Komik.APP

ZONE / Kingstone Indonesia / 12. Hakim-Hakim I / Hal. 11

Hal. 11

Metode PA: SABDA, WWG.

Hakim-hakim 4 (AYT)

⁴ Pada waktu itu, Debora, istri Lapidot, seorang nabiah, menjadi hakim atas orang Israel.

⁵ Dia biasa duduk di bawah pohon kurma Debora antara Rama dan Betel di Pegunungan Efraim, dan orang-orang Israel mendatanginya untuk berhakim.

⁶ Dia menyuruh memanggil Barak, anak Abinoam, dari Kedesh di wilayah Naftali, dan berkata kepadanya, “Bukankah TUHAN, Allah Israel, memerintahkan, ‘Pergilah dan bergeraklah ke Gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang dari keturunan Naftali dan keturunan Zebulon bersama denganmu.

Hakim-Hakim I

Debora memerintah sebagai hakim

Ayat terkait: Hakim-hakim 4:4-6;

AlkiPEDIA Hak 4

Penjelasan Singkat: Debora dan Barak membebaskan Israel
Isi Pasal: Kemenangan Debora dan Barak.
Garis Besar: 4:1 Debora dan Barak menyelamatkan mereka dari Yabin dan Sisera.
4:17 Yael membunuh Sisera.
Judul Perikop: Debora dan Barak (4:1-24)
Kesimpulan: Mereka yang mengabaikan Allah di tengah kemakmurannya, akan mendapati diri perlunya berseru dengan sangat kepada Dia ketika mereka berada dalam masalah. Dia itu setia meskipun kita tidak setia, dan jika kita dengan sungguh berbalik kepada Dia, Dia akan memberikan kemenangan.
Fakta: Sudah pasti ini merupakan tanda kemurtadan di dalam sebuah bangsa dimana seorang perempuan ada di posisi kepemimpinan.

AI-PEDIA Hak 4

Ringkasan: Pasal 4 dari Kitab Hakim-hakim menceritakan tentang periode penindasan orang Israel oleh raja Kanaan bernama Yabin yang dipimpin oleh panglima tentaranya, Sisera. Orang Israel berseru kepada TUHAN dan TUHAN mengangkat Debora sebagai hakim atas mereka. Debora memanggil Barak untuk memimpin pasukan Israel dalam pertempuran melawan Sisera. Barak setuju asalkan Debora ikut bersamanya. Dalam pertempuran, Allah mengacaukan pasukan Sisera dan Sisera melarikan diri ke tenda Yael, istri Heber. Yael membunuh Sisera dengan memaku patok tenda ke pelipisnya. Akhirnya, Allah menundukkan raja Kanaan, Yabin, di tangan orang Israel dan mereka berhasil membinasakan Yabin.
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Hakim-hakim adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang periode setelah kematian Yosua, ketika bangsa Israel belum memiliki seorang raja dan diatur oleh para hakim yang dipilih oleh Allah. Pasal 4 berfokus pada kisah seorang hakim perempuan bernama Debora.

Secara historis, pasal ini terjadi pada sekitar abad ke-12 SM, di mana bangsa Israel berada dalam penindasan oleh raja Yabin dari Hazor dan panglima perangnya, Sisera. Budaya pada masa itu didominasi oleh perang dan konflik antara suku-suku di tanah Kanaan.

Dalam konteks literatur, pasal ini termasuk dalam genre naratif sejarah dalam Alkitab. Cerita ini menyoroti peran perempuan yang jarang terjadi pada masa itu, di mana Debora menjadi pemimpin dan hakim bagi bangsa Israel.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Allah memilih dan menggunakan orang-orang yang tidak terduga untuk memimpin dan menyelamatkan umat-Nya. Debora adalah salah satu contoh perempuan yang dipilih oleh Allah untuk memberikan keadilan dan kebebasan kepada bangsa Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 3, kita melihat pola berulang di mana bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala dan dihukum oleh Allah dengan penindasan oleh bangsa-bangsa sekitarnya. Setelah mereka menyesali perbuatan mereka, Allah mengangkat seorang hakim untuk menyelamatkan mereka. Pasal 4 dimulai dengan penindasan oleh raja Yabin dan Sisera, dan kemudian memperkenalkan Debora sebagai hakim yang dipilih oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel dalam pertempuran melawan penindasan ini.
Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Hakim-hakim pasal 4:

1. Keburukan orang Israel dan penyerahan mereka kepada Yabin, raja Kanaan (Hakim-hakim 4:1-3)
2. Kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh Yabin terhadap orang Israel selama 20 tahun (Hakim-hakim 4:3)
3. Pemanggilan Debora sebagai hakim dan nabi bagi orang Israel (Hakim-hakim 4:4-5)
4. Perintah TUHAN kepada Debora untuk memanggil Barak dan menghadapi Sisera (Hakim-hakim 4:6-7)
5. Keraguan Barak dan keputusan Debora untuk ikut bersamanya (Hakim-hakim 4:8-9)
6. Persiapan Barak dan pasukan Israel untuk perang melawan Sisera (Hakim-hakim 4:10-11)
7. Pertempuran antara pasukan Barak dan pasukan Sisera (Hakim-hakim 4:12-16)
8. Kematian Sisera oleh tangan Yael, istri Heber (Hakim-hakim 4:17-22)
9. Kemenangan orang Israel atas Yabin, raja Kanaan (Hakim-hakim 4:23-24)

Sumber: Hakim-hakim 4
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Ehud: Hakim Israel sebelumnya yang telah meninggal.
- Yabin: Raja Kanaan yang memerintah di Hazor.
- Sisera: Panglima tentara Yabin yang tinggal di Haroset-Hagoyim.
- Debora: Istri Lapidot, seorang nabiah dan hakim atas orang Israel.
- Barak: Anak Abinoam, dipanggil oleh Debora untuk memimpin pasukan Israel.
- Heber: Orang Keni yang memisahkan diri dari suku Keni.
- Yael: Istri Heber, orang Keni.

Lokasi:
- Hazor: Kota yang dikuasai oleh raja Kanaan, Yabin.
- Haroset-Hagoyim: Tempat tinggal Sisera, panglima tentara Yabin.
- Rama: Tempat di Pegunungan Efraim.
- Betel: Tempat di Pegunungan Efraim.
- Pegunungan Efraim: Daerah di mana Debora biasa duduk di bawah pohon kurma.
- Kedesh: Tempat asal Barak, anak Abinoam.
- Gunung Tabor: Tempat yang dituju oleh Barak dengan pasukan Israel.
- Sungai Kison: Tempat di mana TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Barak.
- Zaanaim: Tempat di dekat Kedesh, di mana tenda Heber, orang Keni, berada.
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Hakim-hakim" pasal 4 adalah sebagai berikut:

1. Orang Israel melakukan yang jahat di mata TUHAN (ayat 1): Menunjukkan perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang Israel setelah kematian Ehud.

2. Yabin, raja Kanaan (ayat 2): Raja Kanaan yang memerintah di Hazor dan menindas orang Israel selama 20 tahun.

3. Sisera, panglima tentara Yabin (ayat 2): Panglima tentara Yabin yang tinggal di Haroset-Hagoyim.

4. Debora, istri Lapidot, seorang nabiah (ayat 4): Debora adalah seorang nabiah yang menjadi hakim atas orang Israel pada waktu itu.

5. Barak, anak Abinoam (ayat 6): Barak adalah anak Abinoam yang dipanggil oleh Debora untuk berperang melawan Sisera.

6. Sepuluh ribu orang dari keturunan Naftali dan keturunan Zebulon (ayat 6): Jumlah pasukan yang dipanggil oleh Debora untuk berperang bersama Barak.

7. Heber, orang Keni (ayat 11): Orang Keni yang memisahkan diri dari suku Keni dan memiliki perdamaian dengan Yabin, raja Hazor.

8. Yael, istri Heber, orang Keni (ayat 17): Istri Heber yang membantu menyerahkan Sisera kepada Barak.

9. Allah mengacaukan Sisera (ayat 15): Allah membantu Barak dan orang Israel dalam pertempuran melawan Sisera.

10. Yabin, raja Kanaan, ditundukkan oleh Allah (ayat 23): Kekuasaan Yabin, raja Kanaan, dihancurkan oleh Allah melalui tangan orang Israel.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk mempelajari Alkitab lebih dalam. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan untuk memahami lebih lanjut tentang Kitab Hakim-hakim pasal 4:

1. Bagaimana orang Israel melakukan yang jahat di mata TUHAN setelah kematian Ehud? Apa yang dapat kita pelajari dari siklus dosa dan pembebasan yang terjadi dalam Kitab Hakim-hakim?

2. Mengapa TUHAN menyerahkan orang Israel ke tangan Yabin, raja Kanaan? Apa yang dapat kita pelajari tentang konsekuensi dosa dan penghakiman Allah?

3. Mengapa Debora dipilih oleh TUHAN sebagai hakim atas orang Israel? Apa yang membuatnya berbeda dari hakim-hakim sebelumnya?

4. Mengapa Barak meminta Debora untuk pergi bersamanya dalam pertempuran melawan Sisera? Apa yang dapat kita pelajari tentang kepercayaan dan ketergantungan kita kepada Allah?

5. Bagaimana Allah mengacaukan Sisera dan tentaranya? Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan dan perlindungan Allah dalam pertempuran kita?

6. Mengapa Sisera mencari perlindungan di tenda Yael? Apa yang membuat tindakan Yael begitu penting dalam kemenangan orang Israel?

7. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini tentang peran perempuan dalam peperangan dan pembebasan?

8. Bagaimana akhirnya Yabin, raja Kanaan, ditundukkan oleh orang Israel? Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan dan keadilan Allah dalam menghukum orang-orang jahat?

9. Bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya ketaatan dan kepercayaan kepada Allah dalam hidup kita sebagai orang percaya?

10. Apa pelajaran praktis yang dapat kita ambil dari kisah ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang Kristen?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali kekayaan Kitab Hakim-hakim pasal 4. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 4 Kitab Hakim-hakim, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya mematuhi perintah Tuhan: Orang Israel melakukan yang jahat di mata Tuhan setelah kematian Ehud. Hal ini menunjukkan pentingnya hidup dalam ketaatan terhadap perintah-perintah Tuhan agar kita tidak jatuh ke dalam dosa.

2. Kekuatan dalam doa: Orang-orang Israel berseru kepada Tuhan karena mereka tertindas oleh raja Kanaan. Doa adalah sarana yang kuat untuk memohon pertolongan Tuhan dalam situasi sulit.

3. Kepemimpinan perempuan: Debora, seorang nabiah, menjadi hakim atas orang Israel. Ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat menggunakan siapa saja, termasuk perempuan, untuk memimpin dan memberikan kebijaksanaan.

4. Keberanian dan ketaatan: Barak dipanggil oleh Debora untuk memimpin pasukan Israel melawan Sisera. Meskipun awalnya ragu, Barak akhirnya menunjukkan keberanian dan ketaatan dengan pergi berperang.

5. Kepercayaan kepada Tuhan: Debora mengatakan bahwa Sisera akan diserahkan ke dalam tangan seorang perempuan. Ini menunjukkan pentingnya memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam segala situasi.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon pengampunan atas dosa-dosa kita dan meminta pertolongan Tuhan untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya.

2. Memohon kekuatan dalam doa dan iman yang kuat untuk menghadapi situasi sulit dalam hidup.

3. Meminta Tuhan untuk memberikan pemimpin yang bijaksana dan berani dalam gereja dan masyarakat.

4. Memohon keberanian dan ketaatan kepada Tuhan dalam melaksanakan tugas dan panggilan-Nya.

5. Meminta Tuhan untuk meningkatkan kepercayaan kita kepada-Nya dan mengandalkan-Nya sepenuhnya dalam segala situasi.

Semoga ini dapat membantu dalam pemahaman dan penerapan pasal 4 Kitab Hakim-hakim dalam hidup kita.
5W1H:
Analisis 5W+1H Kitab Hakim-hakim Pasal 4

Kitab Hakim-hakim pasal 4 menceritakan kisah Debora, seorang nabiah dan hakim perempuan, yang memimpin orang Israel melawan penindasan Raja Yabin dari Hazor.

Who (Siapa)?
- Tokoh utama: Debora (nabiah dan hakim), Barak (panglima perang), Yael (seorang perempuan Keni), Sisera (panglima perang Yabin).
- Tokoh pendukung: Orang Israel, Raja Yabin dari Hazor.
What (Apa)?
- Peristiwa utama: Penindasan orang Israel oleh Raja Yabin selama 20 tahun, Debora memanggil Barak untuk memimpin pasukan melawan Sisera, Barak meminta Debora ikut berperang, kemenangan orang Israel atas Sisera, Yael membunuh Sisera.
When (Kapan)?
- Waktu spesifik tidak disebutkan. Namun, peristiwa ini terjadi setelah kematian Ehud dan sebelum Gideon menjadi hakim.
Where (Di mana)?
- Lokasi utama: Tanah Kanaan, khususnya di daerah sekitar Gunung Tabor dan lembah Kishon.
Why (Mengapa)?
- Penyebab konflik: Orang Israel kembali melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga Tuhan menyerahkan mereka ke tangan Raja Yabin.
- Tujuan Debora: Membebaskan orang Israel dari penindasan dan mengembalikan mereka kepada Tuhan.
How (Bagaimana)?
- Strategi Debora: Memanggil Barak dan memberikan arahan dari Tuhan untuk memimpin pasukan.
- Jalannya pertempuran: Barak memimpin 10.000 orang Israel melawan Sisera di Gunung Tabor. Tuhan mengirimkan hujan lebat yang mengacaukan pasukan Sisera, membuat mereka mudah dikalahkan. Sisera melarikan diri dan dibunuh oleh Yael.
Kesimpulan:

Pasal ini menunjukkan bagaimana Tuhan menggunakan orang-orang biasa, bahkan seorang perempuan seperti Debora, untuk menyelamatkan umat-Nya. Kisah ini juga menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan. Kemenangan Israel atas Sisera merupakan bukti nyata akan kuasa dan pertolongan Tuhan bagi mereka yang setia kepada-Nya.