Komik.APP

ZONE / Kingstone Indonesia / 26. Kisah Para Raja Akhir / Hal. 50

Hal. 50

Metode PA: SABDA, WWG.

2 Raja-raja 23 (AYT)

³¹ Yoahas berumur 23 tahun saat menjadi raja. Dia memerintah selama tiga bulan di Yerusalem. Nama ibunya adalah Hamutal, anak Yeremia dari Libna.

³² Dia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti semua yang dilakukan oleh nenek moyangnya.

³³ Firaun Nekho mengurungnya di Ribla, di tanah Hamat, sehingga dia tidak dapat memerintah di Yerusalem. Firaun membebankan denda sebesar 100 talenta perak dan 10 talenta emas atas negeri itu.

³⁴ Lalu, Firaun Nekho mengangkat Elyakim, anak Yosia, untuk menggantikan Yosia, ayahnya, serta mengubah namanya menjadi Yoyakim. Namun, dia membawa Yoahas sampai ke Mesir dan mati di sana.

³⁵ Kemudian, emas dan perak diberikan oleh Yoyakim kepada Firaun tetapi dengan menarik pajak dari negeri supaya dapat memberikan uang sesuai dengan titah Firaun. Dia menagih perak dan emas itu dari rakyat negeri untuk dapat memberikannya kepada Firaun Nekho.

³⁶ Yoyakim berumur 25 tahun saat menjadi raja dan memerintah selama sebelas tahun di Yerusalem. Nama ibunya adalah Zebuda, anak Pedaya dari Ruma.

³⁷ Dia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti semua yang dilakukan oleh nenek moyangnya.

2 Raja-raja 24 (AYT)

¹ Pada masanya, Nebukadnezar, raja Babel, maju berperang sehingga Yoyakim menjadi takluk selama tiga tahun tetapi kemudian berbalik dan memberontak terhadapnya.

² Kemudian, TUHAN menyuruh semua gerombolan Kasdim, gerombolan Aram, gerombolan Moab, dan gerombolan keturunan Amon untuk menyerang. TUHAN mengirimkan orang-orang Yehuda kepada mereka untuk membinasakan mereka sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya melalui perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi.

³ Sesungguhnya atas titah TUHAN hal itu terjadi kepada Yehuda untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya, oleh karena dosa-dosa Manasye dan semua yang dilakukannya.

⁴ Oleh karena juga darah orang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya sehingga Yerusalem menjadi penuh dengan darah dari orang yang tidak bersalah, maka TUHAN tidak mau mengampuninya.

⁵ Selebihnya dari riwayat-riwayat Yoyakim dan semua yang dilakukannya, apakah semuanya itu tidak dituliskan dalam kitab riwayat-riwayat zaman raja-raja Yehuda?

⁶ Lalu, Yoyakim dibaringkan beserta nenek moyangnya dan Yoyakhin, anaknya, menjadi penggantinya.

Kisah Para Raja Akhir

Riwayat Yoahas dan Yoyakim

Ayat terkait: 2 Raja-raja 23:31--24:6;

AlkiPEDIA 2Raj 23

Penjelasan Singkat: Yosia melenyapkan penyembah berhala
Isi Pasal: Taurat dibacakan kepada umat. Perjanjian raja dan pembaharuan.
Garis Besar: 23:1 Yosia membacakan kitab Taurat di sebuah pertemuan yang sangat besar.
23:3 Dia memperbarui perjanjian dengan TUHAN.
23:4 Dia memusnahkan berhala-berhala.
23:15 Dia membakar tulang-tulang orang mati di atas mezbah di Betel, sebagaimana pernah dinubuatkan sebelumnya.
23:21 Dia menjalankan Perayaan Paskah yang paling besar.
23:24 Dia menghapuskan semua pemanggil arwah, roh peramal, dan semua dewa kejijikan.
23:26 Murka TUHAN menyala terhadap Yehuda.
23:29 Yosia, menantang Firaun-Nekho, terbunuh di Megido.
23:31 Yoahas, menggantikan dia, dipenjara oleh Firaun-Nekho, yang mengangkat Yoyakim menjadi raja.
23:36 Pemerintahan Yoyakim yang jahat di mata TUHAN.
Judul Perikop: Pembaharuan yang dilakukan Yosia (23:1-30)
Yoahas, raja Yehuda (23:31-35)
Yoyakim, raja Yehuda (23:36--24:7)
Kesimpulan: Kita harus berserah dengan segenap hati kepada tangan Allah untuk pelayanan dan sejauh pengaruh kita ada, usaha keras kita akan menghasilkan yang baik dan mengakhiri kejahatan orang jahat.
Fakta: -

AlkiPEDIA 2Raj 24

Penjelasan Singkat: Yoyakim dibawa ke pembuangan
Isi Pasal: Yoyakim membayar upeti kepada Nebukadnezar. Pemerintahan Yoyakim,Yoyakhin, dan Zedekia. Pembuangan ke Babel.
Garis Besar: 24:1 Yoyakim, pertama-tama takluk kepada Nebukadnezar, tapi kemudian memberontak melawannya, mengalami kejatuhannya.
24:5 Yoyakhin menggantikan dia.
24:7 Raja Mesir ditaklukkan oleh raja Babel.
24:8 Pemerintahan Yoyakhin yang jahat di mata TUHAN.
24:10 Yerusalem direbut dan diangkut sebagai tawanan ke Babel.
24:17 Zedekia diangkat menjadi raja, dan memerintah dengan buruk, sampai runtuhnya kerajaan Yehuda.
Judul Perikop: Yoyakhin, raja Yehuda (24:8-17)
Zedekia, raja Yehuda -- Runtuhnya kerajaan Yehuda (24:18--25:21)
Kesimpulan: Waktu tidak akan menyembuhkan rasa bersalah atas dosa. Ancaman-ancaman akan digenapi sama pastinya seperti janji-janji jika pertobatan orang yang berdosa tidak mencegah hal itu.
Fakta: -

AI-PEDIA 2Raj 23

Ringkasan: Dalam pasal ke-23 dari Kitab 2 Raja-raja, Raja Yosia mengumpulkan semua orang Yehuda dan Yerusalem untuk membacakan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN. Raja ini mengadakan perjanjian dengan TUHAN dan memerintahkan penghancuran semua kuil dan berhala di Yehuda dan Yerusalem. Dia juga merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan menghentikan penyembahan kepada dewa-dewa asing. Yosia meremukkan dan membakar semua berhala, termasuk di Betel dan Samaria. Dia juga merayakan kembali perayaan Pesakh yang tidak pernah dirayakan sejak zaman para hakim. Meskipun Yosia melakukan banyak hal yang baik, TUHAN tetap murka terhadap Yehuda karena dosa-dosa yang dilakukan oleh raja-raja sebelumnya. Yosia sendiri terbunuh dalam pertempuran melawan Firaun Nekho dari Mesir, dan Yoahas menggantikannya sebagai raja, tetapi dia hanya memerintah selama tiga bulan sebelum ditawan oleh Firaun. Yoyakim kemudian menjadi raja dan memerintah selama sebelas tahun, tetapi dia juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
Pengantar & Latar Belakang: Kitab 2 Raja-raja adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda setelah pemisahan kerajaan Israel menjadi dua pada masa pemerintahan Raja Salomo. Pasal 23 dari Kitab 2 Raja-raja berbicara tentang reformasi agama yang dilakukan oleh Raja Yosia.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada masa pemerintahan Raja Yosia, sekitar abad ke-7 SM. Pada masa itu, Kerajaan Yehuda sedang mengalami masa kegelapan rohani dan penyembahan berhala yang meluas. Raja Yosia berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar, yaitu penyembahan kepada Allah yang sejati.

Dalam konteks budaya, pada masa itu, penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Raja Yosia berusaha untuk membersihkan negeri dari penyembahan berhala dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah.

Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Yehuda. Pasal-pasal sebelumnya menceritakan tentang pemerintahan Raja Yosia dan upayanya untuk memperbaiki keadaan rohani di negeri itu.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya kesetiaan kepada Allah dan pentingnya menjalankan hukum-hukum-Nya. Raja Yosia dianggap sebagai salah satu raja yang saleh dan taat kepada Allah, yang berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat catatan tentang upaya Raja Yosia untuk memperbaiki kuil-kuil yang rusak dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah. Ia juga menemukan Kitab Taurat yang hilang di Bait Allah dan mengadakan pembaharuan berdasarkan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya.

Dengan demikian, pasal 23 dari Kitab 2 Raja-raja merupakan bagian dari narasi sejarah yang mencatat reformasi agama yang dilakukan oleh Raja Yosia untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar.
Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 23:

1. Raja Yosia mengumpulkan semua orang untuk membacakan kitab perjanjian (2 Raja-raja 23:1-3)
2. Yosia menghancurkan segala perkakas yang dibuat untuk berhala (2 Raja-raja 23:4-6)
3. Yosia merobohkan rumah pelacur-pelacur laki-laki di Bait TUHAN (2 Raja-raja 23:7)
4. Yosia membersihkan bukit-bukit pengurbanan dan menghentikan penyembahan berhala (2 Raja-raja 23:8-20)
5. Yosia merobohkan mazbah-mazbah di atas atap dan di sekitar Yerusalem (2 Raja-raja 23:21-23)
6. Yosia merayakan Pesakh seperti yang tertulis dalam Kitab Perjanjian (2 Raja-raja 23:21-23)
7. Yosia menghapuskan praktik-praktik penyembahan berhala dan peramal (2 Raja-raja 23:24-25)
8. Yosia adalah raja yang setia kepada TUHAN (2 Raja-raja 23:25-27)
9. Yosia dibunuh dalam pertempuran melawan Firaun Nekho (2 Raja-raja 23:28-30)
10. Yoahas dan Yoyakim menjadi raja setelah Yosia (2 Raja-raja 23:31-37)

Sumber: Alkitab (2 Raja-raja 23)
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Raja
- Tua-tua Yehuda dan Yerusalem
- Orang Yehuda
- Penduduk Yerusalem
- Para imam
- Para nabi
- Orang-orang, baik kecil maupun besar
- Imam besar Hilkia
- Para imam tingkat kedua
- Para penjaga pintu
- Raja-raja Yehuda
- Raja-raja Israel
- Raja Asyur
- Firaun Nekho
- Yoahas (anak Yosia)
- Hamutal (ibu Yoahas)
- Yeremia (ayah Hamutal)
- Elyakim (anak Yosia)
- Yoyakim (nama baru Elyakim)
- Zebuda (ibu Yoyakim)
- Pedaya (ayah Zebuda)Lokasi:
- Yehuda
- Yerusalem
- Bait TUHAN
- Padang Kidron
- Betel
- Lembah Ben-Hinom
- Sungai Kidron
- Bukit Kehancuran
- Samaria
- Gunung
- Megido
- Ribla
- Hamat
- Mesir
- Ruma
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 23 adalah sebagai berikut:

1. Raja: Merujuk kepada Raja Yosia, yang melakukan reformasi agama di Yehuda.
2. Bait TUHAN: Tempat ibadah utama bagi umat Israel di Yerusalem.
3. Perjanjian: Yosia membacakan kitab perjanjian kepada rakyat dan membuat perjanjian untuk hidup mengikuti TUHAN.
4. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat penyembahan berhala yang dibangun oleh raja-raja sebelumnya.
5. Mazbah: Tempat pembakaran kurban kepada berhala.
6. Betel: Tempat penyembahan berhala yang dibangun oleh Yerobeam.
7. Pesakh: Perayaan Paskah yang dirayakan oleh umat Israel.
8. Taurat: Hukum-hukum Allah yang tertulis dalam kitab Taurat Musa.
9. Murka TUHAN: Kemarahan Allah terhadap perbuatan berdosa umat Israel.
10. Firaun Nekho: Raja Mesir yang terlibat dalam konflik dengan raja Asyur dan membunuh Raja Yosia.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Raja Yosia dalam membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar di Yehuda?
2. Bagaimana peran Kitab Taurat dalam menginspirasi dan membimbing Raja Yosia dalam melakukan reformasi agama?
3. Mengapa Yosia menghancurkan semua kuil berhala dan bukit-bukit pengurbanan di Yehuda? Apa pesan yang ingin dia sampaikan dengan tindakan ini?
4. Bagaimana sikap Yosia terhadap para imam bukit-bukit pengurbanan dan praktik penyembahan berhala? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip reformasi agama yang diterapkan oleh Yosia dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari perlawanan dan penentangan yang dihadapi Yosia dalam melakukan reformasi agama? Bagaimana kita dapat menghadapi tantangan serupa dalam kehidupan kita?
3. Bagaimana pentingnya memiliki pemahaman yang benar tentang ibadah yang benar dan menghormati Allah dalam kehidupan kita? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita tidak terjerumus ke dalam penyembahan berhala atau praktik-praktik yang tidak sesuai dengan kehendak Allah?
4. Bagaimana kita dapat memelihara semangat reformasi agama dalam gereja dan komunitas kita? Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa kita tetap setia pada ajaran Alkitab dan hidup dalam kesetiaan kepada Allah?

Hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "23":
1. Tindakan Yosia dalam membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar di Yehuda menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang saleh dan berani dalam mempengaruhi perubahan spiritual.
2. Tindakan Yosia dalam menghancurkan semua kuil berhala dan bukit-bukit pengurbanan menunjukkan betapa seriusnya Allah dalam menghendaki penyembahan yang murni dan tidak ada kompromi dengan praktik-praktik berhala.
3. Reformasi agama yang dilakukan oleh Yosia memberikan contoh yang kuat tentang pentingnya kembali kepada firman Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
4. Meskipun Yosia melakukan reformasi yang luar biasa, tetapi murka Allah masih tetap ada karena dosa-dosa yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya pertobatan dan kesetiaan yang berkelanjutan dalam hidup kita sebagai orang percaya.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 23 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya mempelajari dan memahami Firman Tuhan: Raja Yosia membacakan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN kepada seluruh rakyat. Hal ini menunjukkan pentingnya kita untuk mempelajari dan memahami Firman Tuhan agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Pentingnya hidup taat kepada Tuhan: Raja Yosia membuat perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup mengikuti-Nya dengan memelihara perintah-perintah-Nya, peringatan-peringatan-Nya, dan ketetapan-ketetapan-Nya. Kita juga perlu hidup taat kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan jiwa.

3. Menjauhi penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu: Raja Yosia menghancurkan segala perkakas yang dibuat untuk berhala dan dewa-dewa palsu. Kita juga perlu menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu dalam hidup kita.

4. Pentingnya memurnikan hati dan hidup kita: Raja Yosia membersihkan Bait TUHAN dari segala kegiatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita juga perlu memurnikan hati dan hidup kita agar menjadi tempat yang layak bagi Tuhan.

5. Pentingnya merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh: Raja Yosia memerintahkan rakyat untuk merayakan Pesakh bagi TUHAN sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Perjanjian. Kita juga perlu merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran Tuhan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas Firman-Mu yang tercantum dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 23. Kami berdoa agar Engkau membantu kami untuk mempelajari dan memahami Firman-Mu dengan baik. Bantu kami hidup taat kepada-Mu dengan sepenuh hati dan jiwa. Jauhkan kami dari segala bentuk penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu. Murnikan hati dan hidup kami agar menjadi tempat yang layak bagi-Mu. Bantu kami merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran-Mu. Terima kasih atas kasih dan kemurahan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
5W1H:
Analisis 2 Raja-raja 23 (5W+1H)

Ayat Fokus: 2 Raja-raja 23:1: "Kemudian, raja mengutus orang dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem kepadanya."

Who (Siapa):
- Raja Yosia: Raja Yehuda yang saleh dan bertekad untuk mengembalikan umat kepada Tuhan.
- Para tua-tua Yehuda dan Yerusalem: Pemimpin dan tokoh masyarakat yang dipanggil oleh raja.
What (Apa):
- Pertemuan penting: Raja Yosia mengumpulkan para pemimpin untuk mengumumkan pembaruan keagamaan dan pemusnahan penyembahan berhala.
- Pembaharuan rohani: Raja Yosia membacakan Kitab Taurat yang ditemukan di Bait Suci dan mengajak seluruh umat untuk berjanji setia kepada Tuhan.
- Pembersihan penyembahan berhala: Raja Yosia menghancurkan semua tempat pemujaan berhala di Yehuda dan Yerusalem, termasuk yang didirikan oleh raja-raja sebelumnya.
When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik, namun diperkirakan terjadi pada abad ke-7 SM, selama masa pemerintahan Raja Yosia.
Where (Di mana):
- Yerusalem: Ibukota Yehuda, tempat raja Yosia memerintah dan Bait Suci berada.
Why (Mengapa):
- Untuk mengembalikan umat kepada Tuhan: Raja Yosia melihat penyembahan berhala sebagai dosa besar yang menjauhkan umat dari Tuhan.
- Untuk menaati perintah Tuhan: Raja Yosia terdorong oleh Kitab Taurat yang ditemukan di Bait Suci, yang berisi perintah untuk menyembah hanya kepada Tuhan.
- Untuk membersihkan Yehuda dari dosa: Raja Yosia ingin membersihkan Yehuda dari pengaruh buruk penyembahan berhala dan mengembalikan kekudusan bangsa.
How (Bagaimana):
- Dengan mengumpulkan para pemimpin: Raja Yosia memulai pembaruan dengan mengumpulkan para pemimpin untuk mendapatkan dukungan dan menyebarkan pesan kepada seluruh umat.
- Dengan membacakan Kitab Taurat: Raja Yosia menggunakan Kitab Taurat sebagai dasar untuk pembaruan dan menunjukkan kepada umat pentingnya menaati perintah Tuhan.
- Dengan menghancurkan tempat pemujaan berhala: Raja Yosia mengambil tindakan tegas untuk menghilangkan semua bentuk penyembahan berhala dan menunjukkan keseriusannya dalam mengembalikan umat kepada Tuhan.
Kesimpulan:

Pasal 23 dari 2 Raja-raja menggambarkan tekad dan keberanian Raja Yosia dalam memimpin pembaruan rohani di Yehuda. Tindakannya menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang saleh dan komitmen untuk menaati perintah Tuhan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala.

AI-PEDIA 2Raj 24

Ringkasan: Pada pasal 24 dari Kitab 2 Raja-raja, menceritakan tentang pemberontakan Yoyakim, raja Yehuda, terhadap Nebukadnezar, raja Babel. Sebagai hukuman, TUHAN mengirimkan berbagai bangsa untuk menyerang Yehuda dan membawa mereka ke dalam pembuangan. Yoyakim digantikan oleh Yoyakhin, yang juga melakukan kejahatan di mata TUHAN. Kemudian, Yoyakhin juga ditangkap dan dibawa ke pembuangan ke Babel. Nebukadnezar mengangkat Zedekia sebagai raja pengganti, tetapi Zedekia juga memberontak terhadap raja Babel.
Pengantar & Latar Belakang: Kitab 2 Raja-raja adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda setelah pemisahan kerajaan Israel menjadi dua pada masa pemerintahan Raja Salomo. Pasal 24 dari Kitab 2 Raja-raja mengisahkan tentang penaklukan dan pembuangan raja Yehuda terakhir, yaitu Yoyakhin, oleh raja Nebukadnezar dari Babel.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada abad ke-6 SM, ketika Kerajaan Babel sedang dalam puncak kekuasaannya. Raja Nebukadnezar menyerang Yerusalem dan menaklukkan Yehuda pada tahun 597 SM. Yoyakhin, raja Yehuda, dan sejumlah besar penduduk Yerusalem dibuang ke Babel sebagai tawanan.

Dalam konteks budaya, pada masa itu, Babel adalah salah satu pusat kebudayaan dan kekuatan politik di Timur Tengah. Penaklukan Babel terhadap Yehuda dan pembuangan penduduknya merupakan peristiwa yang sangat berpengaruh dalam sejarah bangsa Israel.

Secara literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi sejarah dalam Kitab 2 Raja-raja yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan hukuman Allah terhadap umat Israel yang telah menyimpang dari perjanjian-Nya dan berbuat jahat di mata-Nya. Pembuangan ke Babel menjadi akibat dari dosa dan ketidaksetiaan umat Israel terhadap Allah.

Sebelum pasal 24, dalam pasal 23, dicatat pemerintahan raja Yoyakim yang juga berdosa dan tidak setia kepada Allah. Pasal 24 kemudian melanjutkan dengan menceritakan penaklukan dan pembuangan Yoyakhin oleh raja Nebukadnezar.

Demikianlah latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 24 Kitab 2 Raja-raja, serta apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 24:

1. Penaklukan Yoyakim oleh Nebukadnezar (2 Raja-raja 24:1)
- Nebukadnezar, raja Babel, menaklukkan Yoyakim, raja Yehuda.

2. Penyerangan oleh bangsa-bangsa lain (2 Raja-raja 24:2)
- TUHAN menyuruh gerombolan Kasdim, Aram, Moab, dan keturunan Amon menyerang Yehuda.

3. Hukuman atas dosa-dosa Manasye (2 Raja-raja 24:3-4)
- TUHAN menjauhkan Yehuda dari hadapan-Nya karena dosa-dosa Manasye dan darah yang ditumpahkan.

4. Kematian Yoyakim dan penggantinya (2 Raja-raja 24:6)
- Yoyakim meninggal dan digantikan oleh Yoyakhin.

5. Penaklukan Yerusalem oleh Nebukadnezar (2 Raja-raja 24:10-11)
- Nebukadnezar menyerang dan mengepung Yerusalem.

6. Pembuangan orang Israel ke Babel (2 Raja-raja 24:14-16)
- Nebukadnezar membawa orang Israel sebagai tawanan ke Babel.

7. Pengangkatan Zedekia sebagai raja (2 Raja-raja 24:17)
- Nebukadnezar mengangkat Zedekia sebagai raja Yehuda.

8. Kejahatan Zedekia dan hukuman atasnya (2 Raja-raja 24:19-20)
- Zedekia melakukan kejahatan di mata TUHAN dan Yehuda dibuang dari hadapan-Nya.

9. Pemberontakan Zedekia terhadap Raja Babel (2 Raja-raja 24:20)
- Zedekia memberontak terhadap Nebukadnezar, raja Babel.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya sebagai contoh dan tidak mencakup seluruh isi pasal. Untuk pemahaman yang lebih baik, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Nebukadnezar, raja Babel
- Yoyakim, raja Yehuda
- Kasdim (bangsa Babel)
- Aram (bangsa Suriah)
- Moab (bangsa Moab)
- Keturunan Amon (bangsa Amon)
- Manasye, raja Yehuda
- Yoyakhin, anak Yoyakim dan raja Yehuda
- Raja Mesir
- Nehusta, ibu Yoyakhin
- Elnatan, ayah Nehusta
- Salomo, raja Israel
- Matanya, paman Yoyakhin
- Zedekia, raja Yehuda
- Hamutal, ibu Zedekia
- Yeremia, ayah Hamutal
- Libna (kota di Yehuda)Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Babel (kota di Babel)
- Yoyakhin dibuang ke Babel
- Yerusalem (kota di Yehuda)
- Sungai Mesir
- Sungai Efrat
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal "24":

1. Nebukadnezar: Raja Babel yang memimpin serangan terhadap Yoyakim dan Yerusalem.
2. Yoyakim: Raja Yehuda yang menjadi takluk kepada Nebukadnezar, tetapi kemudian memberontak.
3. Kasdim, Aram, Moab, keturunan Amon: Gerombolan yang disuruh TUHAN menyerang Yehuda.
4. Para nabi: Para hamba TUHAN yang menyampaikan firman-Nya tentang hukuman atas dosa-dosa Yehuda.
5. Manasye: Raja Yehuda sebelum Yoyakim yang melakukan dosa-dosa yang menyebabkan hukuman TUHAN atas Yehuda.
6. Yoyakhin: Anak Yoyakim yang menjadi raja setelah Yoyakim.
7. Raja Mesir: Raja yang tidak lagi berperang karena wilayahnya direbut oleh Nebukadnezar.
8. Yerusalem: Kota yang diserang dan dikepung oleh Nebukadnezar.
9. Bait TUHAN: Tempat ibadah yang perbendaharaannya diambil oleh Nebukadnezar.
10. Salomo: Raja Israel yang membuat perkakas emas untuk Bait TUHAN.
11. Pembuangan ke Babel: Orang-orang Israel yang diangkut ke Babel sebagai tawanan.
12. Zedekia: Paman Yoyakhin yang diangkat menjadi raja setelahnya.
13. Hamutal: Ibu Zedekia.
14. Yeremia: Ayah Hamutal dan mungkin juga seorang nabi.
15. Raja Babel: Nebukadnezar yang menjadi musuh Yehuda dan yang memberontak terhadapnya.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 2 Raja-raja Pasal 24:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Yoyakim dan Yoyakhin tentang konsekuensi dosa dan pemberontakan terhadap Allah?
2. Mengapa TUHAN mengizinkan Nebukadnezar, raja Babel, menyerang dan menaklukkan Yehuda?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang keadilan Allah dalam menghukum orang-orang yang tidak bersalah bersama dengan orang-orang yang berdosa?
4. Mengapa Yoyakhin hanya memerintah selama tiga bulan? Apa yang dapat kita pelajari dari kegagalan kepemimpinannya?
5. Mengapa Nebukadnezar mengangkut semua perbendaharaan Bait TUHAN dan perkakas emas yang dibuat oleh Salomo? Apa artinya hal ini?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari pembuangan orang-orang Israel ke Babel dan pemilihan Zedekia sebagai raja pengganti?
7. Mengapa Zedekia juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti ayahnya? Apa yang dapat kita pelajari dari kegagalan kepemimpinannya?
8. Bagaimana kisah ini mencerminkan kebesaran dan keadilan Allah dalam menghukum dan mengampuni?
9. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini dalam konteks kehidupan Kristen saat ini?
10. Bagaimana kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya setia kepada Allah dan menghindari pemberontakan terhadap-Nya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan Kitab 2 Raja-raja Pasal 24 dengan lebih dalam.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 24 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Konsekuensi dosa: Pasal ini menggambarkan bagaimana Yehuda mengalami kehancuran dan pembuangan karena dosa-dosa mereka. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan menghindari dosa.

2. Pentingnya mendengarkan firman Tuhan: Dalam pasal ini, Tuhan mengirimkan para nabi untuk memperingatkan umat-Nya tentang konsekuensi dosa mereka. Ini menunjukkan betapa pentingnya kita mendengarkan dan mematuhi firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab.

3. Akibat dari pemberontakan: Yoyakim dan Zedekia memberontak terhadap raja Babel, dan akibatnya mereka mengalami kehancuran dan pembuangan. Ini mengajarkan kita pentingnya hidup dalam ketaatan dan menghormati pemerintah yang ditetapkan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Kami bersyukur atas firman-Mu yang terdapat dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 24. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan untuk belajar dari kisah ini dan menerapkannya dalam hidup kami.

Bantu kami untuk hidup dalam ketaatan kepada-Mu dan menghindari dosa. Berikan kami kepekaan terhadap firman-Mu dan kemauan untuk mendengarkan dan mematuhi-Nya.

Kami juga memohon agar Engkau memberikan kami pemahaman tentang konsekuensi dari pemberontakan dan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada pemerintah yang ditetapkan.

Kami berdoa agar Engkau memberkati kami dengan kekuatan dan keberanian untuk hidup sebagai saksi-Mu di dunia ini. Amin.
5W1H:
Analisis 2 Raja-raja 24 dengan 5W+1H

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang awal mula kejatuhan Yehuda di tangan Babel. Yoyakim, raja Yehuda, awalnya takluk kepada Nebukadnezar selama tiga tahun, tetapi kemudian memberontak.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:
- Nebukadnezar: Raja Babel yang kuat dan agresif.
- Yoyakim: Raja Yehuda yang tidak setia kepada Tuhan dan memberontak terhadap Babel.
When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda. Tidak ada tahun pasti yang disebutkan, tetapi berdasarkan catatan sejarah, diperkirakan sekitar tahun 605-598 SM.

Where (Dimana): Lokasi utama adalah Yehuda, kerajaan yang dipimpin Yoyakim, dan Babel, kerajaan yang dipimpin Nebukadnezar.

Why (Mengapa): Yoyakim memberontak terhadap Nebukadnezar karena alasan yang tidak disebutkan secara eksplisit. Kemungkinan besar karena:
- Kebanggaan dan kesombongan: Yoyakim mungkin merasa mampu melawan Babel.
- Ketidaksetiaan kepada Tuhan: Yoyakim tidak mengikuti perintah Tuhan untuk tetap setia kepada Babel.
How (Bagaimana): Pasal ini tidak menjelaskan secara detail bagaimana pemberontakan Yoyakim terjadi. Namun, pemberontakan ini menjadi awal dari serangkaian peristiwa yang berujung pada kejatuhan Yehuda dan pembuangan ke Babel.

Tambahan:
- Pasal ini menunjukkan konsekuensi dari ketidaksetiaan kepada Tuhan.
- Pemberontakan Yoyakim membawa penderitaan bagi dirinya sendiri dan bangsanya.
- Pasal ini menjadi pengantar bagi peristiwa-peristiwa selanjutnya dalam kejatuhan Yehuda.
Sebagai seorang Kristen, kita dapat belajar dari kesalahan Yoyakim dan memilih untuk setia kepada Tuhan dalam segala situasi.