What (Apa): Pasal ini membahas tentang pencarian hikmat dan pengertian, membandingkannya dengan pencarian harta benda duniawi seperti emas, perak, dan batu permata.
Who (Siapa): Ayub, meskipun sedang mengalami penderitaan hebat, merenungkan tentang hikmat dan Allah.
When (Kapan): Tidak ada keterangan waktu spesifik dalam pasal ini, tetapi kemungkinan besar diucapkan Ayub selama masa penderitaannya.
Where (Di mana): Tidak ada keterangan tempat spesifik, tetapi fokusnya pada tempat-tempat tersembunyi di bumi dan laut, serta tempat kediaman Allah.
Why (Mengapa): Ayub ingin memahami di mana hikmat dapat ditemukan, menyadari bahwa harta benda duniawi tidak dapat menyamainya.
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Pasal 28 kitab Ayub menekankan bahwa hikmat sejati tidak dapat ditemukan melalui usaha manusia semata, melainkan berasal dari Allah. Takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan adalah kunci untuk memperoleh hikmat dan pengertian.
What (Apa): Pasal ini berisi ratapan Ayub yang merindukan masa lalunya yang penuh berkat dan kemakmuran. Ia mengenang bagaimana hidupnya diberkati Tuhan, dihormati orang, dan penuh dengan perbuatan baik.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Ayub. Ia berbicara tentang dirinya sendiri, keluarganya, dan orang-orang di sekitarnya.
When (Kapan): Pasal ini menggambarkan masa lalu Ayub, sebelum ia ditimpa berbagai penderitaan.
Where (Di mana): Ayub menggambarkan kehidupannya di kota, di mana ia memiliki posisi terhormat dan dihormati oleh masyarakat.
Why (Mengapa): Ayub mengenang masa lalunya yang penuh berkat untuk menunjukkan betapa drastis perubahan hidupnya setelah ia ditimpa penderitaan. Ia merindukan masa ketika ia dekat dengan Tuhan dan hidupnya dipenuhi kebahagiaan.
How (Bagaimana): Ayub menggambarkan masa lalunya dengan detail, menceritakan bagaimana ia diberkati, dihormati, dan melakukan berbagai kebaikan. Ia menggunakan bahasa puitis dan metafora untuk melukiskan kebahagiaan dan kemakmurannya.
Kesimpulan: Ayub 29 menunjukkan kepedihan Ayub yang merindukan masa lalunya yang penuh berkat. Ia merasa kehilangan segalanya dan mempertanyakan mengapa Tuhan mengizinkan penderitaan menimpanya. Pasal ini menjadi dasar bagi pergumulan Ayub selanjutnya dalam mencari jawaban atas penderitaannya.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: