What (Apa): Pasal ini berisi silsilah Yesus Kristus, dimulai dari Abraham hingga Yusuf, suami Maria. Selain silsilah, diceritakan juga tentang kehamilan Maria oleh Roh Kudus dan bagaimana Yusuf meresponnya.
Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus, Maria, dan Yusuf. Selain itu, disebutkan juga nama-nama dalam silsilah Yesus, mulai dari Abraham hingga generasi sebelum Yesus.
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu secara spesifik, namun berfokus pada periode sebelum kelahiran Yesus.
Where (Dimana): Pasal ini tidak menyebutkan lokasi secara spesifik, namun mengacu pada konteks Israel dan pembuangan ke Babel.
Why (Mengapa): Pasal ini ditulis untuk menunjukkan:
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Matius 1 menegaskan identitas Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah, yang lahir dari seorang perawan untuk menggenapi nubuat dan menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Matius pasal 6 membahas tentang praktik keagamaan yang benar dan fokus pada motivasi di balik tindakan kita.
What (Apa): Pasal ini membahas tiga praktik keagamaan utama: memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa. Selain itu, Yesus juga membahas tentang harta di surga, kekhawatiran, dan melayani dua tuan.
Who (Siapa): Yesus adalah pembicara utama dalam pasal ini, memberikan pengajaran kepada murid-murid-Nya dan orang banyak yang mengikuti-Nya.
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan bagian dari khotbah di bukit yang disampaikan Yesus di awal pelayanan-Nya.
Where (Di mana): Lokasi khotbah di bukit tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar di suatu tempat di Galilea.
Why (Mengapa): Yesus mengajarkan prinsip-prinsip ini untuk menunjukkan bahwa praktik keagamaan yang benar harus didasari oleh ketulusan hati dan kasih kepada Allah, bukan untuk mencari pujian dari manusia.
How (Bagaimana): Yesus memberikan instruksi spesifik tentang bagaimana melakukan setiap praktik keagamaan:
Kesimpulan:
Matius pasal 6 menekankan pentingnya motivasi yang benar dalam menjalani kehidupan Kristen. Praktik keagamaan harus dilakukan dengan ketulusan hati dan kasih kepada Allah, bukan untuk mencari pujian dari manusia. Fokus kita haruslah pada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan dengan demikian, kebutuhan kita akan dipenuhi.
What (Apa): Pasal ini berisi kumpulan ajaran Yesus yang dikenal sebagai Khotbah di Bukit. Fokusnya pada bagaimana menjalani hidup sebagai pengikut Kristus.
Who (Siapa): Yesus adalah pembicara utama, menyampaikan ajaran ini kepada murid-muridnya dan orang banyak yang berkumpul.
When (Kapan): Tidak ada waktu spesifik yang disebutkan, namun ini terjadi selama pelayanan Yesus di bumi, kemungkinan di awal pelayanan-Nya.
Where (Di mana): Khotbah di Bukit, lokasi yang tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan di daerah Galilea.
Why (Mengapa): Yesus menyampaikan ajaran ini untuk:
How (Bagaimana): Yesus menyampaikan ajaran-Nya melalui:
Kesimpulan: Matius 7 memberikan panduan praktis dan spiritual bagi orang Kristen untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Ajaran ini menantang kita untuk mengintrospeksi diri, hidup dengan integritas, dan membangun hidup di atas dasar yang kokoh yaitu Firman Tuhan.
What (Apa): Pasal 25 dari Injil Matius berisi tiga perumpamaan yang diajarkan Yesus tentang akhir zaman dan kedatangan-Nya yang kedua kali:
1. Perumpamaan tentang Sepuluh Gadis: Menekankan pentingnya bersiap-siap untuk kedatangan Kristus yang tak terduga. 2. Perumpamaan tentang Talenta: Mengajarkan tentang tanggung jawab untuk menggunakan karunia yang diberikan Tuhan dengan bijaksana. 3. Perumpamaan tentang Domba dan Kambing: Menggambarkan penghakiman terakhir berdasarkan kasih dan pelayanan kepada sesama.
Who (Siapa):
When (Kapan): Perumpamaan ini berfokus pada akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua kali.
Where (Di mana): Tidak ada lokasi spesifik yang disebutkan, tetapi perumpamaan ini menggambarkan Kerajaan Surga dan penghakiman terakhir.
Why (Mengapa): Yesus menyampaikan perumpamaan ini untuk:
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Matius 25 memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang diharapkan pada akhir zaman dan bagaimana orang percaya harus hidup dalam terang kedatangan Kristus yang kedua kali. Pesan utamanya adalah untuk berjaga-jaga, bertanggung jawab, dan menunjukkan kasih kepada sesama.
What (Apa): Pasal ini membahas tentang sumber konflik, persahabatan dengan dunia, kesombongan, dan pentingnya berserah kepada kehendak Allah.
Who (Siapa): Yakobus, saudara Yesus, menulis surat ini kepada orang-orang Kristen Yahudi yang tersebar di seluruh dunia.
Why (Mengapa): Yakobus menulis surat ini untuk menegur dan mengarahkan orang-orang Kristen yang terjebak dalam konflik, materialisme, dan kesombongan, serta mengingatkan mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
When (Kapan): Tidak diketahui secara pasti kapan surat ini ditulis, namun diperkirakan sekitar tahun 60 Masehi.
Where (Di mana): Tidak diketahui secara pasti di mana surat ini ditulis, namun kemungkinan besar di Yerusalem.
How (Bagaimana): Yakobus menyampaikan pesannya dengan:
Kesimpulan: Yakobus 4 merupakan teguran keras dan ajakan untuk hidup dalam kerendahan hati, berserah kepada Allah, dan menjauhi diri dari materialisme dan kesombongan. Pesan ini relevan bagi orang Kristen di segala zaman, termasuk kita saat ini.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: