ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 60
Hal. 60
Metode PA: SABDA, WWG.
Keluaran 10 (AYT)
22 Musa pun mengulurkan tangannya ke langit dan gelap gulita meliputi seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
23 Mereka tidak dapat saling melihat dan tidak dapat beranjak dari tempatnya selama tiga hari. Namun, ada terang di tempat tinggal keturunan Israel.
24 Karena itu, Firaun memanggil Musa lagi dan berkata, “Pergi dan layanilah TUHAN! Hanya, kawanan domba dan ternakmu harus tetap tinggal. Anak-anakmu juga boleh pergi besertamu.”
25 Namun, Musa berkata, “Engkau juga harus memberikan kurban-kurban dan persembahan bakaran supaya kami dapat mempersembahkan kurban kepada TUHAN, Allah kami.
26 Ternak kami pun harus ikut bersama kami, tidak seekor pun yang akan ditinggalkan sebab kami harus mengambil dari itu untuk melayani TUHAN, Allah kami. Sampai kami tiba di sana, kami sendiri tidak mengetahui dengan apa kami harus melayani TUHAN.”
27 Namun, TUHAN mengeraskan hati Firaun sehingga dia tidak membiarkan mereka pergi.
28 Firaun berkata kepada Musa, “Pergi dari sini! Awas, jangan lihat wajahku! Pada hari kamu melihat wajahku, kamu akan mati!”
29 Musa berkata, “Seperti yang engkau katakan, aku tidak akan melihat wajahmu lagi.”
Keluaran 11 (AYT)
4 Karena itu, Musa berkata, “Inilah firman TUHAN, ‘Kira-kira pada tengah malam, Aku akan keluar ke tengah-tengah Mesir,
5 dan semua anak sulung di tanah Mesir akan mati, mulai dari anak sulung Firaun, yang duduk di takhtanya, hingga anak sulung budak perempuan yang ada di balik kilangan, begitu juga dengan semua anak sulung binatang.
Keluaran 12 (AYT)
3 Sampaikanlah kepada seluruh jemaat Israel, katakanlah, ‘Pada hari kesepuluh bulan ini, setiap laki-laki harus mengambil seekor domba untuk setiap rumah.
4 Jika satu rumah terlalu sedikit jumlahnya untuk seekor domba, biarlah dia bersama tetangga yang dekat dengan rumahnya mengambil berdasarkan jumlah jiwa. Kamu harus memperkirakan domba itu berdasarkan berapa banyak yang dimakan oleh setiap orang.
5 Dombamu itu harus tidak bercacat, jantan, dan berumur setahun, dan kamu dapat mengambilnya dari antara domba atau kambing.
6 Kamu harus menyimpannya sampai pada hari keempat belas bulan ini. Setelah itu, seluruh jemaat Israel harus menyembelihnya pada waktu senja.
7 Kemudian, mereka harus mengambil darahnya dan mengoleskannya pada kedua tiang dan ambang pintu rumah tempat mereka memakannya.’

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Keluaran 10:22-29; Keluaran 11:4-5; Keluaran 12:3-7;
  • Penjelasan Singkat: Tulah berlanjut
  • Isi Pasal: Tulah belalang dan gelap gulita.
  • Garis Besar: 10:1 TUHAN mengancam akan mendatangkan belalang.
    10:7 Firaun tergerak karena pegawai-pegawainya, hendak membiarkan orang Israel pergi.
    10:12 Tulah belalang.
    10:16 Firaun memohon dengan sangat kepada Musa.
    10:21 Tulah gelap gulita.
    10:24 Firaun memohon dengan sangat kepada Musa sekali lagi, tetapi masih mengeraskan hati.
  • Judul Perikop: Tulah kedelapan: belalang (10:1-20)
    Tulah kesembilan: gelap gulita (10:21-29)
  • Kesimpulan: Jangka waktu pendamaian Allah sudah ditetapkan dan tidak dapat dibantah atau dikurangi. Manusia harus memenuhi tuntutan kehendak Allah atau Allah akan mengijinkan angan-angan mereka dan jawaban mereka sesuai dengan dosa mereka.
  • Fakta: ay. 11. Manusia saleh membuat kompromi yang tidak kentara jika mereka menginginkan untuk anak-anak mereka, kedudukan di dunia, atau (ay. 24) jika mereka gagal mengabdikan seluruh harta miliknya bersama dengan diri mereka sendiri kepada Kristus.
  • Penjelasan Singkat: Orang Israel meminta (ask) perhiasan
  • Isi Pasal: Tulah terakhir. Kematian anak sulung diramalkan.
  • Garis Besar: 11:1 Pesan TUHAN kepada bangsa Israel untuk meminjam perhiasan tetangga mereka.
    11:4 Musa mengancam Firaun dengan kematian anak sulung.
  • Judul Perikop: Tulah kesepuluh diberitahukan (11:1-10)
  • Kesimpulan: Musuh-musuh Allah yang bersikeras dan umat Allah akan jatuh di saat terakhir dan mereka yang telah setuju, akan terlihat hebat di mata mereka yang telah memandang mereka dengan jijik.
  • Fakta: Dalam beberapa hal, Allah akan selalu menebus yang terluka, yang berdiam dalam kerendahan hati, berkomitmen kepada Dia, dan pada akhirnya, mereka tidak akan menjadi yang kalah melalui ketaatan mereka kepada Kristus.
  • Penjelasan Singkat: Paskah dimulai
  • Isi Pasal: Pembebasan bangsa Israel melalui Paskah.
  • Garis Besar: 12:1 Permulaan tahun berubah.
    12:3 Paskah diperintahkan.
    12:11 Pentingnya tatacara Paskah.
    12:15 Roti tak beragi, dll.
    12:29 Anak sulung dibunuh.
    12:31 Bangsa Israel dipimpin keluar dari Mesir.
    12:37 Mereka pergi ke Sukot.
    12:41 Waktu persinggahan mereka.
    12:43 Ketetapan lebih lanjut tentang Paskah.
  • Judul Perikop: Tentang perayaan Paskah (12:1-28)
    Tulah kesepuluh: Anak sulung matiOrang Israel keluar dari Mesir (12:29-42)
    Ketetapan lebih lanjut mengenai Paskah (12:43-51)
  • Kesimpulan: Pembebasan bagi orang percaya didasarkan seluruhnya pada penumpahan darah pengganti ilahi yang ditetapkan dan aplikasinya bagi hati adalah sekali untuk semua. Jika kematian telah digantikan bagi kita, itu tidak dapat mendatangi kita.
  • Fakta: ay. 8. Diselamatkan dengan darah, orang percaya hidup dari Pribadi Anak Domba Allah, dibakar oleh api, bukan mentah. Jika Kristus tidak dilihat sebagai Dia yang menjadi sasaran api murka Allah atas dosa, seseorang tidak dapat hidup dari-Nya. Dia tidak bisa menjadi teladan jika Dia tidak terlebih dulu menjadi korban tebusan.
  • Ringkasan: Dalam pasal 10 Kitab Keluaran, TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk menghadap Firaun dan memperingatkannya tentang datangnya belalang sebagai tanda kekuasaan TUHAN. Firaun menolak membiarkan umat Israel pergi, sehingga belalang-belalang menutupi seluruh tanah Mesir dan memakan semua tumbuhan. Firaun akhirnya meminta ampun dan berjanji membiarkan umat Israel pergi, tetapi TUHAN mengeraskan hatinya. Musa mengulurkan tangannya dan menyebabkan gelap gulita menutupi seluruh tanah Mesir selama tiga hari, tetapi keturunan Israel tetap memiliki terang di tempat tinggal mereka. Firaun meminta Musa pergi, tetapi Musa menolak kecuali jika mereka dapat membawa ternak mereka dan mempersembahkan kurban kepada TUHAN. Firaun menolak lagi dan mengancam Musa, tetapi Musa bersikeras bahwa dia tidak akan melihat wajah Firaun lagi.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 10 dari Kitab Keluaran terjadi dalam konteks ketika Musa dan Harun menghadap Firaun untuk meminta pembebasan bangsa Israel.

    Secara historis, pasal ini terjadi sekitar 1446-1406 SM, saat Firaun yang memerintah Mesir adalah Ramses II. Budaya Mesir pada saat itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan pada berbagai dewa dan praktik penyembahan berhala.

    Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan serangkaian bencana yang menimpa Mesir sebagai hukuman dari Allah karena Firaun menolak membebaskan bangsa Israel. Bencana-bencana ini termasuk serangga, lalat, penyakit pada ternak, dan hujan es.

    Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan kuasa dan keadilan Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang berkuasa atas alam semesta dan berhak untuk dihormati dan disembah. Tujuan dari bencana-bencana ini adalah untuk meyakinkan Firaun dan bangsa Mesir akan kekuasaan Allah dan memaksa mereka untuk membebaskan bangsa Israel.

    Sebelum pasal 10, terdapat serangkaian bencana yang menimpa Mesir, termasuk perubahan air menjadi darah, serangga, katak, nyamuk, dan penyakit pada ternak. Firaun terus menolak membebaskan bangsa Israel meskipun bencana-bencana ini terjadi. Pasal 10 dimulai dengan ancaman Musa kepada Firaun tentang datangnya belalang yang akan merusak tanaman dan tumbuhan di Mesir jika Firaun tidak mematuhi perintah Allah.

    Dengan latar belakang ini, pasal 10 dari Kitab Keluaran menunjukkan perjuangan antara Musa dan Firaun serta kekuasaan Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 10:

    1. Pertunjukan tanda-tanda TUHAN di Mesir (Keluaran 10:1-2)
     - TUHAN mengeraskan hati Firaun dan hamba-hambanya untuk memperlihatkan tanda-tanda-Nya.
    - Tujuan-Nya adalah agar orang-orang Israel dapat menceritakan peristiwa ini kepada generasi berikutnya.

    2. Ancaman belalang sebagai hukuman (Keluaran 10:3-20)
     - Musa dan Harun mengancam Firaun dengan kedatangan belalang yang akan memakan segala tumbuhan dan pohon di Mesir.
    - Belalang-belalang itu datang dan menutupi seluruh tanah Mesir, mengakibatkan kegelapan dan kelaparan.

    3. Firaun mengakui dosanya dan memohon ampun (Keluaran 10:16-17)
     - Setelah melihat dampak hukuman belalang, Firaun mengakui dosanya kepada TUHAN dan meminta Musa untuk berdoa kepada-Nya.
    - Musa berdoa dan TUHAN mengirim angin barat yang mengangkat belalang-belalang itu ke Laut Teberau.

    4. Kegelapan menutupi Mesir (Keluaran 10:21-29)
     - TUHAN memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangannya ke langit, sehingga gelap gulita menutupi seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
    - Orang Mesir tidak dapat melihat satu sama lain, tetapi orang Israel memiliki terang di tempat tinggal mereka.

    5. Perundingan terakhir antara Musa dan Firaun (Keluaran 10:24-29)
     - Firaun mengizinkan orang Israel pergi, tetapi hanya laki-laki yang boleh pergi.
    - Musa menolak tawaran tersebut dan meminta agar semua orang Israel, termasuk ternak mereka, dapat pergi untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN.

    6. Firaun mengeraskan hatinya dan mengancam Musa (Keluaran 10:28-29)
     - Firaun menolak permintaan Musa dan mengusirnya.
    - Firaun mengancam Musa bahwa jika dia melihat wajahnya lagi, dia akan mati.

    Catatan: Ayat-ayat referensi yang disebutkan di sini hanya mencakup bagian-bagian penting dari pasal 10. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal 10 Kitab Keluaran.
  • Nama dan Tempat: Orang:
    - TUHAN
    - Musa
    - Harun
    - Firaun
    - Hamba-hamba Firaun
    - Ayahmu dan nenek moyangmu

    Lokasi:
    - Mesir
    - Wilayah Mesir
    - Ladang
    - Istana Firaun
    - Rumah hamba-hambamu
    - Rumah seluruh orang Mesir
    - Tanah Mesir
    - Laut Teberau
    - Tempat tinggal keturunan Israel
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "10" adalah sebagai berikut:

    1. Firaun: Raja Mesir yang menolak membiarkan umat Israel pergi.
    2. TUHAN: Allah yang memerintahkan Musa untuk menghadap Firaun dan melakukan tanda-tanda ajaib.
    3. Musa: Nabi yang diutus oleh TUHAN untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
    4. Belalang: Salah satu dari sepuluh tulah yang ditimpakan kepada Mesir sebagai hukuman karena menolak membebaskan umat Israel.
    5. Hamba-hamba Firaun: Orang-orang yang melayani Firaun dan menasihati dia tentang tindakan yang harus diambil terhadap umat Israel.
    6. Ampun: Permohonan Firaun kepada Musa untuk memohon ampun kepada TUHAN atas dosanya.
    7. Gelap gulita: Salah satu dari sepuluh tulah yang membuat seluruh tanah Mesir menjadi gelap selama tiga hari.
    8. Ternak: Hewan-hewan yang dimiliki oleh umat Israel dan harus dibawa bersama mereka saat pergi dari Mesir.
    9. Kurban: Persembahan yang dipersembahkan kepada TUHAN sebagai tanda penghormatan dan penyembahan.
    10. Melayani TUHAN: Tindakan yang harus dilakukan oleh umat Israel setelah dibebaskan dari perbudakan, yaitu melayani TUHAN dengan mempersembahkan kurban dan beribadah kepada-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Keluaran pasal 10:

    1. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter Allah dari pasal ini?
    2. Mengapa TUHAN mengeraskan hati Firaun? Apa tujuan-Nya?
    3. Mengapa TUHAN memilih belalang sebagai salah satu tanda-Nya? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui tanda ini?
    4. Bagaimana reaksi Firaun terhadap tanda-tanda yang diperlihatkan TUHAN? Mengapa dia terus menolak membiarkan umat Israel pergi?
    5. Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuasaan dan kuasa Allah dari pasal ini?
    6. Bagaimana Musa dan Harun bertindak dalam menghadapi Firaun? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan mereka?
    7. Mengapa Firaun akhirnya meminta Musa untuk berdoa kepada TUHAN? Apakah ini menunjukkan perubahan hati yang sejati?
    8. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya pengorbanan dan persembahan kepada TUHAN dari percakapan antara Musa dan Firaun?
    9. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan pelajaran dari pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
    10. Apa pesan keseluruhan yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui tanda-tanda ini kepada umat-Nya?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 10.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 10 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

    1. Kekuasaan Tuhan: Pasal ini menunjukkan kekuasaan Tuhan yang besar dalam menghadapi Firaun dan bangsa Mesir. Hal ini mengajarkan kita untuk mengakui dan menghormati kekuasaan Tuhan dalam hidup kita.

    2. Pentingnya mengakui dosa: Firaun mengakui dosanya kepada Tuhan dan memohon ampun. Ini mengajarkan kita untuk mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan dan memohon ampun serta pertobatan.

    3. Ketaatan kepada Tuhan: Musa dan Harun tetap setia dan taat kepada perintah Tuhan meskipun Firaun terus menolak. Ini mengajarkan kita untuk tetap setia dan taat kepada Tuhan dalam segala situasi.

    4. Keajaiban Tuhan: Pasal ini menunjukkan keajaiban-keajaiban yang Tuhan lakukan di Mesir, seperti belalang yang menutupi seluruh tanah dan kegelapan yang meliputi seluruh negeri. Ini mengajarkan kita untuk percaya pada kekuasaan Tuhan yang luar biasa.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk mengakui dosa: Memohon ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan dan memohon pertobatan.

    2. Doa untuk ketaatan: Memohon kekuatan dan keteguhan hati untuk tetap setia dan taat kepada Tuhan dalam segala situasi.

    3. Doa untuk mengalami keajaiban Tuhan: Memohon agar Tuhan menunjukkan keajaiban-keajaiban-Nya dalam hidup kita dan memperkuat iman kita.

    4. Doa untuk menghormati kekuasaan Tuhan: Memuji dan menghormati kekuasaan Tuhan yang besar dalam hidup kita dan memohon agar kita selalu mengakui dan menghormati-Nya.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.
  • 5W1H:

    Analisis Keluaran 10 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang tulah ke-8 dan ke-9 yang Tuhan kirimkan kepada Mesir, yaitu tulah belalang dan tulah kegelapan, sebagai hukuman karena Firaun menolak untuk membebaskan bangsa Israel.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

    • Tuhan: Yang memerintahkan Musa untuk mendatangkan tulah dan mengeraskan hati Firaun.
    • Musa: Utusan Tuhan yang menyampaikan pesan dan perintah Tuhan kepada Firaun.
    • Harun: Saudara Musa yang ikut menyampaikan pesan Tuhan kepada Firaun.
    • Firaun: Raja Mesir yang keras kepala dan menolak membebaskan bangsa Israel.
    • Hamba-hamba Firaun: Yang menyarankan Firaun untuk membebaskan bangsa Israel.
    • Bangsa Israel: Yang menantikan pembebasan dari perbudakan di Mesir.

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu secara spesifik, tetapi merupakan kelanjutan dari rangkaian peristiwa pembebasan bangsa Israel dari Mesir.

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di Mesir, khususnya di istana Firaun.

    Why (Mengapa): Tuhan mengirimkan tulah belalang dan kegelapan untuk:

    • Menunjukkan kuasa-Nya kepada Firaun dan bangsa Mesir.
    • Memenangkan hati Firaun agar membebaskan bangsa Israel.
    • Memenuhi janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.
    • Mengajarkan kepada bangsa Israel dan generasi mendatang tentang kebesaran dan kesetiaan Tuhan.

    How (Bagaimana):

    • Tulah belalang: Tuhan memerintahkan Musa untuk mengulurkan tongkatnya, lalu angin timur membawa belalang dalam jumlah yang sangat banyak ke seluruh Mesir. Belalang-belalang itu melahap habis semua tanaman yang tersisa dari tulah hujan es.
    • Tulah kegelapan: Musa mengulurkan tangannya ke langit atas perintah Tuhan, dan kegelapan pekat menyelimuti seluruh Mesir selama tiga hari. Hanya di tempat tinggal bangsa Israel ada terang.

    Tambahan:

    • Meskipun Firaun memohon ampun kepada Tuhan setelah tulah belalang, hatinya tetap mengeras dan ia tidak mau melepaskan bangsa Israel sepenuhnya.
    • Kegelapan yang menyelimuti Mesir melambangkan kuasa Tuhan atas alam dan menunjukkan betapa seriusnya dosa Firaun.
    • Pasal ini menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu, termasuk hati manusia. Ia mengeraskan hati Firaun untuk menunjukkan kuasa dan rencana-Nya.

    Sebagai seorang Kristen, kita dapat belajar dari pasal ini tentang:

    • Kedaulatan Tuhan: Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, termasuk hati manusia.
    • Kesetiaan Tuhan: Tuhan menepati janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel.
    • Kesabaran Tuhan: Tuhan memberikan banyak kesempatan kepada Firaun untuk bertobat, meskipun Firaun terus menolak.
    • Pentingnya ketaatan: Ketaatan kepada Tuhan membawa berkat, sedangkan ketidaktaatan membawa hukuman.

    Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami Keluaran 10 dan menggali lebih dalam makna rohaninya.

  • Ringkasan: Dalam pasal 11 Kitab Keluaran, TUHAN berbicara kepada Musa bahwa Dia akan menimpakan satu bencana lagi atas Firaun dan Mesir. Setelah itu, Firaun akan membiarkan umat Israel pergi, bahkan mengusir mereka. TUHAN memerintahkan umat Israel untuk meminta barang-barang emas dan perak dari tetangga mereka, dan TUHAN akan memberikan kemurahan kepada mereka di mata orang Mesir. Musa menyampaikan bahwa pada tengah malam, semua anak sulung di Mesir akan mati, termasuk anak sulung Firaun dan anak sulung binatang. Akan ada ratapan yang sangat hebat di seluruh Mesir, tetapi tidak ada yang akan terjadi pada keturunan Israel. Musa dan Harun melakukan mukjizat di depan Firaun, tetapi hati Firaun tetap terkeras dan dia tidak membiarkan keturunan Israel pergi.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 11 dari Kitab Keluaran terjadi pada akhir kisah sepuluh tulah yang menimpa Mesir sebagai hukuman atas penolakan Firaun untuk membebaskan bangsa Israel.

    Dalam konteks historis, pasal ini terjadi sekitar 1446 SM, ketika bangsa Israel masih berada di Mesir. Budaya Mesir pada saat itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan pada berbagai dewa dan praktik penyembahan berhala. Firaun, sebagai penguasa Mesir, dianggap sebagai dewa dan memiliki kekuasaan absolut.

    Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan perjuangan bangsa Israel untuk membebaskan diri dari perbudakan dan mencapai tanah yang dijanjikan oleh Allah. Pasal ini juga menunjukkan kekuasaan dan keadilan Allah dalam menghukum Firaun dan bangsa Mesir.

    Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang adil dan berkuasa atas segala sesuatu. Allah menggunakan sepuluh tulah untuk menunjukkan kekuasaan-Nya dan memaksa Firaun untuk membebaskan bangsa Israel. Pasal ini juga menegaskan bahwa Allah melindungi dan memperhatikan umat-Nya.

    Sebelum pasal 11, terdapat kisah sepuluh tulah yang menimpa Mesir. Mulai dari air berubah menjadi darah, lalat, nyamuk, lalat kumbang, penyakit pada ternak, bisul, hujan es, belalang, kegelapan selama tiga hari, hingga kematian anak sulung di Mesir. Setiap tulah tersebut adalah hukuman dari Allah kepada Firaun dan bangsa Mesir karena menolak membebaskan bangsa Israel.

    Dalam pasal 11, Allah memberitahu Musa bahwa tulah terakhir, yaitu kematian anak sulung, akan terjadi pada malam itu. Allah juga menyatakan bahwa setelah itu, Firaun akan memaksa bangsa Israel untuk pergi dari Mesir. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang berkuasa dan memenuhi janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 11:

    1. Bencana terakhir atas Firaun dan Mesir (ayat 1-10)
     - TUHAN akan menimpakan satu bencana lagi atas Firaun dan Mesir.
    - Firaun baru akan membiarkan umat Israel pergi setelah bencana ini.
    - Musa diminta untuk memberitahukan umat Israel agar meminta barang-barang emas dan perak dari tetangga mereka.
    - TUHAN akan memberikan kemurahan kepada umat Israel di mata orang Mesir.

    2. Kematian anak sulung di Mesir (ayat 4-5)
     - TUHAN menyatakan bahwa pada tengah malam, semua anak sulung di Mesir akan mati.
    - Ini termasuk anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya dan anak sulung budak perempuan.

    3. Ratapan yang hebat di Mesir (ayat 6-7)
     - Akan ada ratapan yang sangat hebat di seluruh Mesir.
    - Ratapan ini akan menjadi yang terbesar dan tidak akan pernah terjadi lagi.

    4. Perlindungan atas keturunan Israel (ayat 7-8)
     - Meskipun ada bencana di Mesir, keturunan Israel akan dilindungi.
    - Tidak ada anjing pun yang akan menggerakkan lidahnya terhadap mereka.

    5. Perbedaan antara Mesir dan Israel (ayat 9)
     - TUHAN membuat perbedaan antara Mesir dan Israel.
    - Semua hamba akan bersujud kepada Musa dan mengikutinya.

    6. Firaun tidak mendengarkan Musa (ayat 10-11)
     - Meskipun Musa dan Harun melakukan mukjizat di depan Firaun, Firaun tidak mendengarkan mereka.
    - TUHAN mengeraskan hati Firaun sehingga ia tidak membiarkan keturunan Israel pergi.

    Referensi: Keluaran 11:1-10
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - TUHAN (Allah)
    - Musa
    - Firaun
    - Penduduk Mesir
    - Hamba-hamba Firaun
    - Anak sulung Firaun
    - Anak sulung budak perempuan
    - Keturunan Israel

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Mesir
    - Tanah Mesir
    - Takhta Firaun
    - Balik kilangan (tempat budak perempuan berada)
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "11" dari Alkitab:

    1. Bencana: TUHAN berbicara kepada Musa tentang bencana yang akan ditimpakan kepada Firaun dan Mesir sebagai hukuman.
    2. Meminta: Musa diminta untuk menyampaikan kepada umat Israel agar meminta barang-barang emas dan perak dari tetangga mereka.
    3. Kemurahan: TUHAN berjanji akan memberikan kemurahan kepada umat Israel di mata orang Mesir.
    4. Anak sulung: TUHAN mengumumkan bahwa semua anak sulung di Mesir, termasuk anak sulung Firaun, akan mati sebagai bagian dari hukuman.
    5. Ratapan: Akan ada ratapan yang sangat hebat di seluruh Mesir karena kematian anak sulung.
    6. Perbedaan: TUHAN membuat perbedaan antara Mesir dan Israel dengan melindungi keturunan Israel dari hukuman.
    7. Mukjizat: Musa dan Harun melakukan mukjizat besar di depan Firaun, tetapi hati Firaun tetap dikeraskan oleh TUHAN.
    8. Tidak membiarkan: Firaun tidak membiarkan keturunan Israel keluar dari Mesir, meskipun mukjizat terjadi.

    Kata kunci ini mencakup tema-tema utama dalam pasal ini, seperti hukuman, permintaan, kemurahan, perbedaan, dan mukjizat.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang bencana terakhir yang akan menimpa Firaun dan Mesir?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Firaun yang tetap keras kepala dan menolak mendengarkan Musa dan Harun?
    3. Mengapa TUHAN meminta umat Israel untuk meminta barang-barang emas dan perak dari tetangga mereka sebelum mereka pergi dari Mesir?
    4. Apa artinya bahwa TUHAN membuat perbedaan antara Mesir dan Israel dalam bencana ini?
    5. Bagaimana kamu melihat peran Musa dan Harun dalam melakukan mukjizat-mukjizat di depan Firaun?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Bagaimana kamu melihat keadilan TUHAN dalam menghukum Mesir dengan bencana-bencana ini?
    2. Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuasaan dan kuasa TUHAN dari kisah ini?
    3. Bagaimana sikap dan tindakan Firaun mempengaruhi nasib rakyat Mesir?
    4. Apa pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah ini tentang pentingnya mendengarkan dan taat kepada TUHAN?
    5. Bagaimana kamu melihat peran iman dan kepercayaan dalam menghadapi ujian dan bencana seperti yang dialami oleh umat Israel dan Mesir?

    Hal Menarik Terkait Keluaran 11:
    1. Bencana terakhir yang akan menimpa Mesir adalah kematian semua anak sulung, termasuk anak sulung Firaun. Ini merupakan hukuman yang sangat berat dan menunjukkan kekuasaan TUHAN.
    2. Meskipun Firaun awalnya menolak membiarkan umat Israel pergi, akhirnya dia akan memaksa mereka untuk pergi dari Mesir setelah bencana terakhir ini.
    3. Musa adalah orang yang terpandang di Mesir, baik di mata hamba-hamba Firaun maupun penduduknya. Hal ini menunjukkan bahwa TUHAN mempersiapkan Musa dengan posisi dan pengaruh yang tepat untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan.
    4. Ratapan yang sangat hebat akan terjadi di seluruh Mesir karena kematian anak sulung. Ini menunjukkan betapa besar dan mengerikan hukuman yang akan menimpa Mesir.
    5. Meskipun Firaun tidak mendengarkan Musa dan Harun, TUHAN tetap melakukan mukjizat-mukjizat-Nya di depannya. Hal ini menunjukkan kekuasaan dan kuasa TUHAN yang tidak dapat ditolak atau diabaikan.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 11 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kepercayaan pada Tuhan: Musa percaya bahwa Tuhan akan menimpakan bencana terakhir kepada Firaun dan Mesir. Kita juga harus memiliki kepercayaan yang kuat pada Tuhan dan mempercayai bahwa Dia akan memenuhi janji-janji-Nya.

    2. Kehormatan kepada Tuhan: Musa adalah orang yang terpandang di Mesir, tetapi dia tetap menghormati dan taat kepada Tuhan. Kita juga harus menghormati dan taat kepada Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan.

    3. Perbedaan antara Mesir dan Israel: Tuhan membuat perbedaan antara umat-Nya dan dunia. Kita sebagai orang percaya juga harus hidup dengan cara yang berbeda dan menunjukkan karakter Kristus dalam hidup kita.

    4. Kekuatan Tuhan dalam mukjizat: Meskipun Firaun tidak mendengarkan Musa dan Harun, Tuhan tetap menunjukkan kuasa-Nya melalui mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Musa dan Harun. Kita harus mengandalkan kuasa Tuhan dalam hidup kita dan percaya bahwa Dia dapat melakukan hal-hal yang mustahil.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

    1. Berdoa untuk kepercayaan yang kuat: "Tuhan, tolonglah aku memiliki kepercayaan yang kuat kepada-Mu dan mempercayai bahwa Engkau akan memenuhi janji-janji-Mu dalam hidupku."

    2. Berdoa untuk hidup yang menghormati Tuhan: "Tuhan, bantulah aku untuk hidup dengan menghormati dan taat kepada-Mu dalam segala hal yang aku lakukan."

    3. Berdoa untuk hidup yang berbeda: "Tuhan, bantulah aku untuk hidup dengan cara yang berbeda dari dunia ini dan menunjukkan karakter Kristus dalam hidupku."

    4. Berdoa untuk mengandalkan kuasa Tuhan: "Tuhan, aku percaya bahwa Engkau memiliki kuasa yang besar. Bantulah aku untuk mengandalkan kuasa-Mu dalam hidupku dan percaya bahwa Engkau dapat melakukan hal-hal yang mustahil."

    Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam mengaplikasikan pelajaran dari pasal 11 Kitab Keluaran dalam hidup kita sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis Keluaran 11 dengan 5W+1H

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang bencana terakhir yang akan ditimpakan Tuhan kepada Firaun dan Mesir, yaitu kematian semua anak sulung, sebelum akhirnya Firaun mengizinkan bangsa Israel pergi.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Tuhan, Musa, Harun, Firaun, bangsa Israel, dan bangsa Mesir.

    When (Kapan): Peristiwa ini terjadi menjelang akhir masa penindasan bangsa Israel di Mesir, tepat sebelum pembebasan mereka.

    Where (Dimana): Peristiwa ini terjadi di Mesir, khususnya di istana Firaun dan di rumah-rumah penduduk Mesir.

    Why (Mengapa): Tuhan menimpakan bencana terakhir ini karena Firaun tetap mengeraskan hatinya dan tidak mau melepaskan bangsa Israel meskipun telah menyaksikan berbagai mukjizat. Bencana ini juga bertujuan untuk menunjukkan kuasa Tuhan dan perbedaan antara bangsa Israel dan bangsa Mesir.

    How (Bagaimana): Tuhan memerintahkan Musa untuk menyampaikan kepada bangsa Israel agar mereka meminta barang-barang emas dan perak kepada orang Mesir. Kemudian, pada tengah malam, Tuhan akan membunuh semua anak sulung di Mesir, baik manusia maupun binatang, kecuali anak sulung bangsa Israel. Setelah bencana ini, Firaun akhirnya mengizinkan bangsa Israel pergi.

    Tambahan:

    • Pasal ini menunjukkan keadilan dan kasih Tuhan. Keadilan Tuhan terlihat dalam hukuman yang dijatuhkan kepada Firaun dan bangsa Mesir atas penindasan mereka terhadap bangsa Israel. Kasih Tuhan terlihat dalam perlindungan-Nya terhadap bangsa Israel dan pembebasan mereka dari perbudakan.
    • Peristiwa ini menjadi dasar bagi perayaan Paskah Yahudi, yang memperingati pembebasan bangsa Israel dari Mesir.
    • Pasal ini juga menunjukkan bahwa Tuhan berkuasa atas hidup dan mati, dan bahwa Ia dapat menggunakan kuasa-Nya untuk mencapai tujuan-Nya.

    Sebagai seorang Kristen, kita dapat belajar dari pasal ini tentang kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya, keadilan-Nya terhadap orang fasik, dan kuasa-Nya untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa.

  • Ringkasan: Pasal 12 dari Kitab Keluaran berbicara tentang perintah TUHAN kepada Musa dan Harun untuk merayakan Paskah. TUHAN menyuruh mereka untuk mengambil seekor domba yang tidak bercacat, jantan, dan berumur setahun untuk setiap rumah. Domba ini harus disembelih pada hari kesepuluh bulan pertama dan darahnya harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah. Pada malam itu, mereka harus makan daging domba yang dipanggang dengan roti tidak beragi dan sayur pahit. TUHAN berjanji bahwa ketika Ia melihat darah pada pintu rumah, Ia akan melewatkan rumah itu dan tidak akan menimpakan bencana pada mereka. Pasal ini juga mencatat bahwa pada malam itu, TUHAN memukul semua anak sulung di Mesir dan Firaun meminta Musa dan Harun untuk pergi bersama bangsa Israel. Mereka pergi dengan membawa adonan yang belum beragi dan barang-barang yang diminta dari orang Mesir. Setelah 430 tahun tinggal di Mesir, seluruh pasukan TUHAN keluar dari tanah Mesir. Pasal ini juga memberikan peraturan tentang siapa yang boleh merayakan Paskah dan bagaimana merayakannya. Seluruh keturunan Israel melaksanakan perintah TUHAN dan mereka dikeluarkan dari Mesir oleh TUHAN.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 12 dalam Kitab Keluaran berbicara tentang perintah Allah kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah, yaitu perayaan yang mengingat pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir.

    Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa bangsa Israel telah menjadi budak di Mesir selama beberapa generasi. Allah mengutus Musa sebagai pemimpin untuk membebaskan mereka dan membawa mereka ke tanah yang dijanjikan. Sebelum peristiwa Paskah, Allah telah mengirim sepuluh tulah kepada Mesir sebagai tanda kekuasaan-Nya dan untuk memaksa Firaun melepaskan bangsa Israel.

    Latar belakang budaya dari pasal ini adalah bahwa Paskah adalah salah satu perayaan penting dalam agama Yahudi. Paskah dirayakan setiap tahun untuk mengenang pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Selama perayaan ini, domba jantan yang sempurna harus disembelih dan darahnya dioleskan pada tiang pintu rumah mereka sebagai tanda perlindungan dari hukuman Allah.

    Latar belakang literatur dari pasal ini adalah bahwa Kitab Keluaran adalah bagian dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab Ibrani dan juga Alkitab Kristen. Taurat berisi hukum-hukum, perintah-perintah, dan sejarah bangsa Israel. Pasal 12 adalah bagian dari narasi sejarah yang menceritakan tentang peristiwa Paskah dan perintah Allah kepada bangsa Israel.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah telah mengirim sepuluh tulah kepada Mesir sebagai hukuman atas penindasan mereka terhadap bangsa Israel. Firaun masih enggan melepaskan bangsa Israel, tetapi Allah memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah sebagai tanda perlindungan-Nya. Allah memberikan petunjuk tentang bagaimana mereka harus mempersiapkan dan merayakan Paskah, termasuk pemilihan dan penyembelihan domba jantan yang sempurna.

    Dengan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis ini, kita dapat memahami bahwa pasal 12 dalam Kitab Keluaran adalah tentang perintah Allah kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah sebagai peringatan pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Perintah ini memiliki makna teologis yang mendalam dalam hubungan antara Allah dan bangsa Israel.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 12:

    1. Perayaan Paskah (Keluaran 12:1-28)
     - Bulan pertama menjadi bulan pertama dalam setahun bagi umat Israel.
    - Perintah untuk menyembelih seekor domba tanpa cacat dan memakannya dengan roti tidak beragi dan sayur pahit.
    - Darah domba harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah sebagai tanda bagi TUHAN.
    - Malam itu, TUHAN akan melintasi tanah Mesir dan memukul setiap anak sulung, tetapi akan melewatkan rumah yang ditandai dengan darah.

    2. Perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi (Keluaran 12:14-20)
     - Selama tujuh hari setelah Paskah, umat Israel harus makan roti tidak beragi.
    - Pada hari pertama dan ketujuh, ada pertemuan kudus yang tidak boleh ada pekerjaan yang dilakukan.
    - Siapa pun yang makan sesuatu yang beragi selama tujuh hari ini akan dilenyapkan dari Israel.

    3. Peringatan Paskah sebagai Ketetapan (Keluaran 12:24-28)
     - Paskah harus dipelihara sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun.
    - Anak-anak Israel harus menjaga ibadah ini sebagai ketetapan selamanya.
    - Ketika anak-anak bertanya tentang arti ibadah ini, harus dijelaskan bahwa ini adalah kurban Paskah yang melewatkan rumah keturunan Israel di Mesir.

    4. Keluarnya Israel dari Mesir (Keluaran 12:29-42)
     - Pada malam Paskah, TUHAN memukul semua anak sulung di Mesir, termasuk anak sulung Firaun dan tahanan.
    - Firaun meminta Musa dan Harun untuk pergi dan melayani TUHAN, dan orang Mesir mendesak mereka untuk segera pergi.
    - Keturunan Israel pergi dari Mesir dengan kawanan domba, ternak, dan harta yang mereka minta dari orang Mesir.

    5. Peraturan tentang Paskah (Keluaran 12:43-51)
     - Orang asing yang tinggal sementara dengan umat Israel harus disunat jika ingin merayakan Paskah.
    - Paskah harus dimakan di dalam rumah dan tidak boleh dibawa keluar.
    - Seluruh umat Israel melaksanakan perintah ini sesuai dengan yang TUHAN perintahkan.

    Referensi: Keluaran 12:1-51
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - TUHAN
    - Musa
    - Harun
    - Firaun

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Mesir
    - tanah Mesir
    - rumah
    - ambang pintu rumah
    - takhta Firaun
    - penjara
    - negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu
    - Raamses
    - Sukot
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "12" adalah sebagai berikut:

    1. Bulan pertama: Bulan yang menjadi permulaan bulan-bulan dalam setahun bagi umat Israel.
    2. Domba: Binatang yang harus diambil oleh setiap rumah untuk dipersembahkan sebagai kurban Pesakh.
    3. Domba tidak bercacat: Domba yang harus dipilih untuk dipersembahkan haruslah tidak memiliki cacat.
    4. Darah: Darah domba yang harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah sebagai tanda bagi TUHAN agar bencana tidak menimpa rumah tersebut.
    5. Roti tidak beragi: Makanan yang harus dikonsumsi selama tujuh hari sebagai bagian dari perayaan hari raya Roti Tidak Beragi.
    6. Pertemuan kudus: Hari pertama dan hari ketujuh dalam perayaan Roti Tidak Beragi yang dijadikan sebagai hari pertemuan kudus bagi umat Israel.
    7. Peringatan: Hari peringatan yang harus dipelihara turun-temurun sebagai ketetapan bagi umat Israel.
    8. Pembebasan: TUHAN membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
    9. Orang asing: Orang asing yang tinggal sementara dengan umat Israel juga dapat merayakan Pesakh jika mereka disunat.
    10. Kelompok-kelompok: Orang Israel dibawa keluar dari tanah Mesir menurut kelompok-kelompok mereka.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Keluaran pasal 12:

    1. Apa yang menjadi makna dan tujuan dari perayaan Pesakh bagi umat Israel?
    2. Mengapa domba yang dipilih harus tidak bercacat, jantan, dan berumur setahun?
    3. Mengapa darah domba harus dioleskan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah untuk memakan daging yang dipanggang dengan roti tidak beragi dan sayur pahit?
    5. Mengapa orang Mesir juga mengalami hukuman yang berat pada malam Pesakh?
    6. Bagaimana perayaan Pesakh menjadi tanda bagi umat Israel dan mengapa mereka harus memeliharanya turun-temurun?
    7. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Firaun dan orang Mesir terhadap hukuman yang dialami pada malam Pesakh?
    8. Mengapa orang Israel harus meninggalkan Mesir dengan cepat dan tidak boleh membawa ragi?
    9. Apa yang dapat kita pelajari dari kemurahan hati TUHAN yang membuat orang Mesir memberikan harta mereka kepada orang Israel?
    10. Mengapa perayaan Pesakh menjadi perayaan yang penting dalam sejarah umat Israel?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab Keluaran pasal 12.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 12 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya menghormati dan mematuhi perintah-perintah Tuhan. Dalam pasal ini, Tuhan memberikan perintah kepada umat Israel untuk merayakan perayaan Pesakh sebagai tanda pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir. Umat Israel dengan setia melaksanakan perintah ini sebagai bentuk ketaatan mereka kepada Tuhan.

    2. Pentingnya mengingat dan merayakan karya Tuhan dalam hidup kita. Perayaan Pesakh menjadi peringatan bagi umat Israel tentang bagaimana Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat dan merayakan karya Tuhan dalam hidup kita, baik dalam hal pembebasan dari dosa, penyertaan-Nya, atau berkat-berkat yang diberikan-Nya.

    3. Pentingnya hidup yang kudus dan terpisah dari dunia. Dalam perayaan Pesakh, umat Israel diperintahkan untuk makan roti tidak beragi selama tujuh hari dan tidak boleh ada ragi dalam rumah mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa serta pengaruh dunia yang jahat.

    4. Pentingnya mengajarkan iman kepada generasi berikutnya. Umat Israel diperintahkan untuk mengajarkan perayaan Pesakh kepada anak-anak mereka dan menjelaskan artinya. Hal ini mengajarkan kita untuk mengajarkan iman kita kepada generasi berikutnya dan membagikan pengalaman-pengalaman kita tentang karya Tuhan dalam hidup kita.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahakuasa,
    Terima kasih atas karya penyelamatan-Mu yang besar dalam hidup kami. Kami bersyukur karena Engkau membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir dan memberikan perintah-perintah-Mu kepada mereka. Bantu kami untuk selalu menghormati dan mematuhi perintah-perintah-Mu dalam hidup kami.

    Bimbinglah kami untuk selalu mengingat dan merayakan karya-Mu dalam hidup kami. Ajarkan kami untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa serta pengaruh dunia yang jahat. Berikanlah kami kekuatan untuk mengajarkan iman kami kepada generasi berikutnya dan membagikan pengalaman-pengalaman kami tentang karya-Mu.

    Terima kasih karena Engkau adalah Allah yang setia dan penyelamat yang besar. Kiranya hidup kami menjadi kesaksian bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, amin.
  • 5W1H:

    Analisis Keluaran 12 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penetapan Paskah, sebuah perayaan penting bagi bangsa Israel yang memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Tuhan, Musa, Harun, dan bangsa Israel.

    When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada bulan pertama tahun Ibrani, tepat sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir.

    Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di tanah Mesir.

    Why (Mengapa): Tuhan menetapkan Paskah sebagai:

    • Tanda pembebasan: Darah domba di ambang pintu menandakan rumah-rumah orang Israel sehingga malaikat maut melewatinya.
    • Peringatan akan kuasa Tuhan: Tuhan menunjukkan kuasa-Nya atas Firaun dan Mesir dengan membunuh semua anak sulung.
    • Perayaan pembebasan: Paskah menjadi perayaan tahunan untuk mengingat pembebasan bangsa Israel dari perbudakan.

    How (Bagaimana):

    • Persiapan: Setiap keluarga harus menyembelih domba jantan berumur setahun yang tidak bercacat, memanggangnya, dan memakannya dengan roti tidak beragi dan sayur pahit.
    • Pelaksanaan: Darah domba dioleskan pada ambang pintu dan tiang pintu. Bangsa Israel harus makan domba Paskah dengan cepat, siap untuk pergi.
    • Peringatan: Paskah harus dirayakan setiap tahun dengan makan roti tidak beragi selama tujuh hari.

    Tambahan:

    • Paskah menjadi simbol penting dalam iman Kristen, menunjuk pada Yesus sebagai "Domba Allah" yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa manusia.
    • Darah Yesus, seperti darah domba Paskah, menjadi tanda bagi orang percaya sehingga mereka terbebas dari hukuman dosa.

    Dengan memahami konteks dan makna Paskah dalam Keluaran 12, kita dapat lebih menghargai karya penyelamatan Tuhan bagi umat-Nya, baik di masa lalu maupun masa kini.

BaDeNo

Kel 10
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Kel 11
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Kel 12
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

anak Israel | Anak perempuan Israel | bangsa Israel | Firaun | Israel | kaum Israel | Mesir | Musa | orang Israel | orang-orang Israel | seorang Ismael | seorang Israel | suku Israel | umat Israel | Yakub

Kamus Alkitab

Anak Domba | Bela | Kegelapan | Paskah | Keluaran | Keluaran, Kitab | Keluarga | Tulah | Musa | Darah | Firaun | Perbuatan Ajaib | Raja Mesir | Binatang | Domba | Gambaran, Teladan Kristus | Gelap, Kegelapan | Giling, Penggilingan (Kilangan) | Jemaah Israel | Kambing | Korban Bakaran | Marah, Kemarahan Tuhan Allah | Mesir | Mukjizat Melalui Perantaraan | Pendamaian (Korban Kristus) | Raya, Perayaan Paskah | Raya, Perayaan Pentakosta | Senja | Teladan, Gambaran Dari Anak Domba Paskah

Pertanyaan Terkait

- Hari raya apa yang menonjol di kalangan bangsa Yahudi, seperti hari raya Paskah?
- Apakah abdi-abdi Allah lain sebelum dan sesudah Kristus mengadakan mukjizat?

Referensi Silang

Kel 10:22
Kel 10:23
tempat kediamannya.: Kel 8:22; [Lihat FULL. Kel 8:22]; Am 4:7
Kel 10:24
Pergilah,: Kel 8:8; [Lihat FULL. Kel 8:8]
harus ditinggalkan,: Kej 45:10; [Lihat FULL. Kej 45:10]
juga anak-anakmu: Kel 10:8-10
Kel 10:25
korban bakaran: Kej 8:20; [Lihat FULL. Kej 8:20]; Kel 18:12; [Lihat FULL. Kel 18:12]
Kel 10:27
mengeraskan hati: Kel 4:21; [Lihat FULL. Kel 4:21]
Kel 10:29
takkan melihat: Kel 11:8; [Lihat FULL. Kel 11:8]; Ibr 11:27
Kel 11:4
tengah malam: Kel 12:29; Ayub 34:20
tengah-tengah Mesir.: Kel 12:23; Mazm 81:6
Kel 11:5
anak sulung: Kel 4:23; [Lihat FULL. Kel 4:23]
batu kilangan,: Yes 47:2
Kel 12:3
anak domba: Mr 14:12; 1Kor 5:7
rumah tangga.: Kel 12:21
Kel 12:5
Kel 12:6
waktu senja.: Kel 16:12; Ul 16:4,6
Kel 12:7
dari darahnya: Kel 12:13,23; Yeh 9:6

Sumber Lain

- (4) Hari Paskah
- c) Domba Paskah
- 1. Prapernyataan Perjanjian Lama tentang Kematian Kristus yang Bersifat Penebusan
- E. Keutuhan Manusia Direpresentasikan oleh Wajah
- (1) Allah Mengeraskan Hati Manusia
- B. Penggilingan.
- D. Cacat.
- C. Dari Musa sampai ke Saul.
- 2. Hari Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi.
- V. Tulah.

Pengantar Kitab

Kel: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: