ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 293
Hal. 293
Metode PA: SABDA, WWG.
Kisah Para Rasul 7 (AYT)
59 Dan, mereka terus merajam Stefanus yang sedang berseru dan berkata, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
60 Kemudian, setelah berlutut, ia berseru dengan suara keras, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan, sesudah mengatakannya, ia pun mati.
Kisah Para Rasul 8 (AYT)
1 Dan, Saulus pun menyetujui pembunuhan Stefanus itu. Pada hari itu, suatu penganiayaan yang besar terjadi terhadap jemaat di Yerusalem, dan mereka semua terpencar ke wilayah-wilayah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul.
2 Beberapa orang saleh menguburkan Stefanus dan mendatangkan ratapan yang begitu besar terhadapnya.
3 Akan tetapi, Saulus berusaha membinasakan jemaat dengan masuk ke rumah demi rumah. Ia menyeret laki-laki dan perempuan, lalu menyerahkan mereka ke penjara.

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Kisah Para Rasul 7:59--8:3;
  • Penjelasan Singkat: Stefnus dirajam batu
  • Isi Pasal: Pembelaan Stefanus di hadapan Mahkamah Agama. Stefanus mati sebagai martir.
  • Garis Besar: 7:1 Stefanus, diperbolehkan untuk menjawab tuduhan fitnah itu,
    7:2 mengatakan bahwa Abraham menyembah Allah yang benar, dan bagaimana Allah memilih bapa-bapa leluhur,
    7:20 sebelum Musa lahir, dan sebelum tabut perjanjian dan bait Allah didirikan;
    7:37 bahwa Musa sendiri bersaksi tentang Kristus;
    7:44 dan bahwa semua peraturan yang lahiriah ditentukan, menurut aturan ilahi, untuk diberlakukan namun untuk beberapa saat;
    7:51 mencela pemberontakan mereka, dan pembunuhan Kristus, Dia yang Benar, yang dinubuatkan oleh para nabi akan datang ke dunia.
    7:54 Lalu mereka melempari dia dengan batu, yang menyerahkan rohnya kepada Yesus, dan berdoa dengan rendah hati bagi mereka.
  • Judul Perikop: Pembelaan Stefanus (7:1-53)
    Stefanus dibunuh -- Saulus hadir (7:54--8:1)
  • Kesimpulan: Mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan Firman Allah tidak mungkin tidak berbicara dengan berani menentang dosa, dan mereka akan dipersiapkan untuk segala sesuatu, entah itu bertindak demi Kristus atau untuk menderita bagi-Nya. Karena penderitaan mereka bagi Kristus berlimpah, penghiburan mereka di dalam Dia bahkan lebih melimpah. Marilah kita ketika bersaksi, terus memandang kepada Kristus supaya kita selalu lebih di atas rasa takut kepada manusia.
  • Fakta: ay. 56. Kol 3:1 memberitahu kepada kita ketika Yesus naik, Dia duduk di surga. Stefanus melihat Dia berdiri. Dia berdiri untuk menyambut martir yang pertama ke surga. Dia akan berdiri lagi ketika masa kegairahan Gereja tiba.
  • Penjelasan Singkat: Filipus 'menanam' gereja di Samaria
  • Isi Pasal: Saulus menganiaya orang-orang Kristen. Misionaris-misionaris pertama. Kisah tentang Simon, ahli sihir. Filipus dan sida-sida dari Etiopia.
  • Garis Besar: 8:1 Dimulainya penganiayaan di Yerusalem, gereja didirikan di Samaria, oleh Filipus, yang mengajar, mengadakan mujizat, dan membaptis banyak orang;
    8:9 di antara yang lainnya Simon yang melakukan sihir, penipu orang banyak;
    8:14 Petrus dan Yohanes datang untuk menguatkan dan memperluas gereja;
    8:18 ketika Simon ingin membeli kuasa seperti mereka, Petrus dengan keras menegur kemunafikan dan sifat iri hatinya, dan menasihati dia agar bertobat, bersama dengan Petrus mengajar firman Allah, kembali ke Yerusalem;
    8:26 Namun malaikat mengutus Filipus untuk mengajar dan membaptis sida-sida dari Etiopia.
  • Judul Perikop: Penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem (8:1-3)
    Filipus di Samaria (8:4-25)
    Sida-sida dari tanah Etiopia (8:26-40)
  • Kesimpulan: Dimana Yesus Kristus diberitakan dan Injil diterima, Setan dipaksa untuk melepaskan genggamannya atas manusia, dan mereka dipulihkan kepada pikiran yang waras, terganggu dan tidak puas ketika mereka dibutakan oleh Setan. Dibawanya Injil Kristus kemanapun atau ke siapapun menjadi sukacita besar bagi tempat atau orang tersebut.
  • Fakta: ay. 37. Pengakuan iman yang pendek, namun luas. Ketuhanan Yesus Kristus adalah ajaran utama dari Kekristenan, dan mereka yang memercayainya dengan segenap hati dan mengakuinya harus dibaptis - dan hanya mereka.
  • Ringkasan: Pasal 7 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan pidato Stefanus di hadapan Imam Besar dan orang-orang Yahudi. Dalam pidatonya, Stefanus mengisahkan sejarah bangsa Israel mulai dari Abraham hingga Musa. Ia juga menegur orang-orang Yahudi karena mereka selalu menentang Roh Kudus dan telah membunuh nabi-nabi yang telah mengumumkan kedatangan Sang Kebenaran. Mendengar hal ini, orang-orang Yahudi marah dan menyerang Stefanus. Ia akhirnya mati sebagai martir, sambil memohon agar Tuhan tidak menuntut dosa ini kepada mereka.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 7 dari Kitab Kisah Para Rasul terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Pasal ini berisi pidato Stefanus, seorang diakon gereja perdana yang diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi karena tuduhan penistaan terhadap hukum Musa dan Bait Suci.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 6, kita melihat bahwa gereja perdana mengalami pertumbuhan yang pesat. Namun, terdapat ketegangan antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Ibrani dan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani dalam pelayanan gereja. Untuk mengatasi masalah ini, tujuh orang diakon dipilih, termasuk Stefanus, untuk mengurus pelayanan sosial dan memastikan keadilan dalam gereja.

    Stefanus adalah seorang pria yang penuh iman dan penuh Roh Kudus. Ia melakukan mujizat dan memberitakan Injil dengan kuasa yang besar. Namun, hal ini menimbulkan kegelisahan di kalangan orang-orang Yahudi yang tidak setuju dengan ajaran Kristen.

    Dalam pidatonya di pasal 7, Stefanus menguraikan sejarah keselamatan dari Abraham hingga kedatangan Yesus Kristus. Ia menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah Israel dan bagaimana bangsa itu sering kali menolak dan memberontak terhadap Allah. Pidato Stefanus ini mengungkapkan kebenaran yang tidak nyaman bagi para pemimpin Yahudi, sehingga mereka marah dan memutuskan untuk membunuhnya.

    Secara teologis, pasal 7 menunjukkan bahwa Allah bekerja melalui sejarah dan memilih orang-orang tertentu untuk memenuhi rencana-Nya. Pidato Stefanus juga menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dan bahwa orang-orang Yahudi telah menolak-Nya, seperti halnya leluhur mereka telah menolak para nabi sebelumnya.

    Dengan demikian, latar belakang pasal 7 dari Kitab Kisah Para Rasul mencakup konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Ayat-ayat sebelumnya menunjukkan pertumbuhan gereja perdana dan pemilihan Stefanus sebagai diakon. Pidato Stefanus dalam pasal 7 mengungkapkan sejarah keselamatan dan menegaskan kebenaran ajaran Kristen, yang akhirnya menyebabkan kemartiran Stefanus.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 7:

    1. Janji Allah kepada Abraham (ayat 2-8) - Kisah ini menggambarkan bagaimana Allah menjanjikan tanah milik kepada Abraham dan keturunannya, meskipun Abraham belum memiliki anak. (Kejadian 12:1-3; Kejadian 15:7-21)
    2. Kehidupan Yusuf di Mesir (ayat 9-16) - Kisah ini mengisahkan bagaimana Yusuf dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya, tetapi Allah menyertai dan menyelamatkannya dari penderitaan. (Kejadian 37-50)
    3. Kelahiran dan panggilan Musa (ayat 17-34) - Kisah ini menceritakan kelahiran Musa, pengasuhannya di istana Firaun, dan panggilannya oleh Allah untuk memimpin umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir. (Keluaran 2-4)
    4. Penolakan dan penyembahan berhala oleh umat Israel (ayat 35-43) - Kisah ini menggambarkan bagaimana umat Israel menolak Musa sebagai pemimpin mereka dan kembali menyembah berhala, yang menyebabkan mereka dihukum oleh Allah. (Keluaran 32)
    5. Kemartiran Stefanus (ayat 44-60) - Kisah ini menceritakan bagaimana Stefanus memberikan kesaksian tentang Yesus dan akhirnya dibunuh oleh orang-orang Yahudi yang marah. (Kisah Para Rasul 7:54-60)
    6. Penglihatan Stefanus sebelum kematiannya (ayat 55-56) - Kisah ini menggambarkan bagaimana Stefanus melihat langit terbuka dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah sebelum ia mati. (Kisah Para Rasul 7:55-56)
    7. Peran Saulus dalam kematian Stefanus (ayat 58) - Kisah ini menyebutkan bahwa para saksi mata melemparkan jubah mereka di kaki Saulus, yang kemudian menjadi penganiaya gereja sebelum bertobat dan menjadi Paulus. (Kisah Para Rasul 7:58)
    Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya sebagai contoh dan tidak mencakup seluruh ayat dalam pasal 7.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Imam Besar
    - Stefanus
    - Abraham
    - Mesopotamia
    - Haran
    - Kasdim
    - Ishak
    - Yakub
    - Yusuf
    - Firaun
    - Musa
    - Midian
    - Daud
    - Salomo
    - Sang Kebenaran
    - Yesus
    - Saulus

    Lokasi:
    - Mesir
    - Kanaan
    - Sikhem
    - Babel
    - Kemah Kesaksian
    - Tanah Israel
    - Gunung Sinai
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 7 adalah sebagai berikut:

    1. Imam Besar: Merujuk kepada pemimpin agama Yahudi pada waktu itu.
    2. Stefanus: Merupakan salah satu diakon gereja perdana yang menjadi martir karena imannya.
    3. Allah: Merujuk kepada Tuhan yang disembah oleh umat Kristen.
    4. Abraham: Nenek moyang umat Israel yang dipilih oleh Allah untuk menjadi bangsa yang diberkati.
    5. Mesir: Tempat di mana bangsa Israel menjadi budak selama empat ratus tahun sebelum keluar dari sana.
    6. Yusuf: Salah satu anak Yakub yang dijual oleh saudara-saudaranya ke Mesir dan kemudian menjadi pemimpin di sana.
    7. Musa: Nabi yang dipilih oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
    8. Midian: Tempat di mana Musa melarikan diri setelah membunuh seorang Mesir.
    9. Gunung Sinai: Tempat di mana Allah memberikan hukum Taurat kepada Musa.
    10. Daud: Raja Israel yang ingin membangun rumah bagi Allah, tetapi diberitahu bahwa Allah tidak tinggal dalam rumah yang dibuat oleh tangan manusia.
    11. Salomo: Putra Daud yang membangun Bait Suci di Yerusalem.
    12. Roh Kudus: Kuasa Allah yang hadir dalam kehidupan orang percaya.
    13. Yesus: Anak Manusia yang berdiri di sebelah kanan Allah dan yang dipercayai oleh umat Kristen sebagai Juruselamat.
    14. Saulus: Seorang pemuda yang menjadi saksi mata dan terlibat dalam penyaliban Stefanus, kemudian berubah menjadi Paulus, seorang rasul yang mewartakan Injil.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Stefanus tentang keberanian dan keteguhan iman dalam menghadapi penindasan?
    2. Bagaimana peran Abraham dalam sejarah keselamatan menurut Stefanus?
    3. Mengapa bangsa Israel terus menerus jatuh ke dalam penyembahan berhala meskipun mereka telah melihat mukjizat dan tanda-tanda Allah?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi orang-orang yang mendengarkan khotbah Stefanus? Bagaimana hal ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana Stefanus menggunakan sejarah bangsa Israel untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Sang Kebenaran yang telah dijanjikan?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman hidup Stefanus dalam menghadapi penindasan dan penganiayaan? Bagaimana hal ini dapat menginspirasi kita dalam menghadapi tantangan iman kita sendiri?
    3. Bagaimana kisah Stefanus menggambarkan pentingnya Roh Kudus dalam hidup seorang percaya? Apa peran Roh Kudus dalam kehidupan kita saat ini?
    4. Bagaimana kisah Stefanus mengajarkan kita tentang pentingnya mempertahankan iman kita dan tidak menentang Roh Kudus? Bagaimana kita dapat menghindari menjadi "orang-orang yang keras kepala" seperti yang disebutkan oleh Stefanus?

    Hal-hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 7:
    1. Stefanus memberikan gambaran sejarah keselamatan dari Abraham hingga Musa, menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah bangsa Israel.
    2. Stefanus menekankan pentingnya iman dan ketaatan kepada Allah dalam sejarah bangsa Israel, serta konsekuensi dari ketidaktaatan mereka.
    3. Kematian Stefanus menjadi contoh keberanian dan kesetiaan yang menginspirasi banyak orang percaya dalam menghadapi penindasan.
    4. Kehadiran Yesus di sisi kanan Allah yang dilihat oleh Stefanus menunjukkan kedudukan-Nya yang tinggi dan kuasa-Nya sebagai Juruselamat.
    5. Khotbah Stefanus menunjukkan bagaimana sejarah bangsa Israel terhubung dengan janji-janji Allah dan penggenapan-Nya dalam Yesus Kristus.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 7 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketaatan kepada Allah: Pasal ini menggambarkan ketaatan Abraham kepada panggilan Allah untuk meninggalkan tanahnya dan pergi ke tempat yang akan Allah tunjukkan. Kita dapat belajar untuk taat dan patuh kepada kehendak Allah dalam hidup kita.

    2. Kesetiaan dalam penderitaan: Pasal ini juga menggambarkan penderitaan yang dialami oleh bangsa Israel di Mesir. Meskipun mereka mengalami penderitaan dan penganiayaan, mereka tetap setia kepada Allah. Kita dapat belajar untuk tetap setia kepada Allah dalam segala situasi, meskipun menghadapi penderitaan.

    3. Pengampunan dan kasih: Ketika Stefanus diserang dan dilempari dengan batu, ia meminta Allah untuk tidak menanggungkan dosa ini kepada mereka. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya pengampunan dan kasih dalam hidup kita, bahkan kepada mereka yang menyakiti kita.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahamulia,
    Terima kasih atas contoh-contoh iman dan kesetiaan yang diberikan dalam pasal 7 Kitab Kisah Para Rasul. Ajarkanlah kami untuk taat kepada kehendak-Mu dan tetap setia kepada-Mu dalam segala situasi. Berikanlah kami kekuatan untuk memaafkan dan mengasihi mereka yang menyakiti kami. Amin.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 7

    Pasal 7 Kisah Para Rasul menceritakan pembelaan Stefanus di hadapan Mahkamah Agama Yahudi. Mari kita analisis menggunakan 5W+1H:

    What (Apa):

    • Peristiwa: Stefanus, seorang diaken yang penuh Roh Kudus dan hikmat, ditangkap dan diadili di hadapan Mahkamah Agama Yahudi atas tuduhan menghujat Allah dan Musa.
    • Isi: Stefanus menyampaikan pidato panjang yang merangkum sejarah bangsa Israel, mulai dari panggilan Abraham hingga kedatangan Yesus. Ia menekankan kesetiaan Allah dan ketidaksetiaan bangsa Israel yang terus menerus menolak para nabi dan akhirnya menolak Mesias.

    Who (Siapa):

    • Tokoh utama: Stefanus, Imam Besar, anggota Mahkamah Agama Yahudi.
    • Tokoh pendukung: Abraham, Yusuf, Musa, Daud, Salomo, para nabi.

    When (Kapan):

    • Tidak disebutkan secara spesifik, namun diperkirakan beberapa tahun setelah kenaikan Yesus ke surga.

    Where (Di mana):

    • Di Yerusalem, di hadapan Mahkamah Agama Yahudi.

    Why (Mengapa):

    • Stefanus ditangkap dan diadili: Karena dituduh menghujat Allah dan Musa.
    • Stefanus menyampaikan pidato: Untuk membela diri dan menunjukkan bahwa ia tidak menghujat, melainkan memberitakan kebenaran tentang Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan.

    How (Bagaimana):

    • Stefanus ditangkap: Oleh orang-orang Yahudi yang tidak senang dengan khotbahnya.
    • Stefanus diadili: Di hadapan Mahkamah Agama Yahudi dengan tuduhan menghujat.
    • Stefanus menyampaikan pidato: Dengan penuh keberanian dan hikmat dari Roh Kudus, ia memaparkan sejarah bangsa Israel dan menunjukkan bahwa penolakan mereka terhadap Yesus adalah bagian dari pola penolakan mereka terhadap Allah dan para nabi-Nya.

    Kesimpulan:

    Pasal 7 Kisah Para Rasul merupakan kesaksian kuat tentang kesetiaan Allah dan ketidaksetiaan manusia. Pidato Stefanus menunjukkan bahwa Yesus adalah penggenapan janji Allah kepada bangsa Israel, dan penolakan mereka terhadap Yesus adalah puncak dari pemberontakan mereka terhadap Allah. Pasal ini juga menunjukkan keberanian dan kesetiaan Stefanus dalam menghadapi penganiayaan, menjadi teladan bagi orang Kristen untuk tetap teguh dalam iman meskipun menghadapi tantangan.

    Tambahan:

    Ayat yang Anda sebutkan, "Kemudian, Imam Besar berkata, “Apakah benar demikian?”" (Kisah Para Rasul 7:1), merupakan awal dari dialog antara Stefanus dan Imam Besar. Pertanyaan ini membuka kesempatan bagi Stefanus untuk menyampaikan pembelaannya dan membagikan kebenaran tentang Yesus kepada para pemimpin agama Yahudi.

  • Ringkasan: Pada pasal 8 Kisah Para Rasul, kita melihat bahwa setelah Stefanus dibunuh, jemaat di Yerusalem mengalami penganiayaan yang besar. Mereka terpencar ke wilayah-wilayah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul. Meskipun demikian, jemaat terus memberitakan Injil dan melakukan mukjizat di tempat-tempat yang mereka kunjungi. Salah satu contohnya adalah Filipus, yang pergi ke kota Samaria dan memberitakan tentang Kristus. Orang banyak dengan sehati memperhatikan dan banyak yang percaya serta dibaptis. Bahkan Simon, seorang tukang sihir terkenal, juga percaya dan dibaptis. Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar tentang pertobatan orang-orang Samaria, mereka mengutus Petrus dan Yohanes untuk mendoakan mereka agar menerima Roh Kudus. Setelah mereka menerima penumpangan tangan rasul-rasul, Simon menawarkan uang agar juga bisa mendapatkan kuasa itu, tetapi Petrus menegurnya. Kemudian, Filipus diutus oleh malaikat Tuhan untuk bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia yang sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Filipus berkhotbah tentang Yesus kepadanya dan sida-sida itu mempercayai Kristus dan dibaptis. Setelah itu, Filipus dipindahkan oleh Roh Tuhan ke tempat lain, sementara sida-sida itu melanjutkan perjalanan dengan sukacita. Filipus kemudian memberitakan Injil di berbagai kota sampai ia tiba di Kaisarea.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 8 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal 8 terjadi setelah kematian Stefanus, seorang diakon yang menjadi martir pertama dalam gereja Kristen. Setelah kematian Stefanus, terjadi penganiayaan yang meluas terhadap gereja di Yerusalem. Hal ini menyebabkan banyak orang Kristen melarikan diri ke tempat-tempat lain, termasuk Samaria.

    Konteks Budaya:
    Samaria adalah wilayah di antara Yudea dan Galilea yang dihuni oleh orang-orang Samaria. Orang Samaria adalah keturunan campuran antara orang Israel dan bangsa lain yang dibawa oleh Asyur pada zaman Perjanjian Lama. Hubungan antara orang Yahudi dan orang Samaria sangat tegang dan penuh konflik.

    Konteks Literatur:
    Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Tujuan Lukas dalam menulis kitab ini adalah untuk merekam sejarah awal gereja Kristen dan penyebaran Injil di seluruh dunia.

    Konteks Teologis:
    Pasal 8 menunjukkan bagaimana Injil mulai menyebar ke luar Yerusalem dan mencapai orang-orang Samaria. Hal ini menunjukkan bahwa Injil adalah untuk semua orang, tidak hanya untuk orang Yahudi. Pasal ini juga menyoroti pentingnya peran Roh Kudus dalam pekerjaan penyembuhan dan pengusiran setan.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terjadi penganiayaan terhadap gereja di Yerusalem yang dipimpin oleh Saulus. Stefanus, seorang diakon, diadili dan dihukum mati karena imannya. Kematian Stefanus menjadi pemicu penganiayaan yang lebih luas terhadap gereja Kristen di Yerusalem. Banyak orang Kristen melarikan diri ke tempat-tempat lain untuk menyebarkan Injil.

    Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 8 dalam Kitab Kisah Para Rasul.
  • Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 8:

    1. Penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem (Kisah Para Rasul 8:1-3)
     - Jemaat di Yerusalem mengalami penganiayaan yang besar setelah pembunuhan Stefanus.
    - Saulus berusaha membinasakan jemaat dengan menyeret laki-laki dan perempuan ke penjara.

    2. Pemberitaan Injil di Samaria (Kisah Para Rasul 8:4-8)
     - Orang-orang yang terpencar dari Yerusalem memberitakan Injil saat mereka berkeliling.
    - Filipus turun ke kota Samaria dan memberitakan tentang Kristus.
    - Orang banyak memperhatikan dan percaya karena melihat tanda-tanda ajaib yang dilakukan Filipus.

    3. Simon si tukang sihir (Kisah Para Rasul 8:9-13)
     - Simon sebelumnya telah mempraktikkan sihir di Samaria dan membuat orang-orang kagum.
    - Setelah mendengar dan melihat mukjizat yang dilakukan Filipus, Simon juga percaya dan dibaptis.

    4. Pengutusan Petrus dan Yohanes ke Samaria (Kisah Para Rasul 8:14-17)
     - Rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa orang-orang Samaria telah menerima firman Allah.
    - Petrus dan Yohanes datang ke Samaria untuk mendoakan mereka agar menerima Roh Kudus.
    - Mereka menumpangkan tangannya atas orang-orang Samaria, dan mereka menerima Roh Kudus.

    5. Percakapan antara Petrus dan Simon (Kisah Para Rasul 8:18-24)
     - Simon menawarkan uang kepada Petrus agar bisa memperoleh kuasa untuk menumpangkan tangan dan memberikan Roh Kudus.
    - Petrus menegur Simon karena pikirannya yang salah dan mengajaknya untuk bertobat.

    6. Filipus dan sida-sida Etiopia (Kisah Para Rasul 8:26-40)
     - Malaikat Tuhan memerintahkan Filipus untuk pergi ke jalan yang turun dari Yerusalem menuju Gaza.
    - Filipus bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia yang sedang membaca kitab Nabi Yesaya.
    - Filipus berkhotbah tentang Yesus kepada sida-sida itu dan ia pun percaya serta dibaptis.

    7. Filipus di Asdod dan Kaisarea (Kisah Para Rasul 8:40)
     - Setelah Filipus membaptis sida-sida Etiopia, Roh Tuhan membawa Filipus pergi.
    - Filipus mendapati dirinya berada di Asdod dan melanjutkan perjalanan ke Kaisarea sambil memberitakan Injil.

    Sumber: Kisah Para Rasul 8:1-40
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Saulus: Menyetujui pembunuhan Stefanus dan berusaha membinasakan jemaat.
    - Stefanus: Dibunuh dan diuburkan oleh beberapa orang saleh.
    - Filipus: Turun ke suatu kota di Samaria, memberitakan tentang Kristus, melakukan tanda-tanda ajaib, dan membaptis orang-orang Samaria.
    - Simon: Seorang pria yang sebelumnya mempraktikkan sihir di kota Samaria, percaya dan dibaptis setelah mendengar dan melihat mukjizat yang dilakukan oleh Filipus.
    - Petrus: Mengutus bersama Yohanes untuk memberikan Roh Kudus kepada orang-orang Samaria.
    - Yohanes: Mengutus bersama Petrus untuk memberikan Roh Kudus kepada orang-orang Samaria.
    - Malaikat Tuhan: Berbicara kepada Filipus dan memerintahkan untuk pergi ke jalan yang turun dari Yerusalem menuju Gaza.
    - Sida-sida dari seorang pejabat pengadilan Sri Kandake, Ratu Kerajaan Etiopia: Bertanggung jawab atas semua harta sang ratu, sedang membaca kitab Nabi Yesaya, dan dibaptis oleh Filipus.

    Lokasi:
    - Yerusalem: Tempat terjadinya penganiayaan terhadap jemaat dan di mana rasul-rasul berada.
    - Yudea: Salah satu wilayah di mana jemaat terpencar setelah penganiayaan di Yerusalem.
    - Samaria: Salah satu wilayah di mana jemaat terpencar setelah penganiayaan di Yerusalem, tempat Filipus turun dan memberitakan tentang Kristus.
    - Gaza: Tujuan perjalanan Filipus setelah diperintahkan oleh malaikat Tuhan.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 8 adalah sebagai berikut:

    1. Pembunuhan Stefanus: Pasal ini dimulai dengan menceritakan tentang pembunuhan Stefanus, seorang diakon yang menjadi martir karena imannya.

    2. Penganiayaan terhadap jemaat: Setelah pembunuhan Stefanus, terjadi penganiayaan yang besar terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka terpencar ke wilayah-wilayah Yudea dan Samaria.

    3. Filipus memberitakan Injil: Filipus, salah satu diakon, turun ke kota Samaria dan memberitakan tentang Kristus. Orang banyak memperhatikan dan menerima firman Allah yang disampaikan oleh Filipus.

    4. Simon si tukang sihir: Ada seorang pria bernama Simon yang sebelumnya telah mempraktikkan sihir di kota Samaria. Namun, setelah mendengar dan melihat mukjizat yang dilakukan oleh Filipus, ia juga mempercayai Injil dan dibaptis.

    5. Pengutusan Petrus dan Yohanes: Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa orang-orang Samaria sudah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes untuk memberikan mereka Roh Kudus.

    6. Pertemuan dengan sida-sida Etiopia: Kemudian, malaikat Tuhan berbicara kepada Filipus untuk pergi ke jalan yang turun dari Yerusalem menuju Gaza. Di sana, Filipus bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia yang sedang membaca kitab Nabi Yesaya.

    7. Pembaptisan sida-sida Etiopia: Filipus berkhotbah tentang Yesus kepada sida-sida itu dan ia mempercayai Kristus. Mereka berhenti di tempat yang berair dan Filipus membaptisnya.

    8. Filipus berpindah ke Asdod: Setelah pembaptisan, Roh Tuhan membawa Filipus pergi dan ia mendapati dirinya berada di Asdod. Filipus melanjutkan perjalanan dan memberitakan Injil ke semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Kisah Para Rasul pasal 8:

    1. Bagaimana reaksi Anda terhadap penganiayaan yang dialami oleh jemaat di Yerusalem? Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman ini?

    2. Apa yang menarik perhatian Anda tentang Filipus dan pelayanannya di kota Samaria? Apa yang dapat kita pelajari dari kesaksian dan mukjizat yang terjadi melalui Filipus?

    3. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Simon, yang sebelumnya praktik sihir, tetapi kemudian mempercayai Injil dan dibaptis? Bagaimana sikap Simon berbeda dengan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang pengikut Kristus?

    4. Mengapa rasul-rasul di Yerusalem mengutus Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk mendoakan agar orang-orang Samaria menerima Roh Kudus? Mengapa penting bagi orang percaya menerima Roh Kudus?

    5. Bagaimana Anda melihat interaksi antara Filipus dan sida-sida Etiopia? Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya pengajaran dan penggembalaan dalam memahami dan menerima Firman Tuhan?

    6. Mengapa sida-sida Etiopia ingin segera dibaptis setelah mendengar pengajaran Filipus tentang Yesus? Apa arti penting baptisan dalam kehidupan seorang pengikut Kristus?

    7. Apa yang dapat kita pelajari dari perjalanan Filipus setelah baptisan sida-sida Etiopia? Bagaimana Filipus menunjukkan kesetiaan dan semangat dalam memberitakan Injil?

    8. Bagaimana kisah ini menggambarkan kerja Roh Kudus dalam memimpin dan memampukan para pengikut Kristus dalam pelayanan mereka?

    9. Apa yang dapat kita pelajari dari perjalanan Filipus ke Kaisarea? Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam kisah ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

    10. Bagaimana kisah ini mengilustrasikan pentingnya misi dan pelayanan dalam memperluas Kerajaan Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang panggilan kita sebagai pengikut Kristus?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali kekayaan Kitab Kisah Para Rasul pasal 8.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 8 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Ketekunan dalam memberitakan Injil: Filipus adalah contoh yang baik dalam ketekunan dan keberanian dalam memberitakan tentang Kristus. Meskipun menghadapi tantangan dan penganiayaan, dia tetap setia dan gigih dalam memberitakan Firman Allah. Kita juga harus memiliki semangat yang sama dalam membagikan iman kita kepada orang lain.

    2. Pentingnya baptisan dan penerimaan Roh Kudus: Ketika orang-orang Samaria menerima Injil dan dibaptis, Petrus dan Yohanes datang untuk menumpangkan tangan dan mendoakan mereka agar menerima Roh Kudus. Hal ini menunjukkan pentingnya baptisan dan penerimaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Kita juga harus memahami dan mengalami pengalaman ini dalam hidup kita.

    3. Pentingnya hati yang lurus di hadapan Allah: Ketika Simon menawarkan uang kepada rasul-rasul untuk memperoleh kuasa Roh Kudus, Petrus menegurnya karena hatinya tidak lurus di hadapan Allah. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki hati yang tulus dan lurus di hadapan Allah dalam segala hal yang kita lakukan.

    4. Ketaatan terhadap panggilan Tuhan: Ketika malaikat Tuhan berbicara kepada Filipus untuk pergi ke jalan yang sepi, Filipus dengan taat mengikuti panggilan tersebut. Kita juga harus siap untuk mendengar dan taat terhadap panggilan Tuhan dalam hidup kita, meskipun itu mungkin mengharuskan kita meninggalkan zona nyaman kita.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon kepada Tuhan agar memberikan kita ketekunan dan keberanian dalam memberitakan Injil kepada orang lain.

    2. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat mengalami baptisan dan penerimaan Roh Kudus dalam hidup kita, sehingga kita dapat hidup dalam kuasa-Nya.

    3. Memohon kepada Tuhan agar hati kita selalu lurus di hadapan-Nya, sehingga kita dapat hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya.

    4. Memohon kepada Tuhan agar kita selalu siap dan taat terhadap panggilan-Nya dalam hidup kita, meskipun itu mungkin membutuhkan pengorbanan dan meninggalkan zona nyaman kita.

    Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal 8 Kitab Kisah Para Rasul dalam hidup kita sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 8

    Ayat: Kisah Para Rasul 8:1: "Dan, Saulus pun menyetujui pembunuhan Stefanus itu. Pada hari itu, suatu penganiayaan yang besar terjadi terhadap jemaat di Yerusalem, dan mereka semua terpencar ke wilayah-wilayah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul."

    1. What (Apa yang terjadi)?

    • Terjadi penganiayaan besar terhadap jemaat di Yerusalem.
    • Penganiayaan ini dipicu oleh persetujuan Saulus terhadap pembunuhan Stefanus.
    • Akibatnya, jemaat terpencar ke wilayah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul.

    2. Who (Siapa yang terlibat)?

    • Saulus: Menyutujui pembunuhan Stefanus dan menjadi aktor penting dalam penganiayaan.
    • Stefanus: Martir Kristen pertama yang dibunuh karena imannya.
    • Jemaat di Yerusalem: Menjadi korban penganiayaan dan terpaksa mengungsi.
    • Para Rasul: Tetap tinggal di Yerusalem, kemungkinan untuk memberikan kepemimpinan dan dukungan.

    3. When (Kapan terjadi)?

    • Pada hari yang sama dengan pembunuhan Stefanus.

    4. Where (Di mana terjadi)?

    • Penganiayaan dimulai di Yerusalem.
    • Jemaat terpencar ke wilayah Yudea dan Samaria.

    5. Why (Mengapa terjadi)?

    • Kemungkinan besar karena kebencian dan penolakan terhadap ajaran Kristen yang dianggap bertentangan dengan Yudaisme pada saat itu.
    • Saulus, yang kemudian menjadi Paulus, adalah seorang Farisi yang taat dan menganggap Kekristenan sebagai ancaman.

    6. How (Bagaimana terjadi)?

    • Tidak dijelaskan secara detail bagaimana penganiayaan dilakukan.
    • Kemungkinan melibatkan kekerasan fisik, penangkapan, dan intimidasi.

    Kesimpulan:

    Ayat ini menggambarkan awal dari penganiayaan sistematis terhadap orang Kristen. Penganiayaan ini, meskipun tragis, justru menjadi katalis bagi penyebaran Injil ke wilayah yang lebih luas. Jemaat yang terpencar membawa iman mereka ke tempat-tempat baru, mendirikan gereja-gereja, dan memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi.

    Pasal 8 selanjutnya menceritakan kisah Filipus yang memberitakan Injil di Samaria dan Simon si tukang sihir yang bertobat. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi penganiayaan, Injil terus menyebar dan menghasilkan buah.

BaDeNo

Kis 7
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

orang-orang Samaria | Samaria | Saul | Saulus | Stefanus | Yahudi | Yerusalem | Yudea

Kamus Alkitab

Kematian | Stefanus | Yohanes (Rasul) | Paulus | Bait Allah /Bait Suci | Herodes | Kubur, Penguburan | Aku, Pengakuan Terhadap Kristus | Ampun, Pengampunan Terhadap Kesalahan | Aniaya, Penganiayaan | Balas, Membalas Dendam | Doa | Doa Syafaat | Hak Istimewa Dari Orang-Orang Kudus | Hukuman | Jemaat | Kristus, Allah | Musuh | Penjara | Raja, Kerajaan Romawi | Samaria Pada Zaman Kristus | Satu, Persatuan Dengan Kristus | Serah, Penyerahan Diri | Sifat Orang-Orang Kudus | Susah, Kesusahan Dijadikan Faedah | Yerusalem

Pertanyaan Terkait

- Kapan "jemaat" mula-mula disebut dengan nama itu?
- Bagaimana seharusnya kita menafsirkan perkataan Yesus, "Anak ini tidak mati, tetapi tidur"?
- Apakah Allah mengampuni orang-orang yang menyatakan bahwa mereka hanya diampuni jika ada yang meminta pengampunan?

Referensi Silang

Kis 7:59
terimalah rohku.: Mazm 31:6; Luk 23:46
Kis 7:60
Sambil berlutut: Luk 22:41; Kis 9:40
kepada mereka!: Mat 5:44; [Lihat FULL. Mat 5:44]
meninggallah ia.: Mat 9:24; [Lihat FULL. Mat 9:24]
Kis 8:1
Saulus: Kis 7:58
rasul-rasul, tersebar: Kis 8:4; Kis 11:19
dan Samaria.: Kis 9:31
Kis 8:3
Tetapi Saulus: Kis 7:58

Sumber Lain

- m) Gereja Yerusalem
- 8. Yesus Menerima Permohonan Doa, Pujian dan Penyembahan
- a) Persekutuan dengan Kristus
- p) Stefanus Beribadah kepada Allah
- (5) Syafaat untuk Musuh-musuh
- 45. Kesalehan
- 3. Roh sebagai Bagian Pribadi yang Berelasi dengan Allah
- B. Pembunuhan Stefanus.
- 2. Dari Yerusalem Sampai ke Seluruh Yudea.
- E. Karier Sebagai Penganiaya.

Pengantar Kitab

Kis: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: