2 Samuel 17 (AYT)
14 Absalom dan setiap orang Israel berkata, “Lebih baik nasihat Husai, orang Arki itu, daripada nasihat Ahitofel.” TUHAN memutuskan untuk menggagalkan nasihat dari Ahitofel yang lebih baik sehingga TUHAN dapat mendatangkan celaka kepada Absalom.
15 Lalu, Husai berkata kepada Zadok dan kepada Abyatar, para imam itu, “Ahitofel telah menasihatkan ini dan itu kepada Absalom dan kepada para tua-tua Israel. Sementara itu, aku juga menasihatkan ini dan itu.
16 Sekarang, suruhlah segera seseorang untuk memberi tahu Daud, katakanlah, ‘Jangan bermalam di tempat-tempat penyeberangan ke padang belantara. Namun, segeralah menyeberang supaya jangan ditelan habis oleh raja dan seluruh rakyat yang menyertainya.’”
17 Yonatan dan Ahimaas menunggu di En-Rogel. Jika ada seorang budak perempuan pergi dan memberi tahu mereka, mereka pergi untuk memberi tahu Raja Daud. Sebab, mereka tidak boleh terlihat memasuki kota.
18 Akan tetapi, seorang anak melihat mereka dan memberitahukannya kepada Absalom. Jadi, keduanya segera pergi dan masuk ke rumah seseorang di Bahurim yang memiliki sumur di halamannya. Lalu, mereka turun ke dalamnya.
19 Perempuan itu mengambil kain tudung, lalu membentangkan sehelai kain tudungan di atas mulut sumur itu dan menaburkan butir-butir gandum ke atasnya. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.
20 Orang-orang Absalom datang kepada perempuan itu di rumahnya dan bertanya, “Di manakah Ahimaas dan Yonatan?” Perempuan itu menjawab, “Mereka sudah menyeberang anak sungai.” Mereka mencari, tetapi tidak menemukannya. Lalu, mereka kembali ke Yerusalem.
21 Ketika orang-orang itu sudah pergi, mereka keluar dari sumur, lalu pergi untuk memberi tahu Raja Daud. Mereka berkata kepada Daud, “Bangkitlah dan seberangilah sungai ini dengan segera, sebab Ahitofel telah menasihatkan ini dan itu melawan engkau.”
22 Lalu, Daud dan seluruh rakyat yang menyertainya bangkit, lalu menyeberangi Sungai Yordan. Pada waktu fajar, tidak ada seorang pun yang tertinggal yang belum menyeberangi Sungai Yordan.
23 Ketika Ahitofel menyadari bahwa nasihatnya tidak dituruti, dia memasang pelana di keledainya, lalu kembali ke rumahnya, ke kotanya. Dia mengatur urusan rumah tangganya, lalu menggantung diri. Dia mati dan dikuburkan dalam kuburan ayahnya.