1 Samuel 1 (AYT)
9 Setelah mereka makan dan minum di Silo, berdirilah Hana. Pada saat itu, Imam Eli duduk di atas kursi di dekat tiang pintu Bait Suci Allah.
10 Hati Hana getir, dan dia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.
11 Lalu, dia bernazar, katanya, “Ya TUHAN semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan kesengsaraan hamba-Mu, mengingatku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi mengaruniakan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, aku akan mempersembahkan dia kepada TUHAN seumur hidupnya, dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”
12 Ketika dia terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, Eli mengamati mulutnya.
13 Hana berkata-kata dalam hatinya. Hanya bibirnya yang bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak terdengar. Karena itu, Eli mengira perempuan itu mabuk.
14 Lalu, Eli berkata kepadanya, “Berapa lama lagi kamu akan mabuk? Singkirkanlah anggurmu darimu.”
15 Akan tetapi, Hana menjawab, “Tidak, tuanku, aku seorang perempuan yang sedang bersusah hati. Aku tidak minum anggur atau minuman yang memabukkan, tetapi aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.
16 Janganlah menganggap hambamu ini seorang perempuan berkelakuan jahat, sebab keluhan dan kesedihanku banyak hingga aku berbicara sampai sekarang.”
17 Lalu, Eli menjawab, “Pergilah dalam damai. Kiranya Allah Israel mengaruniakan kepadamu apa yang kauminta kepada-Nya.”
18 Hana berkata, “Biarlah hambamu beroleh belas kasihan dalam pandanganmu.” Kemudian, perempuan itu pulang. Sesudah itu, dia mau makan dan mukanya tidak sedih lagi.
19 Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi, lalu beribadah di hadapan TUHAN. Kemudian, mereka pulang ke rumah mereka di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, istrinya, Tuhan mengingatnya.
20 Tibalah waktunya kemudian, Hana mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Dia menamainya Samuel, katanya, “Sebab, aku telah memintanya dari TUHAN.”