Metode PA "SABDA"
- Bacalah bagian komik yang akan Anda renungkan beserta ayat referensi Alkitab yang tercantum pada setiap halaman komik.
- Bacalah juga teks Alkitab tersebut dalam versi Alkitab yang lain (versi bahasa Inggris, bahasa suku, atau bahasa Indonesia terjemahan lain) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Anda dapat menggunakan aplikasi Alkitab SABDA, situs Alkitab SABDA, atau Software SABDA untuk mendapatkan berbagai versi Alkitab.
- Libatkan pancaindra Anda untuk menangkap fakta-fakta dengan lebih jelas, terutama kejadian-kejadian yang digambarkan dalam komik.
- Lakukanlah observasi isi teks Alkitab dengan pertanyaan: siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana.
- Telitilah kata-kata penting, kata-kata sulit, atau kata-kata yang diulang-ulang dengan melihat latar belakang (tokoh, tempat, dan peristiwa) dari komik atau teks Alkitab yang sedang Anda pelajari.
- Carilah sumber-sumber Referensi biblika untuk mendapatkan konteksnya sehingga dapat memperkaya pemahaman. Anda dapat menggunakan aplikasi Android Alkitab SABDA, Kamus Alkitab, Alkitab PEDIA, Tafsiran, dan Peta Alkitab (dapatkan di http://android.sabda.org).
- Catatlah semua hasil langkah Simak dan Analisa sebanyak yang bisa didapatkan.
- Mintalah kepada Roh Kudus untuk menolong Anda menyimpulkan pelajaran apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada Anda.
- Gunakanlah pertanyaan yang dapat menolong, seperti: prinsip, pola, atau pengertian apa yang Anda dapatkan dari firman Tuhan hari ini? Apa relevansinya bagi diri Anda, kelompok, atau keluarga?
- Berdoalah agar firman Tuhan yang Anda pelajari menerangi hati dan pikiran Anda sehingga mengubahkan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
- Diskusikan dan bagikan pelajaran yang Anda dapat kepada saudara-saudara seiman lain.
- Ambillah satu langkah praktis sebagai bentuk respons dan penerapan terhadap firman Tuhan yang dipelajari.
- Buatlah komitmen agar Roh Kudus memberi keberanian untuk Anda mau menjalankan kehendak Tuhan bagi kemuliaan nama-Nya.
Metode PA "Walking With God"
Ucapkanlah syukur kepada Tuhan, khususnya untuk apa yang Anda alami selama 24 jam terakhir. Lalu, berdoalah untuk komik dan teks Alkitab yang akan Anda renungkan hari ini.
Bacalah bagian komik dan teks Alkitabnya secara cepat dan cermat. Dari semua bagian peristiwa yang diceritakan dalam komik, ambillah satu peristiwa/gambar/dialog yang paling berkesan menurut Anda. Renungkanlah dengan lebih mendalam, lalu simpulkan kesan dan pelajaran penting yang Anda dapatkan hari ini. Tulislah hasil renungan dan pelajaran tersebut untuk menjadi pengingat bagi Anda.
Tutuplah dengan ucapan syukur atas pelajaran firman Tuhan yang Anda dapatkan hari ini. Dengan pimpinan Roh Kudus, ambillah komitmen untuk menjalankannya dalam hidup Anda.
Imamat 13 (AYT)
45 Orang yang menderita penyakit kusta harus memakai pakaian yang disobek-sobek, rambutnya dibiarkan terurai, dan menutupi mulutnya sambil berseru-seru, ‘Najis, najis!’
46 Selama dia mengidap penyakit itu, dia najis. Dia memang najis dan harus tinggal terasing. Tempat tinggalnya adalah di luar perkemahan.
Lukas 17 (AYT)
11
12 Saat masuk ke sebuah desa, Dia bertemu dengan sepuluh orang kusta yang berdiri jauh-jauh dari-Nya,
13 dan mereka berseru dengan suara nyaring, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
Siapakah Dia?
Im. 13:45-46; Luk. 17:11-13
Ayat terkait:
Imamat 13:45-46;
Lukas 17:11-13;
- Penjelasan Singkat: Hukum mengenai penyakit kusta
- Isi Pasal: Aturan mengenai mereka yang sakit kusta.
- Garis Besar:
13:1 Aturan dan tanda yang menjadi panduan bagi imam dalam menentukan penyakit kusta. - Judul Perikop: Penyakit kusta (
13:1--14:57 ) - Kesimpulan: Manusia dikelilingi dengan banyak penyakit di semua sisi dan semua masuk karena dosa. Jika tidak menderita luka-luka yang mengerikan ini, kita akan bersama-sama memuji Allah dan memuliakan Dia lebih lagi dengan tubuh kita.
- Fakta: Penyakit kusta adalah gambaran dari polusi moral dalam pikiran manusia oleh karena dosa, yaitu penyakit kusta jiwa, yang hanya bisa disembuhkan melalui karya penebusan Kristus.
- Penjelasan Singkat: Kekuatan iman
- Isi Pasal: Nasihat tentang pengampunan. Perumpamaan tentang melayani. Sepuluh orang sakit kusta disembuhkan. Kedatangan kedua Yesus diberitahukan.
- Garis Besar:
17:1 Kristus mengajarkan untuk tidak melawan;17:3 dan untuk mengampuni satu terhadap yang lain.17:5 Kuasa iman.17:6 Bagaimana kita disatukan dengan Allah, bukan Dia kepada kita.17:11 Kristus menyembuhkan sepuluh orang sakit kusta.17:22 Tentang kerajaan Allah, dan kedatangan Anak Manusia. - Judul Perikop: Beberapa nasihat (
17:1-6 )
Tuan dan hamba (17:7-10 )
Kesepuluh orang kusta (17:11-19 )
Kedatangan Kerajaan Allah (17:20-37 ) - Kesimpulan: Hubungan Allah dengan orang percaya bukanlah sebuah kontrak tetapi tentang kepemilikan, dan karena kita tidak pernah bisa berkenan di hadapan-Nya, kita harus selalu memuji Dia atas pertolongan-Nya, sementara kita mencari perwujudan Roh-Nya terhadap sesama kita manusia. Tuhan kita Yesus pasti akan datang kembali ke dunia untuk memerintah dengan mulia. Kedatangan-Nya akan secara tiba-tiba sehingga tidak seorangpun yang akan mengetahui sebelumnya. Dunia akan terus menjalankan pengejarannya seperti biasa tanpa memperhatikan peringatan Firman Allah, ketika Dia muncul.
- Fakta: ay.
21 . Yesus tidak mengajarkan kepada orang-orang jahat ini bahwa "kerajaan surga ada "di dalam"
- Ringkasan: Pasal 13 dari Kitab Imamat menjelaskan tentang tanda-tanda penyakit kusta pada kulit tubuh dan pakaian seseorang. Jika ada bengkak, bintil, atau bercak terang pada kulit yang menjadi tanda penyakit kusta, orang tersebut harus diperiksa oleh imam. Jika imam menemukan tanda-tanda tertentu, orang tersebut akan dianggap najis dan harus diasingkan selama tujuh hari. Setelah itu, imam akan memeriksa kembali. Jika penyakitnya tidak berubah atau menyebar, orang tersebut tetap najis. Namun, jika penyakitnya memudar atau hilang, orang tersebut akan dianggap tahir. Hal yang sama juga berlaku untuk pakaian yang memiliki tanda-tanda penyakit kusta. Jika tanda penyakit itu menyebar atau tidak hilang setelah dicuci, pakaian tersebut harus dibakar. Namun, jika tanda penyakit itu memudar setelah dicuci, pakaian tersebut akan dianggap tahir.
- Pengantar & Latar Belakang: Kitab Imamat adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Kitab ini berisi peraturan-peraturan dan instruksi mengenai ibadah dan tugas para imam dalam kehidupan agama Israel. Pasal 13 dalam Kitab Imamat membahas tentang hukum-hukum mengenai penyakit kulit dan kusta.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa pada masa itu, penyakit kulit dan kusta dianggap sebagai kutukan dan dianggap sebagai tanda dosa atau hukuman dari Allah. Oleh karena itu, pasal ini memberikan petunjuk kepada para imam mengenai cara mengidentifikasi dan mengatasi penyakit kulit dan kusta.
Dalam konteks budaya, penyakit kulit dan kusta dianggap sebagai sesuatu yang sangat mengganggu dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Orang yang terkena penyakit ini dianggap tidak suci dan harus diisolasi dari masyarakat. Pasal ini memberikan instruksi mengenai tindakan yang harus diambil untuk menjaga kebersihan dan menghindari penyebaran penyakit ini.
Secara literatur, pasal ini termasuk dalam bagian hukum-hukum ritual dalam Kitab Imamat. Hukum-hukum ini ditulis dalam bentuk perintah dan instruksi yang harus diikuti oleh para imam dan orang-orang Israel.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal 13 memuat instruksi mengenai cara mengidentifikasi penyakit kulit dan kusta. Pasal ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diperhatikan oleh para imam untuk menentukan apakah seseorang terkena penyakit ini atau tidak. Instruksi ini meliputi pemeriksaan fisik, pengamatan warna dan bentuk kulit, serta tindakan yang harus diambil jika seseorang terbukti terkena penyakit ini.
Dengan demikian, pasal 13 dalam Kitab Imamat memberikan petunjuk mengenai cara mengatasi penyakit kulit dan kusta dalam konteks kehidupan agama Israel pada masa itu. - Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Imamat Pasal 13:
- Penyakit kusta pada kulit tubuh (Imamat 13:1-46)
- Pemeriksaan oleh imam untuk menentukan kebersihan atau kecemaran (Imamat 13:2-3)
- Tanda-tanda penyakit kusta, seperti bengkak, bintil, atau bercak terang (Imamat 13:2-3)
- Penyakit kusta yang menyebar atau tidak menyebar di kulit (Imamat 13:7-8)
- Penyakit kusta yang kronis dan menutupi seluruh tubuh (Imamat 13:12-13)
- Penyakit kusta yang muncul dari dalam bisul (Imamat 13:18-23)
- Penyakit kusta pada kulit kepala atau dagu (Imamat 13:29-37)
- Penyakit kusta yang muncul dari luka bakar (Imamat 13:24-28)
- Penyakit kudis pada kepala atau dagu (Imamat 13:29-37)
- Penyakit kusta pada pakaian dan benda-benda lainnya (Imamat 13:47-59)
- Prosedur penahiran dan pengasingan bagi mereka yang terjangkit penyakit kusta (Imamat 13:45-46, 13:59)
Ini hanya beberapa topik penting dalam Kitab Imamat Pasal 13. Kitab Imamat secara keseluruhan membahas hukum dan peraturan mengenai penyembahan, kebersihan, dan pengudusan dalam kehidupan orang Israel. - Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa
- Harun
- Imam Harun
- Anak-anak Imam Harun
Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Perkemahan - Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Imamat" pasal 13 adalah sebagai berikut:
1. Bengkak, bintil, atau bercak terang pada kulit tubuh (ayat :2" context="true">2)
- Tanda awal penyakit kusta pada kulit tubuh.
2. Rambut di bagian penyakit menjadi putih dan lebih dalam dari kulit tubuh (ayat :3" context="true">3)
- Tanda bahwa penyakit tersebut adalah kusta.
3. Bercak terang pada kulit tubuh yang tidak lebih dalam dari kulit dan rambut tidak menjadi putih (ayat :4" context="true">4)
- Tanda bahwa penyakit tersebut belum pasti kusta, namun perlu diasingkan selama tujuh hari.
4. Infeksi kulit menyebar setelah penahiran (ayat :8" context="true">8)
- Tanda bahwa penyakit tersebut adalah kusta dan orang tersebut najis.
5. Bengkak putih dengan daging tumbuh pada kulit (ayat :14" context="true">14)
- Tanda penyakit kusta kronis pada kulit tubuh.
6. Kusta menutupi seluruh kulit dari kepala sampai kaki (ayat :12" context="true">12)
- Tanda bahwa orang tersebut tahir dari penyakit kusta.
7. Bisul sembuh dengan bercak putih atau bercak putih kemerah-merahan (ayat :18" context="true">18)
- Tanda bahwa penyakit tersebut adalah kusta yang muncul dari dalam bisul.
8. Luka bakar dengan daging yang putih atau putih kemerah-merahan (ayat :24" context="true">24)
- Tanda bahwa penyakit tersebut adalah kusta yang muncul dari luka bakar.
9. Kudis pada kulit kepala atau dagu (ayat :29" context="true">29)
- Tanda penyakit kusta pada kepala atau dagu.
10. Bercak putih pada tubuh (ayat :38" context="true">38)
- Tanda ruam yang tidak berbahaya pada kulit.
11. Rambut kepala rontok (ayat :40" context="true">40)
- Tanda bahwa orang tersebut tahir.
12. Bercak putih kemerah-merahan pada kepala botak atau dahi botak (ayat :42" context="true">42)
- Tanda penyakit kusta pada kepala botak atau dahi botak.
13. Tanda penyakit kusta pada pakaian (ayat :47" context="true">47)
- Tanda bahwa pakaian tersebut terinfeksi penyakit kusta.
14. Tanda penyakit kusta pada bahan kulit (ayat :49" context="true">49)
- Tanda bahwa bahan kulit tersebut terinfeksi penyakit kusta.
15. Tanda penyakit kusta yang telah hilang setelah dicuci (ayat :58" context="true">58)
- Tanda bahwa pakaian atau bahan kulit tersebut telah menjadi tahir. - Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari hukum-hukum mengenai penyakit kusta dalam Kitab Imamat pasal 13?
2. Bagaimana hukum-hukum ini mencerminkan perhatian Allah terhadap kesehatan dan kebersihan umat-Nya?
3. Bagaimana hukum-hukum ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari penyebaran penyakit?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana pandangan kita tentang penyakit dan orang yang terjangkit penyakit menurut ajaran Alkitab?
2. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip kesehatan dan kebersihan yang diajarkan dalam Kitab Imamat pasal 13 dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih dan perhatian kepada orang-orang yang menderita penyakit atau kondisi kesehatan yang menular?
Hal-hal menarik terkait Kitab Imamat pasal 13:
1. Hukum-hukum mengenai penyakit kusta dalam Kitab Imamat pasal 13 menunjukkan betapa detailnya perhatian Allah terhadap kesehatan dan kebersihan umat-Nya.
2. Hukum-hukum ini menekankan pentingnya pemeriksaan dan pengawasan oleh imam untuk mencegah penyebaran penyakit kusta.
3. Kitab Imamat pasal 13 juga mengajarkan tentang pentingnya pemisahan dan isolasi bagi orang-orang yang terjangkit penyakit menular, sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit kepada orang lain. - Pelajaran dan Doa: Dari pasal ke-13 Kitab Imamat, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Pentingnya menjaga kesehatan fisik: Pasal ini memberikan petunjuk tentang bagaimana mengidentifikasi dan mengobati penyakit kulit, termasuk penyakit kusta. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mengambil tindakan yang tepat jika ada tanda-tanda penyakit.
2. Pentingnya menjaga kebersihan: Pasal ini juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan melakukan tindakan pembersihan yang diperlukan, seperti mencuci pakaian yang terkena tanda penyakit kusta.
3. Pentingnya menghormati otoritas rohani: Pasal ini menunjukkan pentingnya menghormati dan mengikuti petunjuk imam dalam mengidentifikasi dan mengobati penyakit kulit. Ini mengajarkan kita untuk menghormati otoritas rohani yang ditetapkan oleh Tuhan.
Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:
1. Doa untuk kesehatan: Tuhan, kami berdoa agar Engkau menjaga kesehatan fisik kami dan memberikan kami kebijaksanaan untuk mengambil tindakan yang tepat jika kami mengalami penyakit. Bimbinglah kami untuk menjaga kebersihan dan menjaga tubuh kami sebagai tempat kediaman Roh Kudus-Mu. Amin.
2. Doa untuk ketaatan: Tuhan, kami berdoa agar Engkau membantu kami untuk menghormati dan mengikuti otoritas rohani yang Engkau tetapkan. Bimbinglah kami untuk menghormati dan menghargai para pemimpin rohani kami dan mengikuti petunjuk mereka dengan setia. Amin.
3. Doa untuk pemulihan: Tuhan, kami berdoa bagi mereka yang menderita penyakit kulit atau penyakit lainnya. Berikanlah kesembuhan dan pemulihan bagi mereka yang membutuhkannya. Bimbinglah para dokter dan tenaga medis dalam memberikan perawatan yang tepat. Amin.
4. Doa untuk kebersihan: Tuhan, kami berdoa agar Engkau membantu kami untuk menjaga kebersihan fisik dan spiritual kami. Bimbinglah kami untuk hidup dalam kekudusan dan membersihkan hati kami dari dosa-dosa. Amin.
Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal ke-13 Kitab Imamat dalam kehidupan kita sehari-hari. - 5W1H:
Analisis Imamat 13 (5W+1H)
Kitab Imamat pasal 13 membahas tentang penyakit kusta dan cara menanganinya. Berikut analisisnya:
What (Apa):
Pasal ini menjelaskan tentang berbagai jenis penyakit kulit, terutama kusta, dan cara mengidentifikasinya. Termasuk di dalamnya adalah:
- Ciri-ciri kusta pada kulit tubuh, kepala, dan janggut.
- Kusta yang muncul dari bisul dan luka bakar.
- Kudis pada kepala atau janggut.
- Bercak putih pada kulit.
- Kerontokan rambut.
- Tanda kusta pada pakaian dan benda berbahan kulit.
Who (Siapa):
- TUHAN: Memberikan perintah dan hukum mengenai kusta kepada Musa dan Harun.
- Musa dan Harun: Penerima perintah dan hukum dari TUHAN.
- Imam Harun dan anak-anaknya: Bertanggung jawab untuk memeriksa orang yang diduga terkena kusta dan menyatakan najis atau tahir.
- Orang yang diduga terkena kusta: Harus diperiksa oleh imam untuk menentukan status kenajisannya.
Why (Mengapa):
- Untuk membedakan antara penyakit kulit biasa dan kusta.
- Untuk mencegah penyebaran kusta.
- Untuk menjaga kesucian umat Israel.
- Untuk memberikan panduan bagi imam dalam menangani kasus kusta.
When (Kapan):
Tidak ada keterangan waktu spesifik dalam pasal ini. Hukum ini berlaku sepanjang masa bagi umat Israel.
Where (Di mana):
Tidak ada keterangan tempat spesifik dalam pasal ini. Hukum ini berlaku di mana pun umat Israel berada.
How (Bagaimana):
- Identifikasi: Imam memeriksa tanda-tanda penyakit kulit dan membandingkannya dengan ciri-ciri kusta yang dijelaskan dalam hukum.
- Pengasingan: Orang yang diduga terkena kusta diasingkan selama tujuh hari untuk observasi.
- Pemeriksaan ulang: Imam memeriksa kembali orang yang diasingkan setelah tujuh hari.
- Penetapan status: Berdasarkan hasil pemeriksaan, imam menyatakan orang tersebut najis atau tahir.
- Penanganan: Orang yang dinyatakan najis harus tinggal terpisah dari masyarakat dan mengikuti ritual penyucian.
Kesimpulan:
Imamat 13 memberikan panduan detail tentang identifikasi, penanganan, dan pencegahan kusta. Pasal ini menunjukkan kepedulian TUHAN terhadap kesehatan dan kesucian umat-Nya. Meskipun kusta tidak lagi menjadi ancaman kesehatan yang serius di zaman modern, prinsip-prinsip dalam pasal ini tetap relevan, yaitu pentingnya menjaga kebersihan, mengikuti protokol kesehatan, dan mengisolasi orang yang sakit untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Ringkasan: Dalam Lukas 17, Yesus mengajarkan beberapa prinsip penting kepada murid-murid-Nya. Pertama, Ia mengingatkan mereka untuk berhati-hati agar tidak menjadi penyebab kesalahan bagi orang lain. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya memberikan teguran dan pengampunan kepada saudara yang berbuat dosa terhadap mereka. Yesus menekankan pentingnya iman dan mengatakan bahwa iman sebesar biji sesawi sudah cukup kuat untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Ia juga menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk berterima kasih. Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah yang datang tanpa tanda-tanda yang terlihat dan bahwa Anak Manusia akan menderita dan ditolak sebelum kedatangan-Nya. Ia juga mengingatkan murid-murid-Nya untuk tetap setia dan tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengklaim bahwa Kerajaan Allah ada di tempat tertentu. Yesus menggambarkan kedatangan-Nya seperti kilat yang memancar dan mengingatkan orang-orang untuk siap sedia ketika itu terjadi.
- Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 17 Kitab Lukas adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
- Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru yang ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter.
- Injil ini ditulis sekitar tahun 70-80 Masehi, setelah Yesus naik ke surga.
- Lukas menulis Injil ini untuk memberikan catatan yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Konteks Budaya:
- Pasal 17 berisi ajaran Yesus kepada murid-murid-Nya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
- Pada waktu itu, masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi dan ada ketegangan politik dan agama yang tinggi.
- Yesus mengajar dan melakukan mujizat-mujizat di tengah-tengah masyarakat Yahudi yang memiliki tradisi agama dan budaya yang kaya.
Konteks Literatur:
- Pasal 17 terletak dalam bagian yang lebih besar dari Injil Lukas, yang mencakup perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem.
- Injil Lukas juga berisi kisah-kisah tentang mujizat-mujizat Yesus, ajaran-Nya, dan hubungan-Nya dengan murid-murid-Nya.
Konteks Teologis:
- Injil Lukas menekankan kasih Allah yang meluas kepada semua orang, termasuk orang-orang yang dianggap terpinggirkan oleh masyarakat pada waktu itu.
- Yesus mengajarkan tentang kerajaan Allah dan pentingnya iman, pertobatan, dan hidup yang saleh.
- Pasal 17 juga mencakup ajaran tentang pengampunan, iman yang kuat, dan pentingnya bersyukur kepada Allah.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa dan ajaran yang terjadi sebelum pasal 17, antara lain:
- Yesus mengutus 70 murid untuk memberitakan Kerajaan Allah (Lukas 10:1-24).
- Yesus mengajar tentang siapa yang tetap setia kepada-Nya akan menerima pahala (Lukas 10:25-37).
- Yesus mengunjungi rumah Marta dan Maria, di mana Maria memilih duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan ajaran-Nya (Lukas 10:38-42).
Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami latar belakang dan konteks pasal 17 Kitab Lukas. - Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 17:
1. Peringatan terhadap penyebab jatuhnya orang lain (Lukas 17:1-2)
- Yesus mengingatkan murid-muridnya untuk berhati-hati dalam menyebabkan orang lain terjatuh dalam dosa.
2. Pengampunan yang tak terbatas (Lukas 17:3-4)
- Yesus mengajarkan pentingnya memberikan teguran kepada saudara yang berbuat dosa dan memberikan pengampunan yang tak terbatas jika orang tersebut menyesali dosanya.
3. Kekuatan iman yang kecil (Lukas 17:5-6)
- Yesus mengajarkan bahwa iman sekecil biji sesawi pun memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.
4. Kehidupan sebagai hamba yang tidak berharga (Lukas 17:7-10)
- Yesus mengajarkan tentang sikap rendah hati dan pelayanan yang tulus sebagai hamba Allah.
5. Kesembuhan sepuluh orang kusta (Lukas 17:11-19)
- Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk memuliakan Allah dan diberkati dengan keselamatan.
6. Kerajaan Allah yang tidak terlihat (Lukas 17:20-21)
- Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah hadir di tengah-tengah mereka dan tidak dapat dilihat dengan tanda-tanda yang terlihat.
7. Kedatangan Anak Manusia (Lukas 17:22-37)
- Yesus memberikan peringatan tentang kedatangan-Nya yang akan datang secara tiba-tiba dan membandingkannya dengan peristiwa-peristiwa di zaman Nuh dan zaman Lot.
8. Kehati-hatian dalam menghadapi kedatangan-Nya (Lukas 17:34-37)
- Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk tetap setia dan tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengklaim kedatangan-Nya.
9. Perumpamaan tentang burung elang (Lukas 17:37)
- Yesus menggunakan perumpamaan burung elang untuk menggambarkan tempat di mana kehancuran akan terjadi.
Sumber: Kitab Lukas Pasal 17 - Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Yesus
- Para murid-Nya
- Rasul-rasul
- Sepuluh orang kusta
- Imam-imam
- Orang Samaria
- Orang-orang Farisi
- Anak Manusia
- Nuh
- Lot
- Istri Lot
Lokasi:
- Yerusalem
- Perbatasan antara Samaria dan Galilea
- Sebuah desa
- Langit
- Bahtera
- Kota Sodom - Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 17 adalah sebagai berikut:
1. Batu sandungan (ayat 1-2): Yesus mengingatkan agar tidak menjadi penyebab orang lain jatuh dalam dosa.
2. Tegur sapa (ayat 3-4): Yesus mengajarkan untuk tegur sapa dan memberikan pengampunan kepada saudara yang berbuat dosa.
3. Iman (ayat 5-6): Yesus mengajarkan bahwa iman yang kecil sekalipun dapat memiliki kuasa yang besar.
4. Hamba yang setia (ayat 7-10): Yesus mengajarkan tentang sikap kerendahan hati dan ketaatan sebagai hamba Allah.
5. Kesembuhan sepuluh orang kusta (ayat 11-19): Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk memuliakan Allah.
6. Kerajaan Allah (ayat 20-21): Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah hadir di tengah-tengah mereka.
7. Kedatangan Anak Manusia (ayat 22-37): Yesus mengajarkan tentang kedatangan-Nya yang akan datang secara tiba-tiba dan perlu kesiapan.
8. Dua orang yang dibawa dan ditinggalkan (ayat 34-36): Yesus menggambarkan bahwa pada saat kedatangan-Nya, ada yang akan dibawa dan ada yang akan ditinggalkan.
9. Burung elang (ayat 37): Yesus memberikan gambaran bahwa di tempat yang ada bangkai, burung elang akan berkumpul.
Kata kunci dalam pasal ini antara lain: batu sandungan, tegur sapa, iman, hamba yang setia, kesembuhan, Kerajaan Allah, kedatangan Anak Manusia, dibawa dan ditinggalkan, burung elang. - Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut ini beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan terkait dengan pasal 17 dari Kitab Lukas:
1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada para murid-Nya dalam pasal ini?
2. Mengapa Yesus mengatakan bahwa lebih baik bagi seseorang untuk memiliki batu kilangan diikatkan pada lehernya dan dilemparkan ke dalam laut daripada menjadi sandungan bagi anak-anak kecil?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus? Mengapa hanya satu dari mereka yang kembali untuk memuji Allah dan berterima kasih kepada-Nya?
4. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata bahwa Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kita? Bagaimana kita dapat mengalami Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari?
5. Mengapa Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk tidak mengikuti orang-orang yang mengatakan bahwa Kerajaan Allah ada di sini atau di sana?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan Yesus antara hari-hari Anak Manusia dengan hari-hari di zaman Nuh dan zaman Lot?
7. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia mengatakan bahwa siapa pun yang berusaha memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya, dan siapa pun yang kehilangan nyawanya akan menyelamatkannya?
8. Mengapa Yesus menggunakan gambaran tentang dua orang yang tidur di satu tempat tidur dan dua perempuan yang menggiling gandum bersama sebagai ilustrasi tentang kedatangan-Nya?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan terakhir Yesus bahwa di mana ada bangkai, di situlah burung elang akan berkumpul?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi titik awal untuk refleksi pribadi dan diskusi kelompok mengenai pesan dan pengajaran yang terkandung dalam pasal 17 dari Kitab Lukas. Selamat mempelajari Alkitab dengan lebih dalam! - Pelajaran dan Doa: Dari pasal 17 Kitab Lukas, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:
1. Jaga dirimu agar tidak menjadi penyebab sandungan bagi orang lain. Lebih baik menjadi batu kilangan yang dilemparkan ke dalam laut daripada menjadi penghalang bagi pertumbuhan dan perkembangan orang lain.
2. Jika seseorang berbuat dosa terhadapmu, tegurlah dia. Namun, jika dia menyesali dosanya, ampunilah dia. Kita harus siap untuk memberikan maaf kepada orang lain, bahkan jika mereka berbuat dosa terhadap kita berkali-kali.
3. Miliki iman yang kuat. Yesus mengatakan bahwa jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Percayalah bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu melalui iman kita.
4. Jadilah hamba yang rendah hati. Ketika kita melakukan semua yang diperintahkan kepada kita, kita tidak boleh sombong atau mengharapkan pujian dari orang lain. Sebaliknya, kita harus mengakui bahwa kita hanyalah hamba yang tidak berharga yang melakukan apa yang wajib kita lakukan.
5. Bersyukur dan memuliakan Allah. Sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus, hanya satu yang kembali untuk memuji Allah dan berterima kasih kepada-Nya. Kita harus selalu bersyukur dan memuliakan Allah atas segala berkat dan penyertaan-Nya dalam hidup kita.
Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:
1. Memiliki hati yang rendah hati dan tidak menjadi penyebab sandungan bagi orang lain.
2. Kemampuan untuk memberikan maaf kepada mereka yang berbuat dosa terhadap kita.
3. Memiliki iman yang kuat dan percaya bahwa Allah dapat melakukan hal-hal yang luar biasa melalui iman kita.
4. Rendah hati dalam melayani dan tidak mencari pengakuan dari orang lain.
5. Bersyukur dan memuliakan Allah atas segala berkat dan penyertaan-Nya dalam hidup kita.
Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 17 Kitab Lukas. - 5W1H:
Analisis Lukas 17 dengan 5W+1H
What (Apa): Pasal 17 dari Kitab Lukas membahas berbagai topik, termasuk:
- Pengampunan: Yesus menekankan pentingnya mengampuni orang lain, bahkan jika mereka berulang kali berbuat salah kepada kita.
- Iman: Yesus mengajarkan bahwa iman sekecil apapun dapat menghasilkan keajaiban.
- Kerendahan hati: Yesus mengingatkan para murid bahwa mereka adalah hamba yang tidak berharga dan hanya melakukan apa yang wajib mereka lakukan.
- Kasih karunia Allah: Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk berterima kasih, menunjukkan bahwa kasih karunia Allah tersedia bagi semua orang, bahkan orang asing.
- Kedatangan Kerajaan Allah: Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda yang mencolok, tetapi sudah ada di tengah-tengah kita.
- Kedatangan Anak Manusia: Yesus memperingatkan tentang kedatangan Anak Manusia yang tiba-tiba dan tak terduga, seperti pada zaman Nuh dan Lot.
Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:
- Yesus: Guru yang mengajar para murid tentang pengampunan, iman, kerendahan hati, dan kedatangan Kerajaan Allah.
- Para murid: Mereka yang belajar dari Yesus dan mengajukan pertanyaan kepadanya.
- Sepuluh orang kusta: Mereka yang disembuhkan oleh Yesus, tetapi hanya satu yang kembali untuk berterima kasih.
- Orang Samaria: Satu-satunya orang kusta yang kembali untuk berterima kasih kepada Yesus.
- Beberapa orang Farisi: Mereka yang bertanya kepada Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah.
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu yang spesifik, tetapi terjadi selama perjalanan Yesus menuju Yerusalem.
Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di berbagai tempat, termasuk:
- Di antara para murid.
- Di perbatasan antara Samaria dan Galilea.
- Di sebuah desa.
- Di jalan menuju Yerusalem.
Why (Mengapa): Yesus mengajarkan hal-hal ini untuk:
- Mempersiapkan para murid untuk menghadapi tantangan di masa depan.
- Menekankan pentingnya pengampunan, iman, dan kerendahan hati.
- Memperingatkan tentang kedatangan Anak Manusia yang tiba-tiba dan tak terduga.
- Menunjukkan bahwa kasih karunia Allah tersedia bagi semua orang.
How (Bagaimana): Yesus mengajar dengan menggunakan:
- Perumpamaan: Seperti perumpamaan tentang hamba yang tidak berharga dan perumpamaan tentang pohon murbei.
- Contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari: Seperti contoh tentang orang kusta yang disembuhkan.
- Peringatan: Seperti peringatan tentang kedatangan Anak Manusia.
Kesimpulan: Lukas 17 merupakan pasal yang kaya akan pengajaran tentang iman, pengampunan, kerendahan hati, dan kedatangan Kerajaan Allah. Pasal ini menantang kita untuk hidup sesuai dengan ajaran Yesus dan mempersiapkan diri untuk kedatangan-Nya.
Kamus Alkitab
Referensi Silang
Pengantar Kitab
Pilih Sumber AI
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI:
