ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 311
Hal. 311
Metode PA: SABDA, WWG.
1 Tesalonika 2 (AYT)
1 Saudara-saudara, kamu sendiri tahu bahwa kunjungan kami kepadamu tidak sia-sia.
2 Walaupun kami menderita sebelumnya, seperti yang kamu ketahui, dianiaya dan dihina di Filipi, kami memiliki keberanian di dalam Allah untuk memberitakan Injil Allah kepadamu di tengah banyaknya perlawanan.
3 Sebab, nasihat kami tidak berasal dari kesesatan, ketidakmurnian, atau dari kepalsuan,
4 tetapi sebagaimana kami telah dilayakkan Allah untuk dipercayakan Injil, demikianlah kami berbicara, bukan untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah yang menguji hati kami.
5 Kami tidak pernah datang dengan kata-kata yang merayu, seperti yang kamu ketahui, atau dengan dalih demi keserakahan -- Allah adalah saksi kami.
6 Kami juga tidak mencari pujian dari manusia, baik dari kamu ataupun dari orang lain, meskipun sebagai rasul-rasul Kristus, kami dapat menuntutnya darimu.
7 Sebaliknya, kami bersikap lemah lembut di antara kamu, seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawat anak-anaknya sendiri.
8 Jadi, dalam kasih sayang yang besar kepadamu, kami ingin memberikan kepadamu bukan saja Injil Allah, melainkan juga hidup kami sendiri karena kamu telah sangat kami kasihi.
9 Sebab, kamu ingat, Saudara-saudara, usaha dan kerja keras kami, bagaimana kami bekerja siang dan malam supaya kami tidak menjadi beban bagimu sementara kami memberitakan Injil Allah kepadamu.
10 Kamu adalah saksi-saksi, dan juga Allah, betapa suci, benar, dan tanpa celanya kami hidup di antara kamu yang percaya.
11 Seperti kamu ketahui, kami menasihati, menghibur, menyuruh kamu masing-masing, seperti seorang ayah kepada anak-anaknya sendiri,
12 supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggilmu ke dalam kerajaan dan kemuliaan-Nya sendiri.
13 Kami juga selalu mengucap syukur kepada Allah untuk hal ini, bahwa ketika kamu menerima firman Allah, yang kamu dengar dari kami, kamu menerimanya bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana yang seharusnya, yaitu perkataan Allah, yang sedang bekerja di antara kamu, orang-orang percaya.
14 Saudara-saudara, kamu telah menjadi orang-orang yang meneladani jemaat-jemaat Allah dalam Yesus Kristus yang ada di Yudea karena kamu juga telah mengalami penderitaan yang sama, yang berasal dari orang-orang sebangsamu sendiri, seperti yang mereka alami dari orang-orang Yahudi
15 yang telah membunuh Tuhan Yesus dan juga para nabi, serta mengusir kami. Mereka tidak menyenangkan Allah dan memusuhi semua orang.
16 Mereka menghalangi kami untuk berbicara kepada orang-orang bukan Yahudi supaya mereka dapat diselamatkan. Begitulah mereka terus memenuhkan dosa mereka, tetapi murka telah turun atas mereka sepenuhnya.
17 Saudara-saudara, setelah untuk sementara waktu kami dipisahkan dari kamu -- secara fisik, bukan secara roh -- kami semakin rindu dan ingin bertatap muka denganmu.
18 Sebab, kami ingin datang kepadamu, bahkan aku, Paulus, sudah beberapa kali, tetapi Iblis menghalangi kami.
19 Sebab, siapakah harapan, sukacita, atau mahkota kebanggaan kami di hadapan Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya? Bukankah kamu?
20 Kamulah kemuliaan dan sukacita kami.
1 Tesalonika 4 (AYT)
14 Sebab, jika kita percaya bahwa Yesus telah mati dan bangkit kembali, kita juga percaya bahwa Allah akan mengumpulkan mereka yang mati di dalam Yesus bersama-sama dengan Dia.
16 Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan seruan, suara dari penghulu malaikat, dan dengan suara trompet Allah, dan orang-orang yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dahulu.
17 Kemudian, kita yang masih hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dalam awan-awan dengan mereka untuk bertemu dengan Tuhan di udara, dan demikianlah kita akan selalu bersama Tuhan.
Wahyu 1 (AYT)
9 Aku, Yohanes, saudara dan sesamamu yang ambil bagian dalam kesusahan, dalam Kerajaan, dan dalam ketekunan di dalam Yesus, berada di pulau yang disebut Patmos karena firman Allah dan kesaksian Yesus.
11 yang berkata, “Tuliskanlah semua yang kamu lihat ke dalam sebuah buku dan kirimkan itu kepada tujuh jemaat: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.”
Wahyu 8 (AYT)
1 Dan, ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh, ada kesunyian di surga kira-kira setengah jam lamanya.
2 Dan, aku melihat ketujuh malaikat yang berdiri di hadapan Allah, dan tujuh trompet diberikan kepada mereka.
3 Lalu, malaikat lain datang dan berdiri di altar, memegang sebuah pedupaan emas; dan kepadanya diberikan banyak dupa untuk dipersembahkan bersama doa-doa orang-orang kudus di atas altar emas yang di depan takhta itu.
4 Dan, asap dupa itu, bersama dengan doa-doa orang-orang kudus, naik ke hadapan Allah dari tangan malaikat itu.
5 Lalu, malaikat itu mengambil pedupaan dan mengisinya dengan api yang diambil dari altar dan melemparkannya ke bumi; maka terdengarlah bunyi guntur yang disertai kilat dan gempa bumi.
6 Setelah itu, tujuh malaikat yang memegang tujuh trompet itu bersiap-siap untuk meniup trompet mereka.
7 Malaikat pertama meniup trompetnya, maka terjadilah hujan es dan api bercampur darah; dan ditumpahkan ke atas bumi, maka terbakarlah sepertiga bumi dan sepertiga pepohonan dan terbakarlah semua rumput hijau.
8 Malaikat kedua meniup trompetnya, maka sesuatu seperti gunung yang terbakar api dilemparkan ke dalam laut; dan sepertiga dari laut menjadi darah,
9 maka sepertiga dari makhluk yang berada di laut dan memiliki hidup menjadi mati, dan sepertiga dari kapal dihancurkan.
10 Malaikat ketiga meniup trompetnya, maka jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala seperti obor, dan bintang itu menimpa sepertiga dari sungai dan mata air.
11 Nama bintang itu adalah Apsintus. Maka, sepertiga dari semua air menjadi apsintus dan banyak orang mati karena air itu sudah dijadikan pahit.
12 Malaikat keempat meniup trompetnya, maka terpukullah sepertiga matahari, sepertiga bulan, dan sepertiga bintang sehingga sepertiga dari mereka menjadi gelap, dan sepertiga siang hari menjadi gelap dan demikian juga pada malam hari.
13 Lalu, aku melihat dan mendengar seekor burung rajawali terbang di tengah-tengah langit, berkata dengan suara nyaring, “Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di bumi karena bunyi trompet ketiga malaikat lain yang masih akan ditiup.”
Wahyu 9 (AYT)
18 Dengan ketiganyalah 1/3 manusia dibunuh; dengan api, asap, dan belerang yang keluar dari mulut mereka.
Wahyu 13 (AYT)
16 Dan, ia menyebabkan semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, budak atau orang merdeka, diberi satu tanda pada tangan kanan atau dahinya,
Wahyu 20 (AYT)
4 Lalu, aku melihat takhta-takhta dan di atasnya duduk orang-orang yang diberi kuasa untuk menghakimi. Aku melihat jiwa orang-orang yang dipenggal kepalanya karena kesaksian Yesus dan karena firman Allah, dan mereka yang tidak menyembah binatang itu atau patungnya dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi atau tangan mereka. Mereka hidup kembali dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: 1 Tesalonika 2:1-20; 1 Tesalonika 4:14; 1 Tesalonika 4:16-17; Wahyu 1:9; Wahyu 1:11; Wahyu 8:1-13; Wahyu 9:18; Wahyu 13:16; Wahyu 20:4;
  • Penjelasan Singkat: Bagaimana Injil diberitakan kepada jemaat Tesalonika
  • Isi Pasal: Contoh hamba dan upahnya.
  • Garis Besar: 2:1 Dengan cara bagaimana Injil dibawa dan disampaikan kepada jemaat Tesalonika, dan juga bagaimana mereka menerimanya.
    2:18 Alasan dikemukakan oleh Paulus tentang mengapa dia lama tidak datang kepada mereka, dan juga mengapa dia sangat ingin bertemu dengan mereka.
  • Judul Perikop: Pelayanan Paulus di Tesalonika (2:1-12)
    Sukacita atas jemaat (2:13-20)
  • Kesimpulan: Merupakan penghiburan yang besar bagi para hamba Kristus untuk memiliki hati nurani mereka sendiri dan hati nurani dari kesaksian orang lain kepada mereka bahwa mereka berangkat dengan rancangan yang tulus dan prinsip yang benar, mengajar Firman di dalam kepenuhannya dan bahwa kesaksian mereka tidak sia-sia di dalam Tuhan. Janganlah duta besar Kristus berkecil hati bahwa mereka pasti seringkali menemui perlawanan dan penganiayaan ketika mengajarkan Kristus, namun terus dengan setia mengetahui bahwa mereka akan mendapatkan buah dari kerja keras mereka pada saat kedatangan Kristus.
  • Fakta: ay. 19-20. Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, akan dikumpulkan mereka semua yang dimenangkan oleh pemberitaan Injil. Adalah sukacita pemenang-jiwa bahwa, saat itu, dia akan bertemu dengan semua orang yang telah dia menangkan bagi Kristus.
  • Penjelasan Singkat: Nasihat supaya hidup kudus
  • Isi Pasal: Contoh hidup orang percaya. Pengharapan akan kembalinya Kristus.
  • Garis Besar: 4:1 Dia menasihati mereka untuk hidup kudus;
    4:6 untuk hidup kudus dan benar;
    4:9 untuk saling mengasihi;
    4:11 dan dengan tenang mengurus urusan mereka sendiri;
    4:13 dan yang terakhir, berduka secukupnya atas orang mati.
    4:17 Dan tentang nasihatnya yang terakhir ini digabungkan dengan penjelasan singkat tentang kebangkitan, dan kedatangan Kristus yang kedua untuk menghakimi.
  • Judul Perikop: Nasihat supaya hidup kudus (4:1-12)
    Kedatangan Tuhan (4:13-18)
  • Kesimpulan: Maksud Injil adalah untuk mengajarkan manusia tidak hanya tentang apa yang seharusnya mereka percayai, namun juga bagaimana mereka seharusnya hidup. Adalah kehendak Allah bahwa semua milik-Nya harus kudus di dalam hati dan murni di dalam tubuh karena "Dia yang memanggil kita adalah kudus."
  • Fakta: ay. 16. Tuhan Yesus SENDIRI, bukan Roh Kudus, bukan kehancuran Yerusalem, bukan penyebaran Kekristenan, bukan kematian orang percaya - inilah pengharapan yang membahagiakan. Dia akan datang membawa bersama-Nya roh-roh mereka yang telah mati di dalam Dia. Tubuh mereka akan dibangkitkan dan bersatu dengan roh-roh mereka. Di waktu yang sama, orang percaya yang masih hidup akan langsung berubah dan menyusul ke awan-awan bersama dengan Dia.
  • Penjelasan Singkat: Hal mengenai kedatangan Kristus
  • Isi Pasal: Penglihatan Yohanes di Patmos dan Perintah untuk menulis.
  • Garis Besar: 1:1 Pembuka.
    1:4 Salam Yohanes kepada tujuh jemaat di Asia.
    1:7 Kedatangan Kristus.
    1:8 Kekuasaan dan keagungan-Nya yang mulia.
  • Judul Perikop: Judul (1:1-3)
    Salam kepada ketujuh jemaat (1:4-8)
    Penglihatan Yohanes di Patmos (1:9-20)
  • Kesimpulan: Yesus Kristus, Alfa dan Omega, berbicara kepada orang percaya melalui Rasul Yohanes tentang hal-hal yang lalu, hal-hal yang sekarang dan hal-hal yang akan terjadi selanjutnya. Berbahagialah mereka yang menjadikan kitab ini perenungan mereka dan menghargai hal-hal yang tertulis di situ, karena hal-hal itu akan segera terjadi.
  • Fakta: Kitab ini adalah satu-satunya kitab dimana Tuhan Yesus sendiri sebagai Penulis (ay. 1). Ini adalah "wahyu,"
  • Penjelasan Singkat: Tujuh malaikat dengan sangkakala
  • Isi Pasal: Dibukanya meterai kerujuh dimana tujuh terompet dibunyikan. Empat terompet penghakiman dibunyikan.
  • Garis Besar: 8:1 Pembukaan meterai yang ketujuh,
    8:2 Tujuh malaikat diberi tujuh trompet.
    8:6 Empat dari mereka meniup trompet mereka dan terjadilah bencana yang besar.
    8:9 Malaikat lain menaruh kemenyan untuk doa bagi orang-orang kudus di mezbah emas.
  • Judul Perikop: Meterai yang ketujuh (8:1-5)
    Keempat sangkakala yang pertama (8:6-13)
  • Kesimpulan: Terkutuklah mereka yang, oleh penolakan mereka terhadap Tuhan Yesus, akan ditinggal di bumi untuk merasakan penderitaan Kesengsaraan Hebat. Kekuatan setan akan diijinkan menyebar tanpa kekang, mendatangkan ketakutan atas semua manusia dikarenakan kondisi di bumi dan di surga atas.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Bintang yang jatuh dari langit
  • Isi Pasal: Penghakiman dari terompet kelima dan keenam.
  • Garis Besar: 9:1 Ketika malaikat kelima meniup sangkakala, sebuah bintang jatuh dari langit, yang kepadanya diberikan kunci ke lubang jurang maut.
    9:2 Dia membukanya, dan kemudian muncul belalang-belalang yang seperti kalajengking.
    9:12 Penderitaan pertama berlalu.
    9:13 Trompet keenam berbunyi.
    9:14 Keempat malaikat dilepaskan, yang tadinya terikat.
  • Judul Perikop: Sangkakala yang kelima (9:1-12)
    Sangkakala yang keenam (9:13-21)
  • Kesimpulan: Kondisi di masa Kesengsaraan Hebat itu akan begitu menakutkan dan tidak tertahankan ketika kekuatan setan tidak dikekang, sehingga manusia akan menginginkan kematian dan bahkan mencoba untuk bunuh diri, tetapi akan mendapati bahwa penghancuran-diri diambil dari mereka. Berbahagialah mereka yang akan luput dari segala hal ini, yang akan melewati, melalui iman sejati di dalam Tuhan Yesus Kristus.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Binatang dengan tujuh kepala dan sepuluh tanduk
  • Isi Pasal: Binatang yang keluar dari laut dan binatang yang keluar dari bumi.
  • Garis Besar: 13:1 Binatang bertanduk sepuluh keluar dari laut, yang kepadanya naga memberi kuasanya.
    13:11 Binatang lainnya keluar dari bumi;
    13:14 menyebabkan dibuatnya sebuah patung binatang yang sebelumnya,
    13:15 dan supaya manusia menyembahnya,
    13:16 dan menerima tandanya.
  • Judul Perikop: Binatang yang keluar dari dalam laut (13:1-10)
    Binatang yang keluar dari dalam bumi (13:11-18)
  • Kesimpulan: Di tengah-tengah masa Kesengsaraan akan muncul dua pemimpin dunia yang besar, seorang pemimpin politik yang diinspirasi oleh Setan sendiri, yang satunya adalah pemimpin agama untuk menyesatkan orang-orang dengan khayalan yang kuat dan juga memimpin mereka atau memaksa mereka untuk menyembah anti-Kristus sebagai pemimpin-dunia yang lama dinantikan. Kedua penipu setan ini akan membujuk semua kecuali mereka yang berani mengambil resiko mengakui kepercayaan mereka di dalam Anak Domba Allah yang telah disembelih.
  • Fakta: ay. 8. Keselamatan di Kesengsaraan hebat masih didasarkan pada darah Yesus Kristus. Mereka yang akan diselamatkan, bagaimanapun juga, harus dengan berani/terang-terangan mengakui iman mereka di hadapan saksi dunia yang memusuhi, yang berarti tidak lain adalah mati sebagai martir, kecuali beberapa orang yang dimeterai di Israel. Kiranya Allah menolong setiap pembaca kata-kata ini untuk memastikan panggilan dan pilihan mereka sementara masa-masa kasih karunia masih berlangsung!
  • Penjelasan Singkat: Kebangkitan pertama
  • Isi Pasal: Setan menuju masa Kerajaan. Kebangkitan pertama. Setan kalah pada akhir milenium, dan ajal terakhirnya. Penghakiman besar Tahta Putih.
  • Garis Besar: 20:1 Iblis diikat selama seribu tahun.
    20:6 Kebangkitan pertama; berbahagialah mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan yang pertama.
    20:7 Iblis dilepas lagi.
    20:8 Gog dan Magog.
    20:10 Iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang.
    20:12 Kebangkitan semua dan yang terakhir.
  • Judul Perikop: Kerajaan seribu tahun (20:1-6)
    Iblis dihukum (20:7-10)
    Hukuman yang terakhir (20:11-15)
  • Kesimpulan: Ketika hari Kesengsaraan melakukan bagiannya, Kristus akan datang dengan orang-orang kudus-Nya, dan setelah melemparkan semua kekuatan lawan, akan melemparkan Setan ke dalam jurang maut selama seribu tahun, selama waktu itu Dia, bersama dengan orang-orang kudus, akan memerintah atas bumi. Pada akhir milenium Setan akan dilepaskan sementara, tapi ia dan pengikutnya yang dengan cepat berkumpul akan dilemparkan ke dalam neraka berakhir untuk selamanya. Pada saat itu juga orang mati yang belum diselamatkan dari segala usia akan dibangkitkan dan setelah dihakimi menurut perbuatan mereka akan diserahkan ke dalam kebinasaan.
  • Fakta: ay. 4, 6. Kristus terlihat dalam pasal ini sebagai Hakim dan kemudian sebagai Raja Kerajaan Seribu Tahun. Mereka yang bersama dengan Dia dalam Kerajaan ini adalah Gereja dan orang-orang kudus Kesengsaraan. Oleh karena itu mereka yang sekarang dipanggil kepada Kristus diangkat, bukan menjadi warganegara Kerajaan, tapi penguasa-pedamping, imam Allah dan Kristus, dan akan memiliki pekerjaan khusus sehubungan dengan pekerjaan kerajaan dunia-Nya.
  • Ringkasan: Dalam pasal kedua dari Kitab 1 Tesalonika, Paulus mengingatkan jemaat bahwa kunjungan mereka bukanlah sia-sia, meskipun mereka telah menderita dan dihina di tempat lain. Mereka memiliki keberanian untuk memberitakan Injil Allah di tengah perlawanan. Paulus menegaskan bahwa nasihat mereka berasal dari Allah dan bukan dari kesesatan atau kepalsuan. Mereka tidak mencari pujian manusia, tetapi berusaha untuk menyenangkan Allah. Paulus juga mengingatkan jemaat akan kerja keras mereka dan bagaimana mereka hidup dengan tulus di antara mereka. Dia mengucap syukur karena jemaat menerima firman Allah dengan sungguh-sungguh dan menjadi teladan bagi jemaat-jemaat lain. Paulus juga menyebutkan penderitaan yang mereka alami dari orang-orang sebangsa mereka sendiri, tetapi dia meyakinkan jemaat bahwa murka Allah akan turun atas mereka. Paulus merindukan untuk bertemu dengan jemaat lagi, tetapi mereka terus dihalangi oleh Iblis. Dia mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah harapan, sukacita, dan mahkota kebanggaannya di hadapan Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab 1 Tesalonika adalah sebagai berikut:

    1. Konteks Historis    : Kitab 1 Tesalonika ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 50 Masehi. Surat ini ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, sebuah kota di Makedonia, Yunani. Paulus menulis surat ini setelah dia dan Silas mengunjungi kota tersebut dalam perjalanan misi mereka.

    2. Konteks Budaya    : Tesalonika adalah sebuah kota yang kaya dan penting secara politik dan ekonomi. Namun, jemaat Kristen di sana menghadapi tekanan dan penganiayaan dari masyarakat yang mayoritas masih mempraktikkan agama pagan. Surat ini ditulis untuk memberikan dorongan dan pengajaran kepada jemaat dalam menghadapi situasi tersebut.

    3. Konteks Literatur    : Surat 1 Tesalonika adalah salah satu surat Paulus yang pertama kali ditulis. Surat ini memiliki gaya dan struktur yang mirip dengan surat-surat Paulus lainnya, dengan pengenalan, tubuh surat, dan penutup.

    4. Konteks Teologis    : Surat ini mengandung ajaran-ajaran teologis yang penting, termasuk tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, kehidupan Kristen yang kudus, dan pentingnya kasih sesama.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus menyampaikan rasa syukur kepada jemaat Tesalonika karena iman dan ketekunan mereka dalam menghadapi penganiayaan. Dia juga mengingatkan mereka tentang misi pelayanan yang dilakukan oleh dirinya dan rekan-rekannya di antara mereka. Paulus menekankan bahwa mereka adalah saksi hidup akan kehidupan yang benar dan kudus dalam Kristus.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tesalonika pasal 2:

    1. Pemberitaan Injil yang Berani dan Tulus (ayat 1-4)
     - Paulus dan rekan-rekannya memiliki keberanian untuk memberitakan Injil di tengah perlawanan dan penindasan.
    - Mereka tidak menggunakan kata-kata yang merayu atau mencari pujian dari manusia, tetapi berbicara untuk menyenangkan Allah.

    2. Kasih Sayang dan Pengabdian yang Tulus (ayat 7-9)
     - Paulus dan rekan-rekannya bersikap lemah lembut dan merawat jemaat seperti seorang ibu yang mengasuh anak-anaknya.
    - Mereka ingin memberikan bukan hanya Injil, tetapi juga hidup mereka sendiri karena mereka sangat mengasihi jemaat.

    3. Hidup yang Suci dan Tanpa Cela (ayat 10-12)
     - Paulus dan rekan-rekannya hidup dengan kekudusan, kebenaran, dan tanpa cela di hadapan jemaat.
    - Mereka memberikan nasihat, penghiburan, dan perintah agar jemaat hidup sesuai dengan kehendak Allah.

    4. Penerimaan Firman Allah (ayat 13)
     - Jemaat Tesalonika menerima firman Allah yang disampaikan oleh Paulus dan rekan-rekannya bukan sebagai perkataan manusia, tetapi sebagai perkataan Allah yang sedang bekerja di antara mereka.

    5. Penderitaan yang Sama dengan Jemaat Lain (ayat 14-16)
     - Jemaat Tesalonika mengalami penderitaan yang sama dengan jemaat-jemaat Allah di Yudea.
    - Mereka mengalami penindasan dari orang-orang sebangsa mereka sendiri, seperti yang dialami oleh orang-orang Yahudi terhadap Yesus dan para nabi.

    6. Rindu untuk Bertemu dengan Jemaat (ayat 17-20)
     - Paulus dan rekan-rekannya merindukan untuk bertemu dengan jemaat Tesalonika.
    - Mereka menganggap jemaat sebagai harapan, sukacita, dan mahkota kebanggaan mereka di hadapan Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya.

    Referensi:
    - 1 Tesalonika 2:1-20
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Saudara-saudara (pengikut Kristus di Tesalonika)
    - Kami (Paulus dan rekan-rekannya)Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Filipi (tempat di mana Paulus dan rekan-rekannya dianiaya dan dihina)
    - Tesalonika (tempat di mana pengikut Kristus tinggal dan menerima kunjungan dari Paulus dan rekan-rekannya)
    - Yudea (tempat di mana terdapat jemaat-jemaat Allah yang menjadi teladan bagi pengikut Kristus di Tesalonika)
    - Iblis (musuh rohani yang menghalangi Paulus dan rekan-rekannya untuk datang ke Tesalonika)
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "1 Tesalonika" pasal "2" adalah sebagai berikut:

    1. Kunjungan kami: Merujuk pada kunjungan rasul Paulus dan rekan-rekannya ke jemaat Tesalonika.
    2. Keberanian: Paulus dan rekan-rekannya memiliki keberanian yang diberikan oleh Allah untuk memberitakan Injil di tengah perlawanan.
    3. Nasihat: Nasihat yang diberikan oleh Paulus dan rekan-rekannya kepada jemaat Tesalonika berasal dari Allah.
    4. Menyenangkan Allah: Paulus dan rekan-rekannya memberitakan Injil bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk menyenangkan Allah.
    5. Kata-kata yang merayu: Paulus dan rekan-rekannya tidak menggunakan kata-kata yang merayu atau dalih demi keserakahan.
    6. Kasih sayang: Paulus dan rekan-rekannya ingin memberikan bukan hanya Injil, tetapi juga hidup mereka sendiri karena mereka sangat mengasihi jemaat Tesalonika.
    7. Kerja keras: Paulus dan rekan-rekannya bekerja siang dan malam untuk memberitakan Injil tanpa menjadi beban bagi jemaat Tesalonika.
    8. Hidup sesuai dengan kehendak Allah: Paulus dan rekan-rekannya menasihati jemaat Tesalonika untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
    9. Firman Allah: Jemaat Tesalonika menerima firman Allah yang mereka dengar dari Paulus dan rekan-rekannya sebagai perkataan Allah yang sedang bekerja di antara mereka.
    10. Penderitaan: Jemaat Tesalonika mengalami penderitaan yang sama dengan jemaat-jemaat Allah di Yudea, termasuk penganiayaan dari orang-orang sebangsa mereka sendiri.
    11. Iblis: Iblis menghalangi Paulus dan rekan-rekannya untuk datang ke jemaat Tesalonika.
    12. Harapan, sukacita, dan mahkota kebanggaan: Jemaat Tesalonika adalah harapan, sukacita, dan mahkota kebanggaan Paulus dan rekan-rekannya di hadapan Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Tesalonika pasal 2:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan perilaku Paulus dan rekan-rekannya dalam memberitakan Injil di tengah perlawanan dan penindasan?
    2. Bagaimana sikap dan motivasi Paulus dalam memberitakan Injil? Apakah ada perbedaan dengan motivasi orang-orang yang menyebarkan ajaran palsu?
    3. Mengapa penting bagi Paulus untuk menunjukkan bahwa nasihat dan ajarannya berasal dari Allah dan bukan dari manusia?
    4. Bagaimana Paulus menggambarkan hubungan antara dirinya dan jemaat di Tesalonika? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya sebagai seorang rasul Kristus?
    5. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya kasih sayang dan pengorbanan dalam pelayanan Kristen dari sikap Paulus terhadap jemaat di Tesalonika?
    6. Bagaimana Paulus menggambarkan hubungan antara penderitaan yang dialami oleh jemaat di Tesalonika dengan penderitaan yang dialami oleh jemaat di Yudea?
    7. Apa yang dapat kita pelajari tentang penghalang-penghalang yang dapat muncul dalam pelayanan Kristen dan bagaimana kita dapat menghadapinya?
    8. Bagaimana Paulus menggambarkan harapan dan sukacita yang dimiliki oleh para rasul dan jemaat di hadapan Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Tesalonika pasal 2.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 2 Kitab 1 Tesalonika, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Keberanian dalam memberitakan Injil: Paulus dan rekan-rekannya memiliki keberanian yang kuat untuk memberitakan Injil Allah di tengah perlawanan dan penindasan. Kita juga harus memiliki keberanian yang sama untuk membagikan iman kita kepada orang lain, meskipun mungkin menghadapi tantangan dan penolakan.

    2. Kesetiaan kepada Allah: Paulus menekankan bahwa nasihat dan pelayanan mereka berasal dari Allah dan bukan dari kesesatan atau kepalsuan. Kita juga harus tetap setia kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan, mengikuti kehendak-Nya dan menghindari segala bentuk kesesatan.

    3. Hidup yang menyenangkan Allah: Paulus mengatakan bahwa mereka tidak mencari pujian dari manusia, tetapi berbicara untuk menyenangkan Allah yang menguji hati mereka. Kita juga harus hidup dengan tujuan untuk menyenangkan Allah dan bukan hanya untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari manusia.

    4. Kasih sayang dan pengorbanan: Paulus menggambarkan pelayanannya kepada jemaat sebagai seorang ibu yang mengasuh dan merawat anak-anaknya sendiri. Kita juga harus memiliki kasih sayang yang besar kepada sesama dan siap untuk mengorbankan diri kita sendiri demi kepentingan orang lain.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon keberanian untuk membagikan iman kepada orang lain, meskipun menghadapi tantangan dan penolakan.

    2. Meminta kesetiaan kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan, agar kita tidak terjerumus dalam kesesatan atau kepalsuan.

    3. Memohon bimbingan Allah agar hidup kita selalu menyenangkan-Nya dan tidak tergoda oleh pujian atau pengakuan manusia.

    4. Meminta kasih sayang yang besar dan kemampuan untuk mengorbankan diri kita sendiri demi kepentingan orang lain.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 2 Kitab 1 Tesalonika.
  • 5W1H:

    Analisis 1 Tesalonika Pasal 2 (5W+1H)

    Who (Siapa):

    • Penulis: Rasul Paulus, bersama Silas dan Timotius (1 Tesalonika 1:1)
    • Penerima: Jemaat di Tesalonika, sebuah kota di Makedonia. Jemaat ini mayoritas terdiri dari orang-orang non-Yahudi yang baru bertobat menjadi Kristen.

    What (Apa):

    • Tema utama: Pembelaan Paulus terhadap pelayanannya di Tesalonika.
    • Isi: Paulus mengingatkan jemaat tentang integritas, ketulusan, dan kasihnya dalam memberitakan Injil kepada mereka, meskipun menghadapi banyak tantangan dan penderitaan. Ia juga menasihati mereka untuk hidup kudus dan saling mengasihi.

    When (Kapan):

    • Penulisan: Sekitar tahun 50-51 Masehi, tidak lama setelah Paulus meninggalkan Tesalonika.

    Where (Di mana):

    • Penulisan: Kemungkinan besar di Korintus.
    • Penerima: Tesalonika, Makedonia.

    Why (Mengapa):

    • Tujuan:
      • Untuk membela diri dari tuduhan palsu yang dilontarkan terhadapnya.
      • Untuk meneguhkan dan menguatkan iman jemaat Tesalonika yang sedang menghadapi penganiayaan.
      • Untuk mendorong mereka untuk tetap setia kepada Injil dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.

    How (Bagaimana):

    • Gaya penulisan: Personal, emosional, dan argumentatif.
    • Metode:
      • Mengingatkan jemaat tentang pengalaman mereka bersama Paulus.
      • Memberikan kesaksian tentang ketulusan dan kemurnian motivasinya.
      • Menggunakan analogi untuk menggambarkan kasihnya kepada mereka (seperti seorang ibu yang mengasuh anak-anaknya).
      • Mengajak mereka untuk mengingat kembali ajaran yang telah ia sampaikan.

    Kesimpulan:

    1 Tesalonika pasal 2 merupakan pembelaan yang kuat dari Paulus terhadap pelayanannya. Ia menunjukkan bahwa ia memberitakan Injil dengan tulus dan penuh kasih, bukan untuk keuntungan pribadi atau popularitas. Ia juga mendorong jemaat Tesalonika untuk tetap teguh dalam iman mereka, meskipun menghadapi tantangan dan penganiayaan.

  • Ringkasan: Dalam pasal ke-4 dari Kitab 1 Tesalonika, Paulus meminta dan menasihati jemaat untuk hidup dengan cara yang menyenangkan Allah. Mereka harus menjauhkan diri dari percabulan dan menguasai tubuh mereka dalam kekudusan dan kehormatan. Paulus juga mengingatkan mereka bahwa Tuhan adalah Pembalas dan memanggil mereka untuk hidup dalam kekudusan. Selain itu, Paulus meminta mereka untuk terus saling mengasihi dan hidup dengan tenang, mengurus urusan mereka sendiri, dan bekerja dengan tangan mereka sendiri. Dia juga menghibur mereka dengan mengatakan bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus akan bangkit terlebih dahulu saat kedatangan Tuhan, dan mereka yang masih hidup akan diangkat bersama-sama dengan mereka untuk selalu bersama Tuhan.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-4 dari Kitab 1 Tesalonika adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Kitab 1 Tesalonika ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 50 Masehi. Surat ini ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, sebuah kota di Makedonia, Yunani. Jemaat ini baru saja menerima Injil dan menghadapi tekanan dan penganiayaan dari masyarakat sekitar yang masih memegang keyakinan pagan. Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran dan dorongan kepada jemaat dalam iman mereka.

    Konteks Budaya:
    Tesalonika adalah sebuah kota yang kaya akan budaya Yunani dan Romawi. Masyarakatnya terdiri dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Pemujaan berhala dan praktik-praktik pagan masih sangat umum di kota ini. Jemaat Kristen di Tesalonika harus hidup dalam budaya yang berbeda dan menghadapi tekanan untuk kembali kepada praktik-praktik pagan.

    Konteks Literatur:
    Surat 1 Tesalonika adalah salah satu surat Paulus yang pertama kali ditulis. Surat ini merupakan salah satu surat pastoral yang berisi pengajaran dan nasihat untuk jemaat. Surat ini juga memberikan penjelasan tentang pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

    Konteks Teologis:
    Surat ini menekankan pentingnya hidup yang kudus dan mengasihi sesama dalam persiapan menyambut kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Pasal 4 berbicara tentang pentingnya hidup yang menyenangkan Allah dan menjauhi dosa, serta mengasihi sesama dengan tulus.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus mengucap syukur kepada jemaat atas iman dan ketekunan mereka dalam menghadapi penganiayaan. Ia juga mengingatkan mereka tentang pengajaran yang telah diberikan sebelumnya mengenai hidup yang kudus dan mengasihi sesama. Paulus juga mengingatkan jemaat tentang pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya dan pentingnya hidup yang siap dan setia menanti-Nya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tesalonika pasal 4:

    1. Kehidupan yang menyenangkan Allah (1 Tesalonika 4:1-2)
     - Paulus meminta umat untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
    - Mereka harus menjauhkan diri dari percabulan dan hidup dalam kekudusan dan kehormatan.

    2. Pengudusan dan kekudusan (1 Tesalonika 4:3-8)
     - Allah memanggil umat-Nya untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi kehidupan yang tidak bermoral.
    - Umat harus menguasai tubuh mereka sendiri dengan kekudusan dan hormat.

    3. Kasih persaudaraan (1 Tesalonika 4:9-10)
     - Umat diajarkan oleh Allah untuk saling mengasihi.
    - Mereka harus melakukannya lebih lagi dan menunjukkan kasih kepada semua saudara.

    4. Hidup yang tenang dan mandiri (1 Tesalonika 4:11-12)
     - Umat diminta untuk hidup dengan tenang, mengurus urusan mereka sendiri, dan bekerja dengan tangan mereka sendiri.
    - Hal ini akan memungkinkan mereka untuk hidup dengan pantas di hadapan orang luar dan tidak kekurangan apa pun.

    5. Pengharapan akan kebangkitan (1 Tesalonika 4:13-18)
     - Umat diminta untuk tidak berduka seperti orang yang tidak memiliki pengharapan terhadap orang-orang yang telah meninggal.
    - Mereka percaya bahwa Allah akan mengumpulkan mereka yang mati dalam Kristus bersama-sama dengan Dia pada kedatangan-Nya yang kedua.

    6. Pertemuan dengan Tuhan (1 Tesalonika 4:17)
     - Umat percaya bahwa pada kedatangan Tuhan yang kedua, mereka yang masih hidup akan diangkat bersama-sama dengan mereka yang telah meninggal untuk bertemu dengan Tuhan di udara.
    - Mereka akan selalu bersama Tuhan.

    7. Hiburkan satu sama lain (1 Tesalonika 4:18)
     - Paulus menghimbau umat untuk saling menghibur dengan perkataan-perkataan ini.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Saudara-saudara (jemaat di Tesalonika)
    - Tuhan Yesus
    - Allah
    - Orang-orang yang tidak mengenal Allah
    - Pembalas (Tuhan)
    - Manusia (yang menolak ajaran ini)
    - Roh Kudus
    - Allah (yang memberikan Roh Kudus-Nya)
    - Orang-orang yang ada di Makedonia
    - Orang-orang yang sudah mati
    - Yesus
    - Orang-orang yang masih hidup
    - Tuhan

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Tesalonika
    - Makedonia
    - Surga
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "1 Tesalonika" pasal 4 adalah sebagai berikut:

    1. Hidup yang menyenangkan Allah: Mengacu pada cara hidup yang sesuai dengan kehendak Allah dan menghasilkan kesenangan bagi-Nya.

    2. Pengudusan: Mengacu pada pemisahan diri dari dosa dan hidup yang kudus, sesuai dengan kehendak Allah.

    3. Percabulan: Mengacu pada tindakan seksual di luar pernikahan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

    4. Kekudusan dan kehormatan: Mengacu pada pengendalian diri dalam hal-hal yang berkaitan dengan keinginan daging dan menjaga kemurnian dalam hubungan seksual.

    5. Kasih persaudaraan: Mengacu pada saling mengasihi dan memperhatikan kebutuhan saudara-saudara seiman.

    6. Hidup dengan tenang: Mengacu pada hidup yang damai dan tidak terganggu oleh kekacauan atau kegelisahan.

    7. Mengurus urusan sendiri: Mengacu pada tanggung jawab pribadi dan tidak mencampuri urusan orang lain.

    8. Hidup dengan pantas di hadapan orang-orang luar: Mengacu pada hidup yang memberikan kesaksian yang baik bagi orang-orang di luar iman Kristen.

    9. Pengharapan akan kebangkitan: Mengacu pada keyakinan akan kebangkitan orang-orang percaya setelah kematian dan pertemuan mereka dengan Tuhan Yesus.

    10. Hiburan dan penghiburan: Mengacu pada saling menguatkan dan menghibur satu sama lain dengan janji-janji Allah.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Tesalonika pasal 4:

    1. Apa yang dapat kita pelajari tentang hidup yang menyenangkan Allah dari pasal ini?
    2. Mengapa penting bagi kita untuk menjauhkan diri dari percabulan? Bagaimana kita dapat menguasai tubuh kita dalam kekudusan dan kehormatan?
    3. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih persaudaraan kepada sesama Kristen? Mengapa hal ini penting?
    4. Apa yang dikatakan pasal ini tentang hidup dengan tenang, mengurus urusan sendiri, dan bekerja dengan tangan sendiri? Mengapa hal ini penting dalam hidup kita sebagai orang percaya?
    5. Bagaimana pandangan Kristen tentang kematian dan kebangkitan? Apa yang dikatakan pasal ini tentang pengharapan kita sebagai orang percaya?
    6. Bagaimana kita dapat menghibur satu sama lain dengan perkataan-perkataan yang ada dalam pasal ini?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Tesalonika pasal 4.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 4 Kitab 1 Tesalonika, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kehidupan yang menyenangkan Allah: Pasal ini mengajarkan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menyenangkan-Nya. Hal ini mencakup menjauhkan diri dari percabulan dan menguasai tubuh kita dalam kekudusan dan kehormatan.

    2. Kasih persaudaraan: Kita diajarkan untuk saling mengasihi dan berbuat baik kepada sesama saudara seiman. Ini adalah tanda dari pengajaran Allah dan harus kita lakukan dengan lebih lagi.

    3. Hidup dengan tenang dan bekerja keras: Pasal ini mengajarkan kita untuk hidup dengan tenang, mengurus urusan kita sendiri, dan bekerja dengan tangan kita sendiri. Hal ini akan memungkinkan kita untuk hidup dengan pantas di hadapan orang-orang luar dan tidak kekurangan apa pun.

    4. Pengharapan akan kebangkitan: Pasal ini mengingatkan kita bahwa kita memiliki pengharapan akan kebangkitan dan pertemuan dengan Tuhan. Kita percaya bahwa Allah akan mengumpulkan mereka yang mati dalam Kristus bersama-sama dengan Dia.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk hidup yang menyenangkan Allah: Mohon kepada Tuhan agar Dia memberikan kekuatan dan hikmat kepada kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menyenangkan-Nya.

    2. Doa untuk kasih persaudaraan: Mohon kepada Tuhan agar Dia memperkuat kasih persaudaraan di antara kita dan memberikan kesempatan untuk saling mengasihi dan berbuat baik.

    3. Doa untuk hidup yang tenang dan produktif: Mohon kepada Tuhan agar Dia memberikan ketenangan dan keberkatan dalam hidup kita, serta memberikan kekuatan untuk bekerja keras dan mengurus urusan kita sendiri.

    4. Doa untuk iman dan pengharapan yang kuat: Mohon kepada Tuhan agar Dia memperkuat iman kita dan memberikan pengharapan yang kokoh akan kebangkitan dan pertemuan dengan-Nya.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal ini dalam kehidupan sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis 1 Tesalonika 4

    Berikut adalah analisis 5W+1H dari 1 Tesalonika 4:

    What (Apa):

    Ayat ini merupakan nasihat dan dorongan dari Paulus kepada jemaat Tesalonika untuk terus bertumbuh dalam iman dan hidup mereka. Ia mengingatkan mereka tentang ajaran yang telah mereka terima mengenai bagaimana hidup yang menyenangkan Allah, dan mendorong mereka untuk melakukannya dengan lebih sungguh-sungguh.

    Who (Siapa):

    • Penulis: Rasul Paulus
    • Penerima: Jemaat di Tesalonika, yang baru menjadi Kristen.

    When (Kapan):

    Surat ini ditulis sekitar tahun 50 Masehi, tidak lama setelah Paulus mendirikan gereja di Tesalonika.

    Where (Dimana):

    Surat ini ditulis dari Korintus dan ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, sebuah kota di Yunani.

    Why (Mengapa):

    Paulus menulis surat ini untuk:

    • Meneguhkan iman jemaat Tesalonika yang menghadapi penganiayaan.
    • Memberikan arahan tentang bagaimana hidup sebagai orang Kristen, termasuk dalam hal moralitas, pekerjaan, dan pengharapan akan kedatangan Tuhan.
    • Memperbaiki kesalahpahaman tentang kedatangan Tuhan.

    How (Bagaimana):

    Paulus menyampaikan pesannya dengan:

    • Menggunakan bahasa yang penuh kasih dan semangat.
    • Mengingatkan mereka tentang ajaran yang telah mereka terima.
    • Memberikan nasihat praktis tentang bagaimana menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
    • Mendorong mereka untuk saling mengasihi dan mendukung.

    Kesimpulan:

    1 Tesalonika 4 merupakan bagian penting dari surat Paulus yang memberikan arahan praktis bagi orang Kristen tentang bagaimana hidup yang menyenangkan Allah. Ayat ini menekankan pentingnya pertumbuhan rohani yang berkelanjutan dan menerapkan ajaran Kristen dalam kehidupan sehari-hari.
  • Ringkasan: Pasal 1 dari Kitab Wahyu dimulai dengan pengenalan bahwa penyataan ini diberikan oleh Yesus Kristus kepada hamba-hamba-Nya tentang hal-hal yang akan segera terjadi. Yohanes, yang menjadi saksi firman Allah dan Yesus Kristus, menyampaikan penyataan ini kepada ketujuh jemaat di Asia. Yohanes memberikan salam anugerah dan damai sejahtera dari Allah, Roh Kudus, dan Yesus Kristus. Yohanes juga menggambarkan penglihatannya tentang Yesus yang datang dengan kuasa dan kemuliaan, serta menyatakan bahwa Yesus adalah Alfa dan Omega, yang ada sejak awal dan akan datang kembali. Yohanes menulis surat ini di pulau Patmos karena firman Allah dan kesaksian Yesus. Dia mendengar suara nyaring yang menyuruhnya untuk menulis semua yang dilihatnya dan mengirimkannya kepada ketujuh jemaat. Yohanes melihat Yesus dalam penglihatannya, yang memiliki kuasa dan kemuliaan yang luar biasa. Yesus memberikan penghiburan kepada Yohanes dan menyuruhnya untuk menulis tentang apa yang telah dilihatnya, apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi di masa depan. Yohanes juga diberi penjelasan tentang tujuh bintang dan tujuh kaki dian emas, yang mewakili para malaikat dan jemaat-jemaat tersebut.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu, atau yang juga dikenal sebagai Kitab Penglihatan, adalah salah satu kitab terakhir dalam Alkitab Kristen. Penulisnya adalah rasul Yohanes, yang juga merupakan penulis Injil Yohanes. Kitab ini diyakini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, saat Yohanes sedang diasingkan di pulau Patmos.

    Konteks historis dari Kitab Wahyu adalah masa pemerintahan Kaisar Domitianus di Kekaisaran Romawi. Pada masa itu, umat Kristen mengalami penganiayaan yang intens. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang menghadapi tekanan dan penganiayaan.

    Budaya pada masa itu juga mempengaruhi isi Kitab Wahyu. Banyak simbol dan gambaran yang digunakan dalam kitab ini berasal dari budaya Yahudi dan Romawi. Misalnya, lambang-lambang seperti naga, binatang buas, dan Babilon digunakan untuk menggambarkan kekuatan jahat dan kejatuhan mereka.

    Secara literatur, Kitab Wahyu termasuk dalam genre apokaliptik. Genre ini umumnya menggunakan bahasa simbolik dan gambaran untuk menyampaikan pesan-pesan rohani. Kitab Wahyu juga mengandung banyak referensi dan kutipan dari kitab-kitab Perjanjian Lama, seperti Daniel dan Yehezkiel.

    Secara teologis, Kitab Wahyu menekankan kemenangan Kristus atas kejahatan dan kekuatan jahat. Kitab ini juga mengajarkan tentang penghakiman Allah, kebangkitan orang mati, dan pengharapan akan kedatangan Kerajaan Allah yang baru.

    Dengan latar belakang ini, pembaca dapat memahami bahwa Kitab Wahyu ditulis dalam konteks penganiayaan, menggunakan bahasa simbolik, dan mengajarkan pesan-pesan teologis tentang kemenangan Kristus dan pengharapan akan Kerajaan Allah.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 1:

    - Penyataan dari Yesus Kristus: Pasal ini dimulai dengan pengenalan bahwa penyataan ini diberikan oleh Yesus Kristus sendiri melalui malaikat-Nya kepada Yohanes, hamba-Nya. (Wahyu 1:1)

    - Anugerah dan damai sejahtera: Yohanes mengucapkan anugerah dan damai sejahtera kepada ketujuh jemaat di Asia atas nama Tuhan Allah, Roh, dan Yesus Kristus. (Wahyu 1:4)

    - Yesus Kristus, Saksi yang setia: Yohanes menggambarkan Yesus Kristus sebagai Saksi yang setia, yang pertama kali bangkit dari antara orang mati dan Penguasa atas raja-raja di bumi. (Wahyu 1:5)

    - Yesus datang dengan awan-awan: Yohanes melihat penglihatan bahwa Yesus akan datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat-Nya. (Wahyu 1:7)

    - Aku adalah Alfa dan Omega: Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang, Yang Mahakuasa. (Wahyu 1:8)

    - Yohanes di Pulau Patmos: Yohanes menjelaskan bahwa ia berada di pulau yang disebut Patmos karena firman Allah dan kesaksian Yesus. (Wahyu 1:9)

    - Penglihatan Yohanes tentang Yesus: Yohanes melihat penglihatan Yesus yang memakai jubah sampai ke kaki, selempang emas di dada-Nya, kepala dan rambut-Nya putih seperti bulu domba, mata-Nya seperti nyala api, kaki-Nya mengilap seperti tembaga yang membara, dan suara-Nya seperti gemuruh air bah. (Wahyu 1:12-15)

    - Yesus sebagai Yang Awal dan Yang Akhir: Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Ia telah mati, tetapi hidup selama-lamanya, dan memegang kunci maut dan kunci Hades. (Wahyu 1:17-18)

    - Tujuh bintang dan tujuh kaki dian: Yohanes menjelaskan bahwa tujuh bintang yang dipegang oleh Yesus adalah para malaikat dari tujuh jemaat, dan tujuh kaki dian adalah tujuh jemaat itu sendiri. (Wahyu 1:20)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yesus Kristus: Penyataan ini diberikan oleh Yesus Kristus kepada hamba-hamba-Nya.
    - Allah: Allah memberikan penyataan ini kepada Yesus Kristus.
    - Malaikat: Penyataan ini disampaikan oleh malaikat kepada Yohanes.
    - Yohanes: Yohanes adalah hamba Yesus Kristus yang menerima penyataan ini dan menjadi saksi firman Allah dan Yesus Kristus.
    - Orang-orang yang membaca dan mendengarkan firman nubuatan ini: Mereka diberkati karena mereka membaca dan mendengarkan firman ini serta melakukan apa yang tertulis di dalamnya.

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Asia: Penyataan ini ditujukan kepada ketujuh jemaat yang ada di Asia.
    - Pulau Patmos: Yohanes berada di pulau ini karena firman Allah dan kesaksian Yesus.
    - Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia: Tujuh jemaat yang ditujukan untuk menerima penyataan ini.
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 1:

    1. Yesus Kristus: Penyataan ini diberikan oleh Yesus Kristus sendiri melalui malaikat-Nya kepada Yohanes.
    2. Hamba-hamba-Nya: Penyataan ini ditujukan kepada hamba-hamba Allah.
    3. Yohanes: Yohanes adalah penerima penyataan ini dan telah menjadi saksi firman Allah dan Yesus Kristus.
    4. Firman nubuatan: Penyataan ini adalah firman nubuatan yang harus dibaca dan didengarkan dengan baik.
    5. Ketujuh jemaat: Penyataan ini ditujukan kepada ketujuh jemaat yang ada di Asia.
    6. Anugerah dan damai sejahtera: Yohanes mengucapkan anugerah dan damai sejahtera kepada jemaat-jemaat tersebut.
    7. Kristus Yesus: Kristus Yesus adalah saksi yang setia, yang bangkit dari antara orang mati dan Penguasa atas raja-raja di bumi.
    8. Darah-Nya: Kristus Yesus mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa-dosa kita dengan darah-Nya.
    9. Kerajaan: Kita telah dijadikan satu kerajaan dan imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya.
    10. Amin: Yohanes mengakhiri penyataan ini dengan mengucapkan "Amin".
    11. Alfa dan Omega: Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang, Yang Mahakuasa.
    12. Patmos: Yohanes berada di pulau Patmos karena firman Allah dan kesaksian Yesus.
    13. Tujuh jemaat: Yohanes diminta untuk menulis dan mengirimkan penyataan ini kepada tujuh jemaat: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.
    14. Anak Manusia: Yohanes melihat seseorang yang seperti Anak Manusia, memakai jubah sampai ke kaki dan sebuah selempang emas di dada-Nya.
    15. Kunci maut dan kunci Hades: Yesus menyatakan bahwa Ia memegang kunci maut dan kunci Hades.
    16. Rahasia: Yesus menjelaskan bahwa tujuh bintang yang dilihat di tangan kanan-Nya adalah para malaikat dari tujuh jemaat, dan tujuh kaki dian adalah tujuh jemaat itu sendiri.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari Kitab Wahyu pasal 1:

    1. Apa yang dapat kita pelajari tentang Yesus Kristus dari pengenalan-Nya dalam pasal ini?
    2. Mengapa Yohanes merasa perlu untuk menulis surat ini kepada ketujuh jemaat di Asia?
    3. Apa arti dari pernyataan "Aku adalah Alfa dan Omega" yang dikatakan oleh Yesus?
    4. Mengapa Yohanes jatuh di kaki Yesus ketika melihat-Nya? Apa yang Yesus katakan kepadanya?
    5. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter dan kuasa Yesus dari deskripsi-Nya dalam pasal ini?
    6. Mengapa Yesus mengutus malaikat-Nya untuk memberikan wahyu ini kepada Yohanes? Mengapa tidak langsung dari Yesus sendiri?
    7. Bagaimana kita dapat menerapkan pesan dan peringatan yang diberikan kepada ketujuh jemaat dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

    Hal-hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 1:

    1. Deskripsi Yesus Kristus dalam pasal ini memberikan gambaran yang kuat tentang kemuliaan dan kekuasaan-Nya. Bagaimana gambaran ini mempengaruhi persepsi kita tentang Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan?
    2. Pengenalan Yohanes sebagai "saudara dan sesamamu yang ambil bagian dalam kesusahan, dalam Kerajaan, dan dalam ketekunan di dalam Yesus" menunjukkan bahwa dia adalah seorang pengikut Kristus yang setia. Bagaimana kita dapat meniru ketekunan dan kesetiaan Yohanes dalam iman kita?
    3. Pesan dan peringatan yang diberikan kepada ketujuh jemaat menunjukkan pentingnya hidup yang setia dan taat kepada Allah. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan gereja dan pribadi kita?
    4. Deskripsi tentang kedatangan Yesus yang akan datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat-Nya menunjukkan bahwa Dia akan datang sebagai Raja yang memerintah atas segala bangsa. Bagaimana hal ini mempengaruhi harapan dan pengharapan kita sebagai orang percaya?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab Wahyu pasal 1. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 1 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kepedulian Yesus terhadap gereja: Yesus memberikan penyataan ini kepada hamba-hamba-Nya tentang hal-hal yang segera harus terjadi. Ini menunjukkan bahwa Yesus sangat peduli dengan gereja dan ingin memberikan petunjuk dan pengharapan kepada umat-Nya.

    2. Kesaksian dan kesetiaan Yohanes: Yohanes telah menjadi saksi firman Allah dan juga Yesus Kristus. Dia adalah contoh kesetiaan dan ketekunan dalam mengikuti Kristus. Kita juga dipanggil untuk menjadi saksi dan hidup setia kepada Kristus dalam segala hal.

    3. Anugerah dan damai sejahtera: Yohanes mengucapkan anugerah dan damai sejahtera kepada ketujuh jemaat di Asia. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam anugerah dan damai sejahtera Allah, serta berbagi kasih dan perdamaian kepada sesama.

    4. Yesus sebagai Penguasa atas raja-raja di bumi: Yesus adalah Penguasa yang berkuasa atas segala sesuatu, termasuk raja-raja di bumi. Ini mengingatkan kita bahwa kita harus mengakui dan menghormati otoritas-Nya dalam hidup kita.

    5. Yesus yang datang kembali: Pasal ini juga menggambarkan kedatangan Yesus yang akan datang dengan awan-awan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan diri kita untuk kedatangan-Nya yang akan datang.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Berdoa untuk pemahaman yang lebih dalam tentang Kitab Wahyu dan kehendak Allah yang terungkap di dalamnya.

    2. Berdoa agar kita dapat hidup sebagai saksi yang setia dan kesetiaan kepada Kristus dalam segala hal.

    3. Berdoa untuk anugerah dan damai sejahtera Allah dalam hidup kita dan gereja.

    4. Berdoa agar kita dapat mengakui dan menghormati otoritas Kristus dalam hidup kita.

    5. Berdoa untuk kesiapan dan persiapan kita menyambut kedatangan Yesus yang akan datang.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal ini dalam hidupmu.
  • 5W1H:

    Analisis Wahyu 1 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini merupakan pembukaan kitab Wahyu, memperkenalkan tema utama dan memberikan visi pertama Yohanes tentang Yesus Kristus yang telah bangkit dan dimuliakan.

    Who (Siapa):

    • Penulis: Yohanes, seorang rasul Yesus.
    • Penerima: Tujuh jemaat di Asia (Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia).
    • Tokoh utama: Yesus Kristus, yang digambarkan dalam keagungan dan kuasa-Nya.

    When (Kapan):

    • Waktu penulisan: Tidak disebutkan secara pasti, namun diperkirakan sekitar tahun 95 M.
    • Setting visi: "Pada hari Tuhan" (kemungkinan hari Minggu, hari ibadah umat Kristen).

    Where (Di mana):

    • Yohanes berada: Di pulau Patmos, kemungkinan diasingkan karena imannya.
    • Tujuh jemaat berada: Di provinsi Romawi Asia (Turki modern).

    Why (Mengapa):

    • Tujuan penulisan:
      • Untuk menguatkan dan menghibur orang Kristen yang menghadapi penganiayaan.
      • Untuk menyatakan kedaulatan Allah atas sejarah dan masa depan.
      • Untuk mendorong kesetiaan kepada Yesus Kristus di tengah pencobaan.

    How (Bagaimana):

    • Penyampaian pesan: Melalui penglihatan dan suara yang didengar Yohanes.
    • Gaya penulisan: Apokaliptik, menggunakan simbolisme dan bahasa kiasan yang kaya.

    Ringkasan:

    Wahyu 1 memperkenalkan Yesus Kristus yang telah bangkit dan dimuliakan sebagai tokoh sentral kitab ini. Ia menyatakan diri-Nya sebagai "Alfa dan Omega," awal dan akhir, yang memegang kendali atas sejarah dan masa depan. Visi Yohanes tentang Yesus yang agung memberikan harapan dan penghiburan bagi orang Kristen yang menghadapi penganiayaan, sekaligus mendorong mereka untuk tetap setia kepada-Nya. Pasal ini juga memperkenalkan tujuh jemaat di Asia yang akan menjadi fokus pesan-pesan selanjutnya dalam kitab Wahyu.
  • Ringkasan: Pada pasal 8 dari Kitab Wahyu, Anak Domba membuka segel yang ketujuh, dan terjadi kesunyian di surga selama setengah jam. Tujuh malaikat menerima tujuh trompet, dan malaikat lain memegang pedupaan emas dengan banyak dupa untuk dipersembahkan bersama doa orang-orang kudus. Asap dupa dan doa-naik ke hadapan Allah. Kemudian, malaikat itu mengisi pedupaan dengan api dari altar dan melemparkannya ke bumi, menyebabkan guntur, kilat, dan gempa bumi. Tujuh malaikat bersiap-siap untuk meniup trompet mereka. Trompet pertama meniup, menyebabkan hujan es dan api bercampur darah, membakar sepertiga bumi dan pepohonan. Trompet kedua meniup, melemparkan sesuatu seperti gunung yang terbakar api ke dalam laut, menyebabkan sepertiga laut menjadi darah dan sepertiga makhluk laut mati. Trompet ketiga meniup, menyebabkan bintang besar jatuh dari langit dan menjadikan sepertiga air menjadi pahit, menyebabkan banyak orang mati. Trompet keempat meniup, menyebabkan sepertiga matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap. Seekor burung rajawali terbang di langit dan berseru bahwa celaka bagi mereka yang akan menghadapi trompet ketiga yang akan ditiup oleh malaikat lain.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa pemerintahan Kaisar Domitianus di Kekaisaran Romawi.

    Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus memerintahkan agar semua orang menyembahnya sebagai dewa, dan orang Kristen yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan ini.

    Dalam pasal 8, Yohanes melanjutkan penglihatannya tentang penghakiman Allah yang akan datang. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yohanes melihat Tuhan Yesus yang berdiri di hadapannya dan memberikan pesan kepada tujuh gereja di Asia Kecil. Setelah itu, Yohanes melihat sebuah kitab gulungan yang tersegel dan hanya dapat dibuka oleh Anak Domba Allah. Ketika Anak Domba itu membuka segel-segel itu, maka dimulailah serangkaian peristiwa penghakiman yang ditampilkan dalam pasal 8.

    Dalam pasal 8, Yohanes melihat ketujuh malaikat yang berdiri di hadapan Allah, masing-masing memegang serangkaian bencana dan penghakiman yang akan ditimpakan kepada bumi. Ketika malaikat pertama meniup sangkakala, terjadi guntur, kilat, dan gempa bumi. Kemudian, malaikat kedua meniup sangkakala, dan gunung besar terbakar dan dilemparkan ke laut. Malaikat ketiga meniup sangkakala, dan bintang besar jatuh dari langit dan menimpa sungai-sungai dan mata air. Malaikat keempat meniup sangkakala, dan sepertiga matahari, bulan, dan bintang-bintang menjadi gelap.

    Dalam konteks teologis, pasal 8 menggambarkan penghakiman Allah yang akan datang atas dunia yang jahat. Penghakiman ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk menghukum dosa dan memulihkan keadilan di dunia. Pasal ini juga mengajarkan bahwa Allah memiliki kuasa penuh atas alam semesta dan bahwa Dia akan membalas setiap perbuatan jahat.

    Dengan demikian, pasal 8 dari Kitab Wahyu menggambarkan penghakiman Allah yang akan datang atas dunia yang jahat, sebagai bagian dari rencana-Nya untuk memulihkan keadilan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 8:

    1. Pembukaan segel ketujuh (Wahyu 8:1)
     - Kesunyian di surga selama setengah jam
    - Malaikat-malaikat yang berdiri di hadapan Allah

    2. Malaikat dengan pedupaan emas (Wahyu 8:3-4)
     - Malaikat lain yang berdiri di altar dengan pedupaan emas
    - Dupa dan doa orang-orang kudus dipersembahkan di atas altar emas
    - Asap dupa dan doa naik ke hadapan Allah

    3. Malaikat melemparkan pedupaan ke bumi (Wahyu 8:5)
     - Pedupaan diisi dengan api dari altar dan dilemparkan ke bumi
    - Bunyi guntur, kilat, dan gempa bumi terjadi

    4. Tujuh malaikat bersiap-siap meniup trompet (Wahyu 8:6)
     - Malaikat-malaikat memegang tujuh trompet

    5. Trompet pertama: hujan es dan api bercampur darah (Wahyu 8:7)
     - Sepertiga bumi, pepohonan, dan rumput hijau terbakar

    6. Trompet kedua: gunung terbakar api dilemparkan ke laut (Wahyu 8:8-9)
     - Sepertiga laut menjadi darah
    - Sepertiga makhluk laut mati, dan sepertiga kapal dihancurkan

    7. Trompet ketiga: bintang besar jatuh dan air menjadi pahit (Wahyu 8:10-11)
     - Bintang bernama Apsintus jatuh dan menjadikan sepertiga air pahit
    - Banyak orang mati karena air yang pahit

    8. Trompet keempat: sepertiga matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap (Wahyu 8:12)
     - Sepertiga dari mereka menjadi gelap, baik siang maupun malam

    9. Burung rajawali mengumumkan celaka bagi yang diam di bumi (Wahyu 8:13)
     - Bunyi trompet ketiga malaikat lain yang akan ditiup

    Sumber: Wahyu 8:1-13
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Anak Domba
    - Tujuh malaikat
    - Malaikat lain
    - Orang-orang kudus

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Surga
    - Altar
    - Bumi
    - Laut
    - Sungai dan mata air
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 8:

    1. Anak Domba: Merujuk kepada Yesus Kristus, yang merupakan pusat perhatian dalam Kitab Wahyu.
    2. Segel ketujuh: Merupakan salah satu dari tujuh segel yang dibuka oleh Anak Domba, menandakan peristiwa penting yang akan terjadi.
    3. Kesunyian di surga: Menunjukkan momen ketika segel ketujuh dibuka, dan ada keheningan yang menandakan kehadiran Allah.
    4. Malaikat: Terdapat tujuh malaikat yang berdiri di hadapan Allah, masing-masing diberikan trompet untuk meniupnya.
    5. Trompet: Merupakan alat yang digunakan oleh malaikat untuk memberikan peringatan atau tanda-tanda penting.
    6. Pedupaan emas: Digunakan oleh malaikat lain untuk mempersembahkan dupa bersama doa-doa orang-orang kudus.
    7. Asap dupa: Melambangkan doa orang-orang kudus yang naik ke hadapan Allah.
    8. Guntur, kilat, dan gempa bumi: Merupakan tanda-tanda kekuatan dan kehadiran Allah yang menakutkan.
    9. Hujan es dan api bercampur darah: Salah satu bencana yang terjadi setelah malaikat pertama meniup trompetnya.
    10. Bintang besar bernama Apsintus: Merupakan bintang yang jatuh dari langit dan menyebabkan air menjadi pahit.
    11. Gelapnya sepertiga matahari, bulan, dan bintang: Merupakan tanda-tanda kehancuran dan kegelapan yang terjadi setelah malaikat keempat meniup trompetnya.
    12. Burung rajawali: Merupakan simbol yang mengumumkan kecelakaan yang akan terjadi sebagai akibat dari bunyi trompet ketiga malaikat lain yang akan ditiup.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari kesunyian di surga selama setengah jam ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh?
    2. Mengapa malaikat-malaikat diberikan tujuh trompet? Apa arti simbolik dari trompet dalam konteks ini?
    3. Mengapa asap dupa dan doa-doa orang kudus naik ke hadapan Allah? Apa makna spiritual dari ini?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari bunyi guntur, kilat, dan gempa bumi yang terjadi setelah malaikat melemparkan pedupaan ke bumi?
    5. Mengapa hujan es dan api bercampur darah ditumpahkan ke atas bumi? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui ini?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah malaikat pertama meniup trompetnya dengan peristiwa-peristiwa dalam Kitab Wahyu secara keseluruhan?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari penghancuran sepertiga bumi, pepohonan, rumput hijau, dan sepertiga laut yang menjadi darah?
    3. Mengapa bintang yang jatuh dari langit disebut Apsintus dan apa arti simbolik dari ini?
    4. Bagaimana kita dapat memahami makna dari sepertiga matahari, bulan, dan bintang yang menjadi gelap?
    5. Apa pesan yang ingin disampaikan melalui burung rajawali yang terbang di tengah-tengah langit dan mengumumkan celaka bagi mereka yang diam di bumi?

    Hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 8:
    1. Pasal ini menggambarkan serangkaian peristiwa yang terjadi setelah Anak Domba membuka segel yang ketujuh.
    2. Trompet yang diberikan kepada malaikat-malaikat memiliki peran penting dalam mengumumkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.
    3. Penghancuran yang terjadi setelah malaikat meniup trompetnya menggambarkan hukuman dan kehancuran yang akan menimpa bumi.
    4. Simbol-simbol seperti asap dupa, guntur, kilat, dan gempa bumi digunakan untuk menggambarkan kehadiran Allah dan kuasa-Nya.
    5. Pesan-pesan yang terkandung dalam pasal ini mengajak kita untuk merenungkan keadilan dan kuasa Allah serta pentingnya hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 8 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kesunyian di surga: Ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh, ada kesunyian di surga selama setengah jam. Ini mengajarkan kita pentingnya kesunyian dan refleksi dalam hidup kita. Dalam kesunyian, kita dapat mendengarkan suara Tuhan dan merenungkan Firman-Nya.

    2. Persembahan doa: Dalam pasal ini, malaikat memegang sebuah pedupaan emas dan banyak dupa dipersembahkan bersama doa-doa orang-orang kudus. Ini mengingatkan kita akan pentingnya doa sebagai persembahan kepada Allah. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan dan mengungkapkan kebutuhan dan pujian kita kepada-Nya.

    3. Efek dari bunyi trompet: Ketika malaikat meniup trompet mereka, terjadi berbagai bencana dan kehancuran di bumi. Ini mengingatkan kita akan konsekuensi dari dosa dan pentingnya hidup yang taat kepada Tuhan. Kita harus hidup dengan takut akan Tuhan dan menghindari dosa.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk kesunyian dan refleksi: Tuhan, ajarkanlah kami untuk mencari kesunyian dan merenungkan Firman-Mu. Bantu kami mendengarkan suara-Mu dalam kesunyian dan mengerti kehendak-Mu dalam hidup kami.

    2. Doa persembahan: Tuhan, terima persembahan doa kami. Jadikanlah doa-doa kami sebagai wangi yang menyenangkan di hadapan-Mu. Terima pujian dan permohonan kami, dan berikanlah jawaban atas doa-doa kami.

    3. Doa untuk hidup yang taat: Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan bantulah kami hidup dengan taat kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari godaan dan bantu kami menghindari dosa. Berikanlah kami kekuatan untuk hidup yang kudus dan berkenan di hadapan-Mu.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.
  • 5W1H:

    Analisis Wahyu 8 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menggambarkan pembukaan segel ketujuh oleh Anak Domba, yang diikuti dengan kesunyian di surga dan munculnya tujuh malaikat dengan tujuh trompet. Malaikat lain mempersembahkan dupa dan doa orang-orang kudus di altar, lalu melemparkan api ke bumi, memicu bencana alam. Empat malaikat pertama meniup trompet mereka, mendatangkan berbagai malapetaka di bumi.

    Who (Siapa):

    • Anak Domba (Yesus)
    • Tujuh malaikat dengan trompet
    • Malaikat lain dengan pedupaan emas
    • Orang-orang kudus yang doanya dipersembahkan
    • Burung rajawali yang mengumumkan celaka

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan bagian dari rangkaian peristiwa akhir zaman yang digambarkan dalam Kitab Wahyu.

    Where (Di mana):

    • Surga
    • Bumi

    Why (Mengapa):

    • Kesunyian di surga menandakan peristiwa penting akan terjadi.
    • Doa orang-orang kudus dipersembahkan kepada Allah.
    • Api yang dilemparkan ke bumi merupakan simbol penghakiman Allah.
    • Bunyi trompet menandakan datangnya malapetaka dan penghakiman atas dosa manusia.

    How (Bagaimana):

    • Anak Domba membuka segel ketujuh.
    • Malaikat mempersembahkan dupa dan doa.
    • Malaikat melemparkan api ke bumi.
    • Malaikat meniup trompet, memicu bencana alam:
      • Hujan es dan api yang membakar bumi
      • Gunung berapi yang dilemparkan ke laut
      • Bintang jatuh yang mencemari air
      • Kegelapan yang menyelimuti matahari, bulan, dan bintang

    Tambahan:

    • Pasal ini menekankan kedaulatan Allah dan kuasa-Nya atas alam semesta.
    • Bencana yang digambarkan merupakan simbol penghakiman Allah atas dosa dan kejahatan.
    • Burung rajawali yang mengumumkan celaka merupakan peringatan bagi mereka yang masih hidup untuk bertobat.

    Kesimpulan:

    Wahyu 8 menggambarkan peristiwa dramatis yang menandai dimulainya penghakiman Allah atas bumi. Pasal ini mengajak pembaca untuk merenungkan kedaulatan Allah, konsekuensi dosa, dan pentingnya pertobatan.
  • Ringkasan: Pasal 9 dari Kitab Wahyu menggambarkan penghancuran yang ditimbulkan oleh malaikat kelima dan keenam yang meniup trompet mereka. Malaikat kelima membuka lubang jurang maut, yang mengeluarkan asap dan belalang-belalang yang menyiksa manusia selama lima bulan. Belalang-belalang ini hanya menyakiti mereka yang tidak memiliki segel Allah pada dahi mereka. Malaikat keenam melepaskan empat malaikat yang membunuh sepertiga umat manusia dengan bantuan tentara berkuda yang jumlahnya 200 juta. Tentara ini memiliki kepala singa, mulut yang mengeluarkan api, asap, dan belerang. Meskipun penghancuran ini terjadi, manusia yang selamat tetap tidak bertobat dari perbuatan jahat mereka. Mereka terus menyembah roh-roh jahat dan berhala, dan tidak bertobat dari pembunuhan, sihir, percabulan, dan pencurian.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa pemerintahan Kaisar Domitianus di Kekaisaran Romawi.

    Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus memerintahkan agar semua orang menyembahnya sebagai dewa, dan orang Kristen yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan ini.

    Dalam pasal 9, Yohanes melanjutkan penglihatannya tentang penghakiman Allah yang sedang terjadi. Ia melihat bintang jatuh dari langit dan diberikan kunci jurang bawah tanah kepada malaikat. Malaikat ini kemudian membuka jurang tersebut dan makhluk-makhluk jahat keluar dan menyiksa manusia selama lima bulan.

    Ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini menggambarkan penglihatan-penglihatan lain yang diterima oleh Yohanes, seperti pembukaan tujuh meterai dan bunyi sangkakala. Penglihatan-penglihatan ini menggambarkan penghakiman Allah yang sedang datang atas dunia.

    Secara teologis, pasal 9 menggambarkan konsep penghakiman Allah terhadap dosa dan kejahatan. Penglihatan ini juga mengajarkan tentang pentingnya bertobat dan mempercayai Allah dalam menghadapi penganiayaan dan kesulitan.

    Dengan demikian, pasal 9 Kitab Wahyu memberikan gambaran tentang penghakiman Allah yang sedang terjadi dalam konteks historis penganiayaan terhadap umat Kristen pada masa itu.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 9:

    1. Malaikat kelima meniup trompetnya dan bintang jatuh dari langit (Wahyu 9:1-2)
    2. Bintang tersebut diberikan kunci lubang jurang maut dan membuka lubang tersebut (Wahyu 9:1-2)
    3. Asap naik dari lubang jurang maut dan menyebabkan matahari dan angkasa menjadi gelap (Wahyu 9:2)
    4. Belalang-belalang keluar dari asap dan diberi kuasa seperti kalajengking (Wahyu 9:3-5)
    5. Belalang-belalang hanya menyiksa mereka yang tidak memiliki segel Allah pada dahi mereka (Wahyu 9:4)
    6. Siksaan belalang-belalang berlangsung selama 5 bulan (Wahyu 9:5)
    7. Wujud belalang-belalang mirip kuda-kuda yang siap untuk perang (Wahyu 9:7-9)
    8. Belalang-belalang memiliki raja bernama "Abadon" atau "Apolion" (Wahyu 9:11)
    9. Malaikat keenam meniup trompetnya dan keempat malaikat yang diikat di sungai Efrat dilepaskan (Wahyu 9:13-14)
    10. Keempat malaikat tersebut membunuh 1/3 umat manusia (Wahyu 9:15)
    11. Tentara berkuda mereka berjumlah 200 juta (Wahyu 9:16)
    12. Kuda-kuda tersebut memiliki kepala seperti singa dan mulut mereka mengeluarkan api, asap, dan belerang (Wahyu 9:17-19)
    13. 1/3 manusia dibunuh oleh api, asap, dan belerang yang keluar dari mulut kuda-kuda tersebut (Wahyu 9:18)
    14. Manusia yang selamat tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat (Wahyu 9:20-21)
    Referensi:
    - Wahyu 9:1-21
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Malaikat kelima
    - Bintang jatuh dari langit
    - Malaikat jurang maut (Raja mereka)
    - Malaikat keenam
    - Para penunggang kuda-kuda

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Langit
    - Bumi
    - Lubang jurang maut
    - Tungku yang besar
    - Sungai Efrat yang besar
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 9:

    1. Malaikat kelima (ayat 1): Malaikat yang meniup trompetnya sebagai tanda akan terjadinya bencana.
    2. Bintang jatuh (ayat 1): Bintang yang jatuh dari langit ke bumi, diberikan kunci lubang jurang maut.
    3. Kunci lubang jurang maut (ayat 1): Kunci yang diberikan kepada bintang jatuh untuk membuka lubang jurang maut.
    4. Asap (ayat 2): Asap yang naik dari lubang jurang maut dan menyebabkan matahari dan angkasa menjadi gelap.
    5. Belalang-belalang (ayat 3): Belalang-belalang yang keluar dari asap lubang jurang maut dan diberi kuasa seperti kalajengking.
    6. Segel Allah (ayat 4): Segel yang dimiliki oleh mereka yang tidak boleh disakiti oleh belalang-belalang.
    7. Siksaan selama 5 bulan (ayat 5): Belalang-belalang diperintahkan untuk menyiksa manusia selama 5 bulan.
    8. Wujud belalang-belalang (ayat 7): Wujud belalang-belalang yang mirip dengan kuda-kuda yang siap untuk perang.
    9. Raja malaikat jurang maut (ayat 11): Raja yang memerintah belalang-belalang, yang dalam bahasa Ibrani namanya adalah "Abadon" dan dalam bahasa Yunani namanya adalah "Apolion".
    10. Malaikat keenam (ayat 13): Malaikat yang meniup trompetnya sebagai tanda akan terjadinya penderitaan lain.
    11. Keempat malaikat (ayat 14): Malaikat yang dilepaskan untuk membunuh 1/3 umat manusia.
    12. Jumlah tentara berkuda (ayat 16): Jumlah tentara berkuda yang mencapai 200 juta banyaknya.
    13. Api, asap, dan belerang (ayat 17): Hal-hal yang keluar dari mulut kuda-kuda dan menyebabkan kematian 1/3 manusia.
    14. Tidak bertobat (ayat 20): Manusia yang selamat tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat mereka.

    Ini adalah beberapa kata kunci yang dapat ditemukan dalam Kitab Wahyu pasal 9.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari penglihatan ini tentang kekuasaan dan kuasa Allah?
    2. Mengapa Allah membatasi waktu siksaan belalang-belalang ini menjadi 5 bulan? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
    3. Mengapa manusia yang selamat tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakteristik belalang-belalang ini? Mengapa mereka diberi kuasa seperti kalajengking?
    2. Mengapa hanya mereka yang tidak memiliki segel Allah pada dahi mereka yang disiksa oleh belalang-belalang ini? Apa arti dari segel Allah dalam konteks ini?
    3. Mengapa malaikat jurang maut memiliki nama "Abadon" dalam bahasa Ibrani dan "Apolion" dalam bahasa Yunani? Apa arti dari nama-nama ini?

    Hal Menarik Terkait Kitab Wahyu Pasal 9:
    1. Penglihatan ini menggambarkan siksaan yang akan menimpa umat manusia sebagai akibat dari ketidaktaatan mereka terhadap Allah.
    2. Belalang-belalang ini memiliki penampilan yang menyeramkan dan kuasa untuk menyakiti manusia selama 5 bulan.
    3. Meskipun ada siksaan yang mengerikan, manusia yang selamat tetap tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat mereka.
    4. Nama "Abadon" dan "Apolion" menggambarkan karakteristik malaikat jurang maut yang memerintah belalang-belalang ini.
    5. Penglihatan ini mengingatkan kita akan pentingnya bertobat dan hidup taat kepada Allah untuk menghindari siksaan yang akan datang.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 9 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya memiliki segel Allah pada dahi kita: Dalam pasal ini, belalang-belalang hanya diperintahkan untuk menyiksa mereka yang tidak memiliki segel Allah pada dahi mereka. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki hubungan yang benar dengan Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    2. Kekuatan dan pengaruh roh-roh jahat: Pasal ini menggambarkan bagaimana roh-roh jahat dapat mempengaruhi dan menyiksa manusia. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjauhi penyembahan berhala dan roh-roh jahat, serta hidup dalam kebenaran dan kekudusan.

    3. Keteguhan hati dalam iman: Meskipun ada bencana dan penderitaan yang mengerikan, pasal ini mencatat bahwa banyak orang tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan jahat mereka. Ini mengingatkan kita akan pentingnya tetap teguh dalam iman dan hidup setia kepada Tuhan, meskipun di tengah-tengah kesulitan dan godaan.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk memiliki segel Allah pada dahi kita: Tuhan, tolonglah kami untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan-Mu dan memiliki segel-Mu pada dahi kami. Bimbinglah kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dan roh-roh jahat.

    2. Doa untuk kekuatan dan perlindungan dari roh-roh jahat: Tuhan, kuatkanlah kami dalam iman dan berikanlah perlindungan-Mu dari pengaruh dan serangan roh-roh jahat. Bimbinglah kami untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan, menjauhi segala bentuk kejahatan dan dosa.

    3. Doa untuk keteguhan hati dalam iman: Tuhan, kuatkanlah hati kami dalam iman dan berikanlah keberanian dan keteguhan untuk tetap setia kepada-Mu, meskipun di tengah-tengah kesulitan dan godaan. Bimbinglah kami untuk hidup dengan integritas dan hidup yang berkenan kepada-Mu.

    Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menghadapi segala tantangan dengan iman yang teguh.
  • 5W1H:

    Analisis Wahyu 9 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menggambarkan dua bencana trompet kelima dan keenam yang dibunyikan oleh malaikat.

    Who (Siapa):

    • Malaikat kelima: Membuka lubang jurang maut.
    • Bintang yang jatuh: Diberikan kunci lubang jurang maut.
    • Belalang-belalang: Keluar dari asap jurang maut, menyiksa manusia selama 5 bulan.
    • Abadon/Apolion: Raja yang memerintah belalang-belalang.
    • Malaikat keenam: Membebaskan empat malaikat yang terikat di sungai Efrat.
    • Empat malaikat: Membunuh 1/3 umat manusia dengan pasukan 200 juta tentara berkuda.

    When (Kapan): Setelah bencana trompet keempat dan sebelum bencana trompet ketujuh. Waktu spesifik tidak disebutkan.

    Where (Di mana):

    • Lubang jurang maut: Tempat asal belalang-belalang.
    • Bumi: Tempat belalang-belalang menyiksa manusia.
    • Sungai Efrat: Tempat empat malaikat terikat.

    Why (Mengapa):

    • Bencana kelima: Hukuman bagi mereka yang tidak memiliki segel Allah di dahi mereka.
    • Bencana keenam: Hukuman bagi umat manusia yang tidak bertobat dari dosa-dosa mereka.

    How (Bagaimana):

    • Bencana kelima: Belalang-belalang menyiksa manusia dengan sengatan mereka selama 5 bulan.
    • Bencana keenam: Empat malaikat memimpin pasukan 200 juta tentara berkuda yang membunuh 1/3 umat manusia dengan api, asap, dan belerang.

    Tambahan:

    • Pasal ini menekankan pentingnya pertobatan dan kesetiaan kepada Allah.
    • Bencana-bencana ini merupakan peringatan bagi mereka yang menolak Allah dan terus hidup dalam dosa.
    • Meskipun mengerikan, bencana-bencana ini juga menunjukkan kedaulatan Allah dan rencana-Nya untuk dunia.

    Catatan: Analisis ini hanya interpretasi berdasarkan teks Wahyu 9. Ada berbagai penafsiran lain mengenai pasal ini.

  • Ringkasan: Dalam Wahyu 13, Yohanes melihat dua binatang yang muncul. Binatang pertama keluar dari laut dan memiliki sepuluh tanduk dan tujuh kepala. Binatang ini diberi kuasa oleh naga dan semua orang di bumi menyembahnya. Binatang kedua muncul dari bumi dan memiliki dua tanduk seperti anak domba, tetapi berbicara seperti naga. Binatang ini melakukan tanda-tanda ajaib dan memerintahkan orang untuk menyembah patung binatang pertama. Binatang kedua juga memaksa semua orang untuk memiliki tanda pada tangan kanan atau dahinya, yang merupakan nama atau angka binatang pertama. Angka binatang pertama adalah 666.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa pemerintahan Kaisar Domitianus di Kekaisaran Romawi.

    Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus memerintahkan agar semua orang menyembahnya sebagai dewa, dan orang Kristen yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan ini.

    Dalam pasal 13 Kitab Wahyu, Yohanes melihat dua binatang yang muncul dari laut dan dari bumi. Binatang pertama memiliki sepuluh tanduk dan tujuh kepala, sedangkan binatang kedua memiliki dua tanduk seperti domba. Binatang pertama mewakili kekuatan politik dan binatang kedua mewakili kekuatan agama palsu.

    Ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini menggambarkan penghormatan dan pengabdian yang diberikan kepada binatang pertama oleh orang-orang di bumi. Mereka mengagumi dan mengikuti binatang tersebut, dan menganggapnya sebagai sesuatu yang luar biasa. Namun, Yohanes menyatakan bahwa binatang ini adalah simbol dari kekuatan jahat yang akan datang dan akan menganiaya umat Kristen.

    Secara teologis, pasal 13 Kitab Wahyu mengajarkan tentang pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, serta pentingnya tetap setia kepada Allah dalam menghadapi penganiayaan. Kitab ini juga mengingatkan kita bahwa akhirnya kejahatan akan dikalahkan dan Allah akan memulihkan segala sesuatu.

    Dengan demikian, pasal 13 Kitab Wahyu memberikan gambaran tentang situasi historis dan teologis pada saat itu, serta mengajarkan umat Kristen untuk tetap teguh dalam iman mereka meskipun menghadapi penganiayaan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 13:

    1. Binatang Buas dari Laut (ayat 1-10)
     - Binatang buas keluar dari laut dengan sepuluh tanduk dan tujuh kepala.
    - Binatang ini diberi kuasa oleh naga dan diikuti oleh seluruh dunia.
    - Binatang ini menghujat Allah dan memerangi orang-orang kudus.

    2. Binatang Buas dari Bumi (ayat 11-18)
     - Binatang buas lain muncul dari bumi dengan dua tanduk seperti anak domba.
    - Binatang ini menjalankan kuasa binatang buas pertama dan menyesatkan orang-orang.
    - Binatang ini membuat patung binatang buas pertama yang dapat berbicara.
    - Binatang ini memaksa semua orang untuk memiliki tanda pada tangan kanan atau dahinya.
    - Angka binatang buas itu adalah 666.

    Referensi:
    - Wahyu 13:1-10
    - Wahyu 13:11-18
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Naga
    - Binatang buas
    - Anak Domba
    - Orang-orang kudus

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Tepi laut
    - Laut
    - Bumi
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 13:

    1. Naga: Merupakan simbol dari Iblis atau Setan.
    2. Binatang buas: Merupakan simbol dari kekuatan dunia yang jahat dan anti-Kristus.
    3. Sepuluh tanduk: Melambangkan kekuasaan dan otoritas yang besar.
    4. Tujuh kepala: Melambangkan kebijaksanaan dan kekuasaan.
    5. Mahkota: Menunjukkan kekuasaan dan dominasi.
    6. Nama-nama hinaan: Menunjukkan penghinaan terhadap Allah dan umat-Nya.
    7. Macan tutul, kaki beruang, mulut singa: Menggambarkan kekuatan dan keganasan binatang buas.
    8. Luka yang sembuh: Menunjukkan keajaiban dan pemulihan yang menyesatkan.
    9. 42 bulan: Melambangkan periode waktu yang terbatas.
    10. Hujatan terhadap Allah: Menunjukkan penghinaan dan penentangan terhadap Allah.
    11. Kuasa atas semua suku, kaum, bahasa, dan bangsa: Menunjukkan dominasi dan pengaruh yang luas.
    12. Kitab kehidupan milik Anak Domba: Merujuk pada orang-orang yang percaya dan diselamatkan oleh Yesus Kristus.
    13. Binatang buas kedua: Merupakan simbol dari kekuatan palsu yang mendukung binatang buas pertama.
    14. Tanda pada tangan kanan atau dahinya: Menunjukkan pengaruh dan kontrol binatang buas.
    15. Angka 666: Merupakan simbol dari kejahatan dan ketidaksempurnaan manusia.

    Kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 13 adalah naga, binatang buas, tanduk, kepala, mahkota, nama-nama hinaan, macan tutul, kaki beruang, mulut singa, luka yang sembuh, 42 bulan, hujatan terhadap Allah, kuasa atas semua suku, kaum, bahasa, dan bangsa, kitab kehidupan milik Anak Domba, binatang buas kedua, tanda pada tangan kanan atau dahinya, dan angka 666.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Wahyu pasal 13:

    1. Apa yang Anda ketahui tentang naga dan binatang buas yang disebutkan dalam pasal ini? Apa arti simbolik dari karakteristik fisik dan kekuatan yang dimiliki oleh binatang buas tersebut?
    2. Mengapa orang-orang di seluruh dunia mengikuti dan menyembah binatang buas? Apa yang membuat mereka terpesona dan takut terhadap binatang buas tersebut?
    3. Apa yang dimaksud dengan "mulut yang berkata-kata sombong dan menghujat" yang dimiliki oleh binatang buas? Mengapa binatang buas ini menghujat Allah dan menghina mereka yang tinggal di surga?
    4. Mengapa binatang buas kedua muncul dan mengapa ia membuat orang-orang menyembah binatang buas pertama? Apa yang membuat binatang buas kedua begitu kuat dan menyesatkan?
    5. Apa yang Anda ketahui tentang patung binatang buas yang hidup dan tanda yang diberikan kepada semua orang? Apa arti simbolik dari tanda tersebut dan mengapa orang-orang harus memiliki tanda tersebut untuk membeli atau menjual?
    6. Mengapa angka 666 dianggap sebagai angka binatang buas? Apa arti dan makna dari angka ini dalam konteks Kitab Wahyu?

    Hal-hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 13:

    1. Perhatikanlah bagaimana binatang buas ini memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar, bahkan mampu membuat orang-orang di seluruh dunia menyembahnya. Apakah ada situasi atau tokoh dalam dunia saat ini yang memiliki pengaruh serupa?
    2. Perhatikanlah bagaimana binatang buas ini menghujat Allah dan menghina mereka yang tinggal di surga. Bagaimana kita sebagai orang percaya dapat menghadapi penghinaan dan penindasan terhadap iman kita?
    3. Perhatikanlah bagaimana binatang buas kedua menggunakan tanda dan patung untuk menyesatkan orang-orang. Apakah ada hal-hal dalam dunia saat ini yang dapat menyesatkan kita dan menghalangi kita untuk tetap setia kepada Allah?
    4. Perhatikanlah bagaimana angka 666 dianggap sebagai angka binatang buas. Apakah ada spekulasi atau teori-teori lain yang berkaitan dengan angka ini? Bagaimana kita dapat memahami dan menginterpretasikan angka ini dengan bijaksana?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Wahyu pasal 13. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 13 Kitab Wahyu, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipetik dari pasal ini:

    1. Pengenalan tentang kekuatan jahat: Pasal ini menggambarkan kehadiran binatang buas yang menerima kuasa dari naga, yang merupakan simbol dari kekuatan jahat. Hal ini mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada kekuatan jahat yang berusaha mempengaruhi dan menyesatkan umat Allah. Kita perlu waspada dan berpegang teguh pada iman kita.

    2. Pengujian iman: Pasal ini menggambarkan bagaimana binatang buas dan pengikutnya mencoba untuk mempengaruhi dan menyesatkan orang-orang, bahkan dengan melakukan tanda-tanda ajaib. Ini mengingatkan kita bahwa iman kita akan diuji dan kita harus tetap teguh dalam iman kita kepada Tuhan.

    3. Penolakan menyembah binatang buas: Pasal ini menekankan pentingnya untuk tidak menyembah binatang buas atau patungnya. Kita harus tetap setia menyembah dan mengikut Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

    4. Perlindungan dan kekuatan Allah: Meskipun kekuatan jahat mencoba mempengaruhi dan menyesatkan umat Allah, kita dapat memiliki keyakinan bahwa Allah adalah yang berkuasa dan melindungi umat-Nya. Kita harus mengandalkan kuasa dan perlindungan-Nya dalam menghadapi segala tantangan dan godaan.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:

    1. Doa untuk kekuatan iman: "Ya Tuhan, berikanlah kami kekuatan iman yang teguh dalam menghadapi segala godaan dan pengaruh jahat di dunia ini. Bantu kami untuk tetap setia kepada-Mu dan tidak tergoda untuk menyembah kekuatan jahat."

    2. Doa untuk perlindungan: "Ya Tuhan, dalam keadaan yang penuh tantangan ini, kami memohon agar Engkau melindungi kami dari segala kekuatan jahat yang berusaha mempengaruhi dan menyesatkan kami. Jadilah pagar dan perisai kami dalam menghadapi segala godaan."

    3. Doa untuk kebijaksanaan: "Ya Tuhan, berikanlah kami kebijaksanaan untuk mengenali dan menghindari segala bentuk penyimpangan dan kesesatan yang ada di dunia ini. Bimbinglah kami dalam mengambil keputusan yang benar dan tetap setia kepada-Mu."

    4. Doa untuk ketekunan: "Ya Tuhan, dalam menghadapi segala tantangan dan pengujian iman, berikanlah kami ketekunan untuk tetap setia kepada-Mu. Bantu kami untuk tidak tergoyahkan oleh segala godaan dan tetap teguh dalam iman kami."

    Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam menghadapi segala tantangan dan menguatkan iman kita kepada Tuhan.
  • 5W1H:

    Analisis Wahyu 13 (5W+1H)

    Who (Siapa):

    • Binatang buas dari laut: Sosok jahat dengan 10 tanduk, 7 kepala, dan nama-nama hinaan. Menerima kekuatan dari naga (Iblis).
    • Binatang buas dari bumi: Sosok jahat dengan 2 tanduk seperti anak domba, tetapi berbicara seperti naga. Melayani binatang buas pertama.
    • Naga: Iblis, yang memberi kekuatan kepada binatang buas dari laut.
    • Orang-orang kudus: Orang-orang yang setia kepada Allah, yang dianiaya oleh binatang buas.

    What (Apa):

    • Kemunculan dua binatang buas yang menentang Allah dan menganiaya umat-Nya.
    • Binatang buas dari laut menerima penyembahan dan menuntut kesetiaan dari seluruh dunia.
    • Binatang buas dari bumi menipu orang untuk menyembah binatang buas pertama dan memaksakan tanda pada mereka.

    When (Kapan):

    • Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi merupakan bagian dari penglihatan Yohanes tentang masa depan.
    • Binatang buas dari laut berkuasa selama 42 bulan.

    Where (Di mana):

    • Binatang buas dari laut: Muncul dari laut.
    • Binatang buas dari bumi: Muncul dari bumi.
    • Pengaruh: Seluruh dunia.

    Why (Mengapa):

    • Untuk menguji iman orang-orang kudus.
    • Untuk menunjukkan kekuatan dan tipu daya Iblis.
    • Untuk mempersiapkan dunia untuk kedatangan Kristus yang kedua.

    How (Bagaimana):

    • Binatang buas dari laut: Menggunakan kekuatan, tipu daya, dan penganiayaan.
    • Binatang buas dari bumi: Menggunakan tanda-tanda ajaib dan paksaan ekonomi.

    Kesimpulan:

    Pasal 13 dari Kitab Wahyu menggambarkan masa sulit bagi orang-orang percaya, di mana mereka akan menghadapi penganiayaan dan penipuan. Namun, pasal ini juga menekankan pentingnya kesetiaan kepada Allah dan ketekunan dalam iman, bahkan dalam menghadapi kesulitan.

  • Ringkasan: Pasal 20 dari Kitab Wahyu menggambarkan pengikatan Setan selama seribu tahun oleh malaikat yang turun dari surga. Selama periode ini, orang-orang yang mati karena kesaksian Yesus dan firman Allah akan hidup kembali dan memerintah bersama Kristus. Mereka yang memperoleh bagian dalam kebangkitan pertama ini tidak akan mengalami kematian kedua dan akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus. Setelah seribu tahun berakhir, Setan akan dilepaskan dan menyesatkan bangsa-bangsa untuk berperang melawan orang-orang kudus. Namun, mereka akan dihancurkan oleh api dari langit. Setelah itu, takhta putih yang besar akan muncul dan orang-orang mati akan dihakimi berdasarkan perbuatan mereka. Maut dan Hades akan dilemparkan ke dalam lautan api, yang merupakan kematian kedua. Orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan akan dilemparkan ke dalam lautan api tersebut.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Alkitab Kristen dan ditulis oleh rasul Yohanes pada akhir abad pertama Masehi. Kitab ini ditulis dalam konteks historis di mana umat Kristen mengalami penganiayaan dan tekanan dari pemerintahan Romawi.

    Pasal 20 dari Kitab Wahyu berbicara tentang seribu tahun pemerintahan Kristus dan penghakiman terakhir. Ayat-ayat sebelumnya, yaitu pasal 19, menggambarkan kedatangan Kristus yang memenangkan pertempuran melawan kekuatan jahat dan menghukum mereka yang menentang-Nya.

    Dalam pasal 20, Yohanes melihat malaikat yang mengikat Setan dan melemparkannya ke dalam jurang yang dalam selama seribu tahun. Selama periode ini, Kristus dan orang-orang kudus-Nya memerintah dan menghakimi bersama-Nya. Ini adalah periode kejayaan dan keadilan yang disebut "seribu tahun" dalam kitab ini.

    Setelah seribu tahun berakhir, Setan akan dilepaskan untuk membangkitkan pemberontakan terakhir melawan Kristus. Namun, Setan akan dikalahkan sekali lagi dan dilemparkan ke dalam danau api yang menyala-nyala, bersama dengan semua orang yang menentang Allah.

    Secara teologis, pasal 20 mengajarkan tentang kekuasaan Kristus yang mutlak dan penghakiman terakhir yang akan datang. Ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun kejahatan dan penderitaan ada di dunia ini, akhirnya keadilan akan ditegakkan dan kejahatan akan dihukum.

    Dalam konteks budaya dan literatur, pasal 20 mencerminkan pengaruh mitologi Yahudi dan penggunaan simbol-simbol yang khas dalam kitab Wahyu. Penggunaan angka seribu dan gambaran Setan yang diikat dan dilepaskan adalah cara Yohanes menyampaikan pesan teologisnya dengan menggunakan bahasa dan simbol yang dikenal oleh pembaca pada saat itu.

    Dengan demikian, pasal 20 dari Kitab Wahyu memberikan gambaran tentang masa depan yang penuh harapan bagi umat Kristen, di mana Kristus akan memerintah dengan adil dan kejahatan akan dihukum.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 20:

    1. Penangkapan dan pengikatan Setan (Wahyu 20:1-3)
     - Malaikat turun dari surga membawa kunci jurang maut dan mengikat Setan selama seribu tahun.
    - Setan dilemparkan ke dalam jurang maut dan disegel supaya tidak menyesatkan bangsa-bangsa lagi.

    2. Kebangkitan pertama dan pemerintahan bersama Kristus (Wahyu 20:4-6)
     - Orang-orang yang dipenggal kepalanya karena kesaksian Yesus dan firman Allah hidup kembali dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
    - Mereka yang memperoleh bagian dalam kebangkitan pertama tidak akan mengalami kematian kedua dan akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus.

    3. Pembebasan Setan dan pertempuran terakhir (Wahyu 20:7-9)
     - Setelah seribu tahun berakhir, Setan akan dilepaskan dan menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi.
    - Gog dan Magog akan dikumpulkan untuk berperang melawan orang-orang kudus, tetapi mereka akan dihancurkan oleh api dari langit.

    4. Penghakiman terakhir (Wahyu 20:11-15)
     - Takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya akan menghakimi orang-orang mati berdasarkan perbuatan mereka.
    - Laut, maut, dan Hades akan menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya untuk dihakimi.
    - Maut dan Hades akan dilemparkan ke dalam lautan api, yang merupakan kematian yang kedua.
    - Mereka yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan akan dilemparkan ke dalam lautan api itu.

    Catatan: Ayat-ayat referensi yang tercantum di sini adalah Wahyu 20:1-3, Wahyu 20:4-6, Wahyu 20:7-9, dan Wahyu 20:11-15.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Malaikat
    - Naga (Ular Tua, Setan, Iblis)
    - Yesus
    - Orang-orang yang dipenggal kepalanya karena kesaksian Yesus dan firman Allah
    - Orang-orang yang tidak menyembah binatang atau patungnya dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi atau tangan mereka
    - Orang-orang yang hidup kembali dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun
    - Orang-orang yang memperoleh bagian dalam kebangkitan pertama
    - Orang-orang yang menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan memerintah bersama Dia selama seribu tahun
    - Iblis
    - Bangsa-bangsa (Gog dan Magog)
    - Orang-orang kudus
    - Kota yang terkasih
    - Binatang
    - Nabi palsu
    - Orang-orang mati, besar dan kecil

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Surga
    - Jurang maut
    - Takhta-takhta
    - Dataran bumi
    - Lautan api
    - Bumi dan langit (yang lenyap dan tidak ditemukan lagi tempat bagi mereka)
    - Laut
    - Hades
  • Kata Kunci: Berikut adalah kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 20:

    1. Malaikat: Malaikat turun dari surga membawa kunci jurang maut dan rantai besar untuk mengikat Setan.
    2. Setan: Setan, juga dikenal sebagai Ular Tua, ditangkap dan diikat selama seribu tahun.
    3. Seribu tahun: Setan akan dikurung selama seribu tahun sebelum dilepaskan untuk sementara.
    4. Jiwa yang dipenggal: Jiwa orang-orang yang dipenggal karena kesaksian Yesus dan firman Allah hidup kembali dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
    5. Kebangkitan pertama: Orang-orang yang memperoleh bagian dalam kebangkitan pertama tidak akan mengalami kematian kedua dan akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus.
    6. Iblis dilepaskan: Setelah seribu tahun berakhir, Iblis akan dilepaskan dan menyesatkan bangsa-bangsa untuk berperang.
    7. Api dari langit: Api turun dari langit dan menghanguskan musuh-musuh Allah.
    8. Takhta putih: Takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya, menghakimi orang-orang mati berdasarkan perbuatan mereka.
    9. Kitab Kehidupan: Orang-orang mati dihakimi berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab, termasuk Kitab Kehidupan.
    10. Lautan api: Maut, Hades, dan mereka yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan dilemparkan ke dalam lautan api, yang merupakan kematian yang kedua.

    Ini adalah beberapa kata kunci yang dapat ditemukan dalam Kitab Wahyu pasal 20.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Wahyu pasal 20:

    1. Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuasaan Allah dari pengikatan Setan selama seribu tahun?
    2. Mengapa Setan akan dilepaskan setelah seribu tahun berakhir? Apa tujuan dari pembebasannya?
    3. Apa yang dimaksud dengan "kebangkitan yang pertama" dalam pasal ini? Bagaimana hal ini berhubungan dengan imam-imam Allah dan Kristus?
    4. Mengapa Iblis masih memiliki pengaruh dan kekuatan untuk menyesatkan bangsa-bangsa setelah seribu tahun berakhir?
    5. Apa yang dapat kita pelajari tentang keadilan Allah dari penghakiman terhadap orang-orang mati berdasarkan perbuatan mereka?
    6. Mengapa lautan api disebut sebagai "kematian yang kedua"? Apa arti dari tidak memiliki namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan?
    7. Bagaimana gambaran akhir zaman yang digambarkan dalam pasal ini memberikan harapan bagi orang-orang percaya?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Wahyu pasal 20.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 20 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Kekuasaan Allah atas Setan: Pasal ini menggambarkan malaikat turun dari surga dan menangkap Setan, mengikatnya selama seribu tahun. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak atas kejahatan dan Setan. Kita dapat percaya bahwa Allah adalah pemenang yang pasti dalam pertempuran rohani yang kita hadapi.

    2. Kebangkitan dan pemerintahan bersama Kristus: Pasal ini juga menggambarkan kebangkitan orang-orang yang dipenggal kepalanya karena kesaksian Yesus dan firman Allah. Mereka hidup kembali dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun. Hal ini mengajarkan kepada kita tentang kehidupan kekal yang akan kita miliki bersama Kristus jika kita setia kepada-Nya. Kita juga diajak untuk hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Kristus dalam pemerintahan-Nya.

    3. Pertempuran terakhir melawan Setan: Setelah seribu tahun berakhir, Setan akan dilepaskan dan mencoba menyesatkan bangsa-bangsa. Namun, Allah akan menghancurkannya dengan api dari langit. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa meskipun Setan mencoba menggoda dan menyesatkan, Allah akan memastikan kekalahan akhir bagi kejahatan.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Berdoa untuk kekuatan dan perlindungan dari Allah dalam menghadapi godaan dan serangan Setan.
    2. Berdoa agar kita setia kepada Kristus dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
    3. Berdoa agar kita memiliki pengharapan dan kegembiraan akan kehidupan kekal bersama Kristus.
    4. Berdoa agar Allah memberikan kekuatan dan keberanian untuk menghadapi pertempuran rohani dan mengatasi godaan dan penyesatan Setan.
    5. Berdoa agar Allah menghancurkan kejahatan di dunia ini dan membawa keadilan dan kekekalan-Nya.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 20 Kitab Wahyu.
  • 5W1H:

    Analisis Wahyu 20 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menggambarkan pengikatan Setan selama seribu tahun, pemerintahan Kristus bersama orang-orang kudus, pelepasan Setan dan peperangan terakhir, penghakiman terakhir, dan penciptaan langit dan bumi yang baru.

    Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:

    • Malaikat: Mengikat dan melepaskan Setan.
    • Naga/Ular Tua/Setan/Iblis: Musuh Allah yang diikat dan kemudian dilepaskan.
    • Orang-orang kudus: Mereka yang mati karena iman mereka kepada Yesus dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
    • Gog dan Magog: Bangsa-bangsa yang disesatkan Setan untuk melawan Allah.
    • Allah: Hakim terakhir yang menghancurkan kejahatan dan menciptakan langit dan bumi yang baru.

    When (Kapan):

    • Seribu tahun pertama: Setan diikat, orang-orang kudus memerintah bersama Kristus.
    • Setelah seribu tahun: Setan dilepaskan, menyesatkan bangsa-bangsa, terjadi peperangan terakhir.
    • Akhir zaman: Penghakiman terakhir, penciptaan langit dan bumi yang baru.

    Where (Di mana):

    • Jurang maut: Tempat Setan dipenjara selama seribu tahun.
    • Bumi: Tempat peperangan terakhir antara Setan dan pasukannya melawan Allah.
    • Lautan api: Tempat penghukuman terakhir bagi Setan, binatang, nabi palsu, dan mereka yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan.
    • Langit dan bumi yang baru: Diciptakan setelah penghakiman terakhir.

    Why (Mengapa):

    • Pengikatan Setan: Untuk menghentikan kejahatan dan memberikan waktu bagi pemerintahan Kristus dan orang-orang kudus.
    • Pelepasan Setan: Untuk menguji iman manusia dan menunjukkan kedaulatan Allah.
    • Penghakiman terakhir: Untuk memisahkan orang benar dari orang jahat dan memberikan hukuman yang setimpal.
    • Penciptaan langit dan bumi yang baru: Untuk menciptakan tempat tinggal yang sempurna bagi Allah dan umat-Nya.

    How (Bagaimana):

    • Pengikatan Setan: Dilakukan oleh malaikat dengan rantai besar.
    • Pemerintahan Kristus: Kristus memerintah bersama orang-orang kudus yang dibangkitkan.
    • Peperangan terakhir: Setan mengumpulkan bangsa-bangsa untuk melawan Allah, tetapi dikalahkan oleh api dari langit.
    • Penghakiman terakhir: Allah menghakimi semua orang berdasarkan perbuatan mereka yang tertulis dalam kitab-kitab.
    • Penciptaan langit dan bumi yang baru: Allah menciptakan langit dan bumi yang baru, bebas dari dosa dan penderitaan.

    Tambahan:

    Pasal ini memberikan gambaran tentang akhir zaman dan pengharapan bagi orang Kristen. Meskipun akan ada masa-masa sulit dan penganiayaan, Allah pada akhirnya akan menang atas kejahatan dan menciptakan dunia yang baru di mana keadilan dan kebenaran berkuasa.

BaDeNo

1Tes 2
Baca, Dengar, Nonton, Plus

1Tes 4
Baca, Dengar, Nonton, Plus

1Tes 4
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 1
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 1
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 8
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 9
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 13
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 20
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Apsintus | Asia | Efesus | Filadelfia | Filipi | Iblis | Laodikia | Omega | Patmos | Pergamus | Sardis | Smirna | Tiatira | wilayah bangsa-bangsa lain | Yahudi | Yehuda | Yohanes | Yudea

Kamus Alkitab

Filadelfia | Patmos | Pergamus | Sardis | Paulus | Smirna | Tesalonika, Surat | Tulah | Uskup | Wahyu | Yohanes (Rasul) | Yesus | Asia | Datang, Kedatangan | Gereja, Jemaat | Iblis | Malaikat | Mati, Kematian | Murka | Seribu Tahun | Surga | Yohanes | Adil, Keadilan | Aku, Pengakuan Terhadap Kristus | Anak | Aniaya, Penganiayaan | Bakti, Berbakti Kepada (Memuliakan) | Bangkit, Kebangkitan Orang Mati | Bara, Perbaraan | Berani, Keberanian Yang Suci | Binatang | Bintang | Bujuk, Bujukan | Bunuh Pembunuhan | Datang, Kedatangan Kristus | Dupa | Firman Tuhan | Gambaran, Teladan Kristus | Gelar Dan Nama Yang Diberikan; Kepada Hamba-hamba Tuhan | Gempa Bumi | Gunung, Pegunungan | Hakim Penghakiman | Hamba Tuhan | Hibur, Penghiburan Di Dalam Kesusahan | Hukuman | Iman | Injil | Jemaat | Jujur, Kejujuran | Kasih Sayang Atau Cinta Kasih | Kerja, Bekerja Keras | Kudus, Kekudusan | Lemah Lembut | Lihat, Penglihatan | Marah, Kemarahan Tuhan Allah | Mati, Kematian Orang-Orang Kudus | Mati Syahid | Mezbah Pembakaran Ukupan | Mulia, Kemulian | Nafiri (Sangkakala) | Orang Yahudi | Pahala Orang-Orang Kudus | Pelita | Rajin Dalam Hal Rohani | Rumput | Sabar, Kesabaran | Sukacita | Sumpah | Tingkah Laku Kristen | Tipu Daya | Ucap, Ucapan Syukur | Yudea, Pada Zaman Yesus

Pertanyaan Terkait

- Apakah bangsa Yahudi akan dikembalikan ke Palestina pada saat kedatangan Kristus yang kedua?
- Apa yang dimaksud Paulus dengan "pernyataan manusia durhaka"?
- Siapa "orang kudus yang telah meninggal"?
- Apakah Iblis mencampuri kehidupan anak-anak Allah?
- Siapa yang menciptakan Iblis?

Referensi Silang

1Tes 2:1
di antaramu: 1Tes 1:5,9
tidaklah sia-sia.: 2Tes 1:10
1Tes 2:2
telah dianiaya: Kis 14:19; 16:22; Fili 1:30
di Filipi,: Kis 16:12; [Lihat FULL. Kis 16:12 ]
dalam perjuangan: Kis 17:1-9
1Tes 2:3
dari maksud: 2Kor 2:17
tipu daya.: 2Kor 4:2
1Tes 2:4
mempercayakan Injil: Gal 2:7; 1Tim 1:11
menyukakan manusia,: Rom 2:29; [Lihat FULL. Rom 2:29 ]
menguji hati: Wahy 2:23; [Lihat FULL. Wahy 2:23]
1Tes 2:5
maksud loba: Kis 20:33; [Lihat FULL. Kis 20:33 ]
adalah saksi: 1Tes 2:10; Rom 1:9; [Lihat FULL. Rom 1:9]
1Tes 2:6
dari manusia,: Yoh 5:41,44
berbuat demikian: 2Kor 11:7-11
sebagai rasul-rasul: 1Kor 9:1,2
1Tes 2:7
merawati anaknya.: 1Tes 2:11; [Lihat FULL. 1Tes 2:11]
1Tes 2:8
Injil Allah: Rom 1:1; [Lihat FULL. Rom 1:1 ]
kami sendiri: 2Kor 12:15; 1Yoh 3:16
1Tes 2:9
kami bekerja: Kis 18:3; [Lihat FULL. Kis 18:3 ]
bagi siapapun: 2Kor 11:9; [Lihat FULL. 2Kor 11:9]; 2Tes 3:8
1Tes 2:10
adalah saksi,: 1Tes 1:5
juga Allah,: 1Tes 2:5; Rom 1:9; [Lihat FULL. Rom 1:9 ]
betapa saleh,: 2Kor 1:12
1Tes 2:11
terhadap anak-anaknya,: 1Tes 2:7; 1Kor 4:14; Gal 4:19; 1Tim 1:2; [Lihat FULL. 1Tim 1:2]; Filem 1:10; 1Yoh 2:1; [Lihat FULL. 1Yoh 2:1]
1Tes 2:12
hidup sesuai: Ef 4:1; [Lihat FULL. Ef 4:1 ]
yang memanggil: Rom 8:28; [Lihat FULL. Rom 8:28]
1Tes 2:13
tidak putus-putusnya: 1Tes 1:2; Rom 1:8; [Lihat FULL. Rom 1:8 ]
firman Allah: Ibr 4:12; [Lihat FULL. Ibr 4:12]
1Tes 2:14
menjadi penurut: 1Tes 1:6
di Yudea,: Gal 1:22
teman-teman sebangsamu: Kis 17:5; 2Tes 1:4
1Tes 2:15
Tuhan Yesus: Luk 24:20; Kis 2:23
para nabi: Mat 5:12; [Lihat FULL. Mat 5:12]
1Tes 2:16
bangsa-bangsa lain: Kis 13:45,50; 17:5; Kis 20:3; [Lihat FULL. Kis 20:3]; Kis 21:27; 24:9
genap jumlahnya: Mat 23:32
1Tes 2:17
di hati,: 1Kor 5:3; Kol 2:5
menjenguk kamu.: 1Tes 3:10
1Tes 2:18
tetapi Iblis: Mat 4:10; [Lihat FULL. Mat 4:10 ]
mencegah kami.: Rom 1:13; 15:22
1Tes 2:19
atau mahkota: Yes 62:3; Fili 4:1
kemegahan: 2Kor 1:14
waktu kedatangan-Nya,: Mat 16:27; [Lihat FULL. Mat 16:27]; Luk 17:30; [Lihat FULL. Luk 17:30]; 1Kor 1:7; [Lihat FULL. 1Kor 1:7]; 1Kor 4:5; 1Tes 3:13; 2Tes 1:8-10; 1Pet 1:7; 1Yoh 2:28; Wahy 1:7; [Lihat FULL. Wahy 1:7]
1Tes 2:20
kamulah kemuliaan: 2Kor 1:14
1Tes 4:14
telah bangkit,: Rom 14:9; 1Kor 15:3,4; 2Kor 5:15
dalam Yesus: 1Kor 15:18
Catatan frasa: KEDATANGAN TUHAN.
1Tes 4:16
penghulu malaikat: Yud 1:9
sangkakala Allah: Mat 24:31; [Lihat FULL. Mat 24:31 ]
dari sorga: Mat 16:27; [Lihat FULL. Mat 16:27 ]
dahulu bangkit;: 1Kor 15:23; 2Tes 2:1; Wahy 14:13
1Tes 4:17
masih tinggal,: 1Kor 15:52
dalam awan: Kis 1:9; Kis 8:39; [Lihat FULL. Kis 8:39]; Wahy 1:7; [Lihat FULL. Wahy 1:7]; Wahy 11:12
dengan Tuhan.: Yoh 12:26; [Lihat FULL. Yoh 12:26 ]
Why 1:9
Aku, Yohanes,: Wahy 1:1
dalam kesusahan,: Kis 14:22; [Lihat FULL. Kis 14:22]; 2Kor 1:7; Fili 4:14
dalam Kerajaan: Wahy 1:6
dalam ketekunan: 2Tim 2:12
firman Allah: Wahy 1:2; Ibr 4:12; [Lihat FULL. Ibr 4:12]
oleh Yesus.: Wahy 1:2; [Lihat FULL. Wahy 1:2]
Catatan frasa: PULAU ... PATMOS.
Why 1:11
engkau lihat,: Wahy 1:19
ketujuh jemaat: Wahy 1:4,20
ke Efesus,: Kis 18:19; [Lihat FULL. Kis 18:19]
ke Smirna,: Wahy 2:8
ke Pergamus,: Wahy 2:12
ke Tiatira,: Kis 16:14; Wahy 2:18,24
ke Sardis,: Wahy 3:1
ke Filadelfia: Wahy 3:7
ke Laodikia.: Kol 2:1; [Lihat FULL. Kol 2:1]; Wahy 3:14
Why 8:1
yang ketujuh,: Wahy 6:1
Catatan frasa: METERAI YANG KETUJUH.
Why 8:2
ketujuh malaikat,: Wahy 8:6-13; Wahy 9:1,13; 11:15
tujuh sangkakala.: Mat 24:31; [Lihat FULL. Mat 24:31]
Why 8:3
seorang malaikat: Wahy 7:2
orang kudus: Wahy 5:8
Catatan frasa: DOA SEMUA ORANG KUDUS.
Why 8:4
hadapan Allah.: Mazm 141:2
Why 8:5
dari mezbah,: Im 16:12,13
bunyi guruh,: Wahy 4:5; [Lihat FULL. Wahy 4:5]
gempa bumi.: Wahy 6:12; [Lihat FULL. Wahy 6:12]
Why 8:6
ketujuh sangkakala: Wahy 8:2; [Lihat FULL. Wahy 8:2]
Why 8:7
yang pertama: Wahy 8:2; [Lihat FULL. Wahy 8:2]
dan api,: Yeh 38:22
terbakarlah sepertiga: Wahy 8:7-12; Wahy 9:15,18; 12:4
dan hanguslah: Wahy 9:4
Why 8:8
gunung besar,: Yer 51:25
Dan sepertiga: Wahy 8:7; [Lihat FULL. Wahy 8:7]
menjadi darah,: Wahy 16:3
Why 8:9
matilah sepertiga: Wahy 8:7; [Lihat FULL. Wahy 8:7]
Why 8:10
mata-mata air.: Wahy 14:7; 16:4
Why 8:11
Dan sepertiga: Wahy 8:7; [Lihat FULL. Wahy 8:7]
menjadi pahit.: Yer 9:15; 23:15
Catatan frasa: APSINTUS.
Why 8:12
sehingga sepertiga: Wahy 8:7; [Lihat FULL. Wahy 8:7]
menjadi gelap: Kel 10:21-23; Wahy 6:12,13
malam hari.: Yeh 32:7
Why 8:13
tengah langit: Wahy 14:6; 19:17
celaka, celakalah: Wahy 9:12; 11:14; 12:12
atas bumi: Wahy 3:10; [Lihat FULL. Wahy 3:10]
Why 9:18
ini dibunuh: Wahy 9:15
sepertiga: Wahy 8:7; [Lihat FULL. Wahy 8:7]
dan belerang,: Wahy 9:17; [Lihat FULL. Wahy 9:17]
Why 13:16
atau besar,: Wahy 19:5; [Lihat FULL. Wahy 19:5]
pada dahinya,: Wahy 7:3; 14:9; 20:4
Catatan frasa: TANDA.
Why 20:4
melihat takhta-takhta: Dan 7:9
untuk menghakimi.: Mat 19:28; Wahy 3:21
dipenggal kepalanya: Wahy 6:9
tentang Yesus: Wahy 1:2; [Lihat FULL. Wahy 1:2]
firman Allah;: Ibr 4:12; [Lihat FULL. Ibr 4:12]
menyembah binatang: Wahy 13:12; [Lihat FULL. Wahy 13:12]
dan tangan: Wahy 13:16; [Lihat FULL. Wahy 13:16]
dan memerintah: Wahy 20:6; Wahy 22:5

Sumber Lain

- ac) Kita Hidup di dalam Kehadiran Allah dan Kristus
- am) Gereja adalah dari Allah dan Kristus
- 2. Kualifikasi Pemimpin
- a) Tugas Kita untuk Menghibur
- (3) Yesus Memberi Upah kepada Orang-orang Benar
- 6. Nafiri.
- G. Ipuh.
- 1. Maju Menuju Persia.
- C. Kosakata dan Latihan
- C. Kosakata dan Latihan

Pengantar Kitab

1Tes: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Why: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: