Komik.APP

ZONE / Kingstone Indonesia / 26. Kisah Para Raja Akhir / Hal. 37

Hal. 37

Metode PA: SABDA, WWG.

2 Raja-raja 18 (AYT)

²⁵ Lagi pula, apakah di luar kehendak TUHAN jika aku maju melawan tempat ini untuk memusnahkannya? TUHAN berfirman kepadaku, ‘Majulah melawan negeri itu dan musnahkan!’’”

²⁶ Lalu, Elyakim, anak Hilkia, Sebna, dan Yoah berkata kepada Rabsakih, “Silakan berbicara kepada hamba-hambamu ini dalam bahasa Aram karena kami dapat mengerti. Janganlah berbicara dengan bahasa Yehuda karena rakyat yang berada di atas tembok dapat mendengar.”

²⁷ Rabsakih berkata kepada mereka, “Apakah Tuanku mengutusku hanya kepada Tuanmu dan kepadamu untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini? Tidak, tetapi juga kepada orang-orang yang berada di atas tembok itu, yang memakan kotorannya dan meminum air kencingnya bersama-sama denganmu.”

²⁸ Lalu, Rabsakih berdiri untuk berseru dengan suara nyaring dalam bahasa Ibrani, katanya, “Dengarlah perkataan raja agung, yaitu raja Asyur!

²⁹ Inilah perkataan raja, ‘Jangan biarkan Hizkia menipumu, karena dia tidak akan sanggup melepaskan kamu dari tanganku!

³⁰ Jangan biarkan Hizkia membuatmu percaya kepada TUHAN dengan berkata, ‘TUHAN pasti melepaskan kita, dan kota ini tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.’

³¹ Jangan dengarkan Hizkia,’ karena inilah perkataan raja Asyur, ‘Buatlah perjanjian damai denganku dan keluarlah menemuiku sehingga setiap orang dapat makan dari pohon anggur dan pohon aranya masing-masing, dan minum air dari masing-masing sumurnya.

³² Sampai aku datang dan membawamu ke suatu negeri seperti negerimu sendiri, yaitu negeri gandum dan anggur baru, negeri roti dan kebun anggur, negeri pohon zaitun dan madu, supaya engkau dapat hidup dan tidak mati. Jangan dengarkan Hizkia apabila dia membujukmu dengan berkata: ‘TUHAN akan melepaskan kita!’

Kisah Para Raja Akhir

Sanherib mengancam Hizkia 2

Ayat terkait: 2 Raja-raja 18:25-32;

AlkiPEDIA 2Raj 18

Penjelasan Singkat: Penghujatan Juru minuman agung
Isi Pasal: Pemerintahan dan kebangunan Hizkia atas Yehuda. Kemenangan atas bangsa Filistin. Penyerangan oleh Sanherib. Penghinaan oleh Rab-shekeh.
Garis Besar: 18:1 Pemerintahan Hizkia yang benar di mata TUHAN.
18:4 Dia memusnahkan penyembahan berhala, dan berhasil.
18:9 Penduduk Samaria diangkut ke pembuangan karena dosa mereka.
18:13 Sanherib menyerang Yehuda, dilepaskan dengan upeti.
18:17 Juru minuman agung, dengan kata-kata yang menghina TUHAN, mengajak bangsa Israel untuk memberontak terhadap Hizkia.
Judul Perikop: Hizkia, raja Yehuda (18:1-12)
Yerusalem dikepung oleh Sanherib (18:13-37)
Kesimpulan: Saran dari Setan selalu licik dan diatur dengan cerdik dan bertabur kesombongan, kejahatan, kebohongan dan penghujatan. Oleh karena itu, Setan mencuri arloji manusia dan menjelaskannya dengan begitu baik, sampai-sampai korbannya memberikan juga kepadanya mantel dan rompinya.
Fakta: -

AI-PEDIA 2Raj 18

Ringkasan: Pada pasal ke-18 dari Kitab 2 Raja-raja, menceritakan tentang pemerintahan Hizkia, raja Yehuda, yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Dia menghancurkan bukit-bukit pengurbanan, tugu-tugu berhala, dan tiang-tiang berhala. Hizkia juga memberontak melawan raja Asyur dan berhasil mengalahkan orang Filistin. Namun, kemudian raja Asyur menyerang dan merebut Samaria, membawa orang Israel ke pembuangan. Raja Asyur juga menyerang Yehuda, dan Hizkia mengirim utusan untuk membuat perjanjian damai. Meskipun Hizkia memberikan banyak harta kepada raja Asyur, mereka tetap mengepung Yerusalem dan mengancam rakyat. Rabsakih, utusan raja Asyur, mencoba mempengaruhi rakyat agar menyerah, tetapi rakyat tetap setia kepada Hizkia dan tidak menjawab. Utusan Hizkia kemudian memberitahukan perkataan Rabsakih kepada Hizkia.
Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-18 dalam Kitab 2 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Hizkia di Kerajaan Yehuda. Hizkia adalah salah satu raja yang saleh dan berusaha untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada Allah. Pada masa ini, Kerajaan Israel di utara telah jatuh ke tangan Asyur, dan Hizkia berusaha untuk melindungi Yehuda dari serangan Asyur.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Asyur adalah kekuatan besar di Timur Tengah dan sering kali menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Mereka memiliki tentara yang kuat dan kejam dalam menaklukkan musuh-musuh mereka. Hizkia berusaha untuk membangun pertahanan dan mengadakan reformasi agama di Yehuda.

Konteks Literatur:
Kitab 2 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi catatan sejarah tentang pemerintahan raja-raja di Kerajaan Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Pasal ini menunjukkan perjuangan antara kepercayaan kepada Allah dan pengaruh asing yang menyebabkan penyembahan berhala. Hizkia berusaha untuk mengembalikan rakyat kepada penyembahan yang benar dan menghapuskan penyembahan berhala.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal ini mencatat tindakan Hizkia untuk membersihkan Bait Suci dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah. Dia juga menghancurkan berhala-berhala dan menegakkan hukum-hukum Allah. Hizkia juga berperang melawan Asyur dan berhasil membebaskan Yehuda dari penindasan mereka.

Dengan demikian, pasal ke-18 dalam Kitab 2 Raja-raja menggambarkan upaya Hizkia untuk memulihkan kepercayaan kepada Allah dan melindungi Yehuda dari serangan Asyur.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 18:

1. Pemerintahan Hizkia (2 Raja-raja 18:1-3)
- Hizkia menjadi raja Yehuda pada usia 25 tahun dan memerintah selama 29 tahun.
- Dia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, menghapuskan penyembahan berhala dan mematuhi perintah-perintah TUHAN.

2. Penghancuran Samaria oleh Asyur (2 Raja-raja 18:9-12)
- Raja Asyur menyerang dan mengepung Samaria selama tiga tahun.
- Samaria direbut dan penduduknya dibuang ke Asyur karena mereka melanggar perjanjian dengan TUHAN.

3. Serangan Asyur terhadap Yehuda (2 Raja-raja 18:13-16)
- Raja Asyur, Sanherib, menyerang dan merebut kota-kota berbenteng di Yehuda.
- Hizkia mengirim utusan kepada raja Asyur dan membayar upeti untuk menghindari serangan lebih lanjut.

4. Rabsakih mengancam Yerusalem (2 Raja-raja 18:17-37)
- Rabsakih, utusan raja Asyur, mengancam Yerusalem dan mencoba meyakinkan rakyat agar menyerah.
- Rabsakih mencemooh keyakinan Hizkia dan mengklaim bahwa tidak ada ilah lain yang dapat menyelamatkan mereka.

5. Hizkia meminta pertolongan TUHAN (2 Raja-raja 19:1-7)
- Hizkia berdoa kepada TUHAN dan memohon agar Dia menyelamatkan Yerusalem dari serangan Asyur.
- Hizkia mengakui bahwa hanya TUHAN yang berkuasa untuk menyelamatkan mereka.

6. Doa Nabi Yesaya (2 Raja-raja 19:20-34)
- Nabi Yesaya menerima firman TUHAN dan memberikan kabar baik kepada Hizkia.
- Yesaya menegaskan bahwa TUHAN akan melindungi Yerusalem dan mengalahkan musuh-musuh mereka.

7. Penghancuran tentara Asyur (2 Raja-raja 19:35-37)
- Malam itu, malaikat TUHAN membunuh 185.000 tentara Asyur.
- Raja Sanherib kembali ke negerinya dan dibunuh oleh anak-anaknya.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya sebagai contoh dan tidak mencakup seluruh isi pasal 18.
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Hosea: anak Ela, raja Israel
- Hizkia: anak Ahas, raja Yehuda
- Abi: ibu Hizkia, anak perempuan Zakharia
- Daud: nenek moyang Hizkia
- Musa: pembuat ular tembaga
- Salmaneser: raja Asyur
- Sanherib: raja Asyur
- Elyakim: anak Hilkia, kepala istana
- Sebna: juru tulis negara
- Yoah: anak Asaf, juru ingat negara
- Firaun: raja Mesir

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Yerusalem
- Samaria
- Asyur
- Halah
- Habor
- Gozan
- Gaza
- Lakhis
- Padang Penatu
- Bait TUHAN
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 18 adalah:

1. Hosea: Raja Israel pada tahun ketiga pemerintahannya.
2. Hizkia: Raja Yehuda yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
3. TUHAN: Allah Israel yang Hizkia percayai dan berpegang pada perintah-perintah-Nya.
4. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat penyembahan berhala yang dihancurkan oleh Hizkia.
5. Ular tembaga: Musa membuat ular tembaga yang kemudian dijadikan berhala oleh keturunan Israel, tetapi Hizkia menghancurkannya.
6. Raja Asyur: Raja yang menyerang dan menaklukkan Samaria serta mengangkut orang Israel ke pembuangan.
7. Perjanjian: Hizkia mengirim utusan kepada raja Asyur untuk membuat perjanjian damai.
8. Rabsakih: Utusan raja Asyur yang mengancam dan mencemooh Hizkia serta rakyat Yehuda.
9. Rakyat: Diam dan tidak menjawab perkataan Rabsakih sesuai perintah Hizkia.
10. Elyakim, Sebna, dan Yoah: Orang-orang yang menghadap Hizkia dan memberitahukan perkataan Rabsakih.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Hizkia? Apa yang membuatnya berbeda dari raja-raja sebelum dan sesudahnya?
2. Mengapa Hizkia menghancurkan bukit-bukit pengurbanan, tugu-tugu berhala, dan tiang-tiang berhala? Apa pesan yang ingin dia sampaikan dengan tindakan ini?
3. Mengapa Hizkia menghancurkan ular tembaga yang dibuat oleh Musa? Apakah ada alasan tertentu mengapa keturunan Israel masih membakar dupa untuk ular itu?
4. Bagaimana Hizkia menunjukkan kepercayaannya kepada TUHAN dalam menghadapi serangan raja Asyur? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?
5. Mengapa raja Asyur menyerang dan menaklukkan Samaria? Apakah ada hubungannya dengan ketidaktaatan bangsa Israel terhadap perintah TUHAN?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip kepemimpinan Hizkia dalam kehidupan kita sehari-hari?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari perlawanan Hizkia terhadap pengaruh dan pengaruh asing dalam agama dan ibadah bangsa Israel?
3. Bagaimana kita dapat memperkuat kepercayaan kita kepada TUHAN dalam menghadapi tantangan dan serangan dalam hidup kita?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari kegagalan bangsa Israel dalam mendengarkan suara TUHAN dan melanggar perjanjian-Nya?
5. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam perangkap mengandalkan kekuatan manusia atau dunia dalam menghadapi masalah dan tantangan kita?

Hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "18":
1. Hizkia adalah salah satu raja Yehuda yang dianggap sebagai raja yang saleh dan setia kepada TUHAN.
2. Tindakan Hizkia dalam menghancurkan bukit-bukit pengurbanan, tugu-tugu berhala, dan tiang-tiang berhala menunjukkan tekadnya untuk membersihkan bangsa Israel dari penyembahan berhala dan mengembalikan mereka kepada penyembahan yang benar.
3. Penghancuran ular tembaga yang dibuat oleh Musa menunjukkan bahwa bangsa Israel telah menyembah benda tersebut sebagai berhala, bukan sebagai simbol pengingat tentang penyelamatan TUHAN.
4. Serangan raja Asyur terhadap Samaria dan penaklukkan bangsa Israel menjadi hukuman atas ketidaktaatan mereka terhadap perintah TUHAN dan pelanggaran perjanjian-Nya.
5. Rabsakih, utusan raja Asyur, mencoba menggoda dan menakut-nakuti rakyat Yehuda agar menyerah dan tidak mengandalkan TUHAN. Namun, Hizkia dan rakyatnya tetap teguh dalam iman mereka kepada TUHAN.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 18 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Hizkia melakukan apa yang benar di mata TUHAN: Hizkia adalah seorang raja yang hidup dengan taat kepada TUHAN dan mengikuti perintah-perintah-Nya. Kita juga harus berusaha hidup dengan cara yang benar di mata TUHAN, mengikuti ajaran-Nya dan melakukan kehendak-Nya.

2. Hizkia menyingkirkan bukit-bukit pengurbanan dan tugu-tugu berhala: Hizkia menghancurkan segala bentuk penyembahan berhala dan memurnikan ibadah kepada TUHAN. Kita juga harus menjauhkan diri dari segala bentuk penyembahan berhala dan fokus pada penyembahan yang benar kepada TUHAN.

3. Hizkia percaya kepada TUHAN dan tidak menyimpang dari mengikuti-Nya: Hizkia memiliki kepercayaan yang kuat kepada TUHAN dan tidak tergoyahkan oleh tantangan atau ancaman. Kita juga harus memiliki kepercayaan yang teguh kepada TUHAN dan tetap setia mengikutinya, meskipun menghadapi cobaan atau tekanan.

4. Hizkia berhasil dalam pertempuran melawan musuh-musuhnya: Hizkia berhasil melawan raja Asyur dan mengalahkan orang Filistin. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita hidup dalam ketaatan kepada TUHAN, Dia akan menyertai kita dan memberikan kemenangan dalam pertempuran kita.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Memohon kepada TUHAN agar kita dapat hidup dengan cara yang benar di mata-Nya, mengikuti ajaran-Nya dan melakukan kehendak-Nya.

2. Memohon kepada TUHAN agar Dia membantu kita menjauhkan diri dari segala bentuk penyembahan berhala dan memurnikan ibadah kita kepada-Nya.

3. Memohon kepada TUHAN agar kita memiliki kepercayaan yang teguh kepada-Nya dan tidak tergoyahkan oleh tantangan atau ancaman.

4. Memohon kepada TUHAN agar Dia menyertai kita dalam setiap pertempuran hidup kita, memberikan kemenangan atas musuh-musuh kita, dan melindungi kita dari segala bahaya.

Semoga kita dapat belajar dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.
5W1H:
Analisis 2 Raja-raja 18 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan awal pemerintahan Hizkia, raja Yehuda, dan fokus pada reformasi keagamaannya yang signifikan.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Hizkia, raja Yehuda, dan Sanherib, raja Asyur.

When (Kapan): Peristiwa dalam pasal ini terjadi pada tahun ketiga pemerintahan Hosea, raja Israel, yang juga merupakan tahun Hizkia naik tahta di Yehuda.

Where (Dimana): Peristiwa utama terjadi di Yehuda, khususnya di Yerusalem, ibu kota Yehuda.

Why (Mengapa): Hizkia melakukan reformasi keagamaan karena ia ingin mengembalikan umat Yehuda kepada penyembahan Yahweh dan menjauhkan mereka dari penyembahan berhala yang marak pada masa pemerintahan ayahnya, Ahas.

How (Bagaimana): Hizkia melakukan reformasi dengan:
- Menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala: Ia menghancurkan tiang-tiang berhala, menebang patung-patung Asyera, dan merobohkan bukit-bukit pengorbanan.
- Menghancurkan ular tembaga: Ia menghancurkan Nehustan, ular tembaga yang dibuat Musa, karena orang-orang mulai menyembahnya.
- Memperbaiki Bait Suci: Ia membersihkan dan memperbaiki Bait Suci yang telah diabaikan pada masa pemerintahan ayahnya.
- Memulihkan perayaan Paskah: Ia mendorong umat Yehuda untuk merayakan Paskah sesuai dengan hukum Taurat.
Kesimpulan:

Pasal 18 dari 2 Raja-raja menggambarkan Hizkia sebagai raja yang saleh dan berdedikasi untuk mengembalikan umat Yehuda kepada Yahweh. Reformasinya menunjukkan keberanian dan keteguhannya dalam menghadapi tekanan dari budaya sekitar yang menyembah berhala.