What (Apa): Pasal ini berisi ratapan Ayub yang merindukan masa lalunya yang penuh berkat dan kemakmuran. Ia mengenang bagaimana hidupnya diberkati Tuhan, dihormati orang, dan penuh dengan perbuatan baik.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Ayub. Ia berbicara tentang dirinya sendiri, keluarganya, dan orang-orang di sekitarnya.
When (Kapan): Pasal ini menggambarkan masa lalu Ayub, sebelum ia ditimpa berbagai penderitaan.
Where (Di mana): Ayub menggambarkan kehidupannya di kota, di mana ia memiliki posisi terhormat dan dihormati oleh masyarakat.
Why (Mengapa): Ayub mengenang masa lalunya yang penuh berkat untuk menunjukkan betapa drastis perubahan hidupnya setelah ia ditimpa penderitaan. Ia merindukan masa ketika ia dekat dengan Tuhan dan hidupnya dipenuhi kebahagiaan.
How (Bagaimana): Ayub menggambarkan masa lalunya dengan detail, menceritakan bagaimana ia diberkati, dihormati, dan melakukan berbagai kebaikan. Ia menggunakan bahasa puitis dan metafora untuk melukiskan kebahagiaan dan kemakmurannya.
Kesimpulan: Ayub 29 menunjukkan kepedihan Ayub yang merindukan masa lalunya yang penuh berkat. Ia merasa kehilangan segalanya dan mempertanyakan mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan menimpanya. Pasal ini menjadi dasar bagi pergumulan Ayub selanjutnya dalam mencari jawaban atas penderitaannya.
What (Apa): Pasal ini berisi ratapan Ayub yang mendalam atas penderitaannya dan penghinaan yang diterimanya. Ia membandingkan keadaannya yang sekarang dengan masa lalunya yang makmur, mengungkapkan keputusasaan dan rasa sakit yang luar biasa.
Who (Siapa):
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi menggambarkan kondisi Ayub setelah ia kehilangan segalanya dan menderita penyakit.
Where (Di mana): Ayub berada dalam keadaan terasing, mungkin di luar kota atau di tempat yang sunyi. Ia menggambarkan dirinya berada di "lembah-lembah mengerikan" dan "lubang-lubang bumi".
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Ayub 30 menggambarkan titik terendah dalam penderitaan Ayub. Ia merasa terisolasi, dihina, dan ditinggalkan. Pasal ini menunjukkan dalamnya keputusasaan manusia saat menghadapi penderitaan yang tak terjelaskan, dan mempertanyakan keadilan ilahi.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: