Hakim-hakim 20 (AYT)
28 Pinehas, anak Eleazar, anak Harun, melayani di hadapan mereka pada saat itu. Mereka berkata, “Haruskah kami maju berperang sekali lagi melawan keturunan Benyamin, saudara kami itu? Atau, menghentikannya?” TUHAN berkata, “Majulah, sebab besok akan Kuserahkan mereka ke dalam tanganmu.”
29 Lalu, orang-orang Israel menempatkan pengadang-pengadang di sekeliling Gibea.
30 Orang Israel maju melawan keturunan Benyamin pada hari ketiga. Mereka mengatur barisannya seperti yang sudah-sudah untuk melawan Gibea.
31 Keturunan Benyamin keluar menyerang pasukan itu sehingga terpancing untuk meninggalkan kota. Seperti sebelumnya, mereka mulai mengalahkan serta membunuh bangsa itu di jalan raya. Beberapa pergi ke Betel, sementara yang lain ke Gibea melalui ladang-ladang. Kira-kira tiga puluh orang Israel terbunuh.
32 Kata keturunan Benyamin, “Mereka terpukul kalah di hadapan kita seperti semula.” Namun, orang-orang Israel berkata, “Mari kita lari dan memancing mereka keluar dari kota ke jalan-jalan raya.”
33 Akan tetapi, seluruh orang Israel bangkit dari tempatnya dan mengatur barisan di Baal-Tamar. Sementara itu, pengadang-pengadang Israel segera keluar dari tempatnya di tempat terbuka Gibea.
34 Sepuluh ribu prajurit pilihan dari seluruh Israel datang menghadap Gibea. Pertempuran itu terjadi dengan dahsyat, tetapi orang-orang Benyamin itu tidak mengetahui bahwa malapetaka datang menimpa mereka.
35 TUHAN memukul kalah orang Benyamin di hadapan orang Israel. Pada hari itu, orang Israel memusnahkan orang Benyamin sebanyak dua puluh lima ribu seratus orang. Setiap orang itu bersenjatakan pedang.
36 Orang-orang Benyamin melihat bahwa mereka dikalahkan. Orang-orang Israel mundur dari tempat orang Benyamin, sebab mereka berharap kepada pengadang-pengadang yang ditempatkan di Gibea.
37 Pengadang-pengadang itu dengan segera mengadakan penyerbuan ke Gibea dan bergerak maju untuk mengalahkan seluruh kota dengan mata pedang.
38 Terjadilah kesepakatan antara orang-orang Israel dan pengadang-pengadang untuk memperbesar gumpalan asap yang naik dari kota itu.
39 Ketika orang-orang Israel berbalik dari pertempuran itu, suku Benyamin mulai menyerang dan membunuh orang-orang Israel, kira-kira tiga puluh prajurit. Sebab, mereka berkata, “Pastilah mereka dikalahkan di depan kita seperti pada pertempuran pertama.”
40 Gumpalan asap mulai naik dari kota, seperti tiang-tiang asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan melihat asap naik dari seluruh kota ke langit.
41 Kemudian, orang-orang Israel berbalik lagi sehingga orang-orang Benyamin terkejut, sebab mereka melihat bahwa malapetaka menimpa atas mereka.
42 Mereka lari dari hadapan orang-orang Israel menuju ke arah padang belantara walaupun pertempuran tidak dapat dihindari di kota dan mereka dibinasakan di dalamnya.
43 Mereka mengepung suku Benyamin, mengejarnya tanpa henti, dan melandanya sampai di depan Gibea, di sebelah timur.
44 Delapan belas ribu orang Benyamin tewas. Semua orang itu adalah laki-laki yang gagah perkasa.
45 Orang-orang Benyamin yang lainnya berbalik dan melarikan diri ke padang belantara, ke atas bukit-bukit batu Rimon. Akan tetapi, mereka menyerang lima ribu orang di jalan raya. Mereka mengejar sampai ke Gideom, lalu dua ribu orang dari antara mereka tewas.
46 Dan, semua yang tewas dari suku Benyamin pada hari itu adalah dua puluh lima ribu orang yang bersenjatakan pedang. Mereka semua adalah orang-orang yang gagah perkasa.
47 Akan tetapi, enam ratus orang berbalik dan melarikan diri ke padang belantara, ke atas bukit batu Rimon. Mereka tinggal di bukit batu Rimon selama empat bulan.
48 Kemudian, orang-orang Israel kembali kepada keturunan Benyamin dan mengalahkan mereka dengan mata pedang di kota, baik manusia maupun hewan, sampai ke segala sesuatu yang mereka temukan. Bahkan, mereka memusnahkan seluruh kota yang ada di sana dengan api.
Hakim-hakim 21 (AYT)
1 Orang-orang Israel bersumpah di Mizpa, katanya, “Tidak seorang pun dari kita akan memberikan anak perempuannya kepada orang Benyamin untuk menjadi istrinya.”
2 Ketika bangsa Israel datang ke Betel dan tinggal di sana, di hadapan Allah, sampai petang, mereka mengeraskan suaranya dan menangis dengan sangat keras.
3 Mereka berkata, “Ya TUHAN, Allah Israel, mengapa hal ini terjadi di Israel, bahwa pada hari ini satu suku dari antara orang Israel hilang?”
4 Keesokan harinya, bangsa itu bangun pagi-pagi dan membangun mazbah di situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban pendamaian.
5 Kemudian, orang-orang Israel berkata, “Siapakah dari antara suku-suku Israel yang tidak datang bersama jemaat ini untuk menghadap TUHAN?” Sebab, mereka telah bersumpah dengan sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa, katanya, “Dia pasti dihukum mati.”
6 Orang-orang Israel kasihan terhadap suku Benyamin, saudara mereka, dan berkata, “Pada hari ini, satu suku terputus dari Israel.
7 Apa yang akan kita lakukan untuk menyediakan istri bagi mereka yang tinggal itu, sebab kita bersumpah atas nama TUHAN bahwa kita tidak akan memberikan anak perempuan kita kepada mereka untuk dijadikan istri?”
8 Lalu, mereka berkata, “Siapakah dari suku-suku Israel yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?” Ternyata, tidak seorang pun dari Yabesh-Gilead datang ke pertendaan dan perkumpulan itu.
9 Kemudian, ketika bangsa itu diperiksa, tampaklah, tidak ada seorang pun dari Yabesh-Gilead hadir di sana.
10 Karena itu, umat itu mengirim dua belas ribu orang yang perkasa ke sana, dan memerintah mereka, katanya, “Pergilah, bunuhlah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, termasuk perempuan dan anak-anak.
11 Inilah yang harus kamu lakukan. Bunuhlah setiap laki-laki dan setiap perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki.”
12 Mereka menemukan empat ratus gadis di antara penduduk Yabesh-Gilead yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki. Lalu, mereka membawa gadis-gadis itu ke pertendaan Silo, di tanah Kanaan.
13 Setelah itu, umat Israel mengirim pesuruh kepada orang-orang Benyamin yang tinggal di bukit batu Rimon untuk mengumumkan perdamaian kepada mereka.