ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 214
Hal. 214
Metode PA: SABDA, WWG.
Matius 7 (AYT)
13 “Masuklah melalui gerbang yang sempit karena lebarlah gerbang dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan ada banyak yang masuk melaluinya.
14 Sebab, sempitlah gerbang dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit yang menemukannya.”
22 Pada hari itu, banyak orang akan berkata kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat dalam nama-Mu, dan mengusir roh-roh jahat dalam nama-Mu, dan melakukan banyak mukjizat dalam nama-Mu?’
23 Lalu, Aku akan menyatakan kepada mereka, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari-Ku, kamu yang berbuat pelanggaran!’”
Wahyu 14 (AYT)
11 Dan, asap siksaan mereka naik selama-lamanya. Mereka tidak punya waktu untuk istirahat, baik siang atau malam, yaitu mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya, atau siapa pun yang menerima tanda namanya.”

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Matius 7:13-14; Matius 7:22-23; Wahyu 14:11;
  • Penjelasan Singkat: Teguran terhadap penghakiman yang terburu-buru
  • Isi Pasal: Khotbah di bukit, dilanjutkan. Dorongan untuk berdoa. Dua macam jalan. Peringatan terhadap ajaran sesat. Bahayanya pernyataan tanpa iman. Dua macam dasar.
  • Garis Besar: 7:1 Kristus, melanjutkan khotbah-Nya di bukit, mengkritik penghakiman yang sembarangan, dsb.
    7:28 Kristus mengakhiri khotbah-Nya, and orang-orang menjadi takjub.
  • Judul Perikop: Hal menghakimi (7:1-5)
    Hal yang kudus dan berharga (7:6-6)
    Hal pengabulan doa (7:7-11)
    Jalan yang benar (7:12-14)
    Hal pengajaran yang sesat (7:15-23)
    Dua macam dasar (7:24-27)
    Kesan pendengar (7:28-29)
  • Kesimpulan: Murid Kristus yang sejati adalah pria dan wanita yang berhati-hati dalam penilaiannya akan orang lain; sadar akan kesalahan mereka sendiri; yakin dan sungguh-sungguh di dalam doa; waspada terhadap ajaran sesat dan pernyataan munafik; membangun semua pengharapan yang kekal di atas Batu Karang yang teguh, iman di dalam Firman Allah dan Kristus Yesus.
  • Fakta: ay. 22 menunjukkan bahwa akan ada di antara mereka yang ditolak oleh Kristus di zaman akhir, banyak pengajar, yang disebut pemenang-jiwa dan orang yang bermoral baik, hanya karena tanpa iman sejati di dalam Kristus yang adalah satu-satunya dasar keselamatan. Waspadalah dengan perkataan bibir yang tidak berarti apapun, di sini maupun seterusnya.
  • Penjelasan Singkat: Tuaian di bumi
  • Isi Pasal: Penglihatan tentang Anak Domba dan 144.000 orang Israel yang dimeterai. Malaikat dengan Injil yang kekal. Kehancuran Babel. Ajal para penyembah binatang. Kebahagiaan orang mati yang kudus. Penglihatan tentang Harmagedon.
  • Garis Besar: 14:1 Anak Domba berdiri di gunung Sion dengan banyak orang bersama-Nya.
    14:6 Seorang malaikat memberitakan Injil.
    14:8 Kejatuhan Babel.
    14:15 Bumi dipanen.
    14:20 Alat pemeras anggur murka Allah.
  • Judul Perikop: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya (14:1-5)
    Pemberitahuan tentang penghakiman (14:6-13)
    Tuaian di bumi (14:14-20)
  • Kesimpulan: Akan ada pemeliharaan selama masa Kesengsaraan hebat atas sejumlah besar Israel, yang akan mengikuti Anak Domba dan memberikan kemuliaan kepada-Nya dengan resiko apapun. Akan terdapat juga sejumlah orang bukan Yahudi yang ditebus melalui penerimaan mereka akan Injil yang kekal, namun dengan harga mati sebagai martir. Terkutuklah mereka yang menyembah binatang dan menerima tandanya, karena mereka akan disiksa di neraka untuk selamanya.
  • Fakta: ay. 14-15. Dia yang mengenakan mahkota emas tidak lain adalah Tuhan Yesus, yang tidak lama lagi akan mengenakan mahkota kedaulatan semesta (Why 19:12). Di akhir Kesengsaraan hebat Dia akan menyabit tuaian kejahatan di bumi (ini akan terjadi di Harmagedon) yang kemudian akan sampai pada puncaknya (lihat Mrk 4:29).
  • Ringkasan: Pasal 7 dari Kitab Matius berisi ajaran Yesus tentang menghakimi orang lain, meminta dan mencari, serta peringatan tentang nabi palsu. Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, karena kita juga akan dihakimi dengan ukuran yang sama. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya meminta, mencari, dan mengetuk dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan. Selain itu, Yesus mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap nabi-nabi palsu yang datang dengan kedok yang baik, tetapi sebenarnya mereka adalah serigala-serigala yang buas. Ia menekankan bahwa buah dari hidup kita akan mengungkapkan karakter sejati kita, dan bahwa hanya mereka yang melakukan kehendak Bapa di surga yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus juga mengajarkan tentang pentingnya mendengarkan dan melaksanakan perkataan-Nya, karena itu akan membuat kita teguh seperti rumah yang dibangun di atas batu yang tidak roboh ketika diuji. Orang banyak terheran-heran pada pengajaran-Nya karena Ia mengajar dengan kuasa dan otoritas yang tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat mereka.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-7 dalam Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal 7 terjadi dalam konteks pelayanan Yesus di Galilea, sekitar tahun 30 Masehi. Pada saat itu, Galilea merupakan wilayah yang didominasi oleh orang-orang Yahudi, tetapi juga terdapat pengaruh budaya Romawi. Yesus mengajar dan melakukan mujizat di tengah-tengah masyarakat Yahudi pada masa itu.

    Konteks Budaya:
    Masyarakat Yahudi pada masa itu sangat dipengaruhi oleh hukum Taurat dan tradisi-tradisi agama mereka. Mereka memiliki aturan-aturan yang ketat mengenai kebersihan, ibadah, dan etika hidup. Selain itu, ada juga pengaruh budaya Romawi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

    Konteks Literatur:
    Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Matius, salah satu dari dua belas murid Yesus. Tujuan penulisannya adalah untuk menyampaikan ajaran-ajaran Yesus kepada umat Kristen pada masa itu.

    Konteks Teologis:
    Pasal 7 mengandung ajaran-ajaran Yesus mengenai etika hidup dan hubungan dengan Allah dan sesama. Yesus menekankan pentingnya hati yang tulus dan perbuatan yang benar, bukan hanya pemenuhan formalitas agama. Ia juga mengkritik hipokrisi dan menekankan pentingnya mengenal dan melakukan kehendak Allah.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesus memberikan ajaran-ajaran dalam khotbah di bukit (Matius 5-7), yang dikenal sebagai Khotbah di Bukit. Ia mengajarkan tentang berkat-berkat, peran umat Kristen sebagai garam dan terang dunia, serta pemenuhan hukum Taurat. Yesus juga mengajarkan tentang pentingnya hati yang tulus dalam ibadah, hubungan dengan sesama, dan menghadapi godaan.

    Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 7 Kitab Matius. Semoga dapat membantu Anda memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 7:

    1. Jangan menghakimi orang lain (Matius 7:1-5)
     - Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain karena kita juga akan dihakimi dengan ukuran yang sama.
    - Ayat referensi: Matius 7:1-2

    2. Keluarkan balok dari matamu sendiri (Matius 7:3-5)
     - Yesus mengajarkan agar kita memperbaiki diri sendiri sebelum mencoba memperbaiki orang lain.
    - Ayat referensi: Matius 7:3-5

    3. Jangan memberikan barang kudus kepada anjing-anjing (Matius 7:6)
     - Yesus mengingatkan kita untuk tidak memberikan hal-hal yang kudus kepada mereka yang tidak menghargainya.
    - Ayat referensi: Matius 7:6

    4. Mintalah, carilah, ketuklah (Matius 7:7-8)
     - Yesus mengajarkan pentingnya berdoa, mencari, dan mengetuk dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan.
    - Ayat referensi: Matius 7:7-8

    5. Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan (Matius 7:12)
     - Yesus mengajarkan prinsip emas, yaitu melakukan kepada orang lain seperti yang kita inginkan mereka lakukan kepada kita.
    - Ayat referensi: Matius 7:12

    6. Masuk melalui gerbang yang sempit (Matius 7:13-14)
     - Yesus mengingatkan bahwa jalan menuju kehidupan yang kekal adalah sempit dan sedikit yang menemukannya.
    - Ayat referensi: Matius 7:13-14

    7. Hati-hati terhadap nabi-nabi palsu (Matius 7:15-20)
     - Yesus memperingatkan tentang nabi-nabi palsu yang datang dengan penampilan yang menipu, tetapi dapat dikenali dari buah-buahnya.
    - Ayat referensi: Matius 7:15-20

    8. Hanya yang melakukan kehendak Bapa yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga (Matius 7:21-23)
     - Yesus mengajarkan bahwa hanya mereka yang melakukan kehendak Allah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, bukan hanya mereka yang mengaku-Nya.
    - Ayat referensi: Matius 7:21-23

    9. Bangun rumahmu di atas batu (Matius 7:24-27)
     - Yesus mengajarkan pentingnya mendengarkan dan melaksanakan ajaran-Nya agar kita memiliki dasar yang kokoh dalam hidup.
    - Ayat referensi: Matius 7:24-27

    10. Orang banyak terheran-heran pada pengajaran Yesus (Matius 7:28-29)
     - Orang banyak terkesan dengan pengajaran Yesus karena Ia mengajar dengan kuasa dan otoritas yang luar biasa.
    - Ayat referensi: Matius 7:28-29
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yesus
    - Saudaramu (tidak disebutkan namanya)
    - Orang munafik
    - Anjing-anjing
    - Babi-babi
    - Bapamu yang di surga
    - Nabi-nabi palsu
    - Serigala-serigala yang buas
    - Orang-orang yang berkata kepada Yesus
    - Orang-orang yang mendengar perkataan Yesus
    - Orang-orang yang melakukannya
    - Orang bijaksana
    - Orang bodoh
    - Orang banyak
    - Ahli-ahli Taurat mereka

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Matamu sendiri
    - Matamu sendiri (kembali disebutkan)
    - Surga
    - Kerajaan Surga
    - Rumah di atas batu
    - Rumah di atas pasir
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Matius pasal 7 adalah sebagai berikut:

    1. Menghakimi (ayat 1-5): Yesus mengingatkan agar kita tidak menghakimi orang lain, karena kita juga akan dihakimi dengan ukuran yang sama. Dia menekankan pentingnya untuk melihat kekurangan kita sendiri sebelum menghakimi orang lain.

    2. Doa (ayat 7-11): Yesus mengajarkan pentingnya untuk meminta, mencari, dan mengetuk dalam doa. Dia menegaskan bahwa Allah akan memberikan apa yang kita minta dengan iman yang benar.

    3. Hukum Taurat (ayat 12): Yesus mengajarkan prinsip emas, yaitu melakukan kepada orang lain apa yang kita inginkan orang lain lakukan kepada kita. Ini adalah inti dari Hukum Taurat dan ajaran para nabi.

    4. Gerbang yang sempit (ayat 13-14): Yesus mengingatkan bahwa jalan menuju kehidupan yang kekal adalah sempit dan sedikit yang menemukannya. Dia menekankan pentingnya untuk memilih jalan yang benar dan hati-hati terhadap nabi-nabi palsu.

    5. Buah (ayat 15-20): Yesus mengajarkan bahwa kita dapat mengenali seseorang dari buah yang dihasilkannya. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang buruk menghasilkan buah yang buruk. Ini menggambarkan pentingnya tindakan yang sesuai dengan iman yang benar.

    6. Kehendak Bapa (ayat 21-23): Yesus menekankan bahwa bukan hanya mengaku sebagai pengikut-Nya yang penting, tetapi melakukan kehendak Bapa di surga. Orang yang hanya mengaku-aku tetapi tidak melakukan kehendak-Nya akan ditolak oleh Yesus.

    7. Fondasi yang kokoh (ayat 24-27): Yesus mengajarkan pentingnya membangun hidup kita di atas dasar yang kokoh, yaitu firman-Nya. Hidup yang dibangun di atas dasar yang kokoh akan bertahan dalam menghadapi ujian dan badai kehidupan.

    8. Pengajaran Yesus (ayat 28-29): Orang banyak terheran-heran pada pengajaran Yesus karena Dia mengajar dengan kuasa dan otoritas yang luar biasa, berbeda dengan ahli-ahli Taurat mereka.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Matius Pasal 7:

    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yesus dalam pasal ini?
    2. Mengapa Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain?
    3. Apa yang Yesus maksudkan dengan "balok di matamu sendiri" dan "serpihan kayu di mata saudaramu"?
    4. Mengapa Yesus mengatakan bahwa kita harus mengeluarkan balok dari matamu sendiri sebelum mencoba mengeluarkan serpihan kayu dari mata saudaramu?
    5. Apa yang Yesus maksudkan dengan "jangan memberikan barang yang kudus kepada anjing-anjing" dan "jangan melempar mutiaramu ke hadapan babi"?
    6. Bagaimana kita dapat memahami dan menerapkan prinsip "Mintalah, carilah, ketuklah" yang diajarkan oleh Yesus?
    7. Mengapa Yesus mengaitkan permintaan kita kepada Bapa di surga dengan cara kita memberi pemberian yang baik kepada anak-anak kita?
    8. Apa yang Yesus maksudkan dengan mengatakan bahwa segala sesuatu yang kita ingin orang lakukan kepada kita, kita juga harus lakukan kepada mereka?
    9. Mengapa Yesus menggambarkan gerbang yang sempit dan jalan yang sesak yang menuju kepada kehidupan?
    10. Bagaimana kita dapat mengenali nabi-nabi palsu dan menghindari mereka?
    11. Mengapa Yesus mengatakan bahwa buah yang dihasilkan oleh seseorang akan mengungkapkan karakter dan kebenaran mereka?
    12. Apa yang Yesus maksudkan dengan mengatakan bahwa tidak semua orang yang berkata "Tuhan, Tuhan" akan masuk ke dalam Kerajaan Surga?
    13. Mengapa Yesus menggambarkan perbedaan antara orang bijaksana yang membangun rumah di atas batu dan orang bodoh yang membangun rumah di atas pasir?
    14. Bagaimana pengajaran Yesus dalam pasal ini membedakan dirinya dari ahli-ahli Taurat?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Matius Pasal 7.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 7 dari Kitab Matius, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Jangan menghakimi orang lain: Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, karena dengan penghakiman yang kita gunakan, kita juga akan dihakimi. Sebagai gantinya, kita harus memperhatikan kelemahan dan dosa-dosa kita sendiri sebelum menilai orang lain.

    2. Jangan memberikan barang yang kudus kepada anjing-anjing: Yesus mengajarkan agar kita bijaksana dalam memberikan nasihat, bantuan, atau kebenaran kepada orang lain. Kita harus membedakan antara mereka yang mau menerima dan menghargai kebenaran dengan mereka yang tidak mau menerima.

    3. Mintalah, carilah, ketuklah: Yesus mengajarkan bahwa jika kita meminta, mencari, dan mengetuk dengan sungguh-sungguh kepada Allah, maka Dia akan memberikan apa yang kita butuhkan. Allah adalah Bapa yang baik dan Dia akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya yang meminta kepada-Nya.

    4. Perlakukan orang lain seperti yang kita inginkan mereka perlakukan kepada kita: Yesus mengajarkan prinsip emas, yaitu melakukan kepada orang lain apa yang kita inginkan mereka lakukan kepada kita. Ini adalah prinsip dasar dalam menjalin hubungan yang baik dengan sesama.

    5. Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu: Yesus memperingatkan kita untuk berhati-hati terhadap orang-orang yang datang dengan kedok baik, tetapi sebenarnya mereka adalah serigala-serigala yang buas. Kita harus mengenali mereka dari buah-buah yang mereka hasilkan.

    Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

    1. Doa untuk memohon pengampunan dan kebijaksanaan dalam menghakimi orang lain.
    2. Doa untuk meminta petunjuk dalam memberikan nasihat dan bantuan kepada orang lain.
    3. Doa untuk memohon kekuatan dan ketekunan dalam mencari dan mengetuk pintu Allah.
    4. Doa untuk meminta kemampuan untuk mengasihi dan melayani orang lain dengan tulus.
    5. Doa untuk memohon kepekaan rohani dalam mengenali nabi-nabi palsu dan mengikuti kehendak Allah.

    Semoga ini dapat membantu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 7 Kitab Matius dalam kehidupan sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis Matius 7 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini berisi kumpulan ajaran Yesus yang dikenal sebagai Khotbah di Bukit. Fokusnya pada bagaimana menjalani hidup sebagai pengikut Kristus.

    Who (Siapa): Yesus adalah pembicara utama, menyampaikan ajaran ini kepada murid-muridnya dan orang banyak yang berkumpul.

    When (Kapan): Tidak ada waktu spesifik yang disebutkan, namun ini terjadi selama pelayanan Yesus di bumi, kemungkinan di awal pelayanan-Nya.

    Where (Di mana): Khotbah di Bukit, lokasi yang tidak disebutkan secara spesifik, namun kemungkinan di daerah Galilea.

    Why (Mengapa): Yesus menyampaikan ajaran ini untuk:

    • Membimbing para pengikut-Nya: Memberikan prinsip-prinsip moral dan spiritual untuk hidup benar di hadapan Allah.
    • Mempersiapkan mereka untuk Kerajaan Allah: Menekankan pentingnya hidup kudil dan menghasilkan buah yang baik.
    • Memperingatkan terhadap nabi-nabi palsu: Mengajarkan cara membedakan ajaran yang benar dan salah.

    How (Bagaimana): Yesus menyampaikan ajaran-Nya melalui:

    • Perumpamaan: Menggunakan analogi yang mudah dipahami, seperti balok dan serpihan kayu, untuk menggambarkan kemunafikan.
    • Prinsip-prinsip: Mengajarkan tentang tidak menghakimi, meminta, mencari, mengetuk, dan Hukum Emas.
    • Peringatan: Menekankan bahaya mengikuti nabi-nabi palsu dan pentingnya membangun hidup di atas dasar yang kokoh.

    Kesimpulan: Matius 7 memberikan panduan praktis dan spiritual bagi orang Kristen untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Ajaran ini menantang kita untuk mengintrospeksi diri, hidup dengan integritas, dan membangun hidup di atas dasar yang kokoh yaitu Firman Tuhan.

  • Ringkasan: Pasal 14 dari Kitab Wahyu menggambarkan penglihatan Yohanes tentang Anak Domba yang berdiri di Bukit Sion bersama 144 ribu orang yang memiliki nama Bapa-Nya pada dahi mereka. Mereka menyanyikan nyanyian baru di hadapan takhta dan makhluk-makhluk surgawi. Yohanes juga melihat malaikat-malaikat yang membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada semua bangsa. Ada juga penglihatan tentang hukuman bagi mereka yang menyembah binatang dan patungnya. Kemudian, Yohanes mendengar suara dari surga yang memberkati orang-orang mati yang mati dalam Tuhan. Dia juga melihat Anak Manusia yang duduk di atas awan dengan mahkota emas di kepala-Nya dan sabit tajam di tangan-Nya. Malaikat-malaikat keluar untuk memanen dan mengumpulkan buah anggur dari bumi, yang kemudian diperas di luar kota dan darahnya mengalir sepanjang seribu enam ratus stadia.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu, atau Kitab Penglihatan, adalah bagian terakhir dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Rasul Yohanes pada akhir abad pertama Masehi, saat ia sedang diasingkan di pulau Patmos. Kitab ini ditujukan kepada tujuh gereja di Asia Kecil pada saat itu.

    Pasal 14 dari Kitab Wahyu berisi tentang penglihatan-penglihatan yang diterima oleh Yohanes. Dalam konteks historis, pada saat penulisan Kitab Wahyu, umat Kristen mengalami penganiayaan dan tekanan dari pemerintah Romawi yang meminta mereka menyembah kaisar. Kitab ini memberikan penghiburan dan pengharapan kepada umat Kristen yang sedang menghadapi kesulitan.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 13, Yohanes melihat penglihatan tentang dua binatang yang mewakili kekuatan jahat dan penganiayaan terhadap umat Kristen. Binatang pertama muncul dari laut dan binatang kedua muncul dari bumi. Binatang ini menerima penghormatan dan penyembahan dari banyak orang.

    Dalam penglihatan di pasal 14, Yohanes melihat Anak Domba berdiri di gunung Sion bersama dengan 144.000 orang yang dicap sebagai hamba-hamba Allah. Mereka menyanyikan nyanyian baru yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang telah ditebus oleh Anak Domba. Penglihatan ini menggambarkan kemenangan dan penyelamatan yang akan datang bagi umat Kristen.

    Secara teologis, pasal 14 menggarisbawahi pentingnya setia kepada Allah dan menolak penyembahan terhadap kekuatan jahat. Penglihatan ini juga menekankan pentingnya kesetiaan dan kesucian dalam hidup orang percaya. Pasal ini juga mengingatkan umat Kristen akan akhir zaman dan pentingnya mempertahankan iman mereka dalam menghadapi penganiayaan dan godaan.

    Dengan demikian, pasal 14 dari Kitab Wahyu memberikan pengharapan dan teguran kepada umat Kristen pada masa itu, serta memberikan pengajaran yang relevan bagi umat Kristen pada masa sekarang.
  • Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Wahyu pasal 14:

    1. Anak Domba dan 144 ribu orang (Wahyu 14:1-5)
     - Anak Domba berdiri di Bukit Sion dengan 144 ribu orang yang memiliki nama Bapa-Nya pada dahi mereka.
    - Mereka menyanyikan nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan makhluk-makhluk surgawi.

    2. Malaikat membawa Injil kekal (Wahyu 14:6-7)
     - Malaikat terbang di tengah-tengah langit membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum.
    - Malaikat mengajak orang untuk takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya.

    3. Hukuman bagi penyembah binatang (Wahyu 14:9-11)
     - Malaikat lain menyatakan bahwa siapa pun yang menyembah binatang dan menerima tanda pada dahi atau tangannya akan minum anggur murka Allah.
    - Mereka akan disiksa dengan api dan belerang di hadapan malaikat-malaikat kudus dan Anak Domba.

    4. Kesetiaan orang-orang kudus (Wahyu 14:12-13)
     - Orang-orang kudus yang memelihara perintah Allah dan iman mereka di dalam Yesus akan diberkati.
    - Mereka akan beristirahat dari jerih lelah mereka karena perbuatan-perbuatan mereka mengikuti mereka.

    5. Panen dan pemerasan buah anggur (Wahyu 14:14-20)
     - Anak Manusia dengan mahkota emas dan sabit tajam akan memanen bumi.
    - Malaikat lain mengumpulkan gugusan buah anggur dari pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam batu kilangan besar murka Allah.

    Referensi:
    - Wahyu 14:1-5
    - Wahyu 14:6-7
    - Wahyu 14:9-11
    - Wahyu 14:12-13
    - Wahyu 14:14-20
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Anak Domba
    - 144 ribu orang yang memiliki nama Bapa-Nya pada dahi mereka
    - Para pemain kecapi
    - Tua-tua
    - Orang-orang yang telah ditebus dari bumi
    - Orang-orang yang tidak menajiskan diri dengan perempuan-perempuan karena mereka perjaka
    - Orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi
    - Orang-orang yang telah ditebus dari antara manusia sebagai buah-buah pertama bagi Allah dan Anak Domba
    - Orang-orang yang tidak memiliki dusta dalam mulut mereka dan tidak bersalah
    - Malaikat pertama
    - Malaikat kedua
    - Malaikat ketiga
    - Orang-orang yang menyembah binatang itu dan patungnya, atau siapa pun yang menerima tanda namanya
    - Orang-orang kudus yang memelihara perintah Allah dan iman mereka di dalam Yesus
    - Orang mati yang mati di dalam Tuhan
    - Roh
    - Orang seperti Anak Manusia
    - Malaikat yang keluar dari Bait Allah
    - Malaikat yang berkuasa atas api

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Bukit Sion
    - Surga
    - Babel yang besar
    - Bait Allah
    - Bumi
    - Kota (tempat pemerasan buah anggur dilakukan di luar kota)
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 14:

    1. Anak Domba (Yesus Kristus) - Muncul di Bukit Sion bersama dengan 144 ribu orang yang memiliki nama Bapa-Nya pada dahi mereka.
    2. 144 ribu orang - Orang-orang yang telah ditebus dari bumi dan mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi.
    3. Nyanyian baru - Dinyanyikan oleh keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi.
    4. Malaikat - Terbang di tengah-tengah langit membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada semua bangsa.
    5. Waktu penghakiman - Telah tiba untuk takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya.
    6. Babel yang besar - Runtuh karena membuat semua bangsa meminum anggur nafsu seksualnya yang bejat.
    7. Binatang dan patungnya - Jika seseorang menyembah binatang itu dan menerima tanda pada dahi atau tangannya, ia akan minum anggur murka Allah dan disiksa dengan api dan belerang.
    8. Ketekunan orang-orang kudus - Mereka memelihara perintah Allah dan iman mereka di dalam Yesus.
    9. Orang mati - Diberkatilah mereka yang mati di dalam Tuhan, supaya mereka dapat beristirahat dari jerih lelah mereka.
    10. Anak Manusia - Seorang yang duduk di atas awan putih, mengenakan mahkota emas di kepala-Nya dan sabit tajam di tangan-Nya.
    11. Panen - Waktu untuk memanen sudah tiba dan panenan di bumi sudah matang.
    12. Malaikat yang memegang sabit tajam - Mengumpulkan gugusan buah anggur dari pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam batu kilangan besar murka Allah.
    13. Pemerasan buah anggur - Dilakukan di luar kota, dan darah mengalir dari alat pemeras anggur itu setinggi kekang kuda dan sepanjang seribu enam ratus stadia.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Wahyu pasal 14:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran Anak Domba yang berdiri di Bukit Sion bersama dengan 144 ribu orang yang memiliki nama Bapa-Nya pada dahi mereka?
    2. Mengapa suara dari surga seperti gemuruh air dan bunyi guntur? Apa artinya suara ini?
    3. Mengapa hanya 144 ribu orang yang dapat mempelajari nyanyian baru yang dinyanyikan di hadapan takhta dan makhluk-makhluk surgawi?
    4. Apa yang dimaksud dengan orang-orang yang tidak menajiskan diri dengan perempuan-perempuan dan mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi?
    5. Mengapa malaikat membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum?
    6. Apa yang dimaksud dengan "Babel yang besar" yang runtuh karena membuat semua bangsa meminum anggur nafsu seksualnya yang bejat?
    7. Apa yang akan terjadi pada mereka yang menyembah binatang dan menerima tanda pada dahi atau tangannya?
    8. Bagaimana kita dapat memelihara perintah Allah dan iman kita di dalam Yesus seperti yang dilakukan oleh orang-orang kudus?
    9. Apa arti dari berkat bagi orang mati yang mati di dalam Tuhan?
    10. Mengapa Anak Manusia mengenakan mahkota emas di kepala-Nya dan memegang sabit yang tajam di tangan-Nya?
    11. Apa yang terjadi saat bumi dipanen oleh malaikat?
    12. Apa arti dari pemerasan buah anggur di luar kota dan darah yang mengalir setinggi kekang kuda dan sepanjang seribu enam ratus stadia?

    Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan ini dengan kelompok studi Alkitab atau teman seiman Anda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang Kitab Wahyu pasal 14 dan implikasinya bagi kehidupan kita sebagai orang percaya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 14 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Mengikuti Anak Domba: Pasal ini menggambarkan 144 ribu orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi. Kita dipanggil untuk mengikuti Yesus Kristus dengan setia dan taat dalam hidup kita sehari-hari. Kita harus hidup sesuai dengan ajaran-Nya dan mengikuti teladan-Nya.

    2. Menjauhi dosa dan kecemaran: Pasal ini menyebutkan bahwa orang-orang yang ditebus adalah orang-orang yang tidak menajiskan diri dengan perempuan-perempuan dan mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah. Kita harus menjauhi dosa dan kecemaran dalam hidup kita dan hidup dalam kekudusan.

    3. Takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya: Malaikat dalam pasal ini menyampaikan pesan untuk takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya karena waktu penghakiman-Nya telah tiba. Kita harus memiliki rasa takut akan Allah dan menghormati-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.

    4. Kesetiaan terhadap perintah Allah dan iman dalam Yesus: Pasal ini menyebutkan bahwa orang-orang kudus adalah mereka yang memelihara perintah Allah dan iman mereka dalam Yesus. Kita harus tetap setia terhadap ajaran Allah dan mempertahankan iman kita dalam Yesus Kristus.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Doa untuk kesetiaan: Berdoalah agar Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap setia dalam mengikuti Yesus Kristus dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    2. Doa untuk kekudusan: Berdoalah agar Allah membantu kita menjauhi dosa dan kecemaran dalam hidup kita dan hidup dalam kekudusan yang menyenangkan-Nya.

    3. Doa untuk takut akan Allah: Berdoalah agar Allah memberikan rasa takut akan-Nya yang sehat dan menghormati-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.

    4. Doa untuk kekuatan iman: Berdoalah agar Allah memperkuat iman kita dalam Yesus Kristus dan membantu kita mempertahankan iman kita dalam situasi apapun.

    5. Doa untuk pengharapan akan penghakiman Allah: Berdoalah agar Allah memberikan pengharapan dan keyakinan akan penghakiman-Nya yang adil dan memastikan bahwa kita hidup dengan kesadaran akan akhirat dan kehidupan yang kekal.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 14 Kitab Wahyu.
  • 5W1H:

    Analisis Wahyu 14 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menggambarkan penglihatan Yohanes tentang 144.000 orang yang ditebus, tiga malaikat yang menyampaikan pesan penting, dan dimulainya penghakiman Allah.

    Who (Siapa):

    • Anak Domba (Yesus): Berdiri di Bukit Sion bersama 144.000 orang.
    • 144.000 orang: Orang-orang yang ditebus dari bumi, perjaka, dan mengikuti Anak Domba.
    • Tiga malaikat: Menyampaikan pesan tentang penghakiman Allah, kejatuhan Babel, dan konsekuensi penyembahan berhala.
    • "Seorang seperti Anak Manusia": Duduk di atas awan putih, siap untuk memanen bumi.
    • Dua malaikat lain: Memanen bumi dan mengumpulkan buah anggur untuk diperas dalam batu kilangan murka Allah.

    When (Kapan): Pasal ini menggambarkan peristiwa akhir zaman, menjelang penghakiman Allah.

    Where (Di mana):

    • Bukit Sion: Tempat Anak Domba dan 144.000 orang berdiri.
    • Surga: Asal suara gemuruh, nyanyian, dan para malaikat.
    • Bumi: Tempat Injil diberitakan dan penghakiman terjadi.
    • Luar kota: Tempat pemerasan buah anggur dalam batu kilangan murka Allah.

    Why (Mengapa):

    • 144.000 orang ditebus: Sebagai buah-buah pertama bagi Allah dan Anak Domba.
    • Tiga malaikat menyampaikan pesan: Untuk memperingatkan manusia tentang penghakiman Allah dan konsekuensi penyembahan berhala.
    • Penghakiman Allah dimulai: Untuk menghukum orang-orang fasik dan membersihkan bumi.

    How (Bagaimana):

    • 144.000 orang diselamatkan: Karena mereka tidak menajiskan diri, mengikuti Anak Domba, dan memiliki iman di dalam Yesus.
    • Penghakiman Allah terjadi: Melalui malaikat yang memanen bumi dan mengumpulkan orang-orang fasik untuk dihukum dalam batu kilangan murka Allah.

    Kesimpulan: Wahyu 14 menggambarkan masa-masa sulit menjelang penghakiman Allah. Pesan utamanya adalah seruan untuk bertobat, meninggalkan penyembahan berhala, dan tetap setia kepada Allah. Bagi orang-orang percaya, pasal ini memberikan harapan akan keselamatan dan kehidupan kekal bersama Anak Domba.

BaDeNo

Mat 7
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mat 7
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Why 14
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Referensi Silang

Mat 7:13
sesak itu,: Luk 13:24; Yoh 10:7,9
Mat 7:22
hari terakhir: Mat 10:15; [Lihat FULL. Mat 10:15]
banyak mujizat: Luk 10:20; Kis 19:13; 1Kor 13:1-3
Mat 7:23
pembuat kejahatan!: Mazm 6:9; Mat 25:12,41; Luk 13:25-27
Why 14:11
sampai selama-lamanya,: Yes 34:10; Wahy 19:3
siang malam: Wahy 4:8
serta patungnya: Wahy 14:9; Wahy 13:12; [Lihat FULL. Wahy 13:12]
tanda namanya.: Wahy 13:17
Mat 7:14

Sumber Lain

- A. Dosa Menyebabkan Keterpisahan dari Allah
- (2) Penyataan Khusus
- 4. Pelaku Kejahatan
- (2) Mereka Mengusir Iblis di Dalam Nama Yesus 282
- 1. Bersifat Kekal
- D. Dosa Menyebabkan Kutukan Kekal
- e) Kehancuran
- C. Surat Yakobus.
- A. Pribadi-Nya.
- C. Kosakata dan Latihan

Pengantar Kitab

Mat: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Why: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: