1 Tesalonika 4 (AYT)
16 Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan seruan, suara dari penghulu malaikat, dan dengan suara trompet Allah, dan orang-orang yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dahulu.
Wahyu 1 (AYT)
16 Di tangan kanan-Nya, Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebuah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bercahaya seperti matahari yang terik.
Wahyu 19 (AYT)
11 Kemudian, aku melihat surga terbuka, dan muncullah seekor kuda putih; Dia yang duduk di atasnya bernama Setia dan Benar, dan dalam kebenaran Ia menghakimi dan berperang.
12 Mata-Nya seperti nyala api, di kepala-Nya ada banyak mahkota, dan Ia memiliki nama yang tertulis, yang tidak diketahui seorang pun, kecuali diri-Nya sendiri.
13 Ia memakai jubah yang telah dicelupkan ke dalam darah, dan nama-Nya adalah Firman Allah.
14 Seluruh pasukan yang ada di surga mengikuti Dia dengan menunggang kuda putih dan berpakaian kain linen halus yang putih dan bersih.
15 Dari mulut-Nya, keluar sebuah pedang tajam yang digunakan untuk memukul bangsa-bangsa. Ia akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi. Ia akan memeras anggur dalam batu kilangan, yang adalah murka Allah Yang Mahakuasa.
16 Pada jubah dan paha-Nya tertulis nama ini: RAJA ATAS SEGALA RAJA DAN TUAN ATAS SEGALA TUAN.
17 Kemudian, aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari. Ia berseru dengan suara keras kepada semua burung yang terbang di langit, “Mari, berkumpullah untuk ikut dalam jamuan makan besar Allah,
18 supaya kamu dapat makan daging para raja, daging para panglima, daging orang-orang kuat, daging kuda-kuda dan mereka yang duduk di atasnya, dan daging semua orang, baik itu orang bebas maupun orang merdeka, orang kecil maupun orang besar.”
19 Lalu, aku melihat binatang itu dan para raja di bumi serta pasukan mereka berkumpul untuk berperang melawan Dia yang duduk di atas kuda putih itu dan melawan pasukan-Nya.
20 Maka, binatang itu ditangkap, bersama nabi palsunya yang telah mengadakan tanda-tanda ajaib di hadapan binatang itu, yang dengannya ia menyesatkan mereka yang menerima tanda binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya. Mereka semua dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
21 Dan, sisanya dibunuh dengan pedang yang keluar dari mulut Dia yang duduk di atas kuda putih itu dan semua burung dikenyangkan dengan daging mereka.
Wahyu 20 (AYT)
10 Lalu, Setan yang telah menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, di sanalah binatang dan nabi palsu itu juga dilemparkan. Mereka akan disiksa siang dan malam selama-lamanya.
11 Setelah itu, aku melihat takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya, yang dari hadapan-Nya bumi dan langit lenyap dan tidak ditemukan lagi tempat bagi mereka.
12 Dan, aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan takhta itu. Lalu, dibukalah kitab-kitab dan sebuah kitab yang lain, yaitu Kitab Kehidupan, dan orang-orang mati itu dihakimi berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu, sesuai perbuatan mereka.
13 Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, maut dan Hades juga menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya dan mereka dihakimi, masing-masing menurut perbuatannya.
14 Lalu, maut dan Hades dilemparkan ke dalam lautan api. Inilah kematian yang kedua -- lautan api.
15 Apabila seseorang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan, ia akan dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Wahyu 21 (AYT)
1 Kemudian, aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru. Sebab, langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah lenyap; dan laut pun sudah tidak ada lagi.
2 Lalu, aku melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, turun dari langit, dari Allah, dan telah disiapkan bagaikan pengantin perempuan berdandan untuk suaminya.
3 Aku mendengar suara yang keras dari takhta berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia. Ia akan tinggal di antara mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya. Allah sendiri akan ada di antara mereka dan menjadi Allah mereka.
4 Ia akan menghapus setiap air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, tangisan, atau rasa sakit karena yang lama sudah berlalu.”