Who (Siapa):
What (Apa):
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Ayub 26 menunjukkan iman Ayub yang teguh kepada Allah meskipun sedang mengalami penderitaan. Ayub mengakui kebesaran dan kekuatan Allah yang tak tertandingi, sekaligus menyiratkan bahwa manusia tidak memiliki kapasitas untuk memahami jalan dan rencana Allah sepenuhnya.Who (Siapa): Ayub
What (Apa): Ayub menegaskan integritasnya dan menyatakan keyakinannya bahwa orang fasik akan dihukum, sementara orang benar akan diberkati.
When (Kapan): Pasal ini merupakan bagian dari percakapan Ayub dengan teman-temannya, yang terjadi setelah ia kehilangan harta benda, anak-anak, dan kesehatannya.
Where (Di mana): Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar di tanah Uz, tempat tinggal Ayub.
Why (Mengapa): Ayub ingin membela dirinya dari tuduhan teman-temannya yang menganggap penderitaannya sebagai hukuman atas dosa-dosanya. Ia yakin akan kebenarannya dan percaya bahwa Allah pada akhirnya akan membenarkannya.
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Pasal 27 dari Kitab Ayub menunjukkan keyakinan Ayub yang tak tergoyahkan akan kebenarannya dan keadilan Allah. Meskipun menderita, ia menolak untuk menyalahkan Allah atau mengakui dosa yang tidak dilakukannya. Ia percaya bahwa Allah pada akhirnya akan membenarkannya dan menghukum orang fasik.
Pertanyaan untuk direnungkan:
What (Apa): Pasal ini membahas tentang pencarian hikmat dan pengertian, membandingkannya dengan pencarian harta benda duniawi seperti emas, perak, dan batu permata.
Who (Siapa): Ayub, meskipun sedang mengalami penderitaan hebat, merenungkan tentang hikmat dan Allah.
When (Kapan): Tidak ada keterangan waktu spesifik dalam pasal ini, tetapi kemungkinan besar diucapkan Ayub selama masa penderitaannya.
Where (Di mana): Tidak ada keterangan tempat spesifik, tetapi fokusnya pada tempat-tempat tersembunyi di bumi dan laut, serta tempat kediaman Allah.
Why (Mengapa): Ayub ingin memahami di mana hikmat dapat ditemukan, menyadari bahwa harta benda duniawi tidak dapat menyamainya.
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Pasal 28 kitab Ayub menekankan bahwa hikmat sejati tidak dapat ditemukan melalui usaha manusia semata, melainkan berasal dari Allah. Takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan adalah kunci untuk memperoleh hikmat dan pengertian.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: