What (Apa): Pasal 23 dari 2 Samuel berisi perkataan terakhir Daud, yang dikenal sebagai "Nyanyian Terakhir Daud". Ini adalah puisi yang indah dan penuh makna, mengungkapkan hati Daud sebagai seorang raja, pejuang, dan yang terpenting, seorang penyembah Allah.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Daud, raja kedua Israel. Ia digambarkan sebagai "orang yang ditinggikan", "orang yang diurapi oleh Allah Yakub", dan "pemazmur yang disenangi di Israel".
When (Kapan): Perkataan ini diucapkan Daud di akhir hidupnya, menjelang kematiannya.
Where (Di mana): Tidak ada lokasi spesifik yang disebutkan dalam pasal ini. Namun, mengingat konteksnya, kemungkinan besar Daud mengucapkan perkataan ini di istananya di Yerusalem.
Why (Mengapa): Daud mengucapkan perkataan ini sebagai kesaksian terakhirnya tentang Allah dan pemerintahan-Nya. Ia ingin meninggalkan warisan iman dan hikmat bagi generasi mendatang.
How (Bagaimana): Daud menyampaikan pesannya melalui puisi yang penuh metafora dan gambaran yang kuat. Ia menggambarkan Allah sebagai batu karang, benteng, dan perisai, menekankan kekuatan dan perlindungan-Nya. Ia juga berbicara tentang pemerintahan yang adil dan berkat yang datang dari mengikuti Allah.
Makna bagi orang Kristen:
Nyanyian Terakhir Daud memberikan pelajaran berharga bagi orang Kristen:
Nyanyian Terakhir Daud adalah kesaksian yang menginspirasi tentang iman, keberanian, dan kesetiaan. Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk mencari Allah di atas segalanya dan hidup untuk kemuliaan-Nya.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: