ZONE / Riwajat Kristus / 02. Perumpamaan-Perumpamaan Jesus / Hal. 12
Hal. 12
Metode PA: SABDA, WWG.
Yohanes 9 (AYT)
39 Yesus berkata, “Untuk penghakiman, Aku datang ke dunia ini supaya mereka yang tidak melihat, dapat melihat, dan mereka yang melihat, menjadi buta.”
40 Beberapa orang Farisi yang ada di dekat-Nya mendengar hal itu, dan berkata kepada-Nya, “Apakah kami juga buta?”
41 Yesus berkata kepada mereka, “Jika kamu buta, kamu tidak memiliki dosa; tetapi karena kamu berkata, ‘Kami melihat,’ dosamu tetap ada.”
Yohanes 10 (AYT)
1 Yesus berkata, “Sesungguhnya, Aku mengatakan kepadamu, orang yang masuk ke kandang domba dengan tidak melalui pintu, melainkan dengan memanjat melalui jalan lain, orang itu adalah pencuri dan perampok.
2 Akan tetapi, orang yang masuk melalui pintu adalah gembala domba.
3 Baginya, penjaga pintu membukakan pintu, dan domba-domba mendengar suaranya, dan dia memanggil domba-dombanya sendiri dengan nama mereka, serta menuntun mereka ke luar.
4 Setelah mengeluarkan semua dombanya, dia berjalan di depan mereka dan domba-dombanya akan mengikuti dia karena mereka mengenal suaranya.
5 Orang asing tidak akan mereka ikuti, tetapi mereka akan lari darinya karena mereka tidak mengenal suara orang-orang asing.”
6 Perumpamaan itulah yang dikatakan Yesus kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa yang baru saja Yesus katakan kepada mereka.
7 Oleh sebab itu, Yesus berkata lagi kepada mereka, “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, Akulah pintu ke domba-domba itu.
8 Semua orang yang datang sebelum Aku adalah pencuri dan perampok, tetapi domba-domba itu tidak mendengar mereka.
9 Akulah pintu. Jika seseorang masuk melalui Aku, dia akan diselamatkan, dan akan keluar masuk, serta menemukan padang rumput.
10 Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan; Aku datang supaya mereka memiliki hidup, dan memilikinya secara berlimpah.

Perumpamaan-Perumpamaan Jesus

GEMBALA JANG BAIK (Yohanes 9:39--10:10)
Ayat terkait: Yohanes 9:39--10:10;
  • Penjelasan Singkat: Orang Buta disembuhkan
  • Isi Pasal: Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir. Penemuan kesalahan orang-orang yang tidak percaya.
  • Garis Besar: 9:1 Orang yang buta sejak lahir dicelikkan.
    9:8 Dia dibawa ke orang Farisi.
    9:13 mereka menyalahkannya, dan mengucilkannya;
    9:35 namun dia diterima Yesus, dan percaya kepada-Nya.
    9:39 Siapa orang-orang yang dicelikkan oleh Kristus.
  • Judul Perikop: Orang yang buta sejak lahirnya (9:1-41)
  • Kesimpulan: Tuhan Yesus Kristus datang ke dalam dunia, bukan hanya memberi terang, tetapi penglihatan kepada mereka yang tidak bisa melihat terang. Penglihatan yang Dia berikan kepada jiwa yang percaya membuktikan Dialah Yang diutus oleh Allah untuk menjadi terang dunia yang sejati. Pengalaman kuasa-Nya yang menyelamatkan adalah ajaran yang lebih menyelamatkan daripada akal, karena itu kiranya mereka yang matanya telah dibukakan berani bersaksi - kepada dunia yang memakai alasan mengacuhkan kuasa-Nya.
  • Fakta: ay. 39. Kristus datang ke dalam dunia dengan tujuan untuk memberikan penglihatan kepada mereka yang buta secara rohani, melalui Firman-Nya dan Roh-Nya untuk mengembalikan banyak orang dari kegelapan menuju terang. Dia juga datang supaya mereka yang memiliki kesombongan bijaksana mereka sendiri, bertentangan dengan penyataan ilahi, bisa dibungkam di dalam ketidaksetiaan mereka. Injil adalah bau kehidupan yang menghidupkan, atau bau kematian yang mematikan. Kebutaan telah melanda orang Israel. Orang bukan Yahudi telah melihat terang yang besar.
  • Penjelasan Singkat: Kristus gembala yang baik
  • Isi Pasal: Percakapan tentang Gembala yang Baik. Ketuhanan Yesus ditegaskan.
  • Garis Besar: 10:1 Kristus adalah pintu, dan gembala yang baik.
    10:19 Beragam pendapat tentang Dia.
    10:23 Dia menunjukkan melalui perbuatan-perbuatan-Nya bahwa Dia adalah Kristus Anak Allah;
    10:31 meloloskan diri dari orang Yahudi;
    10:39 dan pergi ke seberang Yordan, di sana banyak orang yang percaya kepada-Nya.
  • Judul Perikop: Gembala yang baik (10:1-21)
    Yesus ditolak oleh orang Yahudi (10:22-39)
    Yesus di seberang sungai Yordan (10:40-42)
  • Kesimpulan: Allah, Pemilik kita yang besar, domba di padang yang diciptakan, mengangkat Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi Gembala kita. Dia memiliki segala pemeliharaan atas umat-Nya seperti yang dimiliki oleh seorang gembala yang baik terhadap kawanan dombanya. Di dalam pemeliharaan-Nya, orang percaya sejati aman selamanya, karena tangan yang terluka dan tangan Pencipta kita yang mahakuasa, menggenggam erat dirinya.
  • Fakta: ay. 11. Yesus sebagai "Gembala yang baik"
  • Ringkasan: Dalam pasal 9 Kitab Yohanes, Yesus bertemu dengan seorang pria yang buta sejak lahir. Murid-murid Yesus bertanya siapa yang berdosa, apakah orang itu atau orang tuanya. Yesus menjawab bahwa bukan karena dosa mereka, tetapi supaya pekerjaan Allah dinyatakan melalui orang itu. Yesus meludah ke tanah, mengaduk ludah-Nya dengan tanah, dan mengoleskannya pada mata orang itu. Orang itu pergi, membasuh dirinya di kolam Siloam, dan mendapatkan penglihatan. Tetangga dan orang-orang sekitarnya terkejut melihatnya karena dia dulunya adalah seorang pengemis buta. Orang-orang Farisi mempertanyakan bagaimana dia bisa melihat, dan terjadi perpecahan di antara mereka. Orang yang tadinya buta itu menyatakan bahwa Yesus adalah seorang Nabi. Orang-orang Yahudi memanggil orang tua pria itu dan mempertanyakan bagaimana dia bisa melihat. Orang tua pria itu takut dan mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana dia bisa melihat. Orang-orang Yahudi memanggil pria itu lagi dan mengatakan bahwa Yesus berdosa. Pria itu berkata bahwa dia tidak tahu apakah Yesus berdosa atau tidak, tetapi yang pasti dia dulunya buta dan sekarang bisa melihat. Orang-orang Yahudi mengusir pria itu. Yesus bertemu dengan pria itu lagi dan bertanya apakah dia percaya kepada Anak Manusia. Pria itu percaya dan sujud di hadapan Yesus. Yesus mengatakan bahwa Dia datang ke dunia untuk memberikan penglihatan kepada yang buta dan membuat yang melihat menjadi buta. Beberapa orang Farisi bertanya apakah mereka juga buta, dan Yesus menjawab bahwa dosa mereka tetap ada karena mereka mengaku melihat.
  • Pengantar & Latar Belakang: Pasal 9 dari Kitab Yohanes berbicara tentang peristiwa penyembuhan seorang pria buta sejak lahir oleh Yesus.

    Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada masa itu, orang buta dianggap sebagai orang yang terkutuk atau berdosa. Oleh karena itu, penyembuhan seorang pria buta oleh Yesus memiliki makna yang mendalam dalam konteks budaya dan sosial pada saat itu.

    Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan mujizat-mujizat Yesus sebagai tanda-tanda keilahian-Nya. Penyembuhan pria buta ini adalah salah satu dari serangkaian mujizat yang dilakukan oleh Yesus untuk menunjukkan kuasa-Nya sebagai Anak Allah.

    Secara teologis, pasal ini menekankan bahwa Yesus adalah terang dunia dan Dia datang untuk menyelamatkan dan memberikan penglihatan rohani kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Penyembuhan pria buta ini juga menggambarkan perubahan hati dan iman yang terjadi ketika seseorang bertemu dengan Yesus.

    Sebelum pasal 9, terdapat peristiwa-peristiwa penting seperti Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan (pasal 6), Yesus berjalan di atas air (pasal 6), dan perdebatan antara Yesus dan orang-orang Farisi mengenai hukum Taurat (pasal 7-8).

    Dengan demikian, pasal 9 dari Kitab Yohanes memberikan gambaran tentang kuasa penyembuhan Yesus dan pentingnya iman dalam menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 9:

    1. Penyembuhan orang buta sejak lahir (Yohanes 9:1-7)
     - Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahir.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:1-7

    2. Pertanyaan murid-murid tentang dosa (Yohanes 9:2)
     - Murid-murid bertanya kepada Yesus siapa yang berdosa, orang itu atau orang tuanya, sehingga dia dilahirkan buta.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:2

    3. Tujuan penyembuhan sebagai manifestasi pekerjaan Allah (Yohanes 9:3)
     - Yesus menjelaskan bahwa penyembuhan ini bukan karena dosa orang itu atau orang tuanya, tetapi untuk memperlihatkan pekerjaan Allah.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:3

    4. Yesus sebagai terang dunia (Yohanes 9:5)
     - Yesus menyatakan bahwa selama Dia masih di dunia, Dia adalah terang dunia.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:5

    5. Reaksi orang-orang terhadap penyembuhan (Yohanes 9:8-12)
     - Orang-orang terkejut dan bingung melihat orang yang tadinya buta sekarang dapat melihat.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:8-12

    6. Perpecahan di antara orang-orang Farisi (Yohanes 9:13-16)
     - Orang-orang Farisi terpecah pendapat mengenai Yesus, beberapa menganggap Dia berdosa karena melanggar hari Sabat, sementara yang lain mengakui tanda ajaib yang Dia lakukan.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:13-16

    7. Kesaksian orang yang sembuh dan orang tuanya (Yohanes 9:17-23)
     - Orang yang sembuh dan orang tuanya memberikan kesaksian tentang penyembuhan tersebut, tetapi mereka takut akan pengucilan dari sinagoge.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:17-23

    8. Pertanyaan ulang kepada orang yang sembuh (Yohanes 9:24-34)
     - Orang-orang Yahudi memanggil kembali orang yang sembuh untuk mengkonfirmasi penyembuhan tersebut dan mencoba menggurui dia.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:24-34

    9. Percaya kepada Anak Manusia (Yohanes 9:35-38)
     - Yesus bertemu kembali dengan orang yang sembuh dan mengajukan pertanyaan apakah dia percaya kepada Anak Manusia.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:35-38

    10. Penghakiman dan kebutaan rohani (Yohanes 9:39-41)
     - Yesus menyatakan bahwa Dia datang ke dunia untuk memberikan penglihatan kepada yang buta rohani dan membuat yang melihat menjadi buta.
    - Ayat referensi: Yohanes 9:39-41
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yesus
    - Murid-murid Yesus
    - Orang yang buta sejak lahir
    - Orang tuanya
    - Para tetangga dan orang-orang yang sebelumnya melihat orang yang buta
    - Orang-orang Farisi
    - Orang tua dari orang yang sekarang dapat melihat
    - Orang-orang Yahudi
    - Orang-orang yang mengusir orang yang buta
    - Beberapa orang Farisi yang ada di dekat Yesus

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Kolam Siloam: tempat di mana orang yang buta pergi untuk membasuh dirinya setelah Yesus mengoleskan lumpur pada matanya- Sinagoge: tempat ibadah orang-orang Yahudi
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab Yohanes pasal 9 adalah sebagai berikut:

    1. Orang buta sejak lahir - Seorang pria yang tidak dapat melihat sejak lahir.
    2. Dosa - Pertanyaan murid-murid Yesus tentang siapa yang berdosa, orang itu atau orang tuanya.
    3. Pekerjaan-pekerjaan Allah - Yesus menjelaskan bahwa kebutaan orang itu adalah untuk memperlihatkan pekerjaan-pekerjaan Allah.
    4. Terang dunia - Yesus mengklaim sebagai terang dunia.
    5. Pengobatan orang buta - Yesus meludah ke tanah, mengaduk ludah-Nya dengan tanah, dan mengoleskannya pada mata orang itu, yang menyebabkan orang itu dapat melihat.
    6. Siloam - Kolam tempat orang itu diminta untuk membasuh dirinya.
    7. Perpecahan - Orang-orang Farisi berselisih pendapat tentang Yesus dan tanda ajaib yang Dia lakukan.
    8. Nabi - Orang yang tadinya buta menganggap Yesus sebagai seorang Nabi.
    9. Pengucilan - Orang tua orang yang tadinya buta takut akan pengucilan dari sinagoge jika mereka mengakui Yesus sebagai Kristus.
    10. Penghakiman - Yesus menyatakan bahwa Dia datang ke dunia untuk memberikan penghakiman, membuat yang buta dapat melihat dan yang melihat menjadi buta.
    11. Percaya - Orang yang tadinya buta percaya kepada Yesus dan sujud di hadapan-Nya.
    12. Kebutaan rohani - Yesus mengajarkan bahwa mereka yang mengaku melihat tetapi tidak mengakui kebutaan rohani mereka masih memiliki dosa.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Yohanes pasal 9:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Yesus dengan orang yang buta sejak lahir?
    2. Mengapa murid-murid Yesus bertanya siapa yang berdosa, orang itu atau orang tuanya?
    3. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam orang yang buta itu?
    4. Mengapa Yesus menggunakan ludah dan tanah untuk menyembuhkan orang yang buta itu?
    5. Mengapa orang-orang Farisi menganggap Yesus melanggar hukum Sabat dengan menyembuhkan orang yang buta itu?
    6. Bagaimana reaksi orang-orang Yahudi terhadap kesaksian orang yang buta itu tentang penyembuhan yang diterimanya?
    7. Mengapa orang tua orang yang buta itu takut kepada orang-orang Yahudi?
    8. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan orang yang buta itu tentang Allah mendengarkan orang yang takut akan-Nya dan melakukan kehendak-Nya?
    9. Mengapa beberapa orang Farisi merasa terhina ketika Yesus mengatakan bahwa Dia datang untuk membuat mereka yang melihat menjadi buta?
    10. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan Yesus bahwa mereka yang mengaku melihat tetapi tetap berdosa?

    Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan ini dengan kelompok studi Alkitab atau gunakan sebagai bahan refleksi pribadi untuk memperdalam pemahaman kita tentang pesan yang terkandung dalam Kitab Yohanes pasal 9.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 9 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketidaksempurnaan manusia: Kisah orang yang buta sejak lahir mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita semua memiliki kelemahan dan ketidaksempurnaan. Namun, hal ini tidak menghalangi Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya dalam hidup kita.

    2. Pekerjaan Allah dinyatakan dalam kelemahan kita: Yesus menjelaskan bahwa kebutaan orang tersebut bukan disebabkan oleh dosa, tetapi supaya pekerjaan Allah dinyatakan di dalamnya. Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam kelemahan dan keterbatasan kita, Allah dapat melakukan pekerjaan-Nya dan memperoleh kemuliaan-Nya.

    3. Ketaatan terhadap kehendak Allah: Orang yang tadinya buta itu menaati perintah Yesus untuk pergi dan mencuci dirinya di kolam Siloam. Ketaatan ini menghasilkan kesembuhan dan pemulihan penglihatannya. Hal ini mengajarkan kita pentingnya ketaatan terhadap kehendak Allah dalam hidup kita.

    4. Ketidakpercayaan dan persekusi: Orang-orang Farisi tidak percaya dan menolak menerima kesembuhan orang tersebut karena Yesus melakukannya pada hari Sabat. Mereka bahkan mengusir orang tersebut. Hal ini mengingatkan kita bahwa ketidakpercayaan dan persekusi dapat terjadi ketika kita mengikuti Yesus dan hidup dalam kebenaran-Nya.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon kepada Allah agar kita dapat menerima kelemahan dan keterbatasan kita dengan rendah hati, dan membiarkan Dia melakukan pekerjaan-Nya dalam hidup kita.

    2. Memohon kepada Allah agar kita dapat taat dan patuh terhadap kehendak-Nya, meskipun terkadang itu mungkin tampak sulit atau tidak masuk akal bagi kita.

    3. Memohon kepada Allah agar kita dapat mengatasi ketidakpercayaan dan persekusi yang mungkin kita hadapi karena iman kita, dan memperoleh kekuatan untuk tetap setia kepada-Nya.

    4. Memohon kepada Allah agar kita dapat memiliki iman yang kuat dan percaya sepenuhnya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 9 Kitab Yohanes.
  • 5W1H:

    Analisis Yohanes 9 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahir. Peristiwa ini memicu perdebatan dan penyelidikan dari orang-orang Farisi, yang berujung pada pengusiran pria tersebut dari sinagoge.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam cerita ini adalah:

    • Yesus: Sang penyembuh dan sumber mukjizat.
    • Pria buta: Penerima mukjizat dan saksi kebenaran.
    • Murid-murid Yesus: Pengamat dan penanya.
    • Orang-orang Farisi: Penyelidik, penentang, dan pengusir.
    • Orang tua pria buta: Saksi kebutaan anak mereka.

    When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada hari Sabat.

    Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, dimulai di jalan tempat Yesus bertemu pria buta, kemudian berlanjut di kolam Siloam, dan berakhir di sinagoge.

    Why (Mengapa):

    • Penyembuhan: Untuk menyatakan pekerjaan Allah dan menunjukkan kuasa Yesus.
    • Perdebatan: Karena orang Farisi tidak mau menerima Yesus sebagai Mesias dan menolak mukjizat yang dilakukan pada hari Sabat.
    • Pengusiran: Karena pria buta itu mengakui Yesus sebagai nabi dan menolak untuk menyangkal kesembuhannya.

    How (Bagaimana):

    • Penyembuhan: Yesus meludah ke tanah, mengaduknya, mengoleskannya pada mata pria buta, dan menyuruhnya membasuh diri di kolam Siloam.
    • Perdebatan: Orang Farisi menginterogasi pria buta, orang tuanya, dan Yesus, mencari kesalahan dan alasan untuk menolak mukjizat tersebut.
    • Pengusiran: Orang Farisi menolak kesaksian pria buta, menghinanya, dan mengusirnya dari sinagoge karena mengakui Yesus.

    Kesimpulan:

    Yohanes 9 menunjukkan kuasa Yesus atas penyakit dan dosa, serta penolakan keras dari para pemimpin agama terhadap Dia. Kisah ini menekankan pentingnya iman dan keberanian untuk bersaksi tentang kebenaran, bahkan dalam menghadapi penganiayaan. Pria buta itu, meskipun awalnya tidak mengenal Yesus, akhirnya mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
  • Ringkasan: Pasal 10 dari Kitab Yohanes berisi perumpamaan Yesus tentang diri-Nya sebagai pintu gerbang bagi domba-domba-Nya. Ia mengatakan bahwa orang yang masuk melalui pintu adalah gembala yang baik, sedangkan orang yang mencoba masuk dengan cara lain adalah pencuri dan perampok. Yesus juga menyatakan bahwa Ia adalah gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Ia mengenal domba-domba-Nya dan domba-domba-Nya mengenal-Nya. Yesus juga menyatakan bahwa Ia memiliki domba-domba lain yang bukan dari kandang itu dan Ia harus membawa mereka juga. Orang-orang Yahudi terpecah pendapatannya mengenai perkataan Yesus ini. Mereka yang tidak percaya menganggap Yesus kerasukan roh jahat, sementara yang lain melihat tanda-tanda kebaikan yang dilakukan-Nya dan percaya kepada-Nya. Yesus menghindar dari mereka yang mencoba menangkap-Nya dan pergi ke tempat Yohanes pertama kali membaptis, di mana banyak orang menjadi percaya kepada-Nya.
  • Pengantar & Latar Belakang: Pasal 10 dari Kitab Yohanes berbicara tentang Yesus sebagai Gembala yang baik.

    Secara historis, Kitab Yohanes ditulis oleh rasul Yohanes, salah satu murid Yesus, sekitar tahun 90-100 Masehi. Yohanes adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih langsung oleh Yesus. Kitab ini ditulis di pulau Patmos saat Yohanes dalam pengasingan.

    Dalam konteks budaya, pada saat itu, masyarakat Yahudi sangat menghormati peran gembala dalam menjaga dan melindungi kawanan domba. Gembala dianggap sebagai figur yang penuh perhatian, pengasih, dan penuh tanggung jawab terhadap domba-dombanya.

    Secara literatur, Kitab Yohanes memiliki gaya tulisan yang khas dengan banyak penggunaan simbol dan perumpamaan. Yohanes menggunakan bahasa metaforis dan alegoris untuk menyampaikan pesan teologisnya.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 9, Yesus menyembuhkan seorang buta sejak lahir. Peristiwa ini menimbulkan perdebatan di antara orang-orang Farisi dan pemimpin agama Yahudi mengenai identitas Yesus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.

    Dalam pasal 10, Yesus menggunakan perumpamaan gembala dan domba untuk menggambarkan hubungan-Nya dengan umat-Nya. Ia mengatakan bahwa Dia adalah Gembala yang baik yang mengenal domba-domba-Nya dan memberikan hidup-Nya bagi mereka. Yesus juga mengungkapkan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan untuk mencapai keselamatan dan hidup yang kekal.

    Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya hubungan personal antara Yesus dan umat-Nya. Yesus sebagai Gembala yang baik siap untuk melindungi, membimbing, dan memberikan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Alkitab dan bahwa hanya melalui-Nya kita dapat mencapai keselamatan dan hidup yang kekal.

    Dengan demikian, pasal 10 dari Kitab Yohanes memberikan gambaran tentang hubungan Yesus dengan umat-Nya dan pentingnya iman kepada-Nya sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 10:

    1. Yesus sebagai pintu bagi domba-domba (Yohanes 10:1-10)
     - Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pintu bagi domba-domba.
    - Orang yang masuk melalui Yesus akan diselamatkan dan mendapatkan kehidupan yang berlimpah.

    2. Yesus sebagai gembala yang baik (Yohanes 10:11-18)
     - Yesus menyatakan diri-Nya sebagai gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba.
    - Ia mengenal domba-domba-Nya dan domba-domba-Nya mengenal-Nya.
    - Yesus memiliki kuasa untuk memberikan dan mengambil kembali nyawa-Nya.

    3. Domba-domba yang mengenal suara gembala (Yohanes 10:27-30)
     - Domba-domba yang milik Yesus mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya.
    - Mereka tidak akan pernah binasa dan tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan Yesus atau Bapa-Nya.

    4. Perpecahan di antara orang-orang Yahudi (Yohanes 10:19-21)
     - Orang-orang Yahudi terpecah pendapatannya mengenai Yesus.
    - Beberapa menganggap-Nya kerasukan roh jahat, sementara yang lain melihat tanda-tanda-Nya sebagai bukti bahwa Ia bukanlah seorang yang kerasukan roh jahat.

    5. Yesus sebagai Anak Allah (Yohanes 10:30-39)
     - Yesus menyatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu.
    - Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus karena Ia mengaku sebagai Anak Allah.
    - Yesus mengutip Kitab Taurat untuk menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang diutus oleh Bapa.

    6. Percaya kepada Yesus (Yohanes 10:40-42)
     - Banyak orang yang datang kepada Yesus dan percaya kepada-Nya, meskipun Yohanes tidak melakukan tanda ajaib.
    - Mereka mengakui bahwa apa yang dikatakan Yohanes tentang Yesus adalah benar.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Yesus
    - Orang-orang Yahudi
    - Bapa (disebutkan sebagai Allah)
    - Yohanes (Pembaptis)Lokasi:
    - Kandang domba
    - Pintu
    - Bait Allah
    - Serambi Salomo
    - Yerusalem
    - Sungai Yordan
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Yohanes" pasal "10" adalah sebagai berikut:

    1. Kandang domba: Merujuk pada tempat perlindungan dan penggembalaan domba-domba.
    2. Pintu: Melambangkan Yesus sebagai satu-satunya jalan untuk masuk ke dalam kandang domba.
    3. Gembala: Menggambarkan Yesus sebagai pemimpin yang peduli dan melindungi domba-domba-Nya.
    4. Domba-domba: Merupakan umat-Nya yang mengenal dan mengikuti suara-Nya.
    5. Pencuri dan perampok: Orang-orang yang mencoba masuk ke dalam kandang domba dengan cara yang salah.
    6. Serigala: Melambangkan bahaya dan ancaman bagi domba-domba.
    7. Bapa: Merujuk kepada Allah sebagai sumber kehidupan dan kasih.
    8. Hidup kekal: Menunjukkan janji Yesus untuk memberikan kehidupan yang abadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
    9. Batu: Digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk melempari Yesus sebagai tindakan hujatan terhadap-Nya.
    10. Anak Allah: Yesus mengklaim diri-Nya sebagai Anak Allah yang diutus oleh Bapa untuk menyelamatkan dunia.

    Penjelasan singkat ini memberikan gambaran tentang tema dan pesan yang terkandung dalam pasal 10 Kitab Yohanes.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan Yesus tentang gembala dan domba-domba?
    2. Mengapa Yesus mengatakan bahwa Ia adalah pintu bagi domba-domba?
    3. Bagaimana kita dapat mengenal suara Yesus dan mengikuti-Nya sebagai domba-domba-Nya?
    4. Apa perbedaan antara gembala yang baik dan upahan dalam konteks perumpamaan ini?
    5. Apa arti Yesus mengatakan bahwa Ia memiliki domba-domba lain yang bukan dari kandang ini?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana perumpamaan ini menggambarkan hubungan antara Yesus sebagai gembala dan umat-Nya sebagai domba-domba-Nya?
    2. Apa implikasi dari pernyataan Yesus bahwa Ia dan Bapa adalah satu?
    3. Bagaimana pernyataan Yesus tentang memberikan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya berhubungan dengan penebusan dosa?
    4. Mengapa orang-orang Yahudi bereaksi dengan marah terhadap pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Anak Allah?
    5. Bagaimana pernyataan Yesus tentang melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Nya dapat memperkuat iman kita kepada-Nya?

    Hal menarik terkait Kitab Yohanes pasal 10:
    1. Perumpamaan Yesus tentang gembala dan domba-domba menggambarkan kasih dan perhatian-Nya yang mendalam terhadap umat-Nya.
    2. Yesus mengklaim bahwa Ia adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan dan memberikan hidup yang kekal.
    3. Perumpamaan ini juga menyoroti perbedaan antara gembala yang baik, yaitu Yesus, dengan pemimpin-pemimpin agama yang hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri.
    4. Yesus menegaskan bahwa Ia adalah Anak Allah dan memiliki kuasa untuk memberikan hidup-Nya dan mengambilnya kembali.
    5. Reaksi orang-orang Yahudi terhadap pernyataan Yesus menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidakmengertian mereka terhadap identitas dan misi-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 10 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Yesus adalah pintu masuk yang benar: Yesus mengatakan bahwa Dia adalah pintu masuk yang benar ke dalam kandang domba. Kita harus datang kepada-Nya dengan iman dan percaya bahwa hanya melalui-Nya kita dapat diselamatkan dan memiliki hidup yang berlimpah.

    2. Yesus adalah gembala yang baik: Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Kita dapat mempercayai dan mengikuti-Nya karena Dia mengenal kita dan kita mengenal-Nya.

    3. Yesus mengasihi dan melindungi domba-domba-Nya: Yesus membandingkan diri-Nya dengan seorang upahan yang tidak peduli dengan domba-domba. Dia menunjukkan bahwa Dia adalah gembala yang baik yang melindungi dan mengasihi domba-domba-Nya.

    4. Yesus adalah satu-satunya jalan kehidupan yang kekal: Yesus mengatakan bahwa hanya melalui-Nya kita dapat memiliki hidup yang kekal. Dia adalah satu-satunya jalan yang membawa kita kepada Bapa dan memberikan keselamatan bagi kita.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Berterima kasih kepada Tuhan Yesus karena Dia adalah pintu masuk yang benar dan gembala yang baik bagi kita.

    2. Memohon kepada Tuhan Yesus agar Dia melindungi dan mengasihi kita seperti seorang gembala yang baik.

    3. Memohon kepada Tuhan Yesus agar Dia membimbing kita dalam hidup ini dan membawa kita kepada hidup yang kekal.

    4. Memohon kepada Tuhan Yesus agar Dia membuka mata kita untuk mengenal-Nya dengan lebih baik dan mengikuti-Nya dengan setia.

    5. Memohon kepada Tuhan Yesus agar Dia memberikan kekuatan dan keberanian kepada kita untuk tetap setia kepada-Nya, meskipun ada perpecahan dan penentangan di dunia ini.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu.
  • 5W1H:

    Analisis Yohanes 10 (5W+1H)

    Who (Siapa): Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi, menggunakan perumpamaan tentang gembala dan domba.

    What (Apa): Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "pintu" dan "gembala yang baik". Ia menjelaskan bahwa Ia adalah jalan menuju keselamatan dan hidup kekal, berbeda dengan pencuri dan perampok yang datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Ia juga menekankan hubungan-Nya yang erat dengan Bapa, menyatakan bahwa mereka adalah satu.

    When (Kapan): Peristiwa ini terjadi selama hari raya Penahbisan di Yerusalem pada musim dingin.

    Where (Di mana): Percakapan terjadi di Bait Allah, tepatnya di Serambi Salomo.

    Why (Mengapa): Yesus menyampaikan perumpamaan ini untuk menjelaskan misi dan identitas-Nya kepada orang-orang Yahudi. Ia ingin mereka memahami bahwa Ia adalah Mesias yang dijanjikan, sumber keselamatan dan hidup kekal.

    How (Bagaimana): Yesus menggunakan perumpamaan yang mudah dipahami untuk menggambarkan konsep-konsep rohani yang mendalam. Ia juga melakukan mukjizat dan merujuk pada Kitab Suci untuk mendukung klaim-Nya.

    Hasil:

    • Perkataan Yesus menimbulkan perpecahan di antara orang-orang Yahudi.
    • Sebagian orang percaya kepada-Nya, sementara yang lain menuduh-Nya menghujat dan mencoba melempari-Nya dengan batu.
    • Yesus lolos dari mereka dan pergi ke tempat Yohanes membaptis, di mana banyak orang menjadi percaya kepada-Nya.

    Kesimpulan: Yohanes 10 menekankan pentingnya mengenal dan mengikuti Yesus sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan dan hidup kekal. Ia adalah gembala yang baik yang mengasihi dan memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

BaDeNo

Yoh 9
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Farisi

Kamus Alkitab

Hari | Perumpamaan | Yohanes, Injil | Yesus | Gembala | Hukuman, Penghukuman | Penghakiman | Buta, Buta Rohani | Curi, Pencurian | Domba | Gelar Dan Nama Yang Diberikan; Kepada Kristus | Gelar Dan Nama Yang Diberikan; Kepada Orang-orang Kudus | Hadap, Menghadap Allah | Kristus, Gembala | Orang Kudus Disamakan Dengan | Pintu Gerbang | Sifat Orang-Orang Kudus | Umpama, Perumpamaan

Pertanyaan Terkait

- Apakah ada kuasa nyata pada air Kolam Siloam, ataukah itu hal takhayul?

Referensi Silang

Yoh 9:39
dalam dunia: Yoh 3:19; 12:47
untuk menghakimi,: Yoh 5:22; [Lihat FULL. Yoh 5:22]
dapat melihat,: Luk 4:18
menjadi buta.: Mat 13:13
Yoh 9:40
juga buta?: Rom 2:19
Yoh 9:41
tetaplah dosamu.: Yoh 15:22,24
Yoh 10:1
seorang perampok;: Yoh 10:8,10
Yoh 10:2
gembala domba.: Yoh 10:11,14; Mr 6:34
Yoh 10:3
mendengarkan suaranya: Yoh 10:4,5,14,16,27
Yoh 10:4
mengenal suaranya.: Yoh 10:3; [Lihat FULL. Yoh 10:3]
Yoh 10:6
dalam perumpamaan: Yoh 16:25; [Lihat FULL. Yoh 16:25]
kepada mereka.: Mr 9:32; [Lihat FULL. Mr 9:32]
Yoh 10:7
sesungguhnya Akulah: Yoh 6:35; [Lihat FULL. Yoh 6:35]
pintu: Yoh 10:9
Yoh 10:8
sebelum Aku,: Yer 23:1,2; Yeh 34:2
dan perampok,: Yoh 10:1
Yoh 10:10
mempunyai hidup,: Yoh 1:4; [Lihat FULL. Yoh 1:4]; Yoh 3:15,16; 5:40; 20:31
segala kelimpahan.: Mazm 65:12; Rom 5:17
Yoh 10:9
Catatan frasa: AKULAH PINTU.

Sumber Lain

- e) Yesus adalah Seorang Gembala
- (2) Yesus Memberi Hidup
- 84. Bersedia untuk Mengikut Kristus
- 50. Pintu
- 61. Sadar akan Pimpinan Kristus
- E. Minggu Terakhir.
- 4. Domba.
- 2. Improper prepositions: 13 kata
- E. Latihan
- C. Latihan

Pengantar Kitab

Yoh: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: