ZONE / Komik Alkitab Bergambar / 05. Aku Inilah / Hal. 43
Hal. 43
Metode PA: SABDA, WWG.
Matius 9 (AYT)
9 Ketika Yesus pergi dari situ, Dia melihat seorang yang dipanggil Matius sedang duduk di tempat pengumpulan pajak. Lalu, Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku.” Dan, Matius berdiri dan mengikut Yesus.
10 Pada waktu Yesus duduk makan di dalam rumah itu, lihat, banyak pengumpul pajak dan orang-orang berdosa datang, lalu duduk dan makan bersama Yesus dan murid-murid-Nya.
11 Dan, ketika orang-orang Farisi melihat hal ini, mereka berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama para pengumpul pajak dan orang-orang berdosa?”
12 Akan tetapi, ketika Yesus mendengar hal itu, Dia berkata, “Mereka yang sehat tidak membutuhkan tabib, melainkan mereka yang sakit.
13 Namun, pergilah dan pelajari apa artinya ini, ‘Aku menghendaki belas kasihan, bukannya persembahan,’ sebab Aku datang bukan untuk memanggil yang benar, melainkan orang-orang berdosa.”
Matius 12 (AYT)
9 Setelah berangkat dari sana, Yesus tiba di sinagoge mereka.
10 Lihat, ada seorang laki-laki yang lumpuh sebelah tangannya. Dan, mereka bertanya kepada Yesus, kata mereka, “Apakah dibenarkan untuk menyembuhkan pada hari Sabat?” supaya mereka bisa menyalahkan Yesus.
11 Dan, Dia berkata kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seekor domba, dan jika domba itu jatuh ke dalam lubang pada hari Sabat, tidakkah ia akan meraihnya dan mengeluarkannya?
12 Betapa jauh lebih bernilainya manusia daripada seekor domba! Karena itu, dibenarkan berbuat baik pada hari Sabat.”
13 Kemudian, Yesus berkata kepada orang itu, “Ulurkan tanganmu.” Orang itu mengulurkan tangannya dan disembuhkan sepenuhnya seperti tangannya yang lain.
14 Akan tetapi, orang-orang Farisi pergi dari situ dan bersekongkol melawan Dia, bagaimana mereka bisa membinasakan-Nya.

Aku Inilah

Sembuh
Ayat terkait: Matius 9:9-13; Matius 12:9-14;
  • Penjelasan Singkat: Matius dipanggil
  • Isi Pasal: Menyembuhkan orang yang lumpuh. Panggilan terhadap Matius. Menjawab orang-orang Farisi. Menyembuhkan wanita yang sakit pendarahan. Anak kepala rumah ibadat dibangkitkan dari kematian. Dua orang buta disembuhkan. Iblis diusir. Mengajar dan menyembuhkan di Galilea.
  • Garis Besar: 9:1 Kristus menyembuhkan orang yang lumpuh;
    9:9 memanggil Matius dari rumah cukai;
    9:10 makan bersama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa;
    9:14 membela murid-murid-Nya karena tidak berpuasa;
    9:20 menyembuhkan penyakit pendarahan;
    9:23 membangkitkan putri Yairus;
    9:27 membuat dua orang buta melek;
    9:32 menyembuhkan orang kerasukan setan yang bisu;
    9:36 dan berbelas kasihan kepada orang banyak.
  • Judul Perikop: Orang lumpuh disembuhkan (9:1-8)
    Matius pemungut cukai mengikut Yesus (9:9-13)
    Hal berpuasa (9:14-17)
    Anak kepala rumah ibadatPerempuan yang sakit pendarahan (9:18-26)
    Yesus menyembuhkan mata dua orang buta (9:27-31)
    Seorang bisu disembuhkan (9:32-34)
    Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak (9:35-38)
  • Kesimpulan: Segala kuasa diberikan kepada Yesus Kristus, baik di surga maupun di bumi. Kemunduran dan penyakit, iblis dan kematian adalah sasaran kemarahan-Nya, dan iman kepada-Nya adalah harta yang tak ternilai di dunia, ay. 2, 22, 29.
  • Fakta: ay. 3. Entah Kristus adalah Anak Allah dengan kuasa untuk mengampuni dosa dan mereka yang menyatakan bahwa Dia hanyalah seorang manusia tanpa kuasa seperti demikian, mereka sendiri adalah penghujat Tuhan - atau sebaliknya Dia, sebagaimana yang mereka tuduhkan, seorang penghujat Tuhan. Ketuhanan-Nya sepenuhnya diteguhkan melalui pembebasan-Nya dari dosa, dan kesadaran akan pengampunan yang telah Dia berikan kepada jutaan manusia di sepanjang sejarah.
  • Penjelasan Singkat: Hujat terhadap Roh Kudus
  • Isi Pasal: Yesus menyatakan diri-Nya sendiri Tuhan atas hari Sabat yang bertentangan dengan orang-orang Farisi. Menyembuhkan orang yang lemah tangannya. Seorang yang kerasukan setan disembuhkan. Dosa yang tidak bisa diampuni. Kematian dan kebangkitan diberitahukan. Kurangnya reformasi-diri sendiri. Hubungan baru Yesus.
  • Garis Besar: 12:1 Kristus menegur ketidakmengertian orang Farisi tentang pelanggaran hari Sabat.
    12:3 dengan Kitab Suci,
    12:9 dengan berdasarkan nalar,
    12:13 dan dengan mujizat.
    12:22 Dia menyembuhkan orang kerasukan setan yang buta dan bisu;
    12:24 Dan membantah pengusiran setan dari kuasa Beelzebul, Dia menyatakan bahwa hujatan melawan Roh Kudus tidak akan diampuni.
    12:36 Setiap perkataan yang sia-sia harus dipertanggungjawabkan.
    12:38 Dia menegur orang yang tidak percaya, yang meminta sebuah tanda,
    12:46 dan memberitahukan siapa itu saudara-Nya, saudari-Nya, dan ibu-Nya.
  • Judul Perikop: Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat (12:1-8)
    Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (12:9-15)
    Yesus Hamba Tuhan (12:15-21)
    Yesus dan Beelzebul (12:22-37)
    Tanda Yunus (12:38-42)
    Kembalinya roh jahat (12:43-45)
    Yesus dan sanak saudara-Nya (12:46-50)
  • Kesimpulan: Yesus Kristus adalah Tuhan atas hari Sabat, memberi kita contoh yang benar tentang penggunaan yang bisa diterima tentang hari itu, menggunakannya bersama dan untuk Allah. Menganggap kata yang disampaikan Kristus di dalam kuasa Roh Kudus berasal dari Setan, adalah dosa yang tidak bisa diampuni sekarang dan selamanya.
  • Fakta: Hari Sabat (ay. 1) memperingati penciptaan yang selesai. Hari tuhan (lihat ay. 40) memperingati penebusan yang tuntas, karena Kristus bangkit dari kubur di hari pertama. Tujuh hari adalah hari melakukan kewajiban yang sah. Hari pertama adalah hari ibadah dengan sukarela.
  • Ringkasan: Pasal 9 dari Kitab Matius menceritakan beberapa kejadian yang melibatkan Yesus. Pertama, Yesus menyembuhkan seorang lumpuh dan mengampuni dosanya. Kemudian, Yesus memanggil Matius, seorang pemungut pajak, untuk menjadi salah satu murid-Nya. Yesus juga makan bersama dengan para pemungut pajak dan orang berdosa, yang menimbulkan pertanyaan dari orang-orang Farisi. Yesus menjelaskan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Selanjutnya, murid-murid Yohanes bertanya mengapa mereka dan orang-orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid Yesus tidak. Yesus menjelaskan bahwa saat Dia masih bersama mereka, tidak ada alasan untuk berpuasa, tetapi akan tiba waktunya ketika Dia tidak lagi bersama mereka, maka mereka akan berpuasa. Pasal ini juga mencatat beberapa mujizat Yesus, termasuk menyembuhkan seorang perempuan yang menderita pendarahan, membangkitkan seorang anak perempuan yang mati, menyembuhkan dua orang buta, dan mengusir roh jahat dari seorang bisu. Yesus juga mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan di berbagai tempat. Dia merasa kasihan melihat orang banyak yang terlantar dan lelah, dan mengajak murid-murid-Nya untuk berdoa agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja dalam panenan-Nya.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-9 dalam Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi, sekitar tahun 30 Masehi. Pada saat itu, Palestina berada di bawah kekuasaan Romawi. Masyarakat Yahudi hidup dalam pengharapan akan kedatangan Mesias yang akan membebaskan mereka dari penindasan Romawi.

    Konteks Budaya:
    Masyarakat Yahudi pada masa itu sangat terikat pada hukum Taurat dan tradisi-tradisi agama mereka. Mereka juga memiliki harapan akan pemulihan kerajaan Israel yang kuat dan berdaulat.

    Konteks Literatur:
    Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Matius, salah satu dari dua belas murid Yesus. Tujuan penulisannya adalah untuk menyampaikan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah lama dijanjikan dalam kitab-kitab nabi-nabi.

    Konteks Teologis:
    Pasal ke-9 ini berisi catatan tentang mujizat-mujizat Yesus, seperti penyembuhan orang lumpuh, pemanggilan Matius sebagai murid, dan penyembuhan seorang perempuan yang berdarah selama dua belas tahun. Tujuan dari mujizat-mujizat ini adalah untuk menunjukkan kuasa dan otoritas Yesus sebagai Mesias yang diutus oleh Allah.

    Ayat-ayat sebelumnya:
    Sebelum pasal ke-9, dalam pasal ke-8, Yesus melakukan berbagai mujizat seperti menyembuhkan orang yang sakit, mengusir setan, dan mengendalikan angin dan gelombang laut. Pasal ini juga mencatat beberapa peristiwa di mana Yesus menguji iman dan kesetiaan para pengikut-Nya.

    Dengan demikian, pasal ke-9 Kitab Matius melanjutkan narasi tentang pelayanan Yesus dan mujizat-mujizat-Nya, serta menunjukkan kuasa dan otoritas-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 9:

    1. Yesus mengampuni dosa dan menyembuhkan seorang lumpuh (Matius 9:2-7)
     - Yesus mengampuni dosa orang lumpuh tersebut sebagai tanda kuasa-Nya untuk mengampuni dosa (Matius 9:2-6)

    2. Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, untuk menjadi murid-Nya (Matius 9:9)
     - Yesus memilih Matius, seorang pemungut cukai, untuk menjadi salah satu dari murid-murid-Nya (Matius 9:9)

    3. Yesus makan bersama pengumpul pajak dan orang berdosa (Matius 9:10-13)
     - Yesus menjelaskan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan orang berdosa dan bukan untuk memanggil orang yang benar (Matius 9:12-13)

    4. Pertanyaan mengenai puasa oleh murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi (Matius 9:14-17)
     - Yesus menjelaskan bahwa ada waktu untuk berpuasa, tetapi saat itu adalah waktu untuk bersukacita karena kehadiran-Nya (Matius 9:15-17)

    5. Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang menderita pendarahan (Matius 9:20-22)
     - Perempuan tersebut disembuhkan karena imannya kepada Yesus (Matius 9:22)

    6. Yesus membangkitkan anak perempuan seorang pemimpin rumah ibadah yang telah meninggal (Matius 9:23-26)
     - Yesus memperlihatkan kuasa-Nya atas kematian dengan membangkitkan anak perempuan tersebut (Matius 9:25-26)

    7. Yesus menyembuhkan dua orang buta dan seorang bisu yang dirasuki roh jahat (Matius 9:27-34)
     - Yesus menyembuhkan buta dan bisu tersebut sebagai tanda kuasa-Nya atas penyakit dan roh jahat (Matius 9:27-34)

    8. Yesus merasa kasihan kepada orang banyak dan mengutus murid-murid-Nya untuk menjadi pekerja dalam panenan-Nya (Matius 9:35-38)
     - Yesus merasa kasihan kepada orang banyak yang terlantar dan mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit (Matius 9:35-38)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Yesus
    - Orang lumpuh
    - Ahli Taurat
    - Matius
    - Pengumpul pajak dan orang-orang berdosa
    - Murid-murid Yohanes
    - Pemimpin rumah ibadah
    - Perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun
    - Anak perempuan kepala rumah ibadah
    - Dua orang buta
    - Orang bisu yang dirasuk roh jahat
    - Orang banyak

    Lokasi:
    - Danau
    - Kota-Nya sendiri (kota Yesus)
    - Tempat pengumpulan pajak
    - Rumah kepala rumah ibadah
    - Sinagoge-sinagoge
    - Kota dan desa
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Matius Pasal 9 adalah:

    1. Yesus: Yesus adalah tokoh utama dalam cerita ini, yang melakukan berbagai mujizat dan mengajar orang banyak.
    2. Lumpuh: Seorang lumpuh dibawa kepada Yesus untuk disembuhkan.
    3. Iman: Yesus melihat iman mereka dan mengatakan bahwa dosa lumpuh itu sudah diampuni.
    4. Ahli Taurat: Beberapa ahli Taurat merasa terganggu dengan perkataan Yesus.
    5. Pengumpul pajak: Yesus memanggil Matius, seorang pengumpul pajak, untuk mengikutinya.
    6. Orang berdosa: Banyak pengumpul pajak dan orang berdosa yang datang dan makan bersama Yesus.
    7. Puasa: Murid-murid Yohanes bertanya mengapa mereka dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid Yesus tidak.
    8. Pendarahan: Seorang perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun disembuhkan oleh Yesus karena imannya.
    9. Kepala rumah ibadah: Seorang kepala rumah ibadah meminta Yesus untuk menyembuhkan anak perempuannya yang telah mati.
    10. Buta: Yesus menyembuhkan dua orang buta yang percaya kepada-Nya.
    11. Roh jahat: Seorang bisu yang dirasuki roh jahat disembuhkan oleh Yesus.
    12. Kasihan: Yesus merasa kasihan kepada orang banyak yang lelah dan terlantar.
    13. Injil Kerajaan: Yesus mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan di berbagai kota dan desa.
    14. Panenan: Yesus mengatakan bahwa panenan banyak tetapi pekerja-pekerjanya sedikit, dan meminta agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja dalam panenan-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus dalam menyembuhkan orang lumpuh? Bagaimana iman orang lumpuh tersebut mempengaruhi tindakan Yesus?
    2. Bagaimana reaksi orang-orang Farisi terhadap tindakan Yesus makan bersama pengumpul pajak dan orang berdosa? Apa yang dapat kita pelajari dari respons Yesus terhadap mereka?
    3. Mengapa murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi bertanya mengenai puasa? Bagaimana jawaban Yesus mengungkapkan perbedaan antara kehadiran-Nya dan tradisi keagamaan mereka?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Yesus dalam menyembuhkan perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun? Bagaimana iman perempuan tersebut mempengaruhi kesembuhannya?
    5. Bagaimana reaksi orang-orang terhadap tindakan Yesus dalam menyembuhkan orang buta, orang bisu yang dirasuk roh jahat, dan melakukan mukjizat lainnya? Bagaimana hal ini mencerminkan kekuasaan dan otoritas Yesus?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip iman dan kasih Yesus dalam kehidupan sehari-hari kita?
    2. Bagaimana kita dapat memahami dan menghargai perbedaan antara tradisi keagamaan dan kehadiran Yesus dalam hidup kita?
    3. Bagaimana kita dapat menunjukkan belas kasihan dan kasih Allah kepada mereka yang terlantar dan membutuhkan di sekitar kita?
    4. Bagaimana kita dapat memperkuat iman kita dan mengandalkan kuasa penyembuhan Yesus dalam menghadapi tantangan dan penderitaan dalam hidup?
    5. Bagaimana kita dapat menjadi saksi yang setia dan menyebarkan berita baik tentang Yesus kepada orang-orang di sekitar kita?

    Hal menarik terkait Kitab Matius pasal 9:
    1. Pasal ini menunjukkan kuasa dan otoritas Yesus dalam menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat.
    2. Yesus menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka yang terlantar dan membutuhkan, termasuk pengumpul pajak dan orang berdosa.
    3. Respons orang-orang Farisi terhadap tindakan Yesus menunjukkan perbedaan antara tradisi keagamaan dan kasih Allah yang inklusif.
    4. Yesus menekankan pentingnya iman dalam menerima kesembuhan dan kasih Allah.
    5. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, yang membawa kerajaan Allah dan memberikan kesembuhan dan pengampunan dosa.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 9 Kitab Matius, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (ayat 2). Kita dapat belajar bahwa Yesus adalah satu-satunya yang memiliki kuasa untuk mengampuni dosa kita. Kita perlu datang kepada-Nya dengan iman dan hati yang teguh, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa kita.

    2. Yesus mengasihi dan menerima orang berdosa (ayat 10-11). Kita dapat belajar bahwa Yesus tidak datang untuk memanggil orang yang benar, melainkan orang berdosa. Kita perlu mengasihi dan menerima orang berdosa seperti yang Yesus lakukan, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertobat dan mengenal-Nya.

    3. Yesus adalah sumber kesembuhan dan pemulihan (ayat 20-22). Kita dapat belajar bahwa iman kita kepada Yesus dapat menyembuhkan dan memulihkan kita. Seperti perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun, kita perlu memiliki iman yang teguh bahwa Yesus dapat menyembuhkan dan memulihkan kita dari segala penyakit dan kesakitan.

    4. Yesus memiliki kuasa atas roh jahat (ayat 32-34). Kita dapat belajar bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengusir roh jahat. Kita perlu mengandalkan kuasa dan otoritas Yesus dalam menghadapi kuasa-kuasa kegelapan dan roh jahat yang ada di dunia ini.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau memiliki kuasa untuk mengampuni dosa-dosa kami. Ampunilah dosa-dosa kami dan teguhkanlah hati kami dalam iman kepada-Mu. Bantulah kami untuk mengasihi dan menerima orang berdosa seperti yang Engkau lakukan. Berikanlah kesembuhan dan pemulihan bagi kami yang membutuhkannya. Bantulah kami untuk memiliki iman yang teguh bahwa Engkau dapat menyembuhkan dan memulihkan kami. Bantulah kami juga untuk mengandalkan kuasa dan otoritas-Mu dalam menghadapi kuasa-kuasa kegelapan dan roh jahat. Amin.
  • 5W1H:

    Analisis Matius 9 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan berbagai mukjizat dan pengajaran Yesus, menunjukkan kuasa dan otoritas-Nya atas penyakit, dosa, dan bahkan kematian.

    Who (Siapa): Tokoh utama adalah Yesus. Tokoh lain yang terlibat adalah orang lumpuh, ahli Taurat, Matius (pemungut cukai), orang Farisi, murid Yohanes, pemimpin rumah ibadah, perempuan dengan pendarahan, dua orang buta, orang bisu yang kerasukan, dan orang banyak.

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan bagian dari pelayanan publik Yesus di Galilea.

    Where (Di mana): Peristiwa terjadi di berbagai tempat: di kota Yesus, di rumah Matius, di rumah pemimpin rumah ibadah, dan di berbagai kota dan desa.

    Why (Mengapa):

    • Mukjizat: Untuk menunjukkan kuasa dan otoritas Yesus, membangkitkan iman, dan menyatakan belas kasihan Allah.
    • Pengajaran: Untuk menantang pemahaman keagamaan yang sempit, menekankan pentingnya belas kasihan dan kasih karunia, dan memanggil orang berdosa untuk bertobat.
    • Panggilan Matius: Untuk menunjukkan kasih karunia Allah bagi semua orang, bahkan yang dianggap hina oleh masyarakat, dan untuk membentuk tim murid-Nya.

    How (Bagaimana):

    • Mukjizat: Melalui perkataan Yesus dan sentuhan-Nya.
    • Pengajaran: Melalui percakapan, pertanyaan, dan perumpamaan.
    • Panggilan Matius: Dengan undangan langsung dan penuh kuasa.

    Kesimpulan: Matius 9 menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang berkuasa dan penuh belas kasihan, yang datang untuk menyelamatkan orang berdosa dan menawarkan pengharapan bagi yang terhilang.

  • Ringkasan: Pada pasal 12 dari Kitab Matius, Yesus menghadapi pertentangan dengan orang-orang Farisi terkait pelanggaran hari Sabat. Yesus menjelaskan bahwa kebaikan dan belas kasihan lebih penting daripada aturan-aturan formal. Dia juga menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh pada hari Sabat, yang membuat orang-orang Farisi semakin marah dan bersekongkol melawannya. Yesus juga mengingatkan bahwa hujatan terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Selain itu, Yesus menegaskan bahwa buah-buah yang baik berasal dari hati yang baik, dan Dia menolak memberikan tanda-tanda kepada orang-orang yang tidak percaya. Dia juga menunjukkan bahwa hubungan dengan-Nya lebih penting daripada hubungan keluarga.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 12 dalam Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi, sekitar tahun 30 Masehi. Pada saat itu, Yesus sedang mengajar dan melakukan mujizat di Galilea dan sekitarnya. Ia telah menarik perhatian banyak orang dan juga menimbulkan kontroversi di antara pemimpin agama Yahudi.

    Konteks Budaya:
    Masyarakat pada saat itu sangat dipengaruhi oleh agama Yahudi dan hukum Taurat. Mereka memiliki tradisi dan aturan yang ketat terkait dengan hari Sabat dan pengajaran agama. Pemimpin agama Yahudi, seperti orang Farisi, sangat menjaga kepatuhan terhadap hukum-hukum ini.

    Konteks Literatur:
    Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Matius, salah satu dari dua belas murid Yesus. Tujuan utama Matius dalam menulis Injil ini adalah untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah lama dijanjikan dalam kitab-kitab suci Yahudi.

    Konteks Teologis:
    Dalam pasal-pasal sebelumnya, Yesus telah melakukan banyak mujizat, mengajar tentang Kerajaan Allah, dan menunjukkan kuasa-Nya sebagai Anak Manusia. Namun, pemimpin agama Yahudi menentang-Nya dan mencoba mencari kesalahan-Nya untuk menuduh-Nya.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang pada hari Sabat. Murid-murid-Nya merampas bulir-bulir gandum dan memakannya, yang dianggap melanggar hukum-hukum Sabat oleh pemimpin agama Yahudi. Yesus membela tindakan murid-murid-Nya dengan mengutip contoh-contoh dari Alkitab dan mengajarkan bahwa Sabat adalah untuk kebaikan dan bukan untuk membatasi kasih dan belas kasihan.

    Dalam konteks ini, pasal 12 melanjutkan perdebatan antara Yesus dan pemimpin agama Yahudi tentang hukum-hukum Sabat dan otoritas-Nya sebagai Mesias. Yesus mengajarkan tentang pentingnya belas kasihan dan memberikan tanda-tanda mujizat-Nya sebagai bukti kuasa-Nya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 12:

    1. Kontroversi mengenai hari Sabat (Matius 12:1-14)
     - Yesus memperdebatkan hukum-hukum Sabat dengan orang-orang Farisi.
    - Yesus menunjukkan bahwa belas kasihan lebih penting daripada peraturan-peraturan Sabat.

    2. Yesus sebagai Anak Manusia yang lebih besar daripada Bait Allah (Matius 12:1-8)
     - Yesus mengklaim bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat.
    - Yesus mengutip contoh Daud yang memakan roti persembahan di Bait Allah.

    3. Yesus menyembuhkan pada hari Sabat (Matius 12:9-14)
     - Yesus menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh pada hari Sabat.
    - Orang-orang Farisi marah dan bersekongkol melawan Yesus.

    4. Yesus mengusir roh jahat (Matius 12:22-32)
     - Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan roh jahat yang buta dan bisu.
    - Orang-orang Farisi menuduh Yesus mengusir roh-roh jahat dengan kuasa Beelzebul.

    5. Perkataan dan pertanggungjawaban (Matius 12:33-37)
     - Yesus mengajarkan bahwa perkataan manusia mencerminkan keadaan hati mereka.
    - Manusia akan mempertanggungjawabkan setiap perkataan mereka pada hari penghakiman.

    6. Permintaan tanda dari Yesus (Matius 12:38-42)
     - Beberapa ahli Taurat dan orang Farisi meminta Yesus untuk memberikan tanda.
    - Yesus menolak memberikan tanda kecuali tanda Nabi Yunus dan mengkritik generasi yang tidak percaya.

    7. Keluarga Yesus (Matius 12:46-50)
     - Ibunda dan saudara-saudara Yesus datang mencari-Nya.
    - Yesus mengajarkan bahwa siapa saja yang melakukan kehendak Bapa-Nya adalah keluarga-Nya.

    Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup rentang ayat dalam pasal tersebut.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Yesus
    - Murid-murid Yesus
    - Orang-orang Farisi
    - Daud
    - Orang-orang yang bersama dengan Daud
    - Para imam
    - Orang yang lumpuh sebelah tangannya
    - Orang yang kerasukan roh jahat
    - Beelzebul
    - Ahli Taurat
    - Ratu dari selatan
    - Orang-orang Niniwe
    - Generasi yang jahat dan berzina
    - Ibu dan saudara-saudara Yesus

    Lokasi:
    - Ladang gandum
    - Rumah Allah
    - Bait Allah
    - Sinagoge
    - Tempat-tempat yang tidak berair
    - Rumah orang yang kosong, sudah disapu, dan teratur
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab Matius Pasal 12:

    1. Sabat: Yesus berbicara tentang hukum-hukum Sabat dan menunjukkan bahwa belas kasihan lebih penting daripada peraturan-peraturan Sabat.

    2. Farisi: Orang-orang Farisi menentang Yesus dan mencoba menyalahkan-Nya karena melanggar hukum-hukum Sabat.

    3. Daud: Yesus mengutip kisah Daud untuk menunjukkan bahwa ada pengecualian dalam hukum-hukum Sabat.

    4. Bait Allah: Yesus mengatakan bahwa yang lebih besar daripada Bait Allah ada di sini, yaitu diri-Nya sendiri.

    5. Lumpuh: Yesus menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh pada hari Sabat, yang menimbulkan kemarahan orang-orang Farisi.

    6. Roh jahat: Yesus mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang yang buta dan bisu.

    7. Beelzebul: Orang-orang Farisi menuduh Yesus mengusir roh-roh jahat dengan kuasa Beelzebul, pemimpin roh-roh jahat.

    8. Roh Kudus: Yesus mengatakan bahwa hujatan terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

    9. Buah: Yesus mengajarkan bahwa pohon dikenal dari buahnya, dan perkataan manusia akan mempertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

    10. Tanda: Orang-orang meminta Yesus untuk memberikan tanda, tetapi Yesus mengatakan bahwa tidak akan ada tanda selain tanda Nabi Yunus.

    11. Keluarga: Yesus mengajarkan bahwa siapa saja yang melakukan kehendak Bapa-Nya adalah keluarga-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yesus dalam pasal ini?
    2. Bagaimana sikap Yesus terhadap hukum-hukum Sabat yang ditetapkan oleh orang-orang Farisi?
    3. Mengapa Yesus mengutip kisah Daud dan para imam melanggar Sabat? Apa yang ingin Dia sampaikan dengan hal ini?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari penyembuhan orang yang lumpuh pada hari Sabat?
    5. Mengapa orang-orang Farisi marah dan bersekongkol melawan Yesus setelah Dia menyembuhkan orang yang lumpuh?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat memahami pernyataan Yesus bahwa "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat"?
    2. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip Yesus tentang belas kasihan dan kebaikan pada hari Sabat dalam kehidupan kita sehari-hari?
    3. Bagaimana kita dapat memahami pernyataan Yesus bahwa setiap dosa dan hujatan manusia akan diampuni, tetapi hujatan terhadap Roh tidak akan diampuni?
    4. Mengapa orang-orang Farisi meminta tanda dari Yesus? Apa yang ingin mereka sampaikan dengan permintaan ini?
    5. Bagaimana kita dapat menghindari menjadi seperti generasi yang jahat yang Yesus sebutkan dalam pasal ini?

    Hal Menarik Terkait Kitab Matius Pasal 12:
    1. Pasal ini menunjukkan konflik antara Yesus dan orang-orang Farisi terkait pemahaman mereka tentang hukum-hukum Sabat.
    2. Yesus menunjukkan bahwa belas kasihan dan kebaikan lebih penting daripada aturan-aturan formal.
    3. Yesus mengutip kisah Daud dan para imam untuk menunjukkan bahwa ada keadaan di mana melanggar hukum Sabat dapat dibenarkan.
    4. Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh pada hari Sabat, menunjukkan bahwa tindakan penyembuhan adalah sesuatu yang baik dan diperbolehkan pada hari Sabat.
    5. Orang-orang Farisi marah dan bersekongkol melawan Yesus karena mereka merasa terancam oleh pengajaran dan kuasa-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 12 Kitab Matius, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Yesus mengajarkan tentang pentingnya belas kasihan dan kebaikan pada hari Sabat. Dia menunjukkan bahwa kebaikan dan belas kasihan lebih penting daripada aturan-aturan formal. Kita juga harus mengutamakan belas kasihan dan kebaikan dalam hidup kita, bahkan jika itu berarti melanggar aturan-aturan yang tidak bermakna.

    2. Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat. Dia memiliki otoritas untuk menentukan apa yang benar dan apa yang tidak benar pada hari Sabat. Kita harus mengakui dan menghormati otoritas Yesus dalam hidup kita.

    3. Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh pada hari Sabat. Ini menunjukkan bahwa kasih dan belas kasihan harus menjadi prioritas kita, bahkan jika itu berarti melanggar tradisi atau aturan yang tidak bermakna. Kita harus siap untuk melakukan kebaikan dan membantu orang lain, tanpa memandang waktu atau situasi.

    4. Yesus mengingatkan kita tentang pentingnya mengenal dan menghormati Roh Kudus. Hujatan terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Kita harus berhati-hati dalam perkataan dan tindakan kita, dan menghormati pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:

    1. Memiliki hati yang penuh belas kasihan dan kebaikan, seperti Yesus.
    2. Mengakui dan menghormati otoritas Yesus dalam hidup kita.
    3. Memiliki keberanian untuk melakukan kebaikan dan membantu orang lain, tanpa memandang waktu atau situasi.
    4. Menghormati dan mengenal pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita, serta berhati-hati dalam perkataan dan tindakan kita.

    Doa ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pribadi masing-masing.
  • 5W1H:

    Analisis Matius 12 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan beberapa konflik antara Yesus dan orang-orang Farisi, terutama mengenai hukum Sabat. Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat dan murid-murid-Nya memetik gandum untuk dimakan, yang dianggap melanggar hukum Sabat oleh orang Farisi. Yesus juga mengusir roh jahat dan menghadapi tuduhan bahwa Ia melakukannya dengan kuasa Beelzebul.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus, murid-murid-Nya, orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat, dan orang banyak.

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi terjadi selama pelayanan Yesus di bumi.

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di ladang gandum, sinagoge, dan di depan orang banyak.

    Why (Mengapa): Konflik terjadi karena perbedaan pandangan mengenai hukum Sabat. Orang Farisi menafsirkan hukum Sabat secara kaku, sementara Yesus menekankan belas kasihan dan kebaikan. Yesus juga ingin menunjukkan bahwa Ia memiliki otoritas atas hukum Sabat sebagai Anak Manusia dan Tuhan atas hari Sabat.

    How (Bagaimana): Yesus menanggapi tuduhan orang Farisi dengan:

    • Menggunakan contoh dari Kitab Suci: Ia merujuk pada Daud yang makan roti persembahan dan para imam yang bekerja di Bait Allah pada hari Sabat.
    • Mengajukan pertanyaan retoris: Ia bertanya apakah mereka akan menolong domba yang jatuh ke dalam lubang pada hari Sabat.
    • Menyatakan otoritas-Nya: Ia menyatakan bahwa Ia lebih besar dari Bait Allah dan adalah Tuhan atas hari Sabat.
    • Menjelaskan tentang Kerajaan Allah: Ia menunjukkan bahwa mengusir roh jahat dengan kuasa Roh Kudus adalah bukti datangnya Kerajaan Allah.

    Kesimpulan: Matius 12 menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat dan mengutamakan belas kasihan dan kebaikan daripada hukum yang kaku. Pasal ini juga menunjukkan otoritas Yesus atas roh jahat dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah telah datang.

BaDeNo

Mat 9
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mat 12
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Farisi | Matius

Kamus Alkitab

Matias | Matius | Tepok | Matius, Injil | Sabat | Yesus | Farisi | Pajak | Pemungut Cukai | Perbuatan Ajaib Yesus | Yesus Kristus | Aniaya, Penganiayaan | Benar, Membenarkan Diri Sendiri | Doa Bersama (Doa Umum) | Hari Sabat | Manusia | Mujizat Kristus | Orang Farisi | Panggil, Panggilan Allah | Pungut, Pemungut Cukai | Rendah, Kerendahan Hati Kristus | Rumah Ibadat Orang Yahudi | Sakit | Sakit, Penyakit | Tengkar, Pertengkaran | Tobat, Pertobatan

Referensi Silang

Mat 9:9
Ikutlah Aku.: Mat 4:19; [Lihat FULL. Mat 4:19]
Mat 9:11
Mat 9:13
bukan persembahan,: Hos 6:6; Mi 6:6-8; Mat 12:7
orang berdosa.: Luk 19:10; 1Tim 1:15
Mat 12:10
hari Sabat?: Mat 12:2; [Lihat FULL. Mat 12:2]
Mat 12:11
dan mengeluarkannya?: Luk 14:5
Mat 12:12
pada domba?: Mat 6:26; 10:31
Mat 12:14

Sumber Lain

- a) Yesus Datang untuk Menjadi Juruselamat Manusia
- (2) Kristus Menyalahkan Pemimpin Orang Yahudi dengan Perjanjian Lama
- 7. Manusia Bernilai
- f) Allah Memanggil Orang-orang Berdosa
- 35. Tabib
- C. Mereka Membuat Pilihan Demi Permintaan Orang Lain
- (2) Penggenapan
- W. Polio.
- VIII. Matius.
- C. Kosakata dan Latihan

Pengantar Kitab

Mat: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: