What (Apa): Pasal ini merupakan penutup dari kitab Pengkhotbah, berisi nasihat bijak untuk mengingat Sang Pencipta di masa muda sebelum usia senja tiba dan segala kemampuan memudar.
Who (Siapa): Penulisnya adalah Pengkhotbah, yang diyakini banyak orang sebagai Raja Salomo. Ia digambarkan sebagai orang yang bijak, berpengetahuan luas, dan telah menyelidiki berbagai hal dalam hidup.
When (Kapan): Tidak ada waktu spesifik yang disebutkan, namun konteksnya adalah masa tua, ketika tubuh mulai melemah dan kematian semakin dekat.
Where (Di mana): Tidak ada lokasi spesifik yang disebutkan, namun fokusnya adalah pada perjalanan hidup manusia menuju kematian dan pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Why (Mengapa): Pengkhotbah ingin menyampaikan pesan pentingnya mengingat Allah di masa muda, karena masa tua akan dipenuhi dengan berbagai kesulitan dan keterbatasan. Ia juga menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat fana dan hanya takut akan Allah serta menaati perintah-Nya yang memiliki nilai kekal.
How (Bagaimana): Pengkhotbah menggunakan bahasa kiasan yang puitis untuk menggambarkan proses penuaan dan kematian. Ia juga menggunakan analogi seperti rantai perak, cawan emas, dan roda di atas sumur untuk menggambarkan kerapuhan hidup.
Kesimpulan:
Pengkhotbah 12 merupakan penutup yang kuat dan menggugah, mengingatkan kita akan kefanaan hidup dan pentingnya mencari Tuhan di masa muda. Pesannya bersifat universal dan relevan bagi semua orang, terlepas dari latar belakang atau keyakinan mereka.Who (Siapa):
What (Apa):
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Yesaya 9:8-23 menggambarkan konsekuensi tragis dari dosa dan ketidaksetiaan. Meskipun Tuhan telah menunjukkan belas kasihan dan memberikan harapan melalui Mesias (Yesaya 9:1-7), bangsa Israel memilih untuk menolak-Nya dan menghadapi hukuman yang mengerikan. Pesan ini menjadi peringatan bagi kita untuk selalu berpegang teguh pada Tuhan dan menjauhi dosa, agar kita tidak mengalami nasib yang sama.
What (Apa): Pasal ini merupakan nubuat tentang Koresh, raja Persia, yang akan digunakan Tuhan untuk membebaskan umat Israel dari pembuangan di Babel. Tuhan menyatakan kedaulatan-Nya atas segala bangsa dan menegaskan bahwa Dialah satu-satunya Allah yang benar.
Who (Siapa):
When (Kapan): Sekitar 700 tahun sebelum Masehi, selama masa pembuangan Babel.
Where (Di mana): Nubuat ini disampaikan di Yehuda, tetapi berfokus pada peristiwa yang akan terjadi di Babel dan sekitarnya.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Beberapa poin penting:
Kesimpulan: Yesaya 45 merupakan pasal yang penuh harapan dan meneguhkan iman. Pasal ini menunjukkan kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu dan kasih-Nya yang besar bagi umat-Nya.
What (Apa): Pasal ini menceritakan mimpi Nebukadnezar, raja Babel, tentang sebuah patung raksasa dan kehancurannya oleh sebuah batu. Daniel, seorang buangan Yahudi yang bijaksana, menafsirkan mimpi itu sebagai nubuat tentang kebangkitan dan kejatuhan kerajaan-kerajaan dunia, yang pada akhirnya digantikan oleh kerajaan Allah yang kekal.
Who (Siapa):
When (Kapan): Pada tahun kedua pemerintahan Nebukadnezar.
Where (Di mana): Di istana Nebukadnezar di Babel.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan:
Daniel 2 adalah pasal penting yang menunjukkan kedaulatan Allah atas sejarah dan rencana-Nya untuk mendirikan kerajaan-Nya yang kekal. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya kesetiaan dan kepercayaan kepada Allah, bahkan di tengah situasi yang sulit. Daniel dan teman-temannya adalah teladan bagi orang Kristen untuk tetap teguh dalam iman mereka dan mencari hikmat Allah dalam segala hal.What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pesta besar yang diadakan oleh Raja Belsyazar, di mana ia menggunakan perkakas suci dari Bait Suci Yerusalem untuk minum anggur dan memuji dewa-dewa palsu. Tiba-tiba, jari-jari tangan muncul dan menulis pesan misterius di dinding.
Who (Siapa):
When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada malam pesta besar yang diadakan oleh Belsyazar.
Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di istana raja di Babel, dalam ruang perjamuan.
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Kesimpulan: Pasal ini menunjukkan bahwa Allah berdaulat atas segala bangsa dan menghukum mereka yang tidak menghormati-Nya. Kisah ini juga menunjukkan pentingnya kerendahan hati dan kesetiaan kepada Allah.
What (Apa): Pasal ini menggambarkan pengikatan Setan selama seribu tahun, pemerintahan Kristus bersama orang-orang kudus, pelepasan Setan dan peperangan terakhir, penghakiman terakhir, dan penciptaan langit dan bumi yang baru.
Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:
When (Kapan):
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Tambahan:
Pasal ini memberikan gambaran tentang akhir zaman dan pengharapan bagi orang Kristen. Meskipun akan ada masa-masa sulit dan penganiayaan, Allah pada akhirnya akan menang atas kejahatan dan menciptakan dunia yang baru di mana keadilan dan kebenaran berkuasa.
What (Apa): Pasal ini menggambarkan visi Yohanes tentang langit baru dan bumi baru, khususnya Yerusalem Baru, kota suci yang turun dari surga.
Who (Siapa):
When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi menggambarkan peristiwa yang akan terjadi di masa depan, setelah akhir zaman.
Where (Di mana):
Why (Mengapa):
How (Bagaimana):
Tambahan:
Kategori: Tidak ada
Passage:
Pertanyaan:
Pilih Sumber AI: