Kingstone Comics

Terkadang, Allah memberi Anda suatu mimpi atau suatu tugas atau suatu visi, dan Anda tahu bahwa hal tersebut harus dilaksanakan. Namun, terkadang demi alasan ilahi tertentu yang hanya dapat dipahami pada suatu masa di masa depan, dalam kedaulatan-Nya, Allah memberi Anda tantangan-tantangan menakutkan saat menyelesaikan panggilan dan visi itu. Inilah kisah Kingstone.

Jika ada contoh kasus tentang kuasa kegelapan yang berusaha menggagalkan terjadinya suatu hal, Rev. Art Ayris mungkin adalah saksi hidup bagi kasus semacam itu. Beberapa pengalaman nyaris mati tidak membuatnya undur dari apa yang pada kemudian hari menjadi adaptasi grafis Alkitab terlengkap yang pernah ada.

Saat berusia empat tahun, Rev. Ayris berjalan di belakang ayahnya yang sedang memangkas rumput dengan mesin. Saat itulah, tanpa sepengetahuan ayahnya, sebuah potongan besi terpental dan menembus perut dan organ dalam Ayris. Dengan segera ia dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan darurat, tetapi kemudian pihak RS sadar bahwa mereka tidak memiliki cadangan darah yang cukup untuk menyelamatkan nyawanya. Sebuah institusi penjara lokal kemudian membawa beberapa tahanan mereka untuk mendonorkan darah mereka agar bocah kecil ini dapat tetap hidup. Ibu Ayris sangat terkesan dengan peristiwa itu sehingga ia tidak pernah lagi melihat para tahanan dengan perspektif seperti yang sebelumnya. Mungkin, karena hal itulah Kingstone Comics juga gemar mendonasikan produk-produk mereka yang laris itu ke penjara-penjara dan pusat rehabilitasi remaja.

Namun, bahaya yang berikutnya menyusul tak lama setelah itu. Pihak RS tidak dapat menurunkan temperatur tubuh Ayris yang terus naik sampai tingkat yang berbahaya. Para dokter kemudian membaringkan bocah kecil ini pada es untuk menurunkan temperatur tubuhnya. Meski bibirnya membiru, prosedur itu berhasil dan nyawa Ayris terselamatkan.

Pada usia 19 tahun, Ayris didiagnosa dengan pembusukan jaringan organ dalam yang disebabkan oleh komplikasi akibat operasi saat ia masih kecil. Rawat inap selama 7 hari pun diperpanjang menjadi 28 hari, diakhiri dengan prosedur terakhir untuk menyelamatkan nyawanya. Hasilnya, bobot Ayris turun hingga sekitar 60 kg saja, tapi kini memiliki cara pandang dan iman yang berbeda dari yang sebelumnya.

Dalam mendirikan perusahaan komik, gembala jemaat dari Florida Tengah ini tidak mengetahui hampir segala sesuatu mengenai tantangan (dan “Torpedo”) yang menantinya di depan. Dengan tujuan untuk menjadi penerbit komik Kristen terbesar di dunia, Ayris melakukan banyak presentasi kepada para pemegang modal dan investor. Salah satu pemegang modal dari New York menawarkan diri untuk terlibat, dengan syarat Ayris mengubah logo penerbitannya, yang menurutnya, “terlalu mirip dengan salib.” Ayris berkata, “Tidak, terima kasih,” dan kembali ke kota kecilnya di Florida Tengah tempat Kingstone berdiri dan mulai menggalang dana sendiri. Seperti banyak perusahaan perintisan lainnya, perusahaan Ayris mengalami kehabisan dana sebanyak tiga kali. Setiap kali hal itu terjadi, Ayris dan Kelly (istrinya) memakai gajinya sebagai gembala jemaat untuk membayar kebutuhan produksi komik Alkitab dan hal itu cukup berhasil.

Akhirnya, perusahaan ini berhasil menyelesaikan adaptasi grafis Alkitab terlengkap yang pernah ada, yang tersedia kepada lebih dari 100 negara, dan menuju salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan di sepanjang sejarah. Namun, perjalanan perusahaan ini dari awal hingga akhir adalah seperti berlayar melalui perairan yang dipenuhi torpedo.

Merasakan panggilan yang kuat untuk membangun perusahaan media, Ayris masuk ke dalam suatu periode doa dan puasa. Pada akhirnya, periode 7 kali masa puasa selama 40 hari — dan tujuh torpedo — menghasilkan ketergantungan yang lebih dalam kepada kesetiaan Allah di tengah badai kehidupan.

Ayris menyebut dirinya sendiri sebagai “Torpedo Nomor 1” sebab dia “membuat setiap macam kesalahan yang dapat terjadi dalam dunia penerbitan.” Namun, ia tetap merasa “bahwa Allah memimpin perusahaan ini dari satu Laut Merah ke Laut Merah yang lain.”

Saat Kingstone mulai berjalan baik, mereka menerima kabar, seperti yang juga diterima oleh setiap anggota CBA/Christian Booksellers Association, bahwa Family Christian Stores (pengecer terbesar literatur Kristen – Red.) mengalami kebangkrutan dan menahan setiap pembayaran sekaligus setiap barang di gudang mereka. “Kami tahu bahwa hal ini menyulitkan banyak penerbit lain, tapi pada saat itu, 30% bisnis kami berasal dari Family Christian Stores sehingga menjadi pukulan yang hebat bagi perusahaan kecil kami. Kami rasa, kami hampir-hampir tidak dapat selamat dari ‘Torpedo Nomor 2.'”

Menyusul “Torpedo Nomor 2” adalah Torpedo Nomor 3 yang datang dalam bentuk bangkrutnya ditributor besar lainnya sehingga perusahaan kecil ini kembali dihantam oleh bencana finansial. Namun, di tengah-tengah badai finansial yang menghantam dan menghambat Kingstone Bible, tantangan baru, dan yang lebih mematikan, menampakkan wujudnya di perairan itu.

Meskipun Ayris merupakan pelari yang bersemangat, dokter yang memeriksa hasil rekam jantungnya merasa ada yang ganjil. Melalui sebuah kateterisasi jantung, diketahui bahwa Ayris terlahir dengan pembuluh arteri yang tidak normal. Seorang ahli jantung, yang baru saja menemukan penyebab kematian pasiennya yang meninggal mendadak akibat kondisi yang sama dengan Ayris, menyarankannya melakukan operasi jantung sesegera mungkin. Meskipun “Torpedo Nomor 4” ini menyakitkan, tetapi hal itu menyelamatkan nyawa Ayris.

“Torpedo Nomor 5” datang kira-kira tepat setahun kemudian, saat Ayris harus dibawa ke rumah sakit untuk operasi di bagian perutnya berkaitan dengan kecelakaan sebelumnya. Saat berada di rumah sakit, ia mengalami infeksi yang membuat lukanya harus dibuka lagi. “Masa-masa itu adalah masa paling gelap dan sulit karena saya merasa benar-benar tidak berdaya, kesakitan, dan tidak sanggup melakukan apa pun untuk menumbuhkan perusahaan atau membuat kemajuan. Namun, selama di rumah sakit, saya terus menyanyikan pujian bagi Tuhan. Suatu hari saya berkata, ‘Kurasa ini waktunya, Tuhan. Kita harus menjual perusahaan ini dan menyerahkan tugas ini untuk dilanjutkan oleh orang lain. Aku sudah melakukan segala sesuatu yang mampu kulakukan, tapi aku percaya kepada-Mu.'” Kemudian, dua hari sebelum diizinkan pulang dari rumah sakit, Ayris menerima kabar tentang kontrak terbesar yang pernah diterimanya, cukup untuk menyelesaikan 2.000 halaman Alkitab grafis yang sudah mereka kerjakan selama tujuh tahun.

“Torpedo Nomor 6” datang tiba-tiba saat Kingstone mendekati garis akhir dalam menyelesaikan Alkitab grafisnya. Ketika mereka baru akan memulai pengerjaan Surat Roma, salah satu seniman komiknya yang terbaik, yang sudah bersama-sama dengan perusahaan ini selama tiga tahun, mengundurkan diri dan tidak mau mengerjakan komik Alkitab lagi. Hal itu menjadi faktor serius yang menunda penyelesaian karena Ayris kesulitan untuk mendapatkan penggantinya, tetapi seperti biasa, Allah menyediakan.

Saat Alkitab grafis ini dirilis dan saat Ayris mulai mengerjakan aplikasi android multibahasa dan situs SuperBible.TV, “Torpedo Nomor 7” menghantam Ayris dengan kabar bahwa ia menderita kanker kulit yang berujung pada operasi pada bagian wajah dan pencangkokan kulit.

Namun demikian, baik angin kencang, kesulitan, maupun “Torpedo-Torpedo Kehidupan” tidak dapat menghentikan Ayris maupun Kingstone Bible. Kingstone Bible mulai meraih beberapa penghargaan, termasuk menjadi finalis dalam ajang 2017 Christian Book of the Year. Alkitab grafis yang epik ini bukan hanya merupakan adaptasi grafis Alkitab terlengkap yang pernah ada, tetapi kini juga menjadi novel grafis nonserial terbesar yang pernah diterbitkan. Dengan laju pertambahan partner bahasa setiap bulannya, kumpulan komik epik ini segera masuk ke dalam daftar 20 buku yang paling banyak diterjemahkan sepanjang masa. Perusahaan ini juga mulai merambah produksi animasi ‘motion comics’ dari keseluruhan Kingstone Bible dan juga dari seluruh komik dan novel grafis yang pernah diterbitkan oleh Kingstone Comics.

“Sebenarnya, saya tidak pernah memiliki visi sebagai penerbit komik. Akan tetapi, saya merasa bahwa ada kuasa ilahi yang menarik saya ke bidang media. Sebagai mantan pelayan anak yang melayani anak-anak yang tidak pernah bergereja, dari lingkungan yang marjinal dan latar belakang yang sulit, saya selalu berusaha mengumpulkan dan kesulitan menemukan bahan-bahan yang memadai untuk menjelaskan dan mengajar Alkitab kepada mereka. Dari situasi ini, lahirlah Kingstone Comics yang menjadi jalan untuk menjelaskan kebenaran Kitab Suci kepada anak-anak sekaligus menyediakan hiburan yang sehat bagi mereka.”

Ayris menutup kisahnya dengan ayat pengingat dari Mazmur 145: 11-12, “Mereka akan memperkatakan kemuliaan kerajaan-Mu, dan membicarakan kuasa-Mu, untuk memberitakan kepada anak-anak manusia perbuatan-perbuatan-Mu yang besar, dan mulianya keagungan kerajaan-Mu.” “Selama masa-masa yang paling sulit, saya selalu bergantung pada nas Alkitab itu dan banyak nas yang lain juga — dan Allah selalu memperhatikan langkah kami. Allah setia, dan Kingstone Bible merupakan sebuah kesaksian mengenai hal itu.” (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul asli: The Kingstone Story
Sumber asli: https://kingstone.co/pages/ourstory
Diakses: 30 Januari 2019.

© 2019 | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | komik@sabda.org

Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo – No. Rekening: 0790266579 – a.n. Yulia Oeniyati