ZONE / Komik Alkitab Bergambar / 06. Aku Menyertai Kamu / Hal. 76
Hal. 76
Metode PA: SABDA, WWG.
Kisah Para Rasul 14 (AYT)
19 Akan tetapi, orang-orang Yahudi datang dari Antiokhia dan Ikonium, dan setelah membujuk orang banyak itu, mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota karena mengira bahwa Paulus sudah mati.
20 Namun, ketika para murid mengelilingi Paulus, ia berdiri dan kembali masuk ke kota. Pada hari berikutnya, ia berangkat bersama dengan Barnabas ke Derbe.
21 Setelah mereka memberitakan Injil di kota itu dan telah membuat banyak murid, mereka kembali ke Listra, dan ke Ikonium, dan ke Antiokhia,
22 sambil menguatkan jiwa para murid, mendorong mereka untuk bertekun di dalam iman, dan mengatakan bahwa kita harus memasuki Kerajaan Allah melalui banyak penderitaan.
23 Ketika Paulus dan Barnabas menunjuk penatua-penatua bagi mereka di setiap jemaat, setelah berdoa dengan berpuasa, mereka menyerahkan para penatua itu kepada Tuhan, yang kepada-Nya mereka telah percaya.
24 Kemudian, mereka melewati Pisidia dan sampai di Pamfilia.
25 Lalu, ketika mereka telah mengabarkan firman di Perga, mereka turun ke Atalia.
26 Dari sana, mereka berlayar ke Antiokhia, tempat mereka telah diserahkan kepada anugerah Allah untuk pekerjaan yang sudah mereka selesaikan.
27 Ketika mereka sampai dan berkumpul bersama dengan jemaat, mereka melaporkan semua hal yang telah Allah perbuat bersama dengan mereka dan bagaimana Ia telah membukakan pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
28 Dan, mereka tinggal bersama para murid untuk waktu yang lama.
Kisah Para Rasul 15 (AYT)
1 Kemudian, beberapa orang turun dari Yudea dan mengajar saudara-saudara seiman, “Jika kamu tidak disunat sesuai dengan adat istiadat Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”

Aku Menyertai Kamu

Pecah Dua
Ayat terkait: Kisah Para Rasul 14:19--15:1;
  • Penjelasan Singkat: Paulus dirajam batu
  • Isi Pasal: Pekerjaan Injil di Ikonium, Derbe, dan Listra. Orang yang lumpuh di Listra disembuhkan. Paulus dilempari batu. Penatua-penatua ditetapkan di gereja-gereja.
  • Garis Besar: 14:1 Paulus dan Barnabas dianiaya di Ikonium.
    14:8 Di Listra Paulus menyembuhkan orang yang lumpuh, lalu mereka dianggap sebagai dewa.
    14:19 Paulus dilempari batu.
    14:21 Mereka melayani berbagai gereja, menguatkan para murid dalam iman dan ketekunan.
    14:26 Kembali ke Antiokhia, mereka menceritakan apa yang diperbuat oleh Allah melalui diri mereka.
  • Judul Perikop: Kembali ke Antiokhia (14:21-28)
  • Kesimpulan: Mereka yang berbicara dengan berani di dalam Tuhan tidak perlu berpikir bahwa ini aneh, jika pemberitaan Injil terkadang memisahkan, atau diserang dengan hinaan atas diri mereka dengan roh yang menyakitkan hati dan menuduh. Mereka akan dikuatkan di dalam Tuhan dan di dalam kuat kuasa-Nya, dan Allah akan meneguhkan kesaksian mereka dengan menganugerahkan keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh tangan mereka.
  • Fakta: ay. 15. Hanya satu orang yang bisa, tanpa penyembahan berhala, disembah - Yesus, Kristus yang adalah "wujud Allah di dalam daging."
  • Penjelasan Singkat: Perdebatan tentang Sunat
  • Isi Pasal: Mahkamah Agama di Yerusalem dan pertanyaan mengenai sunat. Perjalanan misi Paulus yang kedua. Silas dipilih.
  • Garis Besar: 15:1 Perselisihan besar tentang sunat.
    15:5 Para rasul memberi penjelasan tentang hal itu,
    15:22 dan mengutus orang yang ditentukan dengan membawa surat untuk jemaat.
    15:36 Paulus dan Barnabas, berencana untuk bersama-sama mengunjungi saudara-saudara, tidak sepakat, dan pergi ke arah yang berlainan.
  • Judul Perikop: Sidang di Yerusalem (15:1-21)
    Jawab kepada Antiokhia (15:22-34)
    Perselisihan antara Paulus dan Barnabas (15:35-41)
  • Kesimpulan: Mereka yang pernah diajar dengan baik perlu untuk menjaganya agar mereka tidak menjadi bodoh lagi, dan setelah mengenal kemerdekaan di dalam Kristus Yesus tidak perlu lagi ditawan oleh hukum yang tidak bisa menyelamatkan. Di dalam banyaknya penasihat terdapat rasa aman dan kepuasan jika para penasihatnya adalah orang-orang yang ditetapkan oleh Allah dan yang diajar di dalam Firman-Nya. Jika terjadi perbedaan yang serius mengenai Firman Allah, baiklah orang-orang milik Allah berkumpul bersama di dalam pertemuan yang khidmat untuk berdoa dan nasihat yang saling menguntungkan.
  • Fakta: ay. 14. Ini merupakan salah satu bagian terpenting di dalam Perjanjian Baru, yang menyatakan program ilahi bagi gereja di dalam dispensasi ini. Bukan pertobatan dunia melalui berbagai agen pembaruan, namun mengeluarkan dari dunia orang-orang pilihan yang akan menjadi Tubuh atau mempelai Kristus. Injil dimana-mana memanggil orang-orang, namun Injil tidak pernah, di manapun, diketahui mempertobatkan semua orang, dan tidak ada juga dari hal ini yang dapat diperkirakan pada zaman ini. Pekerjaan gereja adalah memenangkan jiwa.
  • Ringkasan: Dalam Kisah Para Rasul pasal 14, Paulus dan Barnabas mengunjungi kota Ikonium dan memberitakan Injil kepada orang Yahudi dan Yunani. Meskipun banyak yang percaya, orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut orang lain untuk menentang mereka. Paulus dan Barnabas melarikan diri ke Listra dan Derbe, di mana mereka melakukan mujizat penyembuhan. Namun, orang-orang di Listra menganggap mereka sebagai dewa dan ingin mempersembahkan kurban kepada mereka. Paulus dan Barnabas dengan tegas menolak penghormatan itu dan mengajak orang-orang untuk berbalik kepada Allah yang hidup. Meskipun mereka mengalami penentangan dan penganiayaan, Paulus dan Barnabas tetap bertekun dalam iman dan menguatkan jemaat-jemaat yang telah mereka dirikan. Mereka akhirnya kembali ke Antiokhia dan melaporkan semua yang telah Allah lakukan melalui mereka kepada jemaat.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 14 berisi tentang perjalanan dan pelayanan Paulus dan Barnabas dalam misi mereka untuk menyebarkan Injil di kota-kota di Asia Kecil.

    Latar belakang historis: Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Kitab ini ditulis sekitar tahun 80-90 Masehi dan menceritakan perkembangan gereja perdana. Pasal 14 terjadi pada saat Paulus dan Barnabas melakukan perjalanan misionaris mereka pada abad pertama Masehi.

    Latar belakang budaya: Asia Kecil pada saat itu merupakan wilayah yang terdiri dari berbagai suku dan budaya. Kota-kota yang dikunjungi oleh Paulus dan Barnabas memiliki beragam latar belakang budaya dan agama, termasuk kepercayaan pagan dan kebudayaan Yunani-Romawi.

    Latar belakang literatur: Kisah Para Rasul adalah salah satu dari empat Injil dan merupakan catatan sejarah gereja perdana. Lukas menggunakan gaya narasi untuk menceritakan perjalanan dan pelayanan Paulus dan Barnabas.

    Latar belakang teologis: Pasal 14 menunjukkan bagaimana Paulus dan Barnabas menghadapi tantangan dan penganiayaan dalam menyebarkan Injil. Mereka mengalami berbagai keajaiban dan tanda-tanda Allah yang memperkuat iman mereka dan memperluas pengaruh gereja perdana.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus dan Barnabas telah melakukan pelayanan di kota Antiokhia di Pisidia. Mereka menghadapi penolakan dan penganiayaan dari orang-orang Yahudi yang tidak menerima ajaran mereka. Namun, banyak orang non-Yahudi yang menerima Injil dan bergabung dengan gereja.

    Dalam pasal 14, Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan mereka ke kota-kota lain seperti Ikonium, Listra, dan Derbe. Mereka menghadapi tantangan dan penganiayaan yang serupa, tetapi juga mengalami keajaiban dan tanda-tanda Allah yang memperkuat iman mereka dan memperluas pengaruh gereja.

    Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa pasal 14 dari Kisah Para Rasul menggambarkan perjalanan dan pelayanan misionaris Paulus dan Barnabas dalam menyebarkan Injil di Asia Kecil pada abad pertama Masehi.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 14:

    1. Pemberitaan Injil di Ikonium dan hasilnya (ayat 1-3)
     - Paulus dan Barnabas masuk ke sinagoge dan banyak orang percaya (ayat 1)
    - Orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut orang-orang bukan Yahudi (ayat 2)
    - Paulus dan Barnabas tinggal lama dan melakukan tanda-tanda ajaib (ayat 3)

    2. Penganiayaan dan pelarian ke Listra dan Derbe (ayat 4-7)
     - Orang-orang di kota terbagi-bagi dan mencoba menganiaya para rasul (ayat 4-5)
    - Paulus dan Barnabas melarikan diri ke Listra dan Derbe (ayat 6)
    - Mereka terus memberitakan Injil di sana (ayat 7)

    3. Penyembuhan orang lumpuh di Listra (ayat 8-10)
     - Seorang lumpuh mendengarkan Paulus dan disembuhkan (ayat 8-9)
    - Orang banyak menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa-dewa (ayat 11-13)

    4. Penolakan Paulus dan Barnabas terhadap penyembahan mereka (ayat 14-18)
     - Paulus dan Barnabas merobek pakaian mereka dan melarikan diri (ayat 14-15)
    - Mereka menyampaikan bahwa mereka adalah manusia biasa dan mengajak orang untuk berbalik kepada Allah (ayat 15-18)

    5. Penganiayaan dan pemulihan Paulus di Ikonium (ayat 19-20)
     - Orang-orang Yahudi datang dari Antiokhia dan Ikonium dan melempari Paulus dengan batu (ayat 19)
    - Paulus dipulihkan oleh murid-muridnya dan kembali ke kota (ayat 20)

    6. Perjalanan kembali ke Derbe, Listra, Ikonium, dan Antiokhia (ayat 21-28)
     - Paulus dan Barnabas menguatkan jiwa para murid dan mendorong mereka untuk bertekun dalam iman (ayat 21-22)
    - Mereka menunjuk penatua-penatua bagi setiap jemaat (ayat 23)
    - Paulus dan Barnabas melaporkan hasil pemberitaan Injil kepada jemaat di Antiokhia (ayat 26-28)

    7. Kembali ke Antiokhia dan penutupan perjalanan (ayat 25, 26-28)
     - Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia dan melaporkan hasil pekerjaan mereka (ayat 25)
    - Mereka melaporkan semua yang Allah perbuat bersama dengan mereka (ayat 27)
    - Mereka tinggal bersama para murid untuk waktu yang lama (ayat 28)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Paulus
    - Barnabas
    - Orang Yahudi
    - Orang Yunani
    - Orang-orang bukan Yahudi
    - Orang banyak
    - Orang-orang di kota itu
    - Orang itu (orang yang lemah kakinya)
    - Imam dewa Zeus

    Lokasi:
    - Ikonium
    - Sinagoge orang Yahudi
    - Listra
    - Derbe
    - Likaonia
    - Kuil dewa Zeus (berada di luar kota)
    - Antiokhia
    - Antiokhia dan Ikonium (dari mana orang-orang Yahudi datang)
    - Pisidia
    - Pamfilia
    - Perga
    - Atalia
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 14 adalah sebagai berikut:

    1. Ikonium: Kota di mana Paulus dan Barnabas masuk ke sinagoge orang Yahudi dan berbicara tentang Injil.
    2. Orang Yahudi dan orang Yunani: Orang-orang yang menjadi percaya setelah mendengar berita Injil.
    3. Menghasut: Orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut orang-orang bukan Yahudi dan meracuni pikiran mereka melawan orang-orang percaya.
    4. Tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat: Paulus dan Barnabas melakukan tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui tangan mereka sebagai bukti kebenaran Injil.
    5. Terbagi-bagi: Orang-orang di kota itu terbagi-bagi, sebagian berpihak kepada orang-orang Yahudi dan sebagian kepada para rasul.
    6. Menganiaya dan melempari dengan batu: Orang-orang bukan Yahudi dan orang-orang Yahudi berusaha menganiaya dan melempari para rasul dengan batu.
    7. Listra dan Derbe: Kota-kota di Likaonia tempat Paulus dan Barnabas melarikan diri setelah usaha penganiayaan.
    8. Orang lumpuh: Di Listra, ada seorang yang lumpuh dari kandungan ibunya dan belum pernah berjalan.
    9. Zeus dan Hermes: Orang banyak di Listra menyebut Barnabas sebagai Zeus dan Paulus sebagai Hermes karena mereka mengira mereka adalah dewa yang turun ke tengah-tengah mereka.
    10. Kurban: Orang banyak ingin mempersembahkan kurban kepada Paulus dan Barnabas sebagai dewa.
    11. Orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium: Orang-orang Yahudi datang dari Antiokhia dan Ikonium, dan membujuk orang banyak untuk melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota.
    12. Penatua-penatua: Paulus dan Barnabas menunjuk penatua-penatua bagi jemaat-jemaat yang mereka tinggalkan.
    13. Penderitaan: Paulus dan Barnabas mengatakan bahwa kita harus memasuki Kerajaan Allah melalui banyak penderitaan.
    14. Pamfilia dan Atalia: Tempat-tempat yang dilewati oleh Paulus dan Barnabas dalam perjalanan mereka.
    15. Anugerah Allah: Paulus dan Barnabas melaporkan semua hal yang telah Allah perbuat bersama dengan mereka dan bagaimana Ia telah membukakan pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus dan Barnabas ketika mereka dihadapkan pada penolakan dan penganiayaan?
    2. Bagaimana pengalaman Paulus dan Barnabas di Ikonium dan Listra menggambarkan pentingnya ketekunan dalam pelayanan Tuhan?
    3. Bagaimana reaksi orang-orang di Listra terhadap mujizat yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas menggambarkan kecenderungan manusia untuk menyembah hal-hal yang bukan Allah?
    4. Bagaimana Paulus dan Barnabas menghadapi situasi di mana orang-orang ingin mempersembahkan kurban kepada mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana pengalaman Paulus dan Barnabas di Ikonium dan Listra dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi penolakan dan penganiayaan dalam pelayanan Tuhan?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi orang-orang di Listra terhadap mujizat yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas? Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam penyembahan terhadap hal-hal yang bukan Allah?
    3. Bagaimana sikap Paulus dan Barnabas dalam menghadapi situasi di mana orang-orang ingin mempersembahkan kurban kepada mereka dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghindari pengagungan diri dan mengarahkan pujian kepada Allah?
    4. Bagaimana pengalaman Paulus dan Barnabas dalam pelayanan mereka di Ikonium, Listra, dan kota-kota lainnya dapat menginspirasi kita untuk bertekun dalam iman dan mendorong orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah?

    Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 14:
    1. Paulus dan Barnabas mengalami penolakan dan penganiayaan di Ikonium, tetapi mereka tetap bertekun dalam memberitakan Injil dan melakukan mujizat-mujizat.
    2. Di Listra, Paulus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir, yang menyebabkan orang-orang menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa-dewa yang turun ke bumi.
    3. Paulus dan Barnabas dengan tegas menolak pengagungan diri dan mengarahkan pujian kepada Allah, sehingga mereka merobek pakaian mereka ketika orang-orang ingin mempersembahkan kurban kepada mereka.
    4. Meskipun menghadapi penolakan dan penganiayaan, Paulus dan Barnabas tetap bertekun dalam iman dan kembali ke kota-kota yang mereka kunjungi untuk menguatkan jiwa para murid dan mendorong mereka untuk bertekun dalam iman.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 14 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketekunan dalam memberitakan Injil: Paulus dan Barnabas tinggal di Ikonium dalam waktu yang lama, berbicara dengan berani bagi Tuhan dan memberikan kesaksian tentang berita anugerah-Nya. Mereka tidak mudah menyerah meskipun menghadapi tantangan dan penentangan.

    2. Keberanian dalam menghadapi penindasan: Ketika orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi berusaha menganiaya dan melempari para rasul dengan batu, Paulus dan Barnabas melarikan diri ke kota lain. Namun, mereka tidak berhenti memberitakan Injil dan tetap teguh dalam iman.

    3. Kehati-hatian dalam menghindari penyembahan berhala: Ketika orang banyak di Listra menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa-dewa dan ingin mempersembahkan kurban kepada mereka, rasul-rasul itu dengan tegas menolak dan mengingatkan orang banyak bahwa mereka hanya manusia biasa dan mengajak mereka untuk berbalik kepada Allah yang hidup.

    4. Ketekunan dalam menguatkan jiwa para murid: Setelah memberitakan Injil di berbagai kota, Paulus dan Barnabas kembali ke jemaat-jemaat yang telah mereka dirikan untuk menguatkan jiwa para murid, mendorong mereka untuk bertekun dalam iman, dan mengingatkan bahwa masuk ke dalam Kerajaan Allah melalui banyak penderitaan.

    Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

    1. Berdoa untuk ketekunan dalam memberitakan Injil, agar kita tidak mudah menyerah meskipun menghadapi tantangan dan penentangan.

    2. Berdoa untuk keberanian dalam menghadapi penindasan, agar kita tetap teguh dalam iman dan tidak takut untuk menyatakan kebenaran.

    3. Berdoa untuk kebijaksanaan dalam menghindari penyembahan berhala, agar kita tidak tergoda untuk menyembah hal-hal yang bukan Allah.

    4. Berdoa untuk ketekunan dalam menguatkan jiwa para murid, agar kita dapat menjadi saksi yang setia dan mendorong sesama percaya untuk bertekun dalam iman.

    Semoga kita dapat belajar dari contoh Paulus dan Barnabas dalam pasal ini dan menerapkannya dalam hidup kita sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 14

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang perjalanan misi Paulus dan Barnabas di Ikonium, Listra, Derbe, dan kembali ke Antiokhia.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Paulus dan Barnabas. Tokoh lain yang terlibat adalah orang-orang Yahudi, orang-orang Yunani, para rasul, orang banyak, imam Zeus, dan orang-orang dari kota-kota yang dikunjungi.

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu secara spesifik, tetapi merupakan bagian dari perjalanan misi Paulus dan Barnabas setelah peristiwa di Antiokhia (Kisah Para Rasul 13).

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat:

    • Ikonium: Paulus dan Barnabas berkhotbah di sinagoge dan banyak orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya.
    • Listra: Paulus menyembuhkan seorang lumpuh, menyebabkan orang banyak menganggap mereka dewa.
    • Derbe: Paulus dan Barnabas memberitakan Injil.
    • Kembali ke kota-kota yang telah dikunjungi: Paulus dan Barnabas menguatkan iman orang-orang percaya dan menunjuk penatua di setiap jemaat.
    • Antiokhia: Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia dan melaporkan hasil perjalanan misi mereka.

    Why (Mengapa): Tujuan utama Paulus dan Barnabas adalah untuk memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi. Mereka menghadapi penolakan dan penganiayaan dari orang Yahudi, tetapi juga mengalami keberhasilan dalam membawa banyak orang kepada Kristus.

    How (Bagaimana):

    • Metode: Paulus dan Barnabas berkhotbah di sinagoge, melakukan mujizat, dan mengajar orang-orang percaya.
    • Tantangan: Mereka menghadapi penolakan, penganiayaan, dan usaha untuk membunuh mereka.
    • Hasil: Banyak orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya, jemaat-jemaat didirikan, dan iman orang-orang percaya dikuatkan.

    Kesimpulan:

    Kisah Para Rasul pasal 14 menunjukkan keberanian dan ketekunan Paulus dan Barnabas dalam memberitakan Injil meskipun menghadapi tantangan. Pasal ini juga menunjukkan kuasa Allah yang bekerja melalui mereka untuk melakukan mujizat dan membawa orang kepada Kristus.

  • Ringkasan: Dalam Kisah Para Rasul pasal 15, terjadi perselisihan antara Paulus dan Barnabas dengan beberapa orang yang mengajarkan bahwa orang-orang harus disunat sesuai dengan adat Musa untuk diselamatkan. Mereka memutuskan untuk pergi ke Yerusalem dan bertemu dengan para rasul dan penatua untuk membahas masalah ini. Setelah perdebatan yang panjang, Petrus dan Yakobus berbicara bahwa orang-orang bukan Yahudi juga dapat diselamatkan melalui anugerah Tuhan Yesus tanpa harus disunat. Akhirnya, mereka mengirim surat kepada jemaat di Antiokhia, Siria, dan Kilikia untuk memberitahu mereka tentang keputusan ini. Yudas dan Silas juga dikirim untuk memberikan pengajaran dan penghiburan kepada jemaat. Paulus dan Barnabas kemudian berpisah karena perselisihan, dan mereka masing-masing melanjutkan pelayanan mereka dengan orang lain.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 15 berbicara tentang Sidang Yerusalem, di mana para rasul dan pemimpin gereja membahas masalah penting mengenai penerimaan orang-orang non-Yahudi ke dalam iman Kristen.

    Latar belakang historis: Pasal 15 terjadi sekitar tahun 49 Masehi, beberapa tahun setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Pada saat itu, gereja Kristen sedang mengalami pertumbuhan pesat dan banyak orang non-Yahudi yang tertarik untuk bergabung dengan iman Kristen.

    Latar belakang budaya: Pada masa itu, orang Yahudi memiliki tradisi dan hukum-hukum yang khusus, termasuk sunat dan peraturan makanan tertentu. Pertanyaan yang muncul adalah apakah orang non-Yahudi yang ingin menjadi Kristen harus mengikuti tradisi Yahudi ini atau tidak.

    Latar belakang literatur: Pasal 15 mencatat Sidang Yerusalem, yang merupakan pertemuan penting dalam sejarah gereja awal. Keputusan yang diambil dalam sidang ini memiliki dampak besar terhadap perkembangan dan identitas gereja Kristen.

    Latar belakang teologis: Pertanyaan yang dibahas dalam Sidang Yerusalem adalah masalah teologis yang penting. Apakah keselamatan hanya untuk orang Yahudi atau juga untuk orang non-Yahudi? Apakah orang non-Yahudi harus mengikuti hukum-hukum Yahudi untuk menjadi Kristen?

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 14, Kisah Para Rasul mencatat perjalanan misionaris Paulus dan Barnabas ke kota-kota di Asia Kecil. Mereka memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi dan banyak yang menerima iman Kristen. Namun, ada juga beberapa orang Yahudi yang menentang mereka dan mencoba mengajarkan bahwa orang non-Yahudi harus disunat dan mengikuti hukum-hukum Yahudi.

    Dalam konteks ini, Sidang Yerusalem diadakan untuk membahas dan memutuskan masalah ini. Para rasul dan pemimpin gereja, termasuk Paulus dan Barnabas, berbagi pengalaman mereka dan berdebat tentang apakah orang non-Yahudi harus mengikuti hukum-hukum Yahudi atau tidak. Akhirnya, keputusan diambil bahwa orang non-Yahudi tidak perlu disunat dan hanya perlu menghindari hal-hal tertentu yang dianggap najis oleh hukum Taurat.

    Keputusan ini memperkuat pengajaran bahwa keselamatan adalah oleh anugerah melalui iman dalam Yesus Kristus, bukan oleh pemenuhan hukum-hukum Yahudi. Ini juga membuka pintu bagi orang non-Yahudi untuk menjadi anggota gereja Kristen tanpa harus mengikuti semua tradisi Yahudi.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 15:

    1. Perselisihan mengenai sunat (ayat 1-2)
     - Beberapa orang mengajarkan bahwa orang-orang harus disunat sesuai dengan adat istiadat Musa untuk diselamatkan.
    - Terjadi perselisihan dan perdebatan antara Paulus, Barnabas, dan orang-orang tersebut.

    2. Pertemuan di Yerusalem (ayat 2-4)
     - Paulus, Barnabas, dan beberapa orang lainnya pergi ke Yerusalem untuk bertemu dengan para rasul dan penatua.
    - Mereka menceritakan tentang pertobatan bangsa-bangsa lain dan sukacita yang dibawa olehnya.

    3. Perselisihan di Yerusalem (ayat 5-6)
     - Beberapa orang Farisi yang sudah percaya mengatakan bahwa orang-orang harus disunat dan mematuhi Hukum Musa.
    - Terjadi perdebatan yang panjang mengenai hal ini.

    4. Kesaksian Petrus (ayat 7-11)
     - Petrus berbicara tentang pengalaman mereka dalam memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain.
    - Ia menyatakan bahwa Allah tidak membeda-bedakan antara mereka dan orang-orang Yahudi, dan bahwa mereka diselamatkan melalui anugerah Tuhan Yesus.

    5. Kesaksian Barnabas dan Paulus (ayat 12)
     - Barnabas dan Paulus menceritakan tanda dan mukjizat yang Allah perbuat melalui mereka di antara bangsa-bangsa lain.

    6. Keputusan para rasul dan penatua (ayat 13-21)
     - Yakobus menyampaikan pendapatnya bahwa mereka tidak seharusnya menyulitkan orang-orang dari bangsa lain yang telah berbalik kepada Allah.
    - Mereka memutuskan untuk menulis surat kepada saudara-saudara seiman bukan Yahudi agar menjauhkan diri dari hal-hal yang dicemari oleh berhala, dosa seksual, darah, dan yang mati dicekik.

    7. Pengutusan Yudas dan Silas (ayat 22-35)
     - Para rasul dan penatua memilih Yudas dan Silas untuk diutus ke Antiokhia bersama Paulus dan Barnabas.
    - Mereka menulis surat kepada saudara-saudara seiman bukan Yahudi untuk memberikan penghiburan dan menguatkan mereka.

    8. Perselisihan antara Paulus dan Barnabas (ayat 36-41)
     - Paulus dan Barnabas berpisah karena perselisihan mengenai mengajak Yohanes Markus dalam perjalanan mereka.
    - Barnabas membawa Markus ke Siprus, sementara Paulus pergi dengan Silas.

    9. Pelayanan Paulus dan Silas (ayat 41-41)
     - Paulus dan Silas mengajar dan memberitakan firman Tuhan di berbagai kota.
    - Mereka meneguhkan para jemaat di Siria dan Kilikia.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Paulus
    - Barnabas
    - Para rasul
    - Para penatua
    - Para jemaat
    - Orang-orang dari Yudea
    - Orang-orang dari golongan Farisi
    - Petrus
    - Yakobus
    - Yudas yang disebut Barsabas
    - Silas
    - Orang-orang percaya
    - Yohanes yang dipanggil Markus

    Lokasi:
    - Yudea
    - Yerusalem
    - Fenisia
    - Samaria
    - Antiokhia
    - Siria
    - Kilikia
    - Siprus
    - Pamfilia
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 15 adalah:

    1. Perselisihan: Terjadi perselisihan dan perdebatan antara Paulus, Barnabas, dan orang-orang yang mengajarkan bahwa harus disunat sesuai dengan adat istiadat Musa.
    2. Yerusalem: Paulus, Barnabas, dan beberapa orang lainnya naik ke Yerusalem untuk bertemu dengan para rasul dan penatua terkait dengan persoalan ini.
    3. Sunat: Orang-orang yang mengajar bahwa jika tidak disunat sesuai dengan adat istiadat Musa, tidak dapat diselamatkan.
    4. Paulus: Salah satu tokoh utama dalam perdebatan ini, yang berpendapat bahwa kita diselamatkan melalui anugerah Tuhan Yesus.
    5. Barnabas: Rekan Paulus dalam perjalanan ke Yerusalem dan dalam memberitakan firman Tuhan.
    6. Rasul: Para rasul dan penatua bertemu bersama untuk membicarakan persoalan ini.
    7. Penatua: Para penatua juga terlibat dalam pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai persoalan sunat.
    8. Yakobus: Yakobus memberikan pendapatnya bahwa kita seharusnya tidak menyulitkan orang-orang dari bangsa lain yang telah berbalik kepada Allah.
    9. Antiokhia: Surat dari para rasul dan penatua ditujukan kepada saudara-saudara seiman bukan Yahudi di Antiokhia.
    10. Surat: Para rasul dan penatua menulis surat kepada saudara-saudara seiman bukan Yahudi di Antiokhia untuk memberitahukan keputusan mereka mengenai persoalan sunat.
    11. Roh Kudus: Allah memberikan Roh Kudus kepada bangsa-bangsa lain yang telah berbalik kepada-Nya, tanpa membeda-bedakan antara mereka dengan orang-orang Yahudi.
    12. Bangsa-bangsa lain: Allah telah membuat pilihan di antara bangsa-bangsa lain untuk menjadi umat bagi nama-Nya.
    13. Pemisahan: Terjadi perselisihan yang tajam antara Paulus dan Barnabas sehingga mereka berpisah satu sama lain.
    14. Markus: Barnabas membawa serta Markus dalam perjalanannya ke Siprus, tetapi Paulus tidak setuju karena Markus telah meninggalkan mereka sebelumnya.
    15. Silas: Paulus memilih Silas sebagai rekannya dalam perjalanan selanjutnya setelah berpisah dengan Barnabas.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Apa pesan utama dari pasal ini?
    2. Bagaimana Paulus dan Barnabas menangani perselisihan dengan orang-orang yang mengajarkan bahwa orang harus disunat sesuai dengan adat istiadat Musa?
    3. Mengapa penting bagi para rasul dan penatua untuk berkumpul dan membahas masalah ini?
    4. Bagaimana Petrus menggunakan pengalaman pribadinya untuk mendukung argumennya?
    5. Apa yang dikatakan Yakobus tentang pengajaran kepada bangsa-bangsa lain yang telah berbalik kepada Allah?
    6. Mengapa para rasul dan penatua memutuskan untuk mengirim surat kepada jemaat di Antiokhia?
    7. Bagaimana reaksi jemaat di Antiokhia terhadap surat tersebut?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip persatuan dan kerjasama dalam menghadapi perbedaan pendapat di dalam gereja?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus dan Barnabas dalam menghadapi perselisihan ini?
    3. Bagaimana kita dapat membedakan antara kebutuhan adat istiadat dan kebenaran Injil dalam konteks kehidupan kita saat ini?
    4. Bagaimana kita dapat mempraktikkan kasih dan pengampunan dalam menghadapi perbedaan pendapat di antara sesama Kristen?
    5. Bagaimana kita dapat memperkuat iman dan keyakinan kita dalam menghadapi tantangan dan perselisihan dalam gereja?
    6. Bagaimana kita dapat memperluas pengajaran Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus dengan bijaksana dan penuh kasih?
    7. Bagaimana kita dapat menjaga kesatuan dan persatuan gereja dalam menghadapi perbedaan budaya dan adat istiadat di antara anggota jemaat?

    Hal Menarik:
    1. Pasal ini menggambarkan pentingnya persatuan dan kerjasama dalam gereja dalam menghadapi perbedaan pendapat dan tantangan.
    2. Petrus menggunakan pengalaman pribadinya untuk mendukung argumennya bahwa Allah tidak membeda-bedakan antara orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dalam hal keselamatan.
    3. Yakobus mengutip perkataan para nabi untuk mendukung pandangannya bahwa orang-orang dari bangsa lain tidak perlu disulitkan dalam memeluk iman Kristen.
    4. Surat yang dikirim oleh para rasul dan penatua kepada jemaat di Antiokhia menunjukkan pentingnya komunikasi dan pemahaman yang baik dalam mengatasi perbedaan pendapat.
    5. Perselisihan antara Paulus dan Barnabas menghasilkan pemisahan mereka, tetapi mereka tetap melayani Tuhan dengan cara yang berbeda dan menguatkan gereja-gereja yang mereka kunjungi.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 15 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus: Dalam pasal ini, terjadi perselisihan dan perdebatan antara Paulus, Barnabas, dan beberapa orang lain dengan orang-orang yang mengajarkan bahwa orang-orang harus disunat sesuai dengan adat istiadat Musa untuk diselamatkan. Namun, mereka memutuskan untuk naik ke Yerusalem dan bertemu dengan para rasul dan penatua untuk membahas masalah ini. Ini menunjukkan pentingnya mencari persatuan dan mencari pemahaman bersama dalam tubuh Kristus.

    2. Keselamatan melalui anugerah: Dalam perdebatan tersebut, Petrus berbicara bahwa kita diselamatkan melalui anugerah Tuhan Yesus, bukan melalui pemenuhan hukum Musa. Ini mengingatkan kita bahwa keselamatan kita bukanlah hasil dari usaha atau prestasi kita sendiri, tetapi semata-mata anugerah Allah yang diberikan kepada kita melalui iman kepada Yesus Kristus.

    3. Menghormati perbedaan budaya: Dalam keputusan yang diambil oleh para rasul dan penatua, mereka menulis surat kepada saudara-saudara seiman bukan Yahudi di Antiokhia, Siria, dan Kilikia. Mereka meminta mereka untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang dicemari oleh berhala, dosa seksual, darah, dan daging yang dicekik. Namun, mereka juga mengakui bahwa Musa telah memiliki orang-orang yang memberitakan hukumnya di setiap kota. Ini mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan budaya dan konteks dalam tubuh Kristus, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral dan ajaran Alkitab.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahakuasa,
    Terima kasih atas anugerah keselamatan yang Engkau berikan kepada kami melalui Yesus Kristus. Kami bersyukur karena keselamatan kami bukanlah hasil dari usaha atau prestasi kami sendiri, tetapi semata-mata anugerah dari-Mu.

    Bantu kami untuk mencari persatuan dan pemahaman bersama dalam tubuh Kristus. Jauhkanlah perselisihan dan perdebatan yang tidak perlu di antara saudara-saudara seiman. Berikanlah kami kerendahan hati untuk mendengarkan dan menghormati pandangan orang lain, sambil tetap berpegang pada kebenaran firman-Mu.

    Bantu kami juga untuk menghormati perbedaan budaya dan konteks dalam tubuh Kristus. Ajarkan kami untuk hidup dalam kasih dan saling mengasihi, sambil tetap setia pada prinsip-prinsip moral dan ajaran-Mu.

    Terima kasih atas kehadiran Roh Kudus-Mu yang memberikan hikmat dan pengertian kepada kami. Bimbinglah kami dalam hidup ini, agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan menjadi saksi yang setia bagi kemuliaan-Mu.

    Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul 15

    What (Apa): Perdebatan sengit muncul di gereja mula-mula mengenai apakah orang non-Yahudi harus disunat untuk menjadi Kristen.

    Who (Siapa):

    • Tokoh utama: Paulus dan Barnabas, yang mendukung orang non-Yahudi tanpa sunat.
    • Tokoh antagonis: Orang-orang Yahudi dari Yudea yang bersikeras pada sunat.
    • Tokoh pendukung: Petrus, Yakobus (saudara Yesus), dan para rasul lainnya.

    When (Kapan): Tidak ada tanggal pasti, tetapi diperkirakan sekitar tahun 49 M, beberapa tahun setelah Paulus memulai perjalanan misionarisnya.

    Where (Di mana): Perdebatan dimulai di Antiokhia (Kisah Para Rasul 15:1-2), kemudian dibawa ke Yerusalem untuk dibahas oleh para rasul dan penatua (Kisah Para Rasul 15:4-29).

    Why (Mengapa):

    • Alasan orang Yahudi: Sunat adalah bagian penting dari hukum Musa dan dianggap sebagai tanda perjanjian dengan Allah. Mereka percaya bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui ketaatan pada hukum tersebut.
    • Alasan Paulus dan Barnabas: Mereka percaya bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan melalui ritual atau hukum. Mereka melihat Roh Kudus bekerja di antara orang non-Yahudi tanpa sunat, membuktikan bahwa Allah menerima mereka.

    How (Bagaimana):

    • Perdebatan: Perdebatan di Yerusalem melibatkan kesaksian dari Paulus dan Barnabas, Petrus, dan Yakobus.
    • Keputusan: Para rasul dan penatua mencapai kesepakatan bahwa sunat tidak diperlukan bagi orang non-Yahudi untuk menjadi Kristen.
    • Surat: Keputusan ini ditulis dalam surat yang dikirim ke gereja-gereja di Antiokhia, Siria, dan Kilikia.

    Kesimpulan: Pasal ini menunjukkan pergumulan gereja mula-mula dalam mendefinisikan identitas Kristen dan hubungannya dengan Yudaisme. Keputusan yang diambil di Yerusalem menegaskan bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan melalui ketaatan pada hukum Taurat. Ini merupakan momen penting dalam sejarah gereja, membuka jalan bagi penyebaran Injil ke seluruh dunia.

BaDeNo

Kis 14
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Antiokhia | Atalia | Barnabas | Derbe | Ikonium | Listra | Musa | Pamfilia | Paulus | Perga | Pisidia | wilayah bangsa-bangsa lain | Yahudi | Yehuda | Yudea

Kamus Alkitab

Antiokhia | Atalya | Sidang Majelis | Imam | Konsili Para Rasul | Paulus | Petrus | Sunat | Barnabas | Yakobus | Bait Allah /Bait Suci | Ikonium | Listra | Musa | Pamfilia | Pekerja Gereja | Puasa | Benar Kebenaran Di Hadapan Allah | Hadap, Menghadap Allah | Hamba Tuhan | Hukum, Hukum Musa | Iman | Manusia | Susah, Kesusahan | Teguh, Keteguhan | Tekun, Ketekunan

Pertanyaan Terkait

- Apa yang harus kita pahami dari hal mengenakan "secarik kain yang belum susut pada baju yang tua"?
- Akankah larangan makan daging babi selamanya dicabut?
- Kapan dan mengapa hari Sabat diubah menjadi hari pertama dalam seminggu?
- Adakah wewenang injili untuk mengadakan upacara peneguhan?
- Apa manfaat iman bagi kita?

Referensi Silang

Kis 14:19
orang-orang Yahudi: Kis 13:45
dan Ikonium: Kis 13:51; [Lihat FULL. Kis 13:51]
melempari Paulus: 2Kor 11:25; 2Tim 3:11
Kis 14:20
ketika murid-murid: Kis 14:22,28; Kis 11:26; [Lihat FULL. Kis 11:26]
Kis 14:21
memberitakan Injil: Kis 13:32; [Lihat FULL. Kis 13:32]
memperoleh banyak: Kis 2:41; [Lihat FULL. Kis 2:41]
Listra, Ikonium: Kis 13:51; [Lihat FULL. Kis 13:51]
Kis 14:22
dalam iman,: Kis 11:23; 13:43
banyak sengsara.: Yoh 16:33; 1Tes 3:3; 2Tim 3:12
Kis 14:23
menetapkan penatua-penatua: Kis 11:30; [Lihat FULL. Kis 11:30]
dan berpuasa,: Kis 13:3
kepada Tuhan,: Kis 20:32
Kis 14:24
di Pamfilia.: Kis 2:10; [Lihat FULL. Kis 2:10]
Kis 14:26
ke Antiokhia;: Kis 11:19; [Lihat FULL. Kis 11:19]
karunia Allah: Kis 11:23; [Lihat FULL. Kis 11:23]
mereka selesaikan.: Kis 13:1,3
Kis 14:27
perantaraan mereka,: Kis 15:4,12; 21:19
Kis 14:28
murid-murid itu.: Kis 11:26; [Lihat FULL. Kis 11:26]
Kis 15:1
Beberapa orang: Kis 15:24; Gal 2:12
kepada saudara-saudara: Kis 1:16; [Lihat FULL. Kis 1:16]
tidak disunat: Kis 15:5; Gal 5:2,3
oleh Musa,: Kis 6:14; [Lihat FULL. Kis 6:14]

Sumber Lain

- 2. Allah Dapat Dihampiri
- D. Pemuridan dalam Gereja
- 13. Kerajaan Allah dan Kristus
- B. Peringatan untuk Bertekun
- d) Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Berpuasa
- (1) Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- 1. Allah adalah Sumber dari Iman yang Menyelamatkan
- II. USAHA-USAHA MISI.
- III. KEPEMIMPINAN GEREJA.
- 3. Dari Antiokhia ke Roma.

Pengantar Kitab

Kis: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: