsa itu ke Babel.
13 Akan tetapi, pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja Babel, Raja Koresh memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah ini.
14 Bahkan, perlengkapan emas dan perak dari Bait Allah ini, yang diambil oleh Nebukadnezar dari bait yang ada di Yerusalem dan dibawa ke kuil di Babel, diambil oleh Raja Koresh dari kuil di Babel dan diserahkan kepada seorang bernama Sesbazar, yang dia angkat menjadi gubernur.’
15 Raja berkata kepadanya, ‘Ambillah perlengkapan-perlengkapan ini. Pergilah dan letakkanlah itu di Bait Allah yang ada di Yerusalem, dan biarlah Bait Allah dibangun kembali di tempatnya semula.’
16 Kemudian, Sesbazar datang dan meletakkan fondasi Bait Allah yang ada di Yerusalem. Sejak saat itu sampai sekarang, bait itu dibangun, tetapi belum selesai.
17 Karena itu, jika raja berkenan, selidikilah gedung perbendaharaan raja yang ada di Babel, apakah Raja Koresh pernah memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Kemudian, biarlah raja memberikan keputusannya kepada kami mengenai hal ini.”
Hagai 1 (AYT)
4 “Apakah ini waktu bagi kalian untuk tinggal di dalam rumahmu yang berpapan, sedangkan Bait ini tetap dalam keadaan runtuh?
Hagai 2 (AYT)
3 ‘Siapakah di antara kamu yang masih tinggal, yang pernah melihat Bait ini dalam kemuliaannya yang dahulu? Dan, bagaimana kamu melihatnya sekarang? Bukankah seperti tidak ada artinya di matamu?
Zakharia 1 (AYT)
2 “TUHAN sangat murka kepada nenek moyangmu.
Zakharia 4 (AYT)
6 Lalu, dia menjawab dan berkata kepadaku, dengan berkata, “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel, firman-Nya, ‘Bukan dengan kegagahan dan bukan dengan kekuatan, melainkan oleh Roh-Ku,’ TUHAN semesta alam berfirman.

Ezra

Nabi Hagai berbicara kepada umat
Ayat terkait: Ezra 5:1-17; Hagai 1:4; Hagai 2:3; Zakharia 1:2; Zakharia 4:6;
  • Penjelasan Singkat: Surat Tatnai kepada Darius
  • Isi Pasal: Dorongan oleh para nabi dan pekerjaan dimulai lagi.
  • Garis Besar: 5:1 Zerubabel dan Yesua, dibangkitkan oleh Hagai dan Zakharia, melanjutkan membangun rumah Allah.
    5:3 Tatnai dan Syetar-Boznai tidak mampu menghentikan orang Yahudi.
    5:6 Surat mereka kepada Darius menentang orang Yahudi.
  • Judul Perikop: Pembangunan dimulai lagi dengan izin raja Darius (5:1--6:12)
  • Kesimpulan: Merupakan sebuah tanda bahwa Allah memberikan belas kasihan kepada sebuah bangsa ketika Dia membangkitkan abdi-abdi Allah di antara mereka untuk mendorong dan membantu mereka dalam pekerjaan-Nya. Ketika kita tidak bisa melakukan apa yang harus kita lakukan dalam pelayanan, kita harus berani dan melakukan semua yang kita bisa.
  • Fakta: v. ay. 2. Adalah tugas para pekerja Kristen untuk mengarahkan umat Allah kepada apa yang baik, terutama pekerjaan untuk menyelesaikan bait suci Kristus yang dibangun di atas "batu yang hidup."
  • Penjelasan Singkat: Umat Israel ditegur
  • Isi Pasal: Penghukuman/pemurnian TUHAN karena pekerjaan di rumah-Nya yang terganggu. Pekerjaan di bait suci dinasihatkan.
  • Garis Besar: 1:1 Zaman ketika Hagai bernubuat.
    1:2 Dia menegur umat karena melalaikan membangun rumah.
    1:7 Dia mendorong mereka untuk membangun.
    1:12 Dia berjanji kepada mereka, akan diberikan, penyertaan TUHAN.
  • Judul Perikop: Ajakan untuk membangun kembali Bait Suci (1:1-14)
    Kemegahan Bait Suci yang baru (1:15--2:9)
  • Kesimpulan: Orang-orang adalah orang asing bagi kepentingan/ketertarikan mereka sendiri yang lebih memilih kenyamanan dan hiasan dari kehidupan yang sesaat daripada melaksanakan pekerjaan Allah kita dalam komunitas/masyarakat. Jika kita menginginkan penghiburan yang sejati dan kenikmatan sementara yang berlangsung terus, kita harus menjadikan Allah sahabat kita dengan menempatkan kepentingan-Nya terlebih dulu, jika tidak yang kita peroleh akan sia-sia/ hilang.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Kemuliaan Bait Suci yang baru
  • Isi Pasal: Berbagai macam Rumah. Hukuman/pemurnian karena pelanggaran imam dan lambatnya umat. Hancurnya kekuatan orang bukan Yahudi di masa yang akan datang.
  • Garis Besar: 2:1 Dia menguatkan bangsa atas pekerjaan itu, dengan janji kemegahan yang lebih besar untuk bait suci yang kedua dibandingkan yang pertama.
    2:10 Dengan contoh benda-benda kudus dan najis dia menyatakan dosa-dosa mereka menghalangi pekerjaan itu.
    2:20 Janji TUHAN kepada Zerubabel.
  • Judul Perikop: Pembangunan Bait Suci terancam oleh ikut sertanya orang-orang najis (2:10-14)
    Pembangunan Bait Suci mendatangkan berkat (2:15-19)
    Janji kepada Zerubabel (2:20-23)
  • Kesimpulan: Jika kita tidak mempedulikan kepentingan pekerjaan Allah, kita tidak bisa mengharapkan Dia harus peduli dengan kepentingan kita. Jika kita melakukan pekerjaan-Nya, kita harusnya cemburu atas diri kita, agar kita tidak merusaknya dengan melakukan itu dengan hati dan tangan yang tidak suci.
  • Fakta: ay. 7. Kristus adalah yang diinginkan oleh semua bangsa, karena di dalam Dia seluruh keluarga di dunia akan diberkati dengan berkat-berkat yang terbaik. Goncangnya bangsa-bangsa akan terjadi dalam Kesengsaraan yang hebat, yang dilanjutkan dengan kedatangan Kristus di dalam kemuliaan.
  • Penjelasan Singkat: Seruan untuk bertobat
  • Isi Pasal: Penglihatan simbolik Zakharia, peringatan tentang murka TUHAN terhadap bangsa-bangsa.
  • Garis Besar: 1:1 Zakharia menasihati untuk bertobat.
    1:7 Penglihatan tentang kuda-kuda.
    1:12 Dalam doa malaikat diberikan janji yang menghiburkan atas Yerusalem.
    1:18 Penglihatan tentang empat tanduk dan empat orang tukang besi.
  • Judul Perikop: Seruan untuk bertobat (1:1-6)
    Penglihatan pertama: para penunggang kuda (1:7-17)
    Penglihatan kedua: empat tanduk dan empat orang tukang besi (1:18-21)
  • Kesimpulan: Hukuman Allah yang terjadi kepada orang-orang sebelum kita harus dilihat sebagai peringatan untuk tidak mengikuti langkah-langkah mereka. Perubahan yang segera, selagi belas kasihan Allah diperpanjang, satu-satunya cara untuk menghindari kehancuran yang mendekat.
  • Fakta: ay. 17. Penglihatan menyatakan Yehuda yang terserak, Yerusalem dalam tangan musuh, dan bangsa-bangsa bukan Yahudi tenang saja akan hal itu, kondisi yang telah ada sepanjang masa ini. Jawaban Allah atas doa syafaat/campur tangan/perantaraan orang yang marah terus menyapu hingga ke zaman akhir, ketika Tuhan juga nanti akan menghibur dengan kembalinya Kristus di dalam kemuliaan.
  • Penjelasan Singkat: Kandil emas
  • Isi Pasal: Penglihatan tentang kandil dari emas dan dua pohon zaitun. Zerubabel berencana untuk menyelesaikan bait suci.
  • Garis Besar: 4:1 Dengan kandil emas dinyatakan keberhasilan dari dasar Zerubabel;
    4:11 dengan dua pohon zaitun dan dua orang yang diurapi.
  • Judul Perikop: Penglihatan kelima: kandil emas yang berhiaskan dua pohon zaitun (4:1-14)
  • Kesimpulan: Allah akan melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, bukan oleh kehebatan atau kekuatan manusia, namun oleh kuasa Roh Kudus, bekerja di dalam orang-orang yang dirancang dan dipanggil oleh Dia. Bagi mereka yang dipanggil karenanya, semua kesulitan akan diselesaikan.
  • Fakta: ay. 14. Beberapa orang mengira Kristus dan Roh Kuduslah yang dimaksudkan di sini. Dari Kristus, pohon zaitun, oleh Roh Kudus, cabang zaitun, semua cairan emas anugerah disampaikan kepada orang percaya.
  • Ringkasan: Pada pasal ke-5 Kitab Ezra, para nabi Hagai dan Zakharia bernubuat kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah. Zerubabel dan Yesua memulai pembangunan Bait Allah dengan dukungan para nabi Allah. Namun, Tatnai, gubernur daerah seberang sungai, dan rekan-rekannya mencoba menghentikan pembangunan dan menanyakan siapa yang memberi perintah. Namun, mereka tidak dapat menghentikan pekerjaan tersebut karena mata Allah tertuju kepada para tua-tua orang Yahudi. Laporan tentang hal ini sampai kepada Raja Darius, dan Tatnai mengirim surat kepada Darius untuk melaporkan pembangunan Bait Allah. Surat tersebut menjelaskan bahwa pembangunan dilakukan dengan tekun dan berhasil, dan bahwa Raja Koresh telah memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah. Surat tersebut meminta Darius untuk menyelidiki apakah Raja Koresh benar-benar memberi perintah tersebut.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 5 Kitab Ezra adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal 5 terjadi pada masa setelah para orang Israel kembali dari pembuangan di Babel dan sedang membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Pada saat itu, pemerintahan Persia di bawah Raja Darius sedang berkuasa.

    Konteks Budaya:
    Orang Israel saat itu sedang menghadapi tantangan dari bangsa-bangsa sekitarnya yang mencoba menghentikan pembangunan Bait Allah. Mereka mengirim surat kepada Raja Darius untuk melaporkan situasi ini.

    Konteks Literatur:
    Kitab Ezra adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi catatan sejarah tentang kembalinya orang Israel dari pembuangan di Babel dan upaya mereka dalam membangun kembali Bait Allah.

    Konteks Teologis:
    Pasal 5 menunjukkan bagaimana Allah melindungi dan mendukung umat-Nya dalam usaha mereka untuk membangun kembali Bait Allah. Meskipun menghadapi tantangan dan hambatan, orang Israel tetap setia kepada Allah dan berusaha untuk memenuhi perintah-Nya.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 4, kita melihat bahwa bangsa-bangsa sekitar mencoba menghentikan pembangunan Bait Allah dengan menggunakan berbagai cara, termasuk mengirim surat kepada Raja Darius untuk melaporkan bahwa orang Israel sedang memberontak. Pasal 5 kemudian melanjutkan dengan melaporkan bahwa Raja Darius menemukan catatan sejarah yang menyatakan bahwa pembangunan Bait Allah sebenarnya telah diperintahkan oleh raja-raja sebelumnya, dan ia memerintahkan agar pembangunan tersebut dilanjutkan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ezra pasal 5:

    1. Nabi Hagai dan Zakharia bernubuat dan mendukung pembangunan Bait Allah (Ezra 5:1)
    2. Zerubabel dan Yesua memimpin pembangunan Bait Allah di Yerusalem (Ezra 5:2)
    3. Tatnai dan pejabat daerah seberang sungai bertanya tentang izin pembangunan Bait Allah (Ezra 5:3-4)
    4. Para tua-tua Yahudi menjawab bahwa mereka sedang membangun kembali Bait Allah atas perintah Raja Koresh (Ezra 5:5-6)
    5. Raja Koresh memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah dan mengembalikan perlengkapan emas dan perak (Ezra 5:13-15)
    6. Sesbazar meletakkan fondasi Bait Allah di Yerusalem (Ezra 5:16)
    7. Pembangunan Bait Allah masih berlangsung dan belum selesai (Ezra 5:16)
    8. Permintaan kepada Raja Darius untuk menyelidiki perintah Raja Koresh mengenai pembangunan Bait Allah (Ezra 5:17-17)
    Sumber: Kitab Ezra pasal 5
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Nabi Hagai
    - Zakharia anak Ido
    - Zerubabel anak Sealtiel
    - Yesua anak Yozadak
    - Tatnai, gubernur daerah seberang sungai
    - Syetar-Boznai
    - Para tua-tua orang Yahudi
    - Darius, raja

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yehuda
    - Yerusalem
    - Bait Allah di Yerusalem
    - Provinsi Yehuda
    - Babel
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Ezra" pasal "5" dari Alkitab:

    1. Nabi Hagai dan Zakharia - Para nabi yang bernubuat kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan Yerusalem.
    2. Zerubabel dan Yesua - Pemimpin yang membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.
    3. Tatnai, Syetar-Boznai, dan rekan-rekannya - Gubernur dan pejabat daerah yang bertanya tentang pembangunan Bait Allah.
    4. Tua-tua orang Yahudi - Orang-orang yang tidak dapat menghentikan para pekerja karena mata Allah tertuju kepada mereka.
    5. Darius - Raja yang menerima laporan dan surat balasan mengenai pembangunan Bait Allah.
    6. Bait Allah - Tempat ibadah yang sedang dibangun kembali.
    7. Nebukadnezar - Raja Babel yang menghancurkan Bait Allah sebelumnya.
    8. Koresh - Raja Babel yang memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah.
    9. Sesbazar - Gubernur yang meletakkan fondasi Bait Allah di Yerusalem.
    10. Gedung perbendaharaan raja - Tempat yang ingin diperiksa apakah Raja Koresh pernah memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi terkait Kitab Ezra pasal 5:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari nabi Hagai dan Zakharia dalam pasal ini? Bagaimana mereka mendukung dan memotivasi orang-orang Yahudi dalam membangun kembali Bait Allah?
    2. Mengapa Tatnai, gubernur daerah seberang sungai, dan rekan-rekannya mencoba menghentikan pembangunan Bait Allah? Apa yang mendorong mereka untuk bertanya tentang perintah dan nama-nama orang yang terlibat?
    3. Mengapa mata Allah tertuju kepada para tua-tua orang Yahudi sehingga mereka tidak dapat menghentikan para pekerja? Apa pesan yang dapat kita ambil dari situasi ini?
    4. Bagaimana laporan Tatnai dan rekan-rekannya kepada Raja Darius menggambarkan pembangunan Bait Allah? Apa yang mereka sampaikan tentang perlengkapan emas dan perak yang diambil oleh Nebukadnezar?
    5. Mengapa Raja Koresh memberi perintah untuk membangun kembali Bait Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari keputusan dan tindakan beliau?
    6. Mengapa pembangunan Bait Allah belum selesai pada saat itu? Apa yang mungkin menjadi hambatan atau tantangan yang dihadapi oleh orang-orang Yahudi dalam membangun kembali Bait Allah?
    7. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang terungkap dalam pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Ezra pasal 5.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 5 Kitab Ezra, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketaatan kepada Allah: Zerubabel dan Yesua membangun kembali Bait Allah sesuai dengan perintah Allah. Mereka menunjukkan ketaatan mereka kepada Allah dengan memulai dan melanjutkan pekerjaan tersebut. Kita juga harus menunjukkan ketaatan kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan.

    2. Ketekunan dan kerja keras: Para pekerja membangun Bait Allah dengan tekun dan berhasil. Mereka tidak menyerah meskipun menghadapi tantangan dan pertanyaan dari pihak lain. Kita juga perlu memiliki ketekunan dan kerja keras dalam menjalani hidup ini, terutama dalam membangun dan memperkuat hubungan kita dengan Allah.

    3. Keberanian dan keyakinan: Para pekerja tidak takut atau terpengaruh oleh intimidasi dan pertanyaan dari pihak lain. Mereka dengan berani menyatakan bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah dan bahwa pekerjaan mereka adalah bagian dari rencana Allah. Kita juga perlu memiliki keberanian dan keyakinan dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup kita.

    Doa terkait pasal ini:

    Ya Allah, kami bersyukur atas contoh ketekunan dan kerja keras yang diberikan oleh para pekerja dalam membangun kembali Bait Allah. Bantu kami untuk memiliki ketekunan dan kerja keras dalam hidup kami, terutama dalam memperkuat hubungan kami dengan-Mu. Berikanlah kami keberanian dan keyakinan untuk tetap setia kepada-Mu, meskipun menghadapi tantangan dan rintangan. Amin.
  • 5W1H:

    Analisis Ezra 5 dengan 5W+1H

    Berikut adalah analisis Ezra 5 menggunakan metode 5W+1H:

    What (Apa):

    • Peristiwa: Pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem oleh orang Yahudi yang telah kembali dari pembuangan di Babel.
    • Tantangan: Pertanyaan dan penentangan dari Tatnai, gubernur daerah seberang sungai, dan rekan-rekannya mengenai otoritas pembangunan Bait Allah.

    Who (Siapa):

    • Tokoh utama: Zerubabel, Yesua, Nabi Hagai, Nabi Zakharia, Tatnai, Darius.
    • Tokoh pendukung: Syetar-Boznai, Sesbazar, para tua-tua Yahudi, pejabat daerah seberang sungai.

    When (Kapan):

    • Waktu: Tidak disebutkan secara spesifik, namun diperkirakan terjadi pada tahun kedua pemerintahan Darius (520 SM).
    • Latar belakang: Setelah Raja Koresh mengizinkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah (Ezra 1).

    Where (Di mana):

    • Lokasi: Yerusalem, khususnya di lokasi Bait Allah.
    • Lokasi lain: Babel, tempat arsip kerajaan Persia disimpan.

    Why (Mengapa):

    • Tujuan pembangunan: Memulihkan penyembahan kepada Allah di Yerusalem setelah kehancuran Bait Allah oleh Nebukadnezar.
    • Motivasi Tatnai: Memastikan pembangunan Bait Allah memiliki izin resmi dari raja Persia untuk menghindari potensi pemberontakan.

    How (Bagaimana):

    • Dukungan: Para nabi Allah mendorong dan menguatkan orang Yahudi dalam pembangunan.
    • Penyelidikan: Tatnai dan rekan-rekannya menanyai para tua-tua Yahudi dan menulis surat kepada Darius untuk meminta klarifikasi.
    • Pembelaan: Para tua-tua Yahudi menjelaskan bahwa mereka membangun kembali Bait Allah berdasarkan dekrit Raja Koresh.
    • Tindakan selanjutnya: Darius diperkirakan akan menyelidiki arsip kerajaan dan memberikan keputusan mengenai pembangunan Bait Allah.

    Kesimpulan:

    Ezra 5 menggambarkan tantangan yang dihadapi orang Yahudi dalam membangun kembali Bait Allah dan bagaimana mereka membela hak mereka dengan merujuk pada dekrit Raja Koresh. Pasal ini menunjukkan pentingnya ketekunan, iman, dan dukungan ilahi dalam menghadapi oposisi.
  • Ringkasan: Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, TUHAN mengutus nabi Hagai untuk menyampaikan pesan-Nya kepada Zerubabel, gubernur Yehuda, dan Yosua, Imam Besar. TUHAN mengingatkan mereka bahwa mereka telah lalai dalam membangun kembali Bait Allah, sementara mereka sibuk dengan rumah pribadi mereka sendiri. Akibatnya, mereka mengalami kekurangan dan kesulitan dalam hidup mereka. Hagai memanggil mereka untuk memperhatikan jalan hidup mereka dan membangun kembali Bait Allah. Setelah mendengarkan pesan TUHAN, Zerubabel, Yosua, dan seluruh bangsa itu taat dan takut akan TUHAN. Mereka mulai membangun kembali Bait Allah dengan semangat yang baru, dan TUHAN menyertai mereka dalam pekerjaan ini.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Hagai adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari dua pasal. Pasal 1 dari Kitab Hagai terutama berbicara tentang panggilan nabi Hagai kepada umat Israel untuk membangun kembali Bait Allah yang hancur.

    Latar belakang penulis Kitab Hagai adalah nabi Hagai sendiri. Hagai hidup pada zaman pascapengasingan Babilonia ketika umat Israel kembali dari pembuangan di Babel untuk membangun kembali Yerusalem dan Bait Allah yang hancur.

    Konteks historisnya adalah pada tahun 538 SM, Raja Koresh dari Persia mengeluarkan dekrit yang memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke tanah mereka dan membangun kembali Bait Allah. Namun, setelah beberapa tahun, proyek pembangunan Bait Allah terhenti karena tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh umat Israel.

    Konteks budaya dan literaturnya adalah umat Israel yang kembali dari pembuangan di Babel menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang besar. Mereka harus menghadapi oposisi dari bangsa-bangsa sekitar dan kesulitan dalam memulai kembali kehidupan mereka di tanah yang hancur.

    Konteks teologisnya adalah bahwa umat Israel diingatkan oleh nabi Hagai bahwa mereka harus mengutamakan pembangunan Bait Allah sebagai tempat ibadah yang kudus. Mereka diingatkan bahwa kegagalan mereka dalam membangun Bait Allah telah menyebabkan kemalangan dan kekurangan dalam hidup mereka.

    Dengan panggilan nabi Hagai, umat Israel diberi semangat dan dorongan untuk melanjutkan pembangunan Bait Allah. Mereka diingatkan bahwa Allah akan menyertai mereka dalam usaha mereka dan memberkati mereka jika mereka mengutamakan-Nya.

    Dalam pasal 1 Kitab Hagai, nabi Hagai menegur umat Israel karena mereka telah mengabaikan pembangunan Bait Allah dan lebih memprioritaskan rumah mereka sendiri. Dia mengingatkan mereka bahwa mereka mengalami kegagalan dan kekurangan karena mereka tidak mengutamakan Allah.

    Dengan latar belakang ini, pasal 1 Kitab Hagai menekankan pentingnya mengutamakan Allah dalam hidup dan membangun tempat ibadah yang kudus. Ini juga mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, kita perlu mengandalkan Allah dan mengutamakan-Nya dalam segala hal.
  • Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Hagai Pasal 1:

    1. Teguran atas penundaan pembangunan Bait Allah (Hagai 1:2-4)
     - Bangsa Israel mengatakan bahwa belum tiba waktunya untuk membangun kembali Bait TUHAN.
    - Firman TUHAN menegur mereka karena tinggal di dalam rumah yang berpapan sementara Bait Allah tetap dalam keadaan runtuh.

    2. Konsekuensi dari penundaan pembangunan Bait Allah (Hagai 1:5-6)
     - TUHAN menyatakan bahwa mereka menabur banyak tetapi menuai sedikit.
    - Mereka makan tetapi tidak kenyang, minum tetapi tidak puas, berpakaian tetapi tidak ada kehangatan.
    - Upah mereka tidak mencukupi karena pundi-pundi mereka berlubang.

    3. Panggilan untuk membangun kembali Bait Allah (Hagai 1:7-8)
     - TUHAN memerintahkan mereka untuk memperhatikan jalan-jalan mereka dan bangunlah Bait Allah.
    - Jika mereka melakukannya, TUHAN akan berkenan atas mereka dan akan dimuliakan.

    4. Penjelasan mengapa hasil mereka sedikit (Hagai 1:9-11)
     - TUHAN menjelaskan bahwa Bait Allah tetap dalam keadaan runtuh karena mereka sibuk dengan rumah mereka sendiri.
    - Akibatnya, langit menahan embun dan bumi menahan hasilnya.
    - TUHAN telah memanggil kemarau atas tanah dan segala hasil usaha mereka.

    5. Ketaatan bangsa Israel terhadap firman TUHAN (Hagai 1:12-15)
     - Zerubabel, Yosua, dan seluruh sisa bangsa itu menaati suara TUHAN dan perkataan Nabi Hagai.
    - Mereka takut di hadapan TUHAN dan memulai pekerjaan pembangunan Bait Allah.
    - TUHAN membangkitkan semangat mereka untuk melaksanakan tugas ini.

    6. Penyelesaian pembangunan Bait Allah (Hagai 1:15)
     - Pekerjaan pembangunan Bait Allah dimulai pada hari kedua puluh empat, bulan keenam, pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius.

    Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup pasal 1 dari Kitab Hagai.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:- Raja Darius: Raja Persia pada tahun kedua pemerintahannya.
    - Nabi Hagai: Nabi yang menerima firman TUHAN dan menyampaikannya kepada bangsa.
    - Zerubabel anak Sealtiel: Gubernur Yehuda.
    - Yosua anak Yozadak: Imam Besar.
    - Seluruh sisa bangsa: Orang-orang yang tinggal di Yehuda.

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yehuda: Wilayah di mana Bait TUHAN berada.
    - Bait TUHAN: Tempat ibadah yang telah hancur dan perlu dibangun kembali.
    - Gunung: Tempat di mana kayu-kayu untuk membangun Bait TUHAN dapat diambil.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Hagai pasal 1 adalah:

    1. Tahun kedua pemerintahan Raja Darius: Menunjukkan konteks waktu ketika firman TUHAN datang kepada Nabi Hagai.

    2    . Bulan keenam, hari pertama bulan itu: Menunjukkan tanggal ketika firman TUHAN datang kepada Nabi Hagai.

    3. Firman TUHAN: Pesan yang disampaikan oleh TUHAN melalui Nabi Hagai.

    4. Bait TUHAN: Merujuk kepada Bait Suci yang harus dibangun kembali oleh umat Israel.

    5. Runtuh: Keadaan Bait TUHAN yang hancur dan belum dibangun kembali.

    6. Jalan-jalanmu: Mengajak umat Israel untuk memperhatikan kehidupan mereka yang tidak berkat karena Bait TUHAN masih dalam keadaan runtuh.

    7. Kayu: Bahan yang diperlukan untuk membangun kembali Bait TUHAN.

    8. Melenyapkannya: TUHAN menghancurkan hasil usaha umat Israel karena mereka lebih sibuk dengan rumah mereka sendiri daripada membangun Bait TUHAN.

    9. Kemarau: Hukuman yang TUHAN berikan kepada umat Israel karena Bait TUHAN masih dalam keadaan runtuh.

    10. Takut di hadapan TUHAN: Respon umat Israel yang patuh dan takut akan TUHAN setelah mendengar firman-Nya melalui Nabi Hagai.

    11. Membangkitkan semangat: TUHAN memberikan semangat kepada Zerubabel, Yosua, dan seluruh umat Israel untuk memulai pembangunan kembali Bait TUHAN.

    12. Hari kedua puluh empat, bulan keenam, tahun kedua pemerintahan Raja Darius: Tanggal dimulainya pekerjaan pembangunan Bait TUHAN oleh umat Israel.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Hagai pasal 1:

    1. Apa yang menjadi latar belakang sejarah dari Kitab Hagai pasal 1?
    2. Mengapa bangsa Israel menganggap bahwa belum tiba waktunya untuk membangun kembali Bait TUHAN?
    3. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui Nabi Hagai kepada bangsa Israel?
    4. Bagaimana bangsa Israel merespons pesan TUHAN melalui Nabi Hagai?
    5. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara menabur banyak tetapi menuai sedikit dalam konteks Kitab Hagai pasal 1?
    6. Mengapa Bait TUHAN yang tetap dalam keadaan runtuh dapat mempengaruhi hasil usaha dan kehidupan sehari-hari bangsa Israel?
    7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memprioritaskan pekerjaan TUHAN dalam hidup kita?
    8. Bagaimana semangat Zerubabel, Yosua, dan seluruh bangsa Israel dipulihkan oleh TUHAN untuk membangun kembali Bait TUHAN?
    9. Apa pesan yang dapat kita ambil dari Kitab Hagai pasal 1 dalam konteks kehidupan Kristen saat ini?
    10. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Kitab Hagai pasal 1 dalam kehidupan kita sehari-hari?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Hagai pasal 1.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 1 Kitab Hagai, ada beberapa pelajaran yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Prioritaskan Bait Allah: Dalam pasal ini, bangsa Israel sibuk membangun rumah mereka sendiri, tetapi Bait Allah tetap dalam keadaan runtuh. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah pentingnya memberikan prioritas kepada Bait Allah dalam hidup kita. Kita harus mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan dan membangun kerajaan-Nya di atas segala sesuatu yang lain.

    2. Perhatikan jalan-jalanmu: Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka telah menabur banyak tetapi menuai sedikit. Ini mengajarkan kita untuk memeriksa hidup kita dan melihat apakah kita hidup dengan bijaksana dan produktif. Kita harus memperhatikan bagaimana kita menggunakan waktu, sumber daya, dan bakat yang Allah berikan kepada kita.

    3. Taat kepada firman Tuhan: Ketika bangsa Israel mendengarkan suara Tuhan dan perkataan Nabi Hagai, mereka menaati dan takut di hadapan Tuhan. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah pentingnya taat kepada firman Tuhan dan menghormati-Nya. Kita harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya dalam hidup kita.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahakuasa,
    Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Hagai. Ajarilah kami untuk memberikan prioritas kepada Bait-Mu dalam hidup kami. Bantu kami untuk hidup dengan bijaksana dan produktif, menggunakan waktu, sumber daya, dan bakat yang Engkau berikan kepada kami dengan cara yang menyenangkan bagi-Mu. Berikanlah kami kepatuhan dan ketakutan yang benar di hadapan-Mu, sehingga kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terima kasih karena Engkau selalu menyertai kami dan membangkitkan semangat kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
  • 5W1H:

    Analisis Hagai 1 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi pesan Tuhan melalui Nabi Hagai kepada bangsa Israel, khususnya Zerubabel dan Yosua, untuk membangun kembali Bait Allah.

    Who (Siapa):

    • Hagai: Nabi yang menyampaikan pesan Tuhan.
    • Zerubabel: Gubernur Yehuda, keturunan Daud, bertanggung jawab atas pembangunan Bait Allah.
    • Yosua: Imam Besar, bertanggung jawab atas pelayanan di Bait Allah.
    • Bangsa Israel: Penerima pesan Tuhan, yang telah kembali dari pembuangan di Babel.

    When (Kapan): Tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada bulan keenam, hari pertama dan kedua puluh empat.

    Where (Di mana): Yehuda, tempat Bait Allah berada.

    Why (Mengapa):

    • Bangsa Israel lebih mementingkan membangun rumah mereka sendiri daripada Bait Allah.
    • Tuhan menghukum mereka dengan kemarau dan kekurangan hasil panen.
    • Tuhan ingin mereka memprioritaskan pembangunan Bait Allah sebagai tanda kesetiaan dan ketaatan.

    How (Bagaimana):

    • Tuhan menegur bangsa Israel melalui Hagai.
    • Hagai menyampaikan pesan Tuhan dengan tegas dan jelas.
    • Tuhan menjanjikan berkat dan kemuliaan jika mereka membangun Bait Allah.
    • Bangsa Israel takut akan Tuhan dan mulai membangun Bait Allah.

    Kesimpulan:

    Hagai 1 menekankan pentingnya memprioritaskan Tuhan dan ketaatan kepada-Nya. Bangsa Israel diingatkan bahwa kesejahteraan mereka bergantung pada hubungan mereka dengan Tuhan. Membangun Bait Allah bukan hanya kewajiban, tetapi juga tanda penghormatan dan pengakuan akan kedaulatan Tuhan.
  • Ringkasan: Pasal 2 dari Kitab Hagai berisi pesan dari TUHAN kepada Zerubabel, Yosua, dan sisa bangsa Israel. TUHAN mengingatkan mereka tentang kemuliaan Bait Allah yang dahulu dan memotivasi mereka untuk bekerja dengan kuat karena TUHAN menyertai mereka. TUHAN berjanji akan mengguncangkan langit dan bumi, memenuhi Bait Allah dengan kemuliaan, dan memberikan kedamaian. Hagai juga bertanya kepada para imam tentang hukum kekudusan dan kekenajisan, dan TUHAN menyatakan bahwa segala usaha dan persembahan yang dilakukan oleh umat ini adalah najis. TUHAN menghajar mereka dengan hama, jamur, dan hujan es karena mereka tidak berbalik kepada-Nya. Namun, TUHAN berjanji untuk memberkati mereka mulai dari hari ini jika mereka setia kepada-Nya. TUHAN juga berbicara kepada Zerubabel bahwa Ia akan mengguncangkan kerajaan-kerajaan dan memilihnya sebagai hamba-Nya.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Hagai terdiri dari empat pasal dan ditulis oleh nabi Hagai. Pasal 2 berbicara tentang pesan yang diberikan oleh Hagai kepada umat Israel setelah mereka mulai membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.

    Latar belakang historisnya adalah setelah umat Israel kembali dari pembuangan di Babel, mereka mulai membangun kembali Bait Allah yang hancur. Namun, mereka mengalami kesulitan dan kelesuan dalam proyek tersebut.

    Dalam konteks budaya, umat Israel saat itu hidup di bawah kekuasaan Persia. Mereka juga terpengaruh oleh budaya dan agama di sekitar mereka.

    Secara literatur, Kitab Hagai termasuk dalam kategori nubuat dan termasuk dalam bagian nabi-nabi kecil dalam Perjanjian Lama.

    Dalam konteks teologis, pesan Hagai menekankan pentingnya memprioritaskan pembangunan Bait Allah dan mengutamakan hubungan dengan-Nya. Hagai juga mengingatkan umat Israel tentang pentingnya taat kepada Allah dan menunjukkan bahwa Allah akan memberkati mereka jika mereka setia.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Hagai mengingatkan umat Israel tentang keadaan Bait Allah yang hancur dan mengecam ketidaksetiaan mereka. Dia juga mengingatkan mereka tentang konsekuensi dari ketidaktaatan dan mengajak mereka untuk membangun kembali Bait Allah dengan semangat yang baru.

    Dengan demikian, pasal 2 dari Kitab Hagai berbicara tentang pesan Hagai kepada umat Israel untuk tetap setia kepada Allah dan memprioritaskan pembangunan Bait Allah.
  • Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Hagai pasal 2:

    1. Dorongan untuk membangun kembali Bait Allah (Hagai 2:3-5)
     - Hagai mengingatkan umat Israel tentang kemuliaan Bait Allah yang dahulu dan memotivasi mereka untuk membangun kembali Bait itu.

    2. Janji kehadiran Allah (Hagai 2:4-5)
     - Allah menjanjikan kehadiran-Nya yang kuat kepada Zerubabel, Yosua, dan seluruh umat Israel dalam usaha mereka membangun kembali Bait Allah.

    3. Allah akan mengguncangkan segala bangsa (Hagai 2:6-7)
     - Allah berjanji akan mengguncangkan langit, bumi, lautan, dan daratan serta mengguncangkan segala bangsa untuk memenuhi Bait Allah dengan kemuliaan-Nya.

    4. Allah memiliki segala kekayaan (Hagai 2:8)
     - Allah menyatakan bahwa perak dan emas adalah milik-Nya, dan kemuliaan Bait yang terakhir akan lebih besar daripada yang sebelumnya.

    5. Kedamaian akan diberikan di Bait Allah (Hagai 2:9)
     - Allah berjanji akan memberikan kedamaian di Bait Allah dan memenuhinya dengan kemuliaan-Nya.

    6. Pertanyaan tentang kekudusan (Hagai 2:10-14)
     - Hagai mengajukan pertanyaan kepada para imam tentang hukum kekudusan terkait dengan menyentuh barang-barang suci. Para imam menjawab bahwa barang yang najis akan menjadikan yang lainnya najis.

    7. Hukuman atas ketidaksetiaan umat Israel (Hagai 2:15-17)
     - Allah menghukum umat Israel dengan hama, jamur, dan bencana alam karena mereka tidak berbalik kepada-Nya.

    8. Janji berkat Allah (Hagai 2:18-19)
     - Allah menjanjikan berkat-Nya kepada umat Israel mulai dari hari kedua puluh empat bulan kesembilan, ketika dasar Bait Allah didirikan.

    9. Janji pengangkatan Zerubabel (Hagai 2:20-23)
     - Allah berjanji akan mengguncangkan langit dan bumi, memusnahkan kekuatan bangsa-bangsa, dan mengangkat Zerubabel sebagai hamba-Nya yang terpilih.

    Sumber: Kitab Hagai pasal 2
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Nabi Hagai
    - Zerubabel anak Sealtiel, gubernur Yehuda
    - Yosua anak Yozadak, Imam Besar

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Mesir
    - Bait TUHAN
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Hagai pasal 2 adalah:

    1. Firman TUHAN: Firman TUHAN adalah pesan yang diberikan oleh Allah kepada nabi Hagai untuk disampaikan kepada umat-Nya.
    2. Zerubabel: Zerubabel adalah gubernur Yehuda yang ditugaskan untuk memimpin pembangunan kembali Bait Allah.
    3. Yosua: Yosua adalah Imam Besar yang juga terlibat dalam pembangunan Bait Allah.
    4. Bait Allah: Bait Allah adalah tempat ibadah yang sedang dibangun kembali oleh umat Israel setelah kembali dari pembuangan di Babel.
    5. Kemuliaan Bait: Kemuliaan Bait adalah kehadiran Allah yang akan memenuhi Bait Allah dengan kemuliaan-Nya.
    6. Perak dan emas: Perak dan emas adalah harta yang dimiliki oleh Allah dan akan digunakan untuk membangun Bait Allah.
    7. Kedamaian: Allah berjanji akan memberikan kedamaian kepada umat-Nya jika mereka taat dan membangun Bait Allah.
    8. Hukum kekudusan: Para imam ditanya tentang hukum kekudusan terkait makanan yang terkena daging kudus atau najis.
    9. Najis: Segala yang terkena najis akan menjadi najis, termasuk usaha dan persembahan umat Israel yang tidak dilakukan dengan tulus hati.
    10. Hama dan bencana: Allah telah menghajar umat-Nya dengan hama, jamur, dan hujan es karena mereka tidak berbalik kepada-Nya.
    11. Benih dan buah: Allah menjanjikan berkat-Nya jika umat-Nya tetap setia dan berbuah dalam usaha mereka.
    12. Zerubabel sebagai cincin meterai: Allah akan mengangkat Zerubabel sebagai tanda pemilihan-Nya dan memberikan kekuasaan kepadanya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami Kitab Hagai pasal 2:

    1. Dalam pasal ini, apa yang dikatakan TUHAN kepada Zerubabel, Yosua, dan sisa bangsa itu? Apa pesan yang ingin disampaikan TUHAN kepada mereka?
    2. Bagaimana reaksi Zerubabel, Yosua, dan sisa bangsa itu terhadap pesan TUHAN? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?
    3. Apa yang dikatakan TUHAN tentang Bait Allah dalam pasal ini? Mengapa Bait yang akan datang akan memiliki kemuliaan yang lebih besar daripada yang sebelumnya?
    4. Apa yang dikatakan TUHAN tentang perak dan emas? Apa artinya bagi kita sebagai umat Allah?
    5. Mengapa TUHAN mengguncangkan langit dan bumi, dan menggulingkan takhta kerajaan-kerajaan? Apa yang ingin disampaikan TUHAN melalui hal ini?
    6. Apa yang dikatakan TUHAN tentang hukum kekudusan dalam pasal ini? Apa yang dapat kita pelajari dari pertanyaan Hagai kepada para imam?
    7. Bagaimana TUHAN menghukum umat-Nya karena ketidaksetiaan mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman ini?
    8. Apa yang dikatakan TUHAN tentang berkat-Nya dalam pasal ini? Bagaimana hal ini dapat menguatkan dan memberi harapan kepada umat-Nya?
    9. Apa yang dikatakan TUHAN tentang Zerubabel dan peran pentingnya dalam rencana-Nya? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan Kitab Hagai pasal 2 dengan lebih dalam.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 2 dari Kitab Hagai, terdapat beberapa pelajaran yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Jangan takut dan jadilah kuat: Allah mengingatkan Zerubabel, Yosua, dan seluruh umat Israel untuk tidak takut dan menjadi kuat. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup.

    2. Allah menyertai kita: Allah menjanjikan bahwa Roh-Nya akan tetap berada di tengah-tengah umat-Nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Kita tidak perlu takut atau merasa sendiri karena Allah ada bersama kita.

    3. Allah akan memberikan kemuliaan: Allah berjanji untuk memenuhi Bait-Nya dengan kemuliaan yang lebih besar daripada sebelumnya. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki harapan dan keyakinan bahwa Allah akan memberikan kemuliaan-Nya dalam hidup kita.

    4. Ketaatan dan pengudusan: Allah mengingatkan umat-Nya tentang pentingnya ketaatan dan pengudusan. Allah menunjukkan bahwa jika umat-Nya hidup dalam ketaatan dan pengudusan, maka Dia akan memberkati mereka.

    Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

    1. Berdoa untuk keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup.
    2. Berdoa agar kita selalu menyadari kehadiran Allah yang menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.
    3. Berdoa untuk pengalaman kemuliaan Allah dalam hidup kita, baik dalam pelayanan, pekerjaan, atau hubungan kita dengan orang lain.
    4. Berdoa agar kita selalu hidup dalam ketaatan dan pengudusan, sehingga kita dapat mengalami berkat dan kehadiran Allah dalam hidup kita.

    Semoga pelajaran dari pasal ini dapat memberkati dan menginspirasi hidup kita dalam mengikuti kehendak Allah.
  • 5W1H:

    Analisis Hagai 2 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi dua pesan Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Hagai kepada bangsa Israel, khususnya Zerubabel, Yosua, dan sisa bangsa yang kembali dari pembuangan di Babel.

    Who (Siapa):

    • Hagai: Nabi yang menyampaikan pesan Tuhan.
    • Zerubabel: Gubernur Yehuda, keturunan Daud, yang memimpin pembangunan kembali Bait Allah.
    • Yosua: Imam Besar yang bertanggung jawab atas pelayanan di Bait Allah.
    • Sisa bangsa: Bangsa Israel yang kembali dari pembuangan di Babel.

    When (Kapan):

    • Pesan pertama: Bulan ketujuh, hari kedua puluh satu.
    • Pesan kedua: Bulan kesembilan, hari kedua puluh empat, tahun kedua pemerintahan Raja Darius.

    Where (Di mana): Yerusalem, di lokasi pembangunan kembali Bait Allah.

    Why (Mengapa):

    • Pesan pertama: Untuk mendorong bangsa Israel agar tetap semangat membangun kembali Bait Allah, meskipun hasilnya tampak kecil dan tidak semulia Bait Allah yang pertama. Tuhan berjanji akan menyertai mereka dan memuliakan Bait Allah yang baru ini melebihi yang sebelumnya.
    • Pesan kedua: Untuk menunjukkan bahwa ketidaksetiaan dan ketidaktaatan bangsa Israel telah mencemari hidup mereka dan pekerjaan mereka, termasuk pembangunan Bait Allah. Tuhan menegur mereka atas dosa-dosa mereka dan mendorong mereka untuk bertobat agar menerima berkat-Nya.

    How (Bagaimana):

    • Tuhan berbicara melalui Nabi Hagai.
    • Tuhan menggunakan analogi daging kudus dan mayat untuk menjelaskan konsep kekudusan dan kenajisan.
    • Tuhan menunjukkan kuasa-Nya melalui bencana alam (hama, jamur, hujan es) dan janji-Nya untuk mengguncangkan langit dan bumi.
    • Tuhan memberikan janji pemulihan dan berkat kepada Zerubabel dan bangsa Israel jika mereka bertobat dan setia kepada-Nya.

    Kesimpulan:

    Hagai 2 menekankan pentingnya membangun kembali Bait Allah dan mengingatkan bangsa Israel bahwa kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan adalah kunci untuk menerima berkat-Nya. Meskipun menghadapi kesulitan dan kekecewaan, Tuhan berjanji untuk menyertai dan memuliakan mereka jika mereka tetap setia kepada-Nya.
  • Ringkasan: Pasal 1 dari Kitab Zakharia dimulai dengan firman TUHAN kepada nabi Zakharia, menyatakan bahwa TUHAN sangat murka kepada nenek moyang mereka karena mereka tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan-Nya. TUHAN mengingatkan mereka untuk kembali kepada-Nya dan berbalik dari jalan-jalan jahat mereka. Nabi Zakharia melihat sebuah penglihatan di mana seorang laki-laki menunggang kuda merah di antara pohon-pohon murad, dan ada kuda merah, cokelat kemerahan, dan putih di belakangnya. Malaikat menjelaskan bahwa mereka adalah utusan TUHAN yang telah menjelajahi bumi dan melaporkan bahwa seluruh bumi tetap aman dan tenang. Malaikat juga bertanya kepada TUHAN sampai kapan Ia tidak akan berbelaskasihan kepada Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang telah mengalami murka selama tujuh puluh tahun. TUHAN memberikan firman-Nya yang menghibur, menyatakan bahwa Ia akan kembali dengan belas kasihan kepada Yerusalem dan akan membangun kembali rumah-Nya di sana. Kota-kota akan berlimpah dengan kemakmuran dan TUHAN akan menghibur Sion dan memilih Yerusalem lagi. Nabi Zakharia juga melihat empat tanduk yang melambangkan kekuatan yang telah menyerang Yehuda, Israel, dan Yerusalem. Namun, TUHAN akan mengirim empat tukang besi untuk menggetarkan mereka dan melemparkan tanduk-tanduk bangsa-bangsa yang telah menyerang tanah Yehuda.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Zakharia adalah salah satu kitab dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Penulisnya adalah nabi Zakharia, yang hidup pada abad ke-6 SM, setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel.

    Konteks historis dari Kitab Zakharia adalah setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, mereka sedang membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci yang hancur. Zakharia menerima wahyu dari Tuhan untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan instruksi kepada umat Israel dalam proses pembangunan ini.

    Konteks budaya dari Kitab Zakharia adalah pada masa itu, bangsa Israel hidup di bawah kekuasaan Persia. Mereka menghadapi tantangan dalam membangun kembali kota dan Bait Suci mereka, serta menghadapi tekanan dari bangsa-bangsa sekitarnya.

    Konteks literatur dari Kitab Zakharia adalah bahwa kitab ini termasuk dalam kumpulan kitab-kitab nabi-nabi kecil dalam Alkitab. Gaya tulisan Zakharia menggunakan bahasa puisi dan gambaran simbolis yang khas dalam nubuat-nubuatnya.

    Konteks teologis dari Kitab Zakharia adalah bahwa Zakharia menerima wahyu dari Tuhan untuk menyampaikan pesan-pesan tentang pemulihan, pertobatan, dan pengharapan bagi umat Israel. Kitab ini juga mengandung nubuat-nubuat tentang Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya yang akan didirikan.

    Dengan demikian, latar belakang dari pasal 1 Kitab Zakharia adalah pada masa pembangunan kembali Yerusalem dan Bait Suci setelah pembuangan di Babel, di bawah kekuasaan Persia, dengan pesan-pesan penghiburan, dorongan, dan instruksi dari Tuhan melalui nabi Zakharia.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Zakharia Pasal 1:

    1. Murka dan panggilan untuk bertobat (Zakharia 1:2-4)
     - TUHAN murka kepada nenek moyang dan memanggil mereka untuk kembali kepada-Nya.
    - Ayat referensi: Zakharia 1:2-4

    2. Ketidakpatuhan nenek moyang (Zakharia 1:4-6)
     - Nenek moyang tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan firman TUHAN.
    - Ayat referensi: Zakharia 1:4-6

    3. Penglihatan laki-laki dan kuda (Zakharia 1:7-17)
     - Zakharia melihat penglihatan seorang laki-laki menunggang kuda merah, cokelat kemerahan, dan putih.
    - Ayat referensi: Zakharia 1:7-17

    4. Pertanyaan Zakharia tentang arti penglihatan (Zakharia 1:18-19)
     - Zakharia bertanya kepada malaikat tentang arti penglihatan tersebut.
    - Ayat referensi: Zakharia 1:18-19

    5. Belas kasihan TUHAN terhadap Yerusalem (Zakharia 1:12-17, 20-21)
     - TUHAN berfirman bahwa Ia akan kembali dengan belas kasihan kepada Yerusalem dan memilihnya lagi.
    - Ayat referensi: Zakharia 1:12-17, 20-21

    6. Tanduk-tanduk yang menyerakkan Yehuda (Zakharia 1:18-21)
     - Zakharia melihat tanduk-tanduk yang telah menyerakkan Yehuda, tetapi akan digetarkan oleh orang-orang yang datang.
    - Ayat referensi: Zakharia 1:18-21
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Zakharia (Nabi Zakharia, anak Berekhya, anak Ido)
    - Darius (penguasa pada saat itu)
    - Nenek moyang (nenek moyang yang tidak mendengarkan firman TUHAN)
    - Para nabi sebelumnya (para nabi yang telah berseru kepada nenek moyang)Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Yerusalem (kota yang TUHAN cemburu dan akan kembali kepadanya)
    - Sion (tempat yang TUHAN cemburu dan akan menghibur)
    - Kota-kota Yehuda (kota-kota yang akan berlimpah dengan kemakmuran)
    - Tanah Yehuda (tanah yang telah diserakkan oleh tanduk-tanduk para bangsa)
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Zakharia, Pasal 1:

    1. Bulan ke-8 dalam tahun ke-2 pemerintahan Darius: Waktu di mana firman TUHAN datang kepada Nabi Zakharia.
    2    . Murka: TUHAN sangat murka kepada nenek moyang umat-Nya.
    3. Kembalilah kepada-Ku: TUHAN memerintahkan umat-Nya untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
    4. Jalan-jalanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang jahat: Umat-Nya diminta untuk meninggalkan kejahatan dan hidup sesuai dengan kehendak TUHAN.
    5. Nabi-nabi sebelumnya: Para nabi yang telah menyampaikan firman TUHAN kepada nenek moyang umat-Nya.
    6. Tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan: Nenek moyang umat-Nya tidak mau mendengarkan dan memperhatikan peringatan TUHAN.
    7. Hari ke-24 dalam bulan ke-11, bulan Syebat: Waktu di mana firman TUHAN datang kepada Nabi Zakharia untuk kedua kalinya.
    8. Laki-laki menunggang kuda merah: Penglihatan Nabi Zakharia tentang seorang laki-laki menunggang kuda merah.
    9. Pohon-pohon murad: Tempat di mana laki-laki tersebut berdiri.
    10. Kuda merah, cokelat kemerahan, dan putih: Kuda-kuda yang ada di belakang laki-laki tersebut.
    11. Malaikat: Malaikat yang berbicara dengan Nabi Zakharia dan menjelaskan arti penglihatannya.
    12. Yerusalem dan kota-kota Yehuda: TUHAN merasa cemburu terhadap Yerusalem dan Sion, dan berencana untuk kembali dan membangun rumah-Nya di sana.
    13. Bangsa-bangsa yang merasa tenteram: TUHAN sangat murka terhadap bangsa-bangsa yang membantu menimbulkan kejahatan.
    14. Kota-kota-Ku: TUHAN berjanji bahwa kota-kota-Nya akan berlimpah dengan kemakmuran.
    15. Empat tanduk: Simbol dari kekuatan yang telah menyerang Yehuda, Israel, dan Yerusalem.
    16. Empat tukang besi: Simbol dari kekuatan yang akan mengalahkan dan menghancurkan tanduk-tanduk tersebut.

    Kata kunci: waktu, murka, kembali, jalan-jalan jahat, nabi-nabi, penglihatan, malaikat, Yerusalem, bangsa-bangsa, kota-kota, tanduk, tukang besi.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui nabi Zakharia dalam pasal ini?
    2. Mengapa TUHAN sangat murka kepada nenek moyang bangsa Israel?
    3. Bagaimana reaksi nenek moyang bangsa Israel terhadap seruan para nabi sebelumnya untuk bertobat?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman nenek moyang bangsa Israel dalam hubungan mereka dengan TUHAN?
    5. Mengapa TUHAN merasa cemburu terhadap Yerusalem dan Sion?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Apa arti dari penglihatan Zakharia tentang laki-laki yang menunggang kuda merah dan kuda-kuda lainnya?
    2. Mengapa malaikat TUHAN bertanya sampai kapan TUHAN tidak berbelaskasihan kepada Yerusalem dan kota-kota Yehuda?
    3. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter TUHAN dari firman-Nya kepada Zakharia?
    4. Bagaimana penggenapan janji-janji TUHAN terhadap Yerusalem dan kota-kota-Nya dapat memberikan penghiburan bagi umat-Nya?
    5. Apa yang dapat kita pelajari dari penglihatan Zakharia tentang tanduk-tanduk yang menyerakkan Yehuda dan tukang besi yang datang untuk menggetarkan mereka?

    Hal Menarik:
    1. Perhatikan bagaimana TUHAN mengingatkan nenek moyang bangsa Israel tentang pentingnya bertobat dan kembali kepada-Nya.
    2. Penglihatan Zakharia tentang laki-laki yang menunggang kuda merah dan kuda-kuda lainnya memberikan gambaran tentang pengawasan dan perlindungan TUHAN terhadap umat-Nya.
    3. Firman TUHAN yang mengungkapkan kecemburuan-Nya terhadap Yerusalem dan Sion menunjukkan betapa besar kasih dan perhatian-Nya terhadap umat-Nya.
    4. Penggenapan janji-janji TUHAN terhadap Yerusalem dan kota-kota-Nya menunjukkan kesetiaan-Nya dalam memenuhi janji-Nya.
    5. Penglihatan tentang tanduk-tanduk yang menyerakkan Yehuda dan tukang besi yang datang untuk menggetarkan mereka menggambarkan hukuman yang akan diberikan TUHAN kepada musuh-musuh umat-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 1 Kitab Zakharia, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya pertobatan: Allah memanggil nenek moyang Israel untuk kembali kepada-Nya dan meninggalkan jalan-jalan jahat mereka. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya pertobatan dalam hidup kita. Kita perlu selalu memeriksa hati dan tindakan kita, dan jika kita menyimpang dari kehendak Allah, kita harus segera bertobat dan kembali kepada-Nya.

    2. Allah adalah murah hati dan penuh belas kasihan: Meskipun Allah murka kepada nenek moyang Israel, Dia tetap menawarkan belas kasihan dan pengampunan kepada mereka. Ini mengajarkan kita bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih dan siap untuk mengampuni kita jika kita bertobat dan kembali kepada-Nya.

    3. Allah memiliki rencana pemulihan: Allah berjanji untuk membangun kembali Yerusalem dan menghibur Sion. Ini mengajarkan kita bahwa Allah memiliki rencana pemulihan dan pemulihan bagi umat-Nya. Kita dapat percaya bahwa Allah akan memulihkan dan menghibur kita dalam setiap situasi yang sulit.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Maha Kuasa,
    Terima kasih atas firman-Mu yang mengingatkan kami akan pentingnya pertobatan dan kembali kepada-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami dan bantu kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Bangunlah kembali hidup kami yang hancur dan hiburkanlah hati kami yang terluka. Kami percaya bahwa Engkau memiliki rencana pemulihan bagi kami. Amin.
  • 5W1H:

    Analisis Zakharia Pasal 1 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Zakharia kepada bangsa Israel. Pesan utamanya adalah seruan untuk bertobat dan janji pemulihan bagi Yerusalem.

    Who (Siapa):

    • Zakharia: Nabi yang menerima dan menyampaikan firman Tuhan.
    • Bangsa Israel: Penerima pesan Tuhan, yang telah berpaling dari-Nya.
    • Tuhan: Sumber pesan dan pemberi janji pemulihan.
    • Malaikat: Perantara yang menjelaskan penglihatan Zakharia.
    • Empat tanduk: Melambangkan kekuatan yang telah menyerakkan Yehuda, Israel, dan Yerusalem.
    • Empat tukang besi: Melambangkan kekuatan yang akan datang untuk menghancurkan tanduk-tanduk tersebut.

    When (Kapan):

    • Bulan ke-8, tahun ke-2 pemerintahan Darius (untuk pesan pertama).
    • Hari ke-24, bulan ke-11 (Syebat), tahun ke-2 pemerintahan Darius (untuk penglihatan).

    Where (Di mana): Tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar di Yehuda, mengingat konteks pesan ditujukan kepada bangsa Israel.

    Why (Mengapa):

    • Tuhan murka kepada bangsa Israel karena mereka tidak mendengarkan firman-Nya dan terus melakukan kejahatan.
    • Tuhan ingin bangsa Israel bertobat dan kembali kepada-Nya.
    • Tuhan berjanji untuk memulihkan Yerusalem dan mengembalikan kejayaannya.

    How (Bagaimana):

    • Tuhan menyampaikan pesan-Nya melalui Nabi Zakharia.
    • Zakharia menerima penglihatan yang menjelaskan kondisi bangsa Israel dan rencana Tuhan.
    • Tuhan akan menggunakan kekuatan-Nya untuk menghancurkan kekuatan yang telah menghancurkan Yehuda, Israel, dan Yerusalem.
    • Tuhan akan membangun kembali Yerusalem dan memulihkan kota-kota Yehuda.

    Kesimpulan: Pasal 1 Zakharia merupakan panggilan untuk bertobat bagi bangsa Israel dan janji pemulihan dari Tuhan. Pesan ini menunjukkan kasih dan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya, meskipun mereka telah berdosa. Tuhan menginginkan mereka untuk kembali kepada-Nya dan menerima berkat-berkat yang telah dijanjikan.

  • Ringkasan: Dalam pasal 4 Kitab Zakharia, Zakharia melihat sebuah penglihatan di mana ada sebuah kaki dian yang terbuat dari emas, dengan tujuh pelita dan tujuh corong di atasnya. Ada juga dua pohon zaitun di dekatnya. Zakharia bertanya kepada malaikat tentang arti dari penglihatan ini, dan malaikat menjawab bahwa penglihatan ini adalah firman TUHAN kepada Zerubabel. Firman TUHAN menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Zerubabel dalam membangun Bait Suci bukanlah dengan kekuatan manusia, tetapi oleh Roh TUHAN. Malaikat juga menjelaskan bahwa kedua pohon zaitun tersebut adalah dua laki-laki yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Zakharia adalah salah satu kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama. Pasal 4 dari Kitab Zakharia berbicara tentang penglihatan kedua yang diterima oleh nabi Zakharia.

    Secara historis, pasal ini ditulis pada masa pascapembuangan Babel ketika umat Israel sedang membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Pasal ini mencerminkan situasi politik dan sosial pada saat itu, di mana umat Israel menghadapi tantangan dan hambatan dalam membangun kembali Bait Allah.

    Dalam konteks budaya, pasal ini mencerminkan kehidupan masyarakat Yahudi pada masa itu, di mana mereka berusaha mempertahankan identitas dan keyakinan mereka di tengah pengaruh budaya asing.

    Secara literatur, pasal ini mengandung penglihatan-penglihatan simbolis yang diterima oleh Zakharia. Penglihatan ini menggunakan gambaran-gambaran seperti lampu minyak, pohon zaitun, dan dua pohon zaitun untuk menyampaikan pesan-pesan teologis.

    Sebelum pasal 4, dalam pasal 3, Zakharia menerima penglihatan pertama yang berhubungan dengan pemulihan Yosua, imam besar, yang melambangkan pemulihan spiritual umat Israel. Penglihatan ini menekankan pentingnya kesucian dan pemurnian dalam ibadah.

    Dalam pasal 4, Zakharia menerima penglihatan kedua yang berhubungan dengan pemulihan Zerubabel, gubernur Yehuda, yang melambangkan pemulihan politik dan sosial umat Israel. Penglihatan ini menekankan bahwa pemulihan tersebut tidak akan terjadi melalui kekuatan manusia, tetapi melalui kuasa Roh Allah.

    Secara teologis, pasal ini mengajarkan bahwa pemulihan dan pembangunan yang sejati hanya mungkin terjadi dengan kuasa Allah. Pasal ini juga menekankan pentingnya iman, kesetiaan, dan ketaatan umat Allah dalam menghadapi tantangan dan hambatan.

    Dengan demikian, pasal 4 dari Kitab Zakharia memberikan dorongan dan pengharapan kepada umat Israel untuk terus membangun dan memulihkan Bait Allah, serta mengingatkan mereka akan pentingnya bergantung sepenuhnya kepada kuasa Allah dalam segala hal.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Zakharia Pasal 4:

    1. Penglihatan kaki dian yang terbuat dari emas (Zakharia 4:2-3)
     - Kaki dian yang terbuat dari emas melambangkan kekuasaan dan kemuliaan Allah.
    - Menunjukkan bahwa Allah hadir dan bekerja di tengah-tengah umat-Nya.

    2. Tujuh pelita dengan tujuh corong (Zakharia 4:2-3)
     - Pelita dan corong melambangkan Roh Kudus dan pemberitaan firman Allah.
    - Menunjukkan bahwa Roh Kudus memberikan penerangan dan kuasa untuk mewartakan firman-Nya.

    3. Dua pohon zaitun di dekat kaki dian (Zakharia 4:3)
     - Pohon zaitun melambangkan dua pemimpin, yaitu Zerubabel dan Yosua.
    - Menunjukkan bahwa Allah akan memberikan kuasa dan keberkatan-Nya kepada pemimpin-pemimpin ini.

    4. Firman TUHAN kepada Zerubabel (Zakharia 4:6-7)
     - Allah menegaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan bukanlah dengan kegagahan atau kekuatan manusia, tetapi oleh Roh-Nya.
    - Menunjukkan bahwa Allah akan memberikan kekuatan dan bantuan-Nya dalam membangun Bait Suci.

    5. Tangan Zerubabel yang meletakkan dasar Bait (Zakharia 4:9)
     - Allah memastikan bahwa Zerubabel akan menyelesaikan pekerjaan membangun Bait Suci.
    - Menunjukkan bahwa Allah akan memampukan dan memperhatikan pekerjaan yang dilakukan oleh pemimpin-Nya.

    6. Mata TUHAN yang menjelajahi seluruh bumi (Zakharia 4:10)
     - Mata TUHAN melambangkan pengawasan dan pemeliharaan-Nya yang menyeluruh.
    - Menunjukkan bahwa Allah melihat dan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di seluruh bumi.

    7. Dua laki-laki yang diurapi (Zakharia 4:14)
     - Dua laki-laki yang diurapi melambangkan Zerubabel dan Yosua sebagai pemimpin yang diurapi oleh Allah.
    - Menunjukkan bahwa Allah telah mengangkat dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin ini untuk tugas-Nya.

    Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam Kitab Zakharia Pasal 4. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca dan mempelajari seluruh pasal tersebut.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Zakharia: Nabi yang menerima penglihatan ini dari malaikat.
    - Malaikat: Malaikat yang berbicara dengan Zakharia dan memberikan penglihatan kepadanya.
    - Zerubabel: Pemimpin bangsa Israel yang akan membangun kembali Bait Allah.

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Bait Allah: Tempat ibadah yang akan dibangun kembali oleh Zerubabel.
    - Gunung yang besar: Menggambarkan kekuatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh Zerubabel dalam membangun kembali Bait Allah.
    - Tanah yang rata: Gunung yang besar akan menjadi tanah yang rata di hadapan Zerubabel, menunjukkan bahwa Allah akan mempermudah pekerjaan Zerubabel.
    - Seluruh bumi: Mata TUHAN yang menjelajahi seluruh bumi, menggambarkan kehadiran dan pengawasan-Nya yang meluas.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Zakharia pasal 4 adalah sebagai berikut:

    1. Malaikat: Malaikat adalah makhluk rohani yang sering muncul dalam Alkitab sebagai perantara antara Allah dan manusia.

    2. Kaki dian: Kaki dian yang terbuat dari emas melambangkan kekuasaan dan kemuliaan Allah.

    3. Tujuh pelita: Pelita-pelita ini melambangkan Roh Kudus yang memberikan terang dan kehidupan.

    4. Pohon zaitun: Pohon zaitun melambangkan keberkahan dan kehadiran Allah.

    5. Zerubabel: Zerubabel adalah seorang pemimpin yang dipilih oleh Allah untuk membangun kembali Bait Allah.

    6. Batu utama: Batu utama melambangkan Yesus Kristus sebagai dasar dan pusat gereja.

    7. Mata TUHAN: Mata TUHAN melambangkan pengawasan dan kehadiran-Nya yang meliputi seluruh bumi.

    8. Dua laki-laki yang diurapi: Dua laki-laki yang diurapi melambangkan para pemimpin rohani yang berdiri di hadapan Allah.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari penglihatan Zakharia tentang kaki dian yang terbuat dari emas dan pelita-pelita yang ada di sekitarnya?
    2. Mengapa Zakharia tidak mengerti arti dari penglihatan tersebut? Apakah ada pesan yang ingin disampaikan oleh malaikat kepada Zakharia melalui ketidaktahuannya?
    3. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan TUHAN bahwa Bait Allah akan selesai dibangun bukan dengan kegagahan dan kekuatan manusia, tetapi oleh Roh-Nya sendiri?
    4. Mengapa Zakharia bertanya tentang arti kedua pohon zaitun yang ada di sebelah kaki dian? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh malaikat melalui penglihatan ini?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana penglihatan Zakharia tentang kaki dian yang terbuat dari emas dan pelita-pelita dapat menginspirasi kita dalam membangun gereja dan memuliakan Allah?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan TUHAN bahwa Bait Allah akan selesai dibangun oleh Roh-Nya sendiri? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi persepsi kita tentang kekuatan dan kegagahan manusia dalam melayani Tuhan?
    3. Mengapa kedua pohon zaitun di sebelah kaki dian memiliki arti yang penting dalam penglihatan ini? Bagaimana hal ini dapat menggambarkan peran dan tugas Zerubabel dalam membangun Bait Allah?
    4. Bagaimana penglihatan ini dapat menguatkan iman dan harapan kita dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam membangun dan memuliakan kerajaan Allah di dunia ini?

    Hal menarik terkait Kitab Zakharia pasal 4:
    1. Penglihatan kaki dian yang terbuat dari emas dan pelita-pelita yang ada di sekitarnya menggambarkan kemuliaan dan kehadiran Allah yang memimpin dan memberikan terang dalam membangun Bait-Nya.
    2. Pesan bahwa Bait Allah akan selesai dibangun oleh Roh-Nya sendiri mengajarkan kita untuk mengandalkan kuasa dan pimpinan Roh Kudus dalam pelayanan kita, bukan hanya mengandalkan kekuatan dan kegagahan manusia.
    3. Kedua pohon zaitun yang ada di sebelah kaki dian melambangkan dua laki-laki yang diurapi, yang berdiri di dekat Tuhan semesta bumi. Hal ini dapat menggambarkan peran dan tugas para pemimpin rohani dalam membangun dan memuliakan kerajaan Allah di dunia ini.
    4. Penglihatan ini mengajarkan kita untuk tidak meremehkan hal-hal kecil atau awal yang tampak remeh dalam pelayanan kita, karena Allah dapat menggunakan hal-hal tersebut untuk melakukan pekerjaan-Nya yang besar dan ajaib.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 4 Kitab Zakharia, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kekuatan Roh Allah: Firman Tuhan kepada Zerubabel mengingatkan kita bahwa pekerjaan yang dilakukan bukanlah dengan kegagahan atau kekuatan manusia, tetapi oleh Roh Allah. Hal ini mengajarkan kita untuk bergantung sepenuhnya pada kuasa dan pimpinan Roh Kudus dalam setiap tugas dan pelayanan yang kita lakukan.

    2. Ketaatan dan ketekunan: Zerubabel adalah seorang pemimpin yang taat dan tekun dalam membangun Bait Allah. Meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan, dia tidak menyerah dan terus melanjutkan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia dan gigih dalam melaksanakan panggilan Tuhan dalam hidup kita.

    3. Penggenapan janji Tuhan: Tuhan menegaskan bahwa tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Bait Allah dan akan menyelesaikannya. Hal ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa Tuhan akan memenuhi janji-janji-Nya dalam hidup kita. Meskipun mungkin ada hambatan dan rintangan, Tuhan akan memberikan kekuatan dan bimbingan-Nya untuk melihat pekerjaan-Nya selesai.

    Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

    1. Berdoa untuk penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita, agar kita dapat melihat pekerjaan Tuhan selesai dan kemuliaan-Nya termanifestasi.

    2. Memohon kuasa dan pimpinan Roh Kudus dalam setiap tugas dan pelayanan yang kita lakukan, agar kita tidak bergantung pada kegagahan atau kekuatan manusia, tetapi sepenuhnya bergantung pada kuasa Allah.

    3. Memohon ketekunan dan keberanian untuk tetap setia dalam melaksanakan panggilan Tuhan, meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan.

    4. Memohon kebijaksanaan dan pengertian untuk memahami maksud Tuhan dalam setiap situasi dan tugas yang kita hadapi.

    5. Memohon kerendahan hati untuk mengakui bahwa segala kemampuan dan keberhasilan yang kita miliki berasal dari Tuhan semata, dan bukan dari diri kita sendiri.

    Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan melihat pekerjaan-Nya terlaksana dalam hidup kita.
  • 5W1H:

    Analisis Zakharia 4 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi penglihatan nabi Zakharia tentang sebuah kaki dian emas dengan tujuh pelita dan dua pohon zaitun. Penglihatan ini disertai dengan penjelasan dari malaikat tentang makna simbol-simbol tersebut.

    Who (Siapa):

    • Zakharia: Nabi yang menerima penglihatan dan bertanya tentang maknanya.
    • Malaikat: Utusan Tuhan yang menjelaskan makna penglihatan kepada Zakharia.
    • Zerubabel: Gubernur Yehuda yang berperan penting dalam pembangunan kembali Bait Allah.
    • Tuhan: Sumber pesan dan penglihatan, yang menekankan pentingnya Roh-Nya dalam menyelesaikan pekerjaan.

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, namun konteks kitab Zakharia menunjukkan bahwa penglihatan ini terjadi setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel dan sedang membangun kembali Bait Allah.

    Where (Di mana): Lokasi penglihatan tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan besar terjadi di Yerusalem, tempat pembangunan Bait Allah.

    Why (Mengapa): Penglihatan ini diberikan untuk:

    • Mendorong Zerubabel dan bangsa Israel: Tuhan meyakinkan mereka bahwa pembangunan Bait Allah akan berhasil, bukan dengan kekuatan manusia, tetapi dengan Roh Tuhan.
    • Menekankan pentingnya Roh Tuhan: Pesan utama adalah bahwa pekerjaan Tuhan akan terlaksana melalui Roh-Nya, bukan dengan kekuatan atau kegagalan manusia.
    • Memberikan harapan: Penglihatan ini memberikan harapan bagi bangsa Israel yang sedang menghadapi tantangan dalam membangun kembali Bait Allah.

    How (Bagaimana):

    • Melalui penglihatan simbolis: Tuhan menggunakan simbol-simbol seperti kaki dian, pelita, pohon zaitun, dan batu untuk menyampaikan pesan-Nya.
    • Melalui penjelasan malaikat: Malaikat menjelaskan makna simbol-simbol tersebut kepada Zakharia.
    • Melalui penegasan firman Tuhan: Pesan ditegaskan melalui firman Tuhan yang menyatakan bahwa Roh-Nya akan memampukan Zerubabel menyelesaikan pembangunan Bait Allah.

    Kesimpulan: Zakharia 4 merupakan pesan pengharapan dan dorongan bagi umat Tuhan yang sedang menghadapi tantangan. Pasal ini menekankan pentingnya mengandalkan Roh Tuhan dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya, bukan pada kekuatan manusia.

BaDeNo

Ezr 5
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Hag 1
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Hag 2
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Za 1
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Za 4
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

anak Israel | Anak perempuan Israel | Babel | bangsa Israel | Darius | Hagai | Ido | Israel | Kasdim | kaum Israel | Koresh | Nebukadnezar | orang Israel | orang-orang Israel | Sealtiel | seorang Ismael | seorang Israel | suku Israel | Syetar-Boznai | Tatnai | umat Israel | Ur-Kasdim | Yahudi | Yakub | Yehuda | Yerusalem | Yesua | Yido | Yosua | Yozadak | Zakharia | Zerubabel

Kamus Alkitab

Syetar-Boznai | Tatnai | Yehuda | Aram | Hagai | Mahkamah Agama | Penulis Peristiwa | Yesua | Zakharia | Zerubabel | Darius | Koresy | Yosua | Roh | Rumah Tuhan | Bait Suci Yang Kedua | Gambaran, Teladan Kristus | Kuasa Roh Kudus | Nabi | Rumah | Tembok, Pagar Atau Dinding

Referensi Silang

Ezr 5:1
dan Zakharia: Za 1:1; 7:1
itu, bernubuat: Hag 1:14-2:10; Za 4:9-10; 8:9
Ezr 5:2
itu mulailah: Ezr 5:8; Hag 2:3-6
Zerubabel: 1Taw 3:19; [Lihat FULL. 1Taw 3:19]; Hag 1:14; 2:22; Za 4:6-10
dan Yesua: Ezr 2:2; [Lihat FULL. Ezr 2:2]
Ezr 5:3
mereka Tatnai,: Ezr 6:6
dengan Syetar-Boznai: Ezr 6:6
menyelesaikan tembok: Ezr 4:12; [Lihat FULL. Ezr 4:12]
Ezr 5:5
Ezr 5:8
dan pekerjaan: Ezr 5:2; [Lihat FULL. Ezr 5:2]
Ezr 5:9
menyelesaikan tembok: Ezr 4:12; [Lihat FULL. Ezr 4:12]
Ezr 5:11
kembali rumah,: 1Raj 6:1; 2Taw 3:1-2
Ezr 5:12
membangkitkan murka: 2Taw 36:16; [Lihat FULL. 2Taw 36:16]
negeri Babel.: Ul 21:10; [Lihat FULL. Ul 21:10]; Ul 28:36; [Lihat FULL. Ul 28:36]; 2Raj 24:1; [Lihat FULL. 2Raj 24:1]; Yer 1:3; [Lihat FULL. Yer 1:3]
Ezr 5:13
dikeluarkanlah perintah: Ezr 1:2-4; [Lihat FULL. Ezr 1:2] s/d 4
Ezr 5:14
di Babel,: Ezr 1:7
bernama Sesbazar: 1Taw 3:18; [Lihat FULL. 1Taw 3:18]
Ezr 5:15
rumah Allah: Ezr 3:10; [Lihat FULL. Ezr 3:10]
Ezr 5:17
gedung perbendaharaan: Ezr 4:15; [Lihat FULL. Ezr 4:15]
Hag 1:4
mendiami rumah-rumahmu: 2Sam 7:2; [Lihat FULL. 2Sam 7:2]
menjadi reruntuhan?: Hag 1:9; Yer 33:12
Hag 2:3
melihat Rumah: Ezr 3:12; [Lihat FULL. Ezr 3:12]; Yes 60:7; [Lihat FULL. Yes 60:7]
ada artinya?: Za 4:10
Za 1:2
Sangat murka: 2Taw 36:16; [Lihat FULL. 2Taw 36:16]
Za 4:6
kepada Zerubabel: 1Taw 3:19; [Lihat FULL. 1Taw 3:19]; Ezr 5:2; [Lihat FULL. Ezr 5:2]
bunyinya: Bukan: 1Sam 13:22; [Lihat FULL. 1Sam 13:22]; 1Raj 19:12; [Lihat FULL. 1Raj 19:12]
dengan kekuatan,: 1Sam 2:9; [Lihat FULL. 1Sam 2:9]
dengan roh-Ku,: Neh 9:20; [Lihat FULL. Neh 9:20]; Yes 11:2-4; Dan 2:34; [Lihat FULL. Dan 2:34]; Hos 1:7
Ezr 5:16
Catatan frasa: SESBAZAR.

Sumber Lain

- d) Allah (Ibr.: Elah)
- y) Allah yang Empunya Langit
- 30. Hamba
- i) Kuasa
- z) Allah yang Empunya Langit dan Bumi
- IV. Masa Pembuangan dan Masa Intertestamental.
- G. Bahasa Aram.
- B. Darius dan Palestina.
- E. Tanggapan Orang Yahudi.
- VIII. Penarikhan Masa Pembuangan dan Pasca-Pembuangan.

Pengantar Kitab

Ezr: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Hag: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Za: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: