ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 204
Hal. 204
Metode PA: SABDA, WWG.
Matius 5 (AYT)
6 Diberkatilah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran sebab mereka akan dikenyangkan.
9 Diberkatilah mereka yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah.
Yohanes 4 (AYT)
14 tetapi orang yang minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah haus lagi; melainkan air yang Kuberikan kepadanya itu akan menjadi mata air dalam dirinya yang akan terus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Yohanes 7 (AYT)
45 Karena itu, para penjaga Bait Allah itu kembali kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian tidak membawa Yesus?”
46 Para penjaga Bait Allah itu menjawab, “Tidak seorang pun pernah berkata-kata seperti Orang ini!”
47 Orang-orang Farisi itu menjawab mereka, “Apakah kalian juga telah disesatkan?
48 Adakah seorang dari antara pemimpin ataupun orang Farisi yang telah percaya kepada-Nya?
49 Akan tetapi, orang banyak yang tidak tahu Hukum Taurat ini adalah terkutuk!”
50 Akan tetapi, Nikodemus, salah seorang dari mereka, yang dahulu pernah menemui Yesus, berkata kepada mereka,
51 “Apakah Hukum Taurat kita menghakimi seseorang sebelum didengar hal yang dikatakannya dan diketahui hal yang dia lakukan?”
52 Mereka menjawab, “Apakah kamu juga orang Galilea? Selidiki dan lihatlah bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.”

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Matius 5:6; Matius 5:9; Yohanes 4:14; Yohanes 7:45-52;
  • Penjelasan Singkat: Khotbah Kristus di atas bukit
  • Isi Pasal: Khotbah di bukit. Ucapan bahagia. Orang percaya sebagai garam dan terang. Hubungan antara Kristus dengan Hukum Taurat.
  • Garis Besar: 5:1 Khotbah Kristus di bukit.
    5:3 Siapa orang yang berbahagia/diberkati;
    5:13 garam dunia;
    5:14 terang dunia.
    5:17 Dia datang untuk menggenapi hukum Taurat.
    5:21 Apa itu membunuh;
    5:27 berzina;
    5:33 bersumpah.
    5:38 Dia menasihati untuk menderita karena orang yang berbuat jahat,
    5:43 untuk mengasihi musuh-musuh kita;
    5:48 dan untuk bekerja mengejar kesempurnaan.
  • Judul Perikop: Ucapan bahagia (5:1-12)
    Garam dunia dan terang dunia (5:13-16)
    Yesus dan hukum Taurat (5:17-48)
  • Kesimpulan: Hubungan anak Allah akan tampak di dunia melalui bersinarnya dan bercahayanya dia sebagai terang Kristus, melalui pengaruh tak bersuara dan sedap di dalam masyarakat, dan melalui kesesuaiannya dengan Firman Allah dalam segala hal.
  • Fakta: ay. 3. Beberapa mengajarkan bahwa pengajaran tentang khotbah di bukit dapat diterapkan hanya untuk kerajaan Kristus di dunia yang akan datang, bukan di masa kini, dan dengan demikian ditunda sampai kedatangan Kristus yang kedua. Namun kita berpikir tentang "kerajaan surga"
  • Penjelasan Singkat: Perempuan Samaria
  • Isi Pasal: Yesus dan wanita Samaria. Roh yang tinggal di dalam/menetap. Anak pegawai istana disembuhkan.
  • Garis Besar: 4:1 Kristus bercakap-cakap dengan seorang wanita Samaria, dan menyatakan diri-Nya kepadanya.
    4:27 Murid-murid-Nya heran.
    4:31 Dia menyatakan kepada mereka hasrat-Nya untuk kemuliaan Allah.
    4:39 Banyak orang Samaria yang percaya kepada-Nya.
    4:43 Dia pergi ke Galilea, dan menyembuhkan putra pegawai istana yang terbaring sakit di Kapernaum.
  • Judul Perikop: Percakapan dengan perempuan Samaria (4:1-42)
    Kembali ke Galilea (4:43-45)
    Yesus menyembuhkan anak pegawai istana (4:46-54)
  • Kesimpulan: Yesus Kristus adalah hadiah dari Allah, tanda kasih Allah yang paling besar, sumber dan mata air air hidup, anugerah Roh Kudus yang memuaskan jiwa yang dahaga dan menjadikan hidup memancar dengan kebaikan. Mereka yang datang berhadapan langsung dengan ketidakberdayaan dan dosa mereka dan memberikan hati mereka kepada-Nya akan menerima air hidup ini.
  • Fakta: ay. 29. Pengenalan ilahi akan Yesus membuktikan kemahatahuan-Nya. Yesus mengetahui pikiran, perkataan, dan perbuatan dari semua anak manusia, dan dengan kuasa Firman-Nya masih menyatakan kepada manusia tentang rahasia dosa di hati mereka.
  • Penjelasan Singkat: Kristus mengajar di Bait Allah
  • Isi Pasal: Yesus didesak untuk pergi ke perjamuan. Perjalanan terakhir Yesus dari Galilea. Yesus di hari raya pondok daun. Nubuat mengenai Roh Kudus.
  • Garis Besar: 7:1 Yesus menegur ambisi dan keberanian saudara-saudara-Nya;
    7:10 pergi ke Galilea untuk hari raya Pondok daun;
    7:14 mengajar di bait Suci.
    7:40 Beragam pendapat tentang Dia di antara orang banyak.
    7:45 Orang Farisi marah karena penjaga-penjaga tidak membawa-Nya, dan mencaci Nikodemus karena ikut-ikutan.
  • Judul Perikop: Yesus pergi ke Yerusalem untuk hari raya Pondok Daun (7:1-13)
    Kesaksian Yesus tentang diri-Nya (7:14-24)
    Pertentangan tentang asal Yesus (7:25-36)
    Air sumber hidup (7:37-44)
    Yesus dibela oleh Nikodemus (7:45-52)
    Perempuan yang berzinah (7:53--8:11)
  • Kesimpulan: Adalah menenangkan bagi mereka yang menerima ajaran Kristus yang adalah ajaran ilahi, terbukti demikian melalui pengalaman yang diberkati dari apa yang Dia janjikan. Dia sumber mata air yang menyegarkan dari Roh Kudus, yang datang untuk mengisi lagi jiwa yang dahaga akan Dia, dan untuk memberikan kepenuhan hidup yang memancar di dalam berkat untuk hidup orang lain.
  • Fakta: ay. 12. Entah Yesus hanyalah "orang baik,"
  • Ringkasan: Pasal 5 dari Kitab Matius berisi pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya di atas bukit. Yesus memberkati orang-orang yang miskin dalam roh, yang berdukacita, yang lembut hatinya, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang berbelas kasihan, yang murni hatinya, yang membawa damai, dan yang dianiaya demi kebenaran. Yesus juga mengajarkan bahwa murid-murid-Nya adalah garam dunia dan terang dunia, dan bahwa mereka harus hidup sesuai dengan hukum Taurat dan mengajarkannya kepada orang lain. Yesus mengajarkan tentang pentingnya berdamai dengan saudara, menjaga hati dan pikiran, dan tidak berzina. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya tidak bersumpah palsu, mengasihi musuh, dan menjadi sempurna seperti Bapa di surga.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 5 Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    1. Konteks Historis    : Kitab Matius ditulis pada abad pertama Masehi, sekitar tahun 70-80 Masehi. Pada saat itu, umat Kristen menghadapi tekanan dari pemerintah Romawi dan juga konflik dengan pemimpin agama Yahudi. Kitab Matius ditulis untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada komunitas Kristen yang sedang menghadapi tantangan ini.

    2. Konteks Budaya    : Kitab Matius ditulis dalam konteks budaya Yahudi pada masa itu. Penulisnya adalah seorang Yahudi yang mengenal baik tradisi dan hukum Yahudi. Oleh karena itu, Kitab Matius banyak mengacu pada hukum Taurat dan tradisi Yahudi.

    3. Konteks Literatur    : Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil-injil ini ditulis untuk merekam kehidupan, pengajaran, dan karya Yesus Kristus. Kitab Matius khususnya menekankan pengajaran Yesus dan bagaimana pengajaran tersebut berhubungan dengan hukum Taurat.

    4. Konteks Teologis    : Kitab Matius memiliki tujuan teologis untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Alkitab Ibrani. Kitab ini juga menekankan pentingnya iman, kasih, dan keadilan dalam kehidupan orang percaya.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa penting. Pada awal pasal 5, Yesus naik ke bukit dan mulai mengajar kepada murid-murid-Nya. Ia memberikan pengajaran yang dikenal sebagai "Pengajaran di Bukit" atau "Ucapan Berbahagia". Pengajaran ini berisi tentang karakter dan sikap yang diberkati oleh Allah, seperti kerendahan hati, kesedihan karena dosa, kerinduan akan kebenaran, dan lain-lain.

    Selain itu, Yesus juga mengajarkan tentang peran dan tanggung jawab orang percaya dalam dunia ini, seperti menjadi garam dan terang bagi dunia. Ia juga menegaskan bahwa hukum Taurat tidak akan dihapuskan, tetapi dipenuhi melalui-Nya.

    Dengan demikian, pasal 5 Kitab Matius memberikan pengajaran penting tentang karakter dan sikap yang diberkati oleh Allah, serta peran orang percaya dalam dunia ini.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Matius pasal 5:

    1. Berkat bagi orang-orang yang miskin dalam roh (Matius 5:3)
     - Yesus memberkati mereka yang menyadari kebutuhan spiritual mereka dan mencari Kerajaan Surga.

    2. Berkat bagi mereka yang berdukacita (Matius 5:4)
     - Yesus memberkati mereka yang merasa sedih dan menawarkan penghiburan kepada mereka.

    3. Berkat bagi orang yang lembut hatinya (Matius 5:5)
     - Yesus memberkati mereka yang rendah hati dan menjanjikan bahwa mereka akan mewarisi bumi.

    4. Berkat bagi mereka yang lapar dan haus akan kebenaran (Matius 5:6)
     - Yesus memberkati mereka yang haus akan kebenaran dan menjanjikan bahwa mereka akan dipuaskan.

    5. Berkat bagi mereka yang berbelas kasihan (Matius 5:7)
     - Yesus memberkati mereka yang memiliki belas kasihan dan menjanjikan bahwa mereka akan menerima belas kasihan.

    6. Berkat bagi mereka yang murni hatinya (Matius 5:8)
     - Yesus memberkati mereka yang memiliki hati yang murni dan menjanjikan bahwa mereka akan melihat Allah.

    7. Berkat bagi mereka yang membawa damai (Matius 5:9)
     - Yesus memberkati mereka yang mempromosikan perdamaian dan menyebut mereka sebagai anak-anak Allah.

    8. Berkat bagi mereka yang dianiaya demi kebenaran (Matius 5:10-12)
     - Yesus memberkati mereka yang dianiaya karena iman mereka dan menjanjikan upah di surga bagi mereka.

    9. Garam dan terang dunia (Matius 5:13-16)
     - Yesus mengajarkan bahwa pengikut-Nya harus menjadi garam dan terang dunia, mempengaruhi dan menerangi dunia dengan perbuatan baik mereka.

    10. Yesus datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17-20)
     - Yesus menjelaskan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya.

    11. Ajaran tentang kemarahan, penghinaan, dan perselisihan (Matius 5:21-26)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya damai dan berdamai dengan saudara-saudara kita sebelum mempersembahkan persembahan kepada Allah.

    12. Ajaran tentang kehormatan dalam hubungan seksual (Matius 5:27-30)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya menjaga hati dan pikiran kita dari keinginan yang jahat dan menghindari dosa seksual.

    13. Ajaran tentang perceraian (Matius 5:31-32)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan dalam pernikahan dan mengecam perceraian kecuali dalam kasus zina.

    14. Ajaran tentang bersumpah (Matius 5:33-37)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya jujur dan tidak bersumpah palsu, tetapi biarkan perkataan kita sederhana dan jujur.

    15. Ajaran tentang menghadapi penindasan (Matius 5:38-42)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya mengatasi kejahatan dengan kasih dan memberi kepada mereka yang meminta.

    16. Ajaran tentang kasih terhadap musuh (Matius 5:43-48)
     - Yesus mengajarkan tentang pentingnya mengasihi dan mendoakan musuh-musuh kita, seperti yang dilakukan oleh Bapa di surga.

    17. Panggilan untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga (Matius 5:48)
     - Yesus mengajarkan bahwa kita harus menjadi sempurna seperti Bapa di surga, menunjukkan kasih dan kesempurnaan-Nya dalam hidup kita.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yesus
    - Murid-murid Yesus

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Bukit (tempat Yesus naik dan duduk untuk mengajar)
    - Surga (tempat orang miskin dalam roh, yang berdukacita, yang lembut hatinya, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang berbelas kasihan, yang murni hatinya, yang membawa damai, dan yang dianiaya demi kebenaran akan diberkati)
    - Bumi (tempat orang yang lembut hatinya akan mewarisi)
    - Kota yang terletak di atas bukit (tempat terang dunia yang tidak dapat disembunyikan)
    - Rumah (tempat pelita diletakkan di atas kaki pelita dan menerangi semua yang ada di dalamnya)
    - Mahkamah Agama (tempat orang yang marah kepada saudaranya, berkata "kamu tolol", atau berkata "kamu bodoh" akan berada)
    - Neraka api (tempat orang yang marah kepada saudaranya, berkata "kamu tolol", atau berkata "kamu bodoh" akan berada)
    - Altar (tempat persembahan dipersembahkan)
    - Penjara (tempat orang yang tidak berdamai dengan saudaranya akan dijebloskan)
    - Surga (tempat upah besar bagi mereka yang dianiaya karena Yesus)
    - Neraka (tempat seluruh tubuh yang berbuat dosa akan dibuang)
    - Yerusalem (kota Sang Raja Besar)
    - Tuhan (hadapan-Nya sumpah harus dipenuhi)
    - Nenek moyang (yang mengatakan "jangan membunuh" dan "mata ganti mata, gigi ganti gigi")
    - Pengumpul pajak (orang yang juga mengasihi orang-orang yang mengasihinya)
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab Matius Pasal 5:

    1. Diberkatilah (ayat 3-11) - Yesus memberikan berkat kepada orang-orang yang memiliki karakter tertentu, seperti miskin dalam roh, berdukacita, lembut hati, lapar dan haus akan kebenaran, berbelas kasihan, murni hatinya, membawa damai, dan dianiaya demi kebenaran.

    2. Garam dunia (ayat 13) - Yesus menyebut pengikut-Nya sebagai garam dunia, yang harus memberikan rasa dan pengaruh positif dalam dunia ini.

    3. Terang dunia (ayat 14-16) - Yesus menyebut pengikut-Nya sebagai terang dunia, yang harus menerangi dunia dengan perbuatan-perbuatan baik dan memuliakan Bapa di surga.

    4. Menggenapi Hukum Taurat (ayat 17-20) - Yesus menyatakan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya. Ia menekankan pentingnya mematuhi dan mengajarkan perintah-perintah Allah.

    5. Marah dan penghakiman (ayat 21-26) - Yesus mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan kemarahan dan berdamai dengan saudara sebelum mempersembahkan persembahan kepada Allah.

    6. Berzina dan perceraian (ayat 27-32) - Yesus mengajarkan tentang pentingnya menjaga hati dan menghindari perbuatan berzina serta menceraikan istrinya kecuali karena zina.

    7. Bersumpah (ayat 33-37) - Yesus mengajarkan agar pengikut-Nya tidak bersumpah, tetapi hendaklah perkataannya sederhana dan jujur.

    8. Menghadapi musuh (ayat 38-48) - Yesus mengajarkan tentang pentingnya mengasihi musuh dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya.

    9. Kesempurnaan (ayat 48) - Yesus mengajarkan agar pengikut-Nya menjadi sempurna seperti Bapa di surga yang sempurna.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter dan sikap yang diberkati oleh Yesus dalam pasal ini?
    2. Bagaimana kita dapat menerapkan ajaran Yesus tentang damai sejahtera, belas kasihan, dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari?
    3. Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang yang dianiaya demi kebenaran akan memiliki Kerajaan Surga? Bagaimana sikap kita sebagai pengikut Kristus dalam menghadapi penindasan atau penganiayaan?
    4. Apa arti Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dunia dan terang dunia? Bagaimana kita dapat menjadi garam dan terang dalam dunia ini?
    5. Bagaimana Yesus menggenapi Hukum Taurat dan kitab para nabi? Apa implikasinya bagi kita sebagai pengikut Kristus?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat memahami dan mengaplikasikan ajaran Yesus tentang kemarahan dan pengampunan dalam hubungan kita dengan sesama?
    2. Apa yang Yesus maksudkan dengan mengatakan bahwa melihat dengan nafsu adalah berzina dalam hati? Bagaimana kita dapat menjaga hati kita agar terhindar dari dosa ini?
    3. Bagaimana kita dapat mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita? Apa contoh konkret dari hal ini dalam kehidupan sehari-hari?
    4. Apa yang Yesus maksudkan dengan menjadi sempurna seperti Bapa di surga? Bagaimana kita dapat mencapai kesempurnaan ini dalam hidup kita sebagai orang percaya?

    Hal Menarik Terkait Kitab Matius Pasal 5:
    1. Pasal 5 ini merupakan bagian dari khotbah Yesus yang terkenal, yaitu Khotbah di Bukit.
    2. Yesus mengajarkan tentang berkat-berkat Kerajaan Surga dan karakter yang diberkati oleh Allah.
    3. Yesus menekankan pentingnya menjaga hati dan pikiran kita, bukan hanya perbuatan lahiriah.
    4. Yesus mengajarkan tentang pentingnya memenuhi hukum Allah dan menggenapinya melalui kasih dan kebenaran.
    5. Yesus menantang para pendengarnya untuk hidup dengan standar yang lebih tinggi daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
    6. Yesus mengajarkan tentang pentingnya mengasihi sesama, mengampuni, dan berdoa bagi musuh.
    7. Yesus mengajarkan tentang pentingnya menjadi garam dan terang dalam dunia ini, mempengaruhi orang lain dengan kebaikan dan kebenaran.
    8. Yesus mengajarkan tentang pentingnya mencari kesempurnaan dalam hidup kita, meniru karakter Allah Bapa yang sempurna.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 5 Kitab Matius, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

    1. Berkat bagi orang yang miskin dalam roh: Mengakui kelemahan dan ketergantungan kita kepada Tuhan adalah langkah pertama menuju Kerajaan Surga.

    2. Berkat bagi mereka yang berdukacita: Menyadari bahwa Tuhan memberikan penghiburan dan pengharapan kepada mereka yang sedang berduka.

    3. Berkat bagi orang yang lembut hatinya: Menunjukkan kerendahan hati, kesantunan, dan kelembutan dalam hubungan dengan sesama.

    4. Berkat bagi mereka yang lapar dan haus akan kebenaran: Menunjukkan kerinduan yang tulus untuk mengenal dan hidup dalam kebenaran Allah.

    5. Berkat bagi mereka yang berbelas kasihan: Menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada sesama seperti Tuhan telah menunjukkan kepada kita.

    6. Berkat bagi mereka yang murni hatinya: Menjaga hati dan pikiran kita agar terhindar dari dosa dan kejahatan.

    7. Berkat bagi mereka yang membawa damai: Menjadi pembawa damai dan mencari persatuan dalam hubungan dengan sesama.

    8. Berkat bagi mereka yang dianiaya demi kebenaran: Bersedia menderita dan menghadapi penindasan karena iman dan kesetiaan kepada Tuhan.

    9. Bersukacita dalam penganiayaan: Menyadari bahwa penganiayaan adalah bagian dari hidup orang percaya dan memiliki upah yang besar di surga.

    10. Menjadi garam dan terang dunia: Menjadi pengaruh positif dan menerangi dunia dengan perbuatan-perbuatan baik yang mencerminkan kemuliaan Allah.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kamu gunakan terkait dengan pasal ini:

    1. Doa untuk menjadi miskin dalam roh: Tuhan, aku bersyukur karena Engkau adalah sumber kehidupanku. Bantulah aku untuk mengakui kelemahanku dan bergantung sepenuhnya kepada-Mu.

    2. Doa untuk mendapatkan penghiburan: Tuhan, dalam saat-saat dukacita, berikanlah penghiburan-Mu yang tak tergantikan. Bantu aku untuk percaya bahwa Engkau selalu ada di sisiku.

    3. Doa untuk memiliki hati yang lembut: Tuhan, ajarkan aku untuk memiliki hati yang lembut dan rendah hati. Bantulah aku untuk memperlakukan sesama dengan kasih dan pengertian.

    4. Doa untuk kelaparan akan kebenaran: Tuhan, bangkitkanlah kerinduan dalam hatiku untuk mengenal dan hidup dalam kebenaran-Mu. Bantulah aku untuk mencari-Mu dengan sepenuh hati.

    5. Doa untuk memiliki belas kasihan: Tuhan, ajarkan aku untuk memiliki belas kasihan seperti yang Engkau tunjukkan kepada kami. Bantulah aku untuk melihat sesama dengan mata-Mu.

    6. Doa untuk menjaga hati yang murni: Tuhan, bantulah aku untuk menjaga hati dan pikiranku agar terhindar dari dosa dan kejahatan. Sucikanlah hatiku agar dapat melihat-Mu.

    7. Doa untuk membawa damai: Tuhan, bantulah aku untuk menjadi pembawa damai di tengah-tengah konflik dan perselisihan. Bantulah aku untuk mencari persatuan dan kesatuan dalam hubungan dengan sesama.

    8. Doa untuk ketabahan dalam penganiayaan: Tuhan, berikanlah aku ketabahan dan keberanian untuk tetap setia kepada-Mu meskipun menghadapi penganiayaan. Bantulah aku untuk mengandalkan-Mu sepenuhnya.

    9. Doa untuk bersukacita dalam penganiayaan: Tuhan, bantulah aku untuk bersukacita dalam penganiayaan karena aku tahu bahwa Engkau hadir di tengah-tengah penderitaanku. Berikanlah aku pengharapan dan kekuatan.

    10. Doa untuk menjadi garam dan terang dunia: Tuhan, bantulah aku untuk menjadi pengaruh positif di dunia ini. Bantulah aku untuk menerangi dunia dengan perbuatan-perbuatan baik yang mencerminkan kemuliaan-Mu.

    Semoga doa-doa ini membantu kamu dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal 5 Kitab Matius dalam kehidupan sehari-harimu.
  • 5W1H:

    Analisis Matius 5 (Khotbah di Bukit)

    Berikut adalah analisis 5W+1H dari Matius 5:

    What (Apa): Khotbah di Bukit, berisi ajaran Yesus tentang bagaimana menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah dan menjadi warga Kerajaan Surga.

    Who (Siapa): Yesus adalah pembicara utama, menyampaikan khotbah ini kepada murid-murid-Nya dan orang banyak yang berkumpul.

    When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun terjadi di awal pelayanan Yesus di Galilea.

    Where (Di mana): Di atas bukit, menunjukkan otoritas dan tempat yang tinggi untuk menyampaikan ajaran penting.

    Why (Mengapa):

    • Untuk menyatakan standar-standar Kerajaan Surga: Yesus menunjukkan bahwa standar moral dan spiritual Kerajaan Surga lebih tinggi daripada standar duniawi.
    • Untuk menantang dan mengubah hati manusia: Yesus ingin mengubah cara pandang dan perilaku manusia, mengarahkan mereka pada kehidupan yang berpusat pada Allah dan kasih.
    • Untuk mempersiapkan murid-murid sebagai pemimpin: Yesus mempersiapkan murid-murid untuk menjadi pemimpin dalam menyebarkan Injil dan membangun gereja.

    How (Bagaimana):

    • Melalui ucapan bahagia (ayat 3-12): Yesus menggambarkan karakteristik orang-orang yang diberkati dan menjadi bagian dari Kerajaan Surga.
    • Melalui metafora garam dan terang (ayat 13-16): Yesus menekankan peran penting orang percaya sebagai pengaruh positif dan terang bagi dunia.
    • Melalui interpretasi Hukum Taurat (ayat 17-48): Yesus menunjukkan bahwa Ia datang bukan untuk menghapus Hukum Taurat, melainkan menggenapinya dan menyatakan makna yang lebih dalam. Ia menekankan pentingnya ketaatan yang lahir dari hati yang benar, bukan hanya tindakan lahiriah.

    Kesimpulan:

    Matius 5 merupakan bagian penting dalam Alkitab yang memberikan panduan praktis bagi orang Kristen untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Khotbah di Bukit menantang kita untuk mengintrospeksi diri, memperdalam iman, dan hidup sebagai garam dan terang bagi dunia.
  • Ringkasan: Dalam pasal ke-4 Kitab Yohanes, Yesus meninggalkan Yudea dan kembali ke Galilea melalui Samaria. Di sebuah sumur di kota Sikhar, Yesus bertemu dengan seorang perempuan Samaria. Mereka berbicara tentang air hidup dan penyembahan yang benar. Perempuan itu menyadari bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan. Dia memberitahu orang-orang di kota tentang Yesus, dan banyak yang percaya kepada-Nya. Yesus tinggal di sana selama dua hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Galilea. Di Galilea, orang-orang menyambut-Nya karena mereka telah melihat tanda-tanda yang dilakukan-Nya di Yerusalem. Di Kana, seorang pegawai istana memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang sakit. Yesus menyembuhkannya dengan hanya berkata bahwa anaknya hidup. Pegawai istana itu dan keluarganya menjadi percaya kepada Yesus. Ini adalah tanda ajaib kedua yang dilakukan Yesus setelah kembali dari Yudea ke Galilea.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-4 dari Kitab Yohanes adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Kitab Yohanes adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Ditulis oleh rasul Yohanes, yang merupakan salah satu dari dua belas murid Yesus. Kitab ini diyakini ditulis sekitar tahun 90-100 Masehi, menjelang akhir kehidupan Yohanes. Pada saat itu, gereja Kristen mengalami penganiayaan dari pemerintahan Romawi.

    Konteks Budaya:
    Yohanes menulis Injilnya dengan tujuan untuk memperkuat iman orang-orang percaya dan memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang datang untuk menyelamatkan dunia. Budaya pada saat itu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Romawi dan Yahudi.

    Konteks Literatur:
    Kitab Yohanes terdiri dari 21 pasal dan berisi kisah kehidupan, ajaran, mukjizat, penderitaan, dan kebangkitan Yesus Kristus. Pasal 4 berfokus pada percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria di dekat sumur di kota Sikar.

    Konteks Teologis:
    Pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Yohanes menggambarkan pelayanan Yesus di Galilea dan Yudea, termasuk mukjizat-mukjizat-Nya dan pengajaran-Nya kepada murid-murid-Nya. Pasal 4 dimulai dengan Yesus meninggalkan Yudea dan menuju Galilea, dan dalam perjalanan itu, Ia berhenti di kota Sikar.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yohanes mencatat bahwa Yesus harus melewati Samaria. Ketika Ia tiba di kota Sikar, Ia bertemu dengan seorang perempuan Samaria yang datang untuk mengambil air di sumur. Yesus meminta air dari perempuan itu, tetapi kemudian Ia membuka percakapan dengan perempuan itu tentang air kehidupan yang abadi.

    Dengan latar belakang ini, pasal ke-4 dari Kitab Yohanes menggambarkan pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria dan mengajarkan tentang air kehidupan yang abadi yang hanya dapat diberikan oleh-Nya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 4:

    1. Yesus dan perempuan Samaria
     - Yesus bertemu dengan seorang perempuan Samaria di dekat sumur Yakub (Yohanes 4:4-6)
    - Perempuan Samaria terkejut bahwa Yesus, seorang Yahudi, berbicara dengannya (Yohanes 4:9)
    - Yesus berbicara tentang air hidup yang Dia berikan (Yohanes 4:10-14)
    - Perempuan Samaria menyadari bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan (Yohanes 4:25-26)

    2. Penyembahan yang benar
     - Perempuan Samaria bertanya tentang tempat penyembahan yang benar (Yohanes 4:20)
    - Yesus menjelaskan bahwa penyembahan yang benar adalah dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:23-24)

    3. Yesus sebagai Guru dan Juruselamat
     - Perempuan Samaria menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (Yohanes 4:19)
    - Orang-orang Samaria percaya kepada Yesus karena perkataan perempuan itu (Yohanes 4:39)
    - Orang-orang Samaria menyatakan bahwa Yesus adalah Juru Selamat dunia (Yohanes 4:42)

    4. Keajaiban Yesus
     - Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana dari jauh (Yohanes 4:46-54)
    - Ini adalah tanda ajaib kedua yang dilakukan Yesus setelah kembali dari Yudea ke Galilea (Yohanes 4:54)

    5. Penerimaan Yesus di Galilea
     - Orang-orang Galilea menyambut Yesus karena mereka telah melihat tanda-tanda-Nya (Yohanes 4:45)
    - Yesus kembali ke Kana di Galilea, tempat Dia membuat air menjadi anggur (Yohanes 4:46)

    Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 4. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Tuhan
    - Orang-orang Farisi
    - Yohanes Pembaptis
    - Murid-murid Yesus
    - Perempuan Samaria
    - Yakub
    - Yusuf
    - Nenek moyang perempuan Samaria
    - Yesus
    - Murid-murid Yesus
    - Suami perempuan Samaria
    - Lima suami perempuan Samaria
    - Laki-laki yang tinggal bersama perempuan Samaria
    - Orang-orang di kota Samaria
    - Orang-orang di kota lain
    - Murid-murid Yesus di Galilea
    - Orang-orang Galilea
    - Pegawai istana
    - Anak laki-laki pegawai istana
    - Budak-budak pegawai istana
    - Keluarga pegawai istana

    Lokasi:
    - Yudea
    - Galilea
    - Samaria
    - Sikhar (kota di Samaria)
    - Sumur Yakub
    - Kota lain
    - Yerusalem
    - Kana (di Galilea)
    - Kapernaum
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Yohanes" pasal "4" dari Alkitab:

    1. Orang-orang Farisi: Kelompok agama Yahudi yang terkenal pada masa itu.
    2. Yohanes Pembaptis: Nabi yang membaptis orang dan mengumumkan kedatangan Mesias.
    3. Yudea: Wilayah di selatan Palestina.
    4. Galilea: Wilayah di utara Palestina.
    5. Samaria: Wilayah di antara Yudea dan Galilea, dihuni oleh orang Samaria yang dianggap tidak murni oleh orang Yahudi.
    6. Sikhar: Kota di Samaria.
    7. Sumur Yakub: Tempat di Sikhar yang menjadi tempat Yesus bertemu dengan perempuan Samaria.
    8. Air hidup: Air yang diberikan oleh Yesus yang memberikan kehidupan yang kekal.
    9. Perempuan Samaria: Perempuan yang bertemu dengan Yesus di sumur Yakub.
    10. Nabi: Gelar yang diberikan kepada Yesus oleh perempuan Samaria.
    11. Yerusalem: Kota suci bagi orang Yahudi.
    12. Mesias: Juru Selamat yang dijanjikan dalam Alkitab.
    13. Bapa: Allah, yang harus disembah dalam roh dan kebenaran.
    14. Pekerjaan-Nya: Tugas Yesus untuk melakukan kehendak Allah.
    15. Juru Selamat dunia: Gelar yang diberikan kepada Yesus oleh orang-orang Galilea.
    16. Kana: Tempat di Galilea di mana Yesus membuat air menjadi anggur.
    17. Pegawai istana: Orang yang meminta Yesus menyembuhkan anaknya yang sakit.
    18. Tanda ajaib: Momen ketika Yesus menyembuhkan anak pegawai istana dengan perkataan-Nya.

    Kata kunci ini mencakup tokoh-tokoh, tempat-tempat, konsep teologis, dan peristiwa-peristiwa penting dalam pasal 4 Kitab Yohanes.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan Refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Yesus dengan perempuan Samaria di sumur?
    2. Mengapa Yesus mengungkapkan identitas-Nya sebagai Mesias kepada perempuan Samaria?
    3. Bagaimana perempuan Samaria merespons perkataan Yesus? Apa yang membuatnya percaya kepada-Nya?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap murid-murid Yesus dalam cerita ini?

    Pertanyaan Diskusi:
    1. Mengapa orang Yahudi tidak bertegur sapa dengan orang Samaria? Apakah ada konflik sejarah antara kedua kelompok ini?
    2. Mengapa Yesus memilih untuk berbicara dengan perempuan Samaria? Apa pesan yang ingin Dia sampaikan melalui interaksi ini?
    3. Apa yang dimaksud dengan "air hidup" yang Yesus tawarkan kepada perempuan Samaria? Bagaimana hal ini berhubungan dengan keselamatan?
    4. Mengapa perempuan Samaria memutuskan untuk berbagi kabar tentang Yesus kepada orang lain? Apa yang membuatnya begitu bersemangat untuk menyebarkan berita ini?

    Hal Menarik:
    1. Perempuan Samaria ini adalah salah satu dari sedikit orang yang Yesus secara eksplisit mengungkapkan identitas-Nya sebagai Mesias kepada mereka.
    2. Interaksi ini menunjukkan bahwa Yesus tidak terikat oleh batasan sosial atau budaya dalam memberitakan Injil-Nya.
    3. Perempuan Samaria ini menjadi salah satu saksi yang kuat bagi Yesus, sehingga banyak orang Samaria yang percaya kepada-Nya.
    4. Yesus menunjukkan bahwa penyembahan yang benar bukan tergantung pada tempat fisik, tetapi pada penyembahan dalam roh dan kebenaran.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 4 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

    1. Keterbukaan dan penerimaan: Yesus berbicara dengan seorang perempuan Samaria, meskipun ada perbedaan budaya dan agama antara mereka. Ini mengajarkan kita untuk menerima dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dari kita.

    2. Air hidup: Yesus menawarkan air hidup yang memberikan kepuasan yang abadi. Ini mengajarkan kita untuk mencari kepuasan sejati dalam hubungan dengan Tuhan, bukan dalam hal-hal duniawi.

    3. Penyembahan dalam roh dan kebenaran: Yesus mengajarkan bahwa penyembahan yang benar adalah penyembahan yang dilakukan dalam roh dan kebenaran. Ini mengajarkan kita untuk menyembah Tuhan dengan sepenuh hati dan kebenaran.

    4. Kesaksian dan pengaruh: Perempuan Samaria memberikan kesaksian tentang Yesus kepada orang-orang di kotanya, yang menyebabkan banyak orang menjadi percaya. Ini mengajarkan kita pentingnya memberikan kesaksian tentang iman kita dan bagaimana pengaruh kita dapat mempengaruhi orang lain.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahakuasa,
    Terima kasih atas ajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Yohanes pasal 4. Ajarilah kami untuk menjadi terbuka dan menerima orang-orang yang berbeda dari kami. Bantu kami mencari kepuasan sejati dalam hubungan dengan-Mu dan tidak tergantung pada hal-hal duniawi. Tunjukkan kami cara menyembah-Mu dalam roh dan kebenaran. Berikan kami keberanian untuk memberikan kesaksian tentang iman kami dan mempengaruhi orang lain dengan kasih-Mu. Terima kasih atas kasih karunia-Mu yang tak terbatas. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.
  • 5W1H:

    Analisis Yohanes Pasal 4 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pertemuan Yesus dengan seorang perempuan Samaria di sumur Yakub dan penyembuhan anak seorang pegawai istana di Kapernaum.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus, perempuan Samaria, murid-murid Yesus, orang-orang Samaria, pegawai istana, dan anak laki-laki pegawai istana.

    When (Kapan): Peristiwa ini terjadi setelah Yesus meninggalkan Yudea karena orang-orang Farisi mendengar tentang popularitas-Nya. Tidak ada keterangan waktu spesifik, namun disebutkan "kira-kira jam keenam" saat Yesus bertemu perempuan Samaria.

    Where (Di mana): Pertemuan dengan perempuan Samaria terjadi di Sikhar, sebuah kota di Samaria dekat tanah yang diberikan Yakub kepada Yusuf. Penyembuhan anak pegawai istana terjadi di Kapernaum, Galilea.

    Why (Mengapa):

    • Pertemuan dengan perempuan Samaria: Yesus secara sengaja melewati Samaria, menunjukkan bahwa Ia datang untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Percakapan mereka membahas tentang air hidup, penyembahan yang benar, dan identitas Yesus sebagai Mesias.
    • Penyembuhan anak pegawai istana: Peristiwa ini menunjukkan kuasa Yesus dan menjadi dasar bagi iman pegawai istana dan keluarganya.

    How (Bagaimana):

    • Pertemuan dengan perempuan Samaria: Yesus memulai percakapan dengan meminta minum, lalu menggunakan metafora air hidup untuk menjelaskan tentang karunia Allah. Ia mengungkapkan masa lalu perempuan itu, menunjukkan bahwa Ia adalah nabi, dan menyatakan diri-Nya sebagai Mesias. Kesaksian perempuan itu membawa banyak orang Samaria kepada Yesus.
    • Penyembuhan anak pegawai istana: Pegawai istana memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Yesus menyembuhkan anak itu dari kejauhan hanya dengan perkataan-Nya. Kesembuhan ini menjadi tanda ajaib kedua yang dilakukan Yesus setelah kembali ke Galilea.

    Tambahan:

    • Pasal ini menekankan tema air hidup sebagai simbol karunia Allah yang memberikan hidup kekal.
    • Pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria menunjukkan bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
    • Pasal ini juga menunjukkan kuasa Yesus atas penyakit dan kematian, memperkuat klaim-Nya sebagai Mesias.

    Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami Yohanes pasal 4 dengan lebih baik.

  • Ringkasan: Pasal 7 dari Kitab Yohanes menceritakan tentang Yesus yang berjalan mengelilingi Galilea karena orang-orang Yahudi di Yudea ingin membunuh-Nya. Ketika hari raya Pondok Daun mendekat, saudara-saudara Yesus mengajak-Nya pergi ke Yudea agar murid-murid-Nya juga dapat melihat pekerjaan-pekerjaan-Nya. Namun, Yesus menolak karena waktunya belum tiba. Ketika saudara-saudara-Nya pergi ke perayaan itu, Yesus juga pergi secara diam-diam. Orang-orang Yahudi mencari-Nya dan ada perdebatan mengenai identitas-Nya. Yesus mengajar di Bait Allah dan orang-orang heran akan pengetahuannya. Dia menjelaskan bahwa ajaran-Nya berasal dari Dia yang mengutus-Nya. Orang-orang Yahudi mencoba menangkap-Nya, tetapi tidak berhasil karena waktunya belum tiba. Beberapa orang percaya kepada-Nya, tetapi ada juga perpecahan di antara mereka. Para penjaga Bait Allah yang dikirim untuk menangkap Yesus kembali dengan tangan hampa karena perkataan-Nya yang luar biasa. Orang-orang Farisi mengecam mereka dan menganggap orang banyak yang tidak mengenal Hukum Taurat terkutuk. Nikodemus, seorang Farisi yang percaya kepada Yesus, mempertanyakan keadilan mereka. Pasal ini berakhir dengan orang-orang kembali ke rumah masing-masing.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-7 dalam Kitab Yohanes adalah sebagai berikut:

    1. Konteks Historis    : Kitab Yohanes ditulis pada abad pertama Masehi, sekitar tahun 90-100 M. Pada saat itu, gereja Kristen mengalami penganiayaan dari pemerintah Romawi. Kitab Yohanes ditulis untuk memberikan pengajaran teologis kepada komunitas Kristen yang sedang menghadapi tantangan dan penganiayaan.

    2. Konteks Budaya    : Yohanes adalah salah satu dari dua belas murid Yesus dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran Yesus. Kitab Yohanes ditulis dalam bahasa Yunani dan menggunakan gaya sastra yang khas, dengan banyak penggunaan simbol dan metafora.

    3. Konteks Literatur    : Kitab Yohanes adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini berbeda dari tiga Injil lainnya (Matius, Markus, dan Lukas) karena lebih menekankan sisi teologis dan pengajaran Yesus.

    4. Konteks Teologis    : Kitab Yohanes menekankan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Kitab ini juga menyoroti pentingnya iman dalam Yesus Kristus sebagai jalan menuju keselamatan.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa penting seperti:

    - Pada ayat 1-13, Yesus mengajarkan tentang kebenaran-Nya dan mengklaim bahwa Dia adalah "Jalan, Kebenaran, dan Hidup" serta bahwa melalui-Nya, manusia dapat mengenal Allah Bapa.
    - Pada ayat 14-31, Yesus berbicara tentang Roh Kudus yang akan datang setelah Dia pergi. Dia menjanjikan bahwa Roh Kudus akan menjadi Pembimbing dan Penghibur bagi para pengikut-Nya.
    - Pada ayat 32-36, Yesus berbicara tentang kesaksian-Nya dan mengajak orang-orang untuk percaya kepada-Nya sebagai Mesias yang diutus oleh Allah.

    Dengan latar belakang ini, pasal ke-7 dalam Kitab Yohanes dapat dipahami sebagai lanjutan pengajaran Yesus kepada para murid-Nya dan penekanan akan pentingnya iman dalam Dia sebagai jalan menuju keselamatan.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 7:

    1. Penolakan Yesus oleh saudara-saudara-Nya (Yohanes 7:1-9)
     - Yesus tidak mau pergi ke Yudea karena orang-orang Yahudi di sana ingin membunuh-Nya.
    - Saudara-saudara Yesus mengajak-Nya pergi ke Yudea agar murid-murid-Nya melihat pekerjaan-Nya.
    - Yesus menjelaskan bahwa waktunya belum tiba.

    2. Yesus mengajar di Bait Allah (Yohanes 7:14-24)
     - Orang-orang Yahudi heran dengan pengetahuan dan ajaran Yesus.
    - Yesus menjelaskan bahwa ajaran-Nya berasal dari Allah yang mengutus-Nya.
    - Yesus mengkritik orang-orang Yahudi yang tidak mematuhi hukum Taurat.

    3. Perpecahan di antara orang-orang tentang identitas Yesus (Yohanes 7:25-44)
     - Orang-orang bertanya-tanya dari mana Yesus berasal dan apakah Dia adalah Kristus.
    - Beberapa orang percaya bahwa Yesus adalah seorang Nabi atau Kristus.
    - Orang-orang Farisi dan imam-imam kepala tidak percaya kepada-Nya dan ingin menangkap-Nya.

    4. Kontroversi tentang penangkapan Yesus (Yohanes 7:45-53)
     - Para penjaga Bait Allah tidak berhasil menangkap Yesus dan mengatakan bahwa Dia berbicara dengan luar biasa.
    - Orang-orang Farisi mengkritik para penjaga dan menyatakan bahwa orang banyak yang tidak mengenal hukum Taurat adalah terkutuk.
    - Nikodemus mempertanyakan keadilan dalam menghakimi Yesus sebelum mendengar kesaksian-Nya.

    5. Perpecahan dan kembali pulang (Yohanes 7:53, 8:1-11)
     - Orang-orang kembali ke rumah masing-masing setelah perdebatan tentang Yesus.
    - Kisah perempuan yang tertangkap berbuat zina dan Yesus mengampuninya.

    Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup rentang pasal 7.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Yesus
    - Orang-orang Yahudi
    - Saudara-saudara Yesus
    - Murid-murid Yesus
    - Orang-orang Farisi
    - Imam-imam kepala
    - Para penjaga Bait Allah
    - Orang banyak
    - Nikodemus

    Lokasi:
    - Galilea
    - Yudea
    - Bait Allah
    - Yerusalem
    - Betlehem
  • Kata Kunci: Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Yohanes" pasal "7" dari Alkitab:

    1. Yesus mengelilingi Galilea dan tidak mau pergi ke Yudea karena takut akan pembunuhan yang direncanakan oleh orang Yahudi di sana.
    2. Hari raya Pondok Daun, sebuah perayaan orang Yahudi, sudah dekat.
    3. Saudara-saudara Yesus tidak percaya kepada-Nya.
    4. Yesus mengajar di Bait Allah dan orang-orang Yahudi heran dengan pengetahuannya.
    5. Yesus mengatakan bahwa ajarannya berasal dari Dia yang mengutus-Nya.
    6. Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi tidak berhasil karena waktu-Nya belum tiba.
    7. Beberapa orang percaya kepada Yesus, tetapi terjadi perpecahan di antara orang-orang itu.
    8. Para penjaga Bait Allah terkesan dengan perkataan Yesus.
    9. Orang-orang Farisi tidak percaya kepada Yesus dan menganggap orang banyak yang tidak mengenal Hukum Taurat terkutuk.
    10. Nikodemus, seorang Farisi, mempertanyakan keadilan dalam menghakimi Yesus sebelum mendengar dan mengetahui perbuatannya.
    11. Orang-orang Farisi menganggap tidak ada nabi yang berasal dari Galilea.

    Kata kunci    : Yesus, Galilea, Yudea, hari raya Pondok Daun, saudara-saudara Yesus, Bait Allah, pengetahuan, ajaran, Dia yang mengutus, penangkapan, percaya, perpecahan, penjaga Bait Allah, orang Farisi, Hukum Taurat, Nikodemus, nabi, Galilea.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap saudara-saudara Yesus terhadap-Nya?
    2. Mengapa Yesus memilih untuk pergi ke perayaan secara diam-diam?
    3. Bagaimana reaksi orang-orang Yahudi terhadap ajaran dan tanda-tanda Yesus?
    4. Mengapa Yesus mengatakan bahwa ajaran-Nya berasal dari Dia yang mengutus-Nya?
    5. Apa yang dapat kita pelajari dari perpecahan yang terjadi di antara orang-orang itu karena Yesus?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap saudara-saudara Yesus yang tidak percaya kepada-Nya?
    2. Mengapa orang-orang Yahudi mencari Yesus dengan niat untuk menangkap-Nya?
    3. Apa yang Yesus maksudkan dengan "air hidup" yang akan mengalir dari dalam diri orang yang percaya kepada-Nya?
    4. Mengapa para penjaga Bait Allah tidak membawa Yesus kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi?
    5. Bagaimana Nikodemus berbeda dalam sikap dan pemikirannya dibandingkan dengan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi?

    Hal menarik terkait Kitab Yohanes pasal 7:
    1. Yesus memilih untuk pergi ke perayaan secara diam-diam karena orang-orang Yahudi bermaksud untuk membunuh-Nya.
    2. Orang-orang Yahudi terbagi dalam pendapat mengenai Yesus, ada yang menganggap-Nya sebagai orang baik dan ada yang menganggap-Nya menyesatkan rakyat.
    3. Yesus mengajar di Bait Allah dan orang-orang Yahudi heran dengan pengetahuannya yang luar biasa, padahal Dia tidak belajar.
    4. Yesus menjelaskan bahwa ajaran-Nya berasal dari Dia yang mengutus-Nya, bukan dari diri-Nya sendiri.
    5. Terjadi perpecahan di antara orang-orang itu karena Yesus, beberapa orang ingin menangkap-Nya tetapi tidak seorang pun menyentuh-Nya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 7 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

    1. Keteguhan dalam mengikuti kehendak Allah: Yesus menunjukkan keteguhan-Nya dalam mengikuti kehendak Allah, meskipun ada ancaman terhadap hidup-Nya. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia dan teguh dalam mengikuti kehendak Allah, meskipun mungkin menghadapi tantangan atau penolakan dari dunia.

    2. Ketidakpercayaan dan penolakan dari orang-orang terdekat: Saudara-saudara Yesus sendiri tidak percaya kepada-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa terkadang orang-orang terdekat kita mungkin tidak memahami atau mendukung iman kita. Namun, kita harus tetap setia kepada Tuhan dan tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain.

    3. Pengetahuan dan ajaran Yesus yang luar biasa: Orang-orang heran dengan pengetahuan dan ajaran Yesus, meskipun Ia tidak belajar secara formal. Ini mengajarkan kita bahwa kebijaksanaan dan pengetahuan yang sejati berasal dari Allah dan dapat diberikan kepada siapa pun yang mau melakukan kehendak-Nya.

    4. Jangan menghakimi berdasarkan penampilan luar: Orang-orang Yahudi menghakimi Yesus berdasarkan penampilan-Nya sebagai seorang Galilea. Yesus mengajarkan agar kita tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilan luar, tetapi menggunakan penghakiman yang benar.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon keteguhan dalam mengikuti kehendak Allah, meskipun menghadapi tantangan atau penolakan.
    2. Memohon kebijaksanaan dan pengetahuan yang berasal dari Allah, agar dapat memahami dan mengajarkan kebenaran-Nya.
    3. Memohon kekuatan untuk tidak terpengaruh oleh pendapat atau penolakan orang lain, terutama dari orang-orang terdekat.
    4. Memohon penghakiman yang benar, agar tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilan luar, tetapi melihat hati dan niat mereka.

    Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan firman Tuhan.
  • 5W1H:

    Analisis Yohanes Pasal 7 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang perjalanan Yesus ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Pondok Daun, pengajaran-Nya di Bait Allah, dan reaksi orang-orang terhadap-Nya.

    Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus. Tokoh lain yang terlibat adalah saudara-saudara Yesus, orang-orang Yahudi, orang-orang Farisi, imam-imam kepala, penjaga Bait Allah, dan Nikodemus.

    When (Kapan): Peristiwa dalam pasal ini terjadi menjelang dan selama Hari Raya Pondok Daun, sebuah perayaan Yahudi.

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di Galilea, Yerusalem, dan khususnya di Bait Allah.

    Why (Mengapa):

    • Yesus pergi ke Yerusalem untuk mengajar di Bait Allah meskipun ada ancaman terhadap nyawa-Nya.
    • Saudara-saudara Yesus mendorong-Nya untuk pergi ke Yerusalem agar Ia menunjukkan diri-Nya kepada dunia.
    • Orang-orang Yahudi mempertanyakan asal-usul dan otoritas Yesus.
    • Orang-orang Farisi dan imam-imam kepala berusaha menangkap Yesus karena merasa terancam oleh pengajaran-Nya.

    How (Bagaimana):

    • Yesus pergi ke Yerusalem secara diam-diam untuk menghindari konfrontasi.
    • Yesus mengajar dengan otoritas dan kebijaksanaan, membuat orang-orang takjub.
    • Yesus menantang tradisi dan interpretasi Hukum Taurat oleh orang-orang Farisi.
    • Yesus menawarkan air hidup kepada mereka yang haus, merujuk pada Roh Kudus.

    Kesimpulan:

    Yohanes pasal 7 menunjukkan keberanian Yesus dalam menghadapi pertentangan dan tekad-Nya untuk menyampaikan kebenaran, bahkan ketika nyawa-Nya terancam. Pasal ini juga menyoroti perdebatan seputar identitas dan otoritas Yesus, mempersiapkan panggung untuk konflik yang lebih besar di pasal-pasal selanjutnya.

BaDeNo

Mat 5
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mat 5
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Yoh 4
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Yoh 7
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Farisi | Galilea | Nikodemus

Kamus Alkitab

Air | Hari | Nikodemus | Sumur Yakub | Yohanes, Injil | Yesus | Bahagia, Ucapan, Kasihan, di Allah | Farisi | Khotbah di Bukit | Yakub | Yesus Kristus | Anak Angkat | Bahagia, Yang Berbahagia | Bahagia, Kebahagiaan Orang-Orang Kudus | Benar, Kebenaran Rohani | Benar, Membenarkan, Dibenarkan | Firman Tuhan | Galilea | Hidup Kekal | Hukum, Hukum Musa | Jawab, Jawaban Doa | Kristus, Nabi | Lambang Roh Kudus | Mulia, Kemulian Kristus | Nubuat Tentang Kristus | Orang Farisi | Pancar, Pancaran Air Dan Mata Air | Sejahtera | Sidang, Persidangan Pengadilan | Sifat Orang-Orang Kudus | Sumur | Tingkah Laku Kristen

Pertanyaan Terkait

- Siapa orang "yang diberkati" yang begitu sering kali kita baca dalam Alkitab?
- Apa saja tingkah laku orang Kristen?
- Apa yang tercakup dalam pengangkatan anak oleh Allah?
- Apakah adopsi (pengangkatan)?

Referensi Silang

Mat 5:6
akan dipuaskan.: Yes 55:1,2
Mat 5:9
membawa damai,: Yak 3:18; Rom 14:19; [Lihat FULL. Rom 14:19]
anak-anak Allah.: Mat 5:44,45; Rom 8:14; [Lihat FULL. Rom 8:14]
Yoh 4:14
akan haus: Yoh 6:35
yang kekal.: Mat 25:46; [Lihat FULL. Mat 25:46]
Yoh 7:46
orang itu!: Mat 7:28; [Lihat FULL. Mat 7:28]
Yoh 7:47
juga disesatkan?: Yoh 7:12
Yoh 7:48
percaya kepada-Nya,: Yoh 12:42
Yoh 7:50
Nikodemus,: Yoh 3:1; 19:39
Yoh 7:52
dari Galilea.: Yoh 7:41

Sumber Lain

- 61. Orang Kristen Disebut Anak-anak Allah
- (2) Natur dan Kehidupan Kerajaan
- a) Allah Memanggil Semua Orang
- h) Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Tindakan Positif
- E. Pekerjaan Seorang Wanita.
- C. Pelayanan di Galilea.
- D. Highlight
- f. αν
- D. Highlight
- 1. Proper Preposition

Pengantar Kitab

Mat: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
Yoh: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: