ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 194
Hal. 194
Metode PA: SABDA, WWG.
Matius 6 (AYT)
1 “Waspadalah dalam melakukan kewajiban agamamu di hadapan manusia, untuk dilihat oleh mereka. Jika demikian, kamu tidak akan menerima upah dari Bapamu yang di surga.
2 Karena itu, ketika kamu memberi sedekah, jangan membunyikan trompet di hadapanmu seperti yang orang-orang munafik lakukan di sinagoge-sinagoge dan di jalan-jalan supaya mereka dipuji orang lain. Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu bahwa mereka sudah menerima upahnya.
3 Akan tetapi, ketika kamu memberi sedekah, jangan biarkan tangan kirimu mengetahui apa yang tangan kananmu lakukan,
4 supaya sedekahmu itu tersembunyi dan Bapamu yang melihat yang tersembunyi itu akan memberikan upah kepadamu.”
5 “Dan, ketika kamu berdoa, jangan kamu seperti orang-orang munafik karena mereka suka berdiri dan berdoa di sinagoge-sinagoge dan di sudut-sudut jalan supaya dilihat orang lain. Aku mengatakan yang sesungguhnya kepadamu, mereka sudah menerima upahnya.
6 Akan tetapi, ketika kamu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintunya, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi itu akan memberikan upah kepadamu.
7 Dan, ketika kamu berdoa, jangan menggunakan kata-kata yang tidak ada artinya, seperti yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal Allah, sebab mereka mengira dengan banyaknya kata-kata, mereka akan didengarkan.
19 “Jangan menimbun untuk dirimu sendiri harta di bumi, tempat ngengat dan karat merusak, dan tempat pencuri membongkar serta mencuri.
20 Akan tetapi, kumpulkan untuk dirimu sendiri harta di surga, tempat ngengat dan karat tidak merusak, dan tempat pencuri tidak membongkar serta mencuri.
21 Karena di tempat hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Matius 14 (AYT)
15 Ketika hari menjelang malam, para murid datang kepada Yesus dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi ke desa-desa dan membeli makanan bagi mereka sendiri.”

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: Matius 6:1-7; Matius 6:19-21; Matius 14:15;
  • Penjelasan Singkat: Hal sedekah dan doa
  • Isi Pasal: Khotbah di bukit, dilanjutkan. Sekadar melakukan kewajiban dikutuk. Penyataan baru tentang doa (doa murid). Hal mengumpulkan harta. Obat untuk kekuatiran.
  • Garis Besar: 6:1 Kristus melanjutkan khotbah-Nya di bukit, menasihati agar tidak mengutamakan hal-hal duniawi,
    6:33 tetapi mendahulukan Kerajaan Allah.
  • Judul Perikop: Hal memberi sedekah (6:1-4)
    Hal berdoa (6:5-15)
    Hal berpuasa (6:16-18)
    Hal mengumpulkan harta (6:19-24)
    Hal kekuatiran (6:25-34)
  • Kesimpulan: Hubungan yang sejati dengan Allah akan tampak melalui motif ketaatan hati kepada Allah di balik semua kemurahan hati/amal kepada manusia, dengan ketulusan dan kerendahan yang mutlak dalam kehidupan doa, dengan menumpuk harta surgawi dan keyakinan yang mutlak kepada Bapa Surgawi untuk memenuhi semua kebutuhan tetap kita dan mengatasi segala keadaan yang sulit.
  • Fakta: ay. 8-13. Daripada "Doa Bapa Kami,"
  • Penjelasan Singkat: Yohanes Pembatis dipenggal
  • Isi Pasal: Kekacauan hati Herodes dan pembunuhan Yohanes Pembaptis. 5000 orang diberi makan. Yesus berjalan di atas air.
  • Garis Besar: 14:1 Pendapat Herodes tentang Kristus.
    14:3 Mengapa Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya.
    14:13 Yesus mengasingkan diri ke tempat yang sunyi,
    14:15 di situ Dia memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan.
    14:22 Dia berjalan di atas air menghampiri murid-murid-Nya.
    14:34 dan tiba di Genesaret, menyembuhkan orang sakit dengan menyentuh ujung jubah-Nya.
  • Judul Perikop: Yohanes Pembaptis dibunuh (14:1-12)
    Yesus memberi makan lima ribu orang (14:13-21)
    Yesus berjalan di atas air (14:22-33)
    Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (14:34-36)
  • Kesimpulan: Pelayanan manusia yang oleh iman disampaikan melalui tangan Kristus akan ditambahkan dan diberkati. Iman dan kasih dengan hal kecil dapat menghasilkan banyak (ay. 18). Langkah-langkah iman mungkin tampak kosong tetapi selalu menemukan sebuah pijakan. Tidak ada laut yang terlalu berat untuk dilalui jika mata kita tertuju kepada Kristus dan Dia telah meminta kita untuk "datang"
  • Fakta: Perhatikan ay. 33. Pemulihan yang pasti untuk kepercayaan unitarian tentang Kristus, adalah dengan keluar menuju lautan yang riuh dimana kekuatan manusia tidak akan bisa menolong, dan kemudian melihat Dia datang untuk meredakan angin yang kencang dan menyelamatkan jiwa yang tenggelam.
  • Ringkasan: Pasal 6 dari Kitab Matius berisi ajaran Yesus tentang tiga hal penting dalam kehidupan orang percaya, yaitu memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa. Yesus mengingatkan agar kita tidak melakukan hal-hal ini dengan maksud untuk dipuji oleh orang lain, tetapi untuk dilihat oleh Bapa surgawi kita. Ketika memberi sedekah, kita tidak perlu memamerkannya di depan orang lain, tetapi lakukanlah dengan tulus dan tersembunyi. Ketika berdoa, kita tidak perlu berdoa dengan kata-kata yang berlebihan, tetapi berdoalah dengan tulus dan dalam keheningan. Ketika berpuasa, kita tidak perlu memperlihatkan kesedihan kita, tetapi lakukanlah dengan sukacita dan hanya Bapa surgawi yang melihatnya. Yesus juga mengingatkan kita untuk tidak menimbun harta di dunia, tetapi kumpulkanlah harta di surga yang tidak akan rusak. Selain itu, Yesus mengajarkan agar kita tidak khawatir tentang kebutuhan hidup kita, karena Bapa surgawi kita akan memberikan segala yang kita perlukan jika kita mencari Kerajaan-Nya terlebih dahulu. Kita hanya perlu fokus pada hari ini dan percaya bahwa Bapa surgawi kita akan mengurus hari esok.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-6 dari Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Kitab Matius ditulis pada sekitar tahun 70-80 Masehi. Pada saat itu, gereja Kristen sedang mengalami tekanan dan penganiayaan dari pemerintah Romawi. Matius menulis kitab ini untuk memberikan pengajaran dan dorongan kepada umat Kristen agar tetap teguh dalam iman mereka.

    Konteks Budaya:
    Masyarakat pada saat itu sangat dipengaruhi oleh budaya Yahudi. Mereka memiliki tradisi dan hukum-hukum yang ketat terkait ibadah dan kehidupan sehari-hari. Matius menulis kitab ini dengan tujuan untuk menunjukkan bagaimana Yesus memenuhi hukum Taurat dan memberikan pengajaran baru tentang kehidupan Kristen.

    Konteks Literatur:
    Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Injil-injil ini berisi tentang kehidupan, pengajaran, dan karya Yesus Kristus. Matius menulis kitab ini dengan gaya naratif, menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Yesus.

    Konteks Teologis:
    Matius menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Ia menunjukkan bagaimana Yesus memenuhi janji-janji Allah kepada umat-Nya. Kitab ini juga mengajarkan tentang kerajaan Allah, keadilan, dan kasih Allah yang melalui Yesus Kristus.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa penting seperti:
    - Yesus memberikan pengajaran tentang berbahagia (Matius 5:1-12).
    - Yesus mengajarkan tentang peran dan tanggung jawab umat Kristen sebagai garam dan terang dunia (Matius 5:13-16).
    - Yesus menjelaskan bahwa Ia datang untuk memenuhi hukum Taurat dan nabi-nabi (Matius 5:17-20).
    - Yesus memberikan pengajaran tentang keadilan yang lebih tinggi dari hukum Taurat (Matius 5:21-48).
    - Yesus mengajarkan tentang memberi dengan tulus dan berdoa dengan tulus (Matius 6:1-18).

    Semua peristiwa ini membentuk konteks untuk pemahaman pasal ke-6 dari Kitab Matius.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 6:

    1. Kewajiban agama yang tulus (Matius 6:1-4)
     - Peringatan untuk tidak melakukan kewajiban agama demi dipuji oleh manusia.
    - Disarankan untuk memberi sedekah secara diam-diam agar pahala diberikan oleh Bapa di surga.

    2. Doa yang tulus (Matius 6:5-15)
     - Peringatan untuk tidak berdoa dengan maksud untuk dipuji oleh manusia.
    - Disarankan untuk berdoa secara pribadi dan tulus kepada Bapa yang melihat yang tersembunyi.
    - Diberikan contoh doa Bapa Kami sebagai model doa yang tulus.

    3. Pengampunan (Matius 6:14-15)
     - Peringatan bahwa jika kita mengampuni kesalahan orang lain, Bapa di surga juga akan mengampuni kita.
    - Jika kita tidak mengampuni orang lain, Bapa di surga juga tidak akan mengampuni kita.

    4. Puasa yang tulus (Matius 6:16-18)
     - Peringatan untuk tidak berpuasa dengan maksud untuk dipuji oleh manusia.
    - Disarankan untuk berpuasa dengan tulus dan tidak memperlihatkan kepada orang lain.

    5. Harta dan kekayaan (Matius 6:19-24)
     - Peringatan untuk tidak menimbun harta di bumi yang dapat rusak dan dicuri.
    - Disarankan untuk mengumpulkan harta di surga yang tidak dapat rusak dan dicuri.
    - Peringatan bahwa kita tidak dapat melayani Allah dan harta dunia secara bersamaan.

    6. Ketidakperluan khawatir (Matius 6:25-34)
     - Peringatan untuk tidak khawatir tentang kebutuhan hidup seperti makanan, minuman, dan pakaian.
    - Diberikan contoh tentang bagaimana Allah merawat burung-burung dan bunga-bunga, sehingga kita sebagai manusia yang lebih berharga tidak perlu khawatir.
    - Disarankan untuk mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, dan segala kebutuhan akan ditambahkan.

    Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam Kitab Matius Pasal 6. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca dan mempelajari pasal tersebut secara keseluruhan.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:- Bapamu yang di surga (ayat 1, 4, 6, 8, 9, 18, 26, 32, 34)- Orang-orang munafik (ayat 2, 5, 16, 18, 25)- Orang lain (ayat 2, 14, 15, 25, 26, 32)- Bapamu (ayat 4, 6, 8, 9, 14, 15, 18, 26, 32, 34)
    - Allah (ayat 7, 8, 9, 32)- Orang-orang yang tidak mengenal Allah (ayat 7)- Orang-orang yang bersalah kepada kami (ayat 12)- Bapa kami yang di surga (ayat 9, 14)- Bapa surgawimu (ayat 14, 26, 32)
    - Salomo (ayat 29)
    - Bangsa-bangsa lain (ayat 32)Lokasi:- Sinagoge-sinagoge (ayat 2, 5)- Jalan-jalan (ayat 2, 5)- Kamarmu (ayat 6, 16)- Tempat tersembunyi (ayat 6, 18)- Tempat yang tersembunyi (ayat 6, 18)
    - Bumi (ayat 10)
    - Surga (ayat 10, 14, 26, 32)- Tempat ngengat dan karat merusak (ayat 19)- Tempat pencuri membongkar serta mencuri (ayat 19)- Tempat ngengat dan karat tidak merusak (ayat 20)- Tempat pencuri tidak membongkar serta mencuri (ayat 20)
    - Langit (ayat 26)- Padang (ayat 28)
    - Perapian (ayat 30)
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab Matius pasal 6 adalah sebagai berikut:

    1. Kewajiban agama: Pasal ini mengingatkan kita untuk melakukan kewajiban agama kita dengan tulus dan tidak untuk dipuji oleh manusia.

    2. Sedekah: Pasal ini mengajarkan kita untuk memberi sedekah dengan tulus dan tidak memamerkannya kepada orang lain.

    3. Doa: Pasal ini mengajarkan kita untuk berdoa dengan tulus dan tidak memamerkannya kepada orang lain.

    4. Pengampunan: Pasal ini mengajarkan pentingnya mengampuni kesalahan orang lain agar kita juga dapat menerima pengampunan dari Allah.

    5. Puasa: Pasal ini mengajarkan kita untuk berpuasa dengan tulus dan tidak memamerkannya kepada orang lain.

    6. Harta: Pasal ini mengingatkan kita untuk tidak menimbun harta duniawi, tetapi mengumpulkan harta di surga.

    7. Mata: Pasal ini mengajarkan pentingnya menjaga hati dan pikiran agar tidak terpengaruh oleh kegelapan dunia.

    8. Melayani Allah: Pasal ini mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat melayani Allah dan harta duniawi secara bersamaan.

    9. Khawatir: Pasal ini mengajarkan kita untuk tidak khawatir tentang kebutuhan hidup kita, tetapi mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu.

    10. Hari esok: Pasal ini mengingatkan kita untuk tidak khawatir tentang masa depan, tetapi hidup dalam ketergantungan pada Allah setiap hari.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab Matius pasal 6:

    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Yesus dalam pasal 6 ini?
    2. Mengapa Yesus mengingatkan kita untuk tidak melakukan kewajiban agama di depan manusia untuk dilihat oleh mereka? Apa yang Dia maksudkan dengan menerima upah dari Bapamu yang di surga?
    3. Bagaimana cara yang benar dalam memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa menurut ajaran Yesus? Mengapa penting untuk melakukannya dengan tulus dan tidak mencari pujian dari orang lain?
    4. Apa yang Yesus ajarkan tentang kepemilikan harta dan kekayaan? Mengapa Dia mengingatkan kita untuk mengumpulkan harta di surga daripada di bumi?
    5. Apa yang Yesus maksudkan dengan "mata adalah pelita tubuh"? Bagaimana hal ini berkaitan dengan kegelapan dan terang dalam hidup kita?
    6. Mengapa Yesus mengatakan bahwa kita tidak dapat melayani dua tuan, yaitu Allah dan mamon? Apa yang Dia maksudkan dengan mamon?
    7. Bagaimana pesan Yesus tentang kekhawatiran dan kepercayaan kepada Allah? Mengapa Dia mengingatkan kita untuk mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya?
    8. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan Yesus antara burung-burung di langit dan bunga bakung di padang? Bagaimana hal ini dapat menguatkan iman kita dan menghilangkan kekhawatiran kita?
    9. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan ajaran Yesus dalam pasal 6 ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?
    10. Apakah ada bagian tertentu dalam pasal 6 ini yang menarik perhatian Anda? Mengapa?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan ajaran Yesus dalam Kitab Matius pasal 6.
  • Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 6 dari Kitab Matius, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Jangan berbuat baik untuk dipuji oleh manusia, tetapi lakukanlah dengan tulus hati di hadapan Allah. Ketika memberi sedekah, jangan memamerkannya kepada orang lain, tetapi lakukanlah dengan diam-diam agar Allah yang melihat akan memberikan upah kepada kita.

    2. Berdoa dengan tulus dan jangan berdoa untuk dipuji oleh orang lain. Berdoalah dengan hati yang tulus kepada Allah, tanpa memperdulikan apakah orang lain melihat atau tidak. Allah yang melihat yang tersembunyi akan memberikan upah kepada kita.

    3. Berpuasa dengan tulus dan jangan memperlihatkannya kepada orang lain. Minyakilah kepala dan cuci wajahmu ketika berpuasa, sehingga puasamu tidak diketahui oleh orang lain, tetapi hanya oleh Allah yang melihat yang tersembunyi.

    4. Jangan menimbun harta di bumi, tetapi kumpulkanlah harta di surga. Harta di bumi dapat rusak dan dicuri, tetapi harta di surga tidak akan pernah rusak atau dicuri. Ingatlah bahwa hati kita akan selalu tertuju pada tempat di mana harta kita berada.

    5. Mata adalah pelita tubuh, jadi jagalah agar mata kita tetap baik dan terang. Jangan biarkan mata kita dipenuhi oleh kegelapan, karena jika terang yang seharusnya ada dalam diri kita adalah kegelapan, maka kegelapan itu akan sangat pekat.

    6. Kita tidak dapat melayani dua tuan, yaitu Allah dan harta dunia. Kita harus memilih untuk melayani Allah dengan sepenuh hati dan tidak membiarkan harta dunia menguasai hidup kita.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita panjatkan berdasarkan pasal ini:

    1. Doa untuk memberi sedekah dengan tulus hati:
    "Ya Allah, bantulah aku untuk memberi sedekah dengan tulus hati, tanpa memperdulikan pujian dari manusia. Bantulah aku untuk melakukan segala perbuatan baik dengan tulus dan hanya untuk memuliakan Engkau. Amin."

    2. Doa untuk berdoa dengan tulus:
    "Ya Allah, ajarkan aku untuk berdoa dengan tulus dan hanya untuk berkomunikasi dengan-Mu. Bantulah aku untuk tidak mencari pujian dari manusia, tetapi hanya mencari kerelaan-Mu. Amin."

    3. Doa untuk berpuasa dengan tulus:
    "Ya Allah, bantulah aku untuk berpuasa dengan tulus hati, tanpa memperlihatkannya kepada orang lain. Bantulah aku untuk menjaga hati dan pikiran tetap fokus pada-Mu selama berpuasa. Amin."

    4. Doa untuk menghindari keserakahan dan menimbun harta di bumi:
    "Ya Allah, bantulah aku untuk tidak tergoda oleh keserakahan dan keinginan untuk menimbun harta di bumi. Bantulah aku untuk mengumpulkan harta di surga, yaitu dengan melakukan perbuatan baik dan membagikan kekayaanku kepada sesama. Amin."

    5. Doa untuk menjaga mata agar tetap terang:
    "Ya Allah, bantulah aku untuk menjaga mataku agar tetap terang dan tidak terpengaruh oleh kegelapan dunia. Bantulah aku untuk melihat dengan pandangan yang baik dan memandang segala sesuatu dengan kasih-Mu. Amin."

    6. Doa untuk melayani Allah dengan sepenuh hati:
    "Ya Allah, bantulah aku untuk melayani-Mu dengan sepenuh hati dan tidak membiarkan harta dunia menguasai hidupku. Bantulah aku untuk selalu mengutamakan Kerajaan-Mu dalam segala hal yang aku lakukan. Amin."

    Semoga doa-doa ini dapat membantu kita untuk hidup sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam pasal 6 dari Kitab Matius.
  • 5W1H:

    Analisis Matius Pasal 6 (5W+1H)

    Matius pasal 6 membahas tentang praktik keagamaan yang benar dan fokus pada motivasi di balik tindakan kita.

    What (Apa): Pasal ini membahas tiga praktik keagamaan utama: memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa. Selain itu, Yesus juga membahas tentang harta di surga, kekhawatiran, dan melayani dua tuan.

    Who (Siapa): Yesus adalah pembicara utama dalam pasal ini, memberikan pengajaran kepada murid-murid-Nya dan orang banyak yang mengikuti-Nya.

    When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan bagian dari khotbah di bukit yang disampaikan Yesus di awal pelayanan-Nya.

    Where (Di mana): Lokasi khotbah di bukit tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar di suatu tempat di Galilea.

    Why (Mengapa): Yesus mengajarkan prinsip-prinsip ini untuk menunjukkan bahwa praktik keagamaan yang benar harus didasari oleh ketulusan hati dan kasih kepada Allah, bukan untuk mencari pujian dari manusia.

    How (Bagaimana): Yesus memberikan instruksi spesifik tentang bagaimana melakukan setiap praktik keagamaan:

    • Memberi sedekah: Dilakukan secara diam-diam, tanpa mencari pengakuan dari orang lain.
    • Berdoa: Dilakukan di tempat yang tersembunyi, dengan kata-kata yang tulus dan fokus pada kehendak Allah.
    • Berpuasa: Dilakukan tanpa menunjukkan kesedihan atau kesombongan, dengan fokus pada hubungan pribadi dengan Allah.

    Kesimpulan:

    Matius pasal 6 menekankan pentingnya motivasi yang benar dalam menjalani kehidupan Kristen. Praktik keagamaan harus dilakukan dengan ketulusan hati dan kasih kepada Allah, bukan untuk mencari pujian dari manusia. Fokus kita haruslah pada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan dengan demikian, kebutuhan kita akan dipenuhi.

  • Ringkasan: Pada pasal 14 dari Kitab Matius, Herodes mendengar tentang Yesus dan mengira-Nya sebagai Yohanes Pembaptis yang telah bangkit dari antara orang mati. Herodes sebelumnya telah menangkap dan membunuh Yohanes Pembaptis karena Yohanes menentang hubungan Herodes dengan Herodias, istri saudaranya. Pada suatu hari, Herodes memberikan janji kepada anak perempuan Herodias untuk memberikan apa pun yang dimintanya setelah gadis itu menari di hadapannya. Gadis itu meminta kepala Yohanes Pembaptis dan Herodes memenuhi permintaannya. Setelah itu, murid-murid Yohanes menguburkan tubuhnya dan memberitahu Yesus. Yesus pergi ke tempat yang sunyi, tetapi orang banyak mengikutinya. Yesus merasa belas kasihan kepada mereka dan menyembuhkan mereka. Ketika hari sudah menjelang malam, murid-murid meminta Yesus untuk mengirim orang banyak pulang karena tempat itu sunyi dan mereka tidak punya makanan. Namun, Yesus meminta mereka memberikan lima roti dan dua ikan yang ada. Yesus mengucap syukur, memecah-mecahkan roti, dan memberikannya kepada orang banyak. Semua orang makan dan kenyang, bahkan ada sisa dua belas keranjang penuh. Setelah itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya pergi dengan perahu sementara Dia sendiri pergi berdoa. Perahu mereka diombang-ambingkan oleh gelombang dan pada jam keempat malam, Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air. Para murid takut, tetapi Yesus menguatkan mereka. Petrus berjalan di atas air menuju Yesus, tetapi ketakutan dan mulai tenggelam. Yesus menyelamatkannya dan ketika mereka masuk ke dalam perahu, angin berhenti. Mereka menyembah Yesus dan mengakui Dia sebagai Anak Allah. Setelah menyeberang, mereka sampai di Genesaret dan orang-orang membawa semua orang yang sakit kepada Yesus untuk disembuhkan.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal 14 Kitab Matius adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi, sekitar tahun 30 Masehi. Pada saat itu, wilayah Palestina dikuasai oleh Kekaisaran Romawi dan diatur oleh gubernur-gubernur Romawi. Masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi dan juga dipengaruhi oleh budaya dan agama Romawi.

    Konteks Budaya:
    Masyarakat Yahudi pada masa itu sangat terikat pada hukum Taurat dan tradisi-tradisi agama mereka. Mereka juga menghadapi tantangan dari pemerintahan Romawi yang sering kali menindas mereka. Masyarakat Yahudi juga memiliki kepercayaan akan adanya Mesias yang akan datang untuk menyelamatkan mereka.

    Konteks Literatur:
    Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Matius, salah satu dari dua belas murid Yesus. Tujuan utama Matius dalam menulis Injil ini adalah untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah lama dijanjikan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.

    Konteks Teologis:
    Pasal 14 Kitab Matius berisi beberapa peristiwa penting dalam pelayanan Yesus. Beberapa peristiwa tersebut antara lain: mukjizat Yesus memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima roti dan dua ikan, Yesus berjalan di atas air, dan penyembuhan orang-orang yang sakit. Melalui mukjizat-mukjizat ini, Yesus menunjukkan kuasa-Nya sebagai Anak Allah dan memberikan tanda-tanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa seperti Yesus mendengar kematian Yohanes Pembaptis, Yesus menarik diri ke tempat yang sunyi, orang banyak mengikutinya, dan Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan.

    Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 14 Kitab Matius dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 14:

    1. Pembunuhan Yohanes Pembaptis oleh Herodes (Matius 14:1-12)
     - Herodes mendengar tentang Yesus dan mengingat Yohanes Pembaptis (Matius 14:1-2)
    - Herodes menangkap dan membunuh Yohanes Pembaptis karena permintaan Herodias (Matius 14:3-12)

    2. Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13-21)
     - Yesus menarik diri ke tempat sunyi setelah mendengar tentang kematian Yohanes Pembaptis (Matius 14:13-14)
    - Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan (Matius 14:15-21)

    3. Yesus berjalan di atas air (Matius 14:22-33)
     - Yesus berjalan di atas air dan menguatkan iman Petrus (Matius 14:22-33)

    4. Orang-orang yang menyentuh jubah Yesus disembuhkan (Matius 14:34-36)
     - Orang-orang di Genesaret membawa orang sakit kepada Yesus dan mereka disembuhkan dengan menyentuh jubah-Nya (Matius 14:34-36)

    5. Pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Matius 14:33)
     - Setelah peristiwa berjalan di atas air, orang-orang di perahu menyembah Yesus dan mengakui bahwa Dia adalah Anak Allah (Matius 14:33)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Herodes (raja wilayah)
    - Yohanes Pembaptis
    - Hamba-hamba Herodes
    - Herodias (istri Filipus, saudara Herodes)
    - Murid-murid Yohanes
    - Yesus
    - Anak perempuan Herodias
    - Ibu dari anak perempuan Herodias

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Penjara
    - Kota-kota (yang diikuti oleh orang-orang)
    - Desa-desa
    - Rumput (tempat orang banyak duduk)
    - Gunung (tempat Yesus pergi untuk berdoa)
    - Daratan (tempat perahu berada)
    - Genesaret (tanah yang mereka sampai)
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Matius pasal 14:

    1. Herodes (Raja wilayah): Raja yang mendengar berita tentang Yesus dan terlibat dalam kisah pembunuhan Yohanes Pembaptis.
    2. Yohanes Pembaptis: Nabi yang ditangkap dan dibunuh oleh Herodes karena mengkritik hubungan Herodes dengan Herodias.
    3. Herodias: Istri Filipus, saudara Herodes, yang terlibat dalam pembunuhan Yohanes Pembaptis.
    4. Mukjizat: Tindakan ajaib yang dilakukan oleh Yesus dan dikaitkan dengan kebangkitan Yohanes Pembaptis.
    5. Sumpah: Janji yang diberikan oleh Herodes kepada anak perempuan Herodias setelah ia menari di hadapannya.
    6. Makanan: Yesus memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima roti dan dua ikan.
    7. Air: Yesus berjalan di atas air dan menyelamatkan Petrus yang hampir tenggelam.
    8. Iman: Yesus menegur Petrus karena kurangnya iman saat berjalan di atas air.
    9. Anak Allah: Orang-orang yang ada di perahu mengakui Yesus sebagai Anak Allah setelah menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya.
    10. Penyembuhan: Orang-orang membawa semua orang yang sakit kepada Yesus dan mereka disembuhkan dengan menyentuh ujung jubah-Nya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kitab Matius Pasal 14:

    1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Herodes terhadap Yohanes Pembaptis? Bagaimana sikap ini mencerminkan konflik antara kebenaran dan keinginan duniawi?
    2. Mengapa Yohanes Pembaptis dihormati sebagai nabi oleh orang banyak? Apa yang membuatnya begitu berpengaruh?
    3. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Herodes dan Herodias dalam meminta kepala Yohanes Pembaptis? Bagaimana hal ini mencerminkan kejahatan dan kekejaman manusia?
    4. Mengapa Yesus menarik diri ke tempat yang sunyi setelah mendengar tentang kematian Yohanes Pembaptis? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap-Nya ini?
    5. Bagaimana Yesus menunjukkan belas kasih-Nya kepada orang banyak dengan menyembuhkan mereka? Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuasaan-Nya dalam menyembuhkan dan memberi makan?
    6. Mengapa Yesus meminta murid-murid-Nya untuk memberi makan orang banyak, padahal mereka hanya memiliki lima roti dan dua ikan? Apa yang dapat kita pelajari tentang keajaiban dan kuasa-Nya dalam memberkati dan memberi makan berlimpah?
    7. Mengapa Petrus meragukan kemampuannya untuk berjalan di atas air? Apa yang dapat kita pelajari tentang iman dan kepercayaan kita kepada Yesus dari pengalaman ini?
    8. Bagaimana reaksi para murid terhadap Yesus setelah Dia berjalan di atas air? Apa yang dapat kita pelajari tentang pengakuan iman mereka dan pengakuan kita terhadap Yesus sebagai Anak Allah?
    9. Mengapa orang-orang di Genesaret begitu bersemangat untuk membawa semua orang yang sakit kepada Yesus? Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan penyembuhan dan kasih-Nya yang tak terbatas?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan merenungkan Kitab Matius Pasal 14.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 14 Kitab Matius, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Keteguhan iman: Ketika Petrus meminta Yesus untuk memanggilnya berjalan di atas air, ia menunjukkan keberanian dan kepercayaan yang besar kepada Yesus. Namun, ketika ia melihat angin, ia menjadi takut dan ragu-ragu. Kita perlu memiliki keteguhan iman yang kuat dan tidak ragu-ragu dalam menghadapi tantangan hidup.

    2. Ketergantungan pada Yesus: Ketika Petrus mulai tenggelam, ia berteriak kepada Yesus untuk menyelamatkannya. Yesus segera mengulurkan tangan-Nya dan menyelamatkannya. Kita perlu belajar untuk bergantung sepenuhnya pada Yesus dalam setiap aspek kehidupan kita.

    3. Belas kasihan dan pelayanan: Yesus merasakan belas kasihan terhadap orang banyak yang lapar dan menyembuhkan mereka. Dia juga mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk memberi makan kepada mereka. Kita perlu memiliki hati yang penuh belas kasihan dan siap untuk melayani orang lain.

    4. Kekuatan doa: Setelah memberi makan orang banyak, Yesus pergi ke atas gunung untuk berdoa. Doa adalah sumber kekuatan dan komunikasi dengan Allah. Kita perlu mengembangkan kebiasaan berdoa yang teratur dan mengandalkan kekuatan doa dalam hidup kita.

    Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

    1. Doa untuk keteguhan iman: Tuhan, tolonglah aku memiliki keteguhan iman yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Jangan biarkan aku ragu-ragu, tetapi percayalah sepenuhnya kepada-Mu.

    2. Doa untuk ketergantungan pada Yesus: Tuhan Yesus, aku berserah sepenuhnya kepada-Mu. Aku tahu bahwa hanya Engkau yang dapat menyelamatkan dan membimbingku. Bantulah aku untuk bergantung sepenuhnya pada-Mu dalam setiap aspek kehidupanku.

    3. Doa untuk belas kasihan dan pelayanan: Tuhan, bukalah hatiku untuk merasakan belas kasihan-Mu terhadap orang lain. Bantulah aku untuk menjadi pelayan yang setia dan siap melayani sesama dengan kasih-Mu.

    4. Doa untuk kekuatan doa: Tuhan, ajarkanlah aku untuk mengembangkan kebiasaan berdoa yang teratur. Bantulah aku untuk mengandalkan kekuatan doa dalam hidupku dan menjalin komunikasi yang erat dengan-Mu.

    Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal 14 Kitab Matius dalam hidup kita sehari-hari.
  • 5W1H:

    Analisis Matius 14 (5W+1H)

    What (Apa): Pasal ini menceritakan beberapa peristiwa penting dalam pelayanan Yesus:

    • Kematian Yohanes Pembaptis atas perintah Herodes.
    • Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan.
    • Yesus berjalan di atas air dan menenangkan badai.
    • Petrus berjalan di atas air, tetapi ragu dan mulai tenggelam.
    • Yesus menyembuhkan orang sakit di Genesaret.

    Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:

    • Yesus: Tokoh sentral, melakukan mukjizat dan menunjukkan kuasa ilahi.
    • Yohanes Pembaptis: Nabi yang dipenjara dan dibunuh oleh Herodes.
    • Herodes: Raja yang memenggal kepala Yohanes Pembaptis.
    • Herodias: Istri Filipus, saudara Herodes, yang menuntut kematian Yohanes.
    • Murid-murid Yesus: Menyaksikan mukjizat Yesus dan belajar dari-Nya.
    • Petrus: Murid yang berjalan di atas air, tetapi ragu dan mulai tenggelam.
    • Orang banyak: Menyaksikan mukjizat Yesus, disembuhkan, dan belajar dari-Nya.

    When (Kapan): Pasal ini tidak memberikan tanggal pasti, tetapi terjadi selama pelayanan publik Yesus, sebelum penyaliban-Nya.

    Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa lokasi:

    • Penjara Herodes (kematian Yohanes Pembaptis)
    • Tempat sunyi di tepi danau (pemberian makan 5000 orang)
    • Di atas danau (Yesus dan Petrus berjalan di atas air)
    • Genesaret (penyembuhan orang sakit)

    Why (Mengapa):

    • Kematian Yohanes Pembaptis: Herodias menuntut kematian Yohanes karena ia menegur hubungannya dengan Herodes.
    • Mukjizat Yesus: Menunjukkan kuasa ilahi-Nya, belas kasih-Nya kepada orang banyak, dan membangun iman murid-murid-Nya.

    How (Bagaimana):

    • Kematian Yohanes Pembaptis: Dipenggal di penjara atas perintah Herodes.
    • Pemberian makan 5000 orang: Yesus mengucap syukur, memecah-mecahkan roti dan ikan, dan membagikannya kepada murid-murid untuk diberikan kepada orang banyak.
    • Berjalan di atas air: Yesus berjalan di atas air dengan kuasa ilahi-Nya. Petrus mencoba meniru-Nya, tetapi ragu dan mulai tenggelam.
    • Penyembuhan orang sakit: Orang-orang sakit disembuhkan dengan menyentuh jubah Yesus.

    Kesimpulan: Matius 14 menunjukkan kuasa dan belas kasih Yesus melalui mukjizat-mukjizat-Nya. Pasal ini juga menyoroti kontras antara iman dan keraguan, seperti yang terlihat dalam kisah Petrus berjalan di atas air. Kematian Yohanes Pembaptis menjadi pengingat akan pengorbanan dan penderitaan yang mungkin dihadapi oleh mereka yang mengikuti Allah.

BaDeNo

Mat 6
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mat 6
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Mat 14
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

wilayah bangsa-bangsa lain

Kamus Alkitab

Sembahyang | Yesus | Doa | Khotbah di Bukit | Perbuatan Ajaib Yesus | Surga | Yesus Kristus | Anak Angkat | Buat, Perbuatan Baik | Curi, Pencurian | Derma, Kedermawanan | Doa Perorangan | Gurun (Padang) | Hadap, Menghadap Allah | Kaya, Kekayaan | Mujizat Kristus | Mulia, Kemulian | Ngengat | Orang Fasik | Orang Kafir (Tidak Bertuhan) | Orang Miskin | Orang Saduki | Pendatang, Orang Asing | Roti | Rumah | Rumah Ibadat Orang Yahudi | Senja | Sia-Sia, Kesia-Sian | Sorga | Tobat, Pertobatan | Utusan Injil

Pertanyaan Terkait

- Mengapa kemurahan hati diperintahkan?
- Apakah kita harus tetap berusaha berbuat baik walaupun tidak dihargai?
- Apakah yang diajarkan Alkitab mengenai perbuatan baik?
- Kebiasaan apakah yang menjadi keberatan Tuhan kita ketika Dia mencela orang-orang Farisi karena berdoa di jalan-jalan?
- Apa maksud Yesus ketika berkata, "JIka engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu" (Mat 6:3)?

Referensi Silang

Mat 6:1
dilihat mereka,: Mat 5:16; 23:5
Mat 6:4
membalasnya kepadamu.: Mat 6:6,18; Kol 3:23,24
Mat 6:5
dengan berdiri: Mr 11:25; Luk 18:10-14
Mat 6:6
kepada Bapamu: 2Raj 4:33
Mat 6:7
kamu bertele-tele: Pengkh 5:1
banyaknya kata-kata: 1Raj 18:26-29
Mat 6:19
karat merusakkannya: Yak 5:2,3; [Lihat FULL. Yak 5:2]; [Lihat FULL. Yak 5:3]
Mat 6:20
serta mencurinya.: Luk 12:33
Mat 6:21
hatimu berada.: Luk 12:34

Sumber Lain

- (5) Tangan sebagai Intensi
- 3. Kewajiban Terhadap Allah untuk Pertobatan
- 2. Allah Dapat Dihampiri
- e) Berdoalah dalam Saat Teduh
- a. Matius.
- C. Pelayanan di Galilea.
- I. Ngengat.
- C. Kosakata dan Latihan
- C. Kosakata dan Latihan
- 2. Kata Ganti Orang Kedua

Pengantar Kitab

Mat: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: