ZONE / Kebaikan dan Kejahatan / 01. Kebaikan dan Kejahatan / Hal. 110
Hal. 110
Metode PA: SABDA, WWG.
1 Raja-raja 13 (AYT)
23 Setelah dia makan roti dan setelah minum air, dia memasang pelana keledai untuk nabi yang telah dia bawa kembali itu.
24 Lalu, dia pergi, tetapi seekor singa mengadangnya di jalan dan membunuhnya, dan mayatnya tergeletak di jalan. Keledai itu berdiri di sampingnya, serta singa itu juga berdiri di samping mayatnya.
25 Orang-orang lewat dan melihat mayat itu tergeletak di jalan dan singa itu berdiri di samping mayat itu. Mereka pergi dan membicarakannya di kota tempat nabi tua itu tinggal.
26 Saat nabi yang membawanya kembali dari jalan itu mendengar hal itu, dia berkata, “Dialah abdi Allah yang memberontak terhadap firman TUHAN sehingga TUHAN menyerahkannya kepada singa yang mencabiknya serta membunuhnya, sesuai dengan firman TUHAN yang telah Dia firmankan kepadanya.”
27 Dia berbicara kepada anak-anak laki-lakinya, katanya, “Pasanglah pelana keledai untukku,” dan mereka memasangnya.
28 Kemudian, dia pergi dan menemukan mayatnya tergeletak di jalan, dan keledai serta singa berdiri di samping mayat itu. Singa tidak memakan mayat itu dan tidak mencabik keledai itu.
29 Nabi itu mengangkat mayat abdi Allah dan meletakkannya di atas keledai. Nabi tua itu membawanya kembali ke kota untuk meratapi dan menguburkannya.
30 Dia meletakkan mayat itu di kuburan miliknya dan mereka meratapinya, “Ah, saudaraku.”
31 Setelah dia menguburkannya, dia berkata kepada anak-anak laki-lakinya, katanya, “Saat aku mati, kuburkanlah aku dalam kuburan tempat abdi Allah itu dikuburkan. Letakkanlah tulang-tulangku di samping tulang-tulangnya.
2 Raja-raja 21 (AYT)
24 Namun, rakyat negeri itu membunuh semua yang mengadakan persepakatan melawan raja Amon. Lalu, rakyat negeri itu mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja sebagai penggantinya.
2 Raja-raja 22 (AYT)
8 Imam Besar Hilkia berkata kepada Safan, juru tulis itu, “Aku telah menemukan Kitab Taurat di Bait TUHAN!” Kemudian, Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan dan dia membacanya.
9 Safan, juru tulis itu, pergi menghadap raja dan menyampaikan hal itu kepada raja, katanya, “Hamba-hambamu telah mengambil uang yang terdapat di Bait dan memberikannya ke tangan orang yang melakukan pekerjaan mengawasi Bait TUHAN.”
10 Safan, juru tulis itu memberitahukan kepada raja, katanya, “Imam Hilkia juga telah memberikan kitab kepadaku.” Lalu, Safan membacakannya di hadapan raja.
11 Saat raja mendengar perkataan Kitab Taurat itu, dia mengoyakkan pakaiannya.
2 Raja-raja 23 (AYT)
1 Kemudian, raja mengutus orang dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem kepadanya.
2 Kemudian, raja pergi ke Bait TUHAN dan semua orang Yehuda serta semua penduduk Yerusalem serta para imam, para nabi serta semua orang, baik kecil maupun besar, pergi bersama-sama dengannya. Lalu, dia membacakan ke telinga mereka semua perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN.
3 Raja berdiri di dekat tiang dan mengadakan perjanjian di hadapan TUHAN, untuk hidup mengikuti TUHAN dengan memelihara perintah-perintah-Nya, peringatan-peringatan-Nya, dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan segenap jiwa, untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab tersebut. Seluruh rakyat menyepakati perjanjian tersebut.

Kebaikan dan Kejahatan

Ayat terkait: 1 Raja-raja 13:23-31; 2 Raja-raja 21:24; 2 Raja-raja 22:8-11; 2 Raja-raja 23:1-3;
  • Penjelasan Singkat: Tangan Yerobeam kejang
  • Isi Pasal: Peringatan tentang hukuman bagi penyembahan berhala. Ketidaktaatan dan kematian nabi.
  • Garis Besar: 13:1 Tangan Yerobeam kejang,
    13:6 dan melalui doa nabi tangannya disembuhkan.
    13:7 Nabi itu pergi dari Betel.
    13:11 Seorang nabi tua membawanya kembali.
    13:20 Dia ditegur oleh TUHAN,
    13:23 dibunuh oleh seekor singa,
    13:26 dikuburkan oleh nabi tua,
    13:31 yang menegaskan nubuatnya.
    13:33 Sifat keras kepala Yerobeam.
  • Judul Perikop: Abdi Allah dari Yehuda (13:1-34)
  • Kesimpulan: Jika kita memberikan kepada Allah apa yang sangat dibenci oleh Dia (penyembahan kedagingan) pelaku itu pastilah dimurkai oleh Allah.
  • Fakta: ay. 9. Allah akan mengajar hamba-hamba-Nya untuk tidak bersekutu dengan pekerjaan kegelapan, agar mereka tidak terpengaruh dan mendorong mereka. Iblis selalu bersiaga dengan jeratnya untuk menjebak orang yang membawa berita Kristus.
  • Penjelasan Singkat: Kejahatan Manasye
  • Isi Pasal: Pemerintahan Manasye dan Amon di Yehuda yang jahat.
  • Garis Besar: 21:1 Pemerintahan Manasye.
    21:3 Penyembahan berhala yang dilakukannya.
    21:10 Kekejiannya mendatangkan nubuatan tentang Yehuda.
    21:17 Amon menggantikan dia.
    21:19 Pemerintahan Amon yang jahat di mata TUHAN.
    21:23 Dia dibunuh oleh para pegawainya, dan mereka dibunuh oleh rakyat negeri, Yosia diangkat menjadi raja.
  • Judul Perikop: Manasye, raja Yehuda (21:1-18)
    Amon, raja Yehuda (21:19-26)
  • Kesimpulan: Mereka harus bertanggung jawab bukan hanya karena diri mereka jahat tetapi membuat orang lain juga jahat. ay. 16.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Nubuat nabiah Hulda
  • Isi Pasal: Pemerintahan Yosia. Memperbaiki rumah TUHAN dan ditemukannya kitab Taurat.
  • Garis Besar: 22:1 Pemerintahan Yosia yang baik di mata TUHAN.
    22:3 Dia mengurus perbaikan rumah TUHAN.
    22:8 Hilkia menemukan kitab Taurat, Yosia menyuruh orang kepada nabiah Hulda untuk bertanya kepada TUHAN.
    22:15 Hulda menubuatkan tentang kehancuran Yerusalem, tetapi tidak terjadi di masa Yosia.
  • Judul Perikop: Yosia, raja Yehuda -- Kitab Taurat ditemukan kembali (22:1-20)
  • Kesimpulan: Alkitab yang tidak dibaca adalah Alkitab yang hilang dan Alkitab yang hilang selalu berarti merosotnya/kemunduran rohani dan kutukan menyertainya. Ketika manusia menemukan Firman Allah, Firman itu dengan segera mendapatkan dia dan mempertobatkan dia dari dosa. Entah dosa yang menjauhkan seseorang dari Alkitab, atau Alkitab yang menjauhkan seseorang dari dosa.
  • Fakta: -
  • Penjelasan Singkat: Yosia melenyapkan penyembah berhala
  • Isi Pasal: Taurat dibacakan kepada umat. Perjanjian raja dan pembaharuan.
  • Garis Besar: 23:1 Yosia membacakan kitab Taurat di sebuah pertemuan yang sangat besar.
    23:3 Dia memperbarui perjanjian dengan TUHAN.
    23:4 Dia memusnahkan berhala-berhala.
    23:15 Dia membakar tulang-tulang orang mati di atas mezbah di Betel, sebagaimana pernah dinubuatkan sebelumnya.
    23:21 Dia menjalankan Perayaan Paskah yang paling besar.
    23:24 Dia menghapuskan semua pemanggil arwah, roh peramal, dan semua dewa kejijikan.
    23:26 Murka TUHAN menyala terhadap Yehuda.
    23:29 Yosia, menantang Firaun-Nekho, terbunuh di Megido.
    23:31 Yoahas, menggantikan dia, dipenjara oleh Firaun-Nekho, yang mengangkat Yoyakim menjadi raja.
    23:36 Pemerintahan Yoyakim yang jahat di mata TUHAN.
  • Judul Perikop: Pembaharuan yang dilakukan Yosia (23:1-30)
    Yoahas, raja Yehuda (23:31-35)
    Yoyakim, raja Yehuda (23:36--24:7)
  • Kesimpulan: Kita harus berserah dengan segenap hati kepada tangan Allah untuk pelayanan dan sejauh pengaruh kita ada, usaha keras kita akan menghasilkan yang baik dan mengakhiri kejahatan orang jahat.
  • Fakta: -
  • Ringkasan: Dalam pasal 13 dari Kitab 1 Raja-raja, seorang abdi Allah datang dari Yehuda atas perintah TUHAN untuk memberikan pesan kepada raja Yerobeam di Betel. Abdi Allah itu mengatakan bahwa seorang anak laki-laki bernama Yosia akan dilahirkan untuk keluarga Daud dan akan mengurbankan para imam di bukit-bukit pengurbanan. Dia juga memberikan mukjizat bahwa mazbah akan terbelah dan abu akan ditumpahkan. Raja Yerobeam mencoba menangkap abdi Allah itu, tetapi tangannya menjadi kaku. Mazbah benar-benar terbelah dan abu ditumpahkan, sesuai dengan firman TUHAN. Raja memohon kepada abdi Allah untuk memulihkan tangannya, dan permohonannya dikabulkan. Namun, abdi Allah menolak tawaran raja untuk masuk ke istana dan makan roti, karena TUHAN telah memerintahkan kepadanya untuk tidak melakukannya. Abdi Allah pergi melalui jalan lain dan tidak kembali ke Betel. Kemudian, seorang nabi tua mendengar tentang perbuatan abdi Allah itu dan mencarinya. Dia menemukan abdi Allah duduk di bawah pohon tarbantin dan menawarkannya roti. Namun, abdi Allah menolak karena TUHAN telah memerintahkan kepadanya untuk tidak makan roti di tempat itu. Nabi tua itu berbohong kepadanya dan membawanya ke rumahnya untuk makan. Namun, ketika mereka duduk di meja, firman TUHAN turun kepada nabi itu dan mengutuk abdi Allah karena melanggar perintah TUHAN. Setelah makan, abdi Allah pergi, tetapi dia diserang dan dibunuh oleh seekor singa di jalan. Mayatnya ditemukan oleh nabi tua itu, yang kemudian menguburkannya. Nabi tua itu meminta agar tulang-tulangnya dikuburkan bersama dengan tulang-tulang abdi Allah itu, karena perkataannya tentang mazbah di Betel akan terjadi. Pasal ini juga mencatat bahwa Yerobeam tidak bertobat dari perbuatannya yang jahat dan melanjutkan praktik penyembahan berhala di bukit-bukit pengurbanan, yang menyebabkan keluarganya dihukum oleh TUHAN.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-13 dari Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Yerobeam, yang memerintah Kerajaan Israel Utara setelah pecahnya Kerajaan Israel menjadi dua bagian. Yerobeam adalah raja yang tidak setia kepada Tuhan dan memperkenalkan penyembahan berhala di Israel Utara.

    Konteks Budaya:
    Pada masa itu, penyembahan berhala menjadi praktik yang umum di antara bangsa-bangsa di sekitar Israel. Yerobeam menciptakan dua buah anak lembu emas sebagai berhala dan mengajak orang Israel untuk menyembahnya.

    Konteks Literatur:
    Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini mencatat sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

    Konteks Teologis:
    Tujuan penulis Kitab 1 Raja-raja adalah untuk mengajarkan pelajaran moral dan teologis kepada pembaca tentang pentingnya setia kepada Tuhan dan konsekuensi dari penyembahan berhala.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kitab 1 Raja-raja pasal 13 menceritakan tentang seorang nabi yang datang dari Yehuda untuk menentang penyembahan berhala yang dilakukan oleh raja Yerobeam di Betel. Nabi ini memberikan nubuat bahwa mezbah berhala akan dihancurkan dan tulang-tulang para imam palsu akan dibakar di atasnya.

    Namun, raja Yerobeam mencoba menangkap nabi itu, tetapi tangannya menjadi kaku dan mezbah itu retak. Raja Yerobeam memohon kepada nabi untuk mendoakan kesembuhan tangannya, dan nabi itu mengabulkan permohonannya. Meskipun demikian, nabi itu menolak tawaran raja untuk tinggal dan makan bersamanya, karena Tuhan telah memerintahkan kepadanya untuk tidak makan atau minum di sana.

    Ini adalah latar belakang dan apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya dari pasal ke-13 Kitab 1 Raja-raja.
  • Topik: - Pengutusan abdi Allah dari Yehuda ke Betel (1 Raja-raja 13:1)
    - Nubuat tentang kelahiran Yosia dan pengurbanan di atas mazbah (1 Raja-raja 13:2-3)
    - Mukjizat terbelahnya mazbah dan tumpahan abu (1 Raja-raja 13:4-5)
    - Yerobeam mencoba menangkap abdi Allah, tetapi tangannya menjadi kaku (1 Raja-raja 13:4-6)
    - Permohonan Yerobeam agar tangannya dipulihkan (1 Raja-raja 13:6-7)
    - Penolakan abdi Allah untuk masuk ke istana dan makan roti (1 Raja-raja 13:8-9)
    - Penipuan nabi tua terhadap abdi Allah (1 Raja-raja 13:11-18)
    - Hukuman atas pelanggaran abdi Allah terhadap perintah TUHAN (1 Raja-raja 13:20-22)
    - Kematian abdi Allah oleh singa dan penguburannya oleh nabi tua (1 Raja-raja 13:24-31)
    - Yerobeam tidak bertobat dan keluarganya dihukum (1 Raja-raja 13:33-34)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:- Abdi Allah: Seorang nabi yang datang dari Yehuda atas perintah TUHAN.
    - Yerobeam: Raja Israel yang sedang berdiri di atas mazbah untuk membakar dupa.
    - Yosia: Anak laki-laki yang akan dilahirkan untuk keluarga Daud.
    - Para imam: Mereka akan dikorbankan oleh Yosia di bukit-bukit pengurbanan yang membakar dupa.
    - Nabi tua: Seorang nabi yang tinggal di Betel.
    - Anak-anak laki-laki: Anak-anak nabi tua yang menceritakan perbuatan Abdi Allah kepada ayah mereka.
    - Raja: Yerobeam, yang mendengar firman dari Abdi Allah dan mengulurkan tangannya kepadanya.
    - Malaikat: Malaikat yang berkata kepada nabi bahwa Abdi Allah harus dibawa ke rumahnya untuk makan roti dan minum air.

    Lokasi:
    - Yehuda: Tempat asal Abdi Allah.
    - Betel: Tempat di mana Yerobeam berdiri di atas mazbah dan di mana Abdi Allah memberikan mukjizat.
    - Bukit-bukit pengurbanan: Tempat di mana imam-imam melakukan pengurbanan dan di mana tulang-tulang manusia akan dibakar oleh Yosia.
    - Istana: Tempat di mana Raja mengundang Abdi Allah untuk masuk dan segarkan diri.
    - Pohon tarbantin: Tempat di mana Abdi Allah duduk ketika dia ditemui oleh nabi tua.
    - Jalan: Jalan yang dilalui oleh Abdi Allah dari Yehuda ke Betel.
    - Rumah: Tempat di mana nabi tua tinggal dan di mana Abdi Allah akhirnya makan roti dan minum air.
    - Kubur nenek moyang: Tempat di mana mayat Abdi Allah tidak akan masuk karena dia memberontak terhadap firman TUHAN.
    - Kota: Tempat di mana orang-orang melihat mayat Abdi Allah tergeletak di jalan dan singa berdiri di sampingnya.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 13 adalah:

    1. Abdi Allah: Seorang nabi yang datang dari Yehuda atas perintah TUHAN.
    2. Yerobeam: Raja Israel yang sedang berdiri di atas mazbah untuk membakar dupa.
    3. Mazbah: Tempat pembakaran dupa di Betel.
    4. Yosia: Nama anak laki-laki yang akan dilahirkan untuk keluarga Daud.
    5. Imam: Para imam yang akan dikorbankan oleh Yosia di bukit-bukit pengurbanan.
    6. Mukjizat: Tanda ajaib yang diberikan oleh TUHAN kepada abdi Allah.
    7. Firman TUHAN: Perintah dan pesan yang diberikan oleh TUHAN kepada abdi Allah.
    8. Nabi tua: Seorang nabi tua yang tinggal di Betel.
    9. Pelana keledai: Alat yang digunakan untuk menunggangi keledai.
    10. Singa: Hewan yang membunuh abdi Allah di jalan.
    11. Kuburan: Tempat pemakaman untuk abdi Allah dan nabi tua.
    12. Hidup jahat: Perilaku jahat yang dilakukan oleh Yerobeam.
    13. Imam-imam: Orang-orang yang diangkat oleh Yerobeam menjadi imam di bukit-bukit pengurbanan.
    14. Keluarga Yerobeam: Keluarga Yerobeam yang dilenyapkan dan dimusnahkan karena dosa mereka.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Raja-raja pasal 13:

    1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam kisah ini?
    2. Mengapa abdi Allah itu menolak tawaran raja untuk masuk ke istana dan makan roti?
    3. Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan abdi Allah itu terhadap firman TUHAN?
    4. Mengapa nabi tua itu berbohong kepada abdi Allah itu?
    5. Apa hukuman yang diterima abdi Allah itu karena melanggar perintah TUHAN?
    6. Apa arti simbolis dari singa yang tidak memakan mayat abdi Allah itu?
    7. Bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya taat kepada firman TUHAN?
    8. Apa pesan yang dapat kita ambil dari akhir kisah ini tentang keluarga Yerobeam?
    9. Bagaimana kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menguji setiap nubuat atau wahyu yang kita terima?
    10. Bagaimana kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesetiaan kita kepada TUHAN?

    Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai kisah dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 13.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 13 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya mendengarkan dan taat kepada firman Tuhan: Abdi Allah datang dengan pesan dari Tuhan kepada Yerobeam, dan Yerobeam seharusnya mendengarkan dan taat kepada firman Tuhan. Kita juga harus belajar untuk mendengarkan dan taat kepada firman Tuhan dalam hidup kita.

    2. Konsekuensi dari ketidaktaatan: Yerobeam tidak taat kepada firman Tuhan dan melakukan perbuatan yang salah. Akibatnya, dia dan keluarganya mengalami hukuman dari Tuhan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan menghindari dosa.

    3. Pentingnya kejujuran dan integritas: Nabi tua yang berbohong kepada abdi Allah menunjukkan kurangnya integritas. Kita harus belajar untuk hidup dengan kejujuran dan integritas dalam segala hal yang kita lakukan.

    4. Pentingnya berdoa dan memohon ampun: Ketika Yerobeam meminta abdi Allah untuk berdoa dan memohonkan ampun kepada Tuhan, tangan Yerobeam dipulihkan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan dalam hidup kita.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon kepada Tuhan agar kita selalu mendengarkan dan taat kepada firman-Nya dalam hidup kita.

    2. Memohon kepada Tuhan agar kita hidup dalam ketaatan dan menghindari dosa.

    3. Memohon kepada Tuhan agar kita hidup dengan kejujuran dan integritas dalam segala hal yang kita lakukan.

    4. Memohon kepada Tuhan agar kita selalu berdoa dan memohon ampun kepada-Nya dalam hidup kita.

    5. Memohon kepada Tuhan agar kita diberikan kekuatan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menghindari godaan yang dapat menghancurkan hidup kita.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.
  • 5W1H:

    Analisis 5W+1H 1 Raja-raja 13

    Who (Siapa):

    • Abdi Allah: Seorang nabi yang tidak disebutkan namanya, diutus Tuhan dari Yehuda.
    • Yerobeam: Raja Israel yang pertama, dikenal karena mendirikan penyembahan berhala di Betel dan Dan.
    • Mazbah: Tempat pemujaan yang didirikan Yerobeam untuk menyembah anak lembu emas.

    What (Apa):

    • Pertemuan dramatis: Abdi Allah datang ke Betel atas perintah Tuhan dan menghadapi Yerobeam yang sedang mempersembahkan dupa di atas mazbah.
    • Nubuat dan hukuman: Abdi Allah menubuatkan kehancuran mazbah dan hukuman bagi Yerobeam karena penyembahan berhala.
    • Mukjizat dan pembangkangan: Tangan Yerobeam menjadi lumpuh saat mencoba menangkap abdi Allah, kemudian dipulihkan setelah abdi Allah berdoa. Abdi Allah menolak tawaran Yerobeam untuk makan bersamanya karena perintah Tuhan.
    • Kematian tragis: Abdi Allah dibunuh oleh singa setelah melanggar perintah Tuhan dengan makan bersama nabi tua di Betel.

    When (Kapan):

    • Tidak disebutkan secara spesifik, namun terjadi setelah Yerobeam mendirikan penyembahan berhala di Betel dan Dan.

    Where (Di mana):

    • Betel: Kota di wilayah Israel, tempat Yerobeam mendirikan salah satu pusat penyembahan berhala.

    Why (Mengapa):

    • Menentang penyembahan berhala: Tuhan mengutus abdi Allah untuk menegur Yerobeam dan menubuatkan hukuman atas penyembahan berhala.
    • Menunjukkan kuasa Tuhan: Mukjizat yang terjadi menunjukkan kuasa Tuhan atas Yerobeam dan menegaskan kebenaran pesan abdi Allah.
    • Mengajarkan ketaatan: Kematian abdi Allah menjadi pelajaran penting tentang pentingnya ketaatan mutlak kepada perintah Tuhan.

    How (Bagaimana):

    • Melalui nubuat: Abdi Allah menyampaikan pesan Tuhan kepada Yerobeam dan menubuatkan kehancuran mazbah.
    • Melalui mukjizat: Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan melumpuhkan tangan Yerobeam dan kemudian memulihkannya.
    • Melalui hukuman: Tuhan menghukum abdi Allah karena ketidaktaatannya dengan kematian tragis.

    Kesimpulan:

    Pasal 13 dari 1 Raja-raja merupakan kisah dramatis yang menunjukkan perjuangan melawan penyembahan berhala di kerajaan Israel. Kisah ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan.

  • Ringkasan: Dalam pasal 21 dari Kitab 2 Raja-raja, diceritakan tentang pemerintahan Raja Manasye di Yerusalem. Manasye melakukan banyak kejahatan di mata TUHAN, seperti membangun kembali bukit-bukit pengurbanan yang telah dihancurkan, membangun mazbah-mazbah untuk Baal, dan membuat patung Asyera. Dia juga melakukan praktik-praktik penyembahan berhala dan berhubungan dengan pemanggil arwah. Karena perbuatan-perbuatannya ini, TUHAN murka dan berfirman bahwa Ia akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda. Setelah Manasye meninggal, anaknya Amon menjadi raja dan melanjutkan kejahatan ayahnya. Namun, Amon dibunuh oleh para pegawainya dan digantikan oleh putranya, Yosia.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-21 dari Kitab 2 Raja-raja adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Amon di Kerajaan Yehuda. Amon adalah putra raja Manasye, yang dikenal karena kejahatan dan penyembahan berhala. Amon mengikuti jejak ayahnya dan memerintah selama dua tahun sebelum dibunuh oleh para pembantunya.

    Konteks Budaya:
    Pada masa itu, penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan sangat umum di antara bangsa-bangsa di sekitar Kerajaan Yehuda. Meskipun ada upaya-upaya reformasi agama yang dilakukan oleh beberapa raja sebelumnya, banyak orang masih terlibat dalam penyembahan berhala dan praktik-praktik yang bertentangan dengan hukum Allah.

    Konteks Literatur:
    Kitab 2 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi catatan sejarah pemerintahan raja-raja di Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda.

    Konteks Teologis:
    Dalam pasal-pasal sebelumnya, Kitab 2 Raja-raja mencatat pemerintahan beberapa raja baik dan jahat di Kerajaan Yehuda. Beberapa raja berusaha memulihkan penyembahan yang benar kepada Allah, sementara yang lain terlibat dalam penyembahan berhala dan dosa-dosa lainnya. Pasal 21 menyoroti kejahatan dan keputusan buruk yang dilakukan oleh raja Amon.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kitab 2 Raja-raja mencatat pemerintahan raja-r
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 21:

    1. Pemerintahan jahat Manasye (2 Raja-raja 21:1-9)
     - Manasye menjadi raja pada usia 12 tahun dan memerintah selama 55 tahun.
    - Dia melakukan kejahatan di mata TUHAN dengan membangun kembali bukit pengurbanan yang dihancurkan oleh Hizkia.
    - Manasye membangun mazbah untuk Baal, membuat patung Asyera, dan menyembah tentara langit.

    2. Penghukuman atas perbuatan Manasye (2 Raja-raja 21:10-15)
     - TUHAN berfirman melalui para nabi bahwa karena perbuatan jahat Manasye, Yerusalem dan Yehuda akan mengalami malapetaka.
    - TUHAN akan menghapuskan Yerusalem seperti membersihkan pinggan.
    - Sisa milik pusaka TUHAN akan diserahkan kepada musuh-musuh mereka.

    3. Kekejaman Manasye (2 Raja-raja 21:16)
     - Manasye menumpahkan darah orang yang tidak bersalah sehingga Yerusalem dipenuhi darah.

    4. Kematian Manasye dan pemerintahan Amon (2 Raja-raja 21:17-26)
     - Manasye meninggal dan dikuburkan di taman istananya.
    - Amon menggantikan Manasye sebagai raja, tetapi juga melakukan kejahatan di mata TUHAN.

    5. Pembunuhan Amon dan pemerintahan Yosia (2 Raja-raja 21:23-26)
     - Para pegawai Amon mengadakan persepakatan untuk membunuhnya, tetapi rakyat membunuh mereka dan mengangkat Yosia sebagai raja.

    Catatan: Penjelasan singkat ini hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam pasal ini. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal 21 Kitab 2 Raja-raja.
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Manasye: Raja Yehuda yang melakukan perbuatan jahat di mata TUHAN.
    - Hefzibah: Ibu Manasye.
    - Hizkia: Ayah Manasye, yang sebelumnya telah menghancurkan bukit-bukit pengurbanan.
    - Ahab: Raja Israel yang melakukan perbuatan jahat dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit.
    - Daud: Raja Israel yang telah dipilih oleh TUHAN dan dijanjikan bahwa nama-Nya akan ditempatkan di Yerusalem.
    - Salomo: Anak Daud yang juga dijanjikan oleh TUHAN bahwa nama-Nya akan ditempatkan di Yerusalem.
    - Musa: Hamba TUHAN yang memberikan perintah dan hukum kepada orang Israel.
    - Para pemanggil arwah dan pemanggil roh peramal: Orang-orang yang dipanggil oleh Manasye untuk berhubungan dengan arwah dan roh peramal.
    - Para nabi: Hamba-hamba TUHAN yang menyampaikan firman-Nya kepada Manasye.

    Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
    - Yerusalem: Kota di Yehuda yang menjadi ibu kota kerajaan.
    - Bait TUHAN: Tempat ibadah yang didirikan oleh Salomo di Yerusalem.
    - Samaria: Kota di Israel yang menjadi ibu kota kerajaan.
    - Taman Uza: Tempat pemakaman raja-raja Yehuda.
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 21 adalah sebagai berikut:

    1. Manasye: Raja Yehuda yang melakukan perbuatan jahat di mata TUHAN.
    2. Kejahatan: Tindakan yang dilakukan oleh Manasye yang bertentangan dengan kehendak TUHAN.
    3. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat penyembahan berhala yang dibangun kembali oleh Manasye.
    4. Baal: Dewa yang disembah oleh Manasye.
    5. Asyera: Patung dewi yang dipuja oleh Manasye.
    6. Mazbah-mazbah: Tempat penyembahan yang didirikan oleh Manasye di Bait TUHAN.
    7. Tentara langit: Objek penyembahan yang dipuja oleh Manasye.
    8. Anaknya sendiri melewati api: Praktik pengorbanan anak yang dilakukan oleh Manasye.
    9. Pemanggil arwah dan pemanggil roh peramal: Praktik okultisme yang dilakukan oleh Manasye.
    10. Murka TUHAN: Kemarahan TUHAN atas perbuatan jahat Manasye.
    11. Firman TUHAN: Nubuat tentang hukuman yang akan ditimpakan kepada Yerusalem dan Yehuda.
    12. Malapetaka: Bencana yang akan menimpa Yerusalem dan Yehuda.
    13. Darah orang yang tidak bersalah: Tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh Manasye.
    14. Amon: Anak Manasye yang menjadi raja setelahnya.
    15. Berhala-berhala: Objek penyembahan yang disembah oleh Amon.
    16. Yosia: Anak Amon yang menjadi raja setelahnya.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Manasye tentang pentingnya mematuhi perintah-perintah Tuhan?
    2. Bagaimana sikap Manasye terhadap ibadah kepada berhala-berhala dan bagaimana hal itu mempengaruhi hubungannya dengan Tuhan?
    3. Mengapa Tuhan sangat murka terhadap perbuatan-perbuatan jahat Manasye?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari akibat yang ditanggung oleh Yerusalem dan Yehuda sebagai akibat dari dosa-dosa Manasye?
    5. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa-dosa yang serupa dengan Manasye?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam kisah Manasye dalam kehidupan kita sehari-hari?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Amon terhadap ibadah kepada berhala-berhala dan bagaimana hal itu mempengaruhi nasibnya?
    3. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa-dosa yang serupa dengan Amon?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari peran rakyat dalam mengangkat Yosia sebagai raja?
    5. Bagaimana kita dapat menjadi pemimpin yang baik dan setia kepada Tuhan seperti Yosia?

    Hal-hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "21":
    1. Manasye adalah salah satu raja Yehuda yang paling jahat dan melakukan banyak kekejian di mata Tuhan.
    2. Meskipun Tuhan memberikan peringatan dan hukuman kepada Manasye, dia tetap tidak bertobat.
    3. Perbuatan jahat Manasye mempengaruhi seluruh bangsa Yehuda dan menyebabkan murka Tuhan.
    4. Amon mengikuti jejak ayahnya dalam beribadah kepada berhala-berhala dan tidak hidup menurut jalan Tuhan.
    5. Yosia menjadi raja yang baik dan setia kepada Tuhan, dan rakyat mendukungnya sebagai pemimpin mereka.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 21 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya hidup sesuai dengan kehendak Tuhan: Manasye dan Amon melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dengan menyembah berhala dan melakukan kekejian. Kita harus menghindari segala bentuk penyembahan berhala dan hidup menurut kehendak Tuhan.

    2. Konsekuensi dari dosa: Kedua raja ini menimbulkan murka Tuhan dan menyebabkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda. Kita harus menyadari bahwa dosa memiliki konsekuensi yang serius dan dapat membawa malapetaka dalam hidup kita.

    3. Pentingnya mengajarkan dan hidupkan iman kepada generasi berikutnya: Manasye menyesatkan orang-orang Yehuda dan membuat mereka berdosa juga dengan berhala-berhalanya. Sebagai orang tua atau pemimpin, kita memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan dan mewariskan iman kepada generasi berikutnya.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Memohon ampunan atas dosa-dosa yang kita lakukan dan memohon pertobatan yang tulus kepada Tuhan.

    2. Memohon kekuatan dan kebijaksanaan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menghindari segala bentuk penyembahan berhala.

    3. Memohon perlindungan dan pengarahan Tuhan dalam mengajarkan dan mewariskan iman kepada generasi berikutnya.

    4. Memohon belas kasihan Tuhan agar kita tidak mengalami konsekuensi yang buruk akibat dosa-dosa kita.

    5. Memohon agar kita dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan mempengaruhi mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

    Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.
  • 5W1H:

    Analisis 2 Raja-raja 21 (5W+1H)

    Who (Siapa): Pasal ini berfokus pada Raja Manasye, putra Raja Hizkia.

    What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pemerintahan Manasye yang panjang (55 tahun) dan penuh kejahatan di mata Tuhan. Ia menghidupkan kembali penyembahan berhala yang telah dihapuskan oleh ayahnya, Hizkia, bahkan membangun kembali tempat-tempat pemujaan berhala di Bait Allah. Ia juga melakukan praktik-praktik keji seperti mempersembahkan anaknya sebagai korban bakaran dan terlibat dalam ilmu sihir.

    When (Kapan): Manasye menjadi raja pada usia 12 tahun dan memerintah selama 55 tahun di Yerusalem. Periode ini terjadi setelah pemerintahan Hizkia yang saleh.

    Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, ibu kota Kerajaan Yehuda.

    Why (Mengapa): Pasal ini menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Meskipun Manasye adalah putra dari raja yang saleh, ia memilih untuk mengikuti jalan yang jahat, yang mengakibatkan kemarahan Tuhan dan hukuman atas Yehuda.

    How (Bagaimana): Manasye melakukan kejahatannya dengan terang-terangan dan sistematis. Ia tidak hanya menghidupkan kembali penyembahan berhala, tetapi juga membangun mezbah untuk dewa-dewa asing di Bait Allah, tempat yang seharusnya dikhususkan untuk menyembah Tuhan. Ia memimpin rakyatnya untuk berbuat dosa dan mengabaikan peringatan para nabi.

    Kesimpulan: Pasal 21 dari 2 Raja-raja merupakan kisah peringatan tentang bahaya penyembahan berhala dan ketidaktaatan kepada Tuhan. Pemerintahan Manasye yang panjang dan penuh dosa menunjukkan bahwa bahkan keturunan dari orang benar pun dapat jatuh ke dalam kejahatan jika mereka tidak mengikuti jalan Tuhan.

  • Ringkasan: Dalam pasal 22 dari Kitab 2 Raja-raja, Yosia menjadi raja pada usia delapan tahun dan memerintah selama 31 tahun di Yerusalem. Dia hidup dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan mengikuti jalan Daud. Pada tahun ke-18 pemerintahannya, Yosia menyuruh Safan, juru tulis, untuk memberikan uang yang dikumpulkan di Bait TUHAN kepada orang-orang yang melakukan perbaikan di Bait itu. Saat perbaikan dilakukan, Imam Besar Hilkia menemukan Kitab Taurat di Bait TUHAN dan membacakannya kepada raja. Setelah mendengar isi Kitab Taurat, raja mengoyakkan pakaiannya dan meminta petunjuk dari TUHAN melalui Nabiah Hulda. Hulda menyampaikan bahwa karena bangsa Israel telah meninggalkan TUHAN dan menyembah ilah-ilah lain, TUHAN akan mendatangkan malapetaka atas mereka. Namun, karena hati Yosia lembut dan merendahkan diri di hadapan TUHAN, TUHAN akan mendengarkan dan memberikan kepadanya damai sebelum malapetaka itu terjadi. Yosia kemudian kembali kepada rakyat dan menyampaikan pesan dari TUHAN.
  • Pengantar & Latar Belakang: Latar belakang dari pasal ke-22 dari Kitab 2 Raja-raja adalah sebagai berikut:

    Konteks Historis:
    Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Yosia, yang merupakan salah satu raja yang saleh di Kerajaan Yehuda. Yosia memerintah sekitar tahun 640-609 SM, pada saat kerajaan Israel Utara sudah jatuh dan hanya tinggal kerajaan Yehuda yang tersisa.

    Konteks Budaya:
    Pada masa itu, agama dan ibadah di Yehuda telah tercemar oleh penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan. Yosia berusaha untuk membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar kepada Allah.

    Konteks Literatur:
    Kitab 2 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi catatan sejarah tentang pemerintahan raja-raja di Israel dan Yehuda.

    Konteks Teologis:
    Pasal ini menyoroti upaya Yosia untuk memulihkan ibadah yang benar dan mengembalikan umat Allah kepada perjanjian-Nya. Yosia melakukan reformasi agama yang melibatkan penghancuran berhala, pemulihan rumah ibadah, dan penegakan hukum Taurat.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 21, Yosia menemukan Kitab Hukum Taurat yang telah lama hilang di Bait Allah. Setelah mendengarkan isi kitab tersebut, Yosia menyadari bahwa umat Allah telah melanggar perintah-perintah Allah dan melakukan penyembahan berhala. Yosia sangat terguncang dan mengadakan reformasi agama yang radikal untuk memperbaiki keadaan tersebut.

    Dengan demikian, pasal 22 dari Kitab 2 Raja-raja melanjutkan cerita tentang upaya Yosia dalam memulihkan ibadah yang benar dan mengembalikan umat Allah kepada Allah.
  • Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 22:

    1. Pemerintahan Raja Yosia (ayat 1-2)
     - Yosia menjadi raja pada usia 8 tahun dan memerintah selama 31 tahun.
    - Dia hidup mengikuti jalan TUHAN dan tidak menyimpang.

    2. Perbaikan Bait TUHAN (ayat 3-7)
     - Raja Yosia menyuruh Imam Besar Hilkia untuk mengumpulkan uang yang dikumpulkan oleh penjaga pintu Bait TUHAN.
    - Uang tersebut diberikan kepada orang-orang yang melakukan perbaikan di Bait TUHAN.

    3. Penemuan Kitab Taurat (ayat 8-10)
     - Imam Besar Hilkia menemukan Kitab Taurat di Bait TUHAN.
    - Kitab tersebut diberikan kepada Safan, juru tulis, yang membacanya.

    4. Reaksi Raja Yosia terhadap Kitab Taurat (ayat 11-13)
     - Raja Yosia mengoyakkan pakaiannya setelah mendengar Kitab Taurat.
    - Dia meminta petunjuk dari TUHAN melalui para imam dan hamba-hamba raja.

    5. Nubuat Nabiah Hulda (ayat 14-20)
     - Raja Yosia dan utusannya pergi menemui Nabiah Hulda untuk meminta petunjuk TUHAN.
    - Nabiah Hulda menyampaikan firman TUHAN bahwa malapetaka akan datang atas tempat itu karena penyembahan berhala.

    6. Pengampunan dan janji TUHAN (ayat 19-20)
     - Meskipun murka TUHAN akan datang, raja Yosia akan dikebumikan dengan damai dan tidak akan melihat malapetaka yang akan datang.

    7. Laporan kepada Raja Yosia (ayat 20-21)
     - Utusan kembali kepada raja Yosia untuk menyampaikan pesan dari Nabiah Hulda.

    Referensi: (2 Raja-raja 22:1-20)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
    - Yosia: Raja Yehuda yang memerintah di Yerusalem selama 31 tahun.
    - Yedida: Ibunda Yosia.
    - Daud: Nenek moyang Yosia, yang hidup mengikuti seluruh jalan TUHAN.
    - Safan: Anak Azalya, anak Mesulam, juru tulis yang pergi ke Bait TUHAN atas perintah raja Yosia.
    - Hilkia: Imam Besar yang menemukan Kitab Taurat di Bait TUHAN.
    - Ahikam: Anak Safan.
    - Akhbor: Anak Mikha.
    - Asaya: Hamba raja.

    Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
    - Yerusalem: Tempat di mana Yosia memerintah sebagai raja.
    - Bozkat: Tempat asal ibu Yosia, Yedida.
    - Bait TUHAN: Tempat di mana Safan pergi untuk menyerahkan uang dan di mana Hilkia menemukan Kitab Taurat.
    - Yehuda: Daerah di mana raja Yosia memerintah.
    - Perkampungan baru di Yerusalem: Tempat tinggal Nabiah Hulda, istri Salum, anak Tikwa, anak Harhas.
  • Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal "22":

    1. Yosia (Raja Yosia): Raja yang memerintah selama 31 tahun di Yerusalem dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
    2. Kitab Taurat: Kitab yang ditemukan oleh Imam Besar Hilkia di Bait TUHAN.
    3. Safan: Juru tulis yang membawa kabar tentang penemuan Kitab Taurat kepada raja.
    4. Hilkia: Imam Besar yang menemukan Kitab Taurat dan memberikannya kepada Safan.
    5. Raja Yehuda: Raja yang mengutus orang untuk meminta petunjuk TUHAN mengenai kitab yang ditemukan.
    6. Nabiah Hulda: Wanita yang memberikan firman TUHAN kepada utusan raja mengenai murka TUHAN atas tempat itu.
    7. Murka TUHAN: Kemarahan TUHAN yang dinyatakan karena umat meninggalkan-Nya dan menyembah ilah lain.
    8. Kutuk: Hukuman yang akan ditimpakan atas tempat dan penduduk yang meninggalkan TUHAN.
    9. Kebumian: Janji TUHAN untuk mengumpulkan Yosia kepada nenek moyangnya dan menguburkannya dengan damai.

    Kata kunci ini memberikan gambaran tentang penemuan Kitab Taurat, respons raja terhadap isi kitab, dan ancaman murka TUHAN atas perbuatan umat.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan dan pemerintahan Raja Yosia?
    2. Mengapa penemuan Kitab Taurat di Bait TUHAN begitu penting bagi raja dan rakyat?
    3. Bagaimana reaksi raja ketika mendengar perkataan dari Kitab Taurat? Mengapa dia merasa terguncang?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari respons raja terhadap penemuan Kitab Taurat?
    5. Bagaimana pesan dari Nabiah Hulda mengenai murka TUHAN dan pengampunan-Nya?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Mengapa Yosia dianggap sebagai salah satu raja yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN? Apa yang dia lakukan untuk memperbaiki keadaan agama di Yehuda?
    2. Mengapa Kitab Taurat hilang dan ditemukan kembali di Bait TUHAN? Apa implikasinya bagi umat Allah pada saat itu?
    3. Bagaimana penemuan Kitab Taurat mempengaruhi kehidupan raja dan rakyat? Apa yang mereka lakukan sebagai respons terhadap firman TUHAN yang mereka temukan?
    4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap raja Yosia yang rendah hati dan penyesalannya setelah mendengar firman TUHAN?
    5. Bagaimana pesan dari Nabiah Hulda mengenai murka TUHAN dan pengampunan-Nya dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

    Hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "22":
    1. Penemuan Kitab Taurat di Bait TUHAN menunjukkan betapa pentingnya firman TUHAN dalam kehidupan umat Allah.
    2. Respons raja Yosia yang rendah hati dan penyesalannya menunjukkan pentingnya sikap rendah hati dan kerendahan hati dalam menghadapi firman TUHAN.
    3. Pesan dari Nabiah Hulda mengenai murka TUHAN dan pengampunan-Nya mengingatkan kita akan pentingnya taat kepada TUHAN dan konsekuensi dari meninggalkan-Nya.
    4. Penemuan Kitab Taurat menjadi titik balik dalam sejarah Yehuda, yang mengarah pada upaya pemulihan agama dan perbaikan Bait TUHAN.
    5. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki akses dan pemahaman yang baik terhadap firman TUHAN dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 22 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Meneladani kehidupan Yosia: Yosia adalah seorang raja yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup mengikuti seluruh jalan Daud, nenek moyangnya. Kita dapat belajar untuk hidup dengan integritas dan setia kepada Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan.

    2. Pentingnya menemukan dan membaca Firman Tuhan: Imam Besar Hilkia menemukan Kitab Taurat di Bait TUHAN dan membacakannya kepada raja. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya membaca dan memahami Firman Tuhan dalam kehidupan kita. Firman Tuhan adalah sumber kebijaksanaan dan petunjuk bagi kita.

    3. Mengakui dosa dan mencari pertobatan: Ketika raja mendengar perkataan Kitab Taurat, dia mengoyakkan pakaiannya sebagai tanda penyesalan dan kesedihan atas dosa bangsanya. Kita juga perlu mengakui dosa-dosa kita dan mencari pertobatan kepada Tuhan.

    4. Meminta petunjuk dan berdoa kepada Tuhan: Raja Yosia memerintahkan para pemimpin dan imam untuk pergi dan meminta petunjuk dari TUHAN melalui nabiah Hulda. Hal ini mengajarkan kita pentingnya meminta petunjuk Tuhan dalam setiap keputusan dan situasi hidup kita. Kita perlu berdoa dan mencari kehendak Tuhan dalam segala hal.

    Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

    1. Meminta pengampunan atas dosa-dosa kita dan bangsa kita.
    2. Meminta petunjuk Tuhan dalam hidup kita, agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
    3. Meminta kebijaksanaan dan pemahaman dalam membaca dan memahami Firman Tuhan.
    4. Meminta pertobatan dan pemulihan bagi bangsa kita, agar kita dapat hidup mengikuti jalan Tuhan dengan setia.

    Tuhan yang baik, kami datang kepada-Mu dengan hati yang rendah dan penuh penyesalan. Kami mengakui dosa-dosa kami dan dosa-dosa bangsa kami. Kami memohon pengampunan dan pertobatan. Bimbinglah kami dalam membaca dan memahami Firman-Mu, agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Berikanlah kami petunjuk dan kebijaksanaan dalam setiap keputusan dan situasi hidup kami. Kami juga memohon pemulihan dan pemulihan bagi bangsa kami. Amin.
  • 5W1H:

    Analisis 2 Raja-raja 22 (5W+1H)

    Who (Siapa):

    • Yosia: Raja Yehuda yang baru, berumur 8 tahun.
    • Yedida: Ibu Yosia, anak Adaya dari Bozkat.

    What (Apa):

    • Pasal ini menceritakan awal pemerintahan Yosia sebagai raja Yehuda.

    When (Kapan):

    • Tidak disebutkan tahun pasti, tetapi Yosia menjadi raja setelah kematian ayahnya, Amon.

    Where (Di mana):

    • Yerusalem, ibu kota Yehuda.

    Why (Mengapa):

    • Pasal ini penting karena memperkenalkan Yosia, seorang raja yang akan membawa pembaharuan rohani besar bagi Yehuda.

    How (Bagaimana):

    • Yosia naik tahta pada usia yang sangat muda, menunjukkan bahwa ia mungkin dinobatkan karena keadaan mendesak, seperti kematian mendadak ayahnya.

    Tambahan:

    • Meskipun singkat, pasal ini memberikan informasi penting tentang latar belakang Yosia.
    • Nama ibunya, Yedida, berarti "kekasih TUHAN," yang mungkin menjadi pertanda awal dari kecenderungan rohani Yosia.
    • Usia muda Yosia saat menjadi raja menunjukkan bahwa ia mungkin dipengaruhi oleh para penasihat dan pembimbingnya.
    • Pasal ini menjadi dasar untuk memahami perkembangan karakter dan pemerintahan Yosia di pasal-pasal selanjutnya.

    Sebagai seorang Kristen yang cinta Alkitab, Anda dapat merenungkan hal-hal berikut:

    • Bagaimana Tuhan dapat memakai seseorang yang masih muda seperti Yosia untuk melakukan kehendak-Nya?
    • Apa saja tantangan yang mungkin dihadapi Yosia sebagai raja muda?
    • Bagaimana kita dapat belajar dari teladan Yosia dalam mencari dan mengikuti kehendak Tuhan?
  • Ringkasan: Dalam pasal ke-23 dari Kitab 2 Raja-raja, Raja Yosia mengumpulkan semua orang Yehuda dan Yerusalem untuk membacakan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN. Raja ini mengadakan perjanjian dengan TUHAN dan memerintahkan penghancuran semua kuil dan berhala di Yehuda dan Yerusalem. Dia juga merobohkan bukit-bukit pengurbanan dan menghentikan penyembahan kepada dewa-dewa asing. Yosia meremukkan dan membakar semua berhala, termasuk di Betel dan Samaria. Dia juga merayakan kembali perayaan Pesakh yang tidak pernah dirayakan sejak zaman para hakim. Meskipun Yosia melakukan banyak hal yang baik, TUHAN tetap murka terhadap Yehuda karena dosa-dosa yang dilakukan oleh raja-raja sebelumnya. Yosia sendiri terbunuh dalam pertempuran melawan Firaun Nekho dari Mesir, dan Yoahas menggantikannya sebagai raja, tetapi dia hanya memerintah selama tiga bulan sebelum ditawan oleh Firaun. Yoyakim kemudian menjadi raja dan memerintah selama sebelas tahun, tetapi dia juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
  • Pengantar & Latar Belakang: Kitab 2 Raja-raja adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda setelah pemisahan kerajaan Israel menjadi dua pada masa pemerintahan Raja Salomo. Pasal 23 dari Kitab 2 Raja-raja berbicara tentang reformasi agama yang dilakukan oleh Raja Yosia.

    Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada masa pemerintahan Raja Yosia, sekitar abad ke-7 SM. Pada masa itu, Kerajaan Yehuda sedang mengalami masa kegelapan rohani dan penyembahan berhala yang meluas. Raja Yosia berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar, yaitu penyembahan kepada Allah yang sejati.

    Dalam konteks budaya, pada masa itu, penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Raja Yosia berusaha untuk membersihkan negeri dari penyembahan berhala dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah.

    Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Yehuda. Pasal-pasal sebelumnya menceritakan tentang pemerintahan Raja Yosia dan upayanya untuk memperbaiki keadaan rohani di negeri itu.

    Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya kesetiaan kepada Allah dan pentingnya menjalankan hukum-hukum-Nya. Raja Yosia dianggap sebagai salah satu raja yang saleh dan taat kepada Allah, yang berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada Allah.

    Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat catatan tentang upaya Raja Yosia untuk memperbaiki kuil-kuil yang rusak dan mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah. Ia juga menemukan Kitab Taurat yang hilang di Bait Allah dan mengadakan pembaharuan berdasarkan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya.

    Dengan demikian, pasal 23 dari Kitab 2 Raja-raja merupakan bagian dari narasi sejarah yang mencatat reformasi agama yang dilakukan oleh Raja Yosia untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar.
  • Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja Pasal 23:

    1. Raja Yosia mengumpulkan semua orang untuk membacakan kitab perjanjian (2 Raja-raja 23:1-3)
    2. Yosia menghancurkan segala perkakas yang dibuat untuk berhala (2 Raja-raja 23:4-6)
    3. Yosia merobohkan rumah pelacur-pelacur laki-laki di Bait TUHAN (2 Raja-raja 23:7)
    4. Yosia membersihkan bukit-bukit pengurbanan dan menghentikan penyembahan berhala (2 Raja-raja 23:8-20)
    5. Yosia merobohkan mazbah-mazbah di atas atap dan di sekitar Yerusalem (2 Raja-raja 23:21-23)
    6. Yosia merayakan Pesakh seperti yang tertulis dalam Kitab Perjanjian (2 Raja-raja 23:21-23)
    7. Yosia menghapuskan praktik-praktik penyembahan berhala dan peramal (2 Raja-raja 23:24-25)
    8. Yosia adalah raja yang setia kepada TUHAN (2 Raja-raja 23:25-27)
    9. Yosia dibunuh dalam pertempuran melawan Firaun Nekho (2 Raja-raja 23:28-30)
    10. Yoahas dan Yoyakim menjadi raja setelah Yosia (2 Raja-raja 23:31-37)
    Sumber: Alkitab (2 Raja-raja 23)
  • Nama dan Tempat: Orang-orang:
    - Raja
    - Tua-tua Yehuda dan Yerusalem
    - Orang Yehuda
    - Penduduk Yerusalem
    - Para imam
    - Para nabi
    - Orang-orang, baik kecil maupun besar
    - Imam besar Hilkia
    - Para imam tingkat kedua
    - Para penjaga pintu
    - Raja-raja Yehuda
    - Raja-raja Israel
    - Raja Asyur
    - Firaun Nekho
    - Yoahas (anak Yosia)
    - Hamutal (ibu Yoahas)
    - Yeremia (ayah Hamutal)
    - Elyakim (anak Yosia)
    - Yoyakim (nama baru Elyakim)
    - Zebuda (ibu Yoyakim)
    - Pedaya (ayah Zebuda)Lokasi:
    - Yehuda
    - Yerusalem
    - Bait TUHAN
    - Padang Kidron
    - Betel
    - Lembah Ben-Hinom
    - Sungai Kidron
    - Bukit Kehancuran
    - Samaria
    - Gunung
    - Megido
    - Ribla
    - Hamat
    - Mesir
    - Ruma
  • Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 23 adalah sebagai berikut:

    1. Raja: Merujuk kepada Raja Yosia, yang melakukan reformasi agama di Yehuda.
    2. Bait TUHAN: Tempat ibadah utama bagi umat Israel di Yerusalem.
    3. Perjanjian: Yosia membacakan kitab perjanjian kepada rakyat dan membuat perjanjian untuk hidup mengikuti TUHAN.
    4. Bukit-bukit pengurbanan: Tempat penyembahan berhala yang dibangun oleh raja-raja sebelumnya.
    5. Mazbah: Tempat pembakaran kurban kepada berhala.
    6. Betel: Tempat penyembahan berhala yang dibangun oleh Yerobeam.
    7. Pesakh: Perayaan Paskah yang dirayakan oleh umat Israel.
    8. Taurat: Hukum-hukum Allah yang tertulis dalam kitab Taurat Musa.
    9. Murka TUHAN: Kemarahan Allah terhadap perbuatan berdosa umat Israel.
    10. Firaun Nekho: Raja Mesir yang terlibat dalam konflik dengan raja Asyur dan membunuh Raja Yosia.
  • Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Pertanyaan refleksi:
    1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Raja Yosia dalam membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar di Yehuda?
    2. Bagaimana peran Kitab Taurat dalam menginspirasi dan membimbing Raja Yosia dalam melakukan reformasi agama?
    3. Mengapa Yosia menghancurkan semua kuil berhala dan bukit-bukit pengurbanan di Yehuda? Apa pesan yang ingin dia sampaikan dengan tindakan ini?
    4. Bagaimana sikap Yosia terhadap para imam bukit-bukit pengurbanan dan praktik penyembahan berhala? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya ini?

    Pertanyaan diskusi:
    1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip reformasi agama yang diterapkan oleh Yosia dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
    2. Apa yang dapat kita pelajari dari perlawanan dan penentangan yang dihadapi Yosia dalam melakukan reformasi agama? Bagaimana kita dapat menghadapi tantangan serupa dalam kehidupan kita?
    3. Bagaimana pentingnya memiliki pemahaman yang benar tentang ibadah yang benar dan menghormati Allah dalam kehidupan kita? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita tidak terjerumus ke dalam penyembahan berhala atau praktik-praktik yang tidak sesuai dengan kehendak Allah?
    4. Bagaimana kita dapat memelihara semangat reformasi agama dalam gereja dan komunitas kita? Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa kita tetap setia pada ajaran Alkitab dan hidup dalam kesetiaan kepada Allah?

    Hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "23":
    1. Tindakan Yosia dalam membersihkan dan memulihkan ibadah yang benar di Yehuda menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang saleh dan berani dalam mempengaruhi perubahan spiritual.
    2. Tindakan Yosia dalam menghancurkan semua kuil berhala dan bukit-bukit pengurbanan menunjukkan betapa seriusnya Allah dalam menghendaki penyembahan yang murni dan tidak ada kompromi dengan praktik-praktik berhala.
    3. Reformasi agama yang dilakukan oleh Yosia memberikan contoh yang kuat tentang pentingnya kembali kepada firman Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
    4. Meskipun Yosia melakukan reformasi yang luar biasa, tetapi murka Allah masih tetap ada karena dosa-dosa yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya pertobatan dan kesetiaan yang berkelanjutan dalam hidup kita sebagai orang percaya.
  • Pelajaran dan Doa: Dari pasal 23 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

    1. Pentingnya mempelajari dan memahami Firman Tuhan: Raja Yosia membacakan kitab perjanjian yang ditemukan di Bait TUHAN kepada seluruh rakyat. Hal ini menunjukkan pentingnya kita untuk mempelajari dan memahami Firman Tuhan agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    2. Pentingnya hidup taat kepada Tuhan: Raja Yosia membuat perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup mengikuti-Nya dengan memelihara perintah-perintah-Nya, peringatan-peringatan-Nya, dan ketetapan-ketetapan-Nya. Kita juga perlu hidup taat kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan jiwa.

    3. Menjauhi penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu: Raja Yosia menghancurkan segala perkakas yang dibuat untuk berhala dan dewa-dewa palsu. Kita juga perlu menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu dalam hidup kita.

    4. Pentingnya memurnikan hati dan hidup kita: Raja Yosia membersihkan Bait TUHAN dari segala kegiatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita juga perlu memurnikan hati dan hidup kita agar menjadi tempat yang layak bagi Tuhan.

    5. Pentingnya merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh: Raja Yosia memerintahkan rakyat untuk merayakan Pesakh bagi TUHAN sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Perjanjian. Kita juga perlu merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran Tuhan.

    Doa terkait pasal ini:

    Tuhan yang Mahakuasa,
    Terima kasih atas Firman-Mu yang tercantum dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 23. Kami berdoa agar Engkau membantu kami untuk mempelajari dan memahami Firman-Mu dengan baik. Bantu kami hidup taat kepada-Mu dengan sepenuh hati dan jiwa. Jauhkan kami dari segala bentuk penyembahan berhala dan dewa-dewa palsu. Murnikan hati dan hidup kami agar menjadi tempat yang layak bagi-Mu. Bantu kami merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran-Mu. Terima kasih atas kasih dan kemurahan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
  • 5W1H:

    Analisis 2 Raja-raja 23 (5W+1H)

    Ayat Fokus: 2 Raja-raja 23:1: "Kemudian, raja mengutus orang dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem kepadanya."

    Who (Siapa):

    • Raja Yosia: Raja Yehuda yang saleh dan bertekad untuk mengembalikan umat kepada Tuhan.
    • Para tua-tua Yehuda dan Yerusalem: Pemimpin dan tokoh masyarakat yang dipanggil oleh raja.

    What (Apa):

    • Pertemuan penting: Raja Yosia mengumpulkan para pemimpin untuk mengumumkan pembaruan keagamaan dan pemusnahan penyembahan berhala.
    • Pembaharuan rohani: Raja Yosia membacakan Kitab Taurat yang ditemukan di Bait Suci dan mengajak seluruh umat untuk berjanji setia kepada Tuhan.
    • Pembersihan penyembahan berhala: Raja Yosia menghancurkan semua tempat pemujaan berhala di Yehuda dan Yerusalem, termasuk yang didirikan oleh raja-raja sebelumnya.

    When (Kapan):

    • Tidak disebutkan secara spesifik, namun diperkirakan terjadi pada abad ke-7 SM, selama masa pemerintahan Raja Yosia.

    Where (Di mana):

    • Yerusalem: Ibukota Yehuda, tempat raja Yosia memerintah dan Bait Suci berada.

    Why (Mengapa):

    • Untuk mengembalikan umat kepada Tuhan: Raja Yosia melihat penyembahan berhala sebagai dosa besar yang menjauhkan umat dari Tuhan.
    • Untuk menaati perintah Tuhan: Raja Yosia terdorong oleh Kitab Taurat yang ditemukan di Bait Suci, yang berisi perintah untuk menyembah hanya kepada Tuhan.
    • Untuk membersihkan Yehuda dari dosa: Raja Yosia ingin membersihkan Yehuda dari pengaruh buruk penyembahan berhala dan mengembalikan kekudusan bangsa.

    How (Bagaimana):

    • Dengan mengumpulkan para pemimpin: Raja Yosia memulai pembaruan dengan mengumpulkan para pemimpin untuk mendapatkan dukungan dan menyebarkan pesan kepada seluruh umat.
    • Dengan membacakan Kitab Taurat: Raja Yosia menggunakan Kitab Taurat sebagai dasar untuk pembaruan dan menunjukkan kepada umat pentingnya menaati perintah Tuhan.
    • Dengan menghancurkan tempat pemujaan berhala: Raja Yosia mengambil tindakan tegas untuk menghilangkan semua bentuk penyembahan berhala dan menunjukkan keseriusannya dalam mengembalikan umat kepada Tuhan.

    Kesimpulan:

    Pasal 23 dari 2 Raja-raja menggambarkan tekad dan keberanian Raja Yosia dalam memimpin pembaruan rohani di Yehuda. Tindakannya menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang saleh dan komitmen untuk menaati perintah Tuhan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala.

BaDeNo

1Raj 13
Baca, Dengar, Nonton, Plus

2Raj 21
Baca, Dengar, Nonton, Plus

2Raj 22
Baca, Dengar, Nonton, Plus

2Raj 23
Baca, Dengar, Nonton, Plus

Nama Terkait

Amon | Hilkia | Safan | Yehuda | Yerusalem | Yosia

Kamus Alkitab

Singa | Yosia | Binatang | Kebijaksanaan, Kitab | Raja-raja, Kitab-kitab | Ulangan | Yerobeam | Hulda | Elia | Imam Agung atau Imam Besar | Murka | Jalan Raya | Keledai Jinak | Kolam | Orang Mati | Raja | Syak | Taat, Ketidaktaatan Kepada Allah | Tempat Maha Kudus

Referensi Silang

1Raj 13:24
seekor singa: 1Raj 20:36
1Raj 13:26
telah memberontak: 1Raj 13:21; [Lihat FULL. 1Raj 13:21]
1Raj 13:30
dalam kuburnya: 2Raj 23:17
Wahai, saudaraku!: Yer 22:18
1Raj 13:31
taruhlah tulang-tulangku: 2Raj 23:18
2Raj 21:24
itu membunuh: 2Raj 14:5
mengangkat Yosia,: 2Taw 33:21; Zef 1:1
2Raj 22:8
kitab Taurat: Ul 28:61; [Lihat FULL. Ul 28:61]; Ul 31:24; [Lihat FULL. Ul 31:24]; Gal 3:10
Catatan frasa: KITAB TAURAT.
2Raj 22:10
depan raja.: Yer 36:21
2Raj 22:11
kitab Taurat: 2Raj 22:8
2Raj 23:2
ia membacakan: Ul 31:11; [Lihat FULL. Ul 31:11]
kitab perjanjian: Kel 24:7; [Lihat FULL. Kel 24:7]
2Raj 23:3
dekat tiang: 1Raj 7:15; [Lihat FULL. 1Raj 7:15]
diadakannyalah perjanjian: 2Raj 11:12; [Lihat FULL. 2Raj 11:12]
dengan mengikuti: Ul 13:4; [Lihat FULL. Ul 13:4]

Sumber Lain

- N. Pembacaan Kitab Suci dalam Gereja
- m) Yosia Menaati Allah
- e) Kitab Hukum
- A. Bait Suci.
- 3. Sistem Pengadilan.
- A. Kitab Perjanjian.
- E. Kerajaan yang Pecah.
- B. Dua Sistem Menghitung Tanggal.
- E. Pemimpin Agama.

Pengantar Kitab

1Raj: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.
2Raj: Pendahuluan, Garis Besar, Tujuan dan Survei, Ciri Khas.

Media Partner: