Komik.APP

ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 99

Hal. 99

Metode PA: SABDA, WWG.

Ayat: Keluaran 21:28-29; Yosua 24:15-24;

Keluaran 21 (AYT)

²⁸ Jika seekor sapi jantan menanduk seorang laki-laki atau perempuan sehingga orang itu mati, sapi itu harus dirajam dan dagingnya tidak boleh dimakan, sedangkan pemilik sapi itu bebas dari hukuman.

²⁹ Namun, jika sebelumnya sapi itu sudah sering menanduk dan pemiliknya juga sudah ditegur akan hal itu, tetapi dia tidak mengawasinya, lalu sapi itu membunuh seorang laki-laki atau perempuan, sapi itu harus dirajam dan pemiliknya pun harus dihukum mati.

Yosua 24 (AYT)

¹⁵ Akan tetapi, jika kamu menganggap bahwa tidak baik melayani TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan melayani: ilah yang disembah nenek moyangmu di seberang Sungai Efrat, atau ilah orang Amori yang kamu diami negerinya. Akan tetapi, aku dan seisi rumahku akan melayani TUHAN.”

¹⁶ Bangsa itu menjawab, “Pantang bagi kami untuk meninggalkan TUHAN, untuk melayani kepada ilah-ilah lain.

¹⁷ Sebab, TUHAN, Allah kita, Dialah yang menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, yang melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar di depan mata kita, dan yang melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lewati.

¹⁸ TUHANlah yang mencerai-beraikan seluruh bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari hadapan kita. Kami pun akan melayani TUHAN karena Dialah Allah kita.”

¹⁹ Yosua berkata kepada bangsa itu, “Kamu tidak sanggup melayani TUHAN, sebab Allah itu kudus. Ia Allah yang cemburu, yang tidak akan mengampuni pelanggaran dan dosamu.

²⁰ Jika kamu meninggalkan TUHAN dan melayani ilah-ilah lain, Ia akan berbalik dan mendatangkan malapetaka yang membinasakanmu sesudah melakukan yang baik kepadamu.”

²¹ Bangsa itu menjawab kepada Yosua, “Tidak, kami hanya akan melayani TUHAN.”

²² Yosua berkata kepada bangsa itu, “Kamu adalah saksi atas dirimu bahwa kamu memilih TUHAN, untuk melayani-Nya.” Mereka menjawab, “Kamilah saksi.”

²³ Yosua berkata, “Sekarang, jauhkanlah ilah asing yang ada di tengah-tengahmu dan arahkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel.”

²⁴ Bangsa itu menjawab kepada Yosua, “Kami akan melayani TUHAN, Allah kami, dan akan menaati firman-Nya.”

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Keluaran 21:28-29; Yosua 24:15-24;

AlkiPEDIA Kel 21

Penjelasan Singkat: Hukum mengenai pembunuhan
Isi Pasal: Hukum tentang budak. Jaminan nyawa pada orang.
Garis Besar: 21:1 Peraturan tentang budak.
21:5 Untuk budak yang telinganya ditusuk.
21:7 Untuk budak perempuan.
21:12 Untuk pembunuh manusia.
21:16 Untuk penculik manusia.
21:17 Untuk pengutuk orang tuanya.
21:18 Untuk pemukul.
21:22 Untuk luka akibat kecelakaan.
21:28 Untuk seekor lembu yang menanduk.
21:33 Untuk seseorang yang terluka karena suatu peristiwa. (Untuk seseorang yang terluka pada waktu tertentu)
Judul Perikop: Tentang hak budak Ibrani (21:1-11)
Peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia (21:12-36)
Kesimpulan: Allah yang besar di surga membungkuk berminat dengan setiap urusan di antara manusia dan membuat peraturan bahkan tentang kehilangan gigi.
Fakta: Allah yang memberi dan memelihara hidup, dengan Hukum-Nya akan melindunginya.

AlkiPEDIA Yos 24

Penjelasan Singkat: Kematian Yosua dan penguburannya
Isi Pasal: Perintah terakhir Yosua dan kematiannya. Kematian Eleazar.
Garis Besar: 24:1 Yosua mengumpulkan semua suku di Sikhem.
24:2 Sejarah singkat tentang kebaikan TUHAN Allah, sejak Terah.
24:14 Dia memperbarui perjanjian antara mereka dengan TUHAN.
24:26 Batu sebagai saksi dari perjanjian.
24:29 Usia, kematian, dan penguburan Yosua.
24:32 Tulang-tulang Yusuf dikuburkan.
24:33 Eleazar meninggal.
Judul Perikop: Pembaruan perjanjian di Sikhem (24:1-28)
Yosua dan Eleazar mati dan dikuburkanTulang-tulang Yusuf dikuburkan (24:29-33)
Kesimpulan: ay. 15. Adalah kehendak Allah bahwa semua orang harus menjadikan agama mereka pilihan yang serius dan sungguh-sungguh dan memutuskan untuk hidup saleh berdasarkan pertimbangan yang jujur, ini merupakan cara yang terbaik.
Fakta: Kitab yang dimulai dengan kemenangan di sini berakhir dengan penguburan yang olehnya semua kemuliaan manusia ternodai.

AI-PEDIA Kel 21

Ringkasan: Dalam pasal 21 Kitab Keluaran, Allah memberikan peraturan-peraturan mengenai hukum dan tata tertib bagi umat-Nya. Beberapa peraturan yang disebutkan antara lain: jika seseorang membeli seorang budak Ibrani, budak tersebut harus bekerja selama enam tahun dan dibebaskan pada tahun yang ketujuh. Jika budak tersebut menolak untuk pergi, telinganya akan ditindik dan dia akan menjadi budak selamanya. Jika seseorang menjual anak perempuannya sebagai budak, dia tidak boleh menjualnya kepada orang asing dan harus memperlakukan dia sebagai anak perempuannya. Selain itu, hukuman mati diberlakukan bagi pembunuh, penculik, dan orang yang mengutuk ayah atau ibunya. Hukuman juga diberikan kepada orang yang melukai orang lain secara sengaja. Pasal ini juga mengatur mengenai ganti rugi jika ternak milik seseorang melukai atau membunuh ternak milik orang lain.
Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 21 dalam Kitab Keluaran terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan tentang peristiwa keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian.

Dalam konteks historis, pasal 21 terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan tiba di Gunung Sinai. Mereka telah menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai dan pasal 21 berisi peraturan-peraturan hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Musa.

Dalam konteks budaya, bangsa Israel pada saat itu hidup dalam sistem hukum yang berbeda dengan zaman sekarang. Hukum-hukum yang diberikan dalam pasal 21 mencakup berbagai aspek kehidupan seperti hukum perbudakan, hukum pencurian, hukum kerusakan harta benda, hukum perzinahan, dan lain-lain. Hukum-hukum ini mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku pada masa itu.

Dalam konteks literatur, pasal 21 merupakan bagian dari Kitab Keluaran yang ditulis oleh Musa. Kitab ini termasuk dalam genre naratif sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bangsa Israel.

Dalam konteks teologis, pasal 21 menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang adil dan menghendaki keadilan di antara umat-Nya. Hukum-hukum yang diberikan dalam pasal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban sosial dan mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya serta dengan Allah.

Sebelum pasal 21, dalam pasal 20, Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada bangsa Israel di Gunung Sinai. Perintah-perintah ini mencakup hubungan manusia dengan Allah (perintah pertama hingga keempat) dan hubungan manusia dengan sesamanya (perintah kelima hingga kesepuluh). Pasal 21 kemudian melanjutkan dengan memberikan peraturan-peraturan hukum yang lebih rinci untuk mengatur kehidupan sehari-hari bangsa Israel.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 21 dalam Kitab Keluaran, yang mencakup konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 21:

1. Peraturan mengenai budak Ibrani (ayat 2-6)
- Budak Ibrani harus bekerja selama 6 tahun dan dibebaskan pada tahun yang ketujuh.
- Jika budak sudah menikah, istri dan anak-anaknya juga dibebaskan bersamanya.
- Jika budak ingin tetap menjadi budak, telinganya akan ditindik sebagai tanda kesetiaannya.

2. Perlindungan terhadap budak perempuan (ayat 7-11)
- Budak perempuan tidak dapat dibebaskan seperti budak laki-laki.
- Jika budak perempuan tidak disukai oleh tuannya, tuannya harus membiarkannya ditebus.
- Jika tuannya mengambil budak perempuan sebagai istri anaknya, dia harus memperlakukan dia sebagai anak perempuannya.

3. Hukuman bagi pembunuh dan penculik (ayat 12-17)
- Pembunuh harus dihukum mati, kecuali jika dia tidak merencanakannya.
- Penculik harus dihukum mati.
- Siapa pun yang mengutuk ayah atau ibunya harus dihukum mati.

4. Hukuman bagi pelaku kekerasan (ayat 18-27)
- Jika seseorang memukul orang lain hingga mati, dia harus dihukum mati.
- Jika seseorang melukai perempuan hamil sehingga janinnya gugur, dia harus membayar denda.
- Jika ada luka lainnya, hukuman harus sesuai dengan prinsip "nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, luka bakar ganti luka bakar, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak".
- Jika seseorang memukul budaknya sehingga mati, dia harus dibalas.
- Jika seseorang memukul budaknya sehingga giginya tanggal, budak itu harus dibebaskan.

5. Tanggung jawab pemilik hewan (ayat 28-36)
- Jika seekor sapi jantan menanduk seseorang hingga mati, sapi itu harus dirajam dan pemiliknya tidak dihukum.
- Jika sapi sudah sering menanduk sebelumnya dan pemiliknya tidak mengawasinya, pemilik harus membayar ganti rugi.
- Jika hewan seseorang melukai hewan lain, mereka harus menjual hewan yang masih hidup dan membagi uangnya.

Referensi:
- Keluaran 21:2-6
- Keluaran 21:7-11
- Keluaran 21:12-17
- Keluaran 21:18-27
- Keluaran 21:28-36
Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Nabi Musa adalah penerima firman Allah dan pemimpin bangsa Israel.
- Allah: Tuhan yang berbicara kepada Musa dan memberikan peraturan-peraturan ini.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Mazbah-Ku: Tempat ibadah atau tempat penyembahan Allah.Catatan: Tidak ada lokasi lain yang disebutkan dalam pasal ini.
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "21" dari Alkitab:

1. Budak Ibrani (ayat 2-6): Peraturan mengenai budak Ibrani, termasuk masa kerja, pembebasan, dan perlakuan terhadap istri dan anak-anak budak.
2. Budak perempuan (ayat 7-11): Peraturan mengenai budak perempuan, termasuk hak untuk ditebus dan perlakuan yang adil.
3. Pembunuhan dan pembalasan (ayat 12-14): Hukuman bagi pembunuh dan pembalasan yang sesuai.
4. Penganiayaan dan perlindungan (ayat 15-17): Perlindungan bagi budak yang dianiaya dan hukuman bagi penganiaya.
5. Penghukuman terhadap orang tua (ayat 15, 17): Hukuman bagi mereka yang mengutuk atau membunuh orang tua.
6. Penghukuman dalam pertengkaran (ayat 18-19): Hukuman bagi mereka yang melukai orang lain dalam pertengkaran.
7. Kerugian akibat hewan (ayat 28-36): Tanggung jawab pemilik sumur atau hewan yang menyebabkan kerugian pada orang lain.
8. Pembagian kerugian (ayat 35-36): Pembagian kerugian akibat hewan yang saling melukai atau mati.

Kata kunci: budak, Ibrani, pembebasan, istri, anak-anak, perempuan, ditebus, pembunuhan, pembalasan, penganiayaan, perlindungan, orang tua, pertengkaran, kerugian, hewan, pembagian.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana pandanganmu tentang peraturan mengenai perbudakan yang tercantum dalam pasal ini? Bagaimana kamu memahami konteks budaya pada saat itu?
2. Bagaimana peraturan-peraturan ini mencerminkan karakter Allah yang adil dan penuh kasih?
3. Bagaimana kamu melihat prinsip-prinsip yang terkandung dalam pasal ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan modern?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kamu memahami konsep pembebasan budak setelah 6 tahun? Apakah ada makna simbolis atau teologis di balik peraturan ini?
2. Bagaimana kamu melihat perlindungan yang diberikan kepada budak perempuan dalam pasal ini? Apakah ada aspek kesetaraan gender yang dapat ditemukan di dalamnya?
3. Bagaimana kamu memahami prinsip hukum balas dendam yang tercantum dalam pasal ini? Bagaimana prinsip ini berhubungan dengan konsep pengampunan dan kasih sesama?

Hal-hal menarik terkait Kitab Keluaran pasal 21:
1. Peraturan mengenai pembebasan budak menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang memperhatikan keadilan dan kebebasan individu.
2. Perlindungan yang diberikan kepada budak perempuan menunjukkan bahwa Allah peduli terhadap martabat dan hak-hak perempuan.
3. Prinsip hukum balas dendam menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang adil dan menghendaki keadilan, namun juga mengajarkan pentingnya pengampunan dan pemulihan hubungan.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 21 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Perlindungan terhadap hak-hak manusia: Pasal ini mengatur tentang perlindungan terhadap budak, baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun budak dapat diperoleh, mereka harus diperlakukan dengan adil dan memiliki hak untuk memperoleh kebebasan setelah bekerja selama enam tahun. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati martabat dan hak asasi manusia setiap orang.

2. Tanggung jawab dalam perkawinan: Pasal ini juga mengatur tentang tanggung jawab seorang suami terhadap istrinya, terutama jika ia mengambil istri lain. Suami harus memenuhi kewajiban-kewajiban perkawinan terhadap budak perempuannya, termasuk memberikan makanan, pakaian, dan hak-hak lainnya. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya tanggung jawab dan penghormatan dalam hubungan perkawinan.

3. Hukuman yang adil: Pasal ini juga mengatur tentang hukuman yang harus diberikan kepada pelaku kejahatan. Hukuman harus sesuai dengan kejahatan yang dilakukan, seperti hukuman mati bagi pembunuh dan hukuman ganti rugi bagi pelaku kekerasan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya keadilan dalam sistem hukum.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk keadilan: Berdoalah agar sistem hukum di negara kita dapat berfungsi dengan baik dan memberikan keadilan kepada semua orang.

2. Berdoa untuk perlindungan hak asasi manusia: Berdoalah agar setiap orang dihormati dan dilindungi dalam hak-haknya, terutama mereka yang rentan seperti budak atau orang yang dieksploitasi.

3. Berdoa untuk kehidupan perkawinan yang sehat: Berdoalah agar hubungan perkawinan di antara kita dipenuhi dengan kasih, penghormatan, dan tanggung jawab yang saling menguatkan.

4. Berdoa untuk pemulihan dan rekonsiliasi: Berdoalah agar mereka yang menjadi korban kekerasan atau penindasan dapat mendapatkan pemulihan dan rekonsiliasi yang diperlukan untuk memulai hidup baru.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal 21 Kitab Keluaran.
5W1H:
Analisis Keluaran 21 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini berisi hukum-hukum yang diberikan Allah kepada Musa untuk bangsa Israel, yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk perbudakan, kekerasan, dan kecelakaan.

Who (Siapa): Allah memberikan hukum-hukum ini kepada Musa, yang kemudian menyampaikannya kepada bangsa Israel. Hukum-hukum ini berlaku untuk semua orang Israel, termasuk budak, tuan, dan orang merdeka.

When (Kapan): Hukum-hukum ini diberikan setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, saat mereka berkemah di Gunung Sinai.

Where (Di mana): Hukum-hukum ini diberikan di Gunung Sinai, tempat Allah bertemu dengan Musa dan memberikan Sepuluh Perintah.

Why (Mengapa): Hukum-hukum ini diberikan untuk mengatur kehidupan bangsa Israel, melindungi yang lemah, menegakkan keadilan, dan menjaga ketertiban sosial.

How (Bagaimana): Hukum-hukum ini dijelaskan secara rinci, dengan berbagai skenario dan konsekuensi yang jelas. Hukuman untuk pelanggaran hukum ini bervariasi, mulai dari denda hingga hukuman mati.

Beberapa poin penting dalam Keluaran 21:
- Perbudakan: Perbudakan diizinkan, tetapi dengan batasan yang ketat. Budak Ibrani harus dibebaskan setelah enam tahun, dan mereka memiliki hak untuk tetap menjadi budak jika mereka menginginkannya.
- Kekerasan: Kekerasan dihukum berat, dengan hukuman yang sesuai dengan kejahatan. Pembunuhan disengaja dihukum mati, sementara pembunuhan tidak disengaja memiliki tempat perlindungan.
- Kecelakaan: Hukum-hukum ini juga mengatur tanggung jawab atas kecelakaan, seperti jika seekor sapi menanduk seseorang atau jika seseorang jatuh ke dalam sumur yang tidak ditutup.
Sebagai seorang Kristen, penting untuk memahami konteks historis dari hukum-hukum ini. Hukum-hukum ini diberikan kepada bangsa Israel pada waktu dan tempat tertentu, dan tidak semuanya berlaku secara langsung bagi kita saat ini. Namun, prinsip-prinsip keadilan, belas kasihan, dan tanggung jawab yang mendasari hukum-hukum ini tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan kita.

AI-PEDIA Yos 24

Ringkasan: Pasal 24 dari Kitab Yosua berisi tentang Yosua yang mengumpulkan seluruh suku Israel di Sikhem dan mengingatkan mereka tentang perjalanan bangsa Israel sejak zaman Abraham hingga saat itu. Yosua menekankan pentingnya setia kepada TUHAN dan menolak menyembah ilah-ilah lain. Bangsa Israel dengan tegas menyatakan kesetiaan mereka kepada TUHAN. Yosua membuat perjanjian dengan bangsa itu dan menuliskan firman TUHAN dalam Kitab Taurat Allah. Setelah itu, Yosua meninggal dan dikuburkan di tanah milik pusakanya. Bangsa Israel tetap melayani TUHAN sepanjang masa Yosua dan para tua-tua yang hidup lebih lama darinya. Tulang-tulang Yusuf juga dikuburkan di tanah yang dibeli Yakub, dan Eleazar, anak Harun, juga meninggal dan dikuburkan di Pegunungan Efraim.
Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 24 dari Kitab Yosua terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Kitab Yosua adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama Kristen. Kitab ini menceritakan peristiwa setelah kematian Musa, ketika Yosua memimpin bangsa Israel untuk memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah.

Dalam pasal-pasal sebelumnya, Yosua dan bangsa Israel telah menaklukkan banyak kota di tanah Kanaan, sesuai dengan perintah Allah. Mereka juga membagi tanah tersebut kepada suku-suku Israel. Pasal 24 adalah penutup dari Kitab Yosua, di mana Yosua memanggil seluruh bangsa Israel untuk berkumpul di Sikhem.

Dalam pertemuan ini, Yosua mengingatkan bangsa Israel tentang sejarah mereka, mulai dari Abraham hingga saat itu. Dia mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah telah memimpin mereka dan memberikan janji-Nya. Yosua juga menekankan pentingnya setia kepada Allah dan menolak berhala-berhala bangsa lain.

Yosua kemudian memberikan pilihan kepada bangsa Israel, apakah mereka akan tetap setia kepada Allah atau mengikuti dewa-dewa bangsa lain. Bangsa Israel dengan tegas menyatakan bahwa mereka akan tetap setia kepada Allah. Yosua menulis perjanjian ini dalam kitab hukum Allah dan membangun sebuah batu peringatan di Sikhem.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya setia kepada Allah dan menolak penyembahan berhala. Ini juga menunjukkan bahwa Allah setia kepada janji-Nya dan memimpin bangsa Israel dalam memasuki tanah Kanaan.

Dengan demikian, pasal 24 dari Kitab Yosua memberikan penutup yang kuat untuk kisah perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan dan menekankan pentingnya setia kepada Allah dalam hidup mereka.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yosua pasal 24:

1. Pengantar dan latar belakang (Yosua 24:1)
- Yosua mengumpulkan semua suku Israel di Sikhem.

2. Sejarah nenek moyang Israel (Yosua 24:2-4)
- Terah, ayah Abraham dan Nahor, melayani ilah-ilah lain.
- Allah mengambil Abraham dan membawa dia ke tanah Kanaan.
- Allah memberikan Ishak kepada Abraham, dan dari Ishak lahir Yakub dan Esau.

3. Perjalanan Israel dari Mesir ke Kanaan (Yosua 24:5-7)
- Allah mengutus Musa dan Harun untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.
- Allah menimpakan bencana kepada Mesir dan membebaskan bangsa Israel.
- Allah membelah Laut Teberau dan melindungi bangsa Israel.

4. Penaklukan tanah Kanaan (Yosua 24:8-13)
- Allah membawa bangsa Israel ke tanah orang Amori dan memberikan mereka kemenangan.
- Balak, raja Moab, berperang melawan Israel, tetapi Allah melindungi mereka.
- Allah memberikan kepada bangsa Israel tanah yang mereka tidak usah susah payah hasilkan.

5. Panggilan untuk setia kepada TUHAN (Yosua 24:14-15)
- Yosua mengingatkan bangsa Israel untuk takut dan melayani TUHAN dengan tulus dan setia.
- Yosua menantang mereka untuk memilih antara melayani TUHAN atau ilah-ilah lain.
- Bangsa Israel bersumpah untuk hanya melayani TUHAN.

6. Perjanjian dan peringatan (Yosua 24:25-28)
- Yosua membuat perjanjian dengan bangsa Israel di Sikhem.
- Yosua mendirikan sebuah batu peringatan sebagai tanda kesepakatan.
- Yosua meninggal dan dikuburkan di tanah milik pusakanya.

7. Kesetiaan Israel kepada TUHAN (Yosua 24:31)
- Orang Israel tetap melayani TUHAN sepanjang hidup Yosua dan para tua-tua yang hidup lebih lama darinya.

8. Kematian Yosua dan Eleazar (Yosua 24:29-33)
- Yosua meninggal pada usia 110 tahun dan dikuburkan di Timnat-Serah.
- Eleazar, anak Harun, juga mati dan dikuburkan di Pegunungan Efraim.

9. Pemakaman tulang-tulang Yusuf (Yosua 24:32)
- Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa keluar dari Mesir, dikuburkan di tanah yang dibeli Yakub di Sikhem.

10. Penyelesaian Kitab Yosua (Yosua 24:33)
- Eleazar mati dan dikuburkan di tanah yang diberikan kepada Pinehas di Pegunungan Efraim.
Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yosua: Pemimpin suku Israel.
- Tua-tua: Para pemimpin suku-suku Israel.
- Pemimpin: Para pemimpin suku-suku Israel.
- Hakim: Para hakim suku-suku Israel.
- Pengatur pasukan: Para pemimpin militer suku-suku Israel.
- Terah: Nenek moyang Abraham dan Nahor, ayah-ayah mereka.
- Abraham: Nenek moyang Israel, dipilih oleh Allah untuk menjadi bapa bangsa Israel.
- Nahor: Ayah Abraham dan Nahor.
- Ishak: Anak Abraham, diberkati oleh Allah.
- Yakub: Anak Ishak, diberkati oleh Allah.
- Esau: Anak Ishak, diberkati oleh Allah.
- Musa: Nabi yang dikirim oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
- Harun: Saudara Musa, juga dipilih oleh Allah untuk membantu Musa memimpin bangsa Israel.
- Balak: Raja Moab yang berperang melawan bangsa Israel.
- Bileam: Seorang nabi yang dipanggil oleh Balak untuk mengutuk bangsa Israel, tetapi Allah tidak mengizinkannya.
- Yusuf: Anak Yakub, yang tulang-tulangnya dibawa oleh bangsa Israel keluar dari Mesir.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Sikhem: Tempat di mana Yosua mengumpulkan semua suku Israel.
- Sungai Efrat: Sungai yang menjadi batas antara tanah nenek moyang Israel dan tanah Kanaan.
- Sungai Yordan: Sungai yang harus dilewati oleh bangsa Israel untuk memasuki tanah Kanaan.
- Mesir: Tempat di mana bangsa Israel menjadi budak sebelum dikeluarkan oleh Allah.
- Laut Teberau: Laut yang harus dilewati oleh bangsa Israel setelah keluar dari Mesir.
- Negeri orang Amori: Negeri yang diduduki oleh bangsa Amori, yang ditaklukkan oleh bangsa Israel.
- Yerikho: Kota yang diduduki oleh bangsa Amori, yang ditaklukkan oleh bangsa Israel.
- Pegunungan Seir: Daerah yang diberikan oleh Allah kepada Esau.
- Yerikho: Kota yang diduduki oleh bangsa Amori, yang ditaklukkan oleh bangsa Israel.
- Orang Amori: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Orang Feris: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Orang Kanaan: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Orang Het: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Orang Girgasi: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Orang Hewi: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Orang Yebus: Salah satu suku bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
- Timnat-Serah: Tempat di mana Yosua dikuburkan setelah kematiannya.
- Pegunungan Efraim: Pegunungan di mana Timnat-Serah terletak.
- Gunung Gaas: Gunung di sebelah utara Pegunungan Efraim.
- Tanah milik pusaka: Tanah yang diberikan oleh Allah kepada suku-suku Israel sebagai milik mereka.
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Yosua" pasal "24" adalah sebagai berikut:

1. Sikhem: Tempat di mana Yosua mengumpulkan semua suku Israel.
2. Tua-tua, pemimpin, hakim, dan pengatur pasukan: Orang-orang yang Yosua panggil untuk berdiri di hadapan Allah.
3. Firman TUHAN: Pesan yang disampaikan oleh Yosua kepada seluruh bangsa Israel.
4. Terah, Abraham, Nahor: Nenek moyang Israel yang tinggal di seberang Sungai Efrat dan melayani ilah-ilah lain.
5. Abraham, Ishak, Yakub, Esau: Keturunan Abraham yang diberkati oleh TUHAN.
6. Musa, Harun: Orang yang dikirim oleh TUHAN untuk menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir.
7. Mesir: Tempat di mana bangsa Israel diperbudak dan kemudian dibebaskan oleh TUHAN.
8. Amori, Moab, Yerikho: Bangsa-bangsa yang berperang melawan bangsa Israel.
9. Bileam: Orang yang dipanggil oleh raja Moab untuk mengutuki bangsa Israel, tetapi TUHAN tidak mengizinkannya.
10. TUHAN: Allah Israel yang memimpin dan melindungi bangsa Israel.
11. Ilah-ilah lain: Dewa-dewa yang disembah oleh bangsa-bangsa lain.
12. Perjanjian: Kesepakatan yang dibuat antara Yosua dan bangsa Israel untuk melayani TUHAN.
13. Batu peringatan: Tanda yang didirikan oleh Yosua sebagai pengingat akan firman TUHAN.
14. Mati: Akhir hayat Yosua dan Eleazar, anak Harun.
15. Yusuf: Tulang-tulangnya dikuburkan di tanah yang dibeli oleh Yakub.
16. Eleazar: Anak Harun yang juga meninggal dan dikuburkan di Pegunungan Efraim.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Yosua pasal 24:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yosua kepada bangsa Israel dalam pasal ini?
2. Mengapa Yosua mengingatkan bangsa Israel tentang sejarah nenek moyang mereka dan perbuatan TUHAN di antara mereka?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari perjanjian yang dibuat antara Yosua dan bangsa Israel?
4. Mengapa Yosua menekankan pentingnya takut kepada TUHAN dan melayani-Nya dengan tulus dan setia?
5. Bagaimana sikap dan respons bangsa Israel terhadap peringatan dan ajakan Yosua?
6. Apa arti dan makna dari batu besar yang didirikan oleh Yosua sebagai peringatan?
7. Mengapa tulang-tulang Yusuf dikuburkan di tanah yang dibeli oleh Yakub?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan dan pelayanan Yosua kepada TUHAN sepanjang hidupnya?
9. Bagaimana aplikasi praktis dari pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
10. Apa pesan atau prinsip yang dapat kita ambil dari kisah ini untuk memperkuat iman dan hubungan kita dengan TUHAN?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Yosua pasal 24.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 24 Kitab Yosua, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pentingnya mengingat sejarah dan perbuatan Tuhan: Yosua mengingatkan bangsa Israel tentang perjalanan mereka dari Mesir ke tanah Kanaan, dan bagaimana Tuhan telah melindungi dan memberkati mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat dan bersyukur atas perbuatan Tuhan dalam hidup kita.

2. Pentingnya memilih untuk melayani Tuhan: Yosua menantang bangsa Israel untuk memilih antara melayani Tuhan atau ilah-ilah lain. Mereka dengan tegas menyatakan bahwa mereka akan melayani Tuhan. Hal ini mengajarkan kita untuk memilih dengan tegas untuk melayani Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.

3. Pentingnya hidup yang kudus: Yosua mengingatkan bangsa Israel bahwa Tuhan adalah Allah yang kudus dan cemburu. Ia tidak akan mengampuni pelanggaran dan dosa. Hal ini mengajarkan kita untuk hidup dalam ketaatan dan menjauhi dosa, karena Tuhan menghendaki hidup yang kudus.

4. Pentingnya mengikat perjanjian dengan Tuhan: Yosua membuat perjanjian dengan bangsa Israel, yang dituliskan dalam Kitab Taurat Allah. Hal ini mengajarkan kita untuk mengikat diri kita dengan Tuhan melalui perjanjian dan hidup sesuai dengan firman-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berterima kasih kepada Tuhan atas perbuatan-Nya dalam hidup kita, seperti yang dilakukan-Nya kepada bangsa Israel.
2. Memohon kepada Tuhan agar memberikan kekuatan dan keberanian untuk selalu memilih untuk melayani-Nya dalam segala hal.
3. Memohon kepada Tuhan agar membantu kita hidup dalam ketaatan dan menjauhi dosa, sehingga hidup kita menjadi kudus di hadapan-Nya.
4. Memohon kepada Tuhan agar memberikan pengertian dan kebijaksanaan dalam mengikat diri dengan-Nya melalui perjanjian dan hidup sesuai dengan firman-Nya.

Semoga ini dapat membantu dalam pemahaman dan penerapan pasal 24 Kitab Yosua dalam hidup kita.
5W1H:
Analisis 5W+1H Yosua 24

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang perjanjian pembaharuan antara Yosua dan bangsa Israel di Sikhem. Yosua mengingatkan mereka akan kesetiaan Tuhan sepanjang sejarah mereka, mulai dari Abraham hingga penaklukan Kanaan. Ia menantang mereka untuk memilih antara melayani Tuhan atau berhala, dan mereka berjanji untuk setia kepada Tuhan.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yosua, pemimpin bangsa Israel, dan seluruh bangsa Israel.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi di akhir kepemimpinan Yosua, setelah bangsa Israel menetap di tanah Kanaan.

Where (Di mana): Perjanjian pembaharuan ini terjadi di Sikhem, sebuah kota penting di Kanaan.

Why (Mengapa): Yosua mengadakan perjanjian ini untuk memastikan bahwa bangsa Israel tetap setia kepada Tuhan setelah ia meninggal. Ia tahu bahwa mereka akan menghadapi godaan untuk menyembah berhala di tanah baru mereka.

How (Bagaimana): Yosua mengingatkan bangsa Israel akan perbuatan Tuhan yang luar biasa bagi mereka, menantang mereka untuk memilih Tuhan, dan mengikat perjanjian dengan mereka. Ia juga mendirikan batu sebagai peringatan akan perjanjian tersebut.

Tambahan:
- Pasal ini menekankan pentingnya mengingat perbuatan Tuhan dan memilih untuk melayani Dia dengan setia.
- Perjanjian pembaharuan ini merupakan momen penting dalam sejarah Israel, menegaskan kembali komitmen mereka kepada Tuhan.
- Yosua menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan setia, membimbing bangsanya untuk mengikuti Tuhan.
Sebagai seorang Kristen, kita dapat belajar dari Yosua 24 tentang:
- Pentingnya mengingat kesetiaan Tuhan dalam hidup kita.
- Perlunya membuat pilihan yang disengaja untuk melayani Tuhan.
- Tanggung jawab kita untuk mewariskan iman kita kepada generasi mendatang.