Daniel 3 (AYT)
26 Kemudian, Raja Nebukadnezar mendekat ke pintu perapian yang menyala-nyala itu. Dia berbicara, katanya, “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, kalian hamba-hamba Allah Yang Mahatinggi, keluarlah dan datanglah kemari!” Lalu, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego keluar dari tengah-tengah api itu.
27 Berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para gubernur, dan para menteri raja dan melihat pada orang-orang ini bahwa api tidak berkuasa atas mereka, rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka juga tidak berubah, bahkan bau terbakar tidak ada pada mereka.
28 Raja Nebukadnezar pun menanggapi dan berkata: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego! Dia telah mengirimkan malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya yang menaruh percaya kepada-Nya dengan melanggar titah raja serta menyerahkan tubuhnya sehingga mereka tidak memuja ilah lain, kecuali Allah mereka sendiri.
29 Oleh sebab itu, aku mengeluarkan ketetapan bahwa tiap-tiap orang dari bangsa, suku bangsa, dan bahasa mana pun yang mengucapkan penghinaan atas Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, mereka akan dipenggal menjadi beberapa bagian dan rumahnya akan dijadikan timbunan puing, sebab tidak ada ilah lain yang dapat menyelamatkan dengan cara demikian.”
30 Lalu, raja memberikan kedudukan yang tinggi kepada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego di wilayah Babel.
Daniel 4 (AYT)
1 Dari Raja Nebukadnezar kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa yang tinggal di seluruh bumi: “Semoga kesejahteraanmu berlimpah-limpah!
2 Aku berkenan menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat yang telah diperbuat Allah Yang Mahatinggi kepadaku.
3 Betapa besarnya tanda-tanda-Nya, betapa ajaib mukjizat-mukjizat-Nya. Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang tetap untuk selamanya; Kekuasaan-Nya turun-temurun.”
4 “Aku, Nebukadnezar, tenang di rumahku serta sejahtera di dalam istanaku.
5 Aku mendapat mimpi yang membuatku takut, dan khayalan di tempat tidurku serta penglihatan-penglihatan dalam pikiranku menyusahkan aku.
6 Lalu, aku mengeluarkan ketetapan untuk membawa orang-orang bijaksana di Babel ke hadapanku supaya mereka dapat memberitahukan kepadaku makna dari mimpiku.
7 Kemudian, para ahli ilmu gaib, para ahli mantra, orang-orang Kasdim, dan para peramal datang kepadaku. Dan, aku menceritakan mimpi itu kepada mereka, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku.
8 Akhirnya, Daniel yang dinamai Beltsazar datang menghadap kepadaku, sesuai nama ilahku, dan yang padanya terdapat roh para ilah yang kudus. Lalu, aku menceritakan mimpiku kepadanya.
9 Hai Beltsazar, kepala orang-orang berilmu, karena aku mengetahui bahwa roh ilah yang kudus ada padamu dan tidak ada rahasia yang menyulitkanmu, beritahukanlah makna atas penglihatan-penglihatan dari mimpi yang kulihat.
10 Demikianlah penglihatan yang ada dalam pikiranku ketika berada di tempat tidurku: Aku melihat tampaklah ada sebatang pohon di tengah-tengah bumi yang sangat tinggi.
11 Pohon itu bertambah besar dan menjadi kuat, tingginya sampai ke langit dan terlihat hingga ke seluruh ujung bumi.
12 Daun-daunnya indah, buah-buahnya berlimpah-limpah, dan menjadi makanan bagi semua yang hidup, binatang-binatang padang mencari tempat berlindung di bawahnya, burung-burung di udara bersarang pada dahan-dahannya, dan segala makhluk mendapat makanan darinya.”
13 “Dalam penglihatan pikiranku yang aku lihat di tempat tidur, tampaklah seorang penjaga, seorang yang kudus turun dari langit.
14 Dia berseru dengan sangat keras, lalu berkata, “Tebanglah pohon itu dan potonglah dahan-dahannya, gugurkanlah daun-daunnya dan hamburkanlah buah-buahnya! Biarlah binatang-binatang berlari dari bawahnya dan burung-burung dari dahan-dahannya.
15 Namun, biarlah akar batangnya berada dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, dikelilingi rumput-rumput muda di padang. Biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit, dan biarlah ia berbagi rumput di bumi bersama-sama dengan binatang-binatang.
16 Biarlah hati manusianya berubah dan biarlah hati binatang diberikan kepadanya. Dan, biarlah tujuh masa berlalu darinya.”
17 “Ketetapan ini adalah dari para malaikat penjaga, dan permintaan ini menurut perkataan orang kudus, agar semua orang yang hidup tahu bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan akan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, serta mengangkat orang yang paling rendah sekalipun atasnya.”
18 “Aku, Raja Nebukadnezar, telah melihat mimpi ini. Sekarang, kamu, Beltsazar, beritahukanlah makna dari mimpi itu. Sebab, semua orang bijaksana dari kerajaanku tidak sanggup memberitahukan tafsirannya kepadaku. Akan tetapi, engkau sanggup, sebab roh para ilah yang kudus ada padamu.”
19 Lalu, Daniel yang dinamai Beltsazar, tercengang beberapa saat ketika pikiran-pikirannya menggelisahkan dia. Raja berbicara dan katanya, “Beltsazar, jangan biarkan mimpi dan maknanya itu menggelisahkanmu”, Beltsazar menjawab dan berkata, “Tuanku, biarlah mimpi itu berlaku atas musuh Tuanku dan maknanya atas musuh Tuanku!
20 Pohon yang engkau lihat, yang bertambah besar dan kuat, yang tingginya sampai ke langit dan terlihat sampai ke ujung-ujung bumi,
21 yang daun-daunnya indah, buah-buahnya berlimpah-limpah, menjadi makanan bagi semua yang hidup, binatang-binatang padang berteduh di bawahnya, dan burung-burung di udara bersarang di dahan-dahannya --
22 engkaulah, Tuanku Raja, engkaulah yang telah bertambah besar dan kuat, dan kebesaranmu bertambah hingga ke langit dan kekuasaanmu hingga ke seluruh ujung bumi.”
23 “Tentang yang Raja lihat, seorang malaikat penjaga, seorang kudus yang turun dari langit dan berkata, “Tebanglah pohon itu dan lenyapkanlah dia! Namun, biarlah batang pohon dan akar-akarnya di dalam tanah, terikat dengan besi dan tembaga, di atas rumput muda di padang, dan biarlah embun dari langit membasahinya dan biarlah ia berbagi rumput dengan binatang-binatang liar di padang hingga tujuh masa berlalu darinya.”
24 “Inilah maknanya, ya Raja, dan inilah keputusan dari Yang Mahatinggi mengenai Tuanku Raja,
25 engkau akan dihalau dari antara manusia, dan tempat tinggalmu akan bersama binatang-binatang di padang. Engkau akan diberi makan rumput seperti sapi jantan dan dibasahi dengan embun dari langit, dan tujuh masa akan berlalu darimu, hingga engkau mengetahui bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia, dan Dia mengaruniakannya kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.”
26 “Dan, mengenai membiarkan batang pohon dan akar-akarnya yang ada pada pohon itu, kerajaanmu akan tetap menjadi milikmu, oleh karena engkau mengetahui bahwa surgalah yang berkuasa.
27 Oleh sebab itu, ya Raja, biarlah nasihatku berkenan kepadamu. Lepaskanlah dosa-dosamu dengan kebenaran, dan kesalahan-kesalahanmu dengan menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang miskin. Dengan begitu, kemakmuranmu akan dilanjutkan.”
28 Semuanya itu terjadi atas Raja Nebukadnezar.
29 Pada akhir masa dua belas bulan, dia berjalan-jalan di atas istana kerajaan Babel.
30 Raja berbicara, katanya, “Bukankah ini Babel yang besar, yang telah kudirikan sebagai istana kerajaan, dengan kuat kuasa tanganku dan untuk keagunganku.”
31 Ketika raja belum selesai berbicara, terdengarlah suara dari langit, berkata: “Dinyatakan kepadamu, ya Raja Nebukadnezar, bahwa kerajaanmu telah beralih darimu.
32 Engkau akan dihalau dari antara manusia, sehingga tempat tinggalmu akan bersama dengan binatang-binatang liar di padang. Engkau akan diberi rumput sebagai makanan seperti sapi dan hal itu akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu hingga engkau mengakui bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan mengaruniakannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.”
33 Pada saat itu juga berlakulah firman itu atas Nebukadnezar. Dia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti sapi. Tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya tumbuh seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
34 “Setelah lewat masanya, aku, Nebukadnezar, mengangkat mataku ke langit, dan akal budiku kembali kepadaku, dan aku memuji Yang Mahatinggi.” “Dan, aku memuji dan menghormati Dia yang hidup untuk selama-lamanya, yang kekuasaan-Nya adalah kekuasaan yang kekal, dan kerajaan-Nya tetap turun-temurun.
35 Semua penduduk di bumi tidak berarti apa-apa. Dan, Dia bertindak menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara surga dan penduduk bumi. Tidak seorang pun sanggup menahan tangan-Nya, atau bertanya kepadanya, “Apakah yang Engkau perbuat?”
36 “Pada saat itulah akal budiku kembali kepadaku. Dan, demi kemuliaan kerajaanku, kehormatan serta keagunganku kembali padaku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku. Aku dikembalikan dalam kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku.
37 Sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan, dan membesarkan Raja Surgawi, sebab segala perbuatan-Nya benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan Dia sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.”