Komik.APP

ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 290

Hal. 290

Metode PA: SABDA, WWG.

Ayat: Kisah Para Rasul 4:10; Kisah Para Rasul 13:30-32;

Kisah Para Rasul 4 (AYT)

¹⁰ Biarlah hal ini diketahui oleh kamu semua dan semua orang Israel bahwa oleh nama Kristus Yesus, Orang Nazaret, yang kamu salibkan, yang telah Allah bangkitkan dari antara orang mati, orang ini berdiri di hadapanmu dalam keadaan sehat.

Kisah Para Rasul 13 (AYT)

³⁰ Akan tetapi, Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati,

³¹ dan selama berhari-hari, Yesus menampakkan diri kepada orang-orang yang bersama dengan-Nya dari Galilea sampai Yerusalem, yang sekarang menjadi saksi-saksi-Nya bagi bangsa ini.

³² Dan, kami membawa bagimu Kabar Baik tentang janji Allah kepada nenek moyang kita,

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Kisah Para Rasul 4:10; Kisah Para Rasul 13:30-32;

AlkiPEDIA Kis 4

Penjelasan Singkat: Petrus dan Yohanes dipenjara
Isi Pasal: Penganiayaan yang pertama. Petrus dihadapkan ke Mahkamah Agama. Berkhotbah di dalam nama Yesus dilarang. Orang Kristen sekali lagi dipenuhi oleh Roh Kudus. Keadaan Gereja di Yerusalem.
Garis Besar: 4:1 Para pemimpin orang Yahudi, marah dengan pemberitaan Petrus,
4:3 memenjarakan dia dan Yohanes.
4:5 Setelahnya, di persidangan Petrus dengan berani menyatakan bahwa orang yang lumpuh itu disembuhkan dalam nama Yesus, dan hanya dengan nama Yesus yang sama itulah kita mendapat hidup yang kekal,
4:13 mereka menyuruh dia dan Yohanes untuk tidak mengajar dalam nama itu lagi, dan juga mengecam;
4:23 lalu jemaat menaikkan doa.
4:31 Dan Allah, dengan menggoyangkan tempat mereka berkumpul, menunjukkan bahwa Dia mendengarkan doa mereka; memberi jemaat karunia Roh Kudus, dan kasih dan kemurahan hati di antara mereka.
Judul Perikop: Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama (4:1-22)
Doa jemaat (4:23-31)
Cara hidup jemaat (4:32-37)
Kesimpulan: Semakin tegas hamba-hamba Kristus bersaksi tentang Dia, semakin dengki agen-agen Iblis - karena itu, biarkan agen-agen Iblis selalu dengki, saksi-saksi Kristus harus tegas, karena Roh Kudus dapat diandalkan untuk memampukan mereka mengerjakan bagian mereka. Penganiayaan memberi sayap kepada kebenaran.
Fakta: ay. 12. Mereka yang terhilang/terlepas selamanya adalah mereka yang tidak bernaung di dalam nama Yesus Kristus dan menjadikannya tempat perlindungan dan benteng pertahanan mereka. Hanya dengan menyatu denganNya dan Dia saja, menerima ajaran-Nya, di situlah terdapat keselamatan untuk siapapun.

AlkiPEDIA Kis 13

Penjelasan Singkat: Paulus Memberitakan Injil/berkhotbah di Antiokhia
Isi Pasal: Paulus dan Barnabas dipanggil. Perlawanan Setan dari seorang ahli sihir. Khotbah Paulus di rumah ibadat di Antiokhia. Perlawanan dari orang-orang Yahudi. Paulus dan Barnabas beralih ke orang-orang bukan Yahudi.
Garis Besar: 13:1 Paulus dan Barnabas dipilih untuk melayani orang non-Yahudi.
13:6 Tentang Sergius Paulus, dan Elimas, tukang sihir.
13:13 Paulus mengajar di Antiokhia bahwa Yesus adalah Kristus.
13:42 Orang non-Yahudi percaya;
13:44 tetapi orang Yahudi iri hati dan menghujat, lalu mereka beralih kepada orang non-Yahudi, banyak di antara mereka yang percaya.
13:50 Orang Yahudi menghasut untuk menganiaya Paulus dan Barnabas, yang pergi ke Ikonium.
Judul Perikop: Saulus dan Barnabas di pulau Siprus (13:4-12)
Ke Antiokhia di Pisidia (13:13-49)
Ke Ikonium, Listra dan Derbe (13:50--14:20)
Kesimpulan: Mereka yang telah dipisahkan bagi Kristus dan Roh Kudus akan memiliki kehadiran Roh Kudus di dalam mereka untuk menguatkan mereka, melaksanakan pekerjaan mereka dan memberikan keberhasilan atas Firman yang diberitakan. Maka, mereka yang dipanggil bisa berada di atas badai laut penganiayaan demi Kristus seolah-olah itu adalah pelabuhan yang tenang, memiliki sukacita di dalam menabur Firman dan yakin bahwa Dia akan memberkatinya untuk kemuliaan-Nya.
Fakta: Kebangkitan Yesus Kristus merupakan bukti kuat tentang keberadaan-Nya sebagai Anak Allah yang berkuasa, dan merupakan peneguhan tentang segala hal yang telah dinubuatkan mengenai diri-Nya, dan merupakan pengesahan atas jabatan ilahi-Nya. Kebangkitan-Nya terbukti - ay. 31.

AI-PEDIA Kis 4

Ringkasan: Pada pasal 4 dari Kitab Kisah Para Rasul, Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak tentang Yesus dan kebangkitan-Nya, yang membuat para imam dan orang-orang Saduki marah. Mereka menangkap Petrus dan Yohanes dan memasukkan mereka ke dalam penjara. Meskipun demikian, banyak orang yang mendengar perkataan para rasul menjadi percaya, sehingga jumlah laki-laki yang percaya menjadi sekitar lima ribu orang. Pemimpin-pemimpin Yahudi berkumpul dan memeriksa Petrus dan Yohanes, dan mereka meminta agar mereka berhenti mengajar dalam nama Yesus. Namun, Petrus dan Yohanes dengan berani menyatakan bahwa mereka tidak dapat berhenti berbicara tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar. Setelah mengancam mereka, para pemimpin Yahudi membiarkan mereka pergi karena takut akan reaksi orang banyak. Setelah dibebaskan, Petrus dan Yohanes kembali kepada teman-teman mereka dan menceritakan apa yang telah terjadi. Mereka semua bersatu dalam doa, dan tempat mereka berkumpul terguncang oleh Roh Kudus. Mereka terus memberitakan firman Allah dengan berani, dan kumpulan orang percaya hidup dalam persatuan dan saling berbagi.
Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 4 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 4 terjadi setelah peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus turun atas para murid Yesus dan mereka mulai memberitakan Injil dengan kuasa dan otoritas. Pasal ini juga terjadi setelah penyembuhan seorang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Gerbang Indah Bait Allah.

Konteks Budaya:
Kisah Para Rasul terjadi pada abad pertama Masehi di wilayah Palestina yang saat itu berada di bawah kekuasaan Romawi. Budaya Yahudi yang kuat mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang-orang pada waktu itu.

Konteks Literatur:
Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis kitab ini sebagai catatan sejarah gereja awal dan perjalanan penyebaran Injil.

Konteks Teologis:
Pasal 4 menunjukkan bagaimana gereja awal menghadapi tantangan dan penindasan dari pihak berwenang. Mereka mengalami penganiayaan karena memberitakan Yesus Kristus sebagai Mesias dan menyembuhkan orang-orang sakit. Pasal ini juga menunjukkan kuasa dan keberanian Roh Kudus yang bekerja melalui para rasul.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terjadi peristiwa Pentakosta di mana Roh Kudus turun atas para murid Yesus dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Petrus kemudian memberikan khotbah yang kuat dan ribuan orang bertobat dan menerima baptisan. Setelah itu, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh di pintu Gerbang Indah Bait Allah dan menarik perhatian banyak orang.

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami latar belakang pasal 4 dalam Kitab Kisah Para Rasul.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 4:

1. Penganiayaan terhadap para rasul (Kisah Para Rasul 4:1-3)
- Para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki marah karena ajaran dan pengabaran tentang kebangkitan Yesus.
- Petrus dan Yohanes ditangkap dan dipenjarakan.

2. Pertumbuhan gereja (Kisah Para Rasul 4:4)
- Banyak yang mendengar perkataan para rasul dan menjadi percaya.
- Jumlah laki-laki yang percaya mencapai sekitar lima ribu orang.

3. Pertanyaan para pemimpin Yahudi (Kisah Para Rasul 4:7-10)
- Para pemimpin Yahudi bertanya dengan kuasa apa atau dengan nama siapa Petrus dan Yohanes melakukan mujizat penyembuhan.
- Petrus, dipenuhi dengan Roh Kudus, menjawab bahwa mujizat itu dilakukan oleh nama Yesus Kristus.

4. Kesaksian tentang Yesus (Kisah Para Rasul 4:10-12)
- Petrus menyatakan bahwa hanya dalam nama Yesus kita dapat diselamatkan.
- Yesus adalah Batu Penjuru yang ditolak oleh orang-orang, tetapi oleh-Nya kita dapat diselamatkan.

5. Keberanian para rasul (Kisah Para Rasul 4:13)
- Para pemimpin Yahudi mengenali bahwa Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang pernah bersama-sama dengan Yesus.
- Para rasul menunjukkan keberanian dan keberhasilan mereka dalam memberitakan Injil.

6. Ancaman dan larangan (Kisah Para Rasul 4:17-18)
- Para pemimpin Yahudi mengancam Petrus dan Yohanes agar tidak lagi berbicara atau mengajar dalam nama Yesus.
- Petrus dan Yohanes menolak untuk berhenti memberitakan apa yang mereka lihat dan dengar.

7. Doa dan pengisian Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4:23-31)
- Setelah dibebaskan, Petrus dan Yohanes pergi dan menceritakan apa yang terjadi kepada teman-teman mereka.
- Mereka semua berdoa bersama dan dipenuhi dengan Roh Kudus, serta terus memberitakan firman Allah dengan berani.

8. Persatuan dan kekayaan bersama (Kisah Para Rasul 4:32-37)
- Orang-orang percaya hidup dalam persatuan dan jiwa yang satu.
- Mereka saling berbagi harta benda dan tidak ada yang kekurangan di antara mereka.
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Petrus
- Yohanes
- Para imam
- Kepala penjaga Bait Allah
- Orang-orang Saduki
- Imam Besar Hanas
- Kayafas
- Yohanes
- Aleksander
- Semua orang dari keluarga Imam Besar
- Pemimpin-pemimpin
- Tua-tua
- Ahli-ahli Taurat
- Orang-orang yang telah mendengar perkataan para rasul
- Jumlah laki-laki sekitar lima ribu orang
- Orang-orang yang tinggal di Yerusalem
- Rasul-rasul
- Herodes
- Pontius Pilatus
- Yusuf, orang Lewi
- Barnabas

Lokasi:
- Bait Allah
- Yerusalem
- Sanhedrin
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 4 adalah sebagai berikut:

1. Petrus dan Yohanes: Dua rasul yang mengajar dan memberitakan tentang Yesus.
2. Orang banyak: Orang-orang yang mendengarkan perkataan para rasul dan menjadi percaya.
3. Para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki: Golongan-golongan yang marah dan menangkap Petrus dan Yohanes karena mengajar tentang kebangkitan Yesus.
4. Penjara: Tempat di mana Petrus dan Yohanes ditahan setelah ditangkap.
5. Lima ribu orang: Jumlah laki-laki yang percaya setelah mendengarkan perkataan para rasul.
6. Pemimpin-pemimpin, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat: Golongan-golongan yang berkumpul bersama di Yerusalem untuk memeriksa Petrus dan Yohanes.
7. Imam Besar Hanas, Kayafas, Yohanes, Aleksander, dan keluarga Imam Besar: Orang-orang yang terlibat dalam pemeriksaan terhadap Petrus dan Yohanes.
8. Roh Kudus: Roh yang memenuhi Petrus dan membuatnya berbicara dengan berani.
9. Yesus: Nama yang disebut oleh Petrus sebagai sumber kuasa dan penyelamatan.
10. Sanhedrin: Majelis agama Yahudi yang memerintahkan Petrus dan Yohanes untuk tidak berbicara tentang Yesus.
11. Rasul-rasul: Petrus dan Yohanes, yang diancam oleh para pemimpin agama.
12. Firman Allah: Pesan yang diberitakan oleh para rasul.
13. Kebangkitan Tuhan Yesus: Kejadian yang disaksikan oleh para rasul dan menjadi kesaksian mereka.
14. Anugerah: Karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada para rasul.
15. Kesatuan: Kumpulan orang percaya yang bersatu hati dan jiwa.
16. Kekurangan: Tidak ada orang yang kekurangan karena mereka saling membantu dan berbagi sesuai dengan kebutuhan.
17. Barnabas: Seorang rasul yang juga bernama Yusuf, yang menjual ladangnya dan memberikan hasil penjualannya kepada para rasul.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana reaksi Anda terhadap keberanian Petrus dan Yohanes dalam menghadapi otoritas agama pada saat itu?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Petrus dan Yohanes dalam menghadapi ancaman dan intimidasi?
3. Bagaimana Anda melihat peran Roh Kudus dalam memberikan keberanian kepada Petrus dan Yohanes?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari doa jemaat setelah Petrus dan Yohanes dibebaskan?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki sangat marah dengan ajaran Petrus dan Yohanes tentang kebangkitan Yesus?
2. Mengapa jumlah laki-laki yang percaya menjadi sekitar lima ribu orang setelah mendengar perkataan para rasul?
3. Mengapa pemimpin-pemimpin, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat berkumpul bersama di Yerusalem setelah penangkapan Petrus dan Yohanes?
4. Bagaimana sikap Petrus dan Yohanes dalam menghadapi larangan untuk berbicara atau mengajarkan apa pun dalam nama Yesus?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 4:
1. Meskipun Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang tidak terpelajar dan awam, mereka memiliki keberanian yang luar biasa dalam memberitakan Injil.
2. Peristiwa penyembuhan orang lumpuh yang terjadi melalui Petrus dan Yohanes menjadi bukti yang tidak dapat disangkal bagi para pemimpin agama.
3. Jumlah orang yang percaya terus bertambah, dan mereka hidup dalam persatuan dan saling berbagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
4. Barnabas, yang juga dipanggil oleh para rasul, menunjukkan contoh kebaikan hati dengan menjual ladangnya dan memberikan hasil penjualannya kepada para rasul.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 4 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keberanian dalam memberitakan Injil: Petrus dan Yohanes tidak takut untuk memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan-Nya, meskipun mereka dihadapkan dengan ancaman dan penindasan. Kita juga harus memiliki keberanian yang sama untuk membagikan iman kita kepada orang lain, tanpa takut akan penolakan atau penganiayaan.

2. Kekuatan Roh Kudus: Petrus dipenuhi dengan Roh Kudus saat berbicara kepada para pemimpin Yahudi. Roh Kudus memberikan keberanian, hikmat, dan kuasa untuk menyampaikan Firman Allah dengan efektif. Kita juga harus bergantung pada kuasa Roh Kudus dalam hidup kita, agar dapat hidup dan melayani dengan kuasa-Nya.

3. Kesatuan dalam persekutuan: Orang-orang percaya dalam pasal ini hidup dalam kesatuan hati dan jiwa. Mereka saling berbagi, tidak ada yang menganggap kepunyaannya sebagai milik pribadi, tetapi segala sesuatu adalah milik bersama. Kita juga harus belajar untuk hidup dalam kesatuan dan saling melayani dalam persekutuan gereja.

4. Ketergantungan pada Allah dalam doa: Setelah menghadapi ancaman dan penindasan, orang-orang percaya berkumpul untuk berdoa. Mereka memohon kepada Allah untuk memberikan keberanian dan kuasa dalam pelayanan mereka. Kita juga harus belajar untuk bergantung pada Allah dalam doa, memohon petunjuk, kekuatan, dan perlindungan-Nya dalam hidup kita.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk keberanian: Tuhan, berikanlah kami keberanian seperti Petrus dan Yohanes untuk memberitakan Injil dengan berani, tanpa takut akan penolakan atau penganiayaan.

2. Doa untuk kuasa Roh Kudus: Ya Tuhan, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami dapat hidup dan melayani dengan kuasa-Mu, dan menyampaikan Firman-Mu dengan efektif.

3. Doa untuk kesatuan dalam persekutuan: Tuhan, bantu kami untuk hidup dalam kesatuan hati dan jiwa, saling melayani dan berbagi dengan sesama orang percaya dalam gereja.

4. Doa untuk ketergantungan pada Allah dalam doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk bergantung pada-Mu dalam doa, memohon petunjuk, kekuatan, dan perlindungan-Mu dalam hidup kami.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal ini dalam hidup kita sehari-hari.
5W1H:
Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 4

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penangkapan Petrus dan Yohanes setelah mereka menyembuhkan seorang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah (Kis 3:1-10), dan bagaimana mereka dengan berani bersaksi tentang Yesus di hadapan para pemimpin Yahudi.

Who (Siapa):
- Petrus dan Yohanes: Dua rasul yang memberitakan Injil dan melakukan mujizat.
- Orang lumpuh: Orang yang disembuhkan oleh Petrus dan Yohanes.
- Orang banyak: Saksi mata mujizat penyembuhan dan khotbah Petrus.
- Para imam: Pemimpin agama Yahudi yang menentang ajaran Petrus dan Yohanes.
- Kepala penjaga Bait Allah: Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban di Bait Allah.
- Orang-orang Saduki: Sekte Yahudi yang tidak percaya pada kebangkitan orang mati.
- Sanhedrin: Mahkamah agama Yahudi yang mengadili Petrus dan Yohanes.
When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun peristiwa ini terjadi setelah kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta.

Where (Di mana):
- Gerbang Indah Bait Allah: Tempat orang lumpuh disembuhkan.
- Ruang tahanan: Tempat Petrus dan Yohanes ditahan.
- Di hadapan Sanhedrin: Tempat Petrus dan Yohanes diadili.
Why (Mengapa):
- Penangkapan Petrus dan Yohanes: Para pemimpin Yahudi merasa terancam oleh ajaran Petrus dan Yohanes tentang Yesus, terutama tentang kebangkitan-Nya. Mereka takut kehilangan pengaruh dan kekuasaan mereka.
- Pembelaan Petrus dan Yohanes: Mereka dengan berani bersaksi tentang Yesus dan kuasa-Nya, meskipun diancam dan dianiaya. Mereka percaya bahwa mereka harus taat kepada Allah daripada manusia.
How (Bagaimana):
- Penyembuhan orang lumpuh: Melalui kuasa Roh Kudus, Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh yang telah lumpuh sejak lahir.
- Penangkapan: Para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki menangkap Petrus dan Yohanes karena mereka mengajar orang banyak tentang Yesus.
- Pengadilan: Petrus dan Yohanes diadili di hadapan Sanhedrin. Mereka dengan berani membela iman mereka dan bersaksi tentang Yesus.
- Pembebasan: Meskipun diancam, Petrus dan Yohanes dibebaskan karena Sanhedrin tidak dapat menemukan kesalahan mereka dan takut kepada orang banyak yang mendukung mereka.
Kesimpulan: Pasal ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan Petrus dan Yohanes dalam memberitakan Injil, meskipun menghadapi pertentangan dan penganiayaan. Mereka mengutamakan ketaatan kepada Allah daripada manusia dan bersandar pada kuasa Roh Kudus. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Injil dapat menembus batas-batas agama dan sosial, membawa harapan dan kesembuhan bagi semua orang.

AI-PEDIA Kis 13

Ringkasan: Dalam Kisah Para Rasul pasal 13, Barnabas dan Saulus dipilih oleh Roh Kudus untuk tugas khusus. Mereka pergi ke Siprus dan memberitakan firman Allah di sinagoge-sinagoge. Di Pafos, mereka bertemu dengan seorang tukang sihir bernama Elimas yang mencoba menghalangi mereka. Saulus, yang juga dikenal sebagai Paulus, menegur Elimas dan membuatnya buta. Kemudian, mereka pergi ke Antiokhia di Pisidia dan memberitakan firman Tuhan di sinagoge. Banyak orang yang percaya, tetapi orang-orang Yahudi yang iri hati menentang mereka dan mengusir mereka dari daerah itu. Paulus dan Barnabas kemudian pergi ke Ikonium, sementara murid-murid dipenuhi dengan sukacita dan Roh Kudus.
Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 13 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 13 terjadi pada awal pelayanan misionaris Paulus dan Barnabas. Kisah Para Rasul adalah catatan tentang perkembangan gereja perdana dan penyebaran Injil di antara bangsa-bangsa di dunia kuno. Pasal 13 mencatat perjalanan misionaris pertama Paulus dan Barnabas ke pulau Siprus dan kota-kota di wilayah Galatia.

Konteks Budaya:
Pada saat itu, wilayah-wilayah yang dikunjungi oleh Paulus dan Barnabas di Galatia adalah bagian dari Kekaisaran Romawi. Masyarakat di sana memiliki kepercayaan dan praktik agama yang berbeda-beda, termasuk pemujaan berhala dan kepercayaan pagan. Paulus dan Barnabas berhadapan dengan tantangan untuk menyebarkan Injil di tengah-tengah budaya yang berbeda ini.

Konteks Literatur:
Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis kitab ini sebagai lanjutan dari Injilnya, yaitu Injil Lukas. Dia menulis dengan tujuan untuk merekam sejarah gereja perdana dan penyebaran Injil di bawah pimpinan Roh Kudus.

Konteks Teologis:
Pasal 13 menunjukkan bagaimana Roh Kudus memanggil dan mengutus Paulus dan Barnabas untuk menjadi misionaris dan menyebarkan Injil kepada bangsa-bangsa di luar Israel. Ini menunjukkan bahwa Injil adalah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Yahudi. Pasal ini juga menyoroti pentingnya iman dalam Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 12, kita melihat bagaimana gereja di Yerusalem mengalami penganiayaan dan bagaimana Petrus dibebaskan dari penjara oleh malaikat. Pasal 13 dimulai dengan mencatat bagaimana Roh Kudus memanggil Paulus dan Barnabas untuk melakukan pelayanan misionaris. Mereka berangkat dari Antiokhia dan mulai menyebarkan Injil di Siprus.
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 13:

1. Pengutusan Paulus dan Barnabas oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13:2-3)
- Barnabas dan Saulus dipilih oleh Roh Kudus untuk tugas khusus.
- Mereka diutus pergi setelah berpuasa, berdoa, dan penumpangan tangan.

2. Pelayanan Paulus dan Barnabas di Siprus (Kisah Para Rasul 13:4-12)
- Mereka memberitakan firman Allah di sinagoge-sinagoge orang Yahudi di Salamis.
- Mereka bertemu dengan tukang sihir bernama Baryesus yang menentang mereka.
- Paulus menegur tukang sihir itu dan ia menjadi buta sementara.
- Prokonsul Sergius Paulus menjadi percaya karena melihat kuasa Allah.

3. Pemberitaan Injil di Antiokhia di Pisidia (Kisah Para Rasul 13:13-52)
- Paulus dan Barnabas tiba di Antiokhia dan pergi ke sinagoge pada hari Sabat.
- Paulus memberikan khotbah kepada orang-orang Israel dan takut akan Allah.
- Ia mengingatkan mereka tentang sejarah keselamatan dan janji Allah.
- Paulus menyampaikan bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang telah bangkit dari antara orang mati.
- Banyak orang Yahudi dan proselit yang percaya, tetapi ada juga yang menentang dan mengusir Paulus dan Barnabas.

4. Penyebaran Injil ke bangsa-bangsa lain (Kisah Para Rasul 13:46-49)
- Paulus dan Barnabas mengalihkan perhatian mereka kepada bangsa-bangsa lain.
- Mereka mengutip perintah Tuhan untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.
- Orang-orang bukan Yahudi menerima firman Tuhan dengan sukacita dan percaya.

5. Penganiayaan terhadap Paulus dan Barnabas (Kisah Para Rasul 13:50-52)
- Orang-orang Yahudi menghasut wanita-wanita saleh dan orang-orang penting untuk menganiaya Paulus dan Barnabas.
- Mereka diusir dari daerah perbatasan.
- Paulus dan Barnabas pergi ke Ikonium, sambil mengebaskan debu dari kaki mereka sebagai tanda protes.
- Murid-murid dipenuhi dengan sukacita dan Roh Kudus.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang tercantum di sini hanya sebagai contoh dan tidak mencakup seluruh isi pasal 13.
Nama dan Tempat: Orang-orang:
- Barnabas: Seorang nabi dan guru di jemaat Antiokhia.
- Simeon yang disebut Niger: Seorang nabi dan guru di jemaat Antiokhia.
- Lukius dari Kirene: Seorang nabi dan guru di jemaat Antiokhia.
- Menahem: Seorang nabi dan guru di jemaat Antiokhia, dibesarkan bersama Herodes, raja wilayah.
- Saulus/Paulus: Seorang nabi dan guru di jemaat Antiokhia, yang juga dikenal sebagai Paulus.

Lokasi:
- Antiokhia: Tempat di mana jemaat Antiokhia berada.
- Seleukia: Tempat di mana Barnabas dan Saulus turun setelah diutus pergi oleh Roh Kudus.
- Siprus: Tempat di mana Barnabas dan Saulus berlayar setelah turun dari Seleukia.
- Salamis: Tempat di mana Barnabas dan Saulus tiba di Siprus dan memberitakan firman Allah di sinagoge-sinagoge orang Yahudi.
- Pafos: Tempat di mana Barnabas dan Saulus pergi setelah Salamis dan mendapati tukang sihir bernama Baryesus.
- Perga: Tempat di Pamfilia di mana Paulus dan Barnabas berlayar setelah Pafos.
- Antiokhia di Pisidia: Tempat di mana Paulus dan Barnabas tiba setelah perjalanan dari Perga.
- Yerusalem: Tempat di mana Yohanes kembali setelah berlayar dari Pafos.
- Ikonium: Tempat di mana Paulus dan Barnabas pergi setelah diusir dari daerah perbatasan oleh orang-orang Yahudi.
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 13 adalah sebagai berikut:

1. Jemaat Antiokhia: Merupakan komunitas gereja di Antiokhia yang terdiri dari nabi-nabi dan guru-guru.

2. Barnabas: Salah satu nabi dan guru di jemaat Antiokhia.

3. Saulus/Paulus: Salah satu nabi dan guru di jemaat Antiokhia, yang kemudian dikenal sebagai Paulus setelah dipenuhi dengan Roh Kudus.

4. Roh Kudus: Berbicara kepada jemaat Antiokhia dan memanggil Barnabas dan Saulus untuk tugas khusus.

5. Seleukia: Tempat di mana Barnabas dan Saulus berlayar ke Siprus.

6. Siprus: Pulau yang dikunjungi oleh Barnabas dan Saulus, di mana mereka memberitakan firman Allah di sinagoge-sinagoge orang Yahudi.

7. Baryesus: Seorang tukang sihir dan nabi palsu Yahudi yang menentang Barnabas dan Saulus.

8. Prokonsul Sergius Paulus: Seorang pemimpin yang cerdas yang ingin mendengar firman Allah dari Barnabas dan Saulus.

9. Elimas: Nama lain dari Baryesus, tukang sihir yang menentang Barnabas dan Saulus.

10. Pafos: Tempat di mana Barnabas dan Saulus mendapati Baryesus.

11. Yohanes: Pelayan yang dibawa oleh Barnabas dan Saulus.

12. Perga: Tempat yang dikunjungi oleh Barnabas dan Saulus setelah meninggalkan Pafos.

13. Antiokhia di Pisidia: Tempat di mana Barnabas dan Saulus tiba dan memberitakan firman Allah di sinagoge.

14. Hukum Taurat dan kitab para nabi: Bacaan yang dilakukan di sinagoge sebelum Barnabas dan Saulus memberikan pengajaran.

15. Yesus: Juru Selamat yang dibawa oleh Allah kepada Israel, seperti yang telah dijanjikan dalam kitab Mazmur.

16. Pengampunan dosa-dosa: Dinyatakan melalui Yesus dan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada-Nya, bukan melalui Hukum Taurat Musa.

17. Firman Tuhan: Disampaikan oleh Paulus dan Barnabas kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi, yang menyebabkan banyak orang percaya.

18. Penganiayaan: Dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadap Paulus dan Barnabas, yang mengakibatkan mereka diusir dari daerah perbatasan.

19. Ikonium: Tempat yang dikunjungi oleh Paulus dan Barnabas setelah diusir dari Antiokhia di Pisidia.

20. Roh Kudus: Mengisi para murid dengan sukacita setelah Paulus dan Barnabas pergi dari Ikonium.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 13:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari pemilihan Barnabas dan Saulus oleh Roh Kudus untuk tugas khusus?
2. Bagaimana peran Roh Kudus dalam mengutus dan memimpin Barnabas dan Saulus dalam pelayanan mereka?
3. Mengapa Elimas, tukang sihir, menentang Barnabas dan Saulus? Apa yang dapat kita pelajari dari pertemuan mereka?
4. Bagaimana Paulus menggunakan kesempatan ini untuk memberitakan Injil kepada Prokonsul Sergius Paulus?
5. Mengapa Paulus mengutip sejarah Israel dalam khotbahnya di sinagoge? Apa pesan utama yang ingin dia sampaikan kepada pendengarnya?
6. Bagaimana reaksi orang-orang Yahudi terhadap khotbah Paulus? Mengapa mereka menentangnya?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus dan Barnabas dalam menghadapi penentangan dan penganiayaan?
8. Bagaimana orang-orang bukan Yahudi merespons Injil dan bagaimana hal ini mempengaruhi penyebaran firman Tuhan?
9. Mengapa orang-orang Yahudi menghasut wanita-wanita saleh dan orang-orang penting di kota untuk membangkitkan penganiayaan terhadap Paulus dan Barnabas?
10. Bagaimana sikap Paulus dan Barnabas dalam menghadapi penganiayaan dan pengusiran mereka dari daerah tersebut?

Hal-hal menarik terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 13:

1. Pemilihan Barnabas dan Saulus oleh Roh Kudus menunjukkan pentingnya peran Roh Kudus dalam memimpin dan memampukan pelayanan gereja.
2. Pertemuan dengan Elimas, tukang sihir, menunjukkan adanya pertempuran spiritual yang terjadi dalam pelayanan dan perlunya keberanian dan kuasa Roh Kudus untuk melawan kejahatan.
3. Khotbah Paulus di sinagoge menunjukkan pentingnya memahami sejarah dan janji Allah kepada Israel dalam konteks pengajaran Injil kepada orang Yahudi.
4. Reaksi orang-orang Yahudi terhadap khotbah Paulus menunjukkan tantangan dan penolakan yang sering dihadapi oleh penginjil dalam menyampaikan pesan Injil.
5. Penganiayaan terhadap Paulus dan Barnabas menunjukkan bahwa pelayanan gereja tidak selalu mudah dan dapat menghadapi penentangan dari berbagai pihak.
6. Respon positif orang-orang bukan Yahudi terhadap Injil menunjukkan bahwa Injil adalah kabar baik yang universal dan dapat diterima oleh semua bangsa.
7. Pengusiran Paulus dan Barnabas dari daerah tersebut menunjukkan bahwa penginjilan sering kali membutuhkan ketekunan dan ketabahan dalam menghadapi rintangan dan penentangan.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul Pasal 13.
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 13 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pentingnya pemisahan dan pengutusan: Dalam pasal ini, Roh Kudus memanggil Barnabas dan Saulus untuk tugas khusus. Hal ini mengajarkan kita pentingnya mendengarkan panggilan Tuhan dan siap untuk diberikan tugas yang spesifik dalam pelayanan-Nya.

2. Keteguhan dalam menghadapi tantangan: Barnabas dan Saulus menghadapi berbagai tantangan dalam pelayanan mereka, termasuk penentangan dari tukang sihir dan orang-orang Yahudi. Namun, mereka tetap teguh dalam iman dan berani menyampaikan firman Tuhan. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak gentar dalam menghadapi tantangan dan tetap setia kepada Tuhan.

3. Pentingnya pengajaran dan penginjilan: Barnabas dan Saulus aktif dalam memberitakan firman Allah di sinagoge-sinagoge dan kepada orang-orang Yahudi. Mereka juga mengajak orang-orang untuk tinggal dalam anugerah Allah. Hal ini mengajarkan kita pentingnya pengajaran dan penginjilan dalam membagikan Kabar Baik kepada orang lain.

4. Pentingnya kesetiaan kepada janji Allah: Paulus dalam khotbahnya mengingatkan orang-orang tentang janji Allah kepada nenek moyang mereka dan bagaimana janji itu telah digenapi melalui Yesus Kristus. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia kepada janji-janji Allah dan mempercayai bahwa Dia akan menepati janji-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat mendengarkan panggilan-Nya dan siap untuk diberikan tugas khusus dalam pelayanan-Nya.

2. Memohon kepada Tuhan agar kita tetap teguh dalam iman dan tidak gentar menghadapi tantangan dalam hidup.

3. Memohon kepada Tuhan agar kita diberikan kesempatan dan keberanian untuk memberitakan firman-Nya kepada orang lain.

4. Memohon kepada Tuhan agar kita tetap setia kepada janji-janji-Nya dan mempercayai bahwa Dia akan menepati janji-Nya dalam hidup kita.

Semoga ini dapat membantu dalam pemahaman dan penerapan pasal 13 Kitab Kisah Para Rasul dalam hidup kita.
5W1H:
Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul 13:1

Ayat: "Suatu saat, ada di antara jemaat Antiokhia, nabi-nabi dan guru-guru, yaitu Barnabas, Simeon yang disebut Niger, Lukius dari Kirene, Menahem yang dibesarkan bersama Herodes, raja wilayah, dan Saulus."

1. What (Apa): Ayat ini memperkenalkan kita pada sekelompok pemimpin penting dalam jemaat Antiokhia. Mereka adalah nabi-nabi dan guru-guru yang melayani Tuhan dan jemaat.

2. Who (Siapa):
- Barnabas: Seorang rasul yang dikenal karena kebaikan hatinya dan peran pentingnya dalam misi Paulus.
- Simeon yang disebut Niger: Kemungkinan besar seorang Yahudi yang berkulit gelap.
- Lukius dari Kirene: Berasal dari Kirene, Afrika Utara, menunjukkan keragaman jemaat.
- Menahem yang dibesarkan bersama Herodes, raja wilayah: Memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan, menunjukkan pengaruh Injil di berbagai kalangan.
- Saulus: Lebih dikenal sebagai Paulus, rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi.
3. When (Kapan): Ayat ini tidak menyebutkan waktu spesifik, hanya "suatu saat" yang menunjukkan peristiwa ini terjadi dalam periode tertentu di jemaat Antiokhia.

4. Where (Dimana): Peristiwa ini terjadi di Antiokhia, kota penting dalam penyebaran Injil di awal Kekristenan.

5. Why (Mengapa): Ayat ini penting karena memperkenalkan tokoh-tokoh kunci yang akan memainkan peran penting dalam misi penyebaran Injil, khususnya Barnabas dan Saulus.

6. How (Bagaimana): Ayat ini menggambarkan bagaimana Roh Kudus bekerja melalui orang-orang biasa dengan latar belakang berbeda untuk membangun jemaat dan menyebarkan Injil.

Kesimpulan: Ayat ini menunjukkan keragaman dan kekayaan jemaat mula-mula, serta peran penting Roh Kudus dalam mempersiapkan para pemimpin untuk misi penyebaran Injil.