ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 289
Hal. 289
Metode PA: SABDA, WWG.
Mazmur 118 (AYT)
22 Batu yang ditolak oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Kisah Para Rasul 4 (AYT)
7 Ketika mereka menempatkan Petrus dan Yohanes di tengah-tengah, mereka bertanya, “Dengan kuasa apa atau dengan nama siapakah kamu melakukan hal ini?”
8 Lalu, Petrus, dipenuhi dengan Roh Kudus, berkata kepada mereka, “Para pemimpin bangsa dan tua-tua,
9 jika kami diperiksa hari ini karena suatu perbuatan baik yang telah kami lakukan terhadap orang yang lemah ini, dengan cara apa orang ini telah disembuhkan?
10 Biarlah hal ini diketahui oleh kamu semua dan semua orang Israel bahwa oleh nama Kristus Yesus, Orang Nazaret, yang kamu salibkan, yang telah Allah bangkitkan dari antara orang mati, orang ini berdiri di hadapanmu dalam keadaan sehat.
11 Yesus ini adalah: ‘Batu yang ditolak oleh kamu, tukang-tukang bangunan, yang telah menjadi Batu Penjuru.’
12 Dan, tidak ada keselamatan di dalam siapa pun lainnya karena tidak ada nama lain di bawah langit diberikan di antara manusia yang oleh nama itu kita dapat diselamatkan.”
13 Ketika mereka melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengerti bahwa mereka adalah orang-orang tidak terpelajar dan awam, mereka menjadi heran dan mulai mengenali bahwa keduanya pernah bersama-sama dengan Yesus.
14 Dan, setelah melihat orang yang telah disembuhkan itu berdiri di samping Petrus dan Yohanes, mereka tidak dapat membantahnya.
15 Akan tetapi, ketika mereka memerintahkan Petrus dan Yohanes untuk meninggalkan Sanhedrin, mereka berunding satu dengan yang lain,
16 dengan berkata, “Apa yang harus kita lakukan terhadap kedua orang ini? Sebab, sebuah tanda ajaib yang luar biasa telah terjadi melalui mereka dan begitu nyata bagi semua orang yang tinggal di Yerusalem, dan kita tidak dapat menyangkalnya.
17 Akan tetapi, supaya hal ini tidak semakin tersebar di antara orang-orang, mari kita mengancam mereka untuk tidak lagi berbicara kepada siapa pun dalam nama itu.”
18 Kemudian, mereka memanggil Petrus dan Yohanes, lalu memerintahkan keduanya untuk tidak berbicara atau mengajarkan apa pun dalam nama Yesus.
19 Akan tetapi, Petrus dan Yohanes menjawab dan berkata kepada mereka, “Putuskanlah, mana yang benar dalam pandangan Allah, untuk mendengarkan kamu lebih daripada Allah?
20 Sebab, kami tidak mungkin berhenti berbicara mengenai hal-hal yang telah kami lihat dan dengar.”
21 Maka, ketika mereka terus mengancam Petrus dan Yohanes, mereka membiarkan rasul-rasul itu pergi, setelah tidak menemukan cara untuk menghukum keduanya oleh karena orang banyak yang memuji Allah atas apa yang telah terjadi.

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Mazmur 118:22; Kisah Para Rasul 4:7-21;
  • Penjelasan Singkat: Kepercayaan Daud pada TUHAN
  • Isi Pasal: Pengakuan yang gembira akan kebaikan Allah dan kebergantungan pada kebaikan itu di masa yang akan datang.
  • Garis Besar: 118:1 Ajakan untuk memuji TUHAN karena kasih setia-Nya.
    118:5 Pemazmur melalui pengalamannya menyatakan betapa baiknya untuk percaya kepada TUHAN.
    118:19 Dengan contoh pemazmur kedatangan Kristus di dalam kerajaan-Nya diungkapkan.
  • Judul Perikop: Nyanyian puji-pujian (118:1-29)
  • Kesimpulan: Aliran belas kasihan selalu mengalir dari Allah kita. Semakin hati kita terkesan dengan rasa kebaikan-Nya, semakin kita berlimpah-limpah memuji Dia dan hati kita akan semakin taat.
  • Fakta: ay. 22. Yesus Kristus adalah batu yang diuji, dipilih, berharga, yang diurapi oleh Allah sendiri. Walaupun orang Yahudi tidak bisa melihat kesempurnaan di dalam Dia yang seharusnya mereka bangun di atas-Nya, dengan membangkitkan Dia dari kematian Allah menjadikan Dia sebagai batu penjuru, dasar dari gereja. Kepada orang yang menolak-Nya, Dia sekarang adalah batu sandungan. Pada kedatangan-Nya yang kedua Dia adalah batu yang terbelah tanpa perbuatan tangan manusia yang akan menimpa dan menghancurkan bangsa-bangsa yang tidak percaya.
  • Penjelasan Singkat: Petrus dan Yohanes dipenjara
  • Isi Pasal: Penganiayaan yang pertama. Petrus dihadapkan ke Mahkamah Agama. Berkhotbah di dalam nama Yesus dilarang. Orang Kristen sekali lagi dipenuhi oleh Roh Kudus. Keadaan Gereja di Yerusalem.
  • Garis Besar: 4:1 Para pemimpin orang Yahudi, marah dengan pemberitaan Petrus,
    4:3 memenjarakan dia dan Yohanes.
    4:5 Setelahnya, di persidangan Petrus dengan berani menyatakan bahwa orang yang lumpuh itu disembuhkan dalam nama Yesus, dan hanya dengan nama Yesus yang sama itulah kita mendapat hidup yang kekal,
    4:13 mereka menyuruh dia dan Yohanes untuk tidak mengajar dalam nama itu lagi, dan juga mengecam;
    4:23 lalu jemaat menaikkan doa.
    4:31 Dan Allah, dengan menggoyangkan tempat mereka berkumpul, menunjukkan bahwa Dia mendengarkan doa mereka; memberi jemaat karunia Roh Kudus, dan kasih dan kemurahan hati di antara mereka.
  • Judul Perikop: Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama (4:1-22)
    Doa jemaat (4:23-31)
    Cara hidup jemaat (4:32-37)
  • Kesimpulan: Semakin tegas hamba-hamba Kristus bersaksi tentang Dia, semakin dengki agen-agen Iblis - karena itu, biarkan agen-agen Iblis selalu dengki, saksi-saksi Kristus harus tegas, karena Roh Kudus dapat diandalkan untuk memampukan mereka mengerjakan bagian mereka. Penganiayaan memberi sayap kepada kebenaran.
  • Fakta: ay. 12. Mereka yang terhilang/terlepas selamanya adalah mereka yang tidak bernaung di dalam nama Yesus Kristus dan menjadikannya tempat perlindungan dan benteng pertahanan mereka. Hanya dengan menyatu denganNya dan Dia saja, menerima ajaran-Nya, di situlah terdapat keselamatan untuk siapapun.
  • Ringkasan: Mazmur 118 adalah sebuah nyanyian pujian kepada TUHAN yang baik dan setia. Penulisnya bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya yang abadi. Dalam kesesakannya, penulis memanggil TUHAN dan TUHAN menjawabnya. Penulis percaya bahwa dengan TUHAN di sisinya, tidak ada yang dapat membahayakannya. Meskipun dikelilingi oleh musuh, penulis yakin bahwa TUHAN akan memberikan kemenangan. Penulis bersyukur kepada TUHAN karena Dia adalah kekuatannya dan keselamatannya. Penulis mengakui bahwa hanya dengan berlindung kepada TUHAN, daripada mempercayai manusia atau penguasa, ia dapat merasakan keamanan dan kemenangan. Penulis mengajak semua orang untuk bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya yang abadi.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari Mazmur 118 adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Mazmur 118 adalah salah satu dari serangkaian mazmur yang dikenal sebagai "Mazmur Hallel" atau "Mazmur Pujian". Mazmur ini diyakini ditulis oleh Raja Daud atau salah satu pengikutnya. Mazmur ini juga termasuk dalam bagian ke-5 dari Kitab Mazmur yang merupakan koleksi nyanyian dan doa yang digunakan dalam ibadah di Bait Suci Yerusalem.

    Konteks Budaya:
    Mazmur 118 ditulis dalam konteks budaya Israel kuno. Pada masa itu, ibadah dan persembahan korban dilakukan di Bait Suci sebagai bentuk penyembahan kepada Allah. Mazmur ini juga mencerminkan tradisi pujian dan syukur yang menjadi bagian penting dalam kehidupan rohani orang Israel.

    Konteks Literatur:
    Mazmur 118 termasuk dalam genre sastra Mazmur, yang merupakan puisi atau nyanyian yang digunakan dalam ibadah. Mazmur ini memiliki struktur yang terdiri dari pujian kepada Allah, pengakuan akan kasih-Nya, dan permohonan pertolongan-Nya.

    Konteks Teologis:
    Mazmur 118 mengandung pesan teologis tentang kebesaran dan kasih Allah yang setia kepada umat-Nya. Mazmur ini juga mengajarkan pentingnya mempercayai dan mengandalkan Allah dalam segala situasi, serta mengakui bahwa keselamatan datang dari-Nya.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Mazmur 118 mengungkapkan pujian dan syukur kepada Allah atas kasih-Nya yang kekal. Ayat-ayat sebelumnya juga menggambarkan pengalaman pribadi penulis mazmur yang telah mengalami kesulitan dan mendapatkan pertolongan dari Allah. Mazmur ini juga mengajak umat Israel untuk bersatu dan memuji Allah sebagai batu penjuru yang kokoh.

    Demikianlah latar belakang singkat dari Mazmur 118 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Mazmur pasal 118:

    1. Bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya yang abadi (ayat 1-4)
     - Mazmur 118:1-4

    2    . Perlindungan dan pertolongan TUHAN dalam kesesakan (ayat 5-7)
    - Mazmur 118:5-7

    3    . Kepercayaan kepada TUHAN daripada kepada manusia atau penguasa (ayat 8-9)
    - Mazmur 118:8-9

    4    . Kemenangan atas musuh-musuh (ayat 10-13)
    - Mazmur 118:10-13

    5    . Pengalaman pribadi dengan TUHAN yang memberikan kekuatan dan keselamatan (ayat 14-17)
    - Mazmur 118:14-17

    6    . Pintu gerbang kebenaran dan keselamatan yang dibuka oleh TUHAN (ayat 19-20)
    - Mazmur 118:19-20

    7    . Batu penjuru yang ditolak oleh tukang bangunan (ayat 22)
    - Mazmur 118:22

    8    . Hari yang telah TUHAN jadikan untuk bersorak dan bersuka (ayat 24)
    - Mazmur 118:24

    9    . Permohonan keselamatan dan berkat bagi orang yang datang dalam nama TUHAN (ayat 25-26)
    - Mazmur 118:25-26

    10    . Pengakuan bahwa TUHAN adalah Allah yang menerangi (ayat 27)
    - Mazmur 118:27

    11    . Ikatlah kurban hari raya dengan tali-tali pada tanduk mazbah (ayat 27)
    - Mazmur 118:27

    12    . Bersyukur kepada TUHAN karena kebaikan-Nya yang abadi (ayat 29)
    - Mazmur 118:29
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Israel: Merujuk kepada bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.
    - Rumah Harun: Merujuk kepada keturunan Harun, yaitu para imam yang melayani di Bait Suci.
    - Orang-orang yang takut akan TUHAN: Merujuk kepada semua orang yang menghormati dan takut akan Tuhan.

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tempat yang luas: Merujuk kepada tempat yang luas di mana Tuhan menjawab seruan penulis Mazmur.
    - Tenda orang-orang benar: Merujuk kepada tempat di mana orang-orang benar berkumpul dan bersorak-sorai atas karya Tuhan.
    - Pintu gerbang kebenaran: Merujuk kepada pintu gerbang yang membawa kepada kebenaran dan kehadiran Tuhan.
    - Rumah Tuhan: Merujuk kepada Bait Suci, tempat ibadah bagi umat Israel.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Mazmur" pasal "118" adalah sebagai berikut:

    1. Bersyukur: Pasal ini mengajak untuk bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya yang selama-lamanya.
    2. Kasih setia: Ditekankan bahwa kasih setia TUHAN abadi dan untuk selama-lamanya.
    3. Kesesakan: Penulis mengalami kesesakan dan berseru kepada TUHAN, dan TUHAN menjawabnya.
    4. Perlindungan: Lebih baik berlindung kepada TUHAN daripada mempercayai manusia atau penguasa.
    5. Penolongan: TUHAN bersama dan menolong penulis, sehingga tidak perlu takut pada manusia.
    6. Musuh: Bangsa-bangsa mengepung penulis, tetapi dengan nama TUHAN, penulis yakin akan menumpas mereka.
    7. Kekuatan: TUHAN adalah kekuatan, mazmur, dan keselamatan penulis.
    8. Kemenangan: Penulis yakin tidak akan mati, tetapi hidup dan akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.
    9. Pintu gerbang kebenaran: Penulis meminta agar pintu gerbang kebenaran dibukakan dan bersyukur kepada TUHAN.
    10. Batu penjuru: Batu yang ditolak oleh tukang bangunan menjadi batu penjuru, menunjukkan perbuatan TUHAN yang ajaib.
    11. Hari yang telah TUHAN jadikan: Penulis mengajak untuk bersorak dan bersuka di dalamnya.
    12. Selamatkan dan sejahterakan: Penulis memohon keselamatan dan sejahtera dari TUHAN.
    13. Diberkati: Orang yang datang dalam nama TUHAN diberkati.
    14. Allah: TUHAN adalah Allah yang menerangi.
    15. Kurban hari raya: Disebutkan tentang mengikat kurban hari raya pada tanduk mazbah.
    16. Kebaikan: Bersyukur kepada TUHAN karena kebaikan-Nya yang abadi.

    Pasal ini menekankan pentingnya bersyukur kepada TUHAN, mengandalkan perlindungan dan penolongan-Nya, serta mempercayai kekuatan dan keselamatan-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Mazmur 118:

    1    . Apa pesan utama dari Mazmur 118? Bagaimana pesan ini relevan bagi kita sebagai orang percaya saat ini?
    2. Dalam ayat 8-9, Mazmuris menekankan pentingnya berlindung kepada TUHAN daripada mempercayai manusia atau penguasa. Mengapa ini penting? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari?
    3. Ayat 14 menyatakan, "TUHAN adalah kekuatanku dan mazmurku, Dia telah menjadi keselamatanku." Apa arti dari pernyataan ini bagi Anda secara pribadi? Bagaimana Anda dapat mengalami kekuatan dan keselamatan TUHAN dalam hidup Anda?
    4. Ayat 22-23 mengatakan, "Batu yang ditolak oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Ini adalah perbuatan TUHAN, keajaiban-keajaiban di mata kita." Apakah yang dimaksud dengan "batu yang ditolak" dan "batu penjuru" di sini? Bagaimana hal ini berkaitan dengan Yesus Kristus?
    5. Mazmur 118 sering kali dikaitkan dengan perayaan Paskah Yahudi. Bagaimana Anda melihat hubungan antara Mazmur ini dengan perayaan Paskah dan pembebasan dari perbudakan Mesir?
    6. Ayat 24 mengajak kita untuk bersorak dan bersuka di dalam hari yang telah TUHAN jadikan. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan sikap bersyukur dan sukacita ini dalam kehidupan sehari-hari?
    7. Apa yang dapat kita pelajari dari Mazmur 118 tentang karakter dan sifat Allah? Bagaimana hal ini mempengaruhi hubungan kita dengan-Nya?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan mengaplikasikan pesan yang terkandung dalam Mazmur 118. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 118 dari Kitab Mazmur, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Bersyukur kepada TUHAN karena Dia baik dan kasih setia-Nya selama-lamanya. Ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan mengucap syukur atas kasih setia Tuhan dalam hidup kita.

    2. Berlindung kepada TUHAN daripada memercayai manusia atau penguasa. Ini mengajarkan kita untuk menempatkan kepercayaan kita sepenuhnya kepada Tuhan, karena hanya Dia yang dapat memberikan perlindungan dan pertolongan yang sejati.

    3. Menghadapi kesesakan dan pengepungan, kita dapat berseru kepada TUHAN dan percaya bahwa Dia akan menjawab dan menolong kita. Ini mengajarkan kita untuk tetap percaya dan bergantung kepada Tuhan dalam setiap situasi sulit yang kita hadapi.

    4. Mengakui bahwa TUHAN adalah kekuatanku dan keselamatanku. Ini mengajarkan kita untuk mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan dan keselamatan kita, bukan pada kekuatan atau kemampuan manusia.

    5. Bersyukur kepada Tuhan karena Dia telah menjawab dan menjadi keselamatanku. Ini mengajarkan kita untuk selalu mengucap syukur atas kasih dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa syukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya yang selama-lamanya.

    2. Doa memohon perlindungan dan pertolongan Tuhan dalam setiap kesesakan dan pengepungan yang kita hadapi.

    3. Doa meminta agar Tuhan menjadi kekuatan dan keselamatan kita dalam hidup ini.

    4. Doa memohon agar Tuhan membuka pintu-pintu gerbang kebenaran bagi kita dan memberikan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi hidup.

    5. Doa syukur kepada Tuhan karena Dia telah menjawab dan menjadi keselamatan kita.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengenal dan mengalami kasih setia Tuhan.
  • 5W1H:

    Analisis Mazmur 118 (5W+1H)

    Who (Siapa): Penulis Mazmur 118 tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli Alkitab mengaitkannya dengan Daud, Salomo, atau Ezra. Mazmur ini ditujukan kepada umat Allah, khususnya Israel, rumah Harun (para imam), dan orang-orang yang takut akan Tuhan.

    What (Apa): Mazmur 118 adalah nyanyian syukur dan kemenangan yang merayakan kasih setia Tuhan yang kekal. Mazmur ini menggambarkan pembebasan dari kesesakan dan kemenangan atas musuh.

    When (Kapan): Waktu penulisan Mazmur 118 tidak diketahui secara pasti. Namun, tema pembebasan dan kemenangan menunjukkan kemungkinan ditulis setelah peristiwa penting dalam sejarah Israel, seperti kemenangan dalam peperangan atau kembalinya dari pembuangan.

    Where (Di mana): Tempat penulisan Mazmur 118 tidak disebutkan secara spesifik. Namun, beberapa ayat mengisyaratkan konteks Bait Suci, seperti ayat 19-20 yang menyebutkan pintu gerbang dan batu penjuru.

    Why (Mengapa): Mazmur 118 ditulis untuk:

    • Mengucap syukur atas kasih setia Tuhan yang kekal.
    • Merayakan pembebasan dari kesesakan.
    • Menegaskan kepercayaan kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan dan keselamatan.
    • Mendorong umat Allah untuk bersukacita dan memuji Tuhan.

    How (Bagaimana): Mazmur 118 mengungkapkan rasa syukur dan kemenangan melalui:

    • Panggilan untuk bersyukur kepada Tuhan (ayat 1, 29).
    • Kesaksian pribadi tentang pertolongan Tuhan (ayat 5-14).
    • Deklarasi kepercayaan kepada Tuhan (ayat 8-9, 17-18).
    • Gambaran kemenangan atas musuh (ayat 10-12).
    • Pengakuan Tuhan sebagai kekuatan dan keselamatan (ayat 14, 21).
    • Ungkapan sukacita dan perayaan (ayat 24, 28).

    Kesimpulan: Mazmur 118 adalah nyanyian yang penuh kuasa yang mengingatkan kita tentang kasih setia Tuhan yang tak terbatas dan kemenangan yang Dia berikan kepada umat-Nya. Mazmur ini mendorong kita untuk bersyukur, percaya kepada Tuhan, dan bersukacita dalam keselamatan-Nya.

  • Ringkasan: Pada pasal 4 dari Kitab Kisah Para Rasul, Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak tentang Yesus dan kebangkitan-Nya, yang membuat para imam dan orang-orang Saduki marah. Mereka menangkap Petrus dan Yohanes dan memasukkan mereka ke dalam penjara. Meskipun demikian, banyak orang yang mendengar perkataan para rasul menjadi percaya, sehingga jumlah laki-laki yang percaya menjadi sekitar lima ribu orang. Pemimpin-pemimpin Yahudi berkumpul dan memeriksa Petrus dan Yohanes, dan mereka meminta agar mereka berhenti mengajar dalam nama Yesus. Namun, Petrus dan Yohanes dengan berani menyatakan bahwa mereka tidak dapat berhenti berbicara tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar. Setelah mengancam mereka, para pemimpin Yahudi membiarkan mereka pergi karena takut akan reaksi orang banyak. Setelah dibebaskan, Petrus dan Yohanes kembali kepada teman-teman mereka dan menceritakan apa yang telah terjadi. Mereka semua bersatu dalam doa, dan tempat mereka berkumpul terguncang oleh Roh Kudus. Mereka terus memberitakan firman Allah dengan berani, dan kumpulan orang percaya hidup dalam persatuan dan saling berbagi.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 4 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal 4 terjadi setelah peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus turun atas para murid Yesus dan mereka mulai memberitakan Injil dengan kuasa dan otoritas. Pasal ini juga terjadi setelah penyembuhan seorang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Gerbang Indah Bait Allah.

    Konteks Budaya:
    Kisah Para Rasul terjadi pada abad pertama Masehi di wilayah Palestina yang saat itu berada di bawah kekuasaan Romawi. Budaya Yahudi yang kuat mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang-orang pada waktu itu.

    Konteks Literatur:
    Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis kitab ini sebagai catatan sejarah gereja awal dan perjalanan penyebaran Injil.

    Konteks Teologis:
    Pasal 4 menunjukkan bagaimana gereja awal menghadapi tantangan dan penindasan dari pihak berwenang. Mereka mengalami penganiayaan karena memberitakan Yesus Kristus sebagai Mesias dan menyembuhkan orang-orang sakit. Pasal ini juga menunjukkan kuasa dan keberanian Roh Kudus yang bekerja melalui para rasul.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terjadi peristiwa Pentakosta di mana Roh Kudus turun atas para murid Yesus dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Petrus kemudian memberikan khotbah yang kuat dan ribuan orang bertobat dan menerima baptisan. Setelah itu, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh di pintu Gerbang Indah Bait Allah dan menarik perhatian banyak orang.

    Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami latar belakang pasal 4 dalam Kitab Kisah Para Rasul.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 4:

    1. Penganiayaan terhadap para rasul (Kisah Para Rasul 4:1-3)
     - Para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki marah karena ajaran dan pengabaran tentang kebangkitan Yesus.
    - Petrus dan Yohanes ditangkap dan dipenjarakan.

    2. Pertumbuhan gereja (Kisah Para Rasul 4:4)
     - Banyak yang mendengar perkataan para rasul dan menjadi percaya.
    - Jumlah laki-laki yang percaya mencapai sekitar lima ribu orang.

    3. Pertanyaan para pemimpin Yahudi (Kisah Para Rasul 4:7-10)
     - Para pemimpin Yahudi bertanya dengan kuasa apa atau dengan nama siapa Petrus dan Yohanes melakukan mujizat penyembuhan.
    - Petrus, dipenuhi dengan Roh Kudus, menjawab bahwa mujizat itu dilakukan oleh nama Yesus Kristus.

    4. Kesaksian tentang Yesus (Kisah Para Rasul 4:10-12)
     - Petrus menyatakan bahwa hanya dalam nama Yesus kita dapat diselamatkan.
    - Yesus adalah Batu Penjuru yang ditolak oleh orang-orang, tetapi oleh-Nya kita dapat diselamatkan.

    5. Keberanian para rasul (Kisah Para Rasul 4:13)
     - Para pemimpin Yahudi mengenali bahwa Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang pernah bersama-sama dengan Yesus.
    - Para rasul menunjukkan keberanian dan keberhasilan mereka dalam memberitakan Injil.

    6. Ancaman dan larangan (Kisah Para Rasul 4:17-18)
     - Para pemimpin Yahudi mengancam Petrus dan Yohanes agar tidak lagi berbicara atau mengajar dalam nama Yesus.
    - Petrus dan Yohanes menolak untuk berhenti memberitakan apa yang mereka lihat dan dengar.

    7. Doa dan pengisian Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4:23-31)
     - Setelah dibebaskan, Petrus dan Yohanes pergi dan menceritakan apa yang terjadi kepada teman-teman mereka.
    - Mereka semua berdoa bersama dan dipenuhi dengan Roh Kudus, serta terus memberitakan firman Allah dengan berani.

    8. Persatuan dan kekayaan bersama (Kisah Para Rasul 4:32-37)
     - Orang-orang percaya hidup dalam persatuan dan jiwa yang satu.
    - Mereka saling berbagi harta benda dan tidak ada yang kekurangan di antara mereka.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Petrus
    - Yohanes
    - Para imam
    - Kepala penjaga Bait Allah
    - Orang-orang Saduki
    - Imam Besar Hanas
    - Kayafas
    - Yohanes
    - Aleksander
    - Semua orang dari keluarga Imam Besar
    - Pemimpin-pemimpin
    - Tua-tua
    - Ahli-ahli Taurat
    - Orang-orang yang telah mendengar perkataan para rasul
    - Jumlah laki-laki sekitar lima ribu orang
    - Orang-orang yang tinggal di Yerusalem
    - Rasul-rasul
    - Herodes
    - Pontius Pilatus
    - Yusuf, orang Lewi
    - Barnabas

    Lokasi:
    - Bait Allah
    - Yerusalem
    - Sanhedrin
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 4 adalah sebagai berikut:

    1. Petrus dan Yohanes: Dua rasul yang mengajar dan memberitakan tentang Yesus.
    2. Orang banyak: Orang-orang yang mendengarkan perkataan para rasul dan menjadi percaya.
    3. Para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki: Golongan-golongan yang marah dan menangkap Petrus dan Yohanes karena mengajar tentang kebangkitan Yesus.
    4. Penjara: Tempat di mana Petrus dan Yohanes ditahan setelah ditangkap.
    5. Lima ribu orang: Jumlah laki-laki yang percaya setelah mendengarkan perkataan para rasul.
    6. Pemimpin-pemimpin, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat: Golongan-golongan yang berkumpul bersama di Yerusalem untuk memeriksa Petrus dan Yohanes.
    7. Imam Besar Hanas, Kayafas, Yohanes, Aleksander, dan keluarga Imam Besar: Orang-orang yang terlibat dalam pemeriksaan terhadap Petrus dan Yohanes.
    8. Roh Kudus: Roh yang memenuhi Petrus dan membuatnya berbicara dengan berani.
    9. Yesus: Nama yang disebut oleh Petrus sebagai sumber kuasa dan penyelamatan.
    10. Sanhedrin: Majelis agama Yahudi yang memerintahkan Petrus dan Yohanes untuk tidak berbicara tentang Yesus.
    11. Rasul-rasul: Petrus dan Yohanes, yang diancam oleh para pemimpin agama.
    12. Firman Allah: Pesan yang diberitakan oleh para rasul.
    13. Kebangkitan Tuhan Yesus: Kejadian yang disaksikan oleh para rasul dan menjadi kesaksian mereka.
    14. Anugerah: Karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada para rasul.
    15. Kesatuan: Kumpulan orang percaya yang bersatu hati dan jiwa.
    16. Kekurangan: Tidak ada orang yang kekurangan karena mereka saling membantu dan berbagi sesuai dengan kebutuhan.
    17. Barnabas: Seorang rasul yang juga bernama Yusuf, yang menjual ladangnya dan memberikan hasil penjualannya kepada para rasul.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Bagaimana reaksi Anda terhadap keberanian Petrus dan Yohanes dalam menghadapi otoritas agama pada saat itu?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Petrus dan Yohanes dalam menghadapi ancaman dan intimidasi?
    3. Bagaimana Anda melihat peran Roh Kudus dalam memberikan keberanian kepada Petrus dan Yohanes?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari doa jemaat setelah Petrus dan Yohanes dibebaskan?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Mengapa para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki sangat marah dengan ajaran Petrus dan Yohanes tentang kebangkitan Yesus?
    2. Mengapa jumlah laki-laki yang percaya menjadi sekitar lima ribu orang setelah mendengar perkataan para rasul?
    3. Mengapa pemimpin-pemimpin, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat berkumpul bersama di Yerusalem setelah penangkapan Petrus dan Yohanes?
    4. Bagaimana sikap Petrus dan Yohanes dalam menghadapi larangan untuk berbicara atau mengajarkan apa pun dalam nama Yesus?

    Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 4:
    1. Meskipun Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang tidak terpelajar dan awam, mereka memiliki keberanian yang luar biasa dalam memberitakan Injil.
    2. Peristiwa penyembuhan orang lumpuh yang terjadi melalui Petrus dan Yohanes menjadi bukti yang tidak dapat disangkal bagi para pemimpin agama.
    3. Jumlah orang yang percaya terus bertambah, dan mereka hidup dalam persatuan dan saling berbagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
    4. Barnabas, yang juga dipanggil oleh para rasul, menunjukkan contoh kebaikan hati dengan menjual ladangnya dan memberikan hasil penjualannya kepada para rasul.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 4 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Keberanian dalam memberitakan Injil: Petrus dan Yohanes tidak takut untuk memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan-Nya, meskipun mereka dihadapkan dengan ancaman dan penindasan. Kita juga harus memiliki keberanian yang sama untuk membagikan iman kita kepada orang lain, tanpa takut akan penolakan atau penganiayaan.

    2. Kekuatan Roh Kudus: Petrus dipenuhi dengan Roh Kudus saat berbicara kepada para pemimpin Yahudi. Roh Kudus memberikan keberanian, hikmat, dan kuasa untuk menyampaikan Firman Allah dengan efektif. Kita juga harus bergantung pada kuasa Roh Kudus dalam hidup kita, agar dapat hidup dan melayani dengan kuasa-Nya.

    3. Kesatuan dalam persekutuan: Orang-orang percaya dalam pasal ini hidup dalam kesatuan hati dan jiwa. Mereka saling berbagi, tidak ada yang menganggap kepunyaannya sebagai milik pribadi, tetapi segala sesuatu adalah milik bersama. Kita juga harus belajar untuk hidup dalam kesatuan dan saling melayani dalam persekutuan gereja.

    4. Ketergantungan pada Allah dalam doa: Setelah menghadapi ancaman dan penindasan, orang-orang percaya berkumpul untuk berdoa. Mereka memohon kepada Allah untuk memberikan keberanian dan kuasa dalam pelayanan mereka. Kita juga harus belajar untuk bergantung pada Allah dalam doa, memohon petunjuk, kekuatan, dan perlindungan-Nya dalam hidup kita.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

    1. Doa untuk keberanian: Tuhan, berikanlah kami keberanian seperti Petrus dan Yohanes untuk memberitakan Injil dengan berani, tanpa takut akan penolakan atau penganiayaan.

    2. Doa untuk kuasa Roh Kudus: Ya Tuhan, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami dapat hidup dan melayani dengan kuasa-Mu, dan menyampaikan Firman-Mu dengan efektif.

    3. Doa untuk kesatuan dalam persekutuan: Tuhan, bantu kami untuk hidup dalam kesatuan hati dan jiwa, saling melayani dan berbagi dengan sesama orang percaya dalam gereja.

    4. Doa untuk ketergantungan pada Allah dalam doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk bergantung pada-Mu dalam doa, memohon petunjuk, kekuatan, dan perlindungan-Mu dalam hidup kami.

    Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal ini dalam hidup kita sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 4

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penangkapan Petrus dan Yohanes setelah mereka menyembuhkan seorang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah (Kis 3:1-10), dan bagaimana mereka dengan berani bersaksi tentang Yesus di hadapan para pemimpin Yahudi.

    Who (Siapa):

    • Petrus dan Yohanes: Dua rasul yang memberitakan Injil dan melakukan mujizat.
    • Orang lumpuh: Orang yang disembuhkan oleh Petrus dan Yohanes.
    • Orang banyak: Saksi mata mujizat penyembuhan dan khotbah Petrus.
    • Para imam: Pemimpin agama Yahudi yang menentang ajaran Petrus dan Yohanes.
    • Kepala penjaga Bait Allah: Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban di Bait Allah.
    • Orang-orang Saduki: Sekte Yahudi yang tidak percaya pada kebangkitan orang mati.
    • Sanhedrin: Mahkamah agama Yahudi yang mengadili Petrus dan Yohanes.

    When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun peristiwa ini terjadi setelah kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta.

    Where (Di mana):

    • Gerbang Indah Bait Allah: Tempat orang lumpuh disembuhkan.
    • Ruang tahanan: Tempat Petrus dan Yohanes ditahan.
    • Di hadapan Sanhedrin: Tempat Petrus dan Yohanes diadili.

    Why (Mengapa):

    • Penangkapan Petrus dan Yohanes: Para pemimpin Yahudi merasa terancam oleh ajaran Petrus dan Yohanes tentang Yesus, terutama tentang kebangkitan-Nya. Mereka takut kehilangan pengaruh dan kekuasaan mereka.
    • Pembelaan Petrus dan Yohanes: Mereka dengan berani bersaksi tentang Yesus dan kuasa-Nya, meskipun diancam dan dianiaya. Mereka percaya bahwa mereka harus taat kepada Allah daripada manusia.

    How (Bagaimana):

    • Penyembuhan orang lumpuh: Melalui kuasa Roh Kudus, Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh yang telah lumpuh sejak lahir.
    • Penangkapan: Para imam, kepala penjaga Bait Allah, dan orang-orang Saduki menangkap Petrus dan Yohanes karena mereka mengajar orang banyak tentang Yesus.
    • Pengadilan: Petrus dan Yohanes diadili di hadapan Sanhedrin. Mereka dengan berani membela iman mereka dan bersaksi tentang Yesus.
    • Pembebasan: Meskipun diancam, Petrus dan Yohanes dibebaskan karena Sanhedrin tidak dapat menemukan kesalahan mereka dan takut kepada orang banyak yang mendukung mereka.

    Kesimpulan: Pasal ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan Petrus dan Yohanes dalam memberitakan Injil, meskipun menghadapi pertentangan dan penganiayaan. Mereka mengutamakan ketaatan kepada Allah daripada manusia dan bersandar pada kuasa Roh Kudus. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Injil dapat menembus batas-batas agama dan sosial, membawa harapan dan kesembuhan bagi semua orang.

BaDeNo

Mzm 118
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Kis 4
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

anak Israel | Anak perempuan Israel | bangsa Israel | Israel | kaum Israel | Nazaret | orang Israel | orang-orang Israel | Petrus | seorang Ismael | seorang Israel | suku Israel | umat Israel | Yakub | Yerusalem | Yohanes

Kamus Alkitab

Batu | Gembala, Surat-Surat ~G/Pastoral) | Hallel | Kaisarea | Petrus | Yohanes (Rasul) | Bait Allah /Bait Suci | Pimpin, Pemimpin, Pemuka | Yohanes | Ahli Taurat | Aku, Pengakuan Terhadap Kristus | Bangkit, Kebangkitan Kristus | Berani, Keberanian Yang Suci | Berita, Pemberitaan Injil | Kristus, Kepala Jemaat | Mati, Kematian Kekal | Mujizat | Mulia, Memuliakan Allah | Nubuat Tentang Kristus | Pendamaian (Korban Kristus) | Rasul | Selamat, Keselamatan | Taat, Ketaatan Kepada Allah

Pertanyaan Terkait

- Apa saja simbol-simbol untuk Kristus?
- Pernahkah Yesus menyanyi?
- Bagaimana cara kita "mencerminkan" Allah?
- Nyanyian pujian apakah yang dipakai gereja Kristen pada zaman para rasul?

Referensi Silang

Mzm 118:22
Batu: Yes 8:14
Catatan frasa: BATU YANG DIBUANG.
Kis 4:8
Roh Kudus:: Luk 1:15; [Lihat FULL. Luk 1:15]
dan tua-tua,: Kis 4:5; Luk 23:13
Kis 4:9
seorang sakit: Kis 3:6
Kis 4:10
orang Nazaret,: Mr 1:24; [Lihat FULL. Mr 1:24]
orang mati: Kis 2:24; [Lihat FULL. Kis 2:24]
Kis 4:11
Kis 4:12
dapat diselamatkan.: Mat 1:21; [Lihat FULL. Mat 1:21]; Yoh 14:6; Kis 10:43; Rom 11:14; [Lihat FULL. Rom 11:14]; 1Tim 2:5
Kis 4:13
dan Yohanes: Luk 22:8; [Lihat FULL. Luk 22:8]
orang biasa: Mat 11:25
pengikut Yesus.: Mr 3:14
Kis 4:15
ruang sidang,: Mat 5:22; [Lihat FULL. Mat 5:22]
Kis 4:16
orang-orang ini?: Yoh 11:47
suatu mujizat: Kis 3:6-10
Kis 4:18
nama Yesus.: Am 7:13; Kis 5:40
Kis 4:19
kepada Allah.: Kis 5:29
Kis 4:20
tidak berkata-kata: Ayub 32:18; Yer 20:9; Am 3:8
kami dengar.: Luk 24:48; [Lihat FULL. Luk 24:48]
Kis 4:21
orang banyak: Kis 5:26
nama Allah: Mat 9:8; [Lihat FULL. Mat 9:8]

Sumber Lain

- 75. Yesus Kristus
- 1. Orang-orang Percaya Dibenarkan oleh Kebangkitan Yesus
- 2. Kualifikasi Pemimpin
- 170. Batu
- 2. Kristus dan Keselamatan
- IV. Masa Pembuangan dan Masa Intertestamental.
- B. Kitab Kisah Para Rasul.
- 3. Pokok Pembicaraan.
- B. Firman Allah yang Hidup
- 1. Proper Preposition

Pengantar Kitab

Mzm: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Kis: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: