What (Apa): Pasal ini menceritakan berbagai mukjizat dan pengajaran Yesus, menunjukkan kuasa dan otoritas-Nya atas penyakit, dosa, dan bahkan kematian.
Who (Siapa): Tokoh utama adalah Yesus. Tokoh lain yang terlibat adalah orang lumpuh, ahli Taurat, Matius (pemungut cukai), orang Farisi, murid Yohanes, pemimpin rumah ibadah, perempuan dengan pendarahan, dua orang buta, orang bisu yang kerasukan, dan orang banyak.
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan bagian dari pelayanan publik Yesus di Galilea.
Where (Di mana): Peristiwa terjadi di berbagai tempat: di kota Yesus, di rumah Matius, di rumah pemimpin rumah ibadah, dan di berbagai kota dan desa.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Matius 9 menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang berkuasa dan penuh belas kasihan, yang datang untuk menyelamatkan orang berdosa dan menawarkan pengharapan bagi yang terhilang.
What (Apa): Pasal ini menceritakan beberapa konflik antara Yesus dan orang-orang Farisi, terutama mengenai hukum Sabat. Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat dan murid-murid-Nya memetik gandum untuk dimakan, yang dianggap melanggar hukum Sabat oleh orang Farisi. Yesus juga mengusir roh jahat dan menghadapi tuduhan bahwa Ia melakukannya dengan kuasa Beelzebul.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus, murid-murid-Nya, orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat, dan orang banyak.
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi terjadi selama pelayanan Yesus di bumi.
Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di ladang gandum, sinagoge, dan di depan orang banyak.
Why (Mengapa): Konflik terjadi karena perbedaan pandangan mengenai hukum Sabat. Orang Farisi menafsirkan hukum Sabat secara kaku, sementara Yesus menekankan belas kasihan dan kebaikan. Yesus juga ingin menunjukkan bahwa Ia memiliki otoritas atas hukum Sabat sebagai Anak Manusia dan Tuhan atas hari Sabat.
How (Bagaimana): Yesus menanggapi tuduhan orang Farisi dengan:
Kesimpulan: Matius 12 menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat dan mengutamakan belas kasihan dan kebaikan daripada hukum yang kaku. Pasal ini juga menunjukkan otoritas Yesus atas roh jahat dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah telah datang.
Who (Siapa):
What (Apa):
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Markus pasal 2 menunjukkan kuasa, otoritas, dan kasih Yesus. Dia menyembuhkan orang sakit, memanggil orang berdosa, dan menantang pemahaman agama yang kaku. Pasal ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman, kasih karunia, dan kebebasan dalam Kristus.
Who (Siapa):
What (Apa):
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Markus 3 menggambarkan kuasa, belas kasihan, dan otoritas Yesus. Dia menantang tradisi agama, menghadapi pertentangan, dan memilih murid-murid untuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Pasal ini juga menekankan pentingnya melakukan kehendak Allah dan bahaya menolak karya Roh Kudus.Berikut adalah analisis Lukas 5 menggunakan metode 5W+1H:
What (Apa): Pasal ini menceritakan beberapa mukjizat dan ajaran Yesus, termasuk:
Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi terjadi selama pelayanan Yesus di bumi.
Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di berbagai tempat, termasuk:
Why (Mengapa): Pasal ini menunjukkan:
How (Bagaimana):
Secara keseluruhan, Lukas 5 menunjukkan kuasa, kasih, dan otoritas Yesus, serta panggilan-Nya untuk mengikuti Dia dan mengalami pembaharuan rohani.
What (Apa): Pasal ini menceritakan beberapa peristiwa penting dalam pelayanan Yesus, termasuk:
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi terjadi selama pelayanan Yesus di bumi.
Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di berbagai tempat, termasuk:
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Lukas 6 memberikan gambaran yang jelas tentang pelayanan Yesus, menekankan kasih, belas kasihan, dan pentingnya membangun hidup di atas fondasi yang kuat. Pasal ini juga menunjukkan otoritas Yesus atas hari Sabat dan menantang pemahaman tradisional tentang hukum agama.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: