What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penangkapan Petrus dan Yohanes setelah mereka menyembuhkan seorang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah (Kis 3:1-10), dan bagaimana mereka dengan berani bersaksi tentang Yesus di hadapan para pemimpin Yahudi.
Who (Siapa):
When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun peristiwa ini terjadi setelah kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta.
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Pasal ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan Petrus dan Yohanes dalam memberitakan Injil, meskipun menghadapi pertentangan dan penganiayaan. Mereka mengutamakan ketaatan kepada Allah daripada manusia dan bersandar pada kuasa Roh Kudus. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Injil dapat menembus batas-batas agama dan sosial, membawa harapan dan kesembuhan bagi semua orang.
Ayat: Kisah Para Rasul 8:1: "Dan, Saulus pun menyetujui pembunuhan Stefanus itu. Pada hari itu, suatu penganiayaan yang besar terjadi terhadap jemaat di Yerusalem, dan mereka semua terpencar ke wilayah-wilayah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul."
1. What (Apa yang terjadi)?
2. Who (Siapa yang terlibat)?
3. When (Kapan terjadi)?
4. Where (Di mana terjadi)?
5. Why (Mengapa terjadi)?
6. How (Bagaimana terjadi)?
Kesimpulan:
Ayat ini menggambarkan awal dari penganiayaan sistematis terhadap orang Kristen. Penganiayaan ini, meskipun tragis, justru menjadi katalis bagi penyebaran Injil ke wilayah yang lebih luas. Jemaat yang terpencar membawa iman mereka ke tempat-tempat baru, mendirikan gereja-gereja, dan memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi.
Pasal 8 selanjutnya menceritakan kisah Filipus yang memberitakan Injil di Samaria dan Simon si tukang sihir yang bertobat. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi penganiayaan, Injil terus menyebar dan menghasilkan buah.
What (Apa): Pasal ini membahas tentang bagaimana seseorang dapat diselamatkan, yaitu melalui iman kepada Yesus Kristus.
Who (Siapa): Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Roma, yang terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi.
When (Kapan): Surat Roma ditulis sekitar tahun 57 Masehi.
Where (Di mana): Paulus menulis surat ini kemungkinan besar dari Korintus.
Why (Mengapa): Paulus menulis pasal ini untuk menjelaskan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia, melainkan anugerah Allah yang diterima melalui iman kepada Yesus Kristus. Ia ingin menunjukkan bahwa baik orang Yahudi maupun non-Yahudi dapat diselamatkan dengan cara yang sama.
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Roma 10 adalah pasal yang penting untuk memahami bagaimana seseorang dapat diselamatkan. Pasal ini mengajarkan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman kepada Yesus Kristus, dan iman ini diungkapkan melalui pengakuan dengan mulut dan kepercayaan di dalam hati. Pemberitaan Injil sangat penting agar orang dapat mendengar Firman Allah dan percaya kepada-Nya. Allah mengasihi semua orang dan menawarkan keselamatan kepada siapa saja yang berseru kepada-Nya.
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: